Anda di halaman 1dari 35

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Tinjauan Kasus

1. Pengakajian

a. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

Ny. M (44th) yang beragama islam dengan suku bangsa Danai (Sumatra Barat) berpendidikan

terakhir SD, klien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Klien tinggal di Jl. Pahlawan No. 62

Rt/Rw 10/16 Kel. Duren Jaya Bekasi Timur. Klien dirawat di Ruang Dahlia pada tanggal 20 Juli

2011 sampai 25 Juli 2011, dan dikaji pada tanggal 21 Juli 2011 dengan diagnosa Kista Ovarium

dan Anemia.

Tn. A (51th) adalah suami klien dengan asal suku yang sama dan berpendidikan SD, klien

bekerja sebagai karyawan swasta. Tn. A tinggal dalam satu rumah di Jl. Pahlawan No. 62 Rt/Rw

10/16 Kel. Duren Jaya Bekasi Timur. Penghasilan suami klien perbulan adalah Rp. 500.000,-

b. Status Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan nyeri perut dirasakan sekitar 2 minggu yang lalu, sejak itu klien

memeriksakannya ke dokter, dan dianjurkan dirawat di RSUD Kota Bekasi. Pada saat pengkajian

didapatkan data bahwa klien menderita kista ovarium.

2) Riwayat menstruasi

38

Klien menstruasi pertama berusia 15 tahun, menstruasi klien tidak teratur dan disertai nyeri,
banyak haid : klien 3X mengganti pembalut setiap hari.

3) Penyakit yang pernah dialami


Klien mengatakan 1 tahun yang lalu klien pernah mengalami penyakit yang sama yaitu kista

ovarium, dan klien menanganinya dengan operasi laparatomi pada tanggal 28 Januari 2010.

4) Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien, tidak memiliki

penyakit menular dan keturunan dari pihak keluarga seperti TBC, jantung, hepatitis B, hipertensi

dan diabetes militus.

5) Riwayat Keluarga Berencana

Klien mengatakan tidak pernah mengikuti program KB.

6) Riwayat Pernikahan

Klien menikah saat berusia 19 tahun dan suami berusia 26 tahun, klien sudah menikah selama 25

tahun.

7) Riwayat seksual

Klien melakukan hubungan seksual sejak menikah pada usia 19 tahun. Kehidupan seksual klien

teratur dengan frekuensi 2 x 1 minggu tanpa keluhan yang dirasakan klien.

8) Riwayat penggunaan zat

Klien tidak pernah merokok, meminum minuman keras dan mengkonsumsi obat obatan.

9) Riwayat Obstetri
Hidup / Jenis Keadaan
No. Mati Persalinan Penolong Tahun BB PB Keadaan Masalah anak
1 Hidup Normal Bidan 1988 2400 Baik
2 Hidup Normal Bidan 1990 2900 Baik
3 Hidup Normal Bidan 1994 3200 Baik
4 Hidup Normal Bidan 1996 3500 Baik
5 Hidup Normal Bidan 2001 Baik
Data Status Keperawatan Klien Ny. M di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi

10) Data sosial dan spiritual

a) Pola fikir dan persepsi

Klien mengatakan BAB-nya berdarah, dan menanyakan apakah ada hubungan BAB-nya yang

berdarah dengan penyakit kistanya? Klien tampak bertanya dan ingin tahu tentang penyakitnya,

dengan serius klien memegang tangan perawat dan mengerutkan dahi saat bertanya.

b) Persepsi diri

Hal yang difikirkan klien saat ini adalah penyakit kistanya yang muncul untuk kedua kalinya,

klien menanyakan juga apa mungkin dapat dioperasi lagi dengan tenggang waktu hanya 1 tahun,

sementara ini klien dalam keadaan anemia dan akan melakukan pemeriksaan kista lebih lanjut

setelah anemianya teratasi.

c) Konsep diri

- Body Image : klien tidak malu terhadap perubahan tubuhnya

- Peran : klien sebagai istri dan ibu dari 5 orang anak

- Ideal diri : klien ingin menjadi ibu yang sehat untuk anaknya

- Identitas diri : klien adalah seorang ibu rumah tangga

- Harga diri : klien merasa cemas dengan penyakitnya

d) Hubungan / komunikasi

Klien berbicara jelas, berbahasa indonesia, relevan, mampu mengekspresikan, dan mampu

mengerti orang lain. Klien tinggal satu rumah dengan suami dan anak anaknya. Suami klien

memegang peranan penting dalam keluarga. Motivasi dari suami adalah dukungan moril dan

materi. Tidak ada kesulitan klien dalam keluarga.

e) Sistem nilai kepercayaan


Klien sering melakukan sholat 5 waktu di rumah, saat ini klien dan keluarga sering berdoa untuk

kesembuhan Ny. M.

11) Pola aktifitas sehari hari

Sebelum masuk RS Selama dirawat di RS

a. Personal Hygiene Klien biasa mandi 2x / hari, Selama dirawat di RS,

keramas 3x / minggu, klien belum pernah

menggosok gigi setiap mandi, menggosok gigi,

mandi, mengganti pakaian keramas, dan gunting

2x / hari dan menggunting kuku.

kukunya 1x / minggu.

b. Nutrisi Klien biasa makan nasi 3x / Semenjak dirawat, nafsu

hari, dengan porsi sedang makan klien berkurang.

karena tidak memiliki Klien makan nasi 3x /

pantangan makanan. Klien hari porsi, klien lebih

biasa minum 1500 ml / hari. menyukai mengemil dari

pada makan nasi, dan

minum 600ml/hari

c. Pola eliminasi BAB klien biasa 1 x / hari Sejak di RS klien belum

dengan kontensitas lembek, BAB, sering terasa sulit

Klien BAK 4 5 x / hari. untuk mengedan karena

mules yang berlebih dan

terkeluar darah secara

menetes.
d. Pola istirahat Klien biasa tidur malam Selama di RS klien tidak

selama 7 8 jam / hari dari dapat beristirahat baik

jam 21.00 05.00 WIB. siang maupun malam jika

Klien mengatakan jarang merasakan nyeri pada

tidur siang, minimal - 1 perutnya.

jam / hari karena merasa

sakit di area perutnya.

e. Pemeriksaan (Data Obyektif)

1) Kesadaran : Compos Mentis (CM)

2) TTV :

- Nadi : 84 X / menit

- Suhu : 36,20C

- Pernafasan : 20 X / menit

- Tensi darah: 140 / 90

3) Kepala : Kepala tampak simetris, rambut klien bersih, klien mengatakan sering pusing jika

terbangun terlalu cepat.

4) Mata : konjunctiva anemis, penglihatan klien masih nampak jelas.

5) Telinga : Telinga klien tampak kotor pada sebelah kiri, pendengaran masih jelas.

6) Hidung : Hidung klien bersih dan simetris, klien memiliki penciuman yang normal.

7) Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi terdapat karies & kotor. Ompong pada gigi taring kanan

sebanyak 2 3 buah.

8) Leher : tidak ada pembengkakan & pembesaran kelenjar tiroid.

9) Thorax : Simetris, suara nafas vesikuler, irama jantung reguler.


10) Abdomen : Bentuk asimetris, terdapat benjolan di abdomen dekstra, nyeri tekan pada abdomen

kanan bawah, BU 5x / menit. Kandung kemih tidak teraba.

11) Genital luar : Tidak ada varises, tidak ada odema, tidak ada kista, terdapat pengeluaran

pervaginam dengan warna merah terang seperti ada gumpalan, bau sedikit amis, banyaknya

darah 2 3x mengganti celana dalam.

12) Ekstremitas : Tangan kanan & kiri berkuku panjang karena 1 minggu ini klien tidak memotong

kuku. Terpasang infus (transfusi darah) untuk menambah Hb dengan kolf ke-3.

13) Kulit : Warna kulit tidak ada kehitaman turgor kulit elastis, seluruh tubuh lengket karena klien

belum mandi.

14) Data penunjang

a) Laboratorium Tanggal : 18 Juli 2011

Hematologi Hasil Satuan Rujukan

Leukosit 9.6 ribu / l 5 ~ 10

Hb 6.6 g/ dl 12 ~ 14

Ht 19.3 % 37 ~ 47

Trombosit 436 ribu / l 150 ~ 400

b) Laboratorium Tanggal : 23 Juli 2011

Hematologi Hasil Satuan Rujukan

Leukosit 5.6 ribu / l 5 ~ 10

Hb 8.3 g/ dl 12 ~ 14

Ht 23.4 % 37 ~ 47

Trombosit 377 ribu / l 150 ~ 400


c) USG sedang direncanakan

15) Therapy pengobatan

Tramadol 2x1amp via drip, Transfusi Hb darah 3 kolf sejak hari pertama perawatan. Pada hari

jumat klien mendapatkan transfusi Hb kembali sebanyak 2 kolf.

f. Analisa Data

No. Data Fokus Etiologi Masalah

1. Ds : Klien mengatakan
Cistoma Ovarii Gg. Rasa nyaman :
nyeri pada area perut
. nyeri
bawah, menjalar sampai

ke punggung seperti

melilit lilit, dirasakan

selama 4 jam secara

terus menerus dengan

skala 10 (sakit sekali)

klien biasa mengatasinya

dengan mengelus elus


Rangsang reseptor nyeri
bokongnya.

Do :

- Klien tampak meringis

saat nyeri kambuh

- Klien tampak mengelus


Nyeri
elus bagian bokong

- Terdapat masa pada


perut bagian bawah

- Terdapat nyeri tekan

pada area kanan bawah

- Bentuk abdomen

asimetris (benjolan di

area kanan bawah.

2. Ds : Klien mengatakan Gg. Nutrisi kurang

tidak ingin memakan nasi dari kebutuhan

karena klien merasa tubuh

begah di perutnya. Jika Massa di rongga pelvis

klien makan hanya mau

memakan lauknya dan


Perubahan Gastro intestinal
mengemil makanan.

Do :

- Porsi makan klien utuh


Kista Ovarium
dan hanya habis lauknya

saja

- Klien tampak tidak


bersemangat saat makan

- BU 5X/mnt

- Konjungtiva anemis

- HB klien 6,6 g/dl

Tidak nafsu makan

Intake tidak adekuat

Gg. Kebutuhan nutrisi

3. Ds : Gg. Eliminasi
Folikel an ovulasi
- Klien mengatakan nyeri

saat BAB dan sering

berdarah

- Klien menanyakan

apakah ada Massa pada abdomen

hubungannya BAB

berdarah dengan kista?


Rektum & KK tertekan
Do :

- Klien BAB 1x /hari,

berdarah dengan
konsistensi lembek

- BU 5X/mnt
Kesulitan defekasi eliminasi

4.Ds : Klien menanyakan Kurang


Kurang terpaparnya
adakah pengaruh kista Pengetahuan
informasi
terhadap BAB-nya yang

berdarah?
Ketidaktahuan pasien tentang
Do :
kondisi, prognosis dan
- Klien tampak bertanya
kebutuhan pengobatan
- Klien tampak ingin tahu

tentang penyakitnya

- Klien tampak menatap


Kurang pengetahuan
serius dan memegang

tangan perawat saat

bertanya

- Klien tampak

mengerutkan dahi

5.Ds : Klien mengatakan belum Kista Ovarium Gangguan

mandi pemenuhan ADL

Do :

- Klien tampak kotor Penumpukan cairan dalam

- Badan klien lengket ovarium

- Kuku klien kotor dan

panjang
- Gigi klien kotor Reseptor nyeri

- Klien terpasang transfusi

Hb kolf 3
Nyeri dipersepsikan

Gangguan pemenuhan ADL

6. Ds : Kista Ovarium Gg. Volume cairan

- Klien mengatakan Nyeri kurang dari

saat BAB dan berdarah Adanya perdarahan kebutuhan tubuh

hingga menetes pervaginam

- Klien mengatakan

terjadi dismenore, dan Kehilangan vol cairan tubuh

haidnya tidak teratur.


Gg. Vol. Cairan kurang dari

kebutuhan tubuh

Do :

- Terdapat pengeluaran

pervaginam dengan

warna merah terang

seperti ada gumpalan

- Bau darah sedikit amis,

banyaknya darah 2 3 x/

hari mengganti celana

dalam
- Tidak ada hemoroid

eksterna

- HB 6,6 g/dl

- Terpasang transfusi

darah

2. Diagnosa Keperawatan :

1. Gg. Rasa nyaman nyeri b. D adanya masa di perut bawah

2. Gg. Vol. Cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d adanya perdarahan

3. Gg. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat

4. Gg. Pola eliminasi b.d kurangnya asupan serat

5. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi

6. Gangguan pemenuhan ADL b.d adanya nyeri akibat desakan massa


3. Rencana asuhan keperawatan

No. Dx. Kep. Tujuan & K. H Intervensi

1. Gg. Rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan- Kaji tingkat dan intensitas nyeri.- Me

: nyeri b.d adanya keperawatan selama 3 x 24 untu

masa di perut jam, diharapkan nyeri klien- Atur posisi senyaman mungkin.- Me

bawah. berkurang dengan kriteria daer

hasil : - Ajarkan dan anjurkan teknik - Me

- Klien mengatakan nyerinya relaksasi.

berkurang - Kolaborasi : Berikan analgetik -: An

-Skala nyeri (0-2) Tramadol 2x1amp. men

- -Klien tampak tenang - Beritahukan tindakan operasi - Tin

- -Tidak ada nyeri tekan jika Hb 10 g/dl men

pada perut bagian bawah cata

2. Gg. Vol. Cairan Setelah dilakukan tindakan- Awasi tanda tanda Vital - Per

kurang dari keperawatan selama 3 x 24 digu

kebutuhan tubuh jam, diharapkan kebutuhan kehi

b.d adanya cairan klien dapat terpenuhi men

perdarahan dengan kriteria hasil : sirku

- TTV klien stabil - Catat respon fisiologis


-
- Membran mukosa lembab individual pasien terhadap
men
- Turgor kulit baik perdarahan. Mis., ansietas, pucat,
atau
- Konjunctiva tidak anemis berkeringat, takipnea,
caira
peningkatan suhu.

- Berikan transfusi darah hingga - Pen

mencapai Hb 10 g/dl dera

perd

- Awasi pemeriksaan - Ala

laboratorium mis.,: Hb/Ht, peng

jumlah sel darah merah (SDM). keef

3. Gg. Nutrisi Setelah dilakukan tindakan- Kaji riwayat nutrisi termasuk - Me

kurang dari keperawatan selama 3 x 24 makanan yang tidak disukai. mem

kebutuhan tubuh jam, diharapkan kebutuhan- Observasi dan catat makanan - Me

b.d intake nutrisi klien dapat terpenuhi asupan klien. keku

dengan kriteria hasil : - Timbang BB setiap hari.


tidak -
- Klien dapat menghabiskan
adekuat efek
porsi makannya - Berikan makanan sedikit tapi
- Me
- Klien bertambah nafsu sering.
men
makannya
men
- Hb klien normal - Observasi adanya mual muntah.
- Gej
Normal Hb : 12-16 g/dl
anem
- Berikan dan bantu higiene mulut
- Me
yang baik.
pem
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Me
untuk pemberian diit.
mem
- Pantau hasil pemeriksaan lab.
- Me
peng

Gg. Pola eliminasi Setelah dilakukan tindakan- Observasi warna dan jumlah
-
b.d kurangnya keperawatan selama 3 x 24 feses, frekuensi BAB.
4. fakt
asupan serat. jam, diharapkan pola - Auskultasi bising usus.
tepa
eliminasi klien lancar
- Bun
dengan kriteria hasil :
pada
- Klien mengatakan tidak - Awasi intake output.
kons
nyeri saat BAB
- Me
- Tidak ada darah saat BAB- Dorong masukan cairan 2500
defi
3000 ml / hari dalam toleransi
- Me
jantung.
fese
- Hindari makanan yang

membentuk gas.
- Me
- Kolaborasi ahli gizi untuk
abdo
pemberian diit seimbang dengan
- Ser
tinggi serat.
men

sepa

Kurang Setelah dilakukan tindakan- Kaji tingkat pengetahuan klien - Me

pengetahuan b.d keperawatan selama 1x30 tentang penyakitnya. peng


5.
kurang menit, diharapkan - Jelaskan tentang penyakit dan - Me
terpaparnya pengetahuan klien prosedur penatalaksanaan yang sehi

informasi bertambah dengan kriteria ingin klien ketahui. dan

hasil : - Anjurkan kepada klien untuk - Me

- Klien mampu menyebutkan mengungkapkan perasaannya

kembali pengertian dan cara kepada orang terdekat.

perawatan kista ovarium

dan anemia.

- Klien mampu mengetahui

pengertian dan penyebab

penyakitnya.

6. Setelah dilakukan tindakan- Awasi tekanan darah, nadi, - Ma

Gangguan keperawatan selama 3 x 24 pernafasan selama dan sesudah upay

Pemenuhan ADL jam, diharapkan aktifitas aktifitas, catat respon terhadap mem

b.d adanya nyeri klien dapat mandiri dengan tingkat aktifitas. jarin

akibat desakan kriteria hasil : - Kaji kemampuan klien untuk


-
- - Klien dapat melakukan melakukan aktifitas.
inter
aktifitas dengan baik - Peningkatan aktifitas secara

massa. - - Klien tampak rapi bertahap, biarkan klien


- Ket
- - Klien dapat mandi dan berpartisipasi dalam perawatan
tonu
merapikan diri sendiri diri.

- - TTV normal : Td : 120 / - Bantu klien dalam beraktifitas

80 yang tidak dapat ia lakukan


- Me
Nd : 80 100 sendiri bila perlu. Seperti mandi,
S : 36,5 37,5 dan mengganti pakaian.

P : 16 24
4. Implementasi dan catatan perkembangan

a) Implementasi hari Kamis / 21/7/2011

No Hari / Waktu Implementasi Paraf


1. Kamis / Mengajarkan dan menganjurkan klien
21/7/2011 teknik relaksasi tarik nafas dalam.
08.25 Rs : klien mengatakan bisa melakukan
teknik relaksasi tarik nafas dalam, dan Ersa
sering melakukannya.
Ro : klien dapat melakukan teknik relaksasi
nafas dalam dengan baik.
6. 09.15 Memfasilitasi klien alat mandi
Rs : klien mengatakan segar setelah mandi.
Ro : klien tampak bersih dan segar. Ersa
2. 10.05 Mengganti set transfusi dengan RL 500
ml dan tramadol 1amp via drip
Rs : klien mengatakan masih nyeri
Ro : analgetik masuk via drip sedikit
terhambat karena infusan sering macet. Ersa
2. 10.20 Membetulkan set infus
Rs : Klien mengatakan nyeri
Ro : Klien tampak meringis
Infusan tampak menetes lancar 18 tpm Ersa
Catatan Perkembangan hari kamis 21/Juli/2011
No Waktu Evaluasi Paraf
1. 14.05 S : klien mengatakan nyeri sedikit
berkurang
O : klien tampak tenang
A : masalah belum teratasi Ersa
P : Intervensi dilanjutkan dengan :
- Anjurkan teknik relaksasi
- Terapi tramadol 2x1amp
2. 14.10 S : klien mengatakan lemas
O : klien tampak lemah, konjunctiva
anemis Ersa
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan dengan
- Cek pemeriksaan hemoglobin
3. S : klien mengatakan tidak nafsu makan
O : makan klien habis porsi
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan dengan
- Anjurkan makan dengan porsi sedikit Ersa
tapi sering
- Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.
4. S : klien mengatakan mengedan keras jika
ingin BAB, dan keluar darah.
O : klien tampak meringis
A : masalah belum teratasi Ersa
P : lanjutkan intervensi dengan
Dorong masukan cairan 2500 3000
ml/hari
5. S : klien mengatakan ingin mengeteahui
tentang penyakit klien
O : klien tampak bertanya
A : masalah belum teratasi Ersa
P : lanjutkan intervensi dengan
Jelaskan tentang peyakit dan prosedur
yang ingin klien ketahui.
6. S : klien mengatakan kuat untuk
beraktifitas
O : klien tampak bersih dan rapi, kuku Ersa
klien belum dipotong (masih panjang).
A : masalah belum teratasi
P : Anjurkan dan fasilitasi klien untuk
memotong kuku.
b) Implementasi keperawatan hari Jumat / 22/7/2011
No Hari / Waktu Implementasi Paraf
2. Jumat / Memantau TTV
22/7/2011 Rs : klien mengatakan lebih tenang
07.15 Ro : Td => 150/100
N => 84 X/menit Ersa
S => 37,20C
P => 24 X/menit
3. 08.05 Memberi nutrisi pada klien
Rs : klien mengatakan nafsu makan sedikit
bertambah
Ro : klien menghabiskan porsi makan Ersa
6. 08.20 Menggunting kuku klien
Rs : klien mengatakan nyaman
Ro : klien tampak senang Ersa
Kuku klien tampak bersih dan rapi
5. 08.35 Memberi penkes tentang kista ovarium
anemia dan cara penangananya
Rs : klien mengatakan tenang sudah
mendapat jawaban dari pertanyaannya
dan faham tentang anemia, yaitu Hb-
nya kurang dari normal
Ro : klien tampak menjawab pertanyaan dan
menjelaskan kembali tentang anemia,
tetapi klien tidak dapat menyebutkan 3
dari 5 tanda dan gejala karena klien
kesakitan
1. 09.10 Memberikan obat oral asam mefenamat
500 mg
Rs ; klien mengatakan nyeri berkurang Ersa
Ro : klien tampak tenang dan dapat berjalan
jalan di kamarnya.
2. 09.15 Mengambil sample darah untuk
transfusi
Rs : klien mengatakan nyeri pada bekas
tusukan jarum Ersa
Ro : ada luka tusukan, darah diambil 2cc, Hb
sebelumnya 8,3.
2. 11.25 Memberi infus RL 500 ml
Rs : klien mengatakan nyeri setelah beberapa
kali ditusuk
Ro : klien tampak menunjukan bekas Ersa
bekas tusukan di tangannya.
Infus menetes lancar dengan terapi 18
tpm

2. 12.15 Memberikan transfusi darah via IV 18


tpm
Rs : klien mengatakan tenang mendapat
asupan darah kembali Ersa
Ro : klien tampak tenang, tetesan transfusi
tampak lancar dengan terapi 18 tpm

Catatan perkembangan hari Jumat / 22/7/2011


No. Waktu Evaluasi Paraf
1. Jumat 22/7/2011 S : klien mengatakan nyeri tidak terlalu
14.45 sering terasa
R : klien tampak tenang
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan dengan Ersa
- Anjurkan teknik relaksasi jika nyeri
terasa lagi
- Terapi tramadol 2x1amp
2. 14.50 S : klien mengatakan masih keluar darah
pervaginam
O : klien tampak pucat, konjunctiva
anemis, Ersa
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan dengan :
- Pemberian transfusi lanjut 2 labu
hingga Hb 10 g/dl
- Cek laboratorium untuk mengetahui
peningkatan Hb setelah transfusi

3. 14.52 S : klien mengatakan nafsu makan sedikit


bertambah
O : klien makan 1/2 porsi Ersa
A : masalah teratasi sebagian
P : lajutkan intervensi
4. S : klien mengatakan belum BAB
O : klien meringis dan mengelus elus
bokongnya
A : masalah belum teratasi Ersa
P : Lanjutkan intervensi dengan :
- Anjurkan klien mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat.
5. S : klien mengatakan tenang setelah
mengetahui tentang penyakitnya,
sehingga klien dapat mempersiapkan
tindakan yang akan diberikan oleh Ersa
dokter
O : klien tampak tenang
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
6. S : klien mengatakan nyaman.
O : klien tampak rapi dan bersih, kuku
klien tampak bersih dan pendek. Ersa
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

c) Implementasi keperawatan hari Sabtu / 23/7/2011


No Hari Waktu Implementasi Paraf
1. Sabtu / 23/7/2011 Menganjurkan teknik relaksasi yang
07.28 telah diajarkan
Rs : Klien mengatakan masih terasa mules
Ro : Klien tampak meringis dan memegangi Ersa
pinggangnya.
2. 07.35 Mengambil sample darah
Rs : Klien mengatakan nyeri dan berharap
Hb-nya kali ini sudah membaik Ersa
Ro : Hasil Hb 10,8
3. 08.05 Memberi nutrisi pada klien
Rs : klien mengatakan nafsu makan
bertambah Ersa
Ro : klien menghabiskan 3/4 porsi makan
2. 10.40 Mengganti cairan infus kolf II RL
500ml 15 tpm
Rs : klien menanyakan apakah masih harus
tetap masuk cairan infus? Ersa
Ro : klien tampak bertanya
Klien masih mendapat terapi cairan RL
untuk faso dilatasi.
4. 13.25 Menganjurkan klien mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat dengan
memberikan buah buahan. Ersa
Rs : Klien mengatakan akan banyak
memakan buah dan sayur.
Ro : Klien tampak senang dan memakan
buah.
2. 15.10 Meng Up infus klien
Rs : klien mengatakan senang infusannya
sudah terlepas Ersa
Ro : klien tampak senang.

Catatan perkembangan hari Sabtu/ 23/7/2011


No. Waktu Evaluasi Paraf
1. Sabtu/ 23/7/2011S : klien mengatakan masih mules
O : klien tampak meringis dan memegangi
bokong
A : masalah belum teratasi Ersa
P : lanjutkan intervensi dengan
Anjurkan klien melakukan teknik
relaksasi nyeri yang telah diajarkan
2. S : Klien mengatakan pengeluaran darah
pervaginam sedikit berkurang.
O : Td : 130/80, nadi : 80x /menit, suhu :
36,80C, RR : 24x /menit., konjunctiva Ersa
anemis, Hb 10,8 g/dl.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan dengan :
Anjurkan klien mengkonsumsi
penambah darahnya setiap hari.
3. S : Klien mengatakan belum ingin makan
O : klien tampak tenang, konjunctiva
anemis
A : masalah belum teratasi Ersa
P : intervensi lanjutkan :
- Kolaborasi untuk pemberian diit.
4. S : Klien mengatakan belum BAB
O : Klien tampak mengelus - elus area
bokong
A : masalah belum teratasi Ersa
P : intervensi lanjutkan dengan :
Anjurkan asupan cairan 2500 3000ml
/hari.

d) Implementasi keperawatan hari Minggu/ 24/7/2011


No Hari / Waktu Implementasi Paraf
3. Minggu/24/72011 Memberikan klien makan pagi
08.10 Rs : Klien mengatakan makannya saat ini
sedikit dipaksakan Ersa
Ro : Klien tampak malas saat makan
Porsi makan klien hanya habis tanpa
memakan nasi.
3. 08.15 Menganjurkan klien makan dengan
porsi sedikit tapi sering
Rs : klien mengatakan tidak ingin memakan Ersa
nasi
Ro : klien hanya mau memakan lauk dan
buahnya saja.
1. 08.25 Memberi klien obat oral tramadol 1x
500 mg
Rs : klien mengatakan nyeri sedikit Ersa
berkurang
Ro : klien tampak tenang

2. 10.15 Menganjurkan klien mengkonsumsi


penambah darah-nya setiap hari
Rs : Klien mengatakan akan Ersa
mengkonsumsinya
Ro : Klien meminumnya setelah makan
siang.

Catatan perkembangan hari Minggu/ 24/7/2011


No Hari / Waktu Evaluasi Paraf
1. S : Klien mengatakan mulesnya belum
Minggu/24/7/2011
hilang
O : Klien tampak meringis saat mules
A : Masalah belum teratasi Ersa
P : Intervensi lanjutkan dengan :
- Lanjutkan terapi obat oral tramadol 2 x
500 mg/hari
2. S : Klien mengatakan tidak ada lagi
pengeluaran pervaginam
O : Klien tampak tenang
- Hb 10,8
- Konjunctiva anemis Ersa
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan dengan :
Kaji TTV setiap hari
3. S : Klien mengatakan sedikit dipaksakan
makan nasi
O : Klien tampak malas makan Ersa
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan dengan :
- Berikan makanan yang lebih menarik
untuk meningkatkan nafsu makan
4. S : Klien mengatakan sudah BAB, masih
disertai darah, dan mules yang terus
terusan
O : Klien tampak mengusap usap Ersa
bokongnya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan dengan :
Rencanakan tindak lanjut penanganan
kista ovarium

e) Implementasi keperawatan hari Senin/ 26/7/2011


No Hari / Waktu Implementasi Paraf
2. Senin/26/7/2011 Mengevaluasi TTV klien
08.15 Rs : Klien mengatakan nyeri telah
berkurang, tidak ada pengeluaran darah
Ro : Klien tampak tenang
Td : 150/100 Ersa
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,80C
RR : 24 x/menit
1. 11.15 Menganjurkan melanjutkan terapi
analgetik asam mefenamat 500 mg jika
terasa nyeri.
Rs : Klien mengatakan akan memakannya
jika terasa nyeri lagi. Ersa
Ro : Klien tampak tenang.

3. 11.20 Menganjurkan klien makan dengan


porsi sedikit tapi sering di rumah
Rs : klien mengatakan akan melaksanakan
saran suster Ersa
Ro : klien tampak senang
4. 11.25 Berkolaborasi dengan dokter dalam
pengarahan klien untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
Rs : Klien mengatakan mengerti
Ro : Klien tampak tenang dan Ersa
bersemangat.

Catatan perkembangan hari Senin 25/7/2011


No. Waktu Evaluasi Paraf
1 Senin S : klien mengatakan faham nyeri mulesnya
25/7/2011 belum hilang karena belum diangkat kistanya
O : klien selalu meringis jika klien kesakitan
A : masalah belum teratasi
P : Anjurkan klien melakukan teknik relaksasi
dan distraksi yang telah diajarkan untuk
menangani nyeri sementara sebelum klien Ersa
operasi.
2. S : klien mengatakan tidak ada lagi pengeluaran
darah pervaginam seperti biasa
O : klien tampak tenang, konjunctiva anemis, Hb
10,8 g/dl
A : masalah teratasi sebagian Ersa
P : lanjutkan intervensi dengan :
- Anjurkan klien mengkonsumsi sayuran dan
buah yang banyak mengandung zat besi.
3. S : Klien mengatakan bega untuk makan
O : Porsi makan klien utuh, klien tidak mau
makan
A : Masalah belum teratasi
P : Anjurkan klien makan dengan porsi sedikit
tapi sering di rumah. Ersa
4. S : Klien mengatakan mengerti tentang
pengarahan klien untuk pemeriksaan lebih
lanjut.
O : Klien tampak tenang dan bersemangat.
A : Masalah belum teratasi
P : Klien melanjutkan pemeriksaannya ke Ersa
rumah sakit rujukan.

B. PEMBAHASAN

Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan kista ovarium dan anemia di ruang Dahlia Rumah

Sakit Umum Daerah Bekasi pada tanggal 21 25 Juli 2011. Dalam melaksanakan asuhan

keperawatan penulis menemukan beberapa kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan

serta beberapa hal yang sifatnya mendukung dan menghambat kelancaran proses asuhan

keperawatan yang meliputi pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi, dan evaluaasi.

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses

pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien. Pada saat pengumpulan data, penulis tidak menemukan

banyak kendala karena Ny. M dan keluarga sangat kooperatif yang ditunjang dengan terbinanya

kepercayaan antara penulis dengan Ny. M beserta keluarga. Ny. M juga memberikan informasi

yang lengkap dan jelas sesuai dengan pertanyaan yang diajukan penulis.

Pada saat pengkajian didapatkan data hasil : Nadi : 84x /menit, Suhu : 36,20C, Pernafasan : 20x

/menit, Tensi darah: 140 / 90, konjunctiva anemis, klien sering merasa pusing, gigi terdapat

karies & kotor, terdapat pembesaran kelenjar tiroid pada leher, BU 5x /menit, terdapat

pengeluaran darah pervaginam, bentuk abdomen asimetris, terdapat benjolan di abdomen

dekstra, klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, nyeri dirasakan klien seperti melilit

lilit, panas pada bokong selama 4jam secara terus menerus dengan skala 10 (sakit sekali),

klien mengatasinya dengan mengelus elus bokongnya.

2. Diagnosa keperawatan

Menurut Doengoes (2000) diagnosa yang mungkin muncul adalah :

a. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d adanya massa intra abdomen.

b. Gangguan rasa aman : cemas b.d krisis situasi, acaman pada konsep diri, transmisi atau kontak

interpersonal kebutuhan tidak terpenuhi.

c. Resti kekurangan cairan b.d adanya perdarahan intra peritonial.

d. Perubahan pola eliminasi b.d penekanan jaringan usus.

e. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d tidak mengenal /

kurang informasi.

Menurut Tarwoto, dkk (2008) diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan

Anemia adalah :
a. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat.

b. Gangguan perfusi jaringan tubuh b.d tidak adekuatnya sirkulasi darah.

c. Intoleransi aktifitas b.d penurunan kardiak output sekunder penurunan sirkulasi darah.

d. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang penatalaksanaan anemia.

Sedangkan masalah masalah keperawatan yang muncul pada klien Ny. M pada saat melakukan

asuhan keperawatan antara lain :

a. Gg. Rasa nyaman nyeri b. D adanya masa di perut bawah

b. Gg. Vol. Cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d adanya perdarahan

c. Gg. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat

d. Gg. Pola eliminasi b.d metastase jaringan sekitar ke rektum

e. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi

f. Gangguan pemenuhan ADL b.d adanya nyeri akibat desakan massa.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kesenjangan antara teori dengan asuhan keperawatan pada

Ny. M antara lain :

a. Gangguan perfusi jaringan yang terjadi pada Ny. M diakibatkan adanya gangguan volume cairan

dan nutrisi yang mengakibatkan tidak adekuatnya sirkulasi darah dalam jaringan tersebut, maka

dari itu penanganan gangguan perfusi jaringan sudah tertangani dalam diagnosa lain seperti

gangguan volume cairan dan gangguan nutrisi, maka dari itu penulis tidak menggandakan

tindakan yang ada untuk menambah diagnosa.

b. Pada teori terjadi intoleransi aktifitas akibat penurunan kardiak output sekunder penurunan

sirkulasi darah tidak terjadi pada Ny. M disebabkan Ny. M lebih dapat beraktifitas secara

mandiri. Ny. M memiliki diagnosa keperawatan gangguan pemenuhan ADL karena klien
membutuhkan sedikit motivasi untuk memenuhi ADL-nya yang disebabkan adanya nyeri akibat

desakan massa pada ovariumnya.

c. Pada teori terdapat resiko tinggi kekurangan volume cairan, tetapi pada Ny. M kekurangan

volume cairan sudah terjadi maka penulis mengangkat diagnosa gangguan volume cairan karena

terdapat tanda tanda perdarahan pada eliminasi dengan Hb 6,6 g/dl, dinyatakan dalam materi

bahwa manifestasi klinis anemia tergantung dari kecepatan kehilangan darah terjadi apabila Hb

antara 6 10 g/dl diantaranya dyspnea (kesulitan bernafas, nafas pendek), palpitasi, keringat

banyak, keletihan.

d. Gangguan eliminasi pada teori disebabkan oleh adanya metastase kista ke jaringan sekitar, tetapi

pada Ny. M terjadi gangguan eliminasi yang disebabkan oleh kurangnya asupan serat

dikarenakan klien tidak memiliki data pemeriksaan USG dan didukung dengan kurangnya

asupan nutrisi /serat.

3. Perencanaan

Pada umumnya rencana tindakan yang ada di landasan teori digunakan untuk intervensi di dalam

kasus.

Tetapi disini penulis sedikit memodifikasi perencanaan dari yang di anjurkan dalam teori.

Penulis menggabungkan beberapa tindakan yang disesuaikan dengan kondisi klien dengan

mengacu kepada beberapa teori. Hal tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam

pembuatan perencanaan.

Selain itu terdapat faktor pendukung lainya diantaranya penulis mendapat bimbingan selama

pendidikan dengan merencanakan asuhan keperawatan yang disesuaikan dengan kondisi klien.

Pada tahap ini penulis menyusun rencana yang disesuaikan dengan masalah masalah yang

muncul, seperti kemampuan klien, situasi, kondisi, serta sarana dan prasarana yang telah
dipersiapkan dari pihak akademik dan ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi. Adapun rencana

tindakan yaitu bimbingan, pemberian informasi dan latihan latihan yang memandirikan klien

serta perawatan yang sifatnya dependen dan kolaborasi untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhannya.

Faktor yang ditemukan penulis dalam menyusun intervensi adalah kurangnya buku sumber yang

menjelaskan secara rinci tentang asuhan keperawatan pre op kista ovarium.

4. Pelaksanaan

Penulis melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit selama 5 hari. Adapun faktor faktor

pendukung dalam pelaksanaan tindakan keperawatan adalah :

a) Ny. M dan keluarga cukup kooperatif dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

b) Adanya dukungan dari rekan rekan perawat di ruang dahlia dalam melakukan asuhan

keperawatan pada Ny. M.

Adapun hambatan pada saat melakukan tindakan keperawatan pada Ny. M yaitu saat menginfus

dan mengambil darah klien, terjadi karena pembuluh darah klien yang halus dan pembekuan

darah klien yang terlalu cepat, sehingga pelaksanaan tindakan sedikit terhambat. Maka dari itu

penulis mendapat bantuan dari perawat ruangan untuk mengambil sample darah dan menginfus

klien, sehingga pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap klien berjalan lancar.

5. Evaluasi

Pada tahap ini penulis menilai sejauh mana keberhasilan dan perkembangan klien secara formatif

setelah dilakukan selama 5 hari sejak tanggal 21 25 Juli 2011.

Adapun hasil yang diperoleh adalah :


a. Gangguan rasa nyaman nyeri klien belum teratasi, klien mengeluh nyeri mulesnya belum hilang

karena belum diangkat kistanya, klien selalu meringis jika klien kesakitan.

b. Gangguan volume cairan teratasi sebagian klien mengatakan tidak ada lagi pengeluaran darah

pervagina seperti biasa, klien tampak tenang, konjunctiva masih anemia.

c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi klien mengatakan begah untuk

makan, porsi makan klien utuh, klien tidak mau makan

d. Gangguan pola eliminasi klien belum teratasi klien mengatakan BAB-nya masih berdarah, dan

mules yang terus terusan, klien tampak mengusap usap bokongnya.

e. Kurang pengetahuan klien teratasi dimana klien mengatakan tenang setelah mengetahui tentang

penyakit dan cara mengatasi nyerinya untuk sementara, sehingga klien dapat mempersiapkan

tindakan yang akan diberikan oleh dokter.

f. Gangguan pemenuhan ADL klien teratasi, penulis melihat klien sudah mandi, tampak bersih dan

rapi, kuku klien sudah bersih dan pendek, klien tampak nyaman.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asuhan keperawatan pada klien Ny. M dengan diagnosa medis kista ovarium dan anemia

dilakukan melalui 5 tahap proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, implementasi, dan evaluasi beradasrkan kriteria hasil yang diharapkan dan

didokumentasikan dengan tepat dan benar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan klien. Selama

melakukan asuhan keperawatan selam 5 hari pada Ny. M maka penulis menyimpulkan bahwa :

Anemia yang terjadi pada Ny. M diakibatkan dari adanya kista ovarium dan pengeluaran darah

saat BAB dan pervaginam, hal ini dapat menimbulkan kehilangan darah dan penurunan produksi

darah sehingga terjadi penurunan Hb yang menghambat penatalaksanaan kista ovarium itu

sendiri. Penatalaksanaan kista ovarium biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal

laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi yang akan dilaksanakan pada Ny. M

setelah Hb Ny. M 10 g/dl atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai