Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Peran lembaga penegak hukum dalam
menjamin Keadilan dan kedamaian.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad saw.
yang telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at di yaumil akhir nanti.

Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat mengenai
Peran lembaga penegak hukum dalam menjamin Keadilan dan kedamaian.
baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para pembaca.
Di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat perbaikan dari guru pembimbing dan teman-teman sekalian akan kami terima dengan senang hati.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menjalankan hukum di kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menerangkan dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan
ketiga yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Artinya, Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan
(machstaat), dan pemerintah berdasarkan sistem konsitusi (hukum dasar), bukan absolutisme (kekuasaan
yang tidak terbatas). Dan perwujudan hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan
perundangan di bawahnya.

Dalam negara hukum, segala permasalahan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. Akan tetapi, praktik
perlindungan dan penegakan hukum terkadang berbeda dengan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena
itu, perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia untuk menjamin keadilan dan kebenaran dalam
kehidupan bermasyarakat harus segera dibenahi agar tidak terjadi penyelewengan hukum yang dilakukan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Seorang yang melanggar hukum harus ditindak sesuai
aturan hukum yang berlaku. Perlindungan dan penegakan hukum harus memenuhi rasa keadilan
masyarakat.
Hukum Negara ialah aturan bagi Negara itu sendiri, bagaimana suatu Negara menciptakan keadaan yang
relevan, keadaan yang menentramkan kehidupan sosial masyarakatnya, menghindarkan dari segala
bentuk tindak pidana maupun perdata. Namun tidak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini,
pemberitaan di media masa sungguh tragis. Bahkan dari Hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei
Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa 56,0 persen publik menyatakan tidak puas dengan penegakan
hukum di Indonesia, hanya 29,8 persen menyatakan puas, sedangkan sisanya 14,2 persen tidak menjawab.
Sebuah fenomena yang menggambarkan betapa rendahnya wibawa hukum di mata publik.

Dengan landasan pemikiran ini, kami akan mencoba memaparkan mengenai hukum, perlindungannya,
penegakannya, aspek-aspek yang menjadi subjek dan objeknya, serta penerapannya di tengah masyarakat
yang tidak puas dengan keadaan penegakan hukum di Indonesia sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna perlindungan dan penegakan hukum dalam kehidupan bermasyarakat?
2. Apa sajakah peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian?
3. BagaimanaUpaya Penegakan Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Makna perlindungan dan penegakan hukum dalam kehidupan bermasyarakat


Perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara Indonesia, artinya seluruh
warga negara Indonesia tanpa membedakan berdasarkan golongan tertentu, berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari sesuatu yang mengancam dirinya. Penegakan hukum
merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan, kepastian hukum, dan
kemanfaatan sosial menjadi kenyataan.
a. Makna Perlindungan Hukum
Indonesia sebagai negara hukum, segala sesuatunya harus berdasarkan pada hukum
(asas legalitas). Perlindungan hukum diberlakukan bagi setiap orang sebagai bentuk
perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia terhadap ketentuan hukum yang mungkin
saja melanggar hak-hak individu. Setiap orang memiliki hak dan diperlakukan sama di
hadapan hukum. Semua masyarakat Indonesia mendapat perlindungan hukum karena
negara hukum melindungi segenap warga negara tanpa membeda-bedakannya.
Hukum dapat diartikan sebagai himpunan peraturan-peraturan (perintah dan
larangan) yang dibuat oleh penguasa negara atau pemerintah untuk mengatur tingkah laku
manusia dalam bermasyarakat, bersifat memaksa, dan memiliki sanksi yang harus
dipatuhi oleh masyarakat. Sedangkan perlindungan adalah suatu proses cara perbuatan
untuk melindungi seseorang. Jadi perlindungan hukum adalah jaminan perlindungan
pemerintah dan atau masyarakat kepada warga negara dalam melaksanakan fungsi, hak,
kewajiban, dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Perlindungan hukum juga dapat diartikan sebbagai upaya melindungi secara hukum
terhadap jiwa raga, harta benda seseorang, dan Hak Asasi Manusia (HAM), yang terdiri
atas hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak beragama, dan sebagainya. Dengan
demikian, pelanggaran hukum apapun yang dilakukan terhadap hal-hal tersebut di atas
akan dikenakan sanksi.
b. Makna Penegakan Hukum

Penegakan hukum adalah proses dilakukan upaya tegaknya atau berfungsinya


norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas atau
hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum merupakan proses perwujudan ide-
ide (ide keadilan, ide kepastian hukum, dan ide kemanfaatan sosial) yang bersifat abstrak
menjadi kenyataan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penegakan hukum
sebagai berikut.
a. Kepastian hukum
Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap tindakan
sewenang-wenang, yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu
yang diharapkan dalam keadaan tertentu. Masyarakat mengharap adanya kepastian
hukum masyarakat akan lebih tertib.
b. Kemanfaatan
Hukum adalah untuk manusia, maka hukum atau penegak hukum harus
memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat, jangan sampai timbul keresahan di
salam masyarakat karena pelaksanaan atau penegak hukum.
c. Keadilan
Hukum itu tidak identik dengan keadilan. Hukum itu bersifat umum, mengikat
setiap orang, bersifat menyamaratakan. Sebaliknya keadilan bersifat subjektif,
individualistis, dan tidak menyamaratakan.

2. Peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian


Peran Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)
Tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat dan menegkkan hukum. Sebagai aparat hukum polisi
dapat menjalakan fungsinya sebagai penyelidik dan penyidik. Polisi juga berwenang
untuk menangkap orang yang diduga melakukan tindak kejahatan. Hasil pemeriksaaan
yang dilakukan oleh polisi terhadap pelaku tindak criminal disbut dengan BAP (berita
acara pemeriksaan) yang akan diserahkan kepada kejaksaan.
 Kepolisian Negara diatur oleh UU No. 2 Tahun 2002.
a. Tugas pokok kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :
b. 1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
c. 2.menegakkan hukum, dan
d. 3.memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada mayarakat.

Untuk melaksanakan tugasnya,kepolisian antara lain berwenang :


a. Menerima laporan dan pengaduan
b. Menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum
c. Mencegah dan menanggulangi penyakit masyarakat

Peran Kejaksaan Republik Indonesia


Kejaksaan Republik Indonesia diatur oleh UU No. 16 Tahun 2004, yang dalam undang-undang
itu disebutkan bahwa diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan
Negeri. Kejaksaan adalah alat negara sebagai penegak hukum yang juga berperan sebagai
penuntut umum dalam perkara pidana. Jaksa adalah alat yang mewakili rakyat untuk menuntut
seseorang yang melanggar hukum pidana maka sisebut penuntut umum yang mewakili umum.
Kejaksaan merupakan aparat Negara yang bertugas :
1. Untuk melakukan penuntutan terhadap pelanggaran tindak pidana di pengadilan.
Di sini jaksa melakukan penuntutan atas nama korban dan masyarakat yang merasa dirugikan
2.sebagai pelaksana (Eksekutor) atas putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Kejaksaana dikelompokkan menjadi tiga bidang,yaitu :


a. Di bidang Pidana

1. Melakukan penuntutan
2. Melaksanakan keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
3. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan UU
4. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
b. Di bidang perdata

Tugas dan wewenang kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di
luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

c. Tugas jaksa di bidang ketertiban dan ketentraman umum


1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
2. Pengamanan kebijakan penegakan hukum
3. Pengawasan peredaran barang cetakan
4. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara
5. Pencegahan penyalahgunaan dan/atai penodaan agama.

Peran kehakiman sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman

Keberadaan lembaga kehakiman di indonesia diatur dalam UU RI No.48 Tahun 2009 tentang
kekuasaan kehakiman yang merupakan penyempurnaan dari UU RI No.4 Tahun
2004.berdasarkan pasal 24 ayat 2 UUD RI bahwa kekuasaan kehakiman di indonesia dilakukan
oleh :
1. Mahkamah Agung
2. Badan peradilan yang berada di bawah mahkamah agung yang meliputi; badan peradilan
umum,peradilan agama,peradilan militer dan peradilan tata usaha negara.
3. Mahkamah Konstitusi
Lembaga lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan,dan dibersihkan dari setiap
intervensi baik dari lembaga legislatif,eksekutif maupun lembaga lainnya.Kekuasaan kehakiman
lembaga tersebut dilaksanakan oleh Hakim.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang untuk oleh undang undang untuk
mengadili.Mengadili merupakan serangkaian tindakan hakim untuk menerima,memeriksa dan
memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas,jujur dan tidak memihak di sebuah sidang
pengadilan berdasarkan ketentuan perundang undangan.Dalam upaya menegakkan hukum dan
keadilan serta kebenaran,hakim diberi kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan.Dengan kata lain,hakim tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan kekuasaan lain dalam
memutuskan perkara.Apabila hakim mendapatkan pengaruh dari pihak lain dalam memutuskan
perkara ,maka cenderung keputusan hakim itu tidak adil yang pada akhirnya akan meresahkan
masyarakat serta wibawa hukum dan hakim akan pudar.

Anda mungkin juga menyukai