Anda di halaman 1dari 2

Komunikasi Dalam Manajemen

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah proses suatu
ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.

Mengapa komunikasi ini penting dalam manajemen? Komunikasi memiliki hubungan


yang erat dengan kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik dibangun oleh komunikasi
yang baik juga antar anggotanya sehingga memiliki tujuan yang selaras antara anggota
dan pemimpinnya. Rogers (1969) mengatakan Leadership is Communication.
Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin
dalam melaksanakan tugasnya.

Proses Komunikasi yang efektif memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-


tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada anggotanya agar mereka
mempunyai dasar perencanaan dan agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan
mereka. Pengarahan mengharuskan manajer untuk berkomunikasi dengan
bawahannya agar tujuan kelompok dapat tercapai. Jadi seorang manajer akan dapat
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan
pihak lain.

Komunikasi yang baik juga dapat menjalin hubungan yang baik antara atasan dengan
karyawan atau karyawan antar karyawan. Sehingga tidak terjadi perselisihan antar
karyawan karena salah paham. Berikut ini beberapa peran komunikasi, yaitu:
1. Menciptakan kepuasan kerja
Jika lingkungan kerja ramah dimana bawahan didorong untuk mengkomunikasikan
ide-ide mereka kepada manajer mereka mengenai pekerjaan terkait, dan umpan balik
mereka diberikan pertimbangan, akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik
dan membuat mereka merasa dihargai dalam perusahaan.
2. Menyelesaikan konflik
Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat membantu mencegah dan
menyelesaikan konflik.
3. Meningkatkan produktivitas
Setiap perusahan memiliki seperangkat visi dan misi yang jelas. Manajer harus dapat
mengkomunikasikan hal itu kepada karyawan dan memastikan bahwa semua anggota
timnya bekerja menuju tujuan yang sama. Manajer juga perlu mengkomunikasikan
kepada karyawannya akan pekerjaan, tanggung jawab, dan tugas mereka.
4. Pembentukan hubungan
Komunikasi terbuka, baik antara karyawan dan manajer atau antara manajemen dan
karyawan, mengarah pada pembentukan hubungan pribadi dan professional yang lebih
baik. Hal ini membuat karyawan merasa benar-benar peduli dan dihargai, dan mereka
lebih cenderung untuk tetap setia kepada perusahaan.
5. Pemanfaatan sumber daya
Jika sebuah perusahaan menghadapi masalah, krisis, dan konflik akibat
miskomunikasi antara karyawan, menyebabkan penundaan yang tidak perlu dalam
pekerjaan sehari-hari. Hal ini menyebabkan pemborosan sumber daya dan
menurunkan produktivitas kerja secara keseluruhan. Jadi lingkungan komunikasi yang
baik adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan untuk lebih memanfaatkan
sumber daya dan meningkatkan produktivas.

Pentingnya komunikasi di tempat kerja dapat diringkas dalam dua kata, kepuasan
kerja. Jika karyawan puas bekerja dalam suatu perusahaan, tidak menyangkal fakta
bahwa masa depan perusahaan benar-benar terjamin.

Anda mungkin juga menyukai