Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Etimologi Kata Komunikasi
Apa itu komunikasi? Inilah pertanyaan pertama ketika kita membaca, mendengar,
mendiskusikan, memahami, menghayati dan melaksanakan komunikasi dengan sesama.
Jika kita mempelajari ilmu komunikasi, sekurang-kurangnya kita mencatat 100 definisi
komunikasi. Semua definisi itu diperkenalkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi
dalam cara yang berbeda-beda. Namun secara eksplisit maupun insplisit definisi tersebut
menggambarkan, mempridiksi, dan berusaha memahami gejala-gejala komunikasi
manusia. Perbedaan definisi komunikasi yang dikemukakan para ahli maupun praktisi
komunikasi itu tampak wajar karena perbedaan arti itu tergantung dari minat dan
kepentingan mereka terhadap komunikasi (Losse, R., 1999).
Salah satu cara untuk memahami komunikasi adalah dengan menerangkan arti
komunikasi berdasarkan etimologi kata komunikasi. Kata komunikasi
(communication) berasal dari bahasa latin communicatio yang terbentuk dari dua akar
kata : com (bahasa latin cum), berarti dengan atau bersama dengan ; dan
unio (bahasa latin union) berarti bersatu dengan. Jadi komunikasi dapat
diartikan union with (bersatu dengan) atau union together with (bersama dengan).
Ungkapan lazim ini disebut dalam satu kata saja, yakni communion, yang berarti
saya tidak sekedar bersama-sama dengan tetapi lebih jauh dari itu yakni bersatu
dengan orang lain (bersama dalam satu kesatuan bersatu dalam kesamaan).
Dalam praktik komunikasi manusia, etimologi kata komunikasi mengalami
peralihan makna dari bahasa latin ke bahasa inggris yang kelak dikenal common
(dalam bahasa Latin ada pula kata communis), yang berarti bersama dengan dan
bersatu dengan. Hal ini membuat kita memahami aktivitas komunikasi sebagai usaha
membangun communes (of meaning) atau kebersamaan makna atas suatu informasi,
gagasan, atau sikap demi bersama dengan atau bersatu dengan orang lain.

1
2. Definisi Komunikasi
1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan
cara apa kepada siapa dengan efek apa (Laswell).
2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang
kepada orang lain dengan maksud tertentu.
3. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-
tanda (alamiah atau versal) berupa simbol-simbol (berdasarkan perjanjian
manusia) verbal atau non-verbal yang didasari atau tidak didasari yang bertujuan
untuk mempengaruhi sikap orang lain.
4. Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari satu sumber ke
penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-
tahap yang memudahkan peralihan tersebut.
5. Komunikasi adalah segala aktivitas interaksi manusia yang bersifat human
relationship disertai dengan peralihan sejumlah fakta (Azriel Winnet,2004).
6. Komunikasi adalah merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem
symbol linguistic, seperti sistem symbol verbal (kata-kata), verbal dan non-
verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka melalui
media lain (tulisan, oral dan visual), (Karlfried Knapp, 2003).
7. Komunikasi adalah interaksi atau transaksi antara dua orang.
8. Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.
9. Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan.
Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan,
atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri,
menggunakan alat bantu disekeliling kita sehingga buah pesan menjadi lebih kaya
(Hybels dan Weafer II 1992; Liliweri, 2003).
10. Komunikasi adalah : (1) pernyataan diri yang efektif, (2) pertukaran pesan-pesan
tertulis, pesan-pesan dalam percakapan, bahkan melalui imajinasi; (3) pertukaran
informasi atau hiburan dengan kata-kata melalui percakapan atau dengan metode
lain; (4) pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain; (5) pertukaran
makna antar pribadi dengan sistem symbol; dan (6) proses pengalihan pesan
melalui saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu (Walhstrom,
1992; Lyliweri, 2003).

2
Dari beberapa definisi diatas, kita dapat mengatakan bahwa komunikasi
sebagai suatu aktivitas manusia selalu melibatkan:
1. Sumber komunikasi
2. Pesan komunikasi yang berbentuk verbal dan non-verbal.
3. Media atau saluran sebagai sarana wadah -> tempat pesan atau rangkaian
pesan dialihkan.
4. Cara, alat, atau metode untuk memndahkan pesan.
5. Penerima atau sasaran yang menerima komunikasi.
6. Tujuan dan maksud komunikasi.
7. Rangkaian kegiatan antara sumber atau pengirim dengan sasaran atau
penerima
8. Situasi komunikasi
9. Proses komunikasi, yakni proses satu arah, interaksi, dan proses tran-saksi.
10. Pemberian makna bersama atar pesan yang ditukarkan dari sumber dan
penerima yang terlibat dalam komunikasi.

B. Rumusan Masalah
1. Memahami apa itu komunikasi?
2. Apa unsure-unsur dari komunikasi?
3. Apa fungsi komunikasi itu sendiri?
4. Apa tipe-tipe/bentuk dari komunikasi?
5. Apa hakekat dari komunikasi?

C. Tujuan
1. Megetahui pengertian dari komunikasi?
2. Mengetahui unsure-unsur komunikasi?
3. Mengetahui fungsi komunikasi?
4. Mengetahui tipe-tipe komunikasi?
5. Mengetahui hakikat komunikasi?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Dari paparan yang telah diuraikan diatas, untuk dapat terjadi proses komunikasi,
minimal terdiri dari tiga unsure utama yaitu :
Pengirim pesan,
Pesan, serta
Target penerima pesan.

Namun, komunikasi bukan semata terdiri dari tiga unsure tersebut. Ketiga unsure
tersebut adalah unsure-unsur dasar, tetapi proses komunikasi biasa mengandung lebih
dari unsure-unsur tersebut .

Kita mengambil contoh bentuk komunikasi yang dilakukan dengan cara menulis
surat. Katakanlah pada saat penulis kuliah dulu, penulis kuliah di kota yang jauh dari dari
rumah dan penulis mengirim surat kepada ibu dikampung yang penulis tinggalkan. Ibu
penulis menerima suratnya dan ia terharu membaca isi surat yang penulis kirimkan
sehingga ia meneteskan air mata. Lalu, ia membalas surat tersebut dan mengirimkannya
kepada penulis.

Dalam kasus tersebut , unsure-unsur komunikasinya sebagai berikut;

Penulis sebagai penyampai pesan,


Pesan yang penulis sampaikan,
Surat sebagai medium pengantar pesan,
Ibu penulis sebagai penerima pesan, dan
Efek atau pengaruh pesan yang membuat ibu penulis menangis
1. Pengirim pesan : komunikator
Pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses komunikasi, disebut
komunikator. Komunikator ketika mengirimkan pesan tentunya memiliki motif dan
tujuan, yang sering disebut motif komunikasi. Ada yang penyebut pengirim pesan atau
komunikator dengan istilah pengirim saja atau disebut juga sumber. Sebagai
pengamat dan ilmuwan komunikasi lain ada yang menyebutnya sebagai encoder . istilah
encoder identik dengan istilah yang diartikan sebagai alat penyandi. Encoding
adalah proses penyandian, yang disandikan adalah pesan.

4
Komunikasi bisa terdiri dari satu orang , banyak orang atau lebih dari satu orang,
serta kumpulan orang (massa). Apabila orang banyak atau lebih dari satu orang tersebut
relative saling kenal sehingga terdapat ikatan emosianal yang kuat dalam kelompoknya,
mereka disebut kelompok kecil. Apabila merekka relative tidak saling kenal secara
pribadi sehingga ikatan emosialnya lemah, mereka disebut sebagai kelompok besar
atau publik
Sementara kumpulan banyak orang yang bukan hanya kenal, melainkan juga
berkumpul karena memiliki tujuan dan visi misi yang sama serta ada pembagian kerja
diantara mereka biasanya disebut organisasi. Banyak jenis organisasi didalam
masyarakat. Organisais ekonomi (perusahaan), ada juga yang bersifat nirlaba (yayasan
atau lembaga swadaya masyarakat atau non-govermental organization /NGO)
Jadi selain komunikator dapat berupa satu orang, bisa juga komunikator terdiri
lebih dari satu orang, bahkan banyak oran, baik itu kelompok orang dalam jumlah kecil,
maupun kelompok orang dalam jumlah kecil, maupun kelompok orang dlam jumlah
besar dengan tingkatan emosional dan teknisi berbeda. Inilah yang menyebabkan jenis
tatanan komunikasi mulai dari komunikasi intrapersonal, interpersonal, komunikas
massa, komunikasi public, hingga komunikasi organisasi penerbitan, yakni tim redaksi
surat kabar. Surat kabar atau pers adalah komunikator utama dalam komunikasi massa.

2. penerima pesan : komunikan


Penerima pesan (komunikan) adalah manusia berakal budi kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Ada ahli lain yang menyebut penerima pesan atau komunikan
sebagai decoder.
Dalam proses komunikasi, utamanya dalam tatanan antarpribadi, peran
komunikator dan komunikan bersifat dinamis, dapt saling berganti. Misalnya, dalam
kasus diatas, ketika ibu penulis surat sebagai jawaban atas surat yang penulis kirimkan,
ia juga telah bertindak sebagai komunikator. Ketika penulis menerima surat yang ditulis
ibu penulis, dari kacamata ibu penulis, penulis berfungsi sebagai komunikannya.
Demikian seterusnya ketika proses surat menyurat itu terjadi terus-menerus yang sifatnya
dinamis.
Sebagaimana komunikator komunikan juga dapat terdiri dari satu orang, banyak
orang (kelompok besar, kelompok kecil, termasuk dalam wujud organisasi), dan massa.
Dilihat dari jumah komunikator dan komunikannya, proses komunikasi dapat terjadi
dalam Sembilan kemungkinan, antra lain:
5
antara satu orang dan satu orang, misalkan penulis dengan kekasih penulis,
antara satu orang dan banyak orang, misalkan penulis dengan mahasiswa penulis,
antara satu orang dan massa, misalkna penulis sebagai penulis menyampaikan opini
di Koran, penulis sebagai komunikator massa yang menyampaikan pesan melalui
media massa,
antara banyak orang dan satu orang, misalnya sekelompok warga desa yang
melakukan demonstrasi terhadap lurahnya atau menyampaikan tuntutan kepada
kepala desanya,
antara banyak orang dan banyak orang, misalknan sekelompok mahasiswa dengan
kelompok mahasiswa lainnya,
antara banyak orang dan massa, misalkan sekelompok polisi mencanangkan pesan
anti-terorisme, menyampaikan pesan melalui TV sebagai media massa elektronik,
antara massa dan satu orang, misalkan khalayak pembaca media massa
mempertanyakan pernyataan seorang tokoh di media massa,
antara massa dan banyak orang, misalkan khalayak pembaca media massa
mempertanyakan sikap kelompok polisi yang katanya anti-terorisme tadi,
antara massa dan massa, misalkan sebagai khalayak massa pembaca Tempo yang
setuju atas suatu pemberitaan, sementara sebagian khalayak tidak setuju atas muatan
berita di majalah tersebut.

Jumlah kemungkinan di atas semakin bertambah manakala ketika lebih jauh


mengurangi unsur banyak orang atas kelompok kecil, kelompok besar/public, dan
organisasi. Missal, komunikasi antar satu orang dan organisasi terjadi ketika seorang
pelanggan (komunikator) mengajukan ketidakpuasannya atas kinerja produk suatu
organisasi produsen (komunikan) yang baru ia beli. Maka, ketika perusahaan produsen
tersebut melalui petugas humasnya memberikan jawaban atas ketidakpuasan konsumen,
terjadilah komunikasi antara organisasi (produsen) selaku komunikator dan satu orang
(pelanggan) selaku komunikan.

Dalam konteks komunikasi massa, komunikan lazim disebut khalayak, tujuan


(destination), pemirsa, pendengar, pembaca, target sasaran. Dalam komunikasi
pemasaran disebut target pasaran atau target konsumen.

6
3. Pesan
Pesan kita didefinsikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator
kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Pesan sebenarnya adalah
suatu hal yang sifatnya abstrak (konseptual, ideologis, dan idealistik). Akan tetapi, ketika
ia disampaikan dari komunikator kepada komunikan, ia menjadi konkret karena
disampaikan dalam bentuk symbol/lambang berupa bahasa (baik lisan maupun tulisan),
suara (audio), gambar (visual), mimic, gerak-gerik, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni wujud
konkret dari pesan, berfungsi mewujudkan pesan yang abstrak menjadi konket. Suara,
mimic, dan gerak-gerik lazim digolongkan dalam pesan non-verbal, sedangkan bahasa
lisan dan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal.
4. Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi
Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, dibutuhkan
saluran dan media komunikasi. Saluran komunikasi lebih identik dengan proses
berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih identik dengan alata (benda)
untuk menyampaikan. Jadi, saluran komunikasi lebih umum daripada media komunikasi.
Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak. Komunikasi bisa
terjadi tanpa media atau nonmediated communication yang berlangsung tatap muka atau
vis--vis (face to face), tatap muka. Aktivitas komunikasi tatap muka ini bentuknya
bermacam-macam, mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar,
lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (calon konsumen)
Dapat berbincang langsung tatap muka dengan wakil dari perusahaan guna
membicarakan produk yang dipamerkan.
Komunikasi juga berjalan dengan bantuan sarana berupa media, yang disebut
media komunikasi. Media komunikasi berfungsi sebagai alat perantara yang sengaja
dipilih komunikator untuk mengantarkan pesannya agar sampai ke komunikan.
Dalam komunikasi tatap muka, sebenarnya bukan berarti tidak ada perantara. Jika
diselidiki secara ilmu fisika, pesan yang tersampaikan antara komunikator dan
komunikan terdapat zat perantaranya, yaitu gelombang cahaya atau gelombang suara.
Munculnya media komunikasi berarti juga pilihan untuk membuat tekhnologi yang
memudahkan zat perantara (gelombang suara dan cahaya) dapat dimungkinkan secara
teknis pada saat jarak antara komunikator dan komunikan tidak berdekatan. Misalnya
media komunikasi berupa telepon seluler (HP) merupakan pilihan teknologi yang
membuat dua orang yang jauh dapat mengantarkan pesannya. Jadi media adalah suatu
7
hal yang dipilih, sedangkan perantara seperti gelombang cahaya dan suara dalam
komunikasi tatap muka (yang jaraknua dekat) bukanlah suatu hal yang dipilih sudah ada
dengan sendirinya saat terjadi komunikasi.
a. Media Massa
Media massa adalah media yang berkaitan dengan penyampaian pesan. Pesan
tersebut berhubungan dengan orang banyak yang membutuhkan pesan dan informasi
yang berhubungan dengan apa yang terjadi pada sedikit orang diantara banyak orang
itu. Misalnya informasi berupa gunung meletus yang terjadi di sebuah kabupaten
dapat diterima kepada seluruh masyarakat sebuah Negara atau bahkan di Nrgara
lainnya, tergantung daya jangkauan media tersebut.
Jika dilihat dari waktu terbitnya, dapat dibedakan ata media massa periodic
dan media massa non-periodik. Periodic berarti terbit teratur pada waktu-waktu yang
telah ditentukan sebelumnya. Media massa periodic dapat dibedakan atas yang
elektronik (radio dan TV) dan non-elektronik (surat kabar dan majalah). Media massa
non-elektronik dimaksudkan pada media massa yang bersifat eventual, tergantung
pada event tertentu. Setelah event selesai, selesai pula penggunaannya. Untuk itu
media massa non-periodik dapat dibedakan atas manusia (juru kampanye atau sales
promotion girl) dan benda (poster, spanduk,dan leaflet). Kembali pada komunikasi
langsung tatap muka. Pada dasarnya, yang dilakukan adalah aktivitas komunikasi.
b. Bukan Media MassaI
Dilihat dari sifatnya, non-media massa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Media manusia : manusia sebagai penyampai pesan karena pesan tidak bisa
dilakukan secara tatap muka sehingga dikirmlah manusia sebagai media
penyampaian pesan. Misalnya kurir pembawa pesan, dan
Media benda : yang dapat dibedakan atas yang elektronik (telepon, faksmile) dan
non-elektronik (surat). Perkembangan teknologi komunikasi terkini, yakni
teknologi computer dengan internetnya, melahirkan media yang bersifat
multimedia. Dikatakan multimedia karena hamper seluruh bentuk media
komunikasi yang telah dikenal umat manusia menyatu dalam perangkat
elektronik digitalnya. Di internet kita dapat menemukan surat elektronik, i-phone
(internet telepon), surat kabar, bahkan kegiatan tatap muka melalui internet (video
conference).

8
5. Efek Komunikasi
Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator dalam
komunikasinya. Efek komunikasi ini berupa efek psikologis yang terdiri dari tiga hal,
yakni:
Pengaruh kognitif, yaitu bahwa dengan komunikasi, seseorang menjadi tahu tentang
sesuatu. Berarti komunikasi berfungsi untuk memberikan komunikasi.
Pengaruh afektif, yaitu bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan
perasaan dan sikap. Misalnya karena suatu pidato yang bersifat persuasive, tercipta
sikap melakukan sesuatu atau sikap setuju atau tidak terhadap sesuatu.
Pengaruh konatif, yaitu pengaruh berupa tingkah laku dan tindakan. Karena
menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan, komunikan bisa bertindak
untuk melakukan sesuatu. Misalnya karena baru mendengar khotbah di masjid yang
mengorbankan kebencian terhadap agama lain, umat islam di mesjid tersebut
beramai-ramai menuju gereja dan membakarnya.

Disadari atau tidak, tujuan komunikasi memang untuk menyampaikan pesan


agar terjadi perubahan perasaan dan tingkah laku pada komunikan. Komunikasi
politik, seperti kampanye, jelas bertujuan agar si komunikan memilih atau
memberikan dukungan terhadap pihak yang berlaku sebagai komunikator. Demikian
pula dalam studi komunikasi seperti periklanan, tujuan menyampaikan pesan adalah
agar ide, barang atau jasa yang dijual laku sebanyak-banyaknya. Maka pelajarilah
hal itu dalam bidang studi periklanan (advertising).

Dalam sebuah organisasi, cara menyampaikan pesan agar public internal


maupun eksternal memberikan dukungan yang positif dan terus-menerus kepada
organisasi, dipelajari dalam bidang studi harus (public relation). Dalam jurnalistik
juga demikian, bagaimana cara menyampaikan pesan melalu media massa agar
dipahami sebagaimana adanya, dipelajari dalam bidang studi jurnalistik
(journalistic).

9
B. FUNGSI KOMUNIKASI

secara umum ada 5 fungsi (tujuan) utama dari komunikasi, yakni :

1. Sumber atau pengirim menyebar luaskan informasi agar dapat diketahui penerima.
2. Sumber penyebar luasan informasi dalam rangka mendidik penerima.
3. Sumber memberikan intruksi agar dilaksanakan penerima.
4. Sumber mempengaruhi konsumen dengan informasi yang persuasive untuk mengubah
presepsi, sikap dan perilaku penerima.
5. Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sambil mempengaruhi
penerima.

a) Informasi
Fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikn pesan
(informasi), atau menyebar luaskankepada orang lain. Artinya diharapkan dari
penyebarluasan informasi itu, para penerima informasi akan mengetahui sesuatu yang
ingin dia ketahui.
b) Pendidikan
Fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikn pesan
(informasi), atau menyebar luaskan informasi yang bersifat mendidik kepada orang
lain. Artinya dari penyebar luasan informasi tersebut diharapkan agar para penerima
informasi itu akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang ingin dia ketahui.
c) Intruksi
Fungsi intruksi adalah fungsi komunikasi untuk memberikan intruksi
(mewajibkan atau melarang) penerima melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal
yang diperintahkan.
d) Persuasi
Fungsi persuasi kadang disebut fungsi mempengaruhi. Fungsi persuasi adalah
fungsi komunikasi yang menyebarkan informasi yang dapat mempengaruhi
(mengubah) sikap penerima agar dia menentukan sikap atau perilaku yang sesuai
dengan kehendak pengirim.
e) Menghibur
Fungsi hiburan adalah fungsi pengirim untuk mengirimkan pesan-pasan yang
mengandung hiburan kepada penerima agar penerima menikmati apa yang
diinformasikan.

10
FUNGSI KOMUNIKASI

KOMUNIKATOR KOMUNIKAN
SUMBER PENERIMA

o Informasi
Menyampaikan informasi => mengetahui
o Pendidikan
Informasi mendidik => menambah pengetahuan
o Intruksi
Memberikan intruksi => mewajibkan melarang
o Menghibur
Informasi yang menghibur => menikmati
o Persuasi
Mempengaruh => mengubah sikap

C. TIPE- TIPE KOMUNIKASI


Ada beberapa tipe komunikasi yang sering digunakan oleh seorang
komunikator dalam berkomunikasi. Klasifikasi tipe komunikasi didasarkan atas sudut
pandang pengalaman dan bidang studinya, akan tetapi dari beberapa macam tipe/bentuk
komunikasi yang paling sering digunakan menurut camara, H (2004) terdiri dari 4
macam antara lain (1) komunikasi dengan dirinya sendiri, (2) komunikasi antar pribadi,
(3) komunikasi public, dan (4) komunikasi massa.

1. Komunikasi dengan dirinya sendiri (Intrapersonal communication )


Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang dilakukan pada diri
sendiri yang terdiri dari sensasi, persepsi, memori, dan bepikir (Rahmat, J. 1996).
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah menggunakan bahasa
atau pikiran yang terjadi didalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal
merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemprosesan
simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima
pesan dan memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang

11
berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi
lainnya.
Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologi seperti
persepsi dan kesadaran (Awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi antar
pribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling
berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang
lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui prosess persepsi, maka pada dasarnya
letak persepsi adalah pada orang yang memersepsikan, bukan pada suatu ungkapan
maupun objek.
Aktivitas darikomunikasi intra pribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam
upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah berdoa, bersyukur, intropeksi
diridangan meninjau perbuatan dan reaksi hati nurani kita, mendaya gunakan
kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif. Pemahaman diri pribadi ini
berkembang sejalan dengan perubahan- perubahan yang terjadi dalam hidup kita . kita
tidak terlahir dengan pemahan akan siapa diri kta, akan tetapi prilaku kita slama ini
memaikan peran penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada
identitas spesifik dari individu (Fisher 1987 : 134).
Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri
sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda (multiple selves). Perilaku
sesorang diawali dengan adanya kesadaran terhadap stimulus yang masuk (sensasi)
dan diterjemahkan dalam bentuk persepsi dan disimpan dalam storage dalam bentuk
memori serta diaplikasikn dalam bentuk perilaku. Dalam komunikasi intrapersonal
ada upaya mengembangkan kreativitas berfikir dan berprilaku memalaui
perkembangan kreativitas berimajinasi, mempelajari dan memahami diri sediri, serta
mengendalikan diri sendiri.
Komunikasi intrapersonal terjadi akibat seseorang yang member arti
terhadap suatu objek yang diamatinya atau tercetus dalam pikirannya. Objek dalam
hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, atau
fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi diluar maupun dalam
diri seseorang (Cangara H , 2004). Oleh karena itu, perilaku kita selalu terbentuk
dari proses mengamati stimulus dari luar diri sendiri. Tanpa adanya stimulus dari
luar, kita tidak melakukan suatu tindakan apapun. Stimulus dari luar menggerakan
kita untuk melakukan suatu perbuatan sehingga terdapat kesan ada aksi ada reaksi.
12
Dengan adanya reaksi dari aksi tersebut, seseorang mengomunikasikan dengan dri
sendiri termaksud apa yang sedang atau akan diperbuat. Seseorang akan mengukur
kemampuan yang dimiliki baik dari segi fisik maupun psikologis. Objek yang
diterima melalui panca indra selanjutnya akan dipersiapkan dan akan dievaluasi,
selanjutnya akan member pengaruh pada pengetahuan, sikap dan prilaku seseorang.
Sebelum mengambil suatu keputusan, seseorang dibawah dalam situasi
berkomunikasi pada diri sendiri antara diterima dan ditolak, setuju dan tidk setuju
untung dan rugi, serta antara ya dan tidak. Sehingga timbul tahu diri, tahu
menempatakan diri, dn tahu membawa diri (Cangara H, 2004). Seseorang
dihadapkan pada penelitian kapasitas dan kemampun yang dimiliki sebelum
mengambil suatu keputusan. Eksplorasi perasaaan, ketakutan, dan fantasi merupakan
bentuk- bentuk komunikasi intrapersonal saat itulah seseorang akan berkomunikasi
pada dirinya sendiri. Namun demikian, beberapa kalangan menilai bahwa proses
komunikasi tersebut bukan merupakan bentuk dari komunikasi melainakan sebagai
aktivitas internal monolog (Asanta, 1979).

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal communication)


Komunikasi interpersonal menurut Joseph d vito (2004) dapat diartikan
sebagai is the communication that takes place between two person who have an
established relationship . Sementara Verdeber, 1986, mengemukakan bahwa
komunikasi interpersonal merupakan suatu proses interaksi dan pembagian makna
yang terkandung dalam gagasan-gagasan dan perasaan (Alo liliweri, 1994).
Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan
pesan diantara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang dengan berbagai efek
dan umpan balik (sendjaya; 1994). Berdsarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman pesan
antara dua orang atau lebih dengan efek dan feedback langsung. Komunikasi
interpersonal juga merupakan suatu pertukaran yaitu tindakan menyampaikan dan
menerima pesan secara timabal balik. Makna adalah sesuatu yang dipertukarkan
dalam proses tersebut. Selain itu juga makna merupakankesamman pemahaman
diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan
dalam proses komunikasi. Komunikasi interpersonal memiliki sifat-sifat yaitu bersifat
dua arah yang berarti melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, ada unsure
dialogis dan ditujuk kepada sasaran terbatas dan dikenal.
13
Judy C. Person (1983) mengemukakan bahwa komunikasi
interpersonal memiliki karakteristik tertentu. Komunikasi interpersonal bersifat
transaksional yaitu tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara setempak dalam
menyampaikan dn menerima pesan. Komunikasi interpersonal merupakan rangkaian
tindakan, kejadian, dan kegiatanyang terjadi secara terus menerus. Komunikasi
interpersonal bukan sesuatu yang statis tetapi bersifat dinamis hal ini berarti segala
yang mencangkup dalam komunikasi interpersonal selalu dalam keadaan berubah
baik pelaku komunikasi, pesan, situasi, maupun lingkungannya.
Komunikasi interpersonal juga menyangkut aspek-aspek isi pesan dan
hubungan antara pribadi , melibatkan dangan siapa kita berkomunikasi dan bagaimana
hubungan dengan patner. Dalam komunikasi interpersonal dilakukan pemahaman
komunikasi dan hubungan intrpersonal dari sudut individu , yang selanjutnya disebut
dengan proses psikologis. Proses psikologis merupakan bagian penting dalam
komunikasi interpersonalkarena dalam komunikasi ini individu mencoba
mengiterpretasikan makna yang menyangkut diri sendiri, diri orang lain, dan
hubungan yang terjadi. Proses psikologi dapat berpengaruh pada komunikasi dan
hubungan interpersonal, karena individu-individu menggunakan sebagai pedoman
untuk bertindak dan berprilaku.
Dalam komunikasi interpersonal, terjadi komunikasi Konvergen.
Komunikasi konvergen merupakan proses menipta dan saling berbagi informasi
mengenai realita diantara dua partisipan komunikasi atau lebih agar dapat dicapai
saling pengertian dan kesepakatan makna (meaning) antara satu dangan yang lain.
Komunikasi melibatkan realitas fisik maupun psikologis dalam menanggapi sebuah
informasi. Masing-masing pihak akan melakukan pencerapan( perceiving), lalau
mengiterpretasiakn informasi tersebut sehingga menjadi pemahaman (understanding)
dan selanjutnya timbul keyakinan (believeing) yang menimbulkan tindakan (aciton).
Adanya kesamaan tindakan A dan B menghasilkan tindakan kolektif.
Menurut Kincaid`s convergence model, komunikasi didevinisikan
sebagai prosess in which participans create and share information with one another
in order to reach a mutual understanding tujuan utama komunikasi yang bersifat
konvergen adalah mendekatkan pengertian masing-masing kedalam suatu pengertian
yang relative sama antara partisipan yang atu dengan yang lainnya. Konverger adalah
kecenderungan dua atau lebih individu untuk begerak menuju satu tujuan konvergensi
juga di tentukan oleh insentitas komunikasi diantara pimpinan dan karyawan atau
14
antara atasan dan bawahan. Semakin sering terjadi komunikasi interpersonal akan
semakin kuat kearahkecenderungan konvergensi. Komuniksi yang berakhir dengan
konvergensi akan berpengaruh terhadap perilaku bawahan khususnya perilaku
karyawan dalam bekerja. Semakin tinggi terjadi intensitas konvergensi dimana
pimpinan dan karyawan membentuk kearah saling pengertian maka persetujuan dan
kerja sama akan semakin baik. R. wayne pace (1979) berpendapat bahwa
interpersonal communication is communication involving two or more in face
setting. Jadi dapat dikatakan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih yang terjadi secara tatap muka. Menurut
Cangera, H (2004) komunikasi antar pribadi dibedakan menjadi dua macam yaitu
dyadic communication dan small group communication.
Dyadic communication. Merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua
orang dalam situasi tatap muka yang berbentuk percakapan, dialog, dan
wawancara. Percakapan berlangsung dalam situasi yang bersahabat dan
nonformal, sedangkan dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih
dalam, dan lebih personal, sedangakan wawancara sifatnya lbih serius, yaitu ada
pihak dominan pada posisi bertanya dan pihak lain pada posisi menjawab.
Perawat melakukan pengkajian dalam mendapatkan data yang akurat dengan
menggunakan komunikasi yang terapeutik serta melaksanakan asuahan
keperawatan dengan konsep humanistic yang merupakan aplikasi dari Dyadic
communication.
Small group communication.Merupakan komunikasi dengan kelompok kecil
dimana proses komnikasi berlangsung antara tiga orang atau lebih yang
dilakukan dengan cara tatap muka. Hal-hal yang melandasi SMALL GROUP
COMUNICATION adalah anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses
komunikasi yang berlangsung dengan tatap muka.sebagai contoh mahasiswa
akper melakukan diskusi di kelas , hal itu merupakan proses komunikasi dengan
small group communication walapun pesertanya lebih banyak. Di dalam diskusi
tidak ada peserta yang mendominasi dan berlangsung face to face.

Sebagaimana telah disinggung diatas komunikasi antar pribadi dimulai dari


diri individu.komunikasi antar pribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es (the
communication iceberg). Akan tetapi, seseorang yang terlibat dalam proses
komunikasi antar pribadi jarang sekali menggali hal-hal yang lebih kecil dimana

15
jumlahnya malah lebih besar serta lebih penting arti dan maknanya.Gunung es yang
tampak dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat
(visible/observable aspect)yaitu:

Interactant, merupakan orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti


pembicara,penulis,pendengar,dan pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.
Symbol,terdiri atas symbol(huruf,angka,kata-kata,tindakan)dan bahasa symbol
(bahasa Indonesia,bahasa inggris,Dll)
Media. Saluran yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi , dimana
komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai factor yang tidak
terlihat, tetapi terasa pengaruhnya, yaitu:
Meaning (pengertian),ketika symbol ada. Maka makna itu ada dan bagaimana
cara menaggapinya. Intonasi suara,mimic muka,kata-kata,gambar,dan
sebagainya. Kata ini merupakan symbol yang mewakili suatu makna,misalnya
intonasi yang tinggi di maknai dengan kemaahan,kata pohon mewakili
tumbuhan,dan sebagainya.
Learning (belajar), interpretasi makna terhadap symbol muncul berdasarkan
pola-pola komunikasi yang di asosiasikan pengalaman,interpretasi juga
muncul dari belajar yang di peroleh dari pengalaman.pengalaman merupakan
rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang kita pelajari.
Subjectivity (Subjektivitas), pengalaman setiap individu tidak akan pernah
benar-benar sama sehinggah saat individu meng-oncode (menyusun atau
merancang) dan men-code (menerima dan mengartikan) pesan tidak ada yang
benar-benar sama.
Negotiaton (negosiasi), komunikasi merupaka pertukaran symbol. Pihak-pihak
yang berkomunikasi masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi
orang lain. dalam upaya itu terjadi negosiasi dalam pemilihan symbol dan
makna sehinggah tercapai saling pengertian.
Culture (budaya), setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang
lain,individu adalah partisipasi dari kelompok,organisasi,dan anggota
masyarakat melalui partisipasi berbagi symbol dengan orang
lain,kelompok,organisasi,dan masyarakat.

16
Interacting levels and context, komunikasi antar manusia berlangsung dalam
bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat
beragam mulai dari komunikasi antarpribadi,kelompok,organisasi,dan massa.
Self reference. Perilaku dan symbol-simbol yang digunakan individu untuk
mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita
katakan dan lakukan serta cara kita menginterprestasikan kata dan tindakan
orang adalah refleksi makna pengalaman,kebutuhan,dan harapan-harapan kita.
Self reflexity. Kesadaran diri (self-consciousnes) merupakan keadaan dimana
seseorang mamandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari
lingkungan.
Inevitability. Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak
melakukan apapun,tetapi tindakan diam kita akan tercermin dari nonverbal
yang terlihat dan itu mengungkap suatu makna komunikasi.

Adapun cara-cara yang biasa digunakan sebagai panduan dalam membangun


komunikasi interpersonal yang efektif adalah seperti dibawah ini.

1. Menciptakan ketertarikan dan menangkap perhatian.

Sudah menjadi sifat dasar manusia bahwa mereka lebih cendeung tertarik
dengan dirinya sendiri daripada orang lain.oleh karena it, salah satu hal yang bisa kita
lakukan agar orang lain menjadi tertarik dengan kita adalah dengan menumbuhkan
ketertarikan kita terhadap orang tersebut. Dengan kata lain,berhentilah untuk
membicarakan semua hal yang berkaitan dengan diri kita namun cobalah untuk lebih
memberikan perhatian kepada lawan bicara kita.dengan menciptakan ketertarikan
terhadap orang tersebut sebenarnya kita telah melakukan salah satu upaya
pengumpulan informasi mengenai lawan bicara kita.

Selain itu manfaat dari poin-poin ini adalah membuat lawan bicara kita
merasa nyaman apabila berhadapan dengan kita. Ia akan merasa di perhatikan . akan
tetapi,dalam upaya menciptakan ketertarikan ini hendaknya kita juga memperhatikan
hal-hal tertentu yang kira-kira tidak membuat lawan bicara kita merasa di investigasi.

Hal lain juga perlu di perhatikan adalah sebaiknya kita tidak mengungkit-
ungkit masalah-masalah yang sensitive seperti agama,ras,dll.

17
2. Membangun rasa simpati

Maksudnya yaitu bagaimana membangun suatu lingkungan komunikasi mana


lawan bicara kita merasa percaya diri saat berbicara dengan kita.yaitu dengan cara
membuat suasana yang hangat saat berkomunikasi menghilangkan suasana superior
dan inferior,yakni bisa dengan kontak mata yang hangat dan bersahabat, menirukan
bahasa tubuh lawan bicaranya kita yang berulang-ulang untuk menunjukan rasa
hormat kita padanya.

3. Percaya diri

Percaya diri sangat penting dalam berkomunikasi.saat kita memiliki


kepercayaan diri, maka kita akan membangun gambar(image) diri kita kepada orang
lain akan tetapi kurangnya kepercayaan diri membuat kita akan di pandang sebagai
orang yang memiliki posisi yang lemah. Terkadang kurang percaya diri juga membuat
kita sendiri menjadi tidak nyaman dalam berkomunikasi.

4. Mengaplikasikan tiga hal penting

Yaitu: kemampuan bertanya, mendengarkan, dan diam. Sebagian besar


komunikator efektif dalam menggunakan ketiga kemampuan ini. Siapa bilang orang
yang aktif bicara adalah seorang yang mengaggkan dalam komunikasi. Sebaliknya
orang yang lebih banyak mendengar justru menjadi orang yang di senangi dalam
komnikasi.

Diam dan mendengar disini bukan berarti kita mendengar secara pasif. Akan
tetapi,kita bersaha mendengar secara aktif,memberikan respon-respon positif terhadap
topik yang disampaikan orang lain sembari sekali-kali menimpali dengan pertanyaan-
pertanyaan yang relavan yang menunjukkan bahwa kita memperhatikan apa yang
sedang dibicarakan. Orang yang pendiam kadang juga menjengkelkan. Akan
tetapi,bertanya, mendengarkan dan diam-diam hal ini tidak menunjukan bahwa kita
adalah seorang yang pendiam,namun lebih kepada menempatkan diri untuk lebih
banyak mencerna topic yang sedang dibicarakan.

5. Kejujuran dan empati

Menciptakan ketertarikan pada orang lain seperti pada poin satu sebenarnya
adalah bagaimana kita membuat suatu bentuk ketertarikan pada orang lain dengan

18
sebenar-benarnya,bukan dibuat-buat ataupun pura-pura tertarik. Kejujuran disini
maksudnya adalah jujur dalam tertarik kepada orang lain.karena biasanya ketertarikan
dan perhatian yang dibuat-buat justru mudah untuk dikenali.

6. Optimisme

Optimism menekankan pada hal-hal positif yang didiskusikan dalam suatu


komnikasi,adakalanya dalam suatu komunikasi yang terjadi setiap harinya,terdapat
banyak hal negative yang dijadikan topic pembicaraan,seperti
kesedihan,kekecewaan,dan kemarahan.

Orang yang pandai berbicara tidak serta merta dikatakan sebagai seorang
yang pandai dalam komunikasi interpersonal,akan tetapi, dalam komunikasi yang baik
memiliki kemampuan dasar yang juga melibatkan talenta social. Mereka sangat
pandai merangkai kata-kata namun mereka selalu dihindari untuk ditemui karena
komunikasi interpersonal bukan hanya sekedar kemampuan untuk berorasi dan
berdiskusi.

3. Komunikasi Public (public komunication)


Cangara, H (2004) berpendapat bahwa komunikasi public merupakan suatu
proses komunikasi dimana pesan-pesan yang di sampaikan oleh pembicara dalam
situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar dengan tujuan menumbuhkan
semangat kebersamaan, memberikan informasi, mendidik,serta mempengaruhi orang
lain dalam upaya menumbuhkan semangat.

Pada komunikasi public tidak pernah/jarang dijumpai feedback karena


komunikasi bersifat searah. Apa yang didapatkan dari pemberi pesan mencoba di
mengerti tanpa adanya umpan balik, apalagi unsure tidak percaya.oleh karena
itu,seorang pembicara dalam komunikasi public sudah merencanakan dengan matang
materi yang akan disampaikan dari berbagai sumber yang ada.

Komunikasi public mempunyai ciri komunikasi interpersonal oleh karena


berlangsung secara tatap muka, namun ada demikian ada yang membedakan antara
komunikasi interpersonal dan komunikasi publik mempunyai ciri sebagai berikut:

Cara penyampaian pesan berlangsung kontinu.


Dapat diidentifikasi siapa pembicaranya dan siapa pendengarnya

19
Interaksi antar sumber dan penerima terbatas
Tanggapan baliknya juga terbatas
Sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasi satu-persatu pendengarnya
Pesan yang disampaikan sudah bersiap sejak awal.
Pesan yang disampaikan terbatas pada segmen tertentu.
Contoh dari komunikasi publik antara lain kuliah umum, pengarahan PPS,
pengarahan persiapan praktek klinik keperawatan, khotbah, ceramah, penyuluhan,
dan lain-lain
4. Komunikasi Massa (Massa Communication)
Istilah Mass Comunication diartikan sebagai salurannya yaitu mass media (media
massa) kependekan dari media of mass comunications (Wiryanto dalam Susanto,
2003). Sedangkan massa diartikan sebagai meliputi orang-orang yang menjadi
sasaran alat komunikasi massa atau orang-orang yang berada pada ujung saluran
(Berlo,1960). Poo (1973) mengartikan komunikasi massa sebagai komunikasi
yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima
tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir pada
penerima melalui saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film,
dan televisi. Sedangkan Cangara, H (2004) berpendapat bahwa komunikasi
massa didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung dimana pesan yang
dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal
melalu alat-alat yang sifatnya mekanis.
Ciri-ciri komunikasi massa (Cangara, H, 2004) adalah sebagai berikut:
1. Sifatnya terbuka dengan pesan-pesan yang umum
2. Penerimanya variatif dengan khalayak yang jumlahnya besar, heterogen, dan
anonym
3. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara
mekanik.
4. Sumbernya dari suatu lembaga atau institusi yang terdiri atas banyak orang,
misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi, dan lain-lain.
5. Pesan komunikasi berlangsung satu arah

20
D. HAKEKAT KOMUNIKASI
Untuk memudahkan kita mendefinisikan dan memahami komunikasi, kita harus
mengerti hakikat dari komunikasi itu sendiri. Kita harus mengetahui unsure-unsur
komunikasi yang merupakan elemen yang selalu ada ketika kita bicara tentang
komunikasi, untuk mengidentifikasi apakah suatu peristiwa atau gejala dapat kita sebut
komunikasi atau bukan. Dari apa yang kita bahas diatas, setidaknya ada tiga unsure yang
bias kita gunakan, yaitu:
1. Usaha,
2. Penyampaian pesan, dan
3. Antarmanusia.

Usaha
Kata usaha berarti suatu hal yang dilakukan secara sadar dan memiliki
tujuan. Seseorang melakukan komunikasi dengan suatu motifasi, atau setiaknya
sadar bahwa ia melakukan suatu penyampaian pesan kepada orang lain meskipun
derajat kesengajaan kadang sulit ditentukan.

Sigmund Freud mengatakan bahwa jiwa manusia terdiri atas sadar dan alam
bawah sadar. Oleh karenanya, terdapat motif-motif yang disadari (manifest) dan
motif-motif yang tidak disadari (latent), terpendam dan muncul dari alam bawah
sadar, medorong kita menyampaikan pesan kepada manusia lain.

Apa kita lakukan dan apa yang kita katakana atau keluarnya pesan dari kita,
baik yang kita sengaja dan yang tidak, kadang mendapatkan penerimaan, reaksi, atau
tanggapan dari orang lain. Suatu missal, ketika dalam suatu pertemuaan, penulis
memimpin rapat tersebut, ketika tiba-tiba tanpa sengaja penulis penguap, bias jadi
salah satu peserta rapat yang berkata pimpinan rapat tampaknya sudah tak mampu
memimpin rapat atatu waktu yang sudah larut malam. Bagaimana kalau rapat ini kita
hentikan dulu dan kita lanjutkan besok?. Ada juga yang berkata, pimpinan sudah
mengantuk, tampaknya kita harus menghentikan rapat agar semuanya bejalan
lancer.

Beda lagi jika penulis sebagai ketua rapat memang ingin menghentikan rapat
dan sengaja ingin menguap untuk mewujudkan betapa mengantuknya kami semua

21
dan menunjukkan waktu sudah malam. Akan tetapi, bias jadi usaha yang kita lakukan
tidak ditanggapi oleh orang lain. Pesan yang kita sampaikan tidak mendapat
penerimaan.

Jadi, kadang kita sengaja mengirimkan pesan kepada orang lain secara
sengaja, tetapi mereka tidak menerimanya atau menanggapinya. Akan tetapi, pada
saat kita tidak sengaja menyampaikan pesan, justru muncul tanggapan atau
penerimaan. Kadang, kita melambaikan tangan kepada teman kita, tapi teman kita
tidak menanggapinya.

Pada 1990-an memang terjadi perdebatan tentang itu, kesepakatan yang


dihasilkan dari perdebatan tersebut tampaknya mengarah pada pendapat berikut:

a. Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang dan
diterima oleh orang lainnya.
b. Komunikasi harus mencangkup semua perilaku yang bermakna bagi penerima,
apakah disengaja atau tidak.
c. Komunikasi hrus mencangkup pesan-pesan yang disampaikan dengan sengaja,
namun derajat kesengajaan itu sulit ditentukan.

Tampaknya, kebanyakan para ahli lebih menerima konsep yang menegaskan


bahwa komunikasi mencangkup pesan yang disampaikan dengan sengaja, ada motif
komunikasi ynag mendorong manusia melakukan tindakan komunikasi,
menyampaikan pesan kepada orang lain. Namun, derajat kesengajaan sulit
ditentukan karena manusia terdiri dari alam sadar dan alam bawah sadar sehingga
ada motif yang tidak di sadari muncul dari alam bawah sadar kita.

Jadi jika penulis menguap secara tidak sengaja, kemudian teman penulis
berkatasebaiknya diskusi ini kita cukupkan sampain disini kita lanjutkan besok, ini
adla komunikasi. Namun bukan penulis inisiaif, sebagai pihak yang menyampaikan
pesan kepada orang lain, yakni penulis sebagai penerima. Motif komunikasi ada pada
teman penulis itu. Penulis tidak berkomunikasi kepada teman penulis, teman penulis
itulah yang berkomunikasi dengan anda. Jika penulis menguap secara tidak sengaja,
dapat dikatakan bahwa penulis yang mengambil inisiatif untuk melakukan

22
komunikasi. Misalnya melambaikan tangan pada teman penulis, namun ia tidak
melihatnya. Dalm hal ini, ada pesan yang dikirimkan, namun tidak di terima
(Reacived ). Pesan komunikator tidak sampai ketujuan, tidak disampai pada tujuan.
Namun, ada kasus misalnya penulis melambaikan tangan pada seorang teman dan
tidak ada balasan waktu itu, tapi keesokan harinya penulis bertemu dengannya dan
dia berkata pada penulis Maaf, Kemarin saya tidak membalas lambaian tanganmu.
Saya sedang memikirkan hal lain, dan tidak menyadari kamu melambaikan tangan
pada saya, sampai saya berbelok di tikungan itu . Dalam kasus ini , yang terjadi
dalam umpan balik yag tertunda. Umpan balik adalah jawaban atau respon yag
diberikan atas pesan yang disampaikan. Dalam kasus ini, pesan telah sampai, telah
diterima. Namun karena satu dan lain hal, responnya terlambat atau tertunda, anda
sebagai pengirim pesan, teman anda sebagai penerima pesan.

Untuk dapat menjadi objek dalam ilmu komunikasi, pesan tidak harus sampai
(recived) ketujuaan. Saat kita menyampaikan pesan, kita telah berkomunikasi, kita
telah melakukan tindak komunikasi, motif komunikasi selalu ada baik yang disadari
atau bersifat latent atau terpendam dibawah alam sadar kita.

Ketika kita menyampaikan pesan, kita sebenarnya telah melakukan proses


yang kita sebut komunikasi intrapribadi (didalam diri kita sendiri), ada motif
komunikasi yang melatarinya. Ketika kita menyampaikan pesan, kita telah
melakukan tindakan komunikasi. Ketika pesan yang dilatari motif tersebut ternyata
tidak sampai ke tujuannya, ini adalah objek ilmu komunikasi; mencoba mengkaji
mengapa pesan yang sudah dikirimkan tidak sampai.

Penyampaian pesan

Komunikasi memang berkaitan dengan perilaku manusia dan hubungan


antara sesame manusia. Akan tetapi, tidak semua prilaku dan hubungan manusia
bias disebut tindakan atau hubungan komunikasi. Salah satu yang mencirikan bahwa
tindakan manusia disebut komunikasi, selain hal yang telah kita bahas diatas adalah
adanya tindakan, kegiatan, atau preses penyampaian pesan.

23
Pesan harus disampaikan, jika ridak ada pesan yang tersampaikan tidak dapat
disebut komunikasi. Suatu missal, ketika anda kebetulan sedang duduk dalam
sebuah bus pada waktu siang yang panas dan disamping anda sedang duduk seorang
yang gemuk dan keringatnya bercucuran. Jika anda tidak menyampaikan pesan
bahwa anda tidak menyukai bau keringatanya atau lebih jauh menanyainya, apa
anda tidak pernah mandi atau pakai parfum? ,teatapi anda diam saja dan hanya
bias mengahdapkan muka membelakangi orang disebelah anda sambil menutup
hidung anda, itu bukan komunikasi. Diantara anda dan si manusia bau tidak terjadi
komunikasi antarpribadi.

Akan tetapi, dalam ilmu komunikasi juga dikenal komunikasi intrapribadi,


yaitu bentuk percakapan didalam diri. Bicara membatin dengan menimbulkan
pertanyaan dan jawaban sendiri jiwa dan perasaan diri merupakan bentuk
komunikasi intrapribadi. Misalnya reaksi terhadap si manusia bau itu hanya dapat
dilakukan dalam hati dan berkata, ah, parah benar orang ini, masa dalam bus
umum kaya gini membiarkan tubuhnya berbau ga enak bagi orang-orang. Dasar
orang menyebalkan!bagaiman kalau saya katakana saja bahwa tubuhnya berbau
tidak sedap dan sebaiknya rajin mandi, setidaknya kalau mau bepergian dan naik
kendaraan umum. Gimana yah? Malas ah! Payah bener deh gue hari ini, duduk
disebelah badak bau hari ini!

Antar manusia
Dalam mitos, kita mengenal kisah yang bias berbicara dengan hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Bahakan, ada lirik lagu Ebiet G. Ade yang mengajak kita
bertanya pada rumput yang bergoyang. Penulis tak dapat membayangkan motif
apa yang kita punyai hingga kita bicara pada rumput yang bergoyang atau tumbuh-
tumbuhan lainnya.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu cara untuk memahami komunikasi adalah dengan menerangkan arti
komunikasi berdasarkan etimologi kata komunikasi. Kata komunikasi (communication)
berasal dari bahasa latin communicatio yang terbentuk dari dua akar kata : com
(bahasa latin cum), berarti dengan atau bersama dengan ; dan unio (bahasa
latin union) berarti bersatu dengan. Jadi komunikasi dapat diartikan union with
(bersatu dengan) atau union together with (bersama dengan). Ungkapan lazim ini
disebut dalam satu kata saja, yakni communion, yang berarti saya tidak sekedar
bersama-sama dengan tetapi lebih jauh dari itu yakni bersatu dengan orang lain
(bersama dalam satu kesatuan bersatu dalam kesamaan).
Secara umum ada 5 fungsi (tujuan) utama dari komunikasi, yakni : (1) Sumber
atau pengirim menyebar luaskan informasi agar dapat diketahui penerima. (2) Sumber
penyebar luasan informasi dalam rangka mendidik penerima. (3) Sumber memberikan
intruksi agar dilaksanakan penerima. (4) Sumber mempengaruhi konsumen dengan
informasi yang persuasive untuk mengubah presepsi, sikap dan perilaku penerima. (5)
Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sambil mempengaruhi penerima.
Beberapa macam tipe/bentuk komunikasi yang paling sering digunakan menurut
camara, H (2004) terdiri dari 4 macam antara lain (1) komunikasi dengan dirinya sendiri,
(2) komunikasi antar pribadi, (3) komunikasi public, dan (4) komunikasi massa. Untuk
memudahkan kita mendefinisikan dan memahami komunikasi, kita harus mengerti
hakikat dari komunikasi itu sendiri.

B. Saran
Komunikasi adalah cara makhluk hidup untuk saling berinteraksi satu sama lain
dalam memahami tiap-tiap makhluk hidup. Untuk itu komunikasi dibutuhkan dalam
setiap kehidupan terutama kehidupan manusia sehingga komunikator maupun komunikan
dapat dengan mudah berinteraksi. Setelah mempelajari dasar-dasar komunikasi kita
seharusnya lebih memahami apa itu komunikasi dengan demikian kita akan lebih baik
dalam berkomunikasi .

25
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuddin,2011. Komunikasi Kesehatan. Makassar; Poltekkes Kemenkes Makassar

26

Anda mungkin juga menyukai