Anda di halaman 1dari 321

PRA RANCANGAN PABRIK

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK


KELAPA DENGAN KAPASITAS 80.000
TON/TAHUN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Ujian Sarjana Teknik Kimia

Oleh:

JOHN SARIABDI PURBA

NIM : 030405046

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN BIODIESEL DARI
MINYAK KELAPA DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN

Oleh :
JOHN SARIABDI PURBA
NIM : 030405046
Telah Diujikan Pada Tanggal 14 Juni 2008
Telah Diperiksa/Diketahui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr.Ir. Rosdanelli H., MT Ir. Renita Manurung, MT


NIP. 132 096 129 NIP 132 163 646

Dosen Penguji I Dosen Penguji II Dosen Penguji III

Dr.Ir. Rosdanelli H., MT Rondang Tambun, ST.MT Ir. Netty Herlina,MT


NIP. 132 096 129 NIP. 132 282 133 NIP. 132 243 746
Telah Diketahui
Koordinator Tugas Akhir

Dr. Ir. Irvan, M.Si


NIP. 132 126 842

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selalu

setia memberikan berkatNya dan kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Pra Rancangan Pabrik Pembuatan

Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Kapasitas 80.000 Ton/Tahun.

Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian

sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

Utara.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral, material, dan spiritual.

2. Ibu Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, MT., selaku dosen pembimbing I dan dosen

penguji I yang telah membimbing dan memberikan masukan serta arahan kepada

penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Ibu Ir. Renita Manurung, MT selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan masukan dan bimbingan pada penulis selama menyelesaikan tugas

akhir ini.

4. Bapak Rondang Tambun, ST, MT selaku dosen penguji II yang telah

memberikan masukan dan saran pada penulis selama menyelesaikan tugas akhir

ini.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
5. Ibu Ir. Netty Herlina, MT selaku dosen penguji III yang telah memberikan

masukan dan saran pada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak Dr. Ir. Irvan, MSi, sebagai Koordinator Tugas Akhir.

7. Abdi atas kerjasamanya sebagai partner dalam penulisan tugas akhir ini.

8. Teman-teman angkatan 2002 dan 2003 yang telah memberikan masukan,

dukungan, dan semangat kepada penulis

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata,

semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, 26 Juni 2008

Penulis

John Sariabdi Purba

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
INTISARI

Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak bumi. Karena


terbatasnya jumlah kilang yang dimiliki untuk memproduksi bahan bakar minyak
(BBM), Indonesia harus mengimpor BBM untuk mencukupi kebutuhan domestik
yang meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk kebutuhan transportasi, industri,
pembangkit listrik dan sebagainya. Konsumsi solar nasional untuk transportasi saat
ini 12,5 juta kiloliter sampai 13 juta kiloliter per tahun. Bila sekitar 1,5 persen dari
setengah konsumsi solar tersebut diganti menjadi biodiesel, maka sekitar 90.000
kiloliter solar atau sekitar 80.000 ton/tahun yang bisa dihemat setiap tahun.
Biodiesel yang diproduksi 80.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1
tahun. Lokasi pabrik direncanakan di KIM II Medan dengan luas area 20.000 m2,
tenaga kerja yang dibutuhkan 175 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan
Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur utama dengan struktur organisasi
garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa
adalah sebagai berikut :
Modal investasi : Rp 695.551.844.995,-
Biaya produksi : Rp 679.723.261.333,-
Hasil penjualan : Rp 1.074.773.396.733,-
Laba bersih : Rp 395.050.135.400,-
Profit Margin : 37 %
Break Even Point : 39 %
Return on Investment : 39,76016982 %
Return on Network : 66,26695 %
Pay out Time : 2,5151 tahun
Internal Rate of Return : 34,31 %,
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa di Kawasan Industri Medan (KIM)
layak didirikan.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


INTISARI............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah................................................................................ I-3
1.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik ................................................................. I-3
1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik ............................................................... I-4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ II-1
2.1 Biodiesel ................................................................................................ II-1
2.2 Produksi Biodiesel ................................................................................. II-2
2.3 Proses Produksi Biodiesel ...................................................................... II-3
2.4 Transesterifikasi ..................................................................................... II-4
2.4.1 Proses Transesterifikasi Katalis Asam............................................ II-4
2.4.2 Proses Transesterifikasi Katalis Basa ............................................. II-5
2.4.3 Proses Transesterifikasi Co-Solvent dan Tanpa Katalis (Alkohol
Super Kritis) ................................................................................. II-5
2.5 Sifat-Sifat Biodiesel ............................................................................... II-6
2.5.1 Viskositas ...................................................................................... II-6
2.5.2 Angka Setana ................................................................................ II-6
2.5.3. Panas Pembakaran ........................................................................ II-7
2.5.4. Flash Point (Titik Nyala) .............................................................. II-7
2.5.5 Cloud Point (Titik Asap) ............................................................... II-7
2.5.6 Pour Point (Titik Tuang) ............................................................... II-8
2.6 Bahan Baku Kelapa Pembuatan Biodiesel .............................................. II-8
2.6.1 Kelapa ........................................................................................... II-8
2.6.2 Minyak Kelapa .............................................................................. II-9
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.6.3 Kegunaan Minyak Kelapa ............................................................ II-10
2.6.4 Keuntungan Minyak Kelapa Sebagai Biodiesel ............................ II-10
2.7 Sifat-Sifat Bahan .................................................................................. II-11
2.7.1 Metil Ester (Biodiesel .................................................................. II-11
2.7.2 Minyak Kelapa (100 Gram) ......................................................... II-12
2.7.3. Air (H2O).................................................................................... II-13
2.7.4 Metanol (CH3OH) ....................................................................... II-13
2.7.5 Gliserol........................................................................................ II-14
2.7.6 Natrium Metoksida ...................................................................... II-15
2.8 Deskripsi Proses ................................................................................... II-15
2.8.1 Tahap Persiapan .......................................................................... II-15
2.8.2 Tahap Esterifikasi ........................................................................ II-15
2.8.3 Tahap Pemisahan Metil Ester....................................................... II-16
2.8.4 Tahap Pencucian Metil Ester ....................................................... II-17
2.8.5 Tahap Pemurnian Metil Ester....................................................... II-17
BAB III : NERACA MASSA ............................................................................ III-1
BAB IV : NERACA ENERGI ........................................................................... IV-1
BAB V : SPESIFIKASI PERALATAN ............................................................. V-1
BAB VI : INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ....................... VI-1
6.1 Instrumentasi........................................................................................ VI-1
6.1.1 Tujuan Pengendalian ................................................................... VI-3
6.1.2 Jenis-Jenis Pengendalian dan Alat Pengendali ............................. VI-3
6.1.3 Variabel-Variabel Proses dalam Sistem Pengendalian ................ VI-10
6.1.4 Syarat Perancagnan Pengendalian .............................................. VI-10
6.1.5 Instrumentasi Yang Digunakan Pada Pembuatan Biodiesel ........ VI-12
6.2 Keselamatan Kerja Pabrik .................................................................. VI-17
BAB VII : UTILITAS...................................................................................... VII-1
7.1 Kebutuhan Uap (Steam) ..................................................................... VII-1
7.2 Kebutuhan uap ................................................................................... VII-2
7.2.1 Screening ................................................................................... VII-6
7.2.2 Klarifikasi.................................................................................. VII-6
7.2.3 Filtrasi ....................................................................................... VII-7
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
7.2.4 Demineralisasi ........................................................................... VII-8
7.2.5 Deaerator ................................................................................... VII-11
7.3 Kebutuhan Bahan Kimia .................................................................... VII-11
7.4 Kebutuhan Listrik............................................................................... VII-12
7.5 Kebutuhan Bahan Bakar ..................................................................... VII-12
7.6 Unit Pengolahan Limbah .................................................................... VI-13
7.6.1 Bak Penampungan ..................................................................... VII-15
7.6.2 Bak Equalisasi ........................................................................... VII-16
7.6.3 Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur
Aktif)......................................................................................... VII-16
7.6.4 Tangki Sedimentasi ................................................................... VII-19
7.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas .............................................................. VII-20
BAB VIII : LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ...................................... VIII-1
8.1 Lokasi Pabrik ..................................................................................... VIII-1
8.2 Tata Letak Pabrik ............................................................................... VIII-6
8.3 Perincian Luas Tanah ......................................................................... VIII-7
BAB IX : ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN .................... IX-1
9.1 Organisasi Perusahaan ........................................................................ IX-1
9.1.1 Bentuk Organisasi Garis ............................................................ IX-2
9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsional ................................................... IX-2
9.1.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf .............................................. IX-3
9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf...................................... IX-3
9.2 Manajemen Perusahaan ...................................................................... IX-3
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha .............................................................. IX-4
9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ................................. IX-6
9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) .................................... IX-6
9.4.2 Dewan Komisaris ...................................................................... IX-6
9.4.3 Direktur ..................................................................................... IX-6
9.4.4 Sekretaris ................................................................................... IX-7
9.4.5 Manajer Produksi....................................................................... IX-7
9.4.6 Manajer Teknik ......................................................................... IX-7
9.4.7 Manajer Umum dan Keuangan .................................................. IX-7
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
9.4.8 Manajer Pembelian dan Pemasaran ............................................ IX-8
9.5 Sistem Kerja ....................................................................................... IX-8
9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan ......................................... IX-9
9.7 Sistem Penggajian .............................................................................. IX-11
9.8 Fasilitas Tenaga Kerja ........................................................................ IX-12
BAB X : ANALISA EKONOMI ..................................................................... X-1
10.1 Modal Investasi ................................................................................ X-1
10.1.1 Modal Investasi Tetap (MIT) / Fixed Capital Investment (FCI) X-1
10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC) ...................................... X-2
10.2 Biaya Produksi Tetap (BPT) / Total Cost (TC) ................................. X-3
10.2.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) ................................................. X-4
10.2.2 Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC) ............................... X-4
10.3 Total Penjualan (Total Sales) ............................................................ X-5
10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha .............................................................. X-5
10.5 Analisa Aspek Ekonomi ................................................................... X-5
10.5.1 Profit Margin (PM) ................................................................. X-5
10.5.2 Break Even Point (BEP) .......................................................... X-5
10.5.3 Return on Investment (ROI) ..................................................... X-6
10.5.4 Pay Out Time (POT) ................................................................ X-6
10.5.5 Return on Network (RON)........................................................ X-7
10.5.6 Internal Rate of Return (IRR) ................................................... X-7
BAB XI : KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A : PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B : PERHITUNGAN NERACA PANAS
LAMPIRAN C : PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D : PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
LAMPIRAN E : PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1 Diagram Balok Sistem Pengendalian Feedback............................... VI-4
Gambar 6.1 Sebuah Loop Pengendalian ............................................................. VI-5
Gambar 6.3 Suatu Proses Terkendali.................................................................. VI-5
Gambar 6.4 Instrumentasi Pada Tangki ............................................................ VI-12
Gambar 6.5 Instrumentasi Pada Pompa ............................................................ VI-13
Gambar 6.6 Instrumentasi Pada Mixer ............................................................. VI-13
Gambar 6.7 Instrumentasi Pada Reaktor .......................................................... VI-14
Gambar 6.8 Instrumentasi Pada Cooler dan Heater .......................................... VI-14
Gambar 6.9 Instrumentasi Pada Separator ........................................................ VI-15
Gambar 6.10 Instrumentasi Pada Flash Drum .................................................. VI-15
Gambar 6.11 Instrumentasi Pada Tangki Washing ........................................... VI-16
Gambar 6.12 Instrumentasi Pada Evaporator.................................................... VI-16
Gambar 6.13 Tingkat Kerusakan di Suatu Pabrik ............................................. VI-17
Gambar 9.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pabrik
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa..................................... IX-13
Gambar LC.1 Tangki Berpengaduk .................................................................. LC-7
Gambar LC.2 Pengaduk dalam Mixer .............................................................. LC-9
Gambar LC.3 Tangki Berpengaduk .................................................................. LC-48
Gambar LC.4 Pengaduk dalam Mixer .............................................................. LC-49
Gambar LC.5 Dekanter 1 ................................................................................. LC-51
Gambar LC.6 Tangki Berpengaduk .................................................................. LC-54
Gambar LC.7 Pengaduk dalam Mixer .............................................................. LC-56
Gambar LC.8 Dekanter 2 ................................................................................. LC-57
Gambar LD.1 Sketsa Sebagian Bar Screen....................................................... LD-1
Gambar LD.2 Sketsa Perancagnan Pengaduk ................................................... LD-8
Gambar LD.3 Siklus Unit Pendinginan ............................................................ LD-46
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan
Tangki Pelarutan......................................................................... LE-5
Gambar LE.2 Grafik Break Even Point Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Biodiesel dari Minyak Kelapa ..................................................... LE-22
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi Minyak Kelapa Mentah di Indonesia.................................... I-3


Tabel 2.1 Negara-Negara Eropa yang Telah Memproduks i Biodiesel ................. II-2
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa ............................................ II-10
Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Mixer (M-110) .................................................... III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Reaktor (R-210) .................................................. III-1
Tabel 3.3 Neraca Massa Pada Separator (S-212) ................................................ III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Heater (E-216) .................................................... III-2
Tabel 3.5 Neraca Massa Pada Flash Drum (V-310) ........................................... III-2
Tabel 3.6 Neraca Massa Pada Cooler 1 (E-230) ................................................. III-3
Tabel 3.7 Neraca Massa Pada Kondensor (E-312).............................................. III-3
Tabel 3.8 Neraca Massa Pada Cooler 2 (E-314) ................................................. III-3
Tabel 3.9 Neraca Massa Pada Washing Tank 1 (E-316)...................................... III-4
Tabel 3.10 Neraca massa Pada Dekanter 1 (H-410)............................................ III-4
Tabel 3.11 Neraca Massa Pada Washing Tank 2 (E-314).................................... III-4
Tabel 3.12 Neraca Massa Pada Dekanter 2 (H-510) ........................................... III-5
Tabel 3.13 Neraca Massa Pada Evaporator (V-610) ........................................... III-5
Tabel 3.14 Neraca Massa Pada Cooler 3 (E-612) ............................................... III-5
Tabel 4.1 Neraca Panas Pada Reaktor (R-210) ................................................... IV-1
Tabel 4.2 Neraca Panas Pada Heater (E-216) ..................................................... IV-2
Tabel 4.3 Neraca Panas Pada Cooler 1 (E-230) .................................................. IV-2
Tabel 4.4 Neraca Panas Pada Kondensor (E-312)............................................... IV-2
Tabel 4.5 Neraca Panas Pada Cooler 2 (E-314) .................................................. IV-3
Tabel 4.6 Neraca Panas Pada Evaporator (V-610) .............................................. IV-3
Tabel 4.7 Neraca Panas Pada Cooler 3 (E-612) .................................................. IV-4
Tabel 6.1 Jenis Variabel Pengukuran dan Controller yang Digunakan ............... VI-9
Tabel 6.2 Penggunaan Instrumentasi Pada Pra Rancanngan Pabrik Biodiesel ... VI-11
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap Sebagai Media Pemanas .......................................... VII-1
Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin Pada Alat ................................................. VII-2
Tabel 7.3 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan ...................................... VII-4
Tabel 7.4 Sifat Fiska Air Bawah Tanah di KIM II Medan ................................ VII-4
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 7.5 Kandungan Bahan Kimia Air Bawah Tanah di KIM II Medan .......... VII-5
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik ............................................................. VIII-7
Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift............................................................ IX-9
Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya ............................................... IX-10
Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan .................................................................. IX-11
Tabel LA.1 Data Bilangan Antoine .................................................................. LA-7
Tabel LA.2 Komposisi % Mol ......................................................................... LA-8
Tabel LA.3 Perhitungan di Flash Drum ........................................................... LA-8
Tabel LB.1 Nilai Gugus Pada Perhitungan Cp dengan Metode Chueh dan
Swanson ........................................................................................ LB-1
Tabel LB.2 Nilai Elemen Atom Pada Perhitungan Cp dengan Metode Hurst
and Harrison .................................................................................. LB-2
Tabel LB.3 Nilai Gugus Pada Perhitungan Hof dengan Metode Joback .......... LB-2
Tabel LB.4 Energi Ikatan Reaktan Pada Perhitungan Hof ............................... LB-3
Tabel LC.1 Komposisi Bahan Yang Masuk ke Mixer ...................................... LC-7
Tabel LC.2 Komposisi Umpan Masuk R-210 ................................................... LC-10
Tabel LC.3 Komposisi Bahan Dalam Separator 1 (S-212)................................ LC-14
Tabel LC.4 Komposisi Bahan Yang Masuk ke Tangki Washing ...................... LC-47
Tabel LC.5 Komposisi Umpan Masuk ke Dekanter 1 (H-420) ......................... LC-51
Tabel LC.6 Komposisi Bahan Yang Masuk ke Tangki Washing ....................... LC-54
Tabel LC.7 Komposisi Umpan Masuk Dekanter 2 (H-510) .............................. LC-58
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya ............................. LE-1
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift ................................................... LE-3
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses .................................................... LE-6
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah ........... LE-7
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi ............................................................. LE-9
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai .................................................................. LE-12
Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas ...................................................................... LE-14
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja ................................................................... LE-15
Tabel LE.9 Aturan Depresiasi Sesuai UU Republik Indonesia No. 17 2000 ..... LE-16
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi Sesuai UURI No. 17 Tahun 2000 .. LE-17
Tabel LE.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)........................... LE-24
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak bumi. Karena

terbatasnya jumlah kilang yang dimiliki untuk memproduksi bahan bakar minyak

(BBM), Indonesia harus mengimpor BBM untuk mencukupi kebutuhan domestik

yang meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk kebutuhan transportasi, industri,

pembangkit listrik dan sebagainya. Di sisi lain, cadangan minyak bumi yang dimiliki

Indonesia semakin terbatas karena merupakan produk yang tidak dapat diperbaharui.

Usaha-usaha untuk mencari dan mengembangkan sumber bahan bakar

alternatif terus dilakukan. Salah satunya adalah biodiesel sebagai alternatif bahan

bakar untuk mesin diesel. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari

campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai

alternatif bagi bahan bakar mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti

minyak sayur atau minyak hewan. Biodiesel merupakan kandidat yang paling dekat

untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama

dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan

diesel petroleum di mesin sekarang ini. (Wikipedia, 18 April 2007)

Ada beberapa keuntungan penggunaan biodiesel, yaitu penggunaannya pada

mesin diesel dapat mengurangi hidrokarbon yang tak terbakar, karbon monoksida,

dan partikulat kasar seperti karbon dan debu. Biodiesel dapat juga memperpanjang

umur mesin karena lebih berpelumas dibanding petrodiesel dengan relatif tidak

mempengaruhi konsumsi bahan bakar, auto ignition, daya keluaran dan torsi mesin.

Penggunaan biodiesel juga akan menggantikan bau dari asap knalpot pertrodiesel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
dengan bau popcorn atau kentang goreng dan tidak menyebabkan iritasi pada mata.

Keunggulan lainnya adalah tidak beracun (garam meja 10 kali lebih beracun daripada

biodiesel), bebas timbal dan benzen karsinogenik selain biodegradable. Larutan

encer biodiesel terdegradasi 95% setelah 28 hari sedangkan solar hanya mampu 40%

(uji yang dilakukan oleh Universitas Idaho). Pada lingkungan aquatik biodiesel

mampu terdegradasi antara 85,5% sampai 88,5% sama seperti gula atau dextrose,

sedangkan solar hanya mampu 26,24%. Selain aman dibawa dan disimpan seperti

petrodiesel, biodiesel dapat digunakan secara murni atau dicampur dengan

petrodiesel dalam berbagai rasio. Semakin besar komposisi biodiesel pada campuran

dengan petrodiesel, semakin berkurang pula emisi gas buang yang dihasilkan.

(Saputera, 19 April 2007)

Sebagai negara penghasil minyak nabati terbesar di dunia, Indonesia

memiliki peluang sangat besar untuk mengembangkan biodiesel. Salah satunya

adalah minyak kopra yang jumlahnya cukup besar yang juga merupakan tanaman

khas daerah tropis Indonesia. Minyak kelapa ini merupakan pontensi bahan baku

yang besar untuk tujuan pengembangan BBM alternatif atau biodiesel. Di Indonesia

sendiri belum ada pabrik pembuatan biodiesel yang menggunakan minyak kelapa

sebagai bahan baku. (Bode, 6 Agustus 2007).

Konsumsi solar nasional untuk transportasi saat ini 12,5 juta kiloliter sampai

13 juta kiloliter per tahun. Bila setengahnya beralih ke biodiesel, berarti sekitar 2,5

persen dari 6 juta kiloliter atau sekitar 150000 kiloliter solar atau sekitar

80000ton/tahun yang bisa dihemat setiap tahun. (www.bendi21.com, 04 Oktober

2007).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Harga biodiesel lebih tinggi dari bahan bakar diesel. Saat ini, terdapat tujuh

produser biodiesel di Amerika Serikat. Biodiesel murni (100%) terjual dengan harga

$1.50 sampai $2.00 per galon sebelum dikenakan pajak. Pajak bahan bakar akan

bertambah $0.5 per galon. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007)

Tabel 1.1 Produksi Minyak Kelapa Mentah di Indonesia

No Tahun Produksi (liter)

1 2002 2.053.105

2 2004 135.323.752

3 2006 268.594.399

4 2008 401.865.046

(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2006)

1.2 Perumusan Masalah

Semakin menipisnya persediaan minyak bumi di Indonesia menjadi pemicu

untuk mencari sumber alternatif BBM dimana bahan bakunya dapat diperbaharui.

Pembuatan biodiesel yang dikonversi dari minyak kelapa dengan memanfaatkan

katalis pada proses esterifikasi dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Oleh

karena itu, perlu ditelaah pra rancangan pabrik pembuatan biodiesel dari minyak

kelapa.

1.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik

Tujuan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel dari minyak kelapa ini

adalah untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya di bidang rancang,

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
proses, dan operasi teknik kimia sehingga akan memberikan gambaran kelayakan

pra-rancangan pendirian pabrik ini. Tujuan lain adalah untuk menghasilkan bahan

bakar alternatif ramah lingkungan dan tidak beracun, sehingga akan menghemat

penggunaan bahan bakar diesel dari minyak bumi.

1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik

Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan di atas, maka manfaat yang

diperoleh dari Pabrik Biodiesel dari minyak kelapa ini adalah tersedianya informasi

mengenai Pabrik Biodiesel dari minyak kelapa sehingga dapat dijadikan referensi

untuk pendirian suatu pabrik biodiesel. Di samping itu, juga untuk memberikan nilai

ekonomis pada bahan baku agar menjadi produk yang lebih bermanfaat.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan, biodegradable, dan tidak beracun.

Biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak

bumi, dan dapat menggantikan diesel dalam banyak kasus. Akan tetapi, biodiesel

lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, yaitu

meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah

pelumas (Wikipedia, 18 April 2007).

Biodiesel merupakan kandidat paling dekat untuk menggantikan bahan bakar

fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia karena biodiesel merupakan

bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini

dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur sekarang ini.

Biodiesel juga merupakan bahan bakar mesin diesel yang berasal dari minyak

yang bisa diperbarui yaitu minyak nabati atau hewani dan dapat bekerja pada mesin

diesel konvensional tanpa perlu ada modifikasi ataupun penambahan converter kit.

Semua jenis minyak nabati dapat digunakan untuk membuat biodiesel. Lemak

hewani pun dapat digunakan sebagai bahan baku produksi biodiesel. Seperti halnya

dengan mesin-mesin bakar umumnya, mesin diesel dengan bahan bakar petrodiesel

(solar) memberikan emisi yang cukup besar, terutama karbon dan sulfur. Bahan

bakar dari minyak nabati atau hewani ini diproses dengan cara mengubah minyak

tumbuhan lemak binatang atau minyak goreng bekas, menjadi bioediesel yang

disebut dengan transesterifikasi. (Wikipedia, 18 April 2007)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.2 Produksi Biodiesel

Beberapa negara di Eropa sekarang ini telah banyak menggunakan biodiesel.

Negara negara di Eropa yang telah memproduksi biodiesel dari tahun 2004 sampai

perkiraan pertengahan tahun 2006 dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Negara-negara Eropa yang telah memproduksi biodiesel.

Negara Produksi biodiesel tahun Perkiraan produksi biodiesel

2004, (ton) sampai pertengahan 2006, (ton)

Jerman 1.035.000 1.900.000-2.100.000

Prancis 348.000 600.000-800.000

Italia 320.000 500.000-550.000

Inggris - 250.000

Austria 57.000 150.000

Polandia - 100.000-120.000

Spanyol 13.000 70.000-80.000

Slovakia 15.000 70.000-80.000

Republik Ceko 60.000 60.000-70.000

Denmark 70.000 30.000-40.000

Swedia 1.000 8.000-10.000

Irlandia - 5.000

(Sumber : Hendartomo, 6 Agustus 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.3 Proses Produksi Biodiesel

Secara kimia biodiesel (metil ester atau etil ester) dapat dihasilkan dengan

proses transesterifikasi, yaitu dengan mengambil molekul trigliserida atau asam

lemak kompleks, menetralisir asam lemak bebas, mengeluarkan gliserin dan

membuat alkohol ester. Dalam proses ini minyak direaksikan dengan alkohol dengan

bantuan katalisator. Alkohol yang banyak digunakan adalah methanol karena murah

dan mudah didapat. Katalisatornya dapat sebuah basa atau asam. Yang umum

digunakan ialah basa, yaitu NaOH atau KOH. (www.pikiranrakyat.com, 6 Juli 2007)

Campuran ini didiamkan sehingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan bawah

yang disebut dengan gliserin dan lapisan atas yang disebut dengan metil ester. Metil

ester ini kemudian dicuci dan disaring untuk menjadi biodiesel yang siap digunakan.

Proses tersebut dilakukan dengan komposisi minyak tumbuh-tumbuhan sebesar 87%,

katalis (laurutan natrium metoksida 30%) 1%, alkohol 12%, yang akan menghasilkan

biodiesel 86%, alkohol 4%, gliserin 9%, dan fertilizer 1%. Dari komposisi ini,

didapatkan perbandingan minyak dan alkohol sebesar 1 : 7,3 dan perbandingan

alkohol dengan katalis (larutan natrium metoksida) sebesar 12,18 : 1. Biodiesel

disebut metil ester jika alkohol yang digunakan adalah methanol, sedangkan jika

alkohol yang digunakan adalah etanol, maka biodieselnya disebut etil ester. Produk

samping dari proses ini yaitu gliserin yang merupakan bahan dasar dari 1600 macam

produk antara lain sabun. (Saputera, 19 April 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.4 Transesterifikasi

Proses transesterikasi yang mengkonversi minyak tumbuhan menjadi

biodiesel ditunjukkan pada reaksi dibawah ini :

H2COOR H2COH

katalis

HCOOR + 3 CH3OH 3 RCOOCH3 + HCOH

H2COOR H2COH

Trigliserida Metanol Metil Ester Gliserol

Grup R merupakan asam lemak yang biasanya memiliki panjang rantai

karbon 12 sampai 22. Molekul minyak tumbuhan direduksi sampai sepertiga dari

ukuran awalnya, sehingga viskositasnya semakin rendah dan semakin mirip dengan

bahan bakar diesel. Bahan bakar hasil proses ini mirip dengan bahan bakar diesel

dalam mesin. Reaksi ini menghasilkan tiga molekul dari bahan bakar ester dari salah

satu molekul dari minyak tumbuhan. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007)

2.4.1 Proses Transesterifikasi Katalis Asam

Proses ini merupakan proses pendahuluan menggunakan katalis asam untuk

menurunkan kadar asam lemak bebas hingga sekitar 2%. Asam sulfat (sulfuric acid)

0,5 % berat dan alkohol (umumnya metanol) dengan molar rasio antara alkohol dan

bahan baku minyak sebesar 6:1 terbukti memberikan hasil konversi yang lebih baik.

Proses ini dilakukan pada rentang temperatur 40-50oC. Proses ini dilakukan di dalam

wadah berpengaduk magnetic dengan kecepatan konstan.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.4.2 Proses Transesterifikasi Katalis Basa

Proses transesterifikasi ini dilakukan setelah transesterifikasi terhadap produk

tahap pertama (transesterifikasi katalis asam). Proses ini menggunakan katalis basa.

Natrium hidroksida 0,5% berat dan alkohol (umumnya metanol) dengan rasio molar

antara alkohol dan produk tahap pertama sebesar 9:1 digunakan dalam proses

transesterifikasi ini. Proses transesterifikasi ini dilakukan pada temperature 40-50oC

dalam wadah berpengaduk magnetik dan kecepatan konstan.

Keberadaan pengaduk penting untuk memastikan terjadinya reaksi di seluruh

bagian reaktor. Produk esterifikasi katalis basa ini akan berupa metil ester di bagian

atas dan gliserol di bagian bawah (akibat perbedaan densitas). Setelah dipisahkan

dari gliserol, metil ester tersebut selanjutnya di cuci dengan air distilat panas (10

vol%). Karena memiliki densitas yang lebih tinggi dibandingkan metil ester, air

pencuci ini juga akan terpisahkan dari metil ester dan menempati bagian bawah

reaktor. Metil ester yang telah dimurnikan ini selanjutnya bisa digunakan sebagai

bahan bakar mesin diesel.

2.4.3 Proses Transesterifikasi Co-Solvent dan Tanpa Katalis (Alkohol Super

Kritis)

Proses transesterifikasi ini dilakukan dengan menggunakan metanol

superkritik dan co-solvent CO2. Tidak adanya katalis pada proses ini memberikan

keuntungan tidak diperlukannya proses purifikasi metil ester terhadap katalis yang

biasanya terikut pada produk proses transesterifikasi konvensional menggunakan

katalis asam/basa. Penambahan co-solvent CO2 berfungsi untuk menurunkan tekanan

dan temperatur operasi proses transesterifikasi. Hal ini berkorelasi langsung pada

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
lebih rendahnya energi yang diperlukan dalam proses transesterifikasi menggunakan

metanol superkritik. Meskipun demikian, temperatur yang telibat dalam proses ini

masih cukup tinggi, yaitu sekitar 2800C.

2.5 Sifat-Sifat Biodiesel

2.5.1 Viskositas

Viskositas bahan bakar adalah penting karena mempengaruhi atomisasi bahan

bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang pembakaran mesin. Tetesan bahan bakar

diharapkan melengkapi suatu pembakaran. Bahan bakar dengan viskositas yang

tinggi, seperti minyak tumbuhan, akan menghasilkan tetesan bahan bakar yang lebih

besar dalam ruang mesin pembakaran dimana bahan bakar ini tidak akan terbakar

sama besih dengan bahan bakar yang menghasilkan tetesan yang lebih kecil.

Biodiesel memiliki viskositas yang lebih mirip dengan bahan bakar diesel

daripada minyak tumbuhan. Hal ini membantu menghasilkan tetesan-tetesan yang

lebih kecil, yang terbakar lebih bersih. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007). Viskositas

biodiesel sama dengan viskositas dari petrodiesel yaitu 35-45 cp pada 1000F.

(Hendartomo, 6 Agustus 2007)

2.5.2 Angka Setana (Cetane Number)

Angka setana berhubungan dengan volatilitas dari bahan bakar, dimana bahan

bakar yang lebih volatil memiliki angka setana yang lebih tinggi. Bahan bakar

dengan angka setana yang tinggi juga berakibat pada pembakaran yang tidak

sempurna dan asap. (www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007). Angka setana dalam

biodiesel yaitu 46-70. (www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.5.3 Panas Pembakaran

Bahan bakar dengan panas pembakaran yang tinggi akan menghasilkan

tenaga yang lebih besar daripada bahan bakar dengan energi yang lebih rendah.

Akibatnya, mesin yang menggunakan bahan bakar berenergi rendah akan

membutuhkan bahan bakar lebih untuk menghasilkan tenaga yang sama seperti

bahan bakar diesel. Biodiesel membutuhkan sekitar 1,1 galon bahan bakar untuk

melakukan kerja yang sama dengan satu galon dari bahan bakar diesel.

(www.ag.ndsu.edu, 19 April 2007)

2.5.4 Flash Point (Titik Nyala)

Flash point atau titik nyala adalah suhu terendah dimana bahan bakar dalam

campurannya dengan udara akan menyala. Titik nyala yang terlampau tinggi dapat

menyebabkan keterlambatan penyalaan, sementara apabila titik nyala terlampau

rendah akan menyebabkan timbulnya detonasi yaitu ledakan-ledakan kecil yang

terjadi sebelum bahan bakar masuk ruang bakar. Hal ini juga meningkatkan resiko

bahaya pada saat penyimpanan. (Hendartomo, 6 Agustus 2007). Flash point yang

terdapat dalam biodiesel secara umum yaitu 1300C

(www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007).

2.5.5 Cloud Point (Titik Asap)

Cloud point atau titik asap adalah suhu dimana suatu bahan bakar akan menghasilkan

asap tipis yang kebiru-biruan pada suatu pemanasan. (Ketaren, 1986). Cloud point

untuk biodiesel pada umumnya adalah -110C-160C.

(www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.5.6 Pour Point (Titik Tuang)

Pour point atau titik tuang adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat

dialirkan. Titik tuang yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan pada

pengaliran bahan bakar. (Hendartomo, 6 Agustus 2007). Pour point untuk biodiesel

yaitu berkisar -150C 130C. (www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)

2.6 Bahan Baku Kelapa Pembuatan Biodiesel

Pembuatan biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa. Dalam tugas

perancangan pabrik ini, bahan baku yang digunakan adalah minyak kelapa.

2.6.1 Kelapa

Kelapa atau cocos nucifera sudah tumbuh selama 16 juta tahun yang lalu.

Kelapa berasal dari India. Kelapa dapat tumbuh di wilyah tropis, dan lebih banyak

tumbuh di pinggiran pantai. Pohon kelapa biasanya tumbuh di tanah berpasir dengan

tingkat salinitas yang tinggi, lebih banyak tumbuh di wilayan cukup sinar matahari

dan dengan curah hujan yang teratur 750-2000 mm/tahun. Kelembapan yang

dibutuhkan kelapa untuk tumbuh yaitu 70-80%. Pada pertumbuhan optimum itulah

sehingga kelapa jarang tumbuh di daerah dengan humiditas yang rendah, temperature

juga sangat mempengaruhi pertumbuhannya, yaitu sekitar 24oC, sangat susah tumbuh

di daerah iklim kering, kalaupun bisa tumbuh kemungkinan tidak berbuah

(Wikipedia, 6 Agustus 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.6.2 Minyak Kelapa

Minyak kelapa dan kopra berasal dari buah pohon kelapa yang berasal dari

Asia Tenggara. Minyak kelapa telah digunakan selama ribuan tahun sebagai minyak

masak, dan makanan diet bagi orang-orang yang tinggal di daerah tropis.

Kopra adalah daging bagian dalam dari kelapa. Kopra merupakan minyak

yang kaya pulp dengan rasa kacang yang manis dan ringan. Kopra pada dasarnya

digunakan sebagai sumber minyak kelapa. Kopra berkualitas tinggi mengandung

sekitar 65% sampai 72% minyak, dan minyak yang diperoleh dari kopra disebut

crude coconut oil (minyak kelapa mentah). Minyak kelapa mentah diproses dari

kopra dengan expeller press dan ekstrasi pelarut. Minyak kelapa tidak disarankan

untuk dikonsumsi sampai minyak kelapa tersebut melewati proses refining, yang

terdiri dari neutralizing, bleaching, dan deodorizing pada suhu tinggi dan tekanan

vakum. Minyak kelapa sisa yang diperoleh sebagai hasil samping digunakan untuk

umpan bahan baku.

Minyak kelapa tingkat premium yang juga dikenal dengan minyak kelapa

murni adalah minyak yang diperoleh dari pressing pertama tanpa penambahan bahan

kimia apapun. Minyak kelapa murni ini (virgin coconut oil) atau minyak kelapa

tingkat premium lebih mahal dari minyak kelapa mentah atau minyak kelapa yang

sudah melewati proses refining karena penghasilnya hanya menggunakan bahan baku

pilihan dan terdapat yield produksi yang lebih rendah yang disebabkan karena hanya

dilakukan satu kali pressing. (Wikipedia, 19 April 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa

Komponen Kimia Jumlah, %

Asam Kaprilat 8,0

Asam Kaprat 7,0

Asam Laurat 48,0

Asam Miristat 17,5

Asam Palmitat 8,8

(Sumber : Hendartomo, 6 Agustus 2007)

2.6.3 Kegunaan Minyak Kelapa

Minyak kelapa dapat dicampur dengan diesel, langsung dalam mesin tersebut

atau diubah dahulu menjadi biodiesel. Karena densitas spesifik yang lebih tinggi dan

kandungan energi yang lebih rendah, konsumsi bahan bakar spesifik menggunakan

minyak kelapa secara umum lebih tinggi 8%.

Banyak studi yang melibatkan penggunaan minyak tumbuhan seperti minyak

kelapa dilakukan di awal tahun 1980. Percobaan mesin jangka pendek menunjukkan

bahwa minyak tumbuhan dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar atau dalam

campuran dengan diesel. Penelitian mesin jangka panjang menunjukkan bahwa

kemampuan mesin untuk bekerja dipertanyakan ketika campuran bahan bakar

mengandung lebih dari 20% minyak tumbuhan. (Wikipedia, 19 April 2007)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.6.4 Keuntungan Minyak Kelapa Sebagai Biodiesel

Produksi kelapa dunia dalam kopra telah meningkat menjadi sepuluh juta ton

per tahun. Dari produksi ini, antara satu sampai dua juta ton telah dipasarkan di

dunia. Fluktuasi harga minyak kelapa sempat berlangsung signifikan, yaitu antara 0,3

sampai 0,7 US$/liter. Pasar ekspror umumnya terdiri dari proses-proses industri yang

dapat menggunakan minyak tumbuhan lainnya jika harga kelapa dunia tinggi.

Penggunaan minyak kelapa secara luas untuk menggantikan bahan bakar diesel

memiliki potensi nilai lingkungan, yaitu berkurangnya emisi gas-gas beracun jika

dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar diesel. (Wikipedia, 19 April 2007)

2.7 Sifat-Sifat Bahan

2.7.1 Metil Ester (Biodiesel)

(Sumber : www.thegoodscentscompany.com, 7 Agustus 2007)

1. Berwujud cairan jernih tidak berwarna

2. Berat molekul : 214,344 gr/mol

3. Spesifik gravitasi : 0,87 0,89 (25oC)

4. Titik leleh : 4,5oC (760 mm)

5. Titik didih : 148oC (18 mm)

261,5oC (760 mm)

6. Nilai asam : 1 max KOH/g

7. Flash point : 130oC

8. Angka Setana : 46 70

9. Titik Asap : -11 16oC

10. Titik Tuang : -15 13oC

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.7.2 Minyak Kelapa (100 gram) (Sumber :Wikipedia, 06 Agustus 2007)

1. Kandungan karbohidrat : 15,23 g

2. Kandungan gula : 6.23 g

3. Densitas : 0,926 gr/ml

4. Lemak : 33,49 g

Jenuh : 29,70 g

Tidak jenuh tunggal (monounsaturated) : 1,43 g

Tidak jenuh poli (polyunsaturated) : 0,37 g

4. Protein : 3,3 g

Thiamin (vitamin B1) : 0,066 mg (5%)

Riboflavin ( vitamin B2) : 0,02 mg (1%)

Niasin (vitamin B3) : 0,54 mg (4%)

Asam pantotenik (vitamin B5) : 0,300 mg (6%)

Vitamin B6 : 0,054 mg (4%)

Volat (vitamin B9) : 26 g (6%)

Vitamin C : 3.3 mg (6%)

Kalsium : 14 mg (1%)

Besi : 2.43 mg (19%)

Magnesium : 32 mg (9%)

Pospor : 113 mg (16%)

Kalium : 356 mg (8%)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Seng : 1.1 mg (11%)

2.7.3 Air (H2O)

1. Merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau

2. Merupakan elektrolit lemah dan dapat terionisasi menjadi H3O+ dan OH-

3. Berat Molekul : 18,016 gr/mol

4. Densitas : 1 gr/ml

5. Titik Nyala : 0 0C

6. Viskositas : 0,01002 cp

7. Panas Spesifik : 1 kal/gr

8. Tekanan Uap : 760 mmHg

9. Tegangan Permukaan : 73 dyne/cm

10. Panas Laten : 80 kal/gr

11. Indeks Bias : 1,333

12. Mempunyai kemampuan katalitik tertentu, terutama pada oksidasi logam

(Sumber : Orthmer, 1987)

2.7.4 Metanol ( CH3OH )

1. Warna : tidak berwarna dalam cairan

2. Densitas : 0,7918 gr/cm3

3. Titik Beku : - 97 0C ( 1 atm )

4. Titik Didih : 64,7 0C ( 1 atm )

5. Keasaman : 15,5 pKa

6. Berat molekul : 32,04 gr/mol

7. Viskositas ( 20 0C ) : 0,59 mPa.s


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
8. Batas kemampuan terbakar

(%volume di udara) : 6.72% - 36.50%

9. Titik Nyala : 110C

10. Kapasitas Panas Cairan : Cp = 0,54247 + 1314 x 10-6t + 485 x 10-8 t2

11. Merupakan cairan yang mudah menguap

12. Mudah terbakar

13. Merupakan bahan kimia beracun

14. Dapat digunakan sebagai bahan bakar, anti beku, denaturasi dan pelarut

(Sumber : Wikipedia, 06 Agustus 2007 )

2.7.5 Gliserol

1. Titik Beku : 18,17 0C

2. Titik Didih : 147,9 0C

3. Densitas : 1,2582 gr/ml

4. Indeks Bias nD20 : 1,47399 ( gliserol 100 % 0

5. Tekanan Uap : 0,0025 mmHg ( 50 0C )

0,195 mm Hg ( 100 0C )

46,0 mmHg ( 200 0C )

6. Viskositas : 1499 cp ( 20 0C )

7. Kapasitas Panas : 0,5795 kal/gr ( 20 0C )

8. Panas Penguapan : 21,060 kal/mol ( 55 0C )

9. Panas Pembentukan : 159,60 kkal/grmol

10. Konduktivitas panas : 0,00068 kal/cm2 0C

11. Titik Nyala : 177 0C ( 1 atm )

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
12. Titik Api : 204 0C

13. Larut sempurna dalam air dan alkohol

14. Sedikit larut dalam eter, etil asetat, dioxine, tidak dapat larut dalam hidrokarbon

(Sumber : www.nist.com)

2.7.6 Natrium Metoksida

1. Berbentuk serbuk putih

2. Berat molekul : 54,04 gr/gr mol

3. Biasanya dilarutkan dalam pelarut metanol atau etanol dengan kadar 30%

(Sumber : Wikipedia, 06 September 2007)

2.8 Deskripsi Proses

2.8.1 Tahap Persiapan

Metanol 98% yang telah dicampur dengan katalis (T-202) dan minyak kelapa

(T-201) yang mengandung 94,1% trigliserida (Matsumura, 18 April 2007)

dipompakan ke reaktor (R-310) dengan perbandingan 6,23 : 1 (perbandingan massa)

(Saputera, 19 April 2007) dengan kondisi operasi 60oC dan tekanan 1 atm.

2.8.2 Tahap Esterifikasi

Di dalam reaktor (R-310) terjadi reaksi esterifikasi dengan reaksi umum :

H2COOR H2COH

CH3ONa

HCOOR + 3 CH3OH 3 RCOOCH3 + HCOH

H2COCOR H2COH

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Trigliserida Metanol Metil Ester Gliserol

Reaktor ini menggunakan pengaduk dengan kecepatan pengadukan sebesar 2

rps. Lamanya pengadukan adalah 2 jam yang dilakukan pada temperatur 60oC dan

tekanan 1 atm. Hasil konversi tahap ini dapat mencapai 99,47 % (Matsumura, 18

April 2007). Adapun tahap esterifikasi ini menghasilkan campuran metil ester,

gliserol, sabun, trigliserida, katalis, dan air.

2.8.3 Tahap Pemisahan Metil Ester

Produk intermediet hasil reaksi kemudian dipompakan menuju separator (S-

401) pada temperatur 60oC dan tekanan 1 atm yang berfungsi untuk memisahkan

larutan metil ester dari gliserol, katalis, dan sabun. Adapun di dalam separator akan

terbentuk dua lapisan. Lapisan atas yaitu larutan metil ester, dan lapisan bahwa yaitu

gliserol, katalis, dan sabun, dan air. Larutan metil ester yang masih mengandung

metanol kemudian dipompakan ke flash drum (FD-303) yang dioperasikan pada

temperatur 104,7oC dan tekanan 1 atm untuk memisahkan metanol (titik didih =

64,7oC). Metanol hasil pemisahan kemudian ditampung dalam tangki penampungan

metanol (T-204). Gliserol yang mengandung sedikit katalis, air, dan sabun kemudian

ditampung dalam tangki penampung sementara (T-203)

2.8.4 Tahap Pencucian Metil Ester

Setelah dari separator (S-401), larutan metil ester kemudian dipompakan ke

washing tank pertama (WT-306) untuk dicuci dengan menggunakan CH3COOH (T-

205) sebelum dipompakan ke dalam dekanter (D-402). Adapun senyawa bekas

cucian langsung dipompakan ke unit pengolahan limbah. Setelah itu metil ester

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
dipompakan ke washing tank kedua (WT-307) dengan menggunakan air sebagai

pencucinya, kemudian dipompakan ke decanter (D-403). Adapun air bekas cucian

langsung dipompakan ke unit pengolahan limbah.

2.8.5 Tahap Pemurnian Metil Ester

Larutan metil ester kemudian dipompakan ke evaporator (E-308) untuk

menguapkan air yang masih terkandung di dalam metil ester. Metil ester dengan

kemurnian 98% kemudian ditampung dalam tangki metil ester (T-207)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Steam 120 C, 2 atm

Air Pendingin 10 C
G-101

Air Pencuci 30 C
2

B-203

LI

LI
T-202 T-201

3
1

LI

LI
S-401
4 R-301

PI
TC
P-103
FC

FC
P-102

TC
H-302
T-203

7
LC

LC

TI
FD-303

P-105
FC

P-104

FC
10
8
TC

C-305
K-304

9
LC
LC

11
LC

D-402 WT-306 T-204


12
14

P-106
P-107
FC

13
FC

15

T-205
WT-307

16
FC

LI

P-108
LC

17

18 D-403
LC
FC

P-109

19
LC

E-308 20
TC

21
TC

C-309
Air Pendingin Bekas
Air Pencuci Bekas

Steam Bekas

22

T-207

Gambar Flowsheet Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel Neraca Massa

KOMPONEN
1 2 3 4 5 6 7
Minyak Kelapa 11371.2942 45.4851768 45.485177
CH3OH 3552.094064 3552.094064 1847.897095 1847.897095 1847.8971
H2O 69.83841361 69.83841361 69.83841361 72.49171559 72.49171559 72.4917156
Biodiesel 11396.81723 569.84086 10826.97637 10826.9764
Gliserol 1633.188762 1633.1888
CH3ONa 56.856471 56.96098657 56.960987
As. Asetat
Total 14993.22668 69.83841361 3678.788949 15052.84097 2305.4758 12747.36518 12747.3652
Suhu (Celsius) 30 60 30 60 60 60 104,7
Tekanan (atm) 1 1 1 1 1 1 1

KOMPONEN
Alur 8 9 10 11 12 13 8
Minyak Kelapa
CH3OH 1414.6681 1414.668071 433.22902 433.22902 433.22902 424.564444
H2O 35.347382 35.34738238 37.144333 37.144333 9849.53392 9886.6783 197.733565
Biodiesel 927.9473 927.9472985 9899.0291 9899.0291 9899.0291
Gliserol
CH3ONa
As. Asetat 49.4951454 49.495145 48.5052424
Total 2377.9628 2377.962752 10369.402 10369.402 9899.02907 20268.431 670.803251
Suhu (Celsius) 104,7 30 104,7 30 30 30 30
Tekanan (atm) 1 1 1 1 1 1 1

KOMPONEN
14 15 16 17 18 19 20
Minyak Kelapa
CH3OH 424.564444 8.6645805 8.6645805 8.49128888 0.17329161
H2O 197.733565 9688.9447 9899.02907 19587.974 391.759475 19196.2143 18994.3864
Biodiesel 9899.0291 9899.0291 9899.02907
Gliserol
CH3ONa
As. Asetat 48.5052424 0.9899029 0.9899029 0.97010485 0.01979806
Total 670.803251 19597.628 9899.02907 29496.657 401.220869 29095.4364 18994.3864
Suhu (Celsius) 30 30 30 30 30 30 100
Tekanan (atm) 1 1 1 1 1 1 1
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
KOMPONEN
Alur 21 22
Minyak Kelapa
CH3OH
H2O 201.82791 201.8279118
Biodiesel 9899.0291 9899.02907
Gliserol
CH3ONa
As. Asetat
Total 10100.857 10100.85698
Suhu (Celsius) 100 30
Tekanan (atm) 1 1

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB III
NERACA MASSA

Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan biodiesel dari minyak
kelapa dengan kapasitas produksi 80000 ton/tahun diuraikan sebagai berikut :
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Waktu bekerja / tahun : 330 hari
Kapasitas produksi (98% metil laurat) : 10101,0101 kg/jam
Satuan operasi : kg/jam

3.1 Reaktor (R-310)


Tabel 3.1 Neraca Massa pada Reaktor (R-310)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 1 Alur 2 Alur 3
M. Kelapa 11371,2492 45,298
CH3OH 3553,1936 1849,0336
H2O 72,514 72,514
Biodiesel 11396,57
Gliserol 1633,184
CH3ONa (Katalis) 56,9608 56,9608
Total 11371,2492 3682,5636 15053,8128

3.2 Separator (S-401)


Tabel 3.2 Neraca Massa pada Separator (S-401)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 3 Alur 4 Alur 5
M. Kelapa 45,298 45,298
CH3OH 1849,0336 1847,8898
H2O 72,514 72,4914
Biodiesel 11396,7721 56,9823 10826,9335
Gliserol 1633,184 1633,184
CH3ONa 56,9608 56,9608
1792,32 12747,3147
Total
15053,8128 15053,8128

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3.3 Heater (H-302)
Tabel 3.3 Neraca Massa Heater (H-302)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 5 Alur 6
CH3OH 1847,8898 1847,8898
H2O 72,4914 72,4914
Biodiesel 10826,9335 10826,9335
Total 12747,3147 12747,3147

3.4 Flash Drum (FD-303)


Tabel 3.4 Neraca Massa Flash Drum (FD-303)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 6 Alur 7 Alur 9
CH3OH 1847,8898 1414,6625 433,2273
H2O 72,4914 35,3472 37,1442
Biodiesel 10826,9335 927,9436 9898,9899
2377,9533 10369,3614
Total 12747,3147 12747,3147

3.5 Kondensor (K-304)


Tabel 3.5 Neraca Massa Kondensor (K-304)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 7 Alur 8
CH3OH 1414,6625 1414,6625
H2O 35,3472 35,3472
Biodiesel 927,9436 927,9436
Total 2377,9533 2377,9533

3.6 Cooler 1 (C-305)


Tabel 3.6 Neraca Massa Cooler 1 (C-305)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 9 Alur 10
CH3OH 433,2273 433,2273
H2O 37,1442 37,1442
Biodiesel 9898,9899 9898,9899
Total 10369,3614 10369,3614

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3.7 Washing Tank 1 (WT-306)
Tabel 3.7 Neraca Massa di Washing 1 (WT-306)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 10 Alur 11 Alur 12
CH3OH 433,2273 433,2273
H2O 37,1442 9849,4950 9886,6392
Biodiesel 9898,9899 9898,9899
Asam Asetat 49,4950 49,4950
10369,3614 9898,9899
Total 20268,3514 20268,3514

3.8 Dekanter 1 (D-402)


Tabel 3.8 Neraca Massa di Dekanter 1 (D-402)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 12 Alur 13 Alur 14
CH3OH 433,2273 424,5628 8,6646
H2O 9886,6392 9688,9064 197,7328
Biodiesel 9898,9899 9898,9899
Asam Asetat 49,4950 48,5051 0,9899
10161,974 10106,3772
Total 20268,3514
20268,3514

3.9 Washing Tank 2 (WT-307)


Tabel 3.9 Neraca Massa di Washing 2 (WT-307)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen Alur 14 Alur 15 Alur 16
CH3OH 8,6646 8,6646
H2O 197,7328 9898,9899 10096,7227
Biodiesel 9898,9899 9898,9899
Asam Asetat
0,9899 0,9899
Total 9898,9899 20005,3671
10106,3772

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3.10 Dekanter 2 (D-403)
Tabel 3.10 Neraca Massa di Dekanter (D-403)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 16 Alur 17 Alur 18
CH3OH 8,6646 8,4913 0,1733
H2O 19587,8963 391,7580 19196,1383
Biodiesel 9898,9899 9898,9899
Asam Asetat 0,9899 0,9701 0,0198
401,2194 29095,3213
Total 29496,5407 29496,5407

3.11 Evaporator (E-308)


Tabel 3.11 Neraca Massa di Evaporator (E-308)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 18 Alur 19 Alur 20
CH3OH 0,1733 0,1733
H2O 19196,1383 18994,3112 201,8271
Biodiesel 9898,9899 9898,9899
Asam Asetat 0,0198 0,0198
18994,3112 10101,0101
Total 30437,964
29095,3213

3.12 Cooler 2 (C-309)


Tabel 3.12 Neraca Massa Cooler (C-309)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 20 Alur 21
H2O 0,17728 0,17728
Biodiesel 211,215 211,215
CH3OH 10349,53 10349,53
Asam Asetat 0,0207 0,0207
Total 10560,745 10560,745

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB IV
NERACA ENERGI

Suhu referensi : 25oC


Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan perhitungan : kJ/jam

4.1 Reaktor (R-310)


Tabel 4.1 Neraca Panas pada Reaktor (R-310)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Alur 1 Alur 1 Alur 3
Trilaurin 122083,2572 - 3418,331202
CH3OH - 358,506 1384,982824
H2O - 2,9825 21,69311548
M. Laurat - - 882047,829
Gliserol - - 134191,8422
CH3ONa - 0,382422477 2,676957338
Panas Reaksi 1170741,186-
Panas yang 151317,501
dibutuhkan
Total 1170741,186 1170741,186

4.2 Heater (H-302)


Tabel 4.2 Neraca Panas pada Heater (H-302)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Alur 5 Alur 6
Biodiesel 837945,4376 1908121,468
CH3OH 1384,982824 3806,351524
H2O 21,69311548 213,7642917
Panas yang dibutuhkan 1072789,47
Total 1912141,584 1912141,584

4.3 Kondensor (K-304)


Tabel 4.3 Neraca Panas pada Kondensor (K-304)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Alur 7 Alur 8
Biodiesel 163539,3023 10259,68012
CH3OH 2917,422528 146,8955
H2O 103,9525044 1,45383
Panas yang dilepaskan 156152,6478
Total 166560,6773 166560,6773
4.4. Cooler 1 (C-305)
Tabel 4.5 Neraca Panas pada Cooler 1 (C-305)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Alur 9 Alur 10
Biodiesel 1744582,166 109446,8109
CH3OH 893,4336906 43,71198182
H2O 109,237126 1,527742383
Panas yang dilepaskan 1636092,786
Total 1745584,836 1745584,836
4.5 Evaporator (E-308)
Tabel 4.5 Neraca Panas pada Evaporator (E-308)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Alur 18 Alur20
Biodiesel 109446,8109 1641702,163
H2O 789,5382048 56283,67293
CH3OH 0,017484793 0,356570555
CH3COOH 0,000365151 0,006023181
Panas yang dibutuhkan 1587749,832
Total 1697986,199 1697986,199
4.6. Cooler 2 (C-309)
Tabel 4.6 Neraca Panas pada Cooler 2 (C-309)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Alur 20 Alur 21
Biodiesel 3213619,27 214241,2845
H2O 265,9381009 16,24945649
CH3OH 0,697984099 0,034226346
CH3COOH 0,011790331 0,000714781
Panas yang dilepaskan 2999628,346
Total 3213885,915 3213885,915

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN

1. Tangki Penyimpanan Bahan Baku Minyak Kelapa (T-201)


Fungsi : tempat menyimpan bahan baku Minyak Kelapa
Bentuk : silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel, SA-283, Grade C
Jumlah : 7 unit
Kapasitas : 372,151 m3
Kondisi Penyimpanan : -Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik : - Silinder
- Diameter : 6,025 m
- Tinggi : 12,05 m
- Tebal : 1,75 in
- Tutup
- Diameter : 6,025 m
- Tinggi : 1,506 m
- Tebal : 1,75 in

2. Tangki Metanol Umpan (T-202)


Fungsi : tempat menyimpan metanol untuk dimasukkan ke dalam unit
mixer
Bentuk : silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar.
Bahan : Carbon steel SA-53 grade A
Kapasitas : 295,352 m3
Jumlah : 3 unit
Kondisi penyimpanan
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kondisi Fisik : -Silinder
- Diameter : 5,578 m
- Tinggi : 11,1562 m
- Tebal : 1,5 in
- Tutup
- Diameter : 5,578 m
- Tinggi : 1,394 m
- Tebal : 1,75 in

3. Screw Conveyor (SC-203)


Fungsi : mengangkut bahan kulit udang menuju ekstraktor (R-203)
Jenis : horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi : carbon steel
Jumlah : 1 unit
Jarak angkut : 10 m
Daya : hp

4. Reaktor ( R-301)
Fungsi : tempat terjadi reaksi transesterifikasi
Jenis : Batch reactor terhubung paralel
Bentuk : silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-203 Grade A
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 44,367 m3
Kondisi operasi : -Tekanan : 1 atm
-Suhu : 60oC
Kondisi Fisik : -Silinder - Diameter : 3,352 m
- Tinggi : 4,469 m
- Tebal : in
-Tutup - Diameter : 3,352 m
- Tinggi : 0,838 m

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Tebal : in
5. Separator (S-401)
Fungsi : memisahkan gliserol dan katalis dari Biodiesel.
Jenis : Separator overflow
Bentuk : silinder vertikal dengan dasar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 Grade C
Kapasitas : 20,1866 m3
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : -Tekanan : 1 atm
-Suhu : 60oC
Kondisi Fisik : -Silinder
- Diameter : 1,976 m
- Tinggi : 5,93 m
- Tebal : in
-Tutup
- Diameter : 1,976 m
- Tinggi : 0,494 m
- Tebal : in.

6. Tangki Gliserol (T-204)


Fungsi : menyimpan gliserol pada 30oC; 1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup bawah datar dan atas konis
Bahan : carbon steel SA-53 grade C
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 193,1 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 60oC
Kondisi Fisik :
-Silinder
- Diameter : 4,267 m
- Tinggi : 12,8 m
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Tebal : in
-Tutup
- Diameter : 4,267 m
- Tinggi : 1,12 m
- Tebal : in

7. Heater (H-302)
Fungsi : menaikkan temperatur larutan Biodiesel proses sebelum
masuk ke dalam flash drum

Jenis : 1-2 Shell and Tube Exchanger


Jumlah : 1 unit
Diameter shell : 12 in.
Pitch : 1 in square pitch
Diameter tube : in
Jenis tube : 12 BWG
Jumlah tube : 60
Panjang tube : 20 ft

8. Flash drum (FD-303)


Fungsi : Memisahkan metanol dari campurannya

Bahan konstruksi : Low Alloy Steel SA- 203 grade A


Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 18,303 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 104,7oC
Kondisi Fisik : -Silinder
- Diameter : 2,334 m
- Tinggi : 3,501 m
- Tebal : 1 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
-Tutup
- Diameter : 2,334 m
- Tinggi : 0,583 m
- Tebal : 1 in

9. Kondensor (K-304)
Fungsi : mendinginkan methanol hingga mencapai suhu 70oC
Jenis : 3-6 shell and tube exchanger
Jumlah : 1 unit
Diameter shell : 12 in.
Pitch : 1 in square pitch
Diameter tube : 3/4 in
Jenis tube : 18 BWG
Jumlah tube : 60
Panjang tube : 20 ft

10. Cooler 1 (C-305)


Fungsi : mengubah methanol hingga mencapai suhu 30oC
Jenis : 5-10 shell and tube exchanger
Jumlah : 1 unit
Diameter shell : 15,25 in.
Pitch : 1 in square pitch
Diameter tube : in
Jenis tube : 18 BWG
Jumlah tube : 108
Panjang tube : 20 ft

11. Tangki Metanol (T-205)


Fungsi : menyimpan metanol keluaran dari top flash drum pada 30oC;
1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-53 grade A
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 593,404 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik :
-Silinder
- Diameter : 7,04 m
- Tinggi : 14,08 m
- Tebal : in.
-Tutup
- Diameter : 7,04 m
- Tinggi : 1,76 m
- Tebal : in.

12. Cooler 2 (C-308)


Fungsi : menurunkan temperatur cairan setelah keluar dari bottom
flash drum hingga mencapai suhu 30oC

Jenis : 6-12 Shell and Tube Exchanger


Jumlah : 1 unit
Diameter shell : 15,25 in.
Pitch : 1 in square pitch
Diameter tube : 3/4 in
Jenis tube : 18 BWG
Jumlah tube : 108
Panjang tube : 20 ft

13. Tangki Asam Asetat (T-206)


Fungsi : menyimpan larutan asam asetat 0,05% pada 30oC; 1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-53 grade A
Jumlah : 4 unit
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kapasitas : 714,158 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik : -Silinder
- Diameter : 7,488 m
- Tinggi : 14,976 m
- Tebal : 2 in.
-Tutup
- Diameter : 7,488 m
- Tinggi : 1,872 m
- Tebal : in.

14. Tangki Washing I (WT-305)


Fungsi : mencuci Biodiesel dengan asam asetat 0,05%.
Jenis : tangki berpengaduk
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C
Kapasitas : 6,814 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik :-Silinder
- Diameter : 2,11 m
- Tinggi : 2,82 m
- Tebal : 1 in
-Tutup
- Diameter : 2,11 m
- Tinggi : 0,7052 m
- Tebal : 1 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
15. Dekanter 1 (D-402)
Fungsi : memisahkan sisa pencucian (asam asetat) dari produk
(Biodiesel)
Jenis : continuous gravity dekanter
Bentuk : silinder horizontal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 20,523 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik :
-Silinder
- Diameter : 1,986 m
- Tinggi : 5,96 m
- Tebal : 1
2 in
-Tutup
- Diameter : 1,986 m
- Tinggi : 0,497 m
- Tebal : 1
2 in.

16. Tangki Washing 2 (WT-306)


Fungsi : mencuci Biodiesel dengan air.
Jenis : tangki berpengaduk
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C
Kapasitas : 8,883 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik : -Silinder
- Diameter : 2,311 m
- Tinggi : 3,08 m
- Tebal : 1 1 2 in
-Tutup
- Diameter : 2,311 m
- Tinggi : 0,7704 m
- Tebal : 1 1 2 in.

17. Dekanter 2 (D-403)


Fungsi : memisahkan air pencuci dari produk (Biodiesel)
Jenis : continuous gravity dekanter
Bentuk : silinder horizontal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 16,988 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik :
-Silinder
- Diameter : 1,865 m
- Tinggi : 5,596 m
- Tebal : n
-Tutup
- Diameter : 1,865 m
- Tinggi : 0,466 m
- Tebal : in.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
18. Evaporator (E 307)
Fungsi : menguapkan air yang terkandung dalam larutan Biodiesel.

Jenis : 1-2 Shell and Tube Exchanger


Jumlah : 1 unit
Diameter shell : 17,25 in.
Pitch : 1 in square pitch
Diameter tube : 1 1/4 in
Jenis tube : 18 BWG
Jumlah tube : 78
Panjang tube : 16 ft

19. Tangki Biodiesel (T-207)


Fungsi : menyimpan Biodiesel pada 30oC; 1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas datar dan bawah konis
Bahan : carbon steel SA-53 grade C
Jumlah : 10 unit
Kapasitas : 227,555 m3
Kondisi operasi :
-Tekanan : 1 atm
-Suhu : 30oC
Kondisi Fisik :
-Silinder
- Diameter : 4,507 m
- Tinggi : 13,52 m
- Tebal : 0,5 in
Tutup
- Diameter : 4,507 m
- Tinggi : 1,126 m
- Tebal : 0,5 in
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
20. Pompa Separator 1 (P-102)
Fungsi : Memompa gliserol dari separator ke tangki gliserol
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,0188 ft3/s
Daya motor : 1/8 hp.

21. Pompa Separator 2 (P-103)


Fungsi : Memompa metil ester dari separator ke flash drum
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,292870 ft3/s
Daya motor : 1/2 hp.

22. Pompa Flash Drum 1 (P-104)


Fungsi : Memompa methanol dari flash drum ke tangki metanol
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,05652 ft3/s
Daya motor : 1/2 hp.

23. Pompa Flash Drum 2 (P-105)


Fungsi : Memompa campuran Biodiesel dari flash drum ke tangki
washing tank 1

Jenis : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 unit

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,238 ft3/s
Daya motor : 1/4 hp.
24. Pompa Washing Tank 1 (P-106)
Fungsi : Memompa campuran dari washing tank 1 ke tangki dekanter
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,396194 ft3/s
Daya motor : 1 hp.

25. Pompa Dekanter 1 (P-107)


Fungsi : Memompa metil ester dari dekanter 1 ke washing tank 2
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,3800 ft3/s
Daya motor : 1 hp.

26. Pompa Washing Tank 2 (P-108)


Fungsi : Memompa metil ester dari washing tank 2 ke dekanter 2
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,568567 ft3/s
Daya motor : 1 hp.

27. Pompa Dekanter 2 (P-109)


Fungsi : Memompa metil ester dari dekanter ke tangki metil ester
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kapasitas : 0,56329 ft3/s
Daya motor : 7 hp.

BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi
Instrumen adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk
mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang sangat penting
karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua peralatan
yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan
efisien, sehingga kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan.
Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di
pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga produk
dapat dihasilkan secara optimal (Perry, 1999).

Fungsi instrumen adalah sebagai pengontrol, penunjuk (indicator), pencatat


(recorder), dan pemberi tanda bahaya (alarm). Instrumen bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia untuk mengukur variabel-
variabel proses seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas, panas spesifik,
konduktifitas, pH, kelembaban, titik embun, tinggi cairan (liquid level), laju alir,
komposisi, dan kandungan air (moisture content). Instrumen-instrumen tersebut
mempunyai tingkat batasan operasi sesuai dengan kebutuhan pengolahan
(Timmerhaus, 2004).
Menurut Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh
instrumen adalah:
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya. (Considine,1985).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Secara umum, kerja dari alat-alat instrumen dapat dibagi dalam dua bagian
yaitu operasi secara manual dan operasi secara otomatis. Penggunaan instrumen pada
suatu peralatan proses bergantung pada pertimbangan ekonomis dari sistem peralatan
itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumentasi juga harus ditentukan apakah alat-
alat itu dipasang pada peralatan proses (manual control) atau disatukan dalam suatu
ruang kontrol yang dihubungkan dengan bagian peralatan (automatic control).
(Perry,1999).
Konsep dasar pengendalian proses ada dua jenis, yaitu:
Pengendalian secara manual
Tindakan pengendalian yang dilakukan oleh manusia. Sistem pengendalian
ini merupakan sistem yang ekonomis karena tidak membutuhkan begitu banyak
instrumentasi dan instalasi. Namun pengendalian ini berpotensi tidak praktis dan
tidak aman karena sebagai pengendalinya adalah manusia yang tidak lepas dari
kesalahan.
Pengendalian secara otomatis
Berbeda dengan pengendalian secara manual, pengendalian secara otomatis
menggunakan instrumentasi sebagai pengendali proses, namun manusia masih
terlibat sebagai otak pengendali. Banyak pekerjaan manusia dalam pengendalian
secara manual diambil alih oleh instrumentasi sehingga membuat sistem
pengendalian ini sangat praktis dan menguntungkan.
Hal-hal yang diharapkan dari pemakaian alat-alat instrumentasi adalah:
Kualitas produk dapat diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
Pengoperasian sistem peralatan lebih mudah
Sistem kerja lebih efisien
Penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diketahui dengan cepat
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah:
1. Range yang diperlukan untuk pengukuran
2. Level instrumentasi
3. Ketelitian yang dibutuhkan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4. Bahan konstruksi instrumen, dan
5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses. (Timmerhaus,2004)

6.1.1 Tujuan Pengendalian


Tujuan perancangan sistem pengendalian dari pabrik pembuatan biodiesel
dengan proses gasifikasi batubara adalah demi keamanan operasi pabrik yang
mencakup :
Mempertahankan variabel-variabel proses seperti temperatur dan tekanan tetap
berada dalam rentang operasi yang aman dengan harga toleransi yang kecil.
Mendeteksi situasi berbahaya kemungkinan terjadinya kebocoran alat, karena
beberap zat yang digunakan pada pabrik pembuatan biodiesel ini berbahaya
bagi manusia. Pendeteksian dilakukan dengan menyediakan alarm dan sistem
penghentian operasi secara otomatis (automatic shut down systems).
Mengontrol setiap penyimpangan operasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja
maupun kerusakan pada alat proses.

6.1.2 Jenis-Jenis Pengendalian dan Alat Pengendali


Sistem pengendalian yang digunakan pada pabrik ini menggunakan dan
mengkombinasikan beberapa tipe pengendalian sesuai dengan tujuan dan
keperluannya:
1. Feedback control
Perubahan pada sistem diukur (setelah adanya gangguan), hasil pengukuran
dibandingkan dengan set point, hasil perbandingan digunakan untuk mengendalikan
variabel yang dimanipulasi.
2. Feedforward control
Besarnya gangguan diukur (sensor pada input), hasil pengukuran digunakan untuk
mengendalikan variabel yang dimanipulasi.
3. Adaptive control
Sistem pengendalian yang dapat menyesuaikan parameternya secara otomatis
sedemikian rupa untuk mengatasi perubahan yang terjadi dalam proses yang
dikendalikannya, umumnya ditandai dengan adanya reset input pada controller
(selain set point pada input dari sensor)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4. Inferential control
Seringkali variabel yang ingin dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung,
sebagai solusinya digunakan sistem pengendalian di mana variabel yang terukur
digunakan untuk mengestimasi variabel yang akan dikendalikan, variabel terukur dan
variabel tak terukur tersebut dihubungkan dengan suatu persamaan matematika.

Pengendalian yang banyak digunakan adalah jenis feedback (umpan balik)


berdasarkan pertimbangan kemudahan pengendalian. Diagram balok untuk sistem
pengendalian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 6.1. berikut ini.

gangguan
(disturbances)

Elemen
controller Pengendali Proses
Akhir

measuring
device

Gambar 6.1 Diagram Balok Sistem Pengendalian Feedback

Pengukuran nilai keempat variabel di atas menggunakan bantuan sensor


untuk mendeteksi nilai masing-masing variabel proses. Sedangkan variabel proses
yang lain termasuk dalam kategori tertentu karena variabel itu tergantung kebutuhan
akan proses yang melibatkannya. Variabel proses tersebut antara lain:
a. Konsentrasi
b. Kepadatan (density) dan spesific gravity
c. Kelembaban (humidity) dan kadar air (moisture), dan
d. Kekeruhan zat cair (turbidity) dan derajat warna zat cair (clarity)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Untuk pengukuran nilai variabel proses di atas dapat digunakan sebuah
penganalisis (analyzer).
SET POINT

ELEMEN
PENGENDALI
ELEMEN
PENGUKURAN ELEMEN
PENGENDALI
ELEMEN
PRIMER
PROSES

GANGGUAN

Gambar 6.2 Sebuah loop Pengendalian

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa dalam proses terdapat variabel
proses yang diantisipasi oleh elemen primer sebagai nilai perubahan proses misalnya
naik turunnya level suatu tangki, tinggi rendahnya temperatur, cepat lambatnya aliran
fluida, dan tinggi rendahnya tekanan dalam suatu tangki. Variabel proses ini bersifat
relatif atau dalam kondisi berubah-ubah. Sensor diterjemahkan sebagai harga
pengukuran. Untuk lebih jelasnya, gambar di bawah ini merupakan suatu contoh
aktual dari suatu proses yang terkendali.

Suplai air
LEVEL
CONTROLLER

h Level transmitter

Control valve
Pompa buang

Gambar 6.3 Suatu Proses Terkendali

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Sistem pengendalian yang ditulis oleh Considine,1985 terdiri dari:
a. Elemen Primer (Primary Element)
Elemen Primer berfungsi untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas suatu
variabel proses dan menerjemahkan nilai itu dalam bentuk sinyal dengan
menggunakan transducer sebagai sensor. Ada banyak sensor yang digunakan
tergantung variabel proses yang ada.

Sensor untuk temperatur, yaitu bimetal, thermocouple, termal mekanik dan lain-
lain.
Sensor untuk tekanan, yaitu diafragma, cincin keseimbangan dan lain-lain.
Sensor untuk level, yaitu pelampung, elemen radioaktif, perbedaan tekanan dan
lain-lain.
Sensor untuk aliran atau flow, yaitu orifice, nozzle dan lain-lain.
b. Elemen Pengukuran (Measuring Element)
Elemen Pengukuran berfungsi mengkonversikan segala perubahan nilai yang
dihasilkan elemen primer yang berupa sinyal ke dalam sebuah harga pengukuran
yang dikirimkan transmitter ke elemen pengendali.

Tipe Konvensional

Tipe ini menggunakan prinsip perbedaan kapasitansi.

Tipe Smart

Tipe smart menggunakan microprocessor elektronic sebagai pemroses sinyal.

c. Elemen Pengendali (Controlling Element)


Elemen pengendali berfungsi menerima sinyal dari elemen pengukur yang
kemudian dibandingkan dengan set point di dalam pengendali (controller). Hasilnya
berupa sinyal koreksi yang akan dikirim ke elemen pengendali menggunakan
processor (computer, microprocessor) sebagai pemroses sinyal pengendalian. Jenis
elemen pengendali yang digunakan tergantung pada variabel prosesnya.
Untuk variabel proses yang lain misalnya:
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
a. Temperatur menggunakan Temperature Controller (TC)
b. Tekanan menggunakan Pressure Controller (PC)
c. Aliran/flow menggunakan Flow Controller (FC)
d. Level menggunakan Level Controller (LC)
d. Elemen Pengendali Akhir
Elemen pengendali akhir berperan mengkonversikan sinyal yang diterimanya
menjadi sebuah tindakan korektif terhadap proses. Umumnya industri menggunakan
control valve dan pompa sebagai elemen pengendali akhir.

1. Control valve
Control valve mempunyai tiga elemen penyusun, yaitu:

Positioner yang berfungsi untuk mengatur posisi actuator.

Actuator Valve berfungsi mengaktualisasikan sinyal pengendali (valve).

Ada dua jenis actuator valve berdasarkan prinsip kerjanya yaitu :


a. Actuator spring/per.
Actuator ini menggunakan spring/per sebagai penggerak piston actuator.
b. Actuator aksi ganda (double acting)
Untuk menggerakkan piston, actuator ini menggunakan tekanan udara yang
dimasukkan ke rumah actuator.
Valve, merupakan elemen pengendali proses. Ada banyak tipe valve berdasarkan

bentuknya seperti butterfly valve, valve bola, dan valve segmen.


2. Pompa Listrik
Elemen pompa terdiri dari dua bagian, yaitu:

Actuator Pompa.

Sebagai actuator pompa adalah motor listrik. Motor listrik mengubah tenaga
listrik menjadi tenaga mekanik. Prinsip kerjanya berdasarkan induksi
elektromagnetik yang menggerakkan motor.

Pompa listrik berfungsi memindahkan/menggerakkan fluida baik itu zat cair, gas

dan padat.
Secara garis besar, fungsi instrumentasi adalah sebagai berikut:

1. Penunjuk (indicator)
2. Pencatat (recorder)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3. Pengontrol (regulator)
4. Pemberi tanda bahaya (alarm)

Adapun instrumentasi yang digunakan di pabrik biodiesel ini mencakup:

1. Temperature Controller (TC)


Adalah alat/instrumen yang digunakan sebagai alat pengatur suhu atau pengukur
sinyal mekanis atau listrik. Pengaturan temperatur dilakukan dengan mengatur
jumlah material proses yang harus ditambahkan/dikeluarkan dari dalam suatu
proses yang sedang bekerja.

Prinsip kerja:

Laju (Rate) fluida masuk atau keluar alat dikontrol oleh diafragma valve. Rate
fluida ini memberikan sinyal kepada TC untuk mendeteksi dan mengukur suhu
sistem pada set point.

2. Pressure Controller (PC)


Adalah alat/instrumen yang dapat digunakan sebagai alat pengatur tekanan atau
pengukur tekanan atau pengubah sinyal dalam bentuk gas menjadi sinyal
mekanis. Pengatur tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah uap/gas
yang keluar dari suatu alat dimana tekanannya ingin dideteksi.

Prinsip kerja:

Pressure control (PC) akibat tekanan uap keluar akan membuka/menutup


diafragma valve. Kemudian valve memberikan sinyal kepada PC untuk
mengukur dan mendeteksi tekanan pada set point.

3. Flow Controller (FC)


Adalah alat/instrumen yang bisa digunakan untuk mengatur kecepatan aliran
fluida dalam pipa line atau unit proses lainnya. Pengukuran kecepatan aliran
fluida dalam pipa biasanya diatur dengan mengatur out put dari alat, yang
mengakibatkan fluida mengalir dalam pipa line.

Prinsip kerja:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kecepatan aliran diatur oleh (katup pengatur) regulating valve dengan mengubah
tekanan kosong (discharge) dari pompa. Tekanan discharge pompa melakukan
bukaan/tutupan valve dan FC menerima sinyal untuk mendeteksi dan mengukur
kecepatan aliran pada set point.

4. Level Controller (LC)


Adalah alat/instrumen yang dipakai untuk mengatur ketinggian (level) cairan
dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja. Pengukuran tinggi permukaan
cairan dilakukan dengan operasi dari sebuah control valve, yaitu dengan
mengatur laju cairan masuk atau keluar proses.

Prinsip kerja:

Jumlah aliran fluida diatur oleh control valve. Kemudian rate fluida melalui valve
ini akan memberikan sinyal kepada LC untuk mendeteksi tinggi permukaan pada
set point.

Alat pendeteksi (sensor) yang digunakan umumnya pelampung atau


transduser diafragma untuk mendeteksi dan menunjukkan tinggi permukaan
cairan dalam alat dimana cairan bekerja. Proses pengendalian pada pabrik ini
menggunakan feedback control configuration karena selain biayanya relatif lebih
murah, pengaturan sistem pengendaliannya menjadi lebih sederhana. Konfigurasi
ini mengukur secara langsung variabel yang ingin dikendalikan untuk mengatur
harga variabel yang dimanipulasi. Tujuan pengendalian ini adalah untuk
mempertahankan variabel yang dikendalikan pada level yang diinginkan (set
point).

Sinyal output yang dihasilkan oleh pengendali feedback ini berupa


pneumatic signal yaitu dengan menggunakan udara tekan. Tipe pengendali feedback
yang digunakan pada perancangan ini, yaitu :
1. Jenis-P (Proportional), digunakan untuk mengendalikan tekanan gas.
2. Jenis-PI (Proportional Integral), digunakan untuk mengendalikan laju alir (flow),
ketinggian (level) cairan, dan tekanan zat cair.
3. Jenis-PID (Proportional Integral Derivative), digunakan untuk mengendalikan
temperatur.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 6.1 Jenis variabel pengukuran dan controller yang digunakan
Variabel Controller
Flow dan Tekanan Cairan PI
Level Cairan P atau PI
Temperatur PID
Komposisi P, PI, PID
Sumber : Walas (1988)

6.1.3 Variabel-Variabel Proses dalam Sistem Pengendalian


1. Tekanan
Peralatan untuk mengukur tekanan fluida adalah kombinasi silikon oil dalam
membran / plat tipis dengan pengukur kuat arus listrik. Prinsipnya adalah perubahan
kuat arus listrik akibat perubahan tekanan. Instrumen ini digunakan antara lain untuk
mengukur tekanan pada reaktor, dan tekanan keluaran blower.
2. Temperatur
Peralatan untuk mengukur temperatur adalah thermocouple. Instrumen ini
digunakan antara lain dalam pengukuran temperatur dalam reaktor, heat exchanger,
dan crystallizer .
3. Laju Alir
Peralatan yang digunakan untuk mengukur laju alir fluida adalah
venturimeter. Instrumen ini digunakan antara lain dalam pengukuran laju alir zat
masukan reaktor.
4. Perbandingan Laju Alir
Peralatan yang digunakan adalah sambungan mekanik (mechanical linkage)
yang dapat disesuaikan (adjustable), pneumatik, atau elektronik. Hasil pengukuran
laju alir aliran yang satu menentukan (me-reset) set point laju alir aliran lainnya.
Instrumen ini digunakan pada pengukuran laju alir umpan reaktor
5. Permukaan Cairan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Peralatan untuk mengukur level permukaan cairan adalah pelampung dan
lengan gaya. Prinsipnya adalah perubahan gaya apung yang dialami pelampung
akibat perubahan level cairan. Pelampung yang mengapung pada permukaan cairan
selalu mengikuti tinggi permukaan cairan sehingga gaya apung pelampung dapat
diteruskan ke lengan gaya, sehingga dapat diketahui tinggi cairan. Penggunaannya
adalah untuk mengukur level permukaan fluida seperti pada kolom waste heat boiler,
dan tangki.

6.1.4 Syarat Perancangan Pengendalian


Beberapa syarat penting yang harus diperhatikan dalam perancangan pabrik
antara lain :
1. Tidak boleh terjadi konflik antar unit, di mana terdapat dua pengendali pada satu
aliran.
2. Penggunaan supervisory computer control untuk mengkoordinasikan tiap unit
pengendali.
3. Control valve yang digunakan sebagai elemen pengendali akhir memiliki opening
position 70 %.
4. Dilakukan pemasangan check valve pada mixer dan pompa dengan tujuan untuk
menghindari fluida kembali ke aliran sebelumnya. Check valve yang
dipasangkan pada pipa tidak boleh lebih dari satu dalam one dependent line.
Pemasangan check valve diletakkan setelah pompa.
5. Seluruh pompa yang digunakan dalam proses diletakkan di permukaan tanah
dengan pertimbangan syarat safety dari kebocoran.
6. Pada perpipaan yang dekat dengan alat utama dipasang flange dengan tujuan
untuk mempermudah pada saat maintenance.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 6.2 Daftar Penggunanan Instrumentasi pada Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan
Biodiesel.
No Nama alat Instrumentasi Kegunaan
1 Tangki cairan LI Menunjukkan tinggi cairan dalam tangki
2 Pompa FC Mengontrol laju alir cairan dalam pipa
3 TC Mengontrol temperatur dalam reaktor
PC Mengontrol tekanan dalam reaktor
Reaktor
FC Mengontrol laju alir bahan masuk ke
dalam reaktor
4 Cooler/Heater TC Mengontrol temperatur dalam cooler
5 Mixer LIC Mengamati/mengontrol level cairan
dalam mixer
6 TC Mengontrol temperature dalam Flash
Flash drum drum
PC Mengontrol tekanan dalam Flash drum
Separator LIC Mengamati/mengontrol tinggi cairan
7
dalam separator

8 LIC Mengamati/mengontrol tinggi cairan


Tangki Washing
dalam tangki washing
9
Evaporator PC Mengontrol tekanan dalam evaporator

6.1.5 Instrumentasi yang Digunakan pada Pembuatan Biodiesel


1. Instrumentasi Tangki
Tangki dapat berfungsi untuk tempat penyimpanan atau penampungan zat cair.
Pada tangki ini dilengkapi dengan level indicator (LI) yang berfungsi untuk
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki. Prinsip kerja dari level indicator (LI)
ini adalah dengan menggunakan pelampung (floater) sehingga isi tangki dapat
terlihat dari posisi jarum penunjuk di luar tangki yang digerakkan oleh pelampung.
Pengontrolan ketinggian permukaan cairan ini dilakukan dengan mengatur laju
cairan yang masuk atau keluar dari tangki.

Bahan masuk

LI

Tangki

Gambar 6.4 Instrumentasi pada tangki

2. Instrumentasi Pompa
Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran (flow rate). Untuk
mengetahui laju aliran pada pompa dipasang flow controller (FC) yang berfungsi
untuk mengendalikan aliran agar kecepatan alirnya seperti yang diharapkan. Jika laju
aliran pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup
pengendali (control valve) akan menutup atau memperkecil pembukaan katup.

FC

Pompa

Gambar 6.5 Instrumentasi pada pompa

3. Instrumentasi Mixer

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
LC

Mixer

Gambar 6.6 Instrumentasi pada Mixer

Instrumen yang dipakai pada mixer adalah level controller (LC) yaitu

instumentasi untuk mengamati ketinggian cairan dalam suatu di dalam mixer.

Dengan menggunakan level controller, para engineer juga dapat melakukan

pengendalian ketinggian cairan dalam peralatan tersebut.

4. Instrumentasi Reaktor
Reaktor merupakan tempat berlangsungnya reaksi antara bahan-bahan yang
digunakan. Salah satu fungsi reaktor dalam pabrik ini adalah sebagai tempat
terjadinya reaksi antara nitrogen dan hidrogen. Instrumentasi pada reaktor mencakup
flow controller (FC), pressure controller (PC) dan temperature controller (TC). FC
berfungsi untuk mengendalikan laju bahan masuk ke dalam reaktor dengan tujuan
agar tidak terjadi kelebihan muatan. PC berfungsi untuk mempertahankan tekanan
dalam reaktor agar tetap 150 atm. Sedangkan TC berfungsi untuk mempertahankan
temperatur operasi dalam reaktor agar tetap pada 450 C.

Bahan Keluar

PC

TC

Bahan Masuk
FC
Reaktor

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Gambar 6.7 Instrumentasi pada Reaktor

5. Instrumentasi pada Cooler dan Heater


Air pendingin /
steam

TC

Air
pendingin bekas /
Kondensat bekas

Gambar 6.8 Instrumentasi pada Cooler dan Heater

Temperature control (TC) berfungsi untuk mengatur besarnya suhu di dalam


exchanger dengan cara mengatur banyaknya air pendingin/steam yang dialirkan. Jika
temperatur di bawah kondisi yang diharapkan (set point), maka valve akan terbuka
lebih besar dan jika temperatur di atas kondisi yang diharapkan maka valve akan
terbuka lebih kecil.
6. Separator

LIC

LIC
LR

Decanter

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Gambar 6.9 Instrumentasi pada Separator
Instrumentasi yang dipakai pada separator adalah Level Indicator Controller
(LIC) yaitu alat/instrumen yang dipakai untuk menunjukkan/mengukur dan mengatur
ketinggian (level) cairan dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja pada saat
tertentu. Separator yang digunakan ada 2 jenis yaitu flash drum dan dekanter.

7. Instrumentasi Flash Drum

Produk
atas
PC TC

Umpan
masuk

LC

Produk
bawah

Gambar 6.10 Instrumentasi Flash Drum


Apabila suhu dalam flash drum meninggi, maka Temperature Controller
(TC) akan menggerakan Flow Controller (FC), maka efektifitas flash drum akan
menurun, sehingga dengan adanya Flow Controller (FC) dalam flash drum, maka
apabila hal ini terjadi, laju masuk bahan akan diperkecil.
8. Tangki berpengaduk

LIC

Gambar 6.11 Instrumentasi pada tangki washing

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Alat/instrumen yang dipasang pada tangki washing adalah Level Indicator
Controller (LIC) yang dipakai untuk menunjukkan/mengukur dan mengatur
ketinggian (level) cairan dalam tangki washing.

9. Evaporator
Bahan Keluar
Fasa Uap

Bahan Keluar
Steam Fasa Cair
T
C PR

Kondensat
Bahan Bekas
Masuk

Gambar 6.12 Instrumentasi pada Evaporator


Temperature control (TC) berfungsi untuk mengatur besarnya suhu di dalam
exchanger dengan cara mengatur banyaknya air pendingin/steam yang dialirkan. Jika
temperatur di bawah kondisi yang diharapkan (set point), maka valve akan terbuka
lebih besar dan jika temperatur di atas kondisi yang diharapkan maka valve akan
terbuka lebih kecil. Instrumentasi yang lain adalah PR (pressure recorder) yang
berfungsi untuk mencatat tekanan yang terdapat di dalam evaporator.

6.2 Keselamatan Kerja Pabrik

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Aktivitas masyarakat umumnya berhubungan dengan resiko yang dapat
mengakibatkan kerugian pada badan atau usaha. Karena itu usaha-usaha keselamatan
merupakan tugas sehari-hari yang harus dilakukan oleh seluruh karyawan.
Keselamatan kerja dan keamanan pabrik merupakan faktor yang perlu diperhatikan
secara serius. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari mesin, bahan baku
dan produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus mendapat perhatian yang
serius sehingga dapat dikendalikan dengan baik untuk menjamin kesehatan
karyawan.

Perusahaan yang lebih besar memiliki divisi keselamatan tersendiri. Divisi


tersebut mempunyai tugas memberikan penyuluhan, pendidikan, petunjuk-petunjuk,
dan pengaturan agar kegiatan kerja sehari-hari berlangsung aman dan bahaya-bahaya
yang akan terjadi dapat diketahui sedini mungkin, sehingga dapat dihindarkan
(Bernasconi, 1995)

Statistik menunjukkan bahwa angka kecelakan rata-rata dalam pabrik kimia


relatif tidak begitu tinggi. Tetapi situasi beresiko memiliki bentuk khusus, misalnya
reaksi kimia yang berlangsung tanpa terlihat dan hanya dapat diamati dan
dikendalikan berdasarkan akibat yang akan ditimbulkannya. Kesalahan-kesalahan
dalam hal ini dapat mengakibatkan kejadian yang fatal. (Bernasconi, 1995)

Dari 330 peristiwa

300 Hanya kerusakan


benda

28 Cedera ringan
2 Cedera berat sampai
cedera mematikan

Gambar 6.13 Tingkat kerusakan di suatu pabrik


Kerusakan (badan atau benda) dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa dikehendaki
dan diduga sebelumnya. Keadaan atau tindakan yang bertentangan dengan aturan

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
keselamatan kerja dapat memancing bahaya yang akut dan mengakibatkan terjadinya
kerusakan.
Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan suatu pabrik
perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
Lokasi pabrik
Sistem pencegahan kebocoran
Sistem perawatan
Sistem penerangan
Sistem penyimpanan material dan perlengkapan
Sistem pemadam kebakaran
Disamping itu terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang harus

diperhatikan pada saat bekerja di setiap pabrik-pabrik kimia, yaitu:

Tidak boleh merokok atau makan


Tidak boleh minum minuman keras (beralkohol) selama bertugas

Bahaya dan tindakan-tindakan yang tidak memperhatikan keselamatan akan


mengakibatkan kerusakan. Yang menjamin keselamatan kerja sebetulnya adalah
pengetahuan mengenai bahaya sedini mungkin, sehingga pencegahan dapat
diupayakan sebelum bahaya tersebut terjadi.
Berikut ini upaya-upaya pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin
terjadi pada pra-rancangan pabrik pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan cara :
1. Pencegahan terhadap kebakaran
Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti
power station, laboratorium dan ruang proses.
Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire
station.
Fire hydrant ditempatkan di daerah storage, proses, dan perkantoran.
Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api
yang relatif kecil.
Smoke detector ditempatkan pada setiap sub-stasiun listrik untuk mendeteksi
kebakaran melalui asapnya.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2. Memakai peralatan perlindungan diri
Di dalam pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, seperti :
Pakaian pelindung
Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat, sintetis, dan
asbes. Pada musim panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan
keadaan badan atas terbuka.
Sepatu pengaman
Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan
panas. Sepatu pengaman bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya
terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat dipakai tergantung pada jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Topi pengaman
Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan
perlindungan terhadap percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila
bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih tinggi dari kepala, maupun
tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor.
Sarung tangan
Dalam menangani beberapa bahan kimia yang bersifat korosif, maka para
operator diwajibkan menggunakan sarung tangan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Masker
Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap debu-debu yang berbahaya
ataupun uap bahan kimia agar tidak terhirup.
(Bernasconi, 1995)
3. Pencegahan terhadap bahaya mekanis
Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat
kegiatan kerja karyawan.
Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat
Peralatan yang berbahaya seperti ketel uap bertekanan tinggi, reaktor
bertekanan tinggi dan tangki gas bertekanan tinggi, harus diberi pagar
pengaman.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4. Pencegahan terhadap bahaya listrik
Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian
sekering atau pemutus hubungan arus listrik secara otomatis lainnya.
Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak
pabrik, sehingga jika ada perbaikan dapat dilakukan dengan mudah
Memasang papan tanda bahaya yang jelas pada daerah sumber tegangan
tinggi
Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang beroperasi
pada suhu tinggi harus diisolasi secara khusus
Setiap peralatan atau bangunan yang menjulang tinggi harus dilengkapi
dengan penangkal petir yang dibumikan
(Bernasconi, 1995)
5. Menerapkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan
Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan
dan mematuhi setiap peraturan dan ketentuan yang diberikan.
Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan ke
atasan.
Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perbuatan yang dapat
menimbulkan bahaya.
Setiap ketentuan dan peraturan harus dipatuhi.
6. Penyediaan poliklinik di lokasi pabrik
Poliklinik disediakan untuk tempat pengobatan akibat terjadinya kecelakaan
secara tiba-tiba, misalnya menghirup gas beracun, patah tulang, luka terbakar
pingsan/syok dan lain sebagainya.

Apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti terjadinya kebakaran pada pabrik, maka hal-hal yang harus dilakukan
adalah :

Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik.


Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam
kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi,
yaitu:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Instalasi pemadam dengan air
Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang,
kertas, dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk
kabut. Sebagai sumber air, biasanya digunakan air tanah yang dialirkan
melalui pipa-pipa yang dipasang pada instalasi-instalasi tertentu di sekitar
areal pabrik. Air dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja
dengan instalasi listrik tersendiri, sehingga tidak terganggu apabila listrik
pada pabrik dimatikan ketika kebakaran terjadi. (Bernasconi, 1995)
Instalasi pemadam dengan CO2
CO2 yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung
gas yang bertekanan yang disambung secara seri menuju nozel-nozel.
Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti pada
tempat tangki penyimpanan dan juga pemadam pada instalasi listrik.
(Bernasconi, 1995)
BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

Tata letak peralatan dan fasilitas dalam rancangan proses merupakan syarat
penting dalam memperkirakan biaya sebelum mendirikan pabrik atau untuk disain
yang meliputi disain perpipaan, fasilitas bangunan fisik, peralatan, dan kelistrikan.
Hal ini akan memberikan informasi terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga
diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik. Oleh karena
itu pemilihan lokasi bagi berdirinya suatu pabrik harus memperhatikan beberapa
faktor yang berperan yaitu sebagai berikut :

8.1 Lokasi Pabrik


Penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan dan kelangsungan dari
industri, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang, karena hal
ini berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan.
Pemilihan yang tepat mengenai lokasi pabrik harus memberikan suatu perhitungan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi, yaitu
pertimbangan dalam mempelajari sikap dan sifat masyarakat di sekitar lokasi pabrik
(Peters et.al.,2004). Faktor yang harus diperhatikan dalam mendirikan suatu pabrik
meliputi faktor utama dan faktor khusus, yang dijelaskan sebagai berikut:
Faktor utama
a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku
atau daerah pelabuhan sehingga biaya transportasi dapat diminimalisir. Hal-hal yang
perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah :
Lokasi sumber bahan baku
Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut
dapat diandalkan pengadaannya
Cara mendapatkan bahan baku tersebut dan cara transportasi
Harga bahan baku serta biaya pengangkutan
Kemungkinan mendapatkan sumber bahan baku yang lain
b. Tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor
penunjang yang paling penting. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan
tenaga listrik dan bahan bakar adalah :
Kemungkinan pengadaan tenaga listrik dan bahan bakar di lokasi pabrik
untuk saat sekarang dan masa yang akan datang
Harga bahan bakar tersebut
c. Sumber air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu
untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyediaan air adalah :
Kapasitas sumber air
Kualitas sumber air
Jarak sumber air dari lokasi pabrik
Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air sesuai dengan
kebutuhan rutin pabrik

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
d. Iklim alam sekitarnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor ini adalah :
Keadaan lingkungan alam yang sulit akan memperbesar biaya konstruksi
pembangunan pabrik
Keadaan angin, kecepatan dan arahnya
Kemungkinan terjadinya gempa
Pengaruh alam terhadap perluasan di masa mendatang
e. Daerah pemasaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran adalah :
Daerah pemasaran produk
Pengaruh dan jumlah saingan yang ada
Kemampuan daya serap pasar
Jarak pemasaran dari lokasi pabrik dengan daerah yang dituju
Sistem pemasaran yang dipakai

Faktor khusus
a. Transportasi
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan :
Jalan raya yang dapat dilalui mobil dan angkutan darat lainnya
Sungai atau laut yang dapat dilalui perahu maupun kapal
Pelabuhan laut dan lapangan udara yang terdekat dengan lokasi pabrik
b. Tenaga kerja
Masalah tenaga kerja sangat berpengaruh didalam kelangsungan suatu
pabrik/perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Kemungkinan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan
Pendidikan/keahlian tenaga kerja yang tersedia
Tingkat/penghasilan tenaga kerja disekitar lokasi pabrik
Adanya ikatan perburuhan (peraturan perburuhan)
Terdapatnya lokasi untuk lembaga training tenaga kerja
c. Limbah pabrik

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Buangan pabrik harus mendapat perhatian yang cermat, terutama dampaknya
terhadap kesehatan masyarakat sekitar lokasi pabrik. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
Cara menangani limbah tersebut agar tidak menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan
Biaya yang diperlukan untuk menangani masalah polusi bagi lingkungan
d. Undang-undang dan Peraturan-peraturan
Undang-undang dan peraturan-peraturan perlu diperhatikan dalam pemilihan
lokasi pabrik, karena jika dalam pendirian suatu pabrik ada hal yang bertentangan
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan maka kelangsungan suatu pabrik
terancam.
e. Perpajakan dan asuransi
Hal ini perlu diperhatikan agar jangan sampai pajak memberi beban yang berat
bagi perusahaan. Demikian pula untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian akibat
kecelakaan terhadap pabrik seperti kebakaran, maka perusahaan sebaiknya
diasuransikan.

f. Pengontrolan terhadap bahaya banjir dan kebakaran


Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Lokasi pabrik harus jauh dari lokasi perumahan penduduk
Lokasi pabrik diusahakan tidak berada di lokasi rawan banjir

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Biodiesel ini


direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Industri Medan (KIM). Dasar
pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah:
1. Bahan baku
Bahan baku utama yang digunakan yaitu minyak kelapa yang disuplai dari Pabrik
Minyak Kelapa di daerah Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
untuk bahan baku tambahan diperoleh dari beberapa daerah di Indonesia,
misalnya beberapa daerah di Sumatera Utara dan Jawa. Sedangkan bahan-bahan
kimia pendukung lainnya diperoleh dari daerah lokal.
2. Letak dari pasar dan kondisi pemasaran

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Produk Biodiesel ini dapat diangkut ataupun dikapalkan dengan mudah ke daerah
pemasaran dalam dan luar negeri karena letak pabrik sangat dekat dengan
pelabuhan Belawan, Medan. Selain itu, kawasan ini juga merupakan daerah
industri sehingga produknya dapat dipasarkan kepada pabrik yang
membutuhkannya di kawasan industri tersebut atau diekspor ke manca negara.
3. Fasilitas transportasi
Lokasi yang dipilih dalam perancangan pendirian pabrik ini merupakan kawasan
perluasan industri dan direncanakan dekat dengan jalan raya, dimana telah
tersedia sarana pengangkutan darat sehingga pembelian bahan baku dan
pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalur darat maupun laut. Pemasaran
untuk keperluan dalam negeri dapat dilakukan melalui jalur darat dan laut,
sedangkan untuk tujuan ekspor dapat dilakukan melalui jalur laut.
4. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Kebutuhan tenaga listrik untuk operasi pabrik dapat diperoleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Medan. Disamping itu juga disediakan pembangkit listrik
cadangan dari generator diesel yang bahan bakarnya adalah biodiesel yang
dihasilkan dari Pabrik Pembuatan Biodiesel ini.

5. Kebutuhan air
Kebutuhan air diperoleh dari air bawah tanah KIM. Kebutuhan air ini berguna
untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan domestik.
6. Tenaga kerja
Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional pabrik,
tenaga kerja untuk pabrik ini direkrut dari :
- Perguruan tinggi lokal seperti perguruan tinggi di Medan, masyarakat sekitar,
dan perguruan tinggi lainnya.
- Tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar dan luar daerah.
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para tenaga
kerja yang mencari kerja. Para tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang
produktif dari berbagai tingkatan, baik yang terdidik maupun yang belum
terdidik.
7. Harga tanah dan bangunan
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan biaya tanah
bangunan untuk pendirian pabrik relatif terjangkau.
8. Kemungkinan perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan
disekeliling pabrik belum banyak berdiri pabrik sehingga pendirian pabrik ini
tidak akan mengganggu pemukiman penduduk.
9. Kondisi Iklim dan Cuaca
Seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, kondisi cuaca dan iklim di sekitar
lokasi pabrik relatif stabil. Untuk daerah ini belum pernah terjadi bencana alam
yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar.
10. Masyarakat di sekitar pabrik

Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik Biodiesel ini


karena akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian
pabrik Biodiesel ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan
keamanan masyarakat di sekitarnya karena baik bahan baku maupun produk yang
dihasilkannya tergolong ramah terhadap lingkungan.

8.2 Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan
yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan
baku menjadi produk. Tata letak suatu pabrik memainkan peranan yang penting
dalam menentukan biaya konstruksi, biaya produksi, serta efisiensi dan keselamatan
kerja. Oleh karena itu tata letak pabrik harus disusun secara cermat untuk
menghindari kesulitan di kemudian hari.
Suatu rancangan tata letak pabrik yang rasional mencakup penyusunan area
proses, storage (persediaan) dan area pemindahan/area alternatif (area handling)
pada posisi yang efisien dan dengan melihat faktor-faktor sebagai berikut :

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1. Urutan proses produksi dan kemudahan/aksebilitas operasi, jika suatu produk
perlu diolah lebih lanjut maka pada unit berikutnya disusun berurutan sehingga
sistem perpipaan dan penyusunan letak pompa lebih sederhana.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perluasan lokasi yang telah ada
sebelumnya.
3. Distribusi ekonomis dari fasilitas logistik (bahan baku dan bahan pelengkap),
fasilitas utilitas (pengadaan air, steam, tenaga listrik dan bahan bakar), bengkel
untuk pemeliharaan/perbaikan alat serta peralatan pendukung lainnya.
4. Bangunan, menyangkut luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya
yang memenuhi syarat.
5. Pertimbangan kesehatan, keamanan dan keselamatan seperti kemungkinan
kebakaran/peledakan.
6. Masalah pembuangan limbah.
7. Alat-alat yang dibersihkan/dilepas pada saat shut down harus disediakan ruang
yang cukup sehingga tidak mengganggu peralatan lainya.
8. Pemeliharaan dan perbaikan.
9. Fleksibilitas, dalam perencanaan tata letak pabrik harus dipertimbangkan
kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan yang
dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
10. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
Jadi penyusunan tata letak peralatan proses, tata letak bangunan dan lain-lain
akan berpengaruh secara langsung pada industri modal, biaya produksi, efisiensi
kerja dan keselamatan kerja. Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan
memberikan beberapa keuntungan, seperti :
Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi
material handling.
Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan
mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.
Mengurangi ongkos produksi.
Meningkatkan keselamatan kerja.
Mengurangi kerja seminimum mungkin.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.

8.3 Perincian Luas Tanah


Luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik
No Nama bangunan Luas (m2)
1 Area proses 5000
2 Area bahan baku 2000
3 Area produk 1000
4 Laboratorium 200
5 Perkantoran 250
6 Parkir 200
7 Perpustakaan 450
8 Tempat Ibadah 50
9 Kantin 100
10 Poliklinik 100
11 Bengkel 70
12 Pembangkit Listrik 200
13 Pembangkit uap 200

Lanjutan Tabel 8.1. Perincian Luas Areal Pabrik


No Nama bangunan Luas (m2)
14 Pengolahan air 1000
15 Pengolahan limbah 1000
16 Area perluasan 1600
17 Pemadam Kebakaran 70
18 Pos Keamanan 40
19 Jalan 1500
20 Area antar bangunan 2000
21 Taman 2000
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
22 Gudang peralatan 200
23 Rumah Timbangan 70
24 Gudang Bahan 500
25 Ruang Kontrol 200
Total 20.000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Kondensat Bekas
Air Pendingin Bekas
FC
NaOH
PU-10
TP-05
FC
H2SO4 Steam
TP-04
PU-09
FC
FC
Al2(SO4)3 Na2CO3 FC
DE
TP-01 TP-02 CE AE
PU-03 PU-04 FC FC PU-11
KU
PU-07
PU-08 Air Proses
FC TF
FC TU-01
P-1

FC
PU-06
FC
PU-05
SC TP-03 CL
TU-02
PU-02 FC Air Pendingin
PU-01 BS
Kaporit
TP-06 PU-14 Air Proses

USU Repository 2009


TU-03 Domestik

Ton/Tahun, 2008.
BAB IX
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektifitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
perusahaan harus menjadi hal yang sangat penting. Tanpa manajemen yang efektif
dan efisien tidak akan ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya
manajemen yang teratur baik dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap
fasilitas yang ada secara otomatis organisasi akan berkembang (Madura,2000).

9.1 Organisasi Perusahaan


Perkataan organisasi, berasal dari kata lain organum yang dapat berarti alat,
anggota badan. James D. Mooney, mengatakan : Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama, sedang Chester I.
Barnard memberikan pengertian organisasi sebagai : Suatu sistem daripada aktivitas
kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih (Manullang, 1982).

Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata
organisasi, yaitu kelompok orang yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Secara ringkas, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu (Sutarto,2002):
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian tugas
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab,
maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas (Manullang,1982):

1. Bentuk organisasi garis


2. Bentuk organisasi fungsional
3. Bentuk organisasi garis dan staf
4. Bentuk organisasi fungsional dan staf
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
9.1.1 Bentuk Organisasi Garis
Ciri dari organisasi garis adalah : organisasi masih kecil, jumlah karyawan
sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja belum
begitu tinggi (Manullang,1982).

Kebaikan bentuk organisasi garis, yaitu :


Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu
tangan.
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.
Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling
mengenal.
Keburukan bentuk organisasi garis, yaitu :
Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga
kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.

9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsional


Ciri-ciri dari organisasi fungsional adalah segelintir pimpinan tidak
mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut
(Manullang,1982).

Kebaikan bentuk organisasi fungsional, yaitu :


Pembagian tugas-tugas jelas
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin
Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-
fungsinya
Keburukan bentuk organisasi fungsional, yaitu :
Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan penukaran atau pengalihan
tanggung jawab kepada fungsinya.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Para karyawan mementingkan bidang pekerjaannya, sehingga sukar dilaksanakan
koordinasi.
9.1.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf
Kebaikan bentuk organisasi garis dan staf adalah :

Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, betapa pun
luas tugasnya dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.
Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah diambil, karena adanya staf ahli.
Keburukan bentuk organisasi garis dan staf, adalah :
Karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan.
Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi, koordinasi kadang-kadang
sukar diharapkan.

9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf


Bentuk organisasi fungsional dan staf, merupakan kombinasi dari bentuk
organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan
dari bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk organisasi yang
dikombinasikan (Manullang,1982).

Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa
bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya maka pada Pra
rancangan Pabrik Biodiesel digunakan bentuk organisasi garis.

9.2 Manajemen Perusahaan


Umumnya perusahaan modern mempunyai kecenderungan bukan saja terhadap
produksi, melainkan juga terhadap penanganan hingga menyangkut organisasi dan
hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas yang
terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh manajemen. Dengan
kata lain bahwa manajemen bertindak memimpin, merencanakan, menyusun,
mengawasi, dan meneliti hasil pekerjaan. Perusahaan dapat berjalan dengan baik
secara menyeluruh, apabila perusahaan memiliki manajemen yang baik antara atasan
dan bawahan (Manullang,1982).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur faktor-
faktor ekonomis sedemikian rupa, sehingga usaha itu memberikan perkembangan
dan keuntungan bagi mereka yang ada di lingkungan perusahaan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua


tugas dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari
pembelanjaan perusahaan (financing).

Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu pengertian bahwa manajemen itu
diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan (planning), pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan (Manullang,1982).

Pada perusahaan besar, dibagi dalam tiga kelas, yaitu (Manullang,1982):

1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer.
Manajer ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar
manajemen dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan
bersama. Syarat-syarat manajer yang baik adalah (Madura, 2000):

1. Harus menjadi contoh (teladan)


2. Harus dapat menggerakkan bawahan
3. Harus bersifat mendorong
4. Penuh pengabdian terhadap tugas-tugas
5. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi
6. Bertanggung jawab, tegas dalam mengambil atau melaksanakan keputusan yang
diambil.
7. Berjiwa besar.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha

Dalam mendirikan suatu perusahaan yang dapat mencapai tujuan dari


perusahaan itu secara terus-menerus, maka harus dipilih bentuk perusahaan apa yang
harus didirikan agar tujuan itu tercapai. Bentuk-bentuk badan usaha yang ada dalam
praktek di Indonesia, antara lain adalah (Sutarto,2002) :

1. Perusahaan Perorangan
2. Persekutuan dengan firma
3. Persekutuan Komanditer
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. Perusahaan Negara
7. Perusahaan Daerah

Bentuk badan usaha dalam Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel dari


Minyak Kelapa ini yang direncanakan adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan pelaksanaannya.

Syarat-syarat pendirian Perseroan Terbatas adalah :

1. Didirikan oleh dua orang atau lebih, yang dimaksud dengan orang adalah orang
perseorangan atau badan hukum.
2. Didirikan dengan akta otentik, yaitu di hadapan notaris.
3. Modal dasar perseroan, yaitu paling sedikit Rp.20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah) atau 25 % dari modal dasar, tergantung mana yang lebih besar dan harus
telah ditempatkan dan telah disetor.
Prosedur pendirian Perseroan Terbatas adalah :

1. Pembuatan akta pendirian di hadapan notaris


2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman
3. Pendaftaran Perseroan
4. Pengumuman dalam tambahan berita Negara.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Dasar-dasar pertimbangan pemilihan bentuk perusahaan PT adalah sebagai
berikut :

1. Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak


tergantung pada pemegang saham, dimana pemegang saham dapat berganti-ganti.
2. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual sahamnya kepada orang lain.
3. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham.
4. Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
perusahaan.
5. Penempatan pemimpin atas kemampuan pelaksanaan tugas.

9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab


9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur organisasi garis dan staf adalah
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam
setahun. Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan
jumlah forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan Direktur.

Hak dan wewenang RUPS (Sutarto,2002):


1. Meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direktur lewat suatu
sidang.
2. Dengan musyawarah dapat mengganti Dewan Komisaris dan Direktur serta
mengesahkan anggota pemegang saham bila mengundurkan diri.
3. Menetapkan besar laba tahunan yang diperoleh untuk dibagikan, dicadangkan,
atau ditanamkan kembali.

9.4.2 Dewan Komisaris


Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham
dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab
kepada RUPS. Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah:

1. Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan.


2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.
3. Meminta laporan pertanggungjawaban Direktur secara berkala.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan
pelaksanaan tugas Direktur.

9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan
Komisaris. Adapun tugas-tugas Direktur adalah:

1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.


2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS.
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-
perjanjian dengan pihak ketiga.
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja
pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Produksi, Manajer
Teknik, Manajer Umum dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Pemasaran.

9.4.4 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.

9.4.5 Manajer Produksi


Manajer Produksi bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah proses
baik di bagian produksi maupun utilitas. Dalam menjalankan tugasnya Manajer
Produksi dibantu oleh tiga Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Proses, Kepala Seksi
Laboratorium R&D (Penelitian dan Pengembangan) dan Kepala Seksi Utilitas.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
9.4.6 Manajer Teknik
Manajer Teknik bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik
baik di lapangan maupun di kantor. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Teknik
dibantu oleh dua Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Listrik dan instrumentasi, dan
Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik (Mesin).

9.4.7 Manajer Umum dan Keuangan


Manajer Umum dan Keuangan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama dalam mengawasi dan mengatur keuangan, administrasi, personalia dan
humas. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Umum dan Keuangan dibantu oleh
tiga Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Keuangan, Kepala Seksi Personalia, dan
Kepala Seksi Keamanan.

9.4.8 Manajer Pembelian dan Pemasaran


Manajer Pembelian dan Pemasaran bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan
pembelian bahan baku dan pemasaran produk. Manajer ini dibantu oleh seorang
Kepala Seksi, yaitu Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan.

9.5 Sistem Kerja


Pabrik pembuatan Biodiesel ini direncanakan beroperasi 330 hari per tahun
secara kontinu 24 jam sehari.

Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat digolongkan menjadi tiga


golongan, yaitu:
1. Karyawan non-shift, yaitu karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan
proses produksi, misalnya bagian administrasi, bagian gudang, dan lain-lain.
Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan 45 jam per minggu dan jam kerja
selebihnya dianggap lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Senin Kamis
- Pukul 08.00 12.00 WIB Waktu kerja
- Pukul 12.00 13.00 WIB Waktu istirahat
- Pukul 13.00 17.00 WIB Waktu kerja

Jumat
- Pukul 08.00 12.00 WIB Waktu kerja
- Pukul 12.00 14.00 WIB Waktu istirahat
- Pukul 14.00 17.00 WIB Waktu kerja

Sabtu
- Pukul 08.00 14.00 WIB Waktu kerja
2. Karyawan Shift

Untuk pekerjaan yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang


membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam, para karyawan diberi
pekerjaan bergilir (shift work). Pekerjaan dalam satu hari dibagi tiga shift, yaitu tiap
shift bekerja selama 8 jam dan 15 menit pergantian shift dengan pembagian sebagai
berikut :

Shift I (pagi) : 08.00 16.15 WIB


Shift II (sore) : 16.00 00.15 WIB
Shift III (malam) : 00.00 08.15 WIB
Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan
pabrik, setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan
satu regu istirahat. Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap bekerja
dan libur 1 hari setelah setelah tiga kali shift.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift

Hari
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A I I I II II II - - III III III -

B II II II - - III III III - I I I

C - - III III III - I I I II II II

D III III - I I I II II II - - III

3. Karyawan borongan

Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan


yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.

9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan


Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan/ pabrik, dibutuhkan susunan
karyawan seperti pada struktur organisasi. Jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya

Jabatan Jumlah Pendidikan


Dewan Komisaris 3 Ekonomi/Teknik (S2)
Direktur 1 Ekonomi/Teknik (S2)
Sekretaris 1 Sekretaris (D3)
Manajer Produksi 1 Teknik Kimia (S2)
Manajer Teknik 1 Teknik Industri (S2)
Manajer Umum dan Keuangan 1 Ekonomi/Manajemen (S2)
Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 Ekonomi/Manajemen (S1)
Kepala Seksi Proses 1 Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi Laboratorium dan R & 1 Teknik Mesin (S1)
D
Kepala Seksi Utilitas 1 Teknik Kimia (S1)
Kepala Seksi Mesin 1 Teknik Mesin (S1)
Kepala Seksi Listrik dan 1 Teknik Elektro (S1)
Instrumentasi
Kepala Seksi Keuangan 1 Ekonomi (S1)
Kepala Seksi Personalia 1 Ekonomi/Manajemen (S1)
Kepala Seksi Keamanan 1 Pensiunan ABRI
Kepala Seksi Pembelian dan 1 Manajemen Pemasaran (S1)
Penjualan
Karyawan Produksi 60 SMK/Politeknik
Karyawan Teknik 25 SMK/Politeknik
Karyawan Umum dan Keuangan 23 SMU/D1/Politeknik
Karyawan Pembelian dan Pemasaran 15 SMU/D1/Politeknik
Dokter 1 Kedokteran (S1)
Perawat 2 Akademi Perawat (D3)
Petugas Keamanan 15 SMU/Pensiunan ABRI
Petugas Kebersihan 10 SMU

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Supir 6 SMU/STM
Jumlah 175
9.7 Sistem Penggajian

Penggajian karyawan didasarkan kepada jabatan, tingkat pendidikan, pengalaman


kerja, keahlian dan resiko kerja.

Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan

Jabatan Jumlah Gaji/bulan Jumlah

(Rp.) gaji/bulan (Rp.)

Dewan Komisaris 3 20.000.000 60.000.000


Direktur 1 18.000.000 18.000.000
Sekretaris 1 3.500.000 3.500.000
Manajer Produksi 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Teknik 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Umum dan Keuangan 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Proses 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Laboratorium dan R & D 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Utilitas 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Mesin 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Keuangan 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Personalia 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Keamanan 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan 1 7.000.000 7.000.000
Karyawan Produksi 75 3.500.000 262.500.000
Karyawan Teknik 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Umum dan Keuangan 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Pembelian dan Pemasaran 12 3.500.000 42.000.000
Dokter 1 5.000.000 5.000.000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Perawat 2 3.000.000 6.000.000
Petugas Keamanan 12 2.500.000 30.000.000

Lanjutan Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan

Jabatan Jumlah Gaji/bulan Jumlah

(Rp.) gaji/bulan (Rp.)

Supir 5 2.000.000 10.000.000


Petugas Kebersihan 10 1.500.000 15.000.000
Jumlah 175 695.000.000

9.8 Fasilitas Tenaga Kerja

Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada


setiap tenaga kerja antara lain:
1. Fasilitas cuti tahunan.
2. Tunjangan hari raya dan bonus.
3. Fasilitas asuransi tenaga kerja, meliputi tunjangan kecelakaan kerja dan
tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.
4. Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma.
5. Penyediaan sarana transportasi/bus karyawan.
6. Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olah raga.
7. Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu dan sarung tangan).
8. Fasilitas kenderaan untuk para manager bagi karyawan pemasaran dan
pembelian.
9. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)
setiap satu tahun sekali.
10. Bonus 1 % dari keuntungan perusahaan akan didistribusikan untuk seluruh
karyawan.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PABRIK PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK
KELAPA

RUPS
Keterangan
Garis Komando
Dewan Garis Koordinasi
Direktur
Komisaris

Sekretaris

Manajer
Umum& Manajer
Pembelian
&
Manajer
Produksi Manajer
Teknik
Keuangan Pemasaran

Kasie Kasie Kasie


Kasie Kasie Kasie Kasie Kasie Kasie
Laboratorium Listrik dan i Pembelian dan
Proses Utilitas Mesin Instrumentasi Keuangan Personalia Keamanan Penjualan
R&D

Karyawan

Gambar 9.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pembuatan


Biodiesel Dari Minyak Kelapa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB X
ANALISA EKONOMI

Untuk mengevaluasi kelayakan berdirinya suatu pabrik dan tingkat


pendapatannya, maka dilakukan analisa perhitungan secara teknik. Selanjutnya perlu
juga dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil
analisa tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat diambil untuk pengarahan
secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat beroperasi
dalam kondisi yang memberikan keuntungan.

Berbagai parameter ekonomi digunakan sebagai pedoman untuk menentukan


layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan besarnya tingkat pendapatan yang dapat
diterima dari segi ekonomi. Parameter-parameter tersebut antara lain:

1. Modal investasi / Capital Investment (CI)


2. Biaya produksi total / Total Cost (TC)
3. Marjin keuntungan / Profit Margin (PM)
4. Titik impas / Break Even Point (BEP)
5. Laju pengembalian Modal / Return On Investment (ROI)
6. Waktu pengembalian Modal / Pay Out Time (POT)
7. Laju pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR)

10.1 Modal Investasi


Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari:

10.1.1 Modal Investasi Tetap (MIT) / Fixed Capital Investment (FCI)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Modal investasi tetap adalah modal yang diperlukan untuk menyediakan segala
peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari:

1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) / Direct Fixed Capital Investment


(DFCI), yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik,
membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung yang
diperlukan untuk operasi pabrik. Modal investasi tetap langsung ini meliputi:
- Modal untuk tanah
- Modal untuk bangunan dan sarana
- Modal untuk peralatan proses
- Modal untuk peralatan utilitas
- Modal untuk instrumentasi dan alat kontrol
- Modal untuk perpipaan
- Modal untuk instalasi listrik
- Modal untuk insulasi
- Modal untuk investaris kantor
- Modal untuk perlengkapan kebakaran dan keamanan
- Modal untuk sarana transportasi
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap langsung,
MITL sebesar Rp 252.372.722.400,-

2. Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL) / Indirect Fixed Capital


Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
(construction overhead) dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan
secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tak langsung ini
meliputi:
- Modal untuk pra-investasi
- Modal untuk engineering dan supervisi
- Modal biaya legalitas
- Modal biaya kontraktor (contractors fee)
- Modal untuk biaya tak terduga (contigencies)
Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak
langsung, MITTL sebesar Rp 68.140.635.048,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Maka total modal investasi tetap, MIT = MITL + MITTL
= Rp 252.372.722.400,- + Rp 68.140.635.048,-
= Rp 320.513.357.448,-

10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC)


Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai
mampu menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya. Jangka
waktu pengadaan biasanya antara 3 4 bulan, tergantung pada cepat atau lambatnya
hasil produksi yang diterima. Dalam perancangan ini jangka waktu pengadaan modal
kerja diambil 3 bulan. Modal kerja ini meliputi:
- Modal untuk biaya bahan baku proses dan utilitas
- Modal untuk kas
Kas merupakan cadangan yang digunakan untuk kelancaran operasi dan
jumlahnya tergantung pada jenis usaha. Alokasi kas meliputi gaji pegawai, biaya
administrasi umum dan pemasaran, pajak, dan biaya lainnya.
- Modal untuk mulai beroperasi (start-up)
- Modal untuk piutang dagang
Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai penjualan
yang dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit dan nilai jual
tiap satuan produk.
Rumus yang digunakan:
IP
PD = HPT
12
Dengan: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal kerja sebesar
Rp 768.012.720.732,-
Maka, total modal investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja
= Rp 320.513.357.448,-+ Rp 768.012.720.732,-
= Rp 1.088.526.078.179,-
Modal investasi berasal dari :
- Modal sendiri/saham-saham sebanyak 60 % dari modal investasi total
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Modal sendiri adalah Rp 653.115.646.908,-
- Pinjaman dari bank sebanyak 40 % dari modal investai total
Pinjaman bank adalah Rp 435.410.431.272,-

10.2 Biaya Produksi Total (BPT) / Total Cost (TC)


Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
beroperasi. Biaya produksi total meliputi:

10.2.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)


Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah roduksi,
meliputi:

- Gaji tetap karyawan


- Bunga pinjaman bank
- Depresiasi dan amortisasi
- Biaya perawatan tetap
- Biaya tambahan industri
- Biaya administrasi umum
- Biaya pemasaran dan distribusi
- Biaya laboratorium, penelitian dan pengembangan
- Biaya hak paten dan royalti
- Biaya asuransi
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya tetap (FC) adalah
sebesar Rp 322.883.156.841,-

10.2.2 Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC)


Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi.
Biaya variabel meliputi:

- Biaya bahan baku proses dan utilitas


- Biaya variabel tambahan, meliputi biaya perawatan dan penanganan lingkungan,
pemasaran dan distribusi.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Biaya variabel lainnya
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel (VC) adalah
sebesar
Rp 819.166.532.441,-

Maka, biaya produksi total, = Biaya Tetap (FC) + Biaya Variabel (VC)
= Rp 322.883.156.841,- + Rp 819.166.532.441,-
= Rp 1.142.049.689.283,-

10.3 Total Penjualan (Total Sales)


Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk biodiesel, metanol dan gliserol,
yaitu sebesar Rp 2.097.342.926.639,-. Maka laba atas penjualan adalah sebesar
Rp 955.293.237.356,-

10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha


Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh:
1. Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 955.293.237.356,-
2. Pajak penghasilan (PPh) = Rp 286.570.471.207,-
3. Laba setelah pajak (netto) = Rp 668.722.766.149,-

10.5 Analisa Aspek Ekonomi


10.5.1 Profit Margin (PM)
Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum
pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan.

Laba sebelum pajak


PM = 100 %
total penjualan

Rp 955.293.237.356,-
PM = 100 % = 46 %
Rp 2.097.342.926.639,-

Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 46 %, maka pra rancangan
pabrik ini memberikan keuntungan.

10.5.2 Break Even Point (BEP)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi.
Biaya Tetap
BEP = 100 %
Total Penjualan Biaya Variabel

Rp 322.883.156.841,-
BEP = 100 %
Rp 2.097.342.926.639 Rp 819.166.532.441

= 25 %

Kapasitas produksi pada titik BEP = 25 % 156.600.000 kg = Rp 3.955.909.575 kg


Nilai penjualan pada titik BEP = 25 % Rp 2.097.342.926.639,-
= Rp 524.335.731.660,-
Dari data feasibilities, (Timmerhaus, 1991) :
- BEP 50 %, pabrik layak (feasible)
- BEP 70 %, pabrik kurang layak (infeasible).
Dari perhitungan diperoleh BEP = 25 %, maka pra rancangan pabrik ini layak.

10.5.3 Return on Investment (ROI)


Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap
tahun dari penghasilan bersih.
Laba setelah pajak
ROI = 100 %
Total Modal Investasi

Rp 668.722.766.149
ROI = 100 % = 61,4337846 %
Rp 1.088.526.078.179
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi
total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
ROI 15 % resiko pengembalian modal rendah.
15 ROI 45 % resiko pengembalian modal rata-rata.
ROI 45 % resiko pengembalian modal tinggi.

Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 64,5 %; sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal tinggi.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
10.5.4 Pay Out Time (POT)
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada
kapasitas penuh setiap tahun.
1
POT = 1 tahun
ROI
1
POT = 1 tahun = 1,6277 tahun
0,6143
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 1,6277 tahun operasi.

10.5.5 Return on Network (RON)


Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan
modal sendiri.
Laba setelah pajak
RON = 100 %
Modal sendiri

Rp 668.722.766.149
RON = 100 % = 102,389641 %
Rp 653.115.646.908

10.5.6 Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan
keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan
besarnya sama.
Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik
akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka
pabrik dianggap rugi.
Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 73,82 %, sehingga pabrik akan
menguntungkan karena lebih besar dari bunga bank saat ini sebesar 31 % (Bank
Mandiri, 2008).

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
BAB XI
KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel


dari Minyak Kelapa dengan kapasitas 80.000 ton / tahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu:
2. Kapasitas rancangan pabrik direncanakan 156.600 ton / tahun
3. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT).
4. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf.
5. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 20.000 m2
6. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 175 orang.
Analisa ekonomi:
Modal investasi : Rp 993.076.887.968,-
Biaya produksi : Rp 1.142.049.689.283,-
Hasil penjualan : Rp 2.097.342.926.639,-
Laba bersih : Rp 668.722.766.149,-
Profit Margin : 49 %
Break Even Point : 25 %
Return on Investment : 61,4337846 %
Return on Network : 120,2 %
Pay out Time : 1,386 tahun
Internal rate of return : 73,82 %,

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
6. Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa di Kawasan Industri Medan
(KIM) layak didirikan.

1,200,000,000,000

Biaya Tetap
1,000,000,000,000
Biaya Variabel
Total Biaya Produksi
800,000,000,000 Hasil Penjualan
Biaya (Rp)

600,000,000,000

BEP
400,000,000,000

200,000,000,000

-
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi (%)

Gambar LE.2 Grafik Break Even Point Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Laba sebelum Laba Sesudah
Thn Pajak Depresiasi Net Cash Flow
pajak pajak
0 - - - - -1,088,536,078,179

1 460,890,850,408 138,249,755,122 322,641,095,286 38,127,235,318 360,768,330,604

2 506,979,935,449 152,076,480,635 354,903,454,814 38,127,235,318 393,030,690,133

3 557,677,928,994 167,285,878,698 390,392,050,296 38,127,235,318 428,519,285,614

4 613,445,721,893 184,016,216,568 429,429,505,325 38,127,235,318 467,556,740,644

5 674,790,294,083 202,419,588,225 472,370,705,858 38,127,235,318 510,497,941,176

6 742,269,323,491 222,663,297,047 519,606,026,444 38,127,235,318 557,733,261,762

7 816,496,255,840 244,931,376,752 571,564,879,088 38,127,235,318 609,692,114,406

8 898,145,881,424 269,426,264,427 628,719,616,997 38,127,235,318 666,846,852,315

9 987,960,469,566 296,370,640,870 691,589,828,696 38,127,235,318 729,717,064,015

10 1,086,756,516,523 326,009,454,957 760,747,061,566 38,127,235,318 798,874,296,884


X (39 % 40 % )
10,962,530 ,008
IRR = 39 %
10,962,530 ,008 (- 17,491,110 ,931 )

IRR = 39,39%

Tabel Internal Rate of Return

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P/F pada i = 39% PV pada i = 39% P/F pada i = 40% PV pada i = 40%
- -
1 1,088,536,078,179 1 1,088,536,078,179
0.7194 259,545,561,586 0.7143 257,691,664,717
0.5176 203,421,505,167 0.5102 200,525,862,313
0.3724 159,560,714,165 0.3644 156,165,920,413
0.2679 125,249,246,397 0.2603 121,708,855,853
0.1927 98,382,984,654 0.1859 94,919,144,772
0.1386 77,328,172,025 0.1328 74,072,726,628
0.0997 60,814,477,005 0.0949 57,838,141,345
0.0718 47,852,838,440 0.0678 45,185,783,809
0.0516 37,672,227,474 0.0484 35,318,494,346
0.0371 29,670,881,275 0.0346 27,618,373,054
10,962,530,008 -17,491,110,931
BAB XI
KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel


dari Minyak Kelapa dengan kapasitas 156.600 ton / tahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu:
7. Kapasitas rancangan pabrik direncanakan 156.600 ton / tahun
8. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT).
9. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf.
10. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 20.000 m2
11. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 175 orang.
Analisa ekonomi:
Modal investasi : Rp 1.088.526.078.179,-
Biaya produksi : Rp 1.074.154.414.133,-
Hasil penjualan : Rp 2.097.342.926.639,-
Laba bersih : Rp 716.249.458.754,-
Profit Margin : 46%
Break Even Point : 25%
Return on Investment : 614,5%

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Return on Network : 102,2 %
Pay out Time : 1,63 tahun
Internal rate of return : 78,32 %,
6. Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa di Kawasan Industri Medan
(KIM) layak didirikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2006. Badan Pusat Statistik.


Anonim10. 2007. Saputera, 19 April 2007
Anonim11. 2007. Bode, 6 Agsustus 2007
Anonim12. 2007. Hendartomo, 6 Agsustus 2007
Anonim13. 2007. Matsumura, 18 April 2007
Anonim2. 2008. www.wikipedia.com
Anonim3. 2008. www.bendi21.com
Anonim4. 2008. www.ag.ndsu.edu
Anonim5. 2008. www.pikiranrakyat.com
Anonim6. 2008. www.thegodscentscompany.com
Anonim7. 2008. www.nist.com
Anonim8. 2008. www.kipraswil.go.id
Anonim8.2008. www.kipraswil.go.id
Anonim9. 2001. Laporan PDAM KIM II Medan
Bank Mandiri. 2008. Cicilan Ringan KPR dan Kredit Usaha. Jakarta.

Bernasconi, dkk, 1995, Teknologi Kimia, Bagian I, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Brownell, L.E. Young, E.H. Process Equipment Design. 1959. Wiley Eastern, Ltd.
New Delhi.
Considine, Douglas M. 1985. Instruments and Controls Handbook. 3rd Edition. USA:
Mc.Graw-Hill, Inc.
Foust, A.S. Principles of Unit Operation. 1980. John Wiley and Sons. London.
Geankoplis, C.J. Transport Process and Unit Operation. 1983. Ally and Bacon. New
York.
Kern, D.Q. Process Heat Transfer. 1965. McGraw Hill. New York
Kirk Orthmer. Encyclopedia of Chemical Engineering Technology. 1949. John
Wiley and Sons Inc. New York.
Levenspiel, Octave. Chemical Reaction Engineering. 1962. 2nd ed. John Wiley and
Sons. New York.
Lyman. 1982. HandBook of Chemical Property Estimation Methods. John Wiley
and Sons Inc.New York.

Metcalf & Eddy. 1991. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse.


McGraw-Hill Book Company. New Delhi
Nalco. 1988. The Nalco Water Handbook. 2nd Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.
Perry, Robert H. dan Dow W. Green. 1999. Chemical Engineering HandBook. 7th
Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Perry, R.H. Chemical Engineering Handbook. 1997. McGraw Hill Book Company.
New York.
Peters, M.S; Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E.West. 2004. Plant Design and
Economics for Chemical Engineer. 5th Edition. International Edition.
Mc.Graw-Hill. Singapore
Pieters, M.S., Timmerhaus, K.D. Plant Design and Economics for Chemical
Engineer. 1991. John Wiley and Sons, New York.
PT. Pertamina. 2008 (berdasarkan data harga produk yang diterima)
PT. Halim Sejahtera Cipta Mandiri. 2005. (berdasarkan hasil wawancara dengan
Ibu Li Fang)
Reklaitis, G.V. Introduction to Material and Energy Balance. 1983. McGraw Hill
Book Company. New York.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Rusjdi, Muhammad. 2004. PPh Pajak Penghasilan. Jakarta: PT Indeks Gramedia
Rusjdi, Muhammad. 2004. PPN dan PPnBM: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
atas Barang Mewah. Jakarta: PT Indeks Gramedia.
Siagian, Sondang P. 1992. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Offset Radar Jaya.
Smith, J.M. dan H.C. Van Ness. Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics. 1975. 3th ed. McGraw Hill Book Company. New York.
Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Walas, Stanley M., 1988. Chemical Proses Equipment. Departement of Chemical
and Petroleum Engineering. University of Kansas

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA

Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan biodiesel dari minyak
kelapa diuraikan sebagai berikut:
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Waktu bekerja / tahun : 330 hari
Minyak kelapa mengandung 48% Trilaurin, sehingga perhitungan didasarkan pada
berat molekul Trilaurin. Kemurnian produk (biodiesel) adalah 98% metil laurat.
Kapasitas produksi : 80000 ton/tahun (www.bendi21.com, 04 Oktober 2007)
: 10101,0101 kg

Perhitungan neraca massa dilakukan mengikuti metode perhitungan alur maju.


Untuk bahan baku (minyak kelapa) 1000 kg, diperoleh produk (biodiesel)
888,2937944 kg. Sehingga untuk memperoleh produk sebanyak 10101,0101 kg,
diperlukan bahan baku sebanyak 11371,2492 kg.
Kapasitas bahan baku : 11371,2492 kg.
Satuan operasi : kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1. Reaktor (R-310)
Fungsi : sebagai tempat terjadinya reaksi transesterifikasi antara minyak kelapa
dan metanol 98% dengan bantuan katalis CH
F3 3
ONa
F2 M. Kelapa
F1 2 CH3OH CH3OH
M. Kelapa CH3ONa H2O
CH3OH CH3ONa
H2O 1 3 Biodiesel
R-310 Gliserol

Bahan baku minyak kelapa yang dipakai adalah, F1 = 11371,2492 kg


Perbandingan (mol) CH3OH dengan minyak kelapa = 6,23 : 1 (Bode, 2007)
F4 M. Kelapa = 11371,2492 kg
11371,2492 kg
N4 M. Kelapa = = 17,8233 kmol
638kg/kmol
N1 : N2CH3OH = 1 : 6
N2CH3OH = 6,23 x 17,8233 kmol = 111,0373 kmol
F2CH3OH = 111,0373 kmol x 32 kg/kmol = 3553,1936 kg

Konversi = 0,996
CH3ONa
Reaksi : M.Kelapa + 3CH3OH 3Biodiesel + Gliserol
4
Mula2 (N )(kmol) 17,8233 111,0373
Reaksi 17,7520 53,2559 53,2559 17,7520
Setimbang (N6) 0,0713 57,7823 53,2559 17,7520
Katalis yang digunakan yaitu CH3ONa. Jumlah CH3ONa yang digunakan
sebesar 0,5% dari berat bahan baku. (Matsumura, 2007)
Neraca M. Kelapa
N3 M. Kelapa = 0,0713 kmol
F3 M. Kelapa = 0,0713 kmol x 638 kg/kmol = 45,4850 kg
Neraca CH3ONa
F3CH3ONa = F2CH3ONa = 0,5% x 11371,2492 kg = 56,9608 kg
Neraca CH3OH
F2CH3OH = 3553,1936 kg
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
N3CH3OH = (N2CH3OH - .r ) = (111,0373 kmol - (3)17,752 kmol)
= (111,0373 kmol 17,752 kmol) = 57,7823 kmol
3
F CH3OH = 57,7823 kmol x 32 kg/kmol = 1849,0336 kg
Neraca H2O
F2H2O = 2/98 x 3553,1936 = 72,514 kg
F3H2O = F2H2O = 72,514 kg
N2H2O = 72,514 kg / 18 = 4,0285 mol
Neraca Biodiesel
N3 Biodiesel = 53,2559 kmol
F3 Biodiesel = 53,2559 kmol x 214 kg/kmol = 11396,7721 kg
Neraca Gliserol
N3 Gliserol = 17,7520 kmol
F3 Gliserol = 17,7520 kmol x 92 kg/kmol = 1633,1823 kg

2. Separator (S-401)
Fungsi : Untuk memisahkan biodiesel dari gliserol.

F3
M. Kelapa 4 F4
3 S-401
CH3OH CH3OH
H2O H2O
CH3ONa F5
Biodiesel
5 M. Kelapa
Biodiesel
CH3ONa
Gliserol
Biodiesel
Gliserol

Pada separator (S-401), 5% metil laurat terbawa bersama dengan gliserol. Semua
minyak kelapa, gliserol, dan katalis terpisah dari metil laurat.
Neraca M. Kelapa
F3 M.Kelapa = F5 M. Kelapa = 45,4850 kg
Neraca CH3OH
F3CH3ONa = F3CH3ONa = 56,9608 kg
Neraca Biodiesel
F3 Biodiesel = 11396,7721 kg
5
F Biodiesel = 0,5% x F3 Biodiesel = 0,5% x 11396,7721 kg = 56,983 kg
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
F4 Biodiesel = 11396,7721 kg 56,983 kg = 11339,788 kg
Neraca Gliserol
F3 Gliserol = F5 Gliserol = 1633,1823 kg
Neraca CH3OH
F3CH3OH = F4CH3OH = 1847,8898 kg
Neraca H2O
F3H2O = F4H2O = 72,4914 kg

3. Heater (H-302)
Fungsi : untuk memanaskan campuran biodiesel, methanol, dan air sebelm
dimasukkan ke Flash Drum (FD-303)

F4 F6
T = 60oC 4 6 T = 104,7oC
CH3OH H-302 CH3OH
H2O H2O
Biodiesel Biodiesel

Neraca CH3OH
F4CH3OH = F6CH3OH = 1847,8898 kg
Neraca H2O
F4H2O = F6H2O = 72,4914 kg
Neraca Biodiesel
F4 Biodiesel = F6 Biodiesel = 10826,9335 kg
Neraca Massa Total
F6 = F6CH3OH + F6 Biodiesel + F6H2O
= 1847,8898 kg + 10826,9335 kg + 72,4914 kg = 12747,3147 kg

4. Flash Drum (FD-303)


F7
T = 104,7oC
F6 CH3OH
T = 104,7oC H2O
CH3OH Biodiesel
F9
H2O T = 104,7oC
Biodiesel CH3OH
FD-303 H2O
Biodiesel

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel L.A Data Bilangan Antoine
Senyawa A B C
Metanol 16,4948 3593,39 -35,2249
Biodiesel 9.4297 1958,77 -96,99
Air 16,5362 3985,44 -38,9974
Sumber : Reklaitis, 1983)
F6 Biodiesel = 10826,9335 kg
10826,9335 kg
N6 Biodiesel = = 50,5931 kmol
214 kg/kmol
F6CH3OH = 1847,8898 kg
1847,8898 kg
N6CH3OH = = 57,7466 kmol
32 kg/kmol
F6H2O = 72,4914 kg
72,4914 kg
N6H2O = = 4,0273 kmol
18 kg / kmol
N6 = N6 Biodiesel + N6CH3OH + N6H2O
= 50,5931 kmol + 57,7466 kmol + 4,0273 kmol = 112,3670 kmol
Tabel LA. Komposisi % mol
Senyawa Mol xi
N6 Biodiesel 50,5931 0,4503
N6CH3OH 57,7466 0,5139
N6H2O 4,0273 0,0358
Jumlah, N6 112,3670 1

Kondisi Operasi :
T = 104,7oC
P = 101,325 kPa
Fraksi uap, = 0,45 N9
Tekanan uap masing-masing senyawa diperoleh berdasarkan persamaan Antoine
B
Ln P = A
C +T

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3593,39
Ln PCH3OH = 16,4948
35,2249 + (250 + 273)
abel L.A-1 Data Tekanan Uap
Senyawa A B C
Metanol 16,4948 3593,39 -35,2249
Biodiesel 9,4297 1958,77 -96,99
Air 16,5362 3985,44 -38,9974

Tabel L.A Perhitungan di Flash Drum


Senyawa ln P P (kPa) zi = xi ki (yi) xi
Metanol 6,002387559 404,3931543 0,514944 3,991050129 0,8760401 0,2195012
Metil Laurat 2,451786851 11,60907188 0,450508 0,114572631 0,0858037 0,7489019
Air 4,769416987 117,8505136 0,034549 1,163094139 0,0374358 0,0321864
Jumlah 1 0,9992796 1,0005894

= 0,45 N6 = 0,45 x 112,3670 kmol = 50,5652 kmol


L = 112,3670 kmol 50,5652 kmol = 61,8019 kmol
Neraca CH3OH
N7CH3OH = yCH3OH x = 0,8760401 x 50,5652 kmol = 44,2082 kmol
F7CH3OH = 44,2082 kmol x 32 kg/kmol = 1414,6625 kg
N9CH3OH = xCH3OH x L = 0,2195012 x 61,8019 kmol = 13,5384 kmol
F9CH3OH = 13,5384 kmol x 32 kg/kmol = 433,2273 kmol
Neraca Biodiesel
N7 Biodiesel = 0,0858037 x 50,5652 kmol = 4,3362 kmol
F7 Biodiesel = 4,3362 kmol x 214 kmol = 927,9436 kg
N9 Biodiesel = 0,2195012 x 61,8019 kmol = 46,2570 kmol
F9 Biodiesel = 46,2570 kmol x 214 kmol = 9898,9899 kg
Neraca H2O
N7H2O = 0,0374358 x 50,5652 kmol = 1,9637 kmol
7
F H2O = 1,9637 kmol x 18 kg/kmol = 35,3472 kg
N9H2O = 0,
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
F9H2O = 2,0636 kmol x 18 kg/kmol = 37,1442 kg

5. Kondensor (K-304)

F7 F8
T = 25oC = 2,0636 kmol T = 25oC
CH3OH K-304 CH3OH
H2O H2O
Biodiesel Biodiesel

Neraca CH3OH
F8CH3OH = F7CH3OH = 1414,6625 kg
Neraca Biodiesel
F8 Biodiesel = F7Biodiesel = 927,9436 kg
Neraca H2O
F8H2O = F7H2O = 35,3472 kg
Neraca Massa Total
F8 = F8CH3OH + F8 Biodiesel + F8H2O
= 1414,6625 kg + 927,9436 kg + 35,3472 kg = 2377,9533 kg
6. Cooler 1 (C-305)
F9 F10
T = 25oC T = 25oC
C-305 CH3OH
CH3OH
H2O H2O
Biodiesel Biodiesel

Neraca CH3OH
F9CH3OH = F10CH3OH = 433,2273 kg
Neraca Biodiesel
F9 Biodiesel = F10 Biodiesel = 9898,9899 kg
Neraca H2O
F9H2O = F10H2O = 37,1442 kg
Neraca Massa Total
F10 = F10CH3OH + F10 Biodiesel + F10H2O
= 433,2273 kg + 9898,9899 kg + 37,1442 kg = 10369,3614 kg

7. Washing Tank 1 (WT-306)


F11
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008. T = 25oC
USU Repository 2009 CH3COOH
H2O
F12
T = 25oC
F10
CH3OH
T = 25oC
H2O
CH3OH
Biodiesel
H2O WT-306 CH3COOH
Biodiesel

Larutan CH3COOH pencuci yaitu CH3COOH 5%


F11 = F10 Biodiesel (Matsumura, 2007)
11 10
F =F Biodiesel = 9898,9899 kg
Neraca CH3COOH
F11CH3COOH = 0,5% x F11 = 0,5% x 9898,9899 kg = 49,4950 kg
F12CH3COOH = F11CH3COOH = 49,4950 kg
Neraca CH3OH
F12CH3OH = F10CH3OH = 433,2273 kg
Neraca H2O
F11H2O = 99,5% F11 = 99,5% x 9898,9899 kg = 9849,4950 kg
F12H2O = F10H2O + F11H2O = F10H2O + 95,5% F12
= 37,1442 kg + (0,995 x 10369,3614) kg = 9886,6391 kg
Neraca Biodiesel
F12 Biodiesel = F10 Biodiesel = 9898,9899 kg

8. Dekanter 1 (D-402)

F12 F14
T = 25oC
D-402 T = 25oC
CH3OH CH3OH
H2O H2O
Biodiesel F13 Biodiesel
CH3COOH T = 25oC CH3COOH
CH3OH
H2O
CH3COOH
Asumsi = 98%
F13CH3OH = 98% x F12CH3OH
F13CH3COOH = 98% x F12CH3COOH
F13H2O = 98% x F12H2O
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Neraca CH3OH
F13CH3OH = 98% x 433,2273 kg = 424,5628 kg
14
F CH3OH = 433,2273 kg 424,5628 kg = 8,6646 kg
Neraca CH3COOH
F13CH3COOH = 98% x 49,4950 kg = 48,5051 kg
F14CH3COOH = 49,4950 kg 48,5051 kg = 0,9899 kg
Neraca H2O
F14H2O = 98% x 9886,6391 kg = 9688,9064 kg
Neraca Biodiesel
F14 Biodiesel = F13Biodiesel = 9898,9899 kg

9. Washing Tank 2 (WT-307)


F15
T = 25oC F16
F14 H2O T = 25oC
T = 25oC
CH3OH
CH3OH
H2O
H2O
Biodiesel
Biodiesel WT-307 CH3COOH
CH3COOH
F15 = F10 Biodiesel (Matsumura, 2007)
F15 = F14 Biodiesel = 9898,9899 kg
Neraca CH3COOH
F16CH3COOH = F14CH3COOH = 0,9899 kg
Neraca CH3OH
F16CH3OH = F14CH3OH = 8,6646 kg
Neraca H2O
F15 = F10 Biodiesel = 9898,9899 kg
F16H2O = F14H2O + F15 = 9688,9064 kg + 9898,9899 kg = 19587,8963 kg
Neraca Biodiesel
F16 Biodiesel = F14 Biodiesel = 9898,9899 kg

10. Dekanter 2 (D-403)

F16 D-403 F18


o
T = 25 C T = 25oC
CH3OH CH3OH
H2O H 2O
F17 Biodiesel
Biodiesel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik 25oC
T =Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
CH2008.
Ton/Tahun, COOH CH3COOH
3 CH3OH
USU Repository 2009
H2O
CH3COOH
Asumsi = 98%
F17CH3OH = 98% x F16CH3OH
F17CH3COOH = 98% x F16CH3COOH
F181H2O = 98% x F16H2O
Neraca CH3OH
F17CH3OH = 98% x 8,6646 kg = 8,4913 kg
F18CH3OH = 8,6646 kg 8,4913 kg = 0,1733 kg
Neraca CH3COOH
F17CH3COOH = 98% x 0,9899 kgq = 0,9701 kg
F18CH3COOH = 0,9899 kg 0,9701 kg = 0,0198 kg
Neraca H2O
F18H2O = 98% x 19587,8963 kg = 19196,1383 kg
F17H2O = 19587,8963 kg 19196,1383 kg = 391,7580 kg
Neraca Biodiesel
F17 Biodiesel = F16 Biodiesel = 9898,9899 kg
F18 = F18CH3OH + F18CH3COOH + F18H2O + F18 Biodiesel
= 0,1733 kg + 0,0198 kg + 19196,1383 kg + 9898,9899 kg
= 29095,3213 kg

11. Evaporator (E-308)

F18 H2O F20


F 19 T = 250oC
T = 25oC
H2O H2O
Biodiesel Biodiesel
CH3OH E-308 CH3OH
CH3COOH
CH3COOH

Neraca Biodiesel
F20 Biodiesel = F18Biodiesel = 9898,9899 kg = 98% x F23
F20 = F20 Biodiesel : 0,98 = 9898,9899 kg : 0,98 = 10101,0101 kg
F19 = F18 F20 = 29095,3213 kg - 10101,0101 kg
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 18994,3112 kg
Neraca Metanol
F20CH3OH = F18CH3OH = 0,1733 kg
Neraca Asam Asetat
F20CH3COOH = F18 CH3COOH = 0,0198 kg
Neraca Air
F20H2O = F18 H2O F19 = 19196,1383 kg 18994,3112 kg
= 201,827 kg

12. Cooler 2 (C-309)

F20 F21
T = 100oC T = 25oC
C-309
H2O H2O
Biodiesel Biodiesel
CH3OH CH3OH
CH3COOH CH3COOH

Neraca Biodiesel
F20 Biodiesel = F21 Biodiesel = 9898,9899 kg
Neraca H2O
F20H2O = F21H2O = 201,827 kg
Neraca Metanol
F20CH3OH = F21CH3OH = 0,1733 kg
Neraca Asam Asetat
F20CH3COOH = F21CH3COOH = 0,0198 kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI

Basis perhitungan : 1 jam operasi


Satuan : kJ
Temperatur referensi : 250C atau 298 K

Neraca panas ini menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut :


- Perhitungan panas sensibel untuk aliran masuk dan keluar
T
Q=H= n.C .dT p (Smith, 1987)
T1 = 25 o C

- Perhitungan panas penguapan


Q = n. Hvl (Smith, 1987)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Perhitungan estimasi Cpl (kal/moloC) menggunakan metode Chueh dan Swanson,
dimana kontribsi gugusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan rumus
n
Cp = Ni.Ei
i =1

Tabel LB.1 Nilai Gugus pada Perhitungan Cp dengan metode Chueh dan Swanson
Gugus Harga (E)
-CH3 8,8
-CH2- 7,26
O
-C-O- 14,5
-O- 8,4
-CH- 5
-S- 8
-OH 10,7
(Sumber : Lyman, 1982)

Perhitungan estimasi Cps (J/mol K) menggunakan metode Hurst dan Harrison dengan
n
rumus : Cp = Ni.Ei , dimana kontribusi elemen atomnya dapat dilihat pada tabel
i =1

di bawah ini :

Tabel LB.2 Nilai Elemen Atom pada perhitungan Cp dengan metode Hurst and
Harrison
Elemen Atom E
C 10,89
H 7,56
O 13,42
Na 26,19
S 5,54
(Sumber : Perry & Green, 1999)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Perhitungan estimasi Hor (kJ/mol) menggunakan metode Joback dengan rumus :
n
Hof = 68,29 + Ni.H , dimana kontribusi gugusnya dapat dilihat pada tabel di
i =1

bawah ini.

Tabel LB.3 Nilai Gugus pada Perhitungan Hof dengan metode Joback
Gugus Harga (H)
-CH3 -76,45
-CH2- -20,64
O
-C-O- -337,92
-O- -132,22
-CH- 29,89
-S- 41,87
-OH -208,04
(Sumber : Reid, 1987)

Perhitungan estimasi Hof (kJ/mol) dengan menggunakan Energi Ikatan Reaktan


dimana kontribusi gugusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel LB.4 Energi Ikatan Reaktan pada Perhitungan Hof


Gugus Energi Ikatan Reaktan
C-H 338,4
C-O 326
S-O 323
Na-O 256,1
C-C 331
C=O 803
C-S 259
O-H 463
O-O 146

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
(Sumber : NIST, 2005)

Rumus Struktur Minyak Kelapa (Trilaurin)


H2COO(CH2)10CH3

HCOO(CH2)10CH3

H2COO(CH2)10CH3

Rumus Struktur Gliserol


H2COH

HCOH

H2COH

Rumus Struktur Biodiesel (Metil Laurat)


(CH2)10CH3COOCH3

Rumus Struktur
Data Hof
1. CH3OH
Hof = -48,08 kkal/mol = - 200,333 kJ/mol (Reklaitis, 1983)
2. H2O
Hof = -57,80 kkal/mol = -240,833 kJ/mol (Reklaitis, 1983)
3. M.Kelapa (metode Joback)
Hof = 68,29 + 3 (-CH3) + 32 (-CH2-) + 3 (-O=C-O) + 1 (-CH-)
= 68,29 + 3 (-76,45) + 32 (-20,64) + 3 (-337,92) + 29,89
= -1558,63 kJ/mol

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4. Biodiesel (metode Joback)
Hof = 68,29 + 2 (76,45) + 10 (-20,64) - 337,92 -132,22
= -765,15 kJ/mol
5. Gliserol (metode Joback)
Hof = 68,29 + 2 (-20,64) + 29,89 + 3 (-208,04)
= -567,22 kJ/mol

Data Panas Laten


1. CH3OH
HVL = 35270 J/mol = 35,27 kJ/mol (Reklaitis, 1983)
2. H2O
HVL = 40656,2 J/mol = 40,66 kJ/mol (Reklaitis, 1983)

Data Kapasitas Panas


1. C plCH 3OH = -258,25 + 3,358T 1,1636.10-2T2 (Reklaitis, 1983)

2. CH3ONa (metode Hurst and Harrison)


C psCH 3ONa = 10,89 + 3 (7,56) + 13,42 + 26,19

= 0,07318 kJ/mol K
3. Trilaurin (metode Chueh and Swanson)
C plM . Kelapa = 3 (8,8) + 32 (7,26) + 3 (14,5) + 3 (8,4)

= 327,42 kal/moloC = 1369,9253 kJ/moloC


4. C plH 2 O = 18,296 + 0,472T 1,336.10-3T2

5. M. Laurat (metode Chueh and Swanson)


C plBiodiesel = 2 (8,8) + 10 (7,26) +14,5 + 8,4

= 113,1 kal/moloC = 473,2104 kJ/moloC


6. Gliserol (metode Chueh and Swanson)
C plGliserol = 2 (7,26) + 5 +3 (10,7)

= 51,62 kal/moloC = 215,978 kJ/moloC


Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 120oC dan tekanan
198,54 kPa. H VL = 2202,2 kJ/kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Air pendingin yang digunakan adalah air dengan suhu 10oC yang keluar pada
suhu 30oC dan tekanan 1 atm.
Air pendingin yang digunakan adalah air dengan suhu 10oC yang keluar pada
suhu 30oC dan tekanan 1 atm.
283
0,472 1,336.10-3
C
298
pH 2 O .dT = 18,296 (298-283) +
2
(2982 2832) 3 (29832833)

= -639,63 kJ/mol = -35535 kJ/kg


H(10oC) = -35535 kJ/kg
303
0,472 1,336.10-3
C
2 2
pH 2 O .dT = 18,296 (303 298) + (303 298 ) 3 (30332983)
298
2

= 197,44 kJ/mol = 10968,88 kJ/kg


H(30oC) = 10968,88 kJ/kg

1. Reaktor (R-210)
2
T = 30oC
Steam CH3ONa
120oC CH3OH
198,54 kPa H2O
CH3OH
1 3 H2O
(R-310) M. Kelapa
o M. Kelapa T = 60oC Gliserol
T = 30 C
Biodiesel
Kondensat CH3ONa
120oC
198,54 kPa

Panas Masuk

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
303 303 303

C pCH 3OH .dT + N M .Kelapa C pM .Kelapa .dT + N H 2O C


2 1 2
Qi = N CH 3OH pH 2 O .dT +
298 298 298

303

C
2
N CH 3ONa pCH 3ONa .dT
298

303

C
298
pCH 3 OH .dT = 3,228738934 kJ/mol

303

C
2
N CH 3OH pCH 3OH .dT = 111,0373 mol (3,228738934 kJ/mol)
298

= 358,506 kJ
303

C
298
pM . Kelapa .dT = 6849,6265 kJ/mol

303
N M1 .Kelapa C
298
pM . Kelapa .dT = 17,8233451 mol (6849,6265 kJ/mol)

= 122083,2572 kJ
303

C
298
pH 2 O .dT = 0,740338041 kJ/mol

303
N H2 2O C
298
pH 2 O .dT = 4,0285 mol (0,740338041 kJ/mol)

= 2,9825 kJ
303

C
298
pCH 3ONa .dT = 0,07318 kJ/mol K (30-25)oC

= 0,3659 kJ/mol
303

C
2
N CH 3ONa pCH 3ONa .dT = 1,045155717 mol (0,3659 kJ/mol)
298

= 0,382422477 kJ

Qi = 358,506 kJ + 122083,2572 kJ + 2,9825 kJ + 0,382422477 kJ


= 122445,0207 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Panas keluar
333 333 333

C pCH 3OH .dT + N Biodiesel C pBiodiesel .dT + N H 2O C


6 6 6
Qo = N CH 3 OH pH 2 O .dT
298 298 298

333 333 333

C pCH 3ONa .dT + N M .Kelapa C pM .Kelapa .dT + N Gliserol C


6 6 6
N CH 3 Na pGliserol .dT
298 298 298

333

C
298
pBiodiesel .dT = 473,2104 (60 25)

= 16562,364 kJ/mol
333

C
6
N Biodiesel pBiodiesel .dT = (53,25615528 mol) 16562,364 kJ/mol
298

= 882047,829 kJ
333

C
298
pCH 3 ONa .dT = 0,07318 (333 298)

= 2,5613 kJ/mol
333

C
6
N CH 3 Na pCH 3ONa .dT = (1,045155717 mol) 2,5613 kJ/mol
298

= 2,676957338 kJ
333

C
298
p .Gliserol .dT = 215,978 (60 25)

= 7559,23 kJ/mol
333

C
6
N Gliserol pGliserol .dT = (17,75205176 mol) 7559,23 kJ/mol
298

= 134191,8422 kJ
333

C
6
N CH 3 OH pCH 3 OH .dT = (57,74678422 mol) 23,9837221 kJ/mol
298

= 1384,982824 kJ
333
N H6 2 O C
298
pH 2 O .dT = (4,027317533 mol) 5,38649245 kJ/mol

= 21,69311548 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
333
N M6 .Kelapa C
298
pM . Kelapa .dT = (0,071293381 mol) 47947,3855 kJ/mol

= 3418,331202 kJ

Qo = 1384,982824 kJ + 3418,331202 kJ + 21,69311548 kJ + 882047,829 kJ +


2,676957338 kJ + 16562,364 kJ/mol
= 1021067,355 kJ

Panas Reaksi
Konversi 0,996
CH3ONa
Reaksi : Trilaurin + 3CH3OH 3M.Laurat + Gliserol
Mula2 (N3) 17,8233451 111,0373
Reaksi 17,75205176 53,2561553 53,2561553 17,75205176
Setimbang (N5) 0,07129338 57,7823 53,2561553 17,75205176
Dalam satuan kmol
333 333 333
Hr (333K) = Hr(298K) - C pM .Kelapa .dT - 3 C pCH 3OH .dT + 3 C pBiodiesel .dT +
298 298 298

333

C
298
pM .Gliserol .dT

Hr (298K) = 3Hof Biodiesel + Hof Gliserol - Hof M.Kelapa - 3Hof CH3OH


= 3 (-765,15 kJ/mol) -567,22 kJ/mol (-1558,63 kJ/mol) 3 (-200,333
kJ/mol)
= -703,041 kJ/mol
Hr (333K) = -703,041 kJ/mol 47947,3855 kJ/mol - 3 (23,9837221 kJ/mol) +
3 (16562,364 kJ/mol) + 7559,23 kJ/mol
= 8523,944334 kJ/mol
r = 17,75205176 mol

Panas yang dibutuhkan :


dQ/dt = r. Hr (333K) + Qo-Qi
= 17,75205176 mol (8523,944334 kJ/mol) + 1021067,355 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
122445,0207 kJ
= 1049939.84 kJ

Steam yang dibutuhkan :


Q 1049939,84 kJ
= = 476,768611 kg
HVL 2202,2 kJ/kg

2. Heater (H-302)
Steam
120oC
198,54 kPa
CH3OH
4 6 H2O
Heater Biodiesel
CH3OH (H-302) T = 104,7oC
T = 60oC
H2O
Biodiesel
Kondensat
120oC
198,54 kPa

Panas masuk
333 333 333

C pCH 3OH .dT + N Biodiesel C pBiodiesel .dT + N H 2O C


4 4 4
Qi = N CH 3OH pH 2 O .dT
298 298 298

333

C
4
N CH 3OH pCH 3 OH .dT = 57,7467842 mol (23,98372208 kJ/mol)
298

= 1384,982824 kJ
333

C
4
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 50,5933475 mol (16562,364 kJ/mol)
298

= 837945,4376 kJ
333

C
4
N H 2O pH 2 O .dT = 4,02731753 mol (5,386492449 kJ/mol)
298

= 21,69311548 kJ
Qi = 1384,982824 kJ + 837945,4376 kJ + 21,69311548 kJ
= 839352,1135 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Panas keluar
377 , 7 377 , 7 377 , 7

C pCH 3OH .dT + N BIodiesel C pBiodiesel .dT + N H 2O C


6 6 6
Qo = N CH 3OH pH 2 O .dT
298 298 298

377 , 7 337 , 7 337 , 7

C
298
pCH 3 OH .dT = C
298
plCH 3 OH .dT + HVLCH3OH + C
337 , 7
pvCH 3 OH .dT

3,358
= -258,25 (304,5 298) + (304,5 2982)
2
1,1636.102
3 (304,5 2983) + 35,27 + (-258,25) (377,7

3,358 1,1636.102
2 2
304,5) + (377,7 304,5 ) 3 (377,73
2
304,5 3)
= 65,91451931 kJ/mol
377 , 7

C
6
N CH 3OH pCH 3 OH .dT = 57,7467842 mol (65,91451931 kJ/mol)
298

= 3806,351524 kJ
377 , 7

C
298
pBiodiesel .dT = 473,2104 (104,7 25)

= 37714.86888 kJ/mol
377 , 7

C
6
N BIodiesel pBiodiesel .dT = 50,5933475 mol (37714.86888 kJ/mol)
298

= 1908121,468 kJ
377 , 7 337 , 7 337 , 7

C
298
pH 2O .dT = C plH 2O .dT + HVLH2O +
298
C
337 , 7
pvH 2 O .dT

0,472 1,336.10-3
2 2
= 18,296 (373 298) + (373 298 ) 3 (3733
2
0,472
2983) + 40,66 + 18,296 (377,7 373) + (377,72
2
1,336.10-3
3732) 3 (377,73 3733)

= 53,07857896 kJ/mol

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
377 , 7
N H6 2O C
298
pH 2O .dT = 4,02731753 mol (53,07857896 kJ/mol)

= 213,7642917 kJ

Qo = 3806,351524 kJ + 1908121,468 kJ + 213,7642917 kJ


= 1912141,584 kJ

Panas yang dilepaskan :


dQ/dt = Qo - Qi
= 1912141,584 kJ 839352,1135 kJ
= 1072789,47 kJ

Steam yang dibutuhkan :


Q 1072789,47 kJ
m= = = 487,1444329 kg
H VL 2202,2 kJ/kg
3. Kondensor (K-304)

Air Pendingin
10oC
CH3OH
8 H2O
K-304 Biodiesel
CH3OH T = 30oC
H2O
Biodiesel Air Pendingin
T = 104,7 C o Bekas
30oC

Panas masuk
377 , 7 377 , 7 377 , 7

C pCH 3OH .dT + N Biodiesel C pBiodiesel .dT + N H 2O C


7 7 7
Qi = N CH 3OH pH 2 O .dT
298 298 298

377 , 7

C
298
pCH 3 OH .dT = 65,99252704 kJ/mol

377 , 7

C
7
N CH 3OH pCH 3 OH .dT = 44,20837721 mol (65,99252704 kJ/mol)
298

= 2917,422528 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
377 , 7

C
298
pBiodiesel .dT = 37714,86888 kJ/mol

377 , 7

C
7
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 4,33620233 mol (37714,86888 kJ/mol)
298

= 163539,3023 kJ
337 , 7

C
298
pH 2 O .dT = 52,93588813 kJ/mol

377 , 7
N H7 2O C
298
pH 2 O .dT = 1,963743466 mol (52,93588813 kJ/mol)

= 103,9525044 kJ

Qi = 2917, 422528 kJ + 163539,3023 kJ + 103,9525044 kJ


= 166560,6773 kJ

Panas keluar
303 303 303

C pCH 3OH .dT + N Biodiesel C pBiodiesel .dT + N H 2O C


8 8 8
Qo = N CH 3OH pH 2 O .dT
298 298 298

343

C
8
N CH 3OH pCH 3 OH .dT = 44,208377 mol (3,3228 kJ/mol)
298

= 146,8955 kJ
303

C
8
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 4,3362023 mol (2366,052 kJ/mol)
298

= 10259,68012 kJ
303
N H8 2O C
298
pH 2 O .dT = 1,9637435 mol (0,740338 kj/mol)

= 1,45383 kJ

Qo = 146,8955 kJ + 10259,68012 kJ + 1,45383 kJ


= 10408,02945 kJ

Panas yang dilepaskan:


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
dQ/dt = Qo Qi
= 10408,02945 kJ 166560,6773 kJ
= -156152,6478 kJ

Pendingin yang dibutuhkan:


Q 156152,6478 kJ kJ
m= = = 3,3578 kg
H(30 C) H(10 C) 10968,88 kJ/kg + 35535 kJ/kg
o o

4. Cooler 1 (C-305)

Air Pendingin
10oC
CH3OH
9 10 H2O
C-305 Biodiesel
CH3OH T = 30oC
H2O
Biodiesel
Air Pendingin
T = 104,7oC Bekas
30oC

Panas masuk
377 , 7 377 , 7 377 , 7

C pCH 3OH .dT + N Biodiesel C pBiodiesel .dT + N H 2O C


9 9 9
Qi = N CH 3OH pH 2 O .dT
298 298 298

377 , 7

C
298
pCH 3 OH .dT = 65,99252704 kJ/mol

377 , 7

C
9
N CH 3OH pCH 3 OH .dT = 13,53840701 mol (65,99252704 kJ/mol)
298

= 893,4336906 kJ
377 , 7

C
298
pBiodiesel .dT = 37714,86888 kJ/mol

377 , 7

C
9
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 46,25714519 mol (37714,86888 kJ/mol)
298

= 1744582,166 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
337 , 7

C
298
pH 2 O .dT = 52,93588813 kJ/mol

377 , 7
N H9 2O C
298
pH 2 O .dT = 2,063574067 mol (52,93588813 kJ/mol)

= 109,237126 kJ
Qi = 893,4336906 kJ + 1744582,166 kJ + 109,237126 kJ
= 1745584,836 kJ

Panas keluar
303 303 303

C C C
10 10 10
Qo = N CH 3OH pCH 3OH .dT + N Biodiesel pBiodiesel .dT + N H 2O pH 2O .dT
298 298 298

303

C
298
pCH 3OH .dT = 3,228738934 kJ/mol

303

C
10
N CH 3OH pCH 3OH .dT = 13,538407 mol (3,228738934 kJ/mol)
298

= 43,71198182 kJ
303

C
298
pBiodiesel .dT = 473,2104 kJ/mol oC (30-25)oC

= 2366,052 kJ/mol
303

C
10
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 46,2571452 mol (2366,052 kJ/mol)
298

= 109446,8109 kJ
303

C
298
pH 2O .dT = 0,740338041 kJ/mol

303
N H102O C
298
pH 2O .dT = 2,06357407 mol (0,740338041 kJ/mol)

= 1,527742383 kJ

Qo = 43,71198182 kJ + 109446,8109 kJ + 1,527742383 kJ


= 109492,0506 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Panas yang dilepaskan :
dQ/dt = Qo - Qi
= 109492,0506 kJ 1745584,836 kJ kJ
= 1636092,786 kJ

Air pendingin yang dibutuhkan :


Q 1636092,786 kJ kJ
m= = = 35,182 kg
H (30 C ) H (10 C ) 10968,88 kJ/kg + 35535 kJ/kg
o o

5. Evaporator (E-308)
Steam
120oC 19
198,54 kPa
H2O
18 20 Biodiesel
E-308 CH3OH
H2O CH3COOH
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH Kondensat
T = 30oC 120oC
198,54 kPa

Panas masuk
303 303 303

C pBiodiesel .dT + N H 2O C pH 2O .dT + N CH 3COOH C


18 18 18
Qi = N Biodiesel pCH 3COOH .dT +
298 298 298

303

C
18
N CH 3OH pCH 3OH .dT
298

303

C
298
pBiodiesel .dT = 2366,052 kJ/mol

303

C
18
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 46,2571452 mol (2366,052 kJ/mol)
298

= 109446,8109 kJ
303

C
298
pH 2O .dT = 0,740338041kJ/mol

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
303
N H182O C
298
pH 2O .dT = 1066,45635 mol (0,740338041kJ/mol)

= 789,5382048 kJ
303

C
298
pCH 3COOH .dT = 1,106627821 kJ/mol

303

C
18
N CH 3COOH pCH 3COOH .dT = 0,00032997 mol (1,106627821 kJ/mol)
298

= 0,000365151 kJ
303

C
298
pCH 3OH .dT = 3,228738934 kJ/mol

303

C
18
N CH 3OH pCH 3OH .dT = 0,00541536 mol (3,228738934 kJ/mol)
298

= 0,017484793 kJ

Qi = 109446,8109 kJ + 789,5382048 kJ + 0,000365151 kJ + 0,017484793 kJ


= 110236,3669 kJ

Panas keluar
373 373 373

C pBiodiesel .dT + N H 2O C pH 2O .dT + N CH 3COOH C


20 20 20
Qo = N Biodiesel pCH 3COOH .dT +
298 298 298

373

C
20
N CH 3OH pCH 3OH .dT
298

373 100

C
298
pBiodiesel .dT = C
25
pBiodiesel .dT

= 473,2104 (100 25)


= 35490,78 kJ/mol
373

C
20
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 46,2571452 mol (35490,78 kJ/mol)
298

= 1641702,163 kJ

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
373
0,472
C plH 2O .dT + HVLH2O (100C) = 18,296 (373 298) +
298
2
(3732 2982)

1,336.10-3
3 (3733 2983) + 40,66

= 52,77634942 kJ/mol
373
N H202O C
298
pH 2O .dT = 1066,45635 mol (52,77634942 kJ/mol)

= 56283,67293 kJ
373

C
298
pCH 3COOH .dT = 18,25385491 kJ/mol

373

C
20
N CH 3COOH pCH 3COOH .dT = 0,00032997 mol (18,25385491 kJ/mol)
298

= 0,006023181 kJ
373

C
298
pCH 3OH .dT = 65,8442597 kJ/mol

373

C
20
N CH 3OH pCH 3OH .dT = 0,00541536 mol (65,8442597 kJ/mol)
298

= 0,356570555 kJ

Qo = 1641702,163 kJ kJ + 56283,67293 kJ + 0,006023181 kJ + 0,356570555 kJ


= 1697986,199 kJ

Panas yang dibutuhkan :


dQ/dt = Qo Qi
= 1697986,199 kJ 110236,3669 kJ kJ
= 1587749,832 kJ

Steam yang dibutuhkan :


Q 1587749,832 kJ kJ
m= = = 720,9834855 kg
HVL 2202,2 kJ/kg

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
6. Cooler 2 (C-309)

Air Pendingin
10oC
H2O
20 21 Biodiesel
C-309 CH3OH
H2O T = 30 oC CH3COOH
Biodiesel
CH3OH
CH3COOH Air Pendingin
Bekas
T = 100oC
30oC

Panas masuk
373 373 373

C pBiodiesel .dT + N H 2O C pH 2O .dT + N CH 3COOH C


20 20 20
Qi = N Biodiesel pCH 3COOH .dT
298 298 298

373

C
20
+ N CH 3OH pCH 3OH .dT
298

373

C
298
pBiodiesel .dT = 473,2104 (100 25)

= 35490,78 kJ/mol
373

C
20
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 46,2571452 mol (35490,78 kJ/mol)
298

= 1641702,163 kJ
373
0,472 1,336.10-3
C
2 2
pH 2 O .dT = 18,296 (373 298) + (373 298 ) 3 (3733
298
2

2983)
= 12,11634942 kJ/mol
373
N H202O C
298
pH 2O .dT = 11,2126618 mol (12,11634942 kJ/mol)

= 135,8565279 kJ
373

C
298
pCH 3COOH .dT = 18,25385491 kJ/mol

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
373

C
20
N CH 3COOH pCH 3COOH .dT = 0,00032997 mol (18,25385491 kJ/mol)
298

= 0,006023181 kJ
373

C
298
pCH 3OH .dT = 65,8442597 kJ/mol

373

C
20
N CH 3OH pCH 3OH .dT = 0,00541536 mol (65,8442597 kJ/mol)
298

= 0,356570555 kJ

Qi = 1641702,163 kJ + 135,8565279 kJ + 0,006023181 kJ + 0,356570555 kJ


= 1641838,382 kJ

Panas keluar
303 303 303

C pBiodiesel .dT + N H 2O C pH 2O .dT + N CH 3COOH C


21 21 21
Qo = N Biodiesel pCH 3COOH .dT
298 298 298

303

C
21
+ N CH 3OH pCH 3OH .dT
298

303

C
298
pBiodiesel .dT = 2366,052 kJ/mol

303

C
21
N Biodiesel pBiodiesel .dT = 46,25714519 mol (2366,052 kJ/mol)
298

= 109446,8109 kJ
303

C
298
pH 2O .dT = 0,740338041 kJ/mol

303
N H212O C
298
pH 2O .dT = 11,21266176 mol (0,740338041 kJ/mol)

= 8,301160049 kJ
303

C
298
pCH 3COOH .dT = 1,106627821 kJ/mol

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
303

C
21
N CH 3COOH pCH 3COOH .dT = 0,000329968 mol (1,106627821 kJ/mol)
298

= 0,000365151 kJ
303

C
298
pCH 3OH .dT = 3,228738934 kJ/mol

303

C
21
N CH 3OH pCH 3OH .dT = 0,005415363 mol (3,228738934 kJ/mol)
298

= 0,017484793 kJ

Qo = 109446,8109 kJ + 8,301160049 kJ + 0,000365151 kJ + 0,017484793 kJ


= 109455,1299 kJ

Panas yang dilepaskan :


dQ/dt = Qo - Qi
= 109455,1299 kJ 1641838,382 kJ
= 1532383,253 kJ

Air pendingin yang dibutuhkan :


Q 1532383,253 kJ
m= = = 32,9517 kg
H (30 C ) H (10 C ) 10968,88 kJ / kg + 35535 kJ / kg
o o

LAMPIRAN C

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

1. Tangki Penyimpanan Bahan Baku Minyak Kelapa (T-201)


Fungsi : tempat menyimpan bahan baku Minyak Kelapa
Bentuk : silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel, SA-283, Grade C
Jumlah : 7 unit
Kondisi Penyimpanan : - P = 1 atm = 14,696 psi
- T = 30oC
Laju alir massa (F) = 11371,2942 kg/jam
Densitas ( ) = 880 kg/m3
Lama penyimpanan = 7 hari
Faktor keamanan (fk) = 20 % = 0,2
11371,2942 kg / jam x 7 hari x 24 jam / hari
Volume larutan, (Vl) =
7 x 880 kg / jam
= 310,1182 m3
Volume tangki, (Vt) = (1+0,2) x 310,1182 m3 = 372,1418 m3
Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
Tinggi shell : diameter (Hs : Dt = 2:1)
Tinggi head : Diameter (Hh : Dt = 1:4)
Volume silinder :

Vs = Dt2 (H s ) = Dt2 (2 Dt ) = Dt3 = 1,5708 Dt3
4 4 2
Volume head (ellipsoidal) :
1 3
Vh = Dt2 (H h ) = Dt2 Dt = Dt = 0,1309 Dt3
6 6 4 24

Vt = Vs + Vh = Dt3 + Dt3 = 1,7017 Dt3
2 24
Vt = 372,1418 m3= 1,7017Dt3
Dt = 6,02479 m = 237,1959 in ; Hs = 12,04598 m
Diameter dan tinggi tutup
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Diameter tutup = Diameter tangki = 6,02479 m
Hh : Dt = 1 : 4
Hh = Dt/4 = 6,02479 m/4 = 1,5062 m
Tinggi tangki = Hs + Hh = 12,04598 m + 1,5062 m = 13,5522 m
Tebal dinding silinder tangki
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel, SA-283, Grade C.
Dari Tabel 13.1 (Brownell, 1959), diperoleh data :
- Allowable working stress (S) = 12650 psi
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Corrosion allowance (C) = 0,125 in/tahun
Umur alat (A) = 10 tahun
Vl 310,1182
Tinggi cairan dalam tangki = x Hs = x 13,5522 m = 11,2935 m
Vt 372,1418
Tekanan hidrostatik = x g x h = 880 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 11,2935 m
= 97.395,0107 Pa = 14,126 psi
Tekanan operasi = 14,696 psi + Ph = 14,696 + 14,126 psi = 28,822 psi
Faktor kelonggaran = 20 %, maka Pdesain = 1,2 x 28,822 psi = 34,5864 psi
Tebal dinding silinder tangki :
PD (34,5864 x 237,1959 )
ts = + CA = + 0,125(10)= 1,6556 in
2SE 1,2P (2 x 12650 x 0,8) (1,2 x 34,5864 )
Dari Tabel 5.4 (Brownell, 1959), diperoleh tebal tangki 1,75 in.
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1,75 in.

2. Tangki Penyimpanan Umpan Metanol (T-202)


Fungsi : tempat menyimpan metanol untuk dimasukkan ke dalam unit
mixer.
Bentuk : silinder tegak, tutup ellipsoidal, alas datar
Bahan Konstruksi : Carbon steel, SA-283, Grade C
Jumlah : 3 unit

Kondisi Penyimpanan : - P = 1 atm = 14,696 psi


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- T = 30oC
Laju alir massa (F) = 3491,920681 kg/jam
Densitas ( ) = 794,5 kg/m3
Lama penyimpanan = 7 hari
Faktor keamanan (fk) = 20 % = 0,2
3491,920681 kg / jam x 7 hari x 24 jam / hari
Volume CH3OH (Vf) =
3x794,5 kg / jam
= 246,1265 m3
Volume tangki, (Vt) = (1+0,2) x 246,1265 m3 = 295,352 m3
Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
Tinggi shell : diameter (Hs : Dt = 2:1)
Tinggi head : Diameter (Hh : Dt = 1:4)
Volume silinder :

Vs = Dt2 (H s ) = Dt2 (2 Dt ) = Dt3 = 1,5708 Dt3
4 4 2
Volume head (ellipsoidal) :
1 3
Vh = Dt2 (H h ) = Dt2 Dt = Dt = 0,1309 Dt3
6 6 4 24

Vt = Vs + Vh = Dt3 + Dt3 = 1,7017 Dt3
2 24
Vt = 295,352 m3= 1,7017Dt3
Dt = 5,578 m = 219,6094 in ; Hs = 11,1562 m
Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = Diameter tangki = 5,578 m
Hh : Dt = 1 : 4
Hh = Dt/4 = 5,578 m/4 = 1,394 m
Tinggi tangki = Hs + Hh = 11,1562 m + 1,394 m = 12,55 m
Tebal dinding silinder tangki
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel, SA-283, Grade C.
Dari Tabel 13.1 (Brownell, 1959), diperoleh data :
- Allowable working stress (S) = 12650 psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Corrosion allowance (C) = 0,125 in/tahun
Umur alat (A) = 10 tahun
Vl 246,1265 m3
Tinggi cairan dalam tangki = x Hs = x 11,1562 m = 9,297 m
Vt 295,352 m3
Tekanan hidrostatik = x g x h
= 794,5 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 9,297 m = 72386,025 Pa
= 10,4983 psi
Tekanan operasi = 14,696 psi + Ph = 14,696 + 10,4983 psi = 25,1943 psi
Faktor kelonggaran = 20 %, maka Pdesain = 1,2 x 25,1943 psi = 30,233 psi
Tebal dinding silinder tangki :
PD
ts = + CA
2SE 1,2P
(30,233 psi x 219,6094 in )
= + 0,125 in/tahun(10 tahun) = 1,259 in
(2 x 12650 psi x 0,8) (1,2 x 30,233 psi)
Dari Tabel 5.4 (Brownell, 1959), diperoleh tebal tangki 1,5in.
Tebal tutup tangki :
PD
ts = + CA
2SE 0,2P
30,233 psi x 219,6094 in
= + 0,125 in/tahun(10 tahun)= 1,578 in
2 x 12560 psi x 0,8 0,2 x 30,233 psi
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1,75 in.

3. Screw Conveyor (SC-203)


Fungsi : menyimpan larutan natrium metoksida 30% (pelarut metanol)
pada 30oC; 1 atm.
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-53 grade A
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kondisi penyimpanan
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas = 860,856 kg/m3
Laju alir katalis = 189,52157 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 10 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan :
Volume Tangki
Ft 189,52157 kg/jam x 10 hari x 24 jam
Volume metanol, Vf = = = 52,837 m3
860,856 kg / m3
Ruang bebas direncanakan 20% volume metanol
Volume tangki menjadi, Vt = (1 + 0,2) 52,837 = 63,4045 m3
Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
Tinggi shell : diameter (Hs : Dt = 2:1)
Tinggi head : Diameter (Hh : Dt = 1:4)
Volume silinder :

Vs = Dt2 (H s ) = Dt2 (2 Dt ) = Dt3 = 1,5708 Dt3
4 4 2
Volume head (ellipsoidal) :
1 3
Vh = Dt2 (H h ) = Dt2 Dt = Dt = 0,1309 Dt3
6 6 4 24

Vt = Vs + Vh = Dt3 + Dt3 = 1,7017 Dt3
2 24
Vt = 63,4045 m3= 1,7017Dt3
Dt = 3,34 m = 131,49 ft
Hs = 6,68 m
Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = Diameter tangki = 4,178 m
Hh : Dt = 1 : 4
Hh = Dt/4 = 3,34 m/4 = 0,835 m

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tinggi tangki = Hs + Hh = 6,68 m + 0,835 m = 7,515 m
Tebal dinding silinder tangki
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel, SA-283, Grade C.
Dari Tabel 13.1 (Brownell, 1959), diperoleh data :
- Allowable working stress (S) = 12650 psi
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Corrosion allowance (C) = 0,125 in/tahun
Umur alat (A) = 10 tahun
Vl 52,837 m3
Tinggi cairan dalam tangki = x Hs = x 6,68 m = 5,56 m
Vt 63,4045 m3
Tekanan hidrostatik = xgxh
= 860,856 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5,56 m = 46962,49 Pa
= 6,81098 psi
Tekanan operasi = 14,696 psi + Ph = 14,696 + 6,81098 psi = 21,506 psi
Faktor kelonggaran = 20 %, maka Pdesain = 1,2 x 21,506 psi = 25,8072 psi
Tebal dinding silinder tangki :
Dt = 8,996 m = 354,172 in
PD
ts = + CA
2SE 1,2P
(25,8072 psi x 131,49 in )
= + 0,125 in/tahun(10 tahun) = 1,418 in
(2 x 12650 psi x 0,8) (1,2 x 25,8072 psi)
Dari Tabel 5.4 (Brownell, 1959), diperoleh tebal tangki 1,5 in.
Tebal tutup tangki :
PD
ts = + CA
2SE 0,2P
25,8072 psi x 131,49 in
= + 0,125 in/tahun(10 tahun) = 1,4177 in
2 x 12560 psi x 0,8 0,2 x 25,8072 psi
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1,5 in.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
5. Reaktor ( R-210 )
Fungsi : tempat terjadi reaksi transesterifikasi
Jenis : Batch Reactor terhubung paralel
Bentuk : silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-203 Grade A
Jumlah : 3 unit
Reaksi yang terjadi : C12H24O2 + 3CH3OH 3C13H26O2 + Gliserol
metoksida

Temperatur masuk = 30C


Temperatur keluar = 60C
Tekanan operasi = 1 atm
Tabel LC.2 Komposisi umpan masuk R-210
Laju alir Laju alir
Fraksi
Senyawa Massa Molar (kg/ltr) campuran
mol
(kg/jam) (Mol/jam)
Minyak
Kelapa 11371,2942 17,82334 0,1331 880 117,128
CH3OH 3552,094064 111,0029 0,829 794,5 658,6405
H2O 72,49171559 4,027317 0,03 997,08 29,9124
Katalis 56,856471 1,045155 0,078 1100 8,58
15052,736 133,8987 1 814,2609
Densitas larutan, s = 814,2609 kg/m3 (51,664 lb/ft3)
Laju alir total, Ftot = 15052,736 kg/jam
15052,736 kg/jam
Volume reaktan, V1 = 3
= 18,486 m3/jam
814,2609 kg/m
Laju alir mol Minyak Kelapa, FA0 = 17,82334 kmol/jam
17,82334
Konsentrasi awal Minyak Kelapa, CA0 = = 0,964 kmol/m3
18,486
Waktu tinggal reaktan dalam reaktor, = 2 jam (Matsumura, 18 April 2007)

Volume minimum reaktor, Vm :

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Vm 2
= atau Vm = 17,82334 = 36,973 m3
FA 0 C A 0 0,964
Ruang bebas reaktor direncanakan 20% volume minimum reaktor; campuran reaksi
keluar reaktor secara over flow.
Volume reaktor, Vr = (1+0,2) 36,973 = 44,367 m3
Desain Tangki
a. Volume reaktor
2
V = FAo . = 17,82334 x = 36,973 m3
C A0 0,964
Vlarutan = 36,973 m3
Vtangki = ( 1 + 0,2 ). 36,973 m3 = 44,3676 m3
b. Diameter dan tinggi shell
Di : Hs = 3 : 4
Vs = .Di2 . L = 1/3 .Di3

Vh = Di 3
24
3
Vt = Vs + 2Vh = Di3
8
3
44,3676 = Di3
8
Di = 3,352 m = 10,998 ft
Hs = 4,469 m
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = Di = 3,352 m
Tinggi tangki = D = x 3,352 m = 1,676 m
Rasio Axis = 2:1
Tinggi tutup = Hh = ( 3,352/2 ) = 0,838 m
d. Tebal shell tangki
PD
t= (Brownell,1959,hal:254)
SE 0,6P
di mana:
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
Volume cairan = 36,973 m3
Volume shell =
3 (3,352 ) 3 = 39,42 m 3

36,973
Tinggi cairan dalam tangki = x (1,676 + (2 x 0,838)) = 3,0276 m
44,367
Tekanan hidrostatik = x g x l
= 814,2609 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,0276 m = 24519,283 Pa = 24,52 kPa
Tekanan udara luar = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 24,52 kPa + 101,325 kPa = 125,844 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (125,844 kPa) = 151,013 kPa
Joint efficiency(E) = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 112039,8834 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD (151,013 kPa) (3,352 m)
t= = = 0,00565 m = 0,222 in
SE 0,6P (112039,8834 kPa)(0,8) 0,6(151,013 kPa)
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,222 in + 1/8 in = 0,347 in
Menghitung Jaket pemanas
Jumlah steam ( 120 oC ) = 476,768611 kg/jam
476,768611
Vsteam = = 92,397 m3/jam
5,16
Diameter luar reaktor (d) = diameter dalam + (2 x tebal dinding )
= (10,998 ft x 12 in ) + 2 (0,347 in) = 132,67 in
Tinggi jaket = tinggi reaktor = 1,676 m = 65,984 in
Asumsi jarak jaket = 5 in
Diameter dalam jaket = 65,984 in + (2 x 5) = 75,984 in
Luas yang dilalui steam ( A )

Dimana :
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
D = diameter dalam jaket ( in )
H = tinggi jaket ( in )

A= ( D2 H2 ) = (75,9842 65,9842) = 1419,698 in2 = 0,916 m2
4 4
Kecepatan superficial steam ( v )
Vp 92,397 m3 / jam
v= = = 100,87 m/jam
A 0,916 m 2
Tebal dinding jaket ( tj )
Bahan stainless steel plate tipe SA-240 grade 314
H jaket = 65,984 in = 5,498 ft
( H 1) a (5,498 ft 1)(62,275 lbm/ft3 )
PH = = = 1,9455 psi
144 144
Pdesign = 14,696 + 1,9455 = 16,641 psi
PD (16,641 psi) (75,984 in)
tj = = + 10(0,125) = 1,379 in
SE 0,6P (11500 psi)(0,85) 0,6(16,641 psi)

Dipilih tebal jaket standar = 1 12 in

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk : turbin impeller daun enam
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar ( Mc Cabe, 1993 ), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 10,998 ft = 3,666 ft = 1,117 m
E/Da = 1 ; E = 3,666 ft
L/Da = ; L = x 3,666 ft = 0,9165 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 3,666 ft = 0,7332 ft
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 10,998 ft = 0,9165 ft
Dimana: Dt = diameter tangki
Da = Diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 120 rpm =2 rps
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Viskositas cairan = 0,788 cP = 0,000788 kg/m.s
.N .( Di) 2 814,2609 kg/m3 (2 rps )(1,117 m) 2
Bilangan Reynold,NRe= = = 2,308.106
0,000788
P.g c.
Np = =4 (Geankoplis,1983)
.N 3 Da 5

Np. .N 3 Da 5 4.(51,664).(2)3 (3,666 )5


P= = = 61,863 HP
g c. 32,174. x550
Efisiensi motor penggerak = 80%
61,863
Daya motor penggerak = = 77,329 Hp
0,8

6. Separator (S-212)
Fungsi : memisahkan gliserol dan katalis dari Biodiesel.
Jenis : Separator overflow
Bentuk : silinder vertikal dengan dasar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 Grade C
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi: - Temperatur : 60C
- Tekanan : 1 atm
Laju massa : 15052,84097 kg/jam

Tabel LC.3 Komposisi bahan dalam Separator I (S-212)


Laju alir (kg/jam) Fraksi mol (kg/m3) campuran(kg/m3)
Trilaurain 45,4851768 0,0005324 880 0,468512
Metanol 1847,897095 0,431272 794,5 342,645
Biodiesel 11396,81723 0,3977345 870 346,029
Gliserol 1633,188762 0,325782 1261 167,1811
Katalis 56,96098657 0,0078056 1100 8,586
Air 72,49171559 0,0300773 997,08 29,9124
Jumlah 15052,84097 1 894,822

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kebutuhan perancangan : 1 jam
Faktor kelonggaran : 20 %
Perhitungan:
15052,84097 kg/jam x 1 jam
a. Volume cairan, Vl = = 16,822 m3
894,822 kg/m3
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 16,822 m3 = 20,1866 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
Vs = 14 Di 2 L ; asumsi : H : Di = 3 : 1
Vs = 34 Di 3
- Volume tutup tangki (Ve)
Ve =
24 Di 3 (Brownell,1959,hal:80)

- Volume tangki (V)


V = Vs + 2Ve
V= 10
12
Di3
20,1886 m3 = 10
12
Di3
Di = 1,976 m = 6,482 ft
H = 5,93 m = 19,447 ft
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,976 m
Rasio axis = 2:1
1 1,976
Tinggi tutup = = 0,494 m (Brownell,1959, hal: 80)
2 2
d. Tebal shell tangki
Volume cairan = 16,822 m3
Volume tangki = 20,1866 m3
16,822
Tinggi cairan dalam tangki = x 5,93 m = 4,941 m
20,1886
Tekanan hidrostatik = x g x l = 894,822 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,941 m
= 43330,0158 Pa = 43,33 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P = 43,33 kPa + 101,325 kPa = 144,655 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (144,655 kPa) = 173,586 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959,hal:254)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959,hal:251)
Tebal shell tangki:
PD (173,586 kPa) (1,976 m)
t= = = 0,00492 m = 0,1938 in
SE 0,6P (87218,714 kPa)(0,8) 0,6(173,586 kPa)
Faktor korosi = 1/2 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1938 in + 1/2 in = 0,694 in
Tebal shell standar yang digunakan = in (Brownell,1959,hal:94)
e. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas = in.

7. Tangki Gliserol (F-214)


Fungsi : menyimpan gliserol pada 60oC; 1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas datar dan bawah
konis
Bahan : carbon steel SA-53 grade C
Jenis sambungan : double welded butt joints
Jumlah : 2 unit
Kondisi penyimpanan
Temperatur = 60oC
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas = 1203,475 kg/m3 (Perrry, 1999)
Laju alir gliserol = 2305,475787 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan :
Volume Tangki

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2305,475787 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari
a. Volume larutan, Vl = 3
= 160,917 m3
2 x 1203,475 kg/m
Volume tangki, Vt = (1+0,2) x 160,917 m3 = 193,1 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
Vs = 1
4
Di2Hs ; asumsi: Di : Hs = 1 : 3

= 3
4
Di3 (Perry&Green, 1999)

- Volume tutup tangki (Ve)


2 2 1
Ve = Di Hh = Di = Di3 (Perry&Green, 1999)
6 6 4 24
- Volume tangki (V)
V = Vs + Ve = 19
24
Di3

193,1 m3 = 19
24
Di3

Di = 4,267 m = 167,984 in
Hs = 12,8 m = 503,954 in
PR
c. Tebal shell tangki t = + n. C (Perry&Green, 1999)
2E 0,6P
dimana:
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in)
S = Allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 125,997 m3
Volume tangki = 151,197 m3
160,917
Tinggi larutan dalam tangki = x 12,8 m = 10,666 m
193,1
Tekanan hidrostatik = x g x l = 1203,475 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 10,666 m
= 125803,514 Pa = 18,246 psia

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Faktor kelonggaran = 20%
Maka, Pdesain = (1,2) P operasi = 1,2 (14,696 + 18,246) = 32,942 psia
- Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
- Allowable working stress (S) : 13,700 psia (Peters at.al., 2004)
- Joint efficiency (E) : 0,85 (Peters at.al., 2004)
- Corrosion allowance (C) : 0,002 in/tahun (Perry&Green, 1999)
- Umur alat (n) : 10 tahun
Tebal shell tangki:
PR 32,942 psia x 167,984 / 2 in
t= + n. C = +10(0,002 in = 0,258 in
2E 0,6P 13700 psia x 0,85 0,6 x 32,942 psia
Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in (Brownell&Young,1959)
c. Tebal tutup tangki
Tebal dinding head (tutup tangki)
- Faktor korosi (C) : 0,002 in/tahun (Perry&Green,1999)
- Allowable working stress (S) : 13700 psia (Brownell&Young,1959)
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (A) direncanakan : 10 tahun
P x Di
- Tebal head (dh) = + (C x A) (Timmerhaus, 2004)
2SE 0,2P
Dimana: dh = tebal dinding head (tutup tangki) (in)
P = tekanan desain (psia)
Di = Diameter tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = efisiensi pengelasan
32,942 x 167,984
dh = + 10(0,002 in) = 0,257 in
2 x 13700 x 0,85 0,2 x 32,942
Dipilih tebal head standar in (Brownell&Young,1959)
d. Diameter dan tinggi tutup
Untuk tebal shell kecil dari 1 in,
Diameter = Di + Di/42 + 2sf + 2/3 icr
Dimana: Di = diameter tangki, in
Sf = panjang straight-flange, in
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Icr = inside-corner radius, in
Dari Tabel 5.6 Brownell diperoleh tebal shell :
sf = 1 1 2 - 3 1 2 dipilih 1 1 2
icr = 9/4
167,984 2 9
Maka Dh = 167,984 + + 2 x 1 1 2 + ( x ) = 176,483 in = 4,48 m
42 3 4
Asumsi Hh : Di =1:4
1 D 1 4,48
Tinggi tutup = ( ) = ( ) = 1,12 m = 44,1209 in
2 2 2 2
Tinggi total tangki = Hs + Hh = 12,8 m + 1,12 m = 13,92 m

8. Heater (E 216)
Fungsi : menaikkan temperatur campuran dari separator (S-212) sebelum
masuk ke flash-drum 1(V-310)

Jenis : 1-2 Shell and Tube Exchanger


Dipakai : in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass
Fluida dingin :
Laju alir cairan masuk = 12747,365 kg/jam = 28102,8 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 30C = 140F
Temperatur akhir (t2) = 104,7C = 220,46F
Fluida panas :
Laju alir steam masuk = 487,14443 kg/jam = 1073,96 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 120 oC = 248oF
Temperatur akhir (T2) = 120 oC = 248oF
Panas yang diserap (Q) = 1072789,5 kJ/jam = 1016862 BTU/jam
1.t = Beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 248F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 220,46F t1 = 27,54F
T2 = 248F Temperatur yang lebih rendah t1 = 140F t2 = 108F
T1 T2 = 0F Selisih t2 t1 = 80,46F t2 t1 = 80,46F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
t 2 t 1 80,46
LMTD = = = 58,880707 F
t 108
ln 2 ln
t 1 27,54

T1 T2 0
R= = =0
t 2 t1 80,46

t 2 t1 80,46
S= = = 0,745
T1 t 1 108
R = 0 S = 0,745 diperoleh FT = 0,999 (Kern,1965)
Maka t = FT LMTD = 0,999 58,880707 F = 58,821827 F
Tc dan tc
T1 + T2 248 + 248
Tc = = = 248F
2 2
t1 + t 2 140 + 220,46
tc = = = 180,23F
2 2
2.Dalam perancangan ini digunakan heater dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 12 BWG
- Pitch (PT) = 1 in square pitch
- Panjang tube (L) = 20 ft
a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, heater untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-100, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 60 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 1016862 BTU/jam
A= = = 288,11926 ft2
U D t 60 Btu
58,821827 o F
jam ft F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Kern, 1965)

A 288,11926 ft 2
c. Jumlah tube, N t = = = 73,387482 buah
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 108 tube dengan ID
shell 17 1/4 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 20 ft x 108 x 0,1963 ft2/ft
A = 424,008 ft2
Q 1016862 Btu/jam Btu
UD = = = 43,013219
A t 424,008 ft 58,821827F
2
jam ft 2 F

Fluida panas: sisi tube, fluida dingin


3. Flow area tube, at = 0,182 in2 (Kern,1965)
Nt as
at = (Kern,1965)
144 n
108 0,182
at = = 0,0170625 ft2
144 8
4. Kecepatan massa
W
Gt = (Kern,1965)
at

28102,84 lbm/jam
Gt = = 1647053 lbm 2
0,0170625 ft 2 jam ft
5. Bilangan Reynold
Pada Tc = 248 F
= 0,224 x 2,42 = 0,5421 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04
ID G t
Re t = (Kern,1965)

0,04 1647053
Ret = = 122036,44
0,5421
6. Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 250
7. Pada Tc = 248F
c = 1,1 Btu/lbmF
k = 0,432 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
1,1 1,41 3
= = 1,5312
k 0,432

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1
hi k c. 3
8. t = jH ID k

h 0,432
t = 50 0,04 1,5312 = 826,848
i

h io hi ID
9. = x
t t OD

0,532 in
= 826,848 x = 586,5108 Btu/jam.ft2.F
0,75 in

10. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)


hio
hio = t
s
hio = 586,5108 1 = 586,5108 Btu/jam.ft2.F

Fluida dingin : sisi shell, steam masuk


3.Flow area shell
Ds C ' B 2
as = ft (Kern, 1965)
144 PT
Ds= Diameter dalam shell = 15,25 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 in
C = Clearance = PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in
17,25 0,25 2
aS = = 0,0598958 ft2
144 1
4. Kecepatan massa
w
G = (Kern, 1965)
s as

1073,959
Gs = = 17930,44 lbm
0,0598958 jam ft 2
5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 248F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh de = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
D Gs
Res = e (Kern, 1965)

0,0792 17930,44
Res = = 2739,8053
0,5181
6. Pada tc = 180,23F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,45 0,5181 3
= = 1,5307499
k 0,065
7. jH = 45 (Kern, 1965)
1
ho k c. 3

s = jH De k

h 0,065
s = 45 0,0792 1,5307499 = 56,557182
o

8. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)


ho
ho = s
s
ho = 56,557182 1 = 56,557182
9. Clean Overall coefficient, UC
h io h o 418,49452 56,557182
UC = = = 49,823778 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 418,49452 + 56,557182
(Pers. 6.38, Kern,1965)
10. Faktor pengotor, Rd
U C U D 49,823778 43,013219
Rd = = = 0,00317792 (Kern,1965)
U C U D 49,823778 43,013219

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, steam

1. untuk Res = 122036,44


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
f = 0,0014 ft2/in2 (Kern,1965)
s = 0,87
L
2. N + 1 = 12 (Kern,1965)
B
20
N + 1 = 12 = 120
2
Ds = 17,25 / 12 = 1,4375

f G s Ds (N + 1)
2
Ps = (Kern, 1965)
5,22 1010 De s s

Ps =
(0,0014)(1647053)2 (1,4375)(120)
5,22 1010 (0,95)(0,87 )(1)
Ps = 0,0018 psi
Pressure drop : sisi tube, fluida dingin
1. Untuk Ret = 2739,81
f = 0,0004 ft2/in2 (Kern,1965)
s=1

f Gt Ln
2

2. Pt = (Kern,1965)
5,22 1010 ID s t

=
(0,0001)(17930,44)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)
Pt = 6,90045 psi
3. Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada
V2
Gt = 17930,44 diperoleh = 0,0015
2g'
4n V 2
Pr = .
s 2g'
(4).(8)
= .0,0015
2
Pr = 0,048 psi
PT = Pt + Pr
= 6,90045 psi + 0,048 psi
PT = 6,94845 psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk heater dapat diterima

9. Flash drum (FD-303)


Fungsi : Memisahkan metanol dari campurannya

Bahan konstruksi : Low Alloy Steel SA- 203 grade A


Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah = 1 unit
Kondisi operasi:
Tekanan = 1atm
Temperatur = 104,7C
Massa total = 12747,36518 kg/jam
campuran = 835,754 kg/m3
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan:
a. Volume tangki
12747,36518 kg/jam x1 jam
Volume larutan, Vl = = 15,252 m3
835,754 kg/m 3
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 15,252 m3 = 18,303 m3

b. Diameter dan tinggi shell


Direncanakan :
Tinggi shell : diameter (Hs : D = 3 : 2)
Tinggi head : diameter (Hh : D = 1 : 4)
- Volume shell tangki ( Vs)
1 3 3
Vs = Di2 H = D = 1,1775 D3
4 8
- Volume tutup tangki (Vh)

Vh = D3 = 0,1309 D3 (Brownell,1959)
24
- Volume tangki (V)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
V = Vs + 2Vh = 1,4393 D3
18,303 m3 = 1,4393 D3
Di = 2,334 m = 7,657 ft
Hs = 3,501 m = 11,486 ft
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 2,334 m
Hh = Dt/4 = 2,334/4 = 0,5835 m = 1,9144 ft
Ht = Hs + 2Hh = 11,486 ft + (2) 1,9144 ft = 15,315 ft = 4,668 m
d. Tebal shell tangki
Volume cairan = 15,252 m3
Volume tangki = 18,303 m3
15,252 m3
Tinggi cairan dalam tangki = x 4,668 m = 3,889 m
18,303 m3
Tekanan hidrostatik :
P = x g x l = 835,754 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,889 m = 31859,8253 Pa = 4,62 psi
Faktor kelonggaran = 20%
Tekanan udara luar = 14,696 psi
maka : Pdesign = (1,2) (14,696 + 4,62) = 23,1796 psi
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress (S) = 12650 psia = 112,039,8834 KPa (Brownell,1959)
Umur Alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (CA) = 0,125 in/tahun
Tebal shell tangki :

t=
PD
+ nCA =
(23,1796 psi )(7,657 ft x12 in / 1 ft ) + 10(0,125) in = 1,355 in
2 SE 1,2 P 2(12650 psi )(0,8) 1,2((23,1796 psi ))
(Brownell,1959)
Maka tebal shell standar yang digunakan = 1 in (Brownell,1959)
e. Tebal tutup tangki

t=
PD
+ nCA =
(23,1796 psi )(7,657 ft x12 in / 1 ft ) + 10(0,125) in = 1,355 in
2 SE 0,2 P 2(12650 psi )(0,8) 0,2((23,1796 psi ))
Maka tebal shell standar yang digunakan = 1 in (Brownell,1959)

10. Cooler 1 (E 216)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Fungsi : menurunkan temperatur campuran atas (top) dari flash drum (V-310)
sebelum masuk ke kondensor (E-312)

Jenis : 3-6 Shell and Tube Exchanger


Dipakai : in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass
Fluida dingin :
Laju alir air pendingin = 259,765 kg/jam = 572,6788 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 30C = 86F
Temperatur akhir (t2) = 60C = 140F
Fluida panas :
Laju alir cairan masuk = 2377,96 kg/jam = 5242,457 lbm/jam
o
Temperatur awal (T1) = 104,7 C = 220,46oF
Temperatur akhir (T2) = 70 oC = 158oF
Panas yang diserap (Q) = 305676 kJ/jam = 289740 BTU/jam
1.t = Beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 220,46F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 140F t1 = 80,46F
T2 = 158F Temperatur yang lebih rendah t1 = 86F t2 = 72F
T1 T2 = 62,46F Selisih t2 t1 = 54F t2 t1 = -8,46F
t 2 t 1 - 8,46
LMTD = = = 76,1517 F
t 72
ln 2 ln
t 1 80,46
T1 T2 62,46
R= = = 1,15667
t 2 t1 54

t 2 t1 54
S= = = 0,40161
T1 t 1 134,46
R = 1,15667 S = 0,40161 diperoleh FT = 0,975 (Kern,1965)
Maka t = FT LMTD = 0,975 76,1517 F = 74,2479 F
Tc dan tc
T1 + T2 220,46 + 158
Tc = = = 189,23F
2 2
t1 + t 2 86 + 140
tc = = = 113F
2 2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
2.Dalam perancangan ini digunakan cooler 1 dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 12 BWG
- Pitch (PT) = 1 in square pitch
- Panjang tube (L) = 20 ft

a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler 1 untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 60 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 289740 BTU/jam
A= = = 65,0389 ft2
U D t 60 Btu
74,2479 o F
jam ft F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Kern, 1965)

A 65,0389 ft 2
c. Jumlah tube, N t = = = 16,5662 buah
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 70 tube dengan ID
shell 12 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a
= 20 ft x 70 x 0,1963 ft2/ft
A = 274,82 ft2
Q 289740 Btu/jam Btu
UD = = = 14,9806
A t 274,82 ft 74,2479F
2
jam ft 2 F

Fluida panas: sisi tube, air dingin


3. Flow area tube, at = 0,182 in2 (Kern,1965)
Nt a t
at = (Kern,1965)
144 n
70 0,182
at = = 0,01106 ft2
144 8
4. Kecepatan massa

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
W
Gt = (Kern,1965)
at

572,6788 lbm/jam
Gt = = 51783,8 lbm 2
0,01106 ft 2 jam ft
5. Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23 F
= 0,224 x 2,42 = 0,5421 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04
ID G t
Re t = (Kern,1965)

0,04 51783,8
Ret = = 6534,41
0,31831
6. Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 20
7. Pada Tc = 189,23F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,5 0,3183 3
= = 1,19188
k 0,094
1
hi k c. 3
8. t = jH ID k

h 0,094
t = 20 0,04 1,19188 = 55,7858
i

h io hi ID
9. = x
t t OD

0,482 in
= 55,7858 x= 35,8517 Btu/jam.ft2.F
0,75 in
10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)
hio
hio = t
t
hio = 35,8517 1 = 35,8517 Btu/jam.ft2.F
Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3.Flow area shell
Ds C ' B 2
as = ft (Kern, 1965)
144 PT
Ds = Diameter dalam shell = 12 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 in
C = Clearance = PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in
12 0,25 2
aS = = 0,0417 ft2
144 1
4. Kecepatan massa
w
G = (Kern, 1965)
s as

5242,457 lbm
Gs = = 125819
0,0417 jam ft 2
5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
D Gs
Res = e (Kern, 1965)

0,0792 125819
Res = = 19225,38
0,5181
6. Pada tc = 113F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,45 0,5181 3
= = 1,5307499
k 0,065
7. jH = 70 (Kern, 1965)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1
ho k c. 3

s = jH De k

h 0,065
s = 70 0,0792 1,5307499 = 87,97784
o

8. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)


ho
ho = s
s
ho = 87,97784 1 = 87,97784
9. Clean Overall coefficient, UC
h io h o 35,8517 87,97784
UC = = = 25,47175 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 35,8517 + 87,97784
(Pers. 6.38, Kern,1965)
10. Faktor pengotor, Rd
U C U D 14,9806 43,013219
Rd = = = 0,02749 (Kern,1965)
U C U D 14,9806 43,013219

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, steam


1. untuk Res = 19225,4
f = 0,0014 ft2/in2 (Kern,1965)
s = 0,87
L
2. N + 1 = 12 (Kern,1965)
B
20
N + 1 = 12 = 120
2
Ds = 17,25 / 12 = 1,4375

f G s Ds (N + 1)
2
Ps = (Kern, 1965)
5,22 1010 De s s

Ps =
(0,0014)(1647053)2 (1,4375)(120)
5,22 1010 (0,95)(0,87 )(1)
Ps = 0,06164 psi
Pressure drop : sisi tube, fluida dingin
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1. Untuk Ret = 6534,41
f = 0,00025 ft2/in2 (Kern,1965)
s=1

f Gt Ln
2

2. Pt = (Kern,1965)
5,22 1010 ID s t

=
(0,00025)(51783,8)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)
Pt = 0,00512 psi
3. Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada
V2
Gt = 51783,8 diperoleh = 0,009
2g'
4n V 2
Pr = .
s 2g'
(4).(8)
= .0,009
1
Pr = 0,288 psi
PT = Pt + Pr
= 0,00512 psi + 0,288 psi
PT = 0,29312 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk cooler 1 dapat diterima

11. Kondensor (E 312)


Fungsi : mengkondensasi campuran dari cooler 1 (E-216) sebelum masuk ke
tangki metanol (F-313)

Jenis : 3-6 Shell and Tube Exchanger


Dipakai : in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass
Fluida dingin :
Laju alir air pendingin = 259,765 kg/jam = 572,6788 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 28C = 82,4F
Temperatur akhir (t2) = 60C = 140F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Fluida panas :
Laju alir cairan masuk = 2377,96 kg/jam = 5242,457 lbm/jam
o o
Temperatur awal (T1) = 70 C = 158 F
Temperatur akhir (T2) = 30 oC = 86oF
Panas yang diserap (Q) = 305676 kJ/jam = 289740 BTU/jam

1.t = Beda suhu sebenarnya


Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 158F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 140F t1 = 18F
T2 = 86F Temperatur yang lebih rendah t1 = 82,4F t2 = 3,6F
T1 T2 = 72F Selisih t2 t1 = 57,6F t2 t1 = -14,4F
t 2 t 1 - 14,4
LMTD = = = 8,94722306 F
t 3,6
ln 2 ln
t 1 18
T1 T2 72
R= = = 1,25
t 2 t1 57,6

t 2 t1 57,6
S= = = 0,7619
T1 t 1 75,6
R = 1,25 S = 0,7619 diperoleh FT = 0,998 (Kern,1965)
Maka t = FT LMTD = 0,998 8,9472 F = 8,92932861 F
Tc dan tc
T1 + T2 158 + 86
Tc = = = 122 F
2 2
t1 + t 2 82,4 + 140
tc = = = 111,2 F
2 2
2.Dalam perancangan ini digunakan kondensor dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 12 BWG
- Pitch (PT) = 1 in square pitch
- Panjang tube (L) = 20 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, kondensor untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 70 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 289740 BTU/jam
A= = = 463,544747 ft2
U D t 70 Btu
8.9293286 o F
jam ft F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Kern, 1965)


A 463,544747 ft 2
c. Jumlah tube, N t = = = 118,070491 buah
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 142 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a
= 20 ft x 142 x 0,1963 ft2/ft
A = 557,492 ft2
Q 289740 Btu/jam Btu
UD = = = 61,40497
A t 557,492 ft 8,9293286 F
2
jam ft 2 F
Fluida panas: sisi tube, air dingin
3. Flow area tube, at = 0,182 in2 (Kern,1965)
Nt a t
at = (Kern,1965)
144 n
142 0,182
at = = 0,02243403 ft2
144 8
4. Kecepatan massa
W
Gt = (Kern,1965)
at

845,67 lbm/jam
Gt = = 37695,95 lbm 2
0,022434 ft 2
jam ft
5. Bilangan Reynold
Pada Tc = 122 F
= 0,13153 x 2,42 = 0,31831 lbm/ft2jam
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04
ID G t
Re t = (Kern,1965)

0,04 37695,95
Ret = = 4756,71532
0,31831
6. Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 65
7. Pada Tc = 189,23F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,5 0,3183 3
= = 1,19188
k 0,094
1
hi k c. 3
8. t = jH ID k

h 0,094
t = 65 0,04 1,19188 = 181,303941
i

h io hi ID
9. = x
t t OD

0,482 in
= 181,303941 x= 116,517999 Btu/jam.ft2.F
0,75 in
10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)
hio
hio = t
t
hio = 116,517999 1 = 116,517999 Btu/jam.ft2.F
Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk
3.Flow area shell
Ds C ' B 2
as = ft (Kern, 1965)
144 PT
Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 in
C = Clearance = PT OD
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 1 0,75 = 0,25 in
17,25 0,25 2
aS = = 0,0599 ft2
144 1
4. Kecepatan massa
w
G = (Kern, 1965)
s as

5242,457 lbm
Gs = = 87526
0,0599 jam ft 2
5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
D Gs
Res = e (Kern, 1965)

0,0792 87526
Re s = = 13374
0,5181
6. Pada tc = 111,2F
c = 0,45 Btu/lbmF dan k = 0,065 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,45 0,5181 3
= = 1,5307499
k 0,065
7. jH = 180 (Kern, 1965)
1
ho k c. 3

s = jH De k

ho 0,065
s = 180 0,0792 1,5307499 = 226,23

8. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)


ho
ho = s
s
ho = 226,23 1 = 226,23
9. Clean Overall coefficient, UC
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
h io h o 116,5 226,23
UC = = = 76,91 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 116,5 + 226,23
(Pers. 6.38, Kern,1965)
10. Faktor pengotor, Rd
U C U D 76,91 61,40497
Rd = = = 0,0033 (Kern,1965)
U C U D 76,91 61,40497

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi Kondensor dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, steam


1. untuk Res = 13374
f = 0,0014 ft2/in2 (Kern,1965)
s = 0,87
L
2. N + 1 = 12 (Kern,1965)
B
20
N + 1 = 12 = 120
2
Ds = 17,25 / 12 = 1,4375

f G s Ds (N + 1)
2
Ps = (Kern, 1965)
5,22 1010 De s s

Ps =
(0,0014)(87526)2 (1,4375)(120)
5,22 10 10 (0,95)(0,87 )(1)

Ps = 0,00497 psi
Pressure drop : sisi tube, fluida dingin
1. Untuk Ret = 4756,72
f = 0,0003 ft2/in2 (Kern,1965)
s=1

f Gt Ln
2

2. Pt = (Kern,1965)
5,22 1010 ID s t

=
(0,00025)(37695,95)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)
Pt = 0,00226 psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3. Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada
V2
Gt = 37695,95 diperoleh = 0,009
2g'
4n V 2
Pr = .
s 2g'
(4).(8)
= .0,009
1
Pr = 0,288 psi
PT = Pt + Pr
= 0,00226 psi + 0,288 psi
PT = 0,29026 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk Kondensor dapat diterima

12. Tangki Metanol (F-313)


Fungsi : menyimpan metanol keluaran dari top flash drum pada 60oC;
1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-53 grade A
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi penyimpanan
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas = 807,877 kg/m3
Laju alir metanol = 2377,963 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan :
Volume Tangki
Ft 2377,963 x 7 x 24
Volume metanol, Vf = = = 494,503 m3
807,877

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Ruang bebas direncanakan 20% volume metanol
Volume tangki , Vt = (1 + 0,2) 494,503 = 593,404 m3
Dimensi Tangki
Rasio D/H =
Rasio axis tutup =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tutup, Vc = 1
24 D 3 (untuk rasio axis )

Volume tangki, Vt = Vs + Vc = 14 D 2 H + 1
24 D 3 = 593,404 m3
Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 593,404
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 7,04 m = 277,158 in
1
2 + 241 1
2
+ 241

Tinggi tangki, H = 2D = 2 7,04 = 14,08 m


Diameter tutup = diameter tangki, Dc= 7,04 m
Tinggi tutup, Hc = (D) = 7,04= 1,76 m
Volume shell, Vs = 14 D 2 H = 1
4
x 3,14 x (7,04)2 x 14,08 = 547,794 m3

Tebal Plat Dinding Tangki


Tekanan uap, Pu = 7,1295 Psi > 14,7 Psi (60oC atm)
Tekanan izin, S = 12650 Psi (SA-53 grade A) (Brownell and Young 1979)
Ef. Sambungan, E = 0,85 (Brownell and Young 1979)
Izin korosi, CA = 0,125 in. (Brownell and Young 1979)
Vf 494,503
Tinggi level, Hf = (H + H c ) = (14,08 + 1,76) = 13,199 m
Vt 593,404

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 807,8779,813,199 = 104506,8983 Pa (15,16 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2)PH = 1,2 (15,16+14,696) = 35,825 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
35,825 x 277,158
= + 0,125 = 0,549 in. (Brownell and Young 1979)
2 x 12650 x 0,85 1,2 x 35,825
Dipakai baja dengan tebal 0,75 in.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tebal Plat Tutup Tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell in.
Pu D 7,1295 x 277,158
Tebal tutup atas, tt = + CA = + 0,125
2 S E 0,2 Pu 2 x 12650 x 0,85 0,2 x 7,1295
= 0,2169 in (Brownell and Young 1979)
Dipakai baja dengan tebal in.

13. Cooler 2 (E 314)


Fungsi : menurunkan temperatur campuran bawah (bottom) dari flash drum
(V-310) sebelum masuk ke washing 1 (E-316)

Jenis : 5-10 Shell and Tube Exchanger


Dipakai : in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass
Fluida dingin :
Laju alir air pendingin = 5957,29 kg/jam = 13133,4 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 28C = 82,4F
Temperatur akhir (t2) = 60C = 140F
Fluida panas :
Laju alir cairan masuk = 10369,4 kg/jam = 22860,4 lbm/jam
o o
Temperatur awal (T1) = 104,7 C = 220,46 F
Temperatur akhir (T2) = 30 oC = 86oF
Panas yang diserap (Q) = 1636092,8 kJ/jam = 1550799 BTU/jam
1.t = Beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 220,46F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 140F t1 = 80,46F
T2 = 86F Temperatur yang lebih rendah t1 = 82,4F t2 = 3,6F
T1 T2 = 134,46F Selisih t2 t1 = 57,6F t2 t1 = -76,86F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
t 2 t 1 - 76,86
LMTD = = = 24,739072F
t 3,6
ln 2 ln
t 1 80,46
T1 T2 134,46
R= = = 2,334375
t 2 t1 57,6

t 2 t1 54
S= = = 0,4172099
T1 t 1 134,46
R = 2,334375 S = 0,4172099 diperoleh FT = 0,995 (Kern,1965)
Maka t = FT LMTD = 0,995 24,739072F = 24,615377F
Tc dan tc
T1 + T2 220,46 + 86
Tc = = = 153,23F
2 2
t1 + t 2 82,46 + 140
tc = = = 111,2F
2 2
2.Dalam perancangan ini digunakan cooler 2 dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 12 BWG
- Pitch (PT) = 1 in square pitch
- Panjang tube (L) = 20 ft
a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler 2 untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 125 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 1550799 BTU/jam
A= = = 504,00979 ft2
U D t Btu
125 24,615377 o F
jam ft F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Kern, 1965)


A 504,00979 ft 2
c. Jumlah tube, N t = = = 128,37743 buah
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 142 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 20 ft x 142 x 0,1963 ft2/ft
A = 557,492 ft2
Q 1550799 Btu/jam Btu
UD = = = 119,22376
A t 557,492 ft 24,615377F
2
jam ft 2 F

Fluida panas: sisi tube, air dingin


3. Flow area tube, at = 0,182 in2 (Kern,1965)
Nt a t
at = (Kern,1965)
144 n
142 0,182
at = = 0,022434 ft2
144 8
4. Kecepatan massa
W
Gt = (Kern,1965)
at

13133,45 lbm/jam lbm


Gt = = 585425,39
0,022434 ft 2
jam ft 2
5. Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23 F
= 0,1315 x 2,42 = 0,3181 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04
ID G t
Re t = (Kern,1965)

0,04 585425,39
Re t = = 73872,708
0,31831
6. Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 300
7. Pada Tc = 153,23F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,5 0,3183 3
= = 1,19188
k 0,094

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1
hi k c. 3
8. t = jH ID k

h 0,094
t = 300 0,04 1,19188 = 836,78742
i

h io hi ID
9. = x
t t OD

0,482 in
= 836,78742 x = 537,77538 Btu/jam.ft2.F
0,75 in
10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)
hio
hio = t
t
hio = 537,77538 1 = 537,77538 Btu/jam.ft2.F
Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk
3.Flow area shell
Ds C ' B 2
as = ft (Kern, 1965)
144 PT
Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 in
C = Clearance = PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in
17,25 0,25 2
aS = = 0,0599 ft2
144 1
4. Kecepatan massa
w
G = (Kern, 1965)
s as

22860,38 lbm
Gs = = 381669
0,0599 jam ft 2
5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 189,23F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
De =0,95/12 = 0,07917 ft
D Gs
Res = e (Kern, 1965)

0,0792 381669
Re s = = 58319,8
0,5181
6. Pada tc = 111,2F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,45 0,5181 3
= = 1,5307499
k 0,065
7. jH = 250 (Kern, 1965)
1
ho k c. 3

s = jH De k

ho 0,065
s = 250 1,5307499 = 314,207
0,0792
8. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)
ho
ho = s
s
ho = 314,207 1 = 314,207
9. Clean Overall coefficient, UC
h io h o 537,78 314,207
UC = = = 198,33 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 537,78 + 314,207
(Pers. 6.38, Kern,1965)
10. Faktor pengotor, Rd
U C U D 198,33 119,2238
Rd = = = 0,0033 (Kern,1965)
U C U D 198,33 119,2238

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, steam


1. untuk Res = 58319,8
f = 0,0016 ft2/in2 (Kern,1965)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
s = 0,87
L
2. N + 1 = 12 (Kern,1965)
B
20
N + 1 = 12 = 120
2
Ds = 17,25 / 12 = 1,4375

f G s Ds (N + 1)
2
Ps = (Kern, 1965)
5,22 1010 De s s

Ps =
(0,0016)(381669)2 (1,4375)(120)
5,22 10 10 (0,95)(0,87 )(1)

Ps = 0,10805 psi

Pressure drop : sisi tube, fluida dingin


1. Untuk Ret = 73872,7
f = 0,001 ft2/in2 (Kern,1965)
s=1

f Gt Ln
2

2. Pt = (Kern,1965)
5,22 1010 ID s t

=
(0,001)(585425,4)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)
Pt = 2,17944 psi
3. Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada
V2
Gt = 585425,39 diperoleh = 0,01
2g'
4n V 2
Pr = .
s 2g'

(4).(8)
= .0,01
1
Pr = 0,32 psi
PT = Pt + Pr
= 2,17944 psi + 0,32 psi
PT = 2,49944 psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk cooler 2 dapat diterima

14. Tangki Asam Asetat (F-318)


Fungsi : menyimpan larutan asam asetat 0,05% pada 30oC; 1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas elipsoidal dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-53 grade A
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 4 unit
Kondisi penyimpanan
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas = 998 kg/m3 (Perry, 1997)
Laju alir metanol = 9899,02907 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan :
Volume Tangki
Ft 9899,02907 x 10 x 24
Volume metanol, Vf = = = 595,132 m3
4 x 998
Ruang bebas direncanakan 20% volume metanol
Volume tangki masing-masing, Vt = (1 + 0,2) 595,132 = 714,158 m3
Dimensi Tangki
Rasio D/H =
Rasio axis tutup =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tutup, Vc = 1
24 D 3 (untuk rasio axis )

Volume tangki, Vt = Vs + Vc = 14 D 2 H + 1
24 D 3 = 714,158 m3
Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 714,158
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 7,488 m (294,81 in)
1
2 + 241 1
2
+ 241
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tinggi tangki, H = 2D = 2 7,488 = 14,976 m
Diameter tutup = diameter tangki, Dc= 7,488 m
Tinggi tutup, Hc = (D) = 7,488 = 1,872 m
Volume shell, Vs = 14 D 2 H = 1
4
x 3,14 x (7,488)2 x 14,976 = 659,17 m3

Tebal Plat Dinding Tangki


Tekanan uap, Pu = 0,612 Psi > 14,7 Psi (30oC atm)
Tekanan izin, S = 12650 Psi (SA-53 grade A) (Brownell and Young 1979)
Ef. Sambungan, E = 0,85 (Brownell and Young 1979)
Izin korosi, CA = 0,125 in. (Brownell and Young 1979)
Vf 595,132
Tinggi level, Hf = (H + H c ) = (14,976 + 1,872) = 14,04 m
Vt 714,158

Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 9989,814,04 = 137316,893 Pa (19,916 Psi)


Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (19,916 + 14,696) = 41,534 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA (Brownell and Young 1979)
2 S E 1,2 Pd
41,534 x 294,81
= + 0,125 = 1,82 in.
2 x 12650 x 0,85 1,2 x 41,534
Dipakai baja dengan tebal 2 in.

Tebal Plat Tutup Tangki


Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell in.
Pu D
Tebal tutup atas, tt = + CA (Brownell and Young 1979)
2 S E 0,2 Pu
0,612 x 294,81
= + 0,125 = 0,133 in
2 x 12650 x 0,85 0,2 x 0,612
Dipakai baja dengan tebal 0,25 in.

15. Tangki Washing I (E-316)


Fungsi : mencuci Biodiesel dengan asam asetat 0,05%.
Jenis : tangki berpengaduk

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C
LC.4 Komposisi bahan yang masuk ke tangki washing
Senyawa Laju alir Fraksi mol (kg/m3) campuran (kg/m3)
(kg/jam)
Biodiesel 9899,02907 0,0222 870 17,638
Metanol 433,2290243 0,0758 794,5 65,946
Air 9886,678258 0,9 997,08 897,372
Asam Asetat 49,49514535 0,00135 998 1,3473
Jumlah 20268,4315 1 982,3033

He Ht = Hs + 2 He
Ht = tinggi mixer
Hs = tinggi shell
He = tinggi ellipsoidal head
Hs Hc = tinggi cairan dalam mixer
Hc
Dt = diameter dalam mixer

He

Dt

Gambar LC.3 Tangki Berpengaduk

Perhitungan Dimensi Pencampur :


Lama waktu pencampuran : 15 menit (Matsumura, 18 April 2007)
20268,4315 kg/jam x 0,25 jam
Volume larutan, Vl = 3
= 5,678 m3
892,3033 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 x 5,678 m3 = 6,814 m3
Untuk pengadukan
Dt = Hc ; Dt = Hcs + He ; dimana Hcs = tinggi cairan dalam shell (McCabe, 1999)
Dt = Hcs + He ; di mana Hcs = tinggi cairan dalam shell
Diameter tutup = diameter reaktor = Dt
Rasio axis ellipsoidal head = 2 : 1

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Dt
Tinggi tutup = He = (Brownell,1959)
4
Dt 3
Maka, Dt = Hcs + He = Hcs + ; Hcs = Dt
4 4
3
Volume tutup bawah reaktor = Dt (Brownell,1959)
24
2 2 3 3
D t
3
Volume cairan dalam shell = D t .H cs = D t . D t =
4 4 4 16
3
D t +
3 3
Volume cairan dalam tangki = Dt
16 24
11
6,814 m3 = D t
3

48
Dt = 2,11 m
Maka tinggi cairan dalam tangki, Hc = 2,11 m
Direncanakan digunakan tangki dengan perbandingan Dt : ht = 3 : 4
4 4
Ht = D t = (2,11 m) = 2,82 m
3 3
Ht 2,82 m
Tinggi tutup, He = = = 0,7052 m
4 4
Tinggi shell, Hs = Ht 2He = 2,82 2 x 0,7052 = 1,41 m
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik = x g x l = 982,3033 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,11 m
= 20312,0614 Pa = 20,312 kPa
P = 101,325 kPa + 20,312 kPa = 121,637 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Umur alat (n) = 10 tahun
Maka, Pdesign = (1,20) (121,637 kPa) = 145,964 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 11050 psia = 76186,8 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD (145,964 kPa) (2,11m)
t= = + 10(0,125) = 1,252 in
2SE 1,2P 2(78186,8 kPa)(0,8) 1,2(145,964 kPa)
Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in (Brownell,1959)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tebal tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas = 1
2 in
Perancangan pengaduk :

H = tinggi cairan dalam mixer


JD
t = diameter mixer
H Da = diameter impeller
L E = jarak pengaduk dari dasar tangki
J = lebar baffle
W W = lebar impeler
E Da L = panjang impeler

Dt

Gambar LC.4 Pengaduk dalam Mixer


Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe,1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 2,11 m = 0,7033 m = 2,3075 ft
E/Da = 1 ; E = 0,7033 m
L/Da = ; L = x 0,7033 m = 0,176 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,7033 m = 0,14 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 2,11 m = 0,176 m
Kecepatan Pengadukan , N = 2 putaran/detik
Da = 0,7033 m = 2,3075 ft
= 982,3033 kg/m3 = 61,3248 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.det2
= 0,4353 cp = 0,0004353 lb/ft.sec
Bilangan Reynold, NRe
.N .( Di) 2 982,3033 kg/m3 (2 rps )(0,7033 m) 2
= = = 3,17.106
0,0004353
P.g c.
Np = =4 (Geankoplis,1983)
.N 3 Da 5

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Np. .N 3 Da 5 4.(61,3248).(2)3 (2,3075 )5
P= = = 7,254 HP
g c. 32,174. x550
Efisiensi motor penggerak = 80%
7,254
Daya motor penggerak = = 9,068 Hp
0,8

16. Dekanter 1 (H-410)


Fungsi : memisahkan asam asetat bekas cucian dari produk
(Biodiesel)
Jenis : continuous gravity dekanter
Bentuk : silinder horizontal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 3 unit

Umpan
ZB
ZT ZA2
ZA1

Zat cair Zat cair


ringan berat

Gambar LC.5 Dekanter 1


ZA1 = tinggi cairan berat dalam dekanter
ZA2 = tinggi lubang keluar cairan berat
ZB = tinggi cairan ringan dalam dekanter
ZT = tinggi lubang keluar cairan ringan
Kondisi operasi:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm
Tabel LC. 5 Komposisi umpan masuk Dekanter I (H-420)
Laju alir Fraksi campuran Viskositas
(kg/jam) mol (kg/m3) (kg/m3) (cp)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Larutan metanol- 19597,62825 0,96 990,232 949,541 0,806
Biodiesel-asam asetat-air
Larutan metanol-asam 670,8032514 0,04 889,824 35,593 0,697
asetat-air
20268,4315 1 985,134
Viskositas campuran (camp)
lncamp = 0,96 ln 0,806 + 0,04 ln 0,697 = -0,22148
camp = 0,8013 cp
Lapisan Bawah (A)
Terdiri dari Metanol-Asam Asetat-Air
Laju alir A = 1313,092168 kg/jam
A = 889,824 kg/m3

Lapisan atas (B)


Terdiri dari Metanol- Biodiesel-Asam Asetat-Air.
Laju alir B = 19597,62825 kg/jam
B = 990,232 kg/m3
Perhitungan Waktu Pisah
100
t= (McCabe,1994,hal:34)
A B
di mana: t = waktu pisah (jam)
A, B = densitas zat cair A dan B (kg/m3)
= viskositas fase kontinu (cp)
Maka:
100 (0,8013)
t= = 0,798 jam = 47,88 menit
990,232 kg/m 3 889,824 kg/m 3
Desain tangki dekanter
20268,4315 kg / jam x 0,798 jam
a. Volume cairan = = 16,418 m3
985,134 kg / m3
Separator 80 % penuh, maka volume dekanter yang dibutuhkan adalah
16,418 m3
= = 20,523 m3
0,8
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
b. Diameter dan panjang shell
- Volume shell tangki (Vs)
Vs = 14 Di 2 L = 34 Di 3 ; asumsi : L : Di = 3 : 1
- Volume tutup tangki (Ve)
Ve =
24 Di 3 (Brownell,1959,hal:80)

- Volume tangki (V)

12 Di
V = Vs + 2Ve = 10 3

12 Di
20,523 = 10 3

Di = 1,986 m
L = 5,96 m
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,986 m
Rasio axis = 2:1
1 1,986
Tinggi tutup = = 0,497 m (Brownell,1959, hal: 80)
2 2
d. Tebal shell tangki
Volume cairan = 16,418 m3
Volume tangki= 20,523 m3
16,418
Tinggi cairan dalam tangki = x 1,986 m = 1,588 m
20,523
Tekanan hidrostatik
P = x g x l = 985,134 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,588 m = 15338,4 Pa = 15,34 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 15,34 kPa + 101,325 kPa = 116,663 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (116,663 kPa) = 139,996 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959,hal:254)
Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959,hal:251)
Tebal shell tangki:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
PD (139,996 kPa) (1,986 m)
t= = = 0,00398 m = 0,157 in
SE 0,6P (87218,714 kPa)(0,8) 0,6(139,996 kPa)
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,157 in + 1/4 in
= 0,407 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1
2 in (Brownell,1959,hal:94)
e. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas = 1
2 in.
Perhitungan lubang keluaran zat cair
Tinggi zat cair, ZT = 1,588 m
19597,62825
Tinggi zat cair berat, ZA1 = x 1,588 m
20268,4315
= 1,535 m
Dari Warren L.McCabe,1994 hal: 34 diperoleh:
Z A2 Z T ( B / A )
ZA1 =
1 B / A
Maka ketinggian limpahan zat cair berat dari lantai tangki
ZA2 = ZA1 (1-B/A) + ZT(B/A)
990,232 990,232
= 1,535 (1- ) + 1,588 ( )
889,824 889,824
= 1,593 m

17. Tangki Washing 2 (E-414)


Fungsi : mencuci Biodiesel dengan air.
Jenis : tangki berpengaduk
Bentuk : silinder vertical dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 3 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-113 Grade C
LC.6 Komposisi bahan yang masuk ke tangki washing
Senyawa Laju alir Fraksi mol (kg/m3) campuran (kg/m3)
(kg/jam)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Biodiesel 9899,02907 4,9.10-7 870 4,26.10-8
Metanol 8,664 0,00008402 794,5 0,0667
Air 19587,973 0,999 997,08 996,083
Asam Asetat 0,9899 2,996 x 10-8 998 2,99.10-8
Jumlah 29496,657 1 996,1496

He Ht = Hs + 2 He
Ht = tinggi mixer
Hs = tinggi shell
He = tinggi ellipsoidal head
Hs Hc = tinggi cairan dalam mixer
Hc
Dt = diameter dalam mixer

He

Dt

Gambar LC.6 Tangki Berpengaduk

Perhitungan Dimensi Pencampur :


Lama waktu pencampuran : 15 menit (Matsumura, 18 April 2007)
29496,657 kg/jam x 0,25 jam
Volume larutan, Vl = 3
= 7,402 m3
996,1496 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 x 7,402 m3 = 8,883 m3
Untuk pengadukan
Dt = Hc ; Dt = Hcs + He ; di mana Hcs = tinggi cairan dalam shell (McCabe, 1999)
Diameter tutup = diameter reaktor = Dt
Rasio axis ellipsoidal head = 2 : 1
Dt
Tinggi tutup = He = (Brownell,1959)
4
Dt 3
Maka, Dt = Hcs + He = Hcs + ; Hcs = Dt
4 4
3
Volume tutup bawah reaktor = Dt (Brownell,1959)
24
2 2 3 3
D t
3
Volume cairan dalam shell = D t .H cs = D t . D t =
4 4 4 16
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3
D t +
3 3
Volume cairan dalam tangki = Dt
16 24
11
8,883 m3 = D t
3

48
Dt = 2,311 m
Maka tinggi cairan dalam tangki, Hc = 2,311 m
Direncanakan digunakan tangki dengan perbandingan Dt : ht = 3 : 4
4 4
Ht = D t = (2,311 m) = 3,08 m
3 3
Ht 3,08 m
Tinggi tutup, He = = = 0,7704 m
4 4
Tinggi shell, Hs = Ht 2He = 3,08 2 x 0,7704 = 1,54 m
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Tekanan hidrostatik = x g x l = 996,1496 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,311 m
= 22560,596 Pa = 22,56 kPa
P = 101,325 kPa + 22,56 kPa = 123,885 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Umur alat (n) = 10 tahun
Maka, Pdesign = (1,20) (123,885 kPa) = 148,663 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 11050 psia = 76186,8 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD (148,663 kPa) (2,311 m)
t= = + 10(0,125) = 1,2527 in
2SE 1,2P 2(78186,8 kPa)(0,8) 1,2(148,663 kPa)
Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in (Brownell,1959)
Tebal tangki sama dengan tebal shell yang digunakan = 1,5 in
Perancangan pengaduk :

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
H = tinggi cairan dalam mixer
JD
t = diameter mixer
H Da = diameter impeller
L E = jarak pengaduk dari dasar tangki
J = lebar baffle
W W = lebar impeler
E Da L = panjang impeler

Dt

Gambar LC.7 Pengaduk dalam Mixer


Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe,1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 2,311 m = 0,77 m
E/Da = 1 ; E = 0,77 m
L/Da = ; L = x 0,77 m = 0,1926 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,77 m = 0,154 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 2,311 m = 0,1926 m
Kecepatan Pengadukan , N = 2 putaran/detik
Da = 0,77 m = 2,526 ft
= 996,1496 kg/m3 = 62,1864 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.det2
= 1,1763 cp = 0,0011763 lb/ft.sec
Bilangan Reynold, NRe
.N .( Di) 2

996,1496 kg/m3 (2 rps )(0,77 m) 2
= =
0,0011763
= 1,304.106
P.g c.
Np = =4 ( Geankoplis,1983 )
.N 3 Da 5
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Np. .N 3 Da 5
P=
g c.

4.(62,1864).(2)3 (2,526 )5
= = 11,565 HP
32,174. x550
Efisiensi motor penggerak = 80%
11,565
Daya motor penggerak = = 14,45 Hp
0,8

18. Dekanter 2 (H-510)


Fungsi : memisahkan air bekas pencuci dari produk (Biodiesel)
Jenis : continuous gravity dekanter
Bentuk : silinder horizontal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 3 unit

Umpan
ZB
ZT ZA2
ZA1

Zat cair Zat cair


ringan berat

Gambar LC.8 Dekanter 2


ZA1 = tinggi cairan berat dalam dekanter
ZA2 = tinggi lubang keluar cairan berat
ZB = tinggi cairan ringan dalam dekanter
ZT = tinggi lubang keluar cairan ringan
Kondisi operasi:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm
Tabel LC. 7 Komposisi umpan masuk Dekanter 2 (H-510)
Lapisan Laju alir Fraksi campuran Viskositas

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
(kg/jam) mol (kg/m3) (kg/m3) (cp)
Larutan Biodiesel-air- 29095,436 0,9806 991,7976 972,557 0,826
metanol-as.asetat
Larutan metanol-air- 401,220 0,0194 813,634 15,7845 0,5694
as.asetat
Jumlah 29496,657 1 988,3415

Viskositas campuran (camp)


lncamp = 0,9806 ln 0,826 + 0,0194 ln 0,5694 = -0,1984
camp = 0,82 cp
Lapisan Bawah (A)
Terdiri dari Metanol-Asam Asetat-Air
Laju alir A = 401,220 kg/jam
A = 813,634 kg/m3
Lapisan atas (B)
Terdiri dari Metanol- Biodiesel-Asam Asetat-Air.
Laju alir B = 29095,436 kg/jam
B = 991,7976 kg/m3
Perhitungan Waktu Pisah
100
t= (McCabe,1994,hal:34)
A B
di mana: t = waktu pisah (jam)
A, B = densitas zat cair A dan B (kg/m3)
= viskositas fase kontinu (cp)
Maka:
100 (0,82)
t= = 0,46 jam = 27,617 menit
991,7976 kg/m 3 813,634 kg/m 3
Desain tangki dekanter
29496,657 kg/jam x 0,46 jam
f. Volume cairan = 3
= 13,591 m3
988,3415 kg/m
Separator 80 % penuh, maka volume dekanter yang dibutuhkan adalah

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
13,591 m3
= = 16,988 m3
0,8
g. Diameter dan panjang shell
- Volume shell tangki (Vs)
Vs = 14 Di 2 L; asumsi : L : Di = 3 : 1
Vs = 34 Di 3
- Volume tutup tangki (Ve)
Ve =
24 Di 3 (Brownell,1959,hal:80)

- Volume tangki (V)


V = Vs + 2Ve
V = 10
12
Di 3
16,988 m3 = 10
12
Di 3
Di = 1,865 m
L = 5,596 m
h. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,865 m
Rasio axis = 2:1
1 1,865
Tinggi tutup = = 0,466 m (Brownell,1959, hal: 80)
2 2
i. Tebal shell tangki
Volume cairan = 13,591 m3
Volume tangki= 16,988 m3
26,873
Tinggi cairan dalam tangki = x 1,865 m = 2,95 m
16,988
Tekanan hidrostatik
P = x g x l = 988,3415 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,95 m = 28574,974 Pa = 28,575 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 28,575 kPa + 101,325 kPa = 129,899 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (129,899 kPa) = 155,88 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959,hal:254)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959,hal:251)
Tebal shell tangki:
PD (155,88 kPa) (1,865 m)
t= = = 0,00417 m = 0,164 in
SE 0,6P (87218,714 kPa)(0,8) 0,6(155,88 kPa)
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,164 in + 1/4 in = 0,4142 in
Tebal shell standar yang digunakan = in (Brownell,1959,hal:94)
j. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas = in.
Perhitungan lubang keluaran zat cair
Tinggi zat cair, ZT = 2,95 m
29095,436
Tinggi zat cair berat, ZA1 = x 2,95 m = 2,9098 m
29496,657
Dari Warren L.McCabe,1994 hal: 34 diperoleh:
Z A2 Z T ( B / A )
ZA1 =
1 B / A
Maka ketinggian limpahan zat cair berat dari lantai tangki
991,7976 991,7976
ZA2 = ZA1 (1-B/A)+ZT(B/A) =2,9098 (1- )+2,95( ) = 2,96 m
813,634 813,634

19. Evaporator (E 514)


Fungsi : menguapkan air yang terkandung dalam larutan Biodiesel

Jenis : 1-2 Shell and Tube Exchanger


Dipakai : 19/16 in OD Tube 18 BWG, panjang 16 ft, 8 pass
Fluida dingin :
Laju alir cairan masuk = 29095,4 kg/jam = 64143,8 lbm/jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Temperatur awal (t1) = 30C = 86F
Temperatur akhir (t2) = 100C = 212F
Fluida panas :
Laju alir steam masuk = 720,983 kg/jam = 1589,48 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 120 oC = 248oF
Temperatur akhir (T2) = 120 oC = 248oF
Panas yang diserap (Q) = 1587750 kJ/jam = 1504976 Btu/jam
1.t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 248F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 212F t1 = 36F
T2 = 248F Temperatur yang lebih rendah t1 = 86F t2 = 162F
T1 T2 = 0F Selisih t2 t1 = 126F t2 t1 = 126F
t 2 t 1 162 - 36
LMTD = = = 83,7723 F
t 162
ln 2 ln
t 1 36

T1 T2 0
R = = =0
t 2 t1 126

t 2 t1 126
S = = = 0,78
T1 t 1 162
R = 0, S = 0,78 diperoleh FT = 0,999 (Kern,1965)
Maka t = FT LMTD = 0,999 83,7723 = 83,6885 F
Tc dan tc
T1 + T2 248 + 248
Tc = = = 248F
2 2
t1 + t 2 86 + 212
tc = = = 149F
2 2
2. Dalam perancangan ini digunakan evaporator dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 1 9/19 in
- Jenis tube = 18 BWG, 8 pass
- Pitch (PT) = 1 1/4 in square pitch
- Panjang tube (L) = 16 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, evaporator untuk fluida dingin dan fluida panas
aqueous solution, diperoleh UD = 50-125 faktor pengotor (Rd) = 0,003
Diambil UD = 60 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 1504976 Btu/jam
A= = = 302,442 ft2
U D t 60 Btu
83,6885 o F
jam ft F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,3271 ft2/ft (Kern, 1965)


A 302,442 ft 2
c. Jumlah tube, N t = = = 57,7886 buah
L a " 16 ft 0,3271 ft 2 /ft
d. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 78 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a = 16 ft x 78 x 0,327 ft2/ft
= 408,221 ft2
Q 1504976 Btu/jam Btu
UD = = = 46,89768
A t 408,221 ft 83,6885 F
2
jam ft 2 F
Fluida panas: sisi tube, steam masuk
3. Flow area tube, at = 0,960 in2 (Kern,1965)
N t a 't 78 0,960
at = = = 0,065 ft (Kern,1965)
144 n 144 8
4. Kecepatan massa

W 64143,8 lbm/jam
Gt = = = 986827,7 lbm 2 (Kern,1965)
at 0,065 ft 2
jam ft
5. Bilangan Reynold
Pada Tc = 248F
= 0,13151 x 2,42 = 0,5181 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 1 1/4 in OD, 18 BWG, diperoleh
ID = 1,11 in = 0,0925 ft
ID G t 0,0925 986827,7
Re t = = = 176185 (Kern,1965)
0,5181
6. Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
jH = 350 pada Ret = 176185
7. Pada Tc = 248 F
c = 0,45Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,45 0,5181 3
= = 1,53075
k 0,065
1
hi k c. 3
0,065
8. t = jH ID k = 350 1,53075 = 376,482
0,0925
h io hi ID 1,1in
9. = x = 376,482 x = 334,316 Btu/jam.ft2.F
t t OD 1,25 in

10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)


hio
hio = t = 334,316 1 = 334,316 Btu/jam.ft2.F
t
Fluida panas : sisi shell, steam masuk
3.Flow area shell
Ds C ' B 17,25 0,25 2
as = ft2 = = 0,047917 ft 2 (Kern, 1965)
144 PT 144 1,5625
Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 9/16 in
C = Clearance = PT OD
= 1 9/16 - 1 1/4 = 0,3125 in
4.Kecepatan massa

w 1589.48
G = = = 33171,76 lbm (Kern, 1965)
s a 0,047917 jam ft 2
s
5.Bilangan Reynold
Pada tc = 149 F
= 0,13151 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1,3125 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,0792 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
D G
Re = e s = 0,0792 33171,76 = 5068,71 (Kern, 1965)
s 0,5181
6. Pada tc = 153,23 F
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,5 0,5181 3
= = 1,402013
k 0,094
7. jH = 40 (Kern, 1965)
1
ho k c. 3
0,094
s = jH De k = 40 1,402013 = 66,5882
0,0792
8. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)
ho
ho = s = 66,5882 1 = 66,5882
s
9. Clean Overall coefficient, UC
h io h o 334,3158 66,5882
UC = = = 55,52824 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 334,3158 + 66,5882
(Pers. 6.38, Kern,1965)
10. Faktor pengotor, Rd
U C U D 55,52824 46,89768
Rd = = = 0,003314 (Kern,1965)
U C U D 55,52824 46,89768

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi evaporator dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, larutan masuk


1. untuk Res = 5068,71
f = 0,00035 ft2/in2 (Kern,1965)
s = 0,87
L 16
2. N + 1 = 12 = 12 = 96 (Kern,1965)
B 2
Ds = 17,25 / 12 = 1,4375

f G s D s (N + 1) (0,00035)(33171,76 )2 (1)(16 )
2

Ps = = 0,00123 psi (Kern, 1965)


5,22 1010 D e s s 5,22 1010 (0,0792 )(0,87 )(1)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Ps yang diperbolehkan 10 psi
Pressure drop : sisi tube, steam
1. Untuk Ret = 176185
f = 0,0015 ft2/in2 (Kern,1965)
s=1

2. Pt =
f Gt Ln
2

=
(0,0015)(986827,7 )2 (16)(8) = 3,22694 psi
5,22 1010 ID s t 5,22 1010 (1,1)(1)(1)
(Kern,196
3. Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada
V2
Gt = 986827,7 diperoleh = 0,013
2g'
4n V 2 (4).(8)
Pr = . = .0,013 = 0,416 psi
s 2g' 1
PT = Pt + Pr = 3,22694 psi + 0,416 psi = 3,64294 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan evaporator diterima

20. Cooler 3 (E 612)


Fungsi : menurunkan temperatur Biodiesel dari evaporator flash drum (E-
514) sebelum masuk ke tangki Biodiesel (E-613)

Jenis : 6-12 Shell and Tube Exchanger


Dipakai : in OD Tube 12 BWG, panjang 20 ft, 8 pass
Fluida dingin :
Laju alir air pendingin = 5579,669 kg/jam = 12300,9 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 28C = 82,4F
Temperatur akhir (t2) = 60C = 140F
Fluida panas :
Laju alir cairan masuk = 10369,4 kg/jam = 22860,4 lbm/jam
o o
Temperatur awal (T1) = 100 C = 212 F
Temperatur akhir (T2) = 30 oC = 86 oF
Panas yang diserap (Q) = 1532383 kJ/jam = 1452496 BTU/jam

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1.t = Beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida dingin Selisih
T1 = 212F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 140F t1 = 72F
T2 = 86F Temperatur yang lebih rendah t1 = 82,4F t2 = 3,6F
T1 T2 = 126F Selisih t2 t1 = 57,6F t2 t1 = -68,4F

t 2 t 1 - 68,4
LMTD = = = 22,83248 F
t 3,6
ln 2 ln
t 1 72
T1 T2 126
R= = = 2,334375
t 2 t1 57,6

t 2 t1 57,6
S= = = 0,4444
T1 t 1 129,6
R = 2,334375 S = 0,4444 diperoleh FT = 0,997 (Kern,1965)
Maka t = FT LMTD = 0,997 22,83248 F = 22,76398 F
Tc dan tc
T1 + T2 212 + 86
Tc = = = 149F
2 2
t1 + t 2 82,46 + 140
tc = = = 111,2F
2 2
2.Dalam perancangan ini digunakan cooler 3 dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 12 BWG
- Pitch (PT) = 1 in square pitch
- Panjang tube (L) = 20 ft
a.Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler 3 untuk fluida dingin dan fluida panas
organics solution, diperoleh UD = 50-125, faktor pengotor (Rd) 0,003
Diambil UD = 125 Btu/jamft2F
b.Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 1452496 BTU/jam
A= = = 510,4541 ft2
U D t Btu
125 22,764 o F
jam ft F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Kern, 1965)


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
A 510,4541 ft 2
c. Jumlah tube, N t = = = 130,0189 buah
L a " 20 ft 0,1963 t 2 /ft
d.Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 142 tube dengan ID
shell 17,25 in.
e. Koreksi UD
A = L x Nt x a
= 20 ft x 142 x 0,1963 ft2/ft
A = 557,492 ft2
Q 1550799 Btu/jam Btu
UD = = = 120,748
A t 557,492 ft 22,764F
2
jam ft 2 F
Fluida panas: sisi tube, air dingin
3. Flow area tube, at = 0,182 in2 (Kern,1965)
Nt a t
at = (Kern,1965)
144 n
142 0,182
at = = 0,022434 ft2
144 8
4. Kecepatan massa
W
Gt = (Kern,1965)
at

12300,9 lbm/jam
Gt = = 548316 lbm 2
0,022434 ft 2
jam ft
5. Bilangan Reynold
Pada Tc = 149 F
= 0,1315 x 2,42 = 0,3181 lbm/ft2jam
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 0,75 in OD, 12 BWG, diperoleh
ID = 0,482/12 = 0,04
ID G t
Re t = (Kern,1965)

0,04 548316
Re t = = 69190,03
0,31831
6. Taksir jH dari Fig. 24, Kern,1965 diperoleh jH = 300
7. Pada Tc = 149F
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
c = 0,5 Btu/lbmF
k = 0,094 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,5 0,3183 3
= = 1,19188
k 0,094
1
hi k c. 3
8. t = jH ID k

h 0,094
t = 300 0,04 1,19188 = 836,7874
i

h io hi ID
9. = x
t t OD

0,482 in
= 836,7874 x = 537,7754 Btu/jam.ft2.F
0,75 in

10. Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)


hio
hio = t
t
hio = 537,7754 1 = 537,7754 Btu/jam.ft2.F

Fluida dingin : sisi shell, fluida masuk


3.Flow area shell
Ds C ' B 2
as = ft (Kern, 1965)
144 PT
Ds = Diameter dalam shell = 17,25 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 in
C = Clearance = PT OD
= 1 0,75 = 0,25 in
17,25 0,25 2
aS = = 0,0599 ft2
144 1

4. Kecepatan massa
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
w
G = (Kern, 1965)
s as

22268,8 lbm
Gs = = 371792
0,0599 jam ft 2
5.Bilangan Reynold
Pada Tc = 149F
= 0,214 x 2,42 = 0,5181 lbm/ftjam
Dari Fig. 28, Kern, untuk 0,75 in dan 1 square pitch, diperoleh De = 0,95 in.
De =0,95/12 = 0,07917 ft
D Gs
Res = e (Kern, 1965)

0,0792 371792
Re s = = 56810,5
0,5181
6. Pada tc = 111,2F
c = 0,45 Btu/lbmF
k = 0,065 Btu/hr.ft.0F
1 1
c. 3
0,45 0,5181 3
= = 1,5307499
k 0,065
7. jH = 250 (Kern, 1965)
1
ho k c. 3

s = jH De k

ho 0,065
s = 250 0,0792 1,5307499 = 314,207

8. Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1 (Kern, 1965)


ho
ho = s
s
ho = 314,207 1 = 314,207
9. Clean Overall coefficient, UC
h io h o 537,78 314,207
UC = = = 198,33 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 537,78 + 314,207
(Pers. 6.38, Kern,1965)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
10. Faktor pengotor, Rd
U C U D 198,33 119,2238
Rd = = = 0,0033 (Kern,1965)
U C U D 198,33 119,2238

Rd hitung Rd batas, maka spesifikasi heater dapat diterima.

Pressure drop : sisi shell, steam


1. untuk Res = 58319,8
f = 0,0016 ft2/in2 (Kern,1965)
s = 0,87
L
2. N + 1 = 12 (Kern,1965)
B
20
N + 1 = 12 = 120
2
Ds = 17,25 / 12 = 1,4375

f G s Ds (N + 1)
2
Ps = (Kern, 1965)
5,22 1010 De s s

Ps =
(0,0016)(381669)2 (1,4375)(120)
5,22 10 10 (0,95)(0,87 )(1)

Ps = 0,10805 psi
Pressure drop : sisi tube, fluida dingin
1. Untuk Ret = 73872,7
f = 0,001 ft2/in2 (Kern,1965)
s=1

f Gt Ln
2

2. Pt = (Kern,1965)
5,22 1010 ID s t

=
(0,001)(585425,4)2 (20)(8)
5,22 1010 (0,0443)(1)(1)
Pt = 1,9119 psi
3. Dari Fig. 27, Kern, 1965 pada
V2
Gt = 585425,39 diperoleh = 0,01
2g'

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4n V 2
Pr = .
s 2g'
(4).(8)
= .0,01
1
Pr = 0,32 psi
PT = Pt + Pr
= 1,9119 psi + 0,32 psi
PT = 2,2319 psi
PT yang diperbolehkan 10 psi
Rancangan untuk cooler 3 dapat diterima

21. Tangki Biodiesel (F-614)


Fungsi : menyimpan Biodiesel pada 30oC; 1 atm
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup atas datar dan bawah konis
Bahan : carbon steel SA-53 grade C
Jenis sambungan : double welded butt joints
Jumlah : 10 unit
Kondisi penyimpanan
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas = 894,861 kg/m3
Laju alir Biodiesel = 10101,05007 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan :
Volume Tangki
10101,05007 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari
a. Volume larutan, Vl = = 189,63 m3
10 x 894,891 kg/jam
Volume tangki, Vt = (1+0,2) x 189,63 m3 = 227,555 m3
e. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
Vs = 1
4
Di2Hs ; asumsi: Di : Hs = 1 : 3
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Vs = 3
4
Di3 (Perry&Green, 1999)

- Volume tutup tangki (Ve)


2 2 1
Ve = Di Hh = Di = Di3 (Perry&Green, 1999)
6 6 4 24
- Volume tangki (V)
V = Vs + Ve = 19
24
Di3

227,555 m3 = 19
24
Di3

Di = 4,507 m = 177,434 in
Hs = 13,52 m = 532,302 in
c. Tebal shell tangki
PR
t= + n. C (Perry&Green, 1999)
2E 0,6P
dimana:
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in)
S = Allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 189,63 m3
Volume tangki = 227,555 m3
189,63
Tinggi larutan dalam tangki = x 13,52 m = 11,266 m
227,555
Tekanan hidrostatik
P = x g x l = 894,861 kg/m3x 9,8 m/det2 x 11,266 m
= 98805,02 Pa = 14,33 psia
Faktor kelonggaran = 20%
Maka, Pdesain = (1,2) P operasi = 1,2 (14,696 + 14,33) = 34,832 psia
- Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
- Allowable working stress (S) : 13700 psia (Peters at.al., 2004)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Joint efficiency (E) : 0,85 (Peters at.al., 2004)
- Corrosion allowance (C) : 0,002 in/tahun (Perry&Green, 1999)
Tebal shell tangki:
PR 34,832 psia x 177,434
t= + n. C = +10(0,002 in)
2SE 0,6P 2 x 13700 psia x 0,85 0,6 x 34,832 psia
= 0,286 in
Tebal shell standar yang digunakan 0,5 in (Brownell&Young,1959)
f. Tebal tutup tangki
Tebal dinding head (tutup tangki)
- Faktor korosi (C) : 0,002 in/tahun (Perry&Green,1999)
- Allowable working stress (S) : 13700 psia (Brownell&Young,1959)
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (A) direncanakan : 10 tahun
P x Di
- Tebal head (dh) = + (C x A) (Timmerhaus, 2004)
2SE 0,2P
Dimana: dh = tebal dinding head (tutup tangki) (in)
P = tekanan desain (psia)
Di = Diameter tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = efisiensi pengelasan
34,832 x 177,434
dh = + 10(0,002 in) = 0,285 in
2 x 13700 x 0,85 0,2 x 34,832
Dipilih tebal head standar 0,5 in (Brownell&Young,1959)
g. Diameter dan tinggi tutup
Untuk tebal shell kecil dari 1 in,
Diameter = Di + Di/42 + 2sf + 2/3 icr
Dimana: Di = diameter tangki, in
Sf = panjang straight-flange, in
Icr = inside-corner radius, in
Dari Tabel 5.6 Brownell diperoleh tebal shell 1 18 in :
sf = 1 1 2 - 4dipilih 1 1 2 ; icr = 3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
177,434 2
Maka Dh = 177,434 + + 2 x 1 1 2 + ( x 3 ) = 186,66 in = 4,741 m
42 3
Asumsi Hh : Di =1:4
1 D 1 4,507
Tinggi tutup = ( ) = ( ) = 1,126 m = 50,886 in
2 2 2 2
Tinggi total tangki = 13,52 m + 1,126 m = 14,646 m

22. Pompa Katalis (L-117)


Fungsi : Memompa katalis (F-116) kedalam reaktor (R-210)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : - P = 1 atm
- T = 300C
Laju alir massa F = 189,52157 kg/jam
Densitas = 860,856 kg/m3 = 53,74324008 lbm/ft3
Viskositas = 0,6187 cp = 0,0004157 lbm/ft.s
189,52157 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,00216 ft3/s
53,74324008 lbm / ft x3600 s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,00216)0,45 (53,74324008)0,13 = 0,41349442 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 0,622 in = 0,05183 ft
Diameter Luar (OD) : 0,84 in = 0,07 ft
Inside sectional area : 0,00211 ft2
0,00216 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 1,0235 ft/s
0,00211 ft 2

(53,7432 lbm / ft 3 ))(1,0235 ft / s )(0,05183 ft )


Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,0004157 lbm / ft.s
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 6857,45935
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,03 (Foust,1980)
Pada NRe = 6857,45935 dan /D = 0,03 maka harga f = 0,063 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=18); k = 0,5 L = 0,5 x 18 x 0,05183 = 0,466 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,05183 = 3,1098 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,05183 = 0,674 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =36);k=1 L = 1 x 36 x 0,05183 = 1,866 ft
L = 26,116 ft
fV 2 L (0,063)(1,0235) 2 (26,116)
Total friction loss : F = = = 0,5168 ft.lbf/lbm
2g c D (2)(32,174)(0,05183)

(Foust,1980)

Tekanan pada tangki katalis (F-116)

P1 = 25,8072 psi = 3716,3116 lbf/ft2

Tekanan pada reaktor (R-210)

P2 = 151,013 kPa = 3153,906505 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3153,906505 lbf/ft2 - 3716,3116 lbf/ft2 = -562,4051 lbf/ft2

P - 562,4051 lbf/ft 2
= = -10,464667 ft.lbf / lbm
53,7432 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0 ;
gc 2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 - 10,464667 + 0,5168 = 5,5168 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Tenaga pompa,
Ws Q (5,5168)(0,00216 )(53,74324008)
P= = = 0,0011644 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
0,0011644
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,001455 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga 1/8 hp.

23. Pompa Mixer (L-118)


Fungsi : Memompa campuran dari mixer (M-110) kedalam reaktor (R-210)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : - P = 1 atm
- T = 300C
Laju alir massa F = 14863,21488 kg/jam
Densitas = 812,2604 kg/m3 = 50,70941677 lbm/ft3
Viskositas = 0,795 cp = 0,0005342 lbm/ft.s
14863,21488 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,1794 ft3/s
50,70941677 lbm / ft x3600s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,1794)0,45 (50,70941677)0,13 = 2,99859453 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
0,1794 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 3,496 ft/s
0,0513 ft 2

(50,7094 lbm / ft 3 ))(3,496 ft / s )(0,256 ft )


Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,0005342 lbm / ft.s
= 84853,1772
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0006 (Foust,1980)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Pada NRe = 84853,1772 dan /D = 0,00035 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=24); k = 0,5 L = 0,5 x 24 x 0,256 = 3,072 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,256 = 15,36 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,256 = 3,328 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D = 54);k=1 L = 1 x 54 x 0,256 = 13,824 ft
L = 55,584 ft
fV 2 L (0,0006)(3,496) 2 (55,584)
Total friction loss : F= = = 0,00707 ft.lbf/lbm
2g c D (2)(32,174)(0,256)
(Foust,1980)
Tekanan pada Mixer (M-110)

P1 = 151,431 kPa = 3162,6364 lbf/ft2

Tekanan pada Reaktor (R-210)

P2 = 151,013 kPa = 3153,90651 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3153,90651 lbf/ft2 - 3162,6364 lbf/ft22 = 8,72989 lbf/ft2

P 8,72989 lbf/ft 2
= = 0,1721552 ft.lbf / lbm
50,70941677 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0
gc 2 gc
P
Pressure head, = -1,5440497

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 + 0,1721552 + 0,00707 = 15,18 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Ws Q (15,18)(0,1794 )(50,7094 )
Tenaga pompa, P = = = 0,251 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,251
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,314 hp
0,8
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

24. Pompa Reaktor (L-211)


Fungsi : Memompa campuran dari reaktor (R-210) ke separator (S-212)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 3 unit
Kondisi operasi : - P = 1 atm
- T = 300C
Laju alir massa F = 15052,84097 kg/jam
Densitas = 814,2609 kg/m3 = 50,83430799 lbm/ft3
Viskositas = 0,788 cp = 0,0005295 lbm/ft.s
15052,84097 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,181342 ft3/s
50,83430799 lbm / ft x3600 s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,181342)0,45 (50,83430799)0,13 = 3,0143 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3,5 in


Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,548 in = 0,2956 ft
Diameter Luar (OD) : 4 in = 0,333 ft
Inside sectional area : 0,0687 ft2
0,181342 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 2,6395 ft/s
0,0687 ft 2

(50,8343 lbm / ft 3 ))(2,6395 ft / s )(0,2956 ft )


Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,0005295 lbm / ft.s
= 74919,6799
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0005 (Foust,1980)
Pada NRe = 74919,6799 dan /D = 0,00035 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Panjang ekivalen pipa 3,5 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5 L = 0,5 x 28 x 0,2956 = 4,1384 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,2956 = 17,736 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,2956 = 3,8428 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =58);k=1 L = 1 x 58 x 0,2956 = 17,145 ft
L = 62,862 ft
fV 2 L (0,021)(2,6395) 2 (62,862)
Total friction loss : F = = = 0,483 ft.lbf/lbm
2g c D (2)(32,174)(0,2956)
(Foust,1980)

Tekanan pada reaktor (R-210)

P1 = 151,013 kPa = 3153,906505 lbf/ft2

Tekanan pada separator (S-212)

P2 = 173,586 kPa = 3625,34361 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3625,34361 lbf/ft2 - 3153,906505 lbf/ft2 = 471,4371 lbf/ft2

P 471,4371 lbf/ft 2
= = 9,27399464 ft.lbf / lbm
50,83430799 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0
gc 2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 + 9,27399464 + 0,483 = 24,76 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Ws Q (24,76)(0,181342)(50,8343)
Tenaga pompa, P = = = 0,415 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,415
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,5187 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
25. Pompa Separator 1 (L-213)
Fungsi : Memompa gliserol dari separator (S-212) ke tangki gliserol (F-214)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F = 2305,475787 kg/jam
Densitas = 1203,475 kg/m3 = 75,13294425 lbm/ft3
Viskositas = 3,228 cp = 0,0021691 lbm/ft.s
2305,475787 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,0188 ft3/s
75,13294425 lbm / ft x3600s / jam

Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,0188)0,45 (75,13294425)0,13 = 1,14341381 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 1 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 1,38 in = 0,115 ft
Diameter Luar (OD) : 1,66 in = 0,14 ft
Inside sectional area : 0,0104 ft2
0,0188 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 1,807 ft/s
0,0104 ft 2

(75,1329 lbm / ft 3 ))(1,807 ft / s )(0,115 ft )


Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,0021691lbm / ft.s
= 7196,96863
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0014 (Foust,1980)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Pada NRe = 7196,96863 dan /D = 0,0014 maka harga f = 0,034 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 1 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=24); k = 0,5 L = 0,5 x 24 x 0,115 = 1,38 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,115 = 9,3 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,115 = 1,495 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =48);k=1 L = 1 x 48 x 0,115 = 5,52 ft
L = 37,695 ft
fV 2 L (0,034)(1,807) 2 (37,695)
Total friction loss : F = = = 0,5655 ft.lbf/lbm
2g c D (2)(32,174)(0,115)
(Foust,1980)
Tekanan pada separator (S-212)

P1 = 173,586 kPa = 3625,34361lbf/ft2

Tekanan pada tangki gliserol (F-214)

P2 = 32,942 psi = 4743,7435 lbf/ft2

P = P2 P1 = 4743,7435 lbf/ft2- 3625,34361lbf/ft2 = 1118,39989 lbf/ft2

P 1118,39989 lbf/ft 2
= = 14,8856124 ft.lbf / lbm
75,13294425 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0
gc 2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 + 14,8856124 + 0,5655 = 30,45 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Ws Q (30,45)(0,0188)(75,1329)
Tenaga pompa, P = = = 0,0782 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,0782
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,0977 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga 1/8 hp.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
26. Pompa Separator 2 (L-215)
Fungsi : Memompa metil ester dari separator (S-212) ke flash drum (V-310)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F = 12747,36518 kg/jam
Densitas = 835,754 kg/m3 = 52,17612222 lbm/ft3
Viskositas = 0,4017 cp = 0,0002699 lbm/ft.s
12747,36518 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = = 0,14961 ft3/s
52,17612222 lbm / ft 3 x3600s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 (Peters,1980)


= 3,9 (0,14961)0,45 (53,70542)0,13
= 2,774 in

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,2556 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,2916 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
0,14961 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 2,9165 ft/s
0,0513 ft 2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
(52,1761 lbm / ft 3 ))(2,9165 ft / s )(0,2556 ft )
Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,0002699 lbm / ft.s
= 144123,025
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0006 (Foust,1980)
Pada NRe = 144123,025 dan /D = 0,0006 maka harga f = 0,0159 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5 L = 0,5 x 28 x 0,2556 = 3,5784 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,2556 = 15,336 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,2556 = 3,323 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =54);k=1 L = 1 x 54 x 0,2556 = 13,8024 ft
L = 56,0398 ft
fV 2 L
Total friction loss : F = (Foust,1980)
2g c D

(0,0159)(2,9165) 2 (56,0398)
= = 0,46 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,2556)

Tekanan pada separator (S-212)

P1 = 173,586 kPa = 3625,34361 lbf/ft2

Tekanan pada flash drum (V-310)

P2 = 23,1796 psi = 3337,9296 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3337,9296 lbf/ft2 - 3625,34361 lbf/ft2 = -359,02751 lbf/ft2

P - 287,41401 lbf/ft 2
= = -5,5085353 ft.lbf / lbm
52,1761 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0
gc 2 gc
P
Pressure head, = -6,8810692

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 - 5,5085353 + 0,46 = 9,9523 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Ws Q (9,9523)(0,14961)(52,17612222 )
Tenaga pompa, P = = = 0,14125 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,14125
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,1765 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

27. Pompa Flash Drum 1 (L-217)


Fungsi : Memompa methanol dari flash drum (V-310) ke tangki methanol

(F-313)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F = 2377,962752 kg/jam
Densitas = 807,877 kg/m3 = 50,43576111 lbm/ft3
Viskositas = 0,5183 cp = 0,0003483 lbm/ft.s
2377,962752 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,0289 ft3/s
50,43576111 lbm / ft x3600 s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,0289)0,45 (75,13294425)0,13 = 1,31717306 in


(Peters,1980)

Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 1,5 in


Schedule number : 40

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Diameter dalam (ID) : 1,61 in = 0,13416 ft
Diameter Luar (OD) : 1,9 in = 0,15833 ft
2
Inside sectional area : 0,01414 ft
0,0289 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 2,0419 ft/s
0,01414 ft 2

(50,43576 lbm / ft 3 ))(2,0419 ft / s )(0,13416 ft )


Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,0003483 lbm / ft.s
= 39671,3641
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0013 (Foust,1980)
Pada NRe = 39671,3641 dan /D = 0,0009 maka harga f = 0,025 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 1,5 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=24); k = 0,5 L = 0,5 x 24 x 0,13416 = 1,60992 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,13416 = 8,0496 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,13416 = 1,744 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =48);k=1 L = 1 x 48 x 0,13416 = 6,44 ft
L = 37,8432 ft
fV 2 L
(0,025)(2,0419) 2 (37,8432)
Total friction loss : F = = = 0,457 ft.lbf/lbm
2g c D (2)(32,174)(0,13416)
(Foust,1980)
Tekanan pada flash drum (V-310)

P1 = 23,1796 psi = 3337,9296lbf/ft2

Tekanan pada tangki metanol (F-313)

P2 = 35,825 psi = 5158,9039 lbf/ft2

P = P2 P1 = 5158,9039 lbf/ft2- 3337,9296lbf/ft2 = 1820,9743 lbf/ft2

P 1820,9743 lbf/ft 2
= = 36,1048244 ft.lbf / lbm
50,43576111 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0
gc 2 gc
P
Pressure head, = 56,4178754

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 + 36,10482441 + 0,457 = 51,562 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Ws Q (51,562 )(0,0289 )(50,43576111)
Tenaga pompa, P = = = 0,1366 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,1366
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,1708 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

28. Pompa Flash Drum 2 (L-219)


Fungsi : Memompa larutan Biodiesel dari flash drum (V-310) ke tangki

washing 1 (E-316)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F = 10369,40243 kg/jam
Densitas = 835,754 kg/m3 = 52,17612222 lbm/ft3
Viskositas = 0,40174 cp = 0,0002700 lbm/ft.s
10369,40243 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = = 0,1217 ft3/s
52,17612222 lbm / ft 3 x3600s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,1217)0,45 (52,17612222)0,13 = 3,41971662 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,2556 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,29166 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
0,1217 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 2,3724 ft/s
0,0513 ft 2

(52,17612 lbm / ft 3 ))(2,3724 ft / s )(0,2556 ft )


Bilangan Reynold : NRe = VD/ =
0,00027 lbm / ft.s
= 117225,86
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0006 (Foust,1980)
Pada NRe = 117225,86 dan /D = 0,0006 maka harga f = 0,02 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5 L = 0,5 x 28 x 0,2556= 3,5784 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,2556 = 15,336 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,2556 = 3,3228 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =54);k=1 L = 1 x 54 x 0,2556 = 13,8024 ft
L = 56,0396 ft
fV 2 L (0,02)(2,3724) 2 (56,0396)
Total friction loss : F = = = 0,383 ft.lbf/lbm
2g c D (2)(32,174)(0,2556)
(Foust,1980)
Tekanan pada flash drum (V-310)

P1 = 23,1796 psi = 3337,9296 lbf/ft2

Tekanan pada tangki washing 1 (E-316)

P2 = 145,964 psi = 3048,45814 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3048,45814 lbf/ft2- 3337,9296 lbf/ft2 = -289,47146 lbf/ft2

P - 289,47146 lbf/ft 2
= = -5,5479681 ft.lbf / lbm
52,17612222 lbm/ft 3
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f / lbm ; Velocity head, =0
gc 2 gc
P
Pressure head, = -7,9915679

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 - 5,5479681 + 0,383 = 9,83 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Tenaga pompa,
Ws Q (9,83)(0,1217 )(52,17612222 )
P= = = 0,11353 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,11353
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,142 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

29. Pompa Washing Tank 1 (L-319)


Fungsi : Memompa campuran dari washing tank 1 (E-316) ke tangki

dekanter (H-410)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 3 unit
Kondisi operasi : - P = 1 atm
- T = 300C
Laju alir massa F = 20268,4315 kg/jam
Densitas = 982,3033 kg/m3 = 61,32519502 lbm/ft3
Viskositas = 0,4353 cp = 0,0002925 lbm/ft.s
20268,4315 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,2024 ft3/s
61,32519502 lbm / ft x3600 s / jam
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,2024)0,45 (61,32519502)0,13 = 3,24527494 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Ukuran nominal : 3,5 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,548 in = 0,296 ft
Diameter Luar (OD) : 4 in = 0,33333 ft
Inside sectional area : 0,0687 ft2
0,2024 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 2,94613 ft/s
0,0687 ft 2

Bilangan Reynold :
(61,32519502 lbm / ft 3 ))(2,94613 ft / s )(0,29566 ft )
NRe = VD/ = = 182614,447
0,0002925 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0005 (Foust,1980)


Pada NRe = 182614,447 dan /D = 0,0005 maka harga f = 0,02 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3,5 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5 L = 0,5 x 28 x 0,296 = 4,144 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,296 = 17,76 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,296 = 1,85 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =58);k=1 L = 1 x 58 x 0,296 = 17,17 ft
L = 60,922 ft
fV 2 L
Total friction loss : F = (Foust,1980)
2g c D

(0,02)(0,2024) 2 (60,922)
= = 0,00262 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,296)

Tekanan pada Washing Tank I (E-316)

P1 = 145,964 kPa = 3048,45814 lbf/ft2

Tekanan pada dekanter (H-410)

P2 = 139,996 kPa = 2923,81646 lbf/ft2

P = P2 P1 = 2923,81646 lbf/ft2 - 3048,45814 lbf/ft2

= -124,64168 lbf/ft2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P - 124,64168 lbf/ft 2
= = -2,032471 ft.lbf / lbm
61,32519502 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g
Static head, z = 15 ft lb f / lbm
gc

v 2
Velocity head, =0
2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 - 2,032471 + 0,00262 = 12,97 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Tenaga pompa,
Ws Q (12,97 )(0,2024)(61,32519502)
P= = = 0,293 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,293
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,366 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga 1/5 hp.

30. Pompa Dekanter 1 (L-413)


Fungsi : Memompa metil ester dari dekanter (H-410) ke washing tank 2 (E-

414)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 3 unit
Kondisi operasi : - P = 1 atm
- T = 300C
Laju alir massa F = 19597,62825 kg/jam
Densitas = 990,232 kg/m3 = 61,82018376 lbm/ft3
Viskositas = 0,77415 cp = 0,0005202 lbm/ft.s
19597,62825 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,1941 ft3/s
61,82018376 lbm / ft x3600s / jam
Design pompa :

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,1941)0,45 (61,82018376)0,13 = 3,1882824 in
(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3,5 in


Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,548 in = 0,296 ft
Diameter Luar (OD) : 4 in = 0,33333 ft
Inside sectional area : 0,0687 ft2
0,1941 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 2,826 ft/s
0,0687 ft 2

Bilangan Reynold :
(61,820 lbm / ft 3 ))(2,826 ft / s )(0,29566 ft )
NRe = VD/ = = 99284,6375
0,0005202 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,0005 (Foust,1980)


Pada NRe = 99284,6375 dan /D = 0,0005 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 3,5 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=28); k = 0,5 L = 0,5 x 28 x 0,296 = 4,144 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,296 = 17,76 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,296 = 3,848 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =58);k=1 L = 1 x 58 x 0,296 = 17,168 ft
L = 62,92 ft
fV 2 L
Total friction loss : F = (Foust,1980)
2g c D

(0,021)(2,826) 2 (62,92)
= = 0,554 ft.lbf/lb
(2)(32,174)(0,296)

Tekanan pada dekanter (H-410)

P1 = 139,996 kPa = 2923,81646 lbf/ft2

Tekanan pada tangki washing tank (E-414)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P2 = 148,663 kPa = 3104,826755 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3104,826755 lbf/ft2- 2923,81646 lbf/ft2

= 181,010295 lbf/ft2

P 181,010295 lbf/ft 2
= = 2,92801289 ft.lbf / lbm
61,82018376 lbm/ft 3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g
Static head, z = 15 ft lb f / lbm
gc

v 2
Velocity head, =0 ;
2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 + 2,92801289 + 0,554 = 18,482 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Tenaga pompa,
Ws Q (18,482 )(0,1941)(61,82018376 )
P= = = 0,4032 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,4032
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,504 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

31. Pompa Washing Tank 2 (E-414)


Fungsi : Memompa metil ester dari washing tank (E-414) ke dekanter 2 (H-

510)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 3 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F = 29496,65732 kg/jam
Densitas = 996,1496 kg/m3 = 62,1896 lbm/ft3
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Viskositas = 1,1763 cp = 0,0007904 lbm/ft.s
29496,65732 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,29046 ft3/s
62,1896 lbm / ft
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,29046)0,45 (62,1896)0,13 = 3,82503071 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 4 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 4,026 in = 0,3355 ft
Diameter Luar (OD) : 4,5 in = 0,375 ft
Inside sectional area : 0,0884 ft2
0,29046 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 3,286 ft/s
0,0884 ft 2

Bilangan Reynold :
(62,1896 lbm / ft 3 ))(3,286 ft / s )(0,3355 ft )
NRe = VD/ = = 86726,7345
0,0007904 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,00045 (Foust,1980)


Pada NRe = 86726,7345 dan /D = 0,00035 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 4 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=30); k = 0,5 L = 0,5 x 30 x 0,3355 = 5,0325 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,3355 = 20,13 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,3355 = 4,3615 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =60);k=1 L = 1 x 60 x 0,3355 = 20,13 ft
L = 69,654 ft
fV 2 L (0,021)(3,286) 2 (69,654)
Total friction loss : F = = = 0,7316
2g c D (2)(32,174)(0,3355)
ft.lbf/lbm

(Foust,1980)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tekanan pada washing tank 2 (E-414)

P1 = 148,663 kPa = 3104,826755 lbf/ft2

Tekanan pada dekanter 2 (H-510)

P2 = 155,88 kPa = 3255,5538 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3255,5538 lbf/ft2 lbf/ft2- 3104,826755 lbf/ft2

= 150,727045 lbf/ft2

P 150,727045 lbf/ft 2
= = 2,42366 ft.lbf / lbm
62,18961953 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g
Static head, z = 15 ft lb f / lbm
gc

v 2
Velocity head, =0 ;
2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 - 0,224332 + 0,7316 = 15,507 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Tenaga pompa,
Ws Q (15,507 )(0,29046 )(62,18961953)
P= = = 0,509 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,509
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,6366 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

32. Pompa Dekanter 2 (L-611)


Fungsi : Memompa metil ester dari dekanter (H-510) ke tangki metil ester

(F-614)

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 300C
Laju alir massa F = 29095,43645 kg/jam
Densitas = 991,7976 kg/m3 = 61,91792417 lbm/ft3
Viskositas = 1,1763 cp = 0,0007904 lbm/ft.s
29095,43645 kg / jam x 2,2046lbm / 1kg
Laju alir volumetric, Q = 3
= 0,2877 ft3/s
61,91792417 lbm / ft
Design pompa :

Dopt = 3,9 (qf)0,45()0,13 = 3,9 (0,2877)0,45 (61,91792417)0,13 = 3,80685943 in


(Peters,1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 4 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 4,026 in = 0,3355 ft
Diameter Luar (OD) : 4,5 in = 0,375 ft
Inside sectional area : 0,0884 ft2
0,2877 ft 3 / s
Kecepatan linear, V = Q/A = = 3,25529 ft/s
0,0884 ft 2

Bilangan Reynold :
(61,9179 lbm / ft 3 ))(3,25529 ft / s )(0,3355 ft )
NRe = VD/ = = 85547,0546
0,00079045 lbm / ft.s

Untuk pipa commercial steel diperoleh harga /D = 0,00045 (Foust,1980)


Pada NRe = 85547,0546 dan /D = 0,00045 maka harga f = 0,021 (Foust,1980)
Panjang ekivalen pipa 6 in sch 40 : (Foust,1980)

1 Sharp edge entrance (L/D=30); k = 0,5 L = 0,5 x 30 x 0,3355 = 5,0325 ft


2 elbow 90, (L/D) = 30 L = 2 x 30 x 0,3355 = 20,13 ft
1 gate valve (fully opened), (L/D) = 13 L = 1 x 13 x 0,3355 = 4,3615 ft
Pipa lurus L = 20 ft
1 Sharp edge exit (L/D =60);k=1 L = 1 x 60 x 0,3355 = 20,13 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
L = 69,654 ft
fV 2 L
Total friction loss : F = (Foust,1980)
2g c D

(0,021)(3,25529) 2 (69,654)
= = 0,718 ft.lbf/lbm
(2)(32,174)(0,3355)

Tekanan pada dekanter 2 (H-510)

P1 = 155,88 psi = 3255,5538 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Biodiesel (F-614)

P2 = 34,832 psi = 5015,909 lbf/ft2

P = P2 P1 = 5015,909 lbf/ft2- 3255,5538 lbf/ft2

= 150,727045 lbf/ft2

P 150,727045 lbf/ft 2
= = 2,43430391 ft.lbf / lbm
61,91792417 lbm/ft3

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g
Static head, z = 15 ft lb f / lbm
gc

v 2
Velocity head, =0 ;
2 gc

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 + 2,43430391 + 0,718 = 18,152 ft lbf /lb m
gc 2 gc
Tenaga pompa,
Ws Q ( 18,152)(0,2877 )(61,91792417 )
P= = = 0,588 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,588
Tenaga pompa yang dibutuhkan = = 0,735 hp
0,8
Maka dipilih pompa dengan tenaga hp.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS

1. Screening (SC)
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : Bar screen
Jumlah :1
Material : Stainless steel
Dimensi bar screen
Temperatur air = 30C
Densitas air () = 997,08 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 10417,848 kg/jam
kg 1 m3 1 jam
Laju alir volume (Q) = 10417,848
jam 997,08 kg 3600 s
= 0,003537 m3/s
= 0,12491 ft3/s
Diperoleh ukuran bar:
Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm;
Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 1 m
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Lebar screen = 1m
1000

1000

20 5

Gambar LD-1: Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)
LD-1
Misalkan, jumlah bar = x, maka:
20x + 20 (x + 1) = 1000
40x = 980
x = 24,5 ~ 25 buah
Luas bukaan, A2 = 20(25 + 1)1000 = 520000 mm2 = 0,52 m2
Asumsi, Cd = 0,6 dan 30% screen tersumbat
Q2 0,124912
Head loss (h) = =
2
2 g Cd A2
2
2 9,8 0,62 ((1 0,3) 0,52) 2

= 1,6689.10-5 m dari air


= 0,016689 mm dari air

2. Pompa Screening (PU-01)


Fungsi : Memompa air sungai ke bak pengendapan
Jenis : Sentrifugal aliran radial
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Laju alir, F = 10417,848 kg/jam
Suhu operasi = 30oC
Densitas Fluida, = 997,08 kg/m3 (62,2480 lb/ft3) (Geankoplis, 1997)
Viskositas fluida, = 0,8007 cP ( 5,388 10 4 lbm/ft.s) (Geankoplis, 1997)
Spesifikasi pipa
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Laju volumetric, Q = 0,125 ft3/s
Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13 = 3,9 (0,125) 0,45 (62,2480) 0,13
= 2,6167 in. (Timmerhouse, 1980)
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
Q 0,125
Kecepatan linear, v = = = 2,43488 ft/s
a" 0,0513
v d i 62,2480 2,43488 0,256
Bil. Reynold, Re = = = 72017,1288
5,388 10 4
Dari Figure 2.10.3 Gean Koplis (1983):
Digunakan material pipa berupa comercial steel
Faktor roughness, = 4,6.10-5 m

4,6.105
Relative roughness = = = 0,0001799 ; Friction Factor, f = 0,02
di 0,256
Perhitungan ekivalensi pemipaan
Pipa lurus = 30 ft
Dari Appendik C, Alan Foust (1980):
1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,256 = 3,323 ft
3 elbow 900 standard (L/D = 30) = 3300,256 = 23,01 ft
Sharp edge entrance (k = 0,5; L/D = 28) = 0,5280,256 = 3,5793 ft
Pipe exit (k = 1; L/D = 54) = 1540,256 = 13,806 ft
Total ekivalensi pemipaan, L = 73,719 ft
v 2 L (2,43488) 2 73,719
Faktor gesekan, Ff = f = (0,02) = 0,5314 ft.lbf/lbm
2 gc di 2 32,17 0,256
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Beda tekanan, P = 0 Psi
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P g
Kerja pompa, Wf = + z + F f = 0 + 301 + 0,5314 = 30,5314 ft.lbf/lbm
gc

Wf Q 30,5314 62,2480 0,125


Daya pompa, P = =
550 550 0,85
= 0,5081 Hp (dipakai pompa Hp)

3. Bak Sedimentasi (BS)

Fungsi : untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.

Jumlah :1

Bentuk : bak dengan permukaan persegi

Bahan kontruksi : beton kedap air

Kondisi penyimpanan : temperatur = 30 oC

tekanan = 1 atm

Laju massa air : 10417,848 kg/jam

Densitas air : 997,08 kg/m3 = 62,2480 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan : 5 jam

Faktor keamanan : 20 %

10417,848 kg / jam x5 jam


Volume air : Va = 3
= 63,6694 m3
997,08kg / m

Volume bak : Vb = 1,2 x 63,6694 m3 = 76,4033 m3

Dimensi bak : - panjang (p) = 2 x tinggi bak (t)

- lebar (l) = 2 x tinggi bak (t)


maka : V=pxlxt

76,4033 m3 = 2t x 2t x t

76,4033 m3 = 4t3

t = 2,67311 m

diperoleh : Tinggi (t) = 2,67311 m


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Lebar (l) = 2 x 2,67311 m = 5,34623 m

Panjang (p) = 2 x 2,67311 m = 5,34623 m

4. Pompa Sedimentasi (PU-02)


Fungsi : memompa air dari bak pengendapan ke tangki Flash Mixing
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi:
- Temperatur = 30C
- Densitas air () = 997,08 kg/m3 = 62,2480 lbm/ft3 (Perry, 1997)
- Viskositas air () = 0,8007 cP = 1,93968 lbm/ftjam (Perry, 1997)
- Laju alir massa (F) = 10417,848 kg/jam = 7,775 lbm/detik
F 7,775 lbm /detik
Laju alir volumetrik, Q = = = 0,125 ft3/s
62,2480 lbm /ft 3

Diameter optimum, De = 3,9 Q0,45 0,13 (Timmerhaus, 1980)


= 3,9 (0,125)0,45 (62,2480)0,13
= 2,61678662 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
Q 0,215
Kecepatan linear, v = = = 2,435 ft/s
a" 0,0513
v di 62,2480 2,435 0,256
Bil. Reynold, Re = = = 72017,1288
5,388 10 4
Dari Figure 2.10.3 Gean Koplis (1983):
Digunakan material pipa berupa comercial steel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Faktor roughness, = 4,6.10-5 m
4,6.105
Relative roughness = = = 0,0001799 (Friction Factor, f = 0,02)
di 0,256
Perhitungan ekivalensi pemipaan
Pipa lurus = 30 ft
Dari Appendik C, Alan Foust (1980):
1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,256 = 3,323 ft
3 elbow 900 standard (L/D = 30) = 3300,256 = 23,01 ft
Sharp edge entrance (k = 0,5; L/D = 28)= 0,5280,256 = 3,5793 ft
Pipe exit (k = 1; L/D = 54) = 1540,256 = 13,806 ft
Total ekivalensi pemipaan, L = 30 + 3,323 ft + 23,01 ft + 3,5793 ft + 13,806 ft
= 73,719 ft
v 2 L (2,435) 2 73,719
Faktor gesekan, Ff = f = (0,02) = 0,5314 ft.lbf/lbm
2 gc di 2 32,17 0,256
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Tekanan pada bak sedimentasi (BS)

P1 = 1 atm = 2116,172625 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Flash Mixing (TP-03)

P2 = 133,29414 kPa = 2783,848114 lbf/ft2

P = P2 P1 = 2783,848114 lbf/ft2- 2116,172625 lbf/ft2

= 667,675489 lbf/ft2

P 667,675489 lbf/ft 2
= = 10,7260553 ft.lbf / lbm
62,2480 lbm/ft 3

P g
Kerja pompa, Wf = + z + F f = 10,7260553 +301+0,5314 = 41,257 ft.lbf/lbm
gc

Wf Q 41,2574 62,2480 0,215


Daya pompa, P = = = 1,181 Hp (dipakai
550 550 0,85
pompa 1 Hp)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
5. Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01)
Fungsi : Membuat dan menyimpan larutan alum
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan : Carbon Steel SA283 grade C
Perhitungan volume tangki
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30% (berat)
Laju massa alum = 0,5208 kg/jam (dari Bab 7)
0,5208
Laju massa, F = = 2,11667 kg/jam
0,3
Waktu tinggal, t = 90 hari
Densitas, = 1363 kg/m3 (85,0891 lb/ft3) (Perry, 1997)
Ft 4,1423 90 24
Volume Fluida, Vf = = = 3,35437 m3
1363
Faktor keamanan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 3,35437 = 4,02524 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/H =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tangki, Vt = Vs = 14 D 2 H = 4,02524 m3


Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 4,02524
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 1,566 m (61,6822 in)
1
3 1
3

4 4
Tinggi tangki, H = 3 D = 3
1,566 = 2,08897 m

Diameter tutup, Dc = 1,56673 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan uap, Pu = 4,241 kPa (< 1 atm)
Tekanan izin, S = 12650 Psi
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun
A = 10 tahun.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Vf 3,35437
Tinggi level, Hf = H = 2,08897 = 1,74081 m
Vt 4,02524
Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 1363 9,8 1,74081 = 23252,7 Pa (3,372 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (3,37242 + 14,696) = 21,6816 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
21,6816 61,6822
= + 0,125(10) = 1,3122 in.
2 12650 0,85 1,2 21,6816
Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.

Tebal dinding tutup tangki


Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.

Perhitungan pengaduk
Jenis pengaduk : six blade flat turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
motor

W L

Da J

Gambar LD-2: Sketsa perancangan pengaduk


Perbandingan ukuran tangki dari Waren L., Mc.Cabe (1994):
Da 1 H J 1 E W 1 L 1
= ; = 1; = ; = 1; = ; =
Dt 3 Dt Dt 12 Da Da 5 Da 4

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Diameter tangki, (Dt) = 1,566 m
Diameter turbin, (Da) = 0,52224 m = 1,71338 ft
Tinggi baffle, (H) = 1,566 m
Lebar baffle, (J) = 0,13056 m
Jarak pengaduk, (E) = 0,52224 m
Lebar impeller, (W) = 0,10445 m
Panjang impeller, (L) = 0,13056 m
Turbin beroperasi pada 1 putaran/dtk
Viskositas alum 30 % = 6,7210-4 lb/ftdetik (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
Da2 n 1,713382 1 85,0891
N Re = = = 371715,3
6,72 10 4
Karena NRe < 10000 , KT = 4
KT n3 Da5 4 13 1,713385 85,0891
P = = = 156,221 lbf/s
gc 32,174
156,221
= = 0,284038 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang dipakai:
550
Pm = 0,5/0,8 = 0,355048 Hp (dipakai Hp).
6. Pompa Larutan Alum (PU-03)
Fungsi : Menginjeksi larutan alum ke Flash Mixing (TP-03)
Jenis : Dose pump
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Laju massa, F = 2,11667 kg/jam (0,001296182 lb/s)
Suhu operasi = 30oC
Densitas Fluida, = 1363 kg/m3 (85,0921 lb/ft3) (Perry, 1997)
Viskositas fluida, = 0,9996 cP (6,72610-4 lb/ft.s) (Perry, 1997)
F 0,001296182
Laju volumetric, Q = = = 1,5233.10-5 ft3/s
85,0921
Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13 (Timmerhouse, 1980)
= 3,9 (1,5233.10-5) 0,45 (85,0921) 0,13 = 0,04722803 in.
Dari Appendik C, Alan Foust (1980) dipakai pipa:
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Schedule number = 40
Ukuran nominal = in.
Diameter dalam, di = 0,269 in. (0,02242 ft)
Diameter luar, do = 0,405 in. (0,03375 ft)
Tebal dinding, t = 0,068 in. (0,05667 ft)
Luas muka, a = 0,0576 in2. (0,0004 ft2)
Q 1,5233.10-5
Kecepatan linear, v = = = 0,038 ft/s
a" 0,0004
v d i 85,0921 0,03808175 0,02242
Bil. Reynold, Re = = = 108,138817
6,726 10 4
Friction Factor, f = 64/NRe = 0,591831883
Perhitungan ekivalensi pemipaan
Pipa lurus = 30 ft
Dari Appendik C, Alan Foust (1980):
1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,02242 = 0,2914167 ft
2 elbow 900 standard (L/D = 30) = 2300,02242 = 1,3452 ft
Pipe entrance (k = 0,5; L/D = 18) = 0,5180,02242 = 0,20175 ft
Pipe exit (k = 1; L/D = 35) = 350,02242 = 0,7845833 ft
Total ekivalensi pemipaan, L = 30+0,29146+1,3452+0,20175+0,7845833
= 32,62275 ft
v 2 L (0,038) 2 32,62275
Faktor gesekan, Ff = f = (0,592)
2 gc di 2 32,17 0,02242
= 0,0193 ft.lbf/lbm
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 10 ft
Tekanan pada tangki pelarutan alum (TP-01)

P1 = 21,6818 psi = 3122,2133 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Flash Mixing (TP-03)

P2 = 133,29414 kPa = 2783,848114 lbf/ft2

P = P2 P1 = 2783,848114 lbf/ft2- 3122,2133 lbf/ft2


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= -338,365 lbf/ft2

P - 338,365 lbf/ft 2
= = -3,976 ft.lbf / lbm
85,0921 lbm/ft3
P g
Kerja pompa, Wf = + z + Ff
gc
= -3,976 + 10 1+ 0,0193 = 6,043 ft.lbf/lbm
Wf Q 6,043 85,0921 1,5233.10-5
Daya pompa, P = =
550 550 0,85
= 1,675.10-5 Hp (dipakai pompa 10 Watt)

7. Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3) (TP-02)


Fungsi : Membuat dan menyimpan larutan soda abu
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan : Carbon Steel SA283 grade C
Perhitungan volume tangki
Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30% (berat)
Laju massa Na2CO3 = 0,2813 kg/jam
0,2813
Laju massa, F = = 1,14333 kg/jam
0,3
Waktu tinggal, t = 30 hari
Densitas, = 1327 kg/m3 (82,8417 lb/ft3) (Perry, 1997)
Ft 1,14333 30 24
Volume Fluida, Vf = = = 0,62035 m3
1327
Faktor keamanan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 0,62035 = 0,74442 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/H =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tangki, Vt = Vs = 14 D 2 H = 0,74442 m3

Dengan substitusi H diperoleh:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Vt 0,74442
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 0,77978 m (30,6999 in)
1
2 1
2

Tinggi tangki, H = 2 D = 2 0,77978 = 1,55956 m
Diameter tutup, Dc = 0,77978 m
Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan uap, Pu = 4,241 kPa (< 1 atm)
Tekanan izin, S = 12650 Psi
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in.
A = 10 tahun.
Vf 0,62035
Tinggi level, Hf = H = 1,55956 = 1,29963 m
Vt 0,74442
Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 1327 9,8 1,29963 = 16901,2 Pa (2,45118 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (2,45118 + 14,696) = 20,5766 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
20,5766 30,6999
= + 0,125(10) = 1,27941 in.
2 12650 0,85 1,2 20,5766
Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.

Tebal dinding tutup tangki


Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Perhitungan pengaduk
Jenis pengaduk : six blade flat turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Perbandingan ukuran tangki dari Waren L., Mc.Cabe (1994):
Da 1 H J 1 E W 1 L 1
= ; = 1; = ; = 1; = ; = (Gambar LD-02)
Dt 3 Dt Dt 12 Da Da 5 Da 4
Diameter tangki, (Dt) = 0,77978 m
Diameter turbin, (Da) = 0,25992 m = 0,853 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tinggi baffle, (H) = 0,77978 m
Lebar baffle, (J) = 0,06498165 m
Jarak pengaduk, (E) = 0,25992 m
Lebar impeller, (W) = 0,039746667 m
Panjang impeller, (L) = 0,05198532 m
Turbin beroperasi pada 60 putaran/mnt = 1 putaran/dtk
Viskositas alum 30 % = 3,6910-4 lb/ftdetik (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
Da2 n 0,8532 1 82,8417
N Re = = = 165232,219
3,69 10 4
Dari Fig. 3.4-4, curve 1, Gean Koplis, 1983: Np = 3
K T n 3 Da5 3 13 0,8535 82,8417
P = = = 3,4835 lbf/s
gc 32,174
3,4835
= = 0,00633366 Hp; efisiensi motor 0,8 maka daya motor yang dipakai:
550
Pm = 0,00633366/0,8 = 0,00791708 Hp (dipakai 1
20 Hp).

8. Pompa Larutan Soda Abu (PU-04)


Fungsi : Menginjeksi larutan soda abu
Jenis : Dose pump
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Laju alir, F = 1,14333 kg/jam (0,000700163 lb/s)
Suhu operasi = 30oC
Densitas Fluida, = 1327 kg/m3 (82,8446 lb/ft3) (Perry, 1997)
Viskositas fluida, = 0,5489 cP (3,69410-4 lb/ft.s) (Perry, 1997)

Spesifikasi pipa
F 0,000700163
Laju volumetric, Q = = = 8,4515.10-6 ft3/s
82,8446
Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13 (Timmerhouse, 1980)
= 3,9 (8,4515.10-6) 0,45 (82,8446) 0,13 = 0,03610435 in.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Dari Appendik C, Alan Foust (1980) dipakai pipa:
Schedule number = 40
Ukuran nominal = in.
Diameter dalam, di = 0,269 in. (0,02242 ft)
Diameter luar, do = 0,405 in. (0,03375 ft)
Tebal dinding, t = 0,068 in. (0,00567 ft)
Luas muka, a = 0,0576 in2. (0,0004 ft2)
Q 8,4515.10-6
Kecepatan linear, v = = = 0,02113 ft/s
a" 0,0004
v d i 82,8446 0,02113 0,02242
Bil. Reynold, Re = = = 106,376927
3,694 10 4
Friction Factor, f = 64/NRe = 64/106,376927 = 0,6016
Perhitungan ekivalensi pemipaan
Pipa lurus = 50 ft
Dari Appendik C, Alan Foust (1980):
1 gate valve fully open (L/D = 13) = 1130,02242 = 0,29146 ft
2 elbow 900 standard (L/D = 30) = 2300,02242 = 1,3452 ft
Pipe entrance (k = 0,5; L/D = 18) = 0,5180,02242 = 0,20175 ft
Pipe exit (k = 1; L/D = 35) = 350,02242 = 0,784583333 ft
Total ekivalensi pemipaan, L = 50+0,29146+1,3452+0,20175+0,784583333
= 52,62275 ft
v 2 L (0,02113) 2 52,62275
Friksi pada pipa, Ff = f = 0,6016
2 gc di 2 32,17 0,02242
= 0,0098 ft.lbf/lbm
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 10 ft
Tekanan pada tangki pelarutan soda abu (TP-02)

P1 = 20,5766 psi = 2963,0901 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Flash Mixing (Tp-03)

P2 = 133,29414 kPa = 2783,848114 lbf/ft2


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P = P2 P1 = 2783,848114 lbf/ft2- 2963,0901 lbf/ft2

= -179,242 lbf/ft2

P - 179,242 lbf/ft 2
= = -2,1636 ft.lbf / lbm
82,8446 lbm/ft 3
P g
Kerja pompa, Wf = + z + Ff
gc
= -2,1636 + 101 + 0,0098 = 7,846 ft.lbf/lbm
Wf Q 7,846 82,8446 8,4515.106
Daya pompa, P = =
550 550 0,85
= 1,175.10-5 Hp (dipakai pompa 10 Watt)

9. Flash Mixing (TP-03)

Fungsi : mencampur air dengan alum dan soda abu sebelum masuk ke
Clarifier

Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar


Bahan konstruksi : Carbon Steel SA283 grade C
Kondisi pelarutan : temperatur = 28C dengan tekanan = 1 atm
Laju alir :
1. Air, Q = 0,003537 m3/s
2. Alum, F = 2,11667 kg/jam = 0,001317 lbm/detik
F 0,001317 lbm /detik
Q= = = 1,523.10-5 ft 3 /s = 4,3125 x 10-7 m3/s
86,48104 lbm /ft 3
3. Soda abu, F = 0,343 kg/jam = 0,000213 lbm/detik
F 0,000213 lb m /detik
Q= = = 1,5 x 10-5 ft 3 /s = 4,25 x 10-7 m3/s
84,19688 lb m /ft 3

Total laju aliran (Q) = 0,003537 m3/s


Digunakan tangki dengan diameter 0,08 m; tinggi larutan dalam tangki 0,75 m : V =
.D 2 3,14 x (0,08) 2
Q/( )= 0,003537 m3/s/ ( ) = 0,70402 m/s2
4 4

0,75 m
Waktu pencampuran = = 1,06531 s
0,70402 m/s 2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
(antara 1 1 det; desain diterima) (Kawamura, 1991)

Volume air, Va = (3,14).(0,08)2.(0,75)/4 = 0,00377 m3


Volume tangki, Vt = 0,75 Va = 0,00502 m3
Tinggi tangki, H = 4Vt =1m
3,14 D2
Perhitungan daya flash mixer :

G x t = 1000; dengan G = kecepatan gradien (Kawamura, 1991)

G x 1,06531 = 1000 ; G = 938,694


G = (P/v)0,5
P = G2..v = (938,694 /s)2(0,836.10-3 N.s/m2)( 0,70402 m/s2)
= 518,608 J/s
1 kW = 1000 J/s; sehingga P = 0,518 kW atau 0,6954 Hp
Efisiensi 80% ; daya motor penggerak = 0,6954/(0,8) = 0,8692 Hp
Digunakan daya mixer 1 hp.

Jenis impeller yang disarankan : 4 blade turbin 45 (Kawamura, 1991)

Jumlah baffle : 4 buah

Da/Dt = 1/3 ; Da = 0,08/3 = 0,0266 m (McCabe,1999)


W/Da = 1/6 ; W = 0,0266/6 = 0,00444 m
E/Da = 1; E = Da = 0,0266 m

J/Dt = 1/12; J = 1/12(0,08) = 0,0666 m

L/Da = ; L = (0,0266) = 0,00665 m

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l= 1327 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,75 m = 9,75345 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 9,75345 kPa + 101,325 kPa = 111,07845 k Pa
Faktor kelonggaran = 20 %
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Maka, Pdesign = (1,2) (111,07845 kPa) = 133,29414 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD (133,29414 kPa) (0,125 m)
t= = = 0,00012 m = 0,0047 in
2SE 1,2P 2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(133,29414 kPa)
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0047 in + 1/8 in = 0,1297 in
Tebal shell standar yang digunakan = in (Brownell, 1959)

10. Pompa Flash Mixing (PU-05)


Fungsi : memompa air dari tangki pecampur ke Clarifier
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi :
- Temperatur = 28C
- Densitas air () = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas air () = 0,8360 cP = 2,02237 lbm/ftjam (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 12696,7 kg/jam = 7,775 lbm/detik
F 7,775 lbm /detik
Debit air/laju alir volumetrik, Q = =
62,195 lbm /ft 3
= 0,1250 ft3/s = 0,00354 m3/s
Diameter optimum, Di,opt = 0,363 Q0,45 0,13 (Peters et.al., 2004)
= 0,363 (0,00354)0,45 (996,24)0,13
= 0,07026 m = 2,6175 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
2
Inside sectional area : 0,0513 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Q 0,1250 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 2,437 ft/s
At 0,0513 ft 2

v D (62,195)(2,437 )(0,256)
Bilangan Reynold, N Re = = = 68976,2142
0,0005618

Karena NRe >4000, maka aliran turbulen.


Untuk pipa commercial steel dan pipa 3 in Sc.30, diperoleh : /D= 0,0006
Dari Fig.2.10-3, Geankoplis,1997 untuk NRe = 68976,2142 dan /D = 0,0006,
diperoleh : f = 0,021

Instalasi pipa:

(Dari appendiks C, Foust, 1980)


- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13 L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft
- 3 buah standard elbow 90; L/D =30 L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft
- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft
Panjang pipa total (L) = 73,719 ft

f v 2 L (0,021)(2,437 ) (73,719 )
2
Faktor gesekan, F = = = 0,558 ft lbf /lb m
2g c D 2(32,174 )(0,256 )

g
Tinggi pemompaan, z = 15 ft Static head, z = 15 ft lbf /lb m
gc

v2
Velocity head, = 0
2gc
Tekanan pada Flash Mixing (TP-03)

P1 = 133,29414 kPa = 2783,848114 lbf/ft2

Tekanan pada tangki Clarifier (CL)

P2 = 1 atm = 2116,2666 lbf/ft2

P = P2 P1 = 2116,2666 lbf/ft2- 2516,81167 lbf/ft2

= -400,55 lbf/ft2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008. (Foust, 1980)
USU Repository 2009
P - 400,55 lbf/ft 2
= = -6,44018 ft.lbf / lbm
62,195 lbm/ft3

g v 2 P
- Wf = z + + + F = 15 + 0 + -6,4401 + 0,558 = 9,12 ft.lb f / lbm
gc 2 g c

Tenaga pompa, P =
( )(
- Wf Q (9,12 ft.lbf /lb m ) 0,125 ft 3 /s 62,195 lb m /ft 3
=
)
550 550 ft.lbf /s.hp
= 0,128 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,128
Tenaga pompa yang dibutuhkan = hp = 0,1611 hp
0,8
Digunakan daya pompa standar hp.

11. Clarifier (CL)


Fungsi :Mengendapkan flok yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu
Material : Carbon steel SA-283, Grade C
Bentuk : Tangki terbuka dengan bagian bawah konis

Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3Na2CO3 + 3H2O 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2
Perhitungan kecepatan terminal pengendapan
Laju massa air = 10417,848 kg/jam
Laju massa larutan alum = 2,1167 kg/jam
Laju massa larutan soda = 1,1433 kg/jam
Densitas larutan alum = 1363 kg/m3 (85,0921 lb/ft3) (Perry, 1997)
3 3
Densitas larutan soda abu = 1327 kg/m (82,8417 lb/ft ) (Perry, 1997)
Densitas air = 997,08 kg/m3 (62,2480 lb/ft3) (Geankoplis, 1997)
Massa total, mt = 10417,848 + 2,1167 + 1,1433 = 12699,96 kg/jam
10417,848 2,1167 1,1433
Volume total, Vt = + + = 12,736 m3/jam
997,08 1363 1327
Massa total 12696,7
Densitas larutan, = = = 996,88 kg/m3 (0,836 gr/cm3)
Volum total 12,736
Densitas flok didekati dari densitas rata-rata padatan alum dan soda abu

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Massa alum solid = 0,5208 kg/jam
Massa soda abu solid = 0,2813 kg/jam
Densitas alum solid = 2710 kg/m3 (Perry, 1997)
Densitas soda abu solid = 2533 kg/m3 (Perry, 1997)
Massa padatan total = 0,5208 + 0,2813 = 0,978 kg/m3
0,5208 0,2813
Volum padatan total = + = 0,369 10-3
2710 2533
Massa total 0,978
Densitas padatan, s = = = 2645,155 kg/m3 (2,644 gr/cm3)
Volum total 0,369 10 -3

Menurut Hukum Stokes:


( s ) g D p
2

us = (Ulrich, 1984)
18
us = kecepatan terminal pengendapan, cm/s
Dp = diameter flok = 0,002 cm (Perry, 1997)
g = percepatan gravitasi = 980 cm/s2
= viskositas larutan pada 30C = 0,0345 gr/cms ~ air (Perry, 1997)
(2,644 0,978) 980 0,0022
us = = 0,01052 cm/s (Ulrich, 1984)
18 0,0345
Perhitungan dimensi clarifier
10417,848 kg/jam
Laju alir volumetrik, Q = 3
= 12,736 m3/jam (0,003525 m3/s)
996,88 kg/m
Ditetapkan tinggi clarifier, H = 10 ft = 3,0480 m (304,8 cm)
H 304,8
Waktu pengendapan, = = = 28973,384 dtk (8,05 jam)
us 0,01052
Volume clarifier, Vc = 12,736 m3/jam 8,05 jam = 102,5014 m3
Tinggi konis, Hk = H = 3,0480 = 1,0160 m
Tinggi shell, Hs = 3,0480 1,0160 = 2,032 m
1/ 2 1/ 2
4V 4.102,5014
D = = = 3,49 m = 137,76 in
H 3,14.3,048
Perhitungan tebal dinding clarifier
Tekanan izin, S = 12650 Psi untuk carbon steel SA-283 grade C
Ef. Sambungan, E = 0,85
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun.
A = 10 tahun
Tek. hidrostatis, PH = g H = 997,1156 9,8 3,0480 = 29755,178 Pa (4,3198 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) (4,3198 + 14,696)
= 1,2 19,0158 = 22,81896 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
22,81896 137,76
= + 0,125(10) = 1,396 in.
2 12650 0,85 1,2 22,81896
Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.
Perhitungan daya motor penyapu flok
Daya motor yang dibutuhkan:
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
P = 0,006(3,49)2 = 0,073 kW (0,098 Hp)
Digunakan daya motor standar Hp

12. Pompa Clarifier (PU-06)


Fungsi : memompa air dari Clarifier ke tangki filtrasi
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi :
- Temperatur = 28C
- Densitas air () = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas air () = 0,8360 cP = 2,02237 lbm/ftjam (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 12696,7 kg/jam = 7,775 lbm/detik
F 7,775 lbm /detik
Debit air/laju alir volumetrik, Q = =
62,195 lbm /ft 3
= 0,1250 ft3/s = 0,00354 m3/s
Diameter optimum, Di,opt = 0,363 Q0,45 0,13 (Peters et.al., 2004)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 0,363 (0,00354)0,45 (996,24)0,13
= 0,07026 m = 2,6175 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
Q 0,1250 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 2,437 ft/s
At 0,0513 ft 2

v D (62,195)(2,437 )(0,256)
Bilangan Reynold, N Re = = = 68976,2142
0,0005618

Karena NRe >4000, maka aliran turbulen.


Untuk pipa commercial steel dan pipa 3 in Sc.30, diperoleh : /D= 0,0006
Dari Fig.2.10-3, Geankoplis,1997 untuk NRe = 68976,2142 dan /D = 0,0006,
diperoleh : f = 0,021

Instalasi pipa:

(Dari appendiks C, Foust, 1980)


- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13 L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft
- 3 buah standard elbow 90; L/D =30 L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft
- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft
Panjang pipa total (L) = 73,719 ft
Faktor gesekan,

f v 2 L (0,021)(2,437 ) (73,719 )
2
F = = = 0,558 ft lbf /lb m
2g c D 2(32,174 )(0,256 )

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

g v2
Static head, z = 15 ft lbf /lb m Velocity head, = 0
gc c
2 g

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tekanan pada Clarifier (CL)

P1 = 1 atm = 2116,2666 lbf/ft2

Tekanan pada Tangki Filtrasi (TF)

P2 = 155,683 kPa = 3251,439455 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3251,439455 lbf/ft2- 2116,2666 lbf/ft2

= 1135,1734 lbf/ft2

P 1135,1734 lbf/ft 2
= = 18,252 ft.lbf / lbm
62,195 lbm/ft 3
g v 2 P
- Wf = z + + + F
gc c
2 g
= 15 + 0 + 18,252 + 0,558 = 33,81 ft.lb f / lbm (Foust, 1980)

Tenaga pompa, P =
( )(
- Wf Q (36,81 ft.lbf /lb m ) 0,125 ft 3 /s 62,195lb m /ft 3
=
)
550 550 ft.lbf /s.hp
= 0,478 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
0,478
Tenaga pompa yang dibutuhkan = hp = 0,5974 hp
0,8
Digunakan daya pompa standar 1 hp.

13. Tangki Filtrasi (TF)


Fungsi : Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air
yang keluar dari clarifier
Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1
Kondisi penyaringan : Temperatur = 28C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 10417,848 kg/jam
Densitas air = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
Tangki filter dirancang untuk penampungan jam operasi.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Direncanakan volume bahan penyaring =1/3 volume tangki
Ukuran Tangki Filter
10417,848 kg/jam 0,25 jam
Volume air, Va = 3
= 3,186 m3
996,24 kg/m

Faktor keamanan 20 %, volume tangki = 1,2 x 3,186 = 3,823 m3

Volume total = 4/3 x 3,823 m3 = 5,098 m3


.Di 2 Hs
- Volume silinder tangki (Vs) =
4
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : Di = 3 : 1
3.Di 2
Vs = = 2,355 Di 3
4
5,098 m3 = 2,355 Di3
Di = 1,29 m; H = 3,88 m
Tinggi penyaring = x 3,88 = 0,97 m
Tinggi air = x 3,88 = 2,91 m
Perbandingan tinggi tutup tangki dengan diameter dalam adalah 1 : 4
Tinggi tutup tangki = (1,29) = 0,3325 m
Tekanan hidrostatis,
Pair = x g x l
= 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,91 m = 28410,77232 Pa
Faktor kelonggaran = 20 %
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 28,410 kPa + 101,325 kPa = 129,736 kPa
Maka, Pdesign = (1,2) (129,736 kPa) = 155,683 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kP (Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD
t=
SE 0,6P
(155,683 kPa) (1,29 m)
=
(87.218,714 kPa)(0,8) 0,6(155,683 kPa)
= 0,00288 m = 0,1134 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1134 in + 1/8 in = 0,238 in
Tebal shell standar yang digunakan = in (Brownell, 1959)

14. Tangki Utilitas 1 (TU-01)


Fungsi : Menampung air dari tangki filtrasi
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-283 grade C
Perhitungan volume tangki
Laju massa, F = 10417,848 kg/jam
Waktu tinggal, t = 12 jam
Densitas, = 997,08 kg/m3 (Perry, 1997)
Ft 10417,848 12
Volume Fluida, Vf = = = 152,806 m3
997,08
Faktor keamanan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 152,806 = 183,367 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/H =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tangki, Vt = 14 D 2 H = 183,367 m3

Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 183,367
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 5,595 m (220,294 in)
1
3 1
3

4 4
Tinggi tangki, H = 3 D = 3
5,595 = 7,46 m

Diameter tutup, Dc = 5,595 m


Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S = 12650 Psi untuk SA-283 grade C
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun.
A = 10 tahun

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Vf 152,806
Tinggi level, Hf = H = 7,46 = 6,2167 m
Vt 183,367
Tek. hidrostatis, PH = g Hf
= 997,08 9,8 6,2167 = 60745,5 Pa (8,81 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (8,81 + 14,696) = 28,208 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
28,208 220,294
= + 0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 28,208
= 1,54 in (dipakai baja dengan tebal 1 in.)
Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.

15. Pompa Tangki Utilitas 1 (PU-07)


Fungsi : Memompa air dari TU-01 ke Cation Exchanger
Jenis : Sentrifugal aliran radial
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Laju alir, F = 10305,233 kg/jam = 6,78 lbm/s
Suhu operasi = 30oC
Densitas Fluida, = 997,08 kg/m3 (62,2480 lbm/ft3) (Geankoplis, 1997)
Viskositas fluida, = 0,8360 cP (0,0005818 lbm/ft.jam) (Perry, 1997)
Spesifikasi pipa
F 6,78
Laju volumetric, Q = = = 0,109 ft3/s = 0,00308 m3/s
62,2480
Diameter optimum, Di,opt = 0,363 (0,00308)0,45 (997,08)0,13 (Peters et.al., 2004)
= 0,066 m = 2,6 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
2
Inside sectional area : 0,0513 ft
Q 0,109
Kecepatan linear, v = = = 2,125 ft/s
a" 0,0513
v d i 62,2480 2,125 0,256
Bil. Reynold, Re = = = 58197,025
0,0005818
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk NRe = 58197,025 diperoleh /D = 0,0006,
dan diperoleh f = 0,032

Instalasi pipa:

(Dari appendiks C, Foust, 1980)


- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13 L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft
- 3 buah standard elbow 90; L/D =30 L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft
- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft
Panjang pipa total (L) = 73,719 ft
Faktor gesekan,
v 2 L (2,125) 2 73,719
Ff = f = (0,032) = 0,647 ft.lbf/lbm
2 gc di 2 32,17 0,256

Tinggi pemompaan, z = 40 ft

g v2
Static head, z = 15 ft lbf /lb m ; Velocity head, = 0
gc 2gc
Tekanan pada Tangki Utilitas (TU-01)

P1 = 28,208 psi = 4062,0338 lbf/ft2

Tekanan pada Cation Exchanger (CE)

P2 = 25,893 psi = 3728,6671 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3728,6671 lbf/ft2- 4062,0338 lbf/ft2

= -333,367 lbf/ft2

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P - 333,367 lbf/ft 2
= = 5,355 ft.lbf / lbm (Foust, 1980)
62,2480 lbm/ft3

g v 2 P
Ws = z + + + F = 15 + 0 5,355 + 0,647 = 10,291 ft.lb f / lbm
gc 2 g c

Tenaga pompa,

P=
( )(
WsQ (10,291 ft.lbf /lb m ) 0,109 ft 3 /s 62,1952480lb m /ft 3
= = 0,127 hp
)
550 550 ft.lbf /s.hp

Untuk efisiensi pompa 80 %, maka


0,127
Tenaga pompa yang dibutuhkan = hp = 0,158 hp
0,8
Digunakan daya pompa standar hp.

16. Cation Exchanger (CE)


Fungsi : Mengurangi kesadahan air
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan : 1 unit
Dimensi cation exchanger
Dari Bab VII, diperoleh:
Diameter CE, D = 2 ft (24 in)
Luas penampang CE, A = 3,14 ft2
Tinggi resin CE, Hr = 4,4867 ft (1,367 m)
Tinggi tutup CE, Hc = ( D) = 2 = 0,5 ft (0,152 m)
Tinggi resin head, Hh = D = 2 = 0,5 ft (0,152 m)
Tinggi shell CE, H = Hr + 2Hh = 4,4867 + 2 0,5 = 5,4867 ft (1,672 m)

Tebal plat dinding cation exchanger


Tekanan desain dihitung berdasarkan berat resin dan air saat beroperasi
Densitas resin, = 1173 kg/m3 (Doulite C-10) (Nalco, 1979)
Tekanan izin, S = 12650 Psi carbon steel SA-283 grade C (Brownell,1959)
Ef. Sambungan, E = 0,85

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Izin korosi, C = 0,125 in.
A = 10 tahun.
Tek. total, Pt = (1 - )r g Hr + a g Hf ( = fraksi lowong resin, diambil 0,1)
= (1-0,1) 11739,82,063 + 997,089,8(2,368+20,152)
= 47452,647 Pa (6,88205 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) Pt = 1,2 (6,88205 +14,696) = 25,893 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
25,893 24
= + 0,125(10)= 1,279 in.
2 12650 0,85 1,2 25,893
Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.
Tebal plat tutup cation exchanger
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.

17. Tangki Pelarutan Asam Sulfat H2SO4 (TP-04)


Fungsi : Membuat larutan asam sulfat
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Low Alloy Steel SA203 grade A
Kondisi pelarutan : Temperatur = 28C ; Tekanan = 1 atm
H2SO4 yang digunakan mempunyai konsentrasi 5 % (% berat)
Laju massa H2SO4 = 38,342 kg/hari
Densitas H2SO4 = 1061,7 kg/m3 = 66,29 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20 %
Ukuran Tangki
38,342 kg/hari 30 hari
Volume larutan, Vl = = 32,73 m3
0,05 1061,7 kg/m 3

Volume tangki, Vt = 1,2 32,73 m3 = 39,276 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 3 : 4

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
1 2
V= D H
4
1 4
39,276 m3 = D 2 D
4 3
1
39,276 m3 = D3
3
Maka:
D = 3,348 m ; H = 4,46 m
39,276 m3
Tinggi larutan H2SO4 dalam tangki = = 7,401 m
(1,3)
1 2

4
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l
= 1061,7 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 7,401 m = 77,008 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 77,008 kPa + 101,325 kPa = 178,333 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %. Maka, Pdesign = (1,2) (178,333 kPa) = 213,99 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress = 16250 psia = 112039,85 kPa (Brownell, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE 1,2P
(213,99 kPa) (3,348 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(213,99 kPa)
= 0,0048 m = 0,1905 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1905 in + 1/8 in = 0,3155 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,5 in (Brownell, 1959)
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 3,348 m = 1,116 m
E/Da = 1 ; E = 1,116 m
L/Da = ; L = x 1,116 = 0,279 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 1,116 m = 0,2232 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 3,348 m = 0,279 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas H2SO4 5 % = 0,012 lbm/ftdetik (Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,

N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1983)

N Re =
(66,29)(1)(1,116 x 3,2808)2 = 74055,05
0,012
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
Dari Fig. 3.4-4, curve 1, Gean Koplis, 1983: Np = 3,3
KT n3 Da5 3,3 13 1,1165 82,8417
P = = = 0,0267 lbf/s
g c x 550 32,174 x 550
Pm = 0,0267/0,8 = 0,03343 Hp (dipakai 1
20 Hp).

18. Pompa H2SO4 (PU-08)


Fungsi : memompa larutan asam sulfat dari tangki pelarutan asam
sulfat ke penukar kation (cation exchanger)
Jenis : pompa injeksi
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi:
- Temperatur = 28C
- Densitas H2SO4 () = 1061,7 kg/m3 = 66,29 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas H2SO4 () = 0,012 lbm/ftdetik = 1,786.10-2 Pa.s (Othmer, 1967)
- Laju alir massa (F) =1158,32 kg/hari= 48,263 kg/jam = 0,0295 lbm/detik
F 0,0295 lb m /detik
Laju alir volume, Q = = = 0,000446 ft 3 /s
66,29 lbm /ft 3

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 1,2626.10 -5 m3/s
Diameter optimum, Di,opt = 0,363 Q0,45 0,13 (Peters et.al., 2004)
dengan : Di,opt = diameter optimum (m) = densitas (kg/m3)
Q = laju volumetrik (m3/s) = viskositas (Pa.s)
Maka : Di,opt = 0,363 (1,2626.10 -5)0,4 (1061,7)0,13
= 0,00985 m = 0,388 in
Spesifikasi pipa yang digunakan: (Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal = in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 0,622 in = 0,0518 ft
- Diameter luar (OD) = 0,84 in = 0,07 ft
- Luas penampang dalam (At) = 0,00211 ft2
- Bahan konstruksi = commercial steel
Q 0,000446 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 0,2113 ft/s
At 0,00211 ft 2

v D 66,29(0,2133)(0,0518)
Bilangan Reynold, N Re = = = 60,485
0,012
Aliran adalah laminar, maka :
f = 16/NRe = 16/60,485 = 0,264
Dari appendiks, C, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D=13 L2 = 1 13 0,0518 = 0,3734 ft

- 3 buah standard elbow 90 , L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,0518= 4,662 ft


- 1 buah sharp edge entrance, K = 0,5 ; L/D =17 L4 = 0,5 17 0,0518= 0,4403 ft
- 1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 36 L5 = 1,0 36 0,0518 = 1,8648 ft
Panjang pipa total (L) = 37,3405 ft
Faktor gesekan,

f v 2 L (0,264)(0,2113) (37,3405)
2
F = = = 0,132 ft lbf /lb m
2 gc D 2(32,174 )(0,0518)

Tinggi pemompaan, z = 15 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
g v2
Static head, z = 15 ft lb f /lb m ; Velocity head, = 0
gc 2gc
Tekanan pada Tangki Pelarutan H2SO4 (TP-04)

P1 = 213,99 kPa = 4469,18115 lbf/ft2

Tekanan pada Cation Exchanger (CE)

P2 = 25,893 psi = 3728,6671 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3728,6671 lbf/ft2- 4469,18115 lbf/ft2

= -740,514 lbf/ft2

P - 740,514 lbf/ft 2
= = -11,1708 ft.lbf / lbm
66,29 lbm/ft3

g v 2 P
- Wf = z + + + F
gc 2 g c

= 15 ft.lbf/lbm + 0 -11,1708 + 0,132 ft.lbf/lbm = 3,961 ft.lbf/lbm

Tenaga pompa, P =
( )(
- Wf Q (3,961 ft.lbf /lb m ) 0,000466 ft 3 /s 66,29 lb m /ft 3
=
)
550 550 ft.lbf /s.hp
= 0,000222 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan = (0,000222)/(0,8)= 0,00028 Hp
Digunakan daya pompa standar 10 Watt.

19. Pompa Cation Exchanger (PU-09)


Fungsi : Memompa air dari cation exchanger ke anion exchanger
Jenis : Sentrifugal aliran radial
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Laju alir, F = 10305,233 kg/jam = 6,78 lbm/s
Suhu operasi = 30oC
Densitas Fluida, = 997,08 kg/m3 (62,2480 lbm/ft3) (Geankoplis, 1997)
Viskositas fluida, = 0,8360 cP (0,0005818 lbm/ft.jam) (Perry, 1997)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Spesifikasi pipa
F 6,78
Laju volumetric, Q = = = 0,109 ft3/s = 0,00308 m3/s
62,2480
Diameter optimum, Di,opt = 0,363 (0,00308)0,45 (997,08)0,13 (Peters et.al., 2004)
= 0,066 m = 2,6 in
Dari appendiks C-6a Foust, 1980, dipilih pipa commercial steel :

Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter dalam (ID) : 3,068 in = 0,256 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,291 ft
2
Inside sectional area : 0,0513 ft
Q 0,109
Kecepatan linear, v = = = 2,125 ft/s
a" 0,0513
v d i 62,2480 2,125 0,256
Bil. Reynold, Re = = = 58197,025
0,0005818
Dari Appendix C-3, Foust, 1980, untuk NRe = 58197,025 diperoleh /D = 0,0006,
dan diperoleh f = 0,032

Instalasi pipa:

(Dari appendiks C, Foust, 1980)


- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open ; L/D=13 L2 = 1 13 0,256 ft = 3,323 ft
- 3 buah standard elbow 90; L/D =30 L3 = 3 30 0,256 ft = 23,01 ft
- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L/D = 28 L4 = 0,5 28 0,256 ft = 3,5793 ft
- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 54 0,256 ft = 13,806 ft
Panjang pipa total (L) = 73,719 ft
Faktor gesekan,
v 2 L (2,125) 2 73,719
Ff = f = (0,032) = 0,647 ft.lbf/lbm
2 gc di 2 32,17 0,256

Tinggi pemompaan, z = 40 ft

g v2
Static head, z = 15 ft lbf /lb m ; Velocity head, = 0
gc c
2 g
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Tekanan pada Cation Exchanger (CE)

P1 = 25,893 psi = 3728,6671 lbf/ft2

Tekanan pada Anion Exchanger (AE)

P2 = 24,9642 kPa = 3594,9172 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3594,9172 lbf/ft2- 3728,6671 lbf/ft2

= -133,75 lbf/ft2

P - 133,75 lbf/ft 2
= = -2,15 ft.lbf / lbm
62,2480 lbm/ft3
P g
Kerja pompa, Wf = + z + Ff
gc
= -2,15 + 301 + 0,647 = 28,497 ft.lbf/lbm
Wf Q 28,497 62,2480 0,109
Daya pompa, P = = = 0,4136 Hp ( hp)
550 550 0,85

20.Tangki Pelarutan NaOH (TP-05)


Fungsi : Tempat membuat larutan NaOH
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283, grade C
Jumlah :1
Laju alir massa NaOH = 148,647 kg/hari = 6,65 kg/jam
NaOH yang dipakai berupa larutan 4% (% berat)
Densitas larutan NaOH 4% = 1518 kg/m3 = 94,7689 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%,
Perhitungan Ukuran Tangki
(6,65 kg / jam)(24 jam / hari )(30 hari )
Volume larutan, (V1) = = 78,854 m3
(0,04)(1518 kg / m3 )

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Volume tangki = 1,2 x 78,854 m3 = 94,62 m3
Di 2 Hs
Volume silinder tangki (Vs) = (Brownell,1959)
4
Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : Di = 4 : 3
1 2
V= D H
4
1 4
Maka : 94,62 m3 = D 2 D
4 3
1
94,62 m3 = D3
3
D = 4,48 m ; H = 5,98 m
volume cairan x tinggi silinder
Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder

(78,854 m3 )(5,98 m)
= = 4,987 m = 16,361 ft
94,62 m3
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l
= 1518 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,987 m
= 74188,6068 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 74,188 kPa + 101,325 kPa = 175,513 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (175,513 kPa)
= 210,616 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE 1,2P
(210,616 kPa) (4,457 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(210,616 kPa)
= 0,00674 m = 0,2653 in

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,2653 in + 1/8 in = 0,39 in
Tebal shell standar yang digunakan = in (Brownell,1959)
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 4,48 m = 1,5 m
E/Da = 1 ; E = 1,5 m
L/Da = ; L = x 1,5 m = 0,375 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 1,5 m = 0,3 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 4,48 m = 0,373 m

dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas NaOH 4% = 4,302 . 10-4 lbm/ft.det (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,

N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)

N Re =
(94,7689 )(1)(1,5 x3,2808)2 = 5335037,351
4,302 10 4
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
Dari Fig. 3.4-4, curve 1, Gean Koplis, 1983: Np = 6
KT n3 Da5 6 13 1,55 82,8417
P = = = 0,2133 lbf/s
g c x 550 32,174 x 550
Pm = 0,1233 /0,8 = 0,2666 Hp (dipakai Hp).
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
21. Pompa NaOH (PU-10)
Fungsi : memompa larutan natrium hidroksida dari tangki pelarutan
natrium hidroksida ke penukar anion (anion exchanger)
Jenis : pompa injeksi
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1
Kondisi operasi:
- Temperatur = 28C
- Densitas NaOH () = 1518 kg/m3 = 94,7689 lbm/ft3 (Perry, 1999)
- Viskositas NaOH()= 4,302010-4 lbm/ftdetik = 6,4.10-4 Pa.s (Othmer, 1967)
- Laju alir massa (F) = 3992 kg/hari = 166,33 kg/jam = 0,102 lbm/detik
F 0,102 lb m /detik
Laju alir volume, Q = = = 0,001075 ft 3 /s
94,7689 lb m /ft 3

= 3,044.10-7 m3/s
Diameter optimum, Di,opt = 0,133 Q0,45 p0,13 (Peters et.al., 2004)
dengan : Di,opt = diameter optimum (m) = densitas (kg/m3)
Q = laju volumetrik (m3/s) = viskositas (Pa.s)
Maka : Di,opt = 0,363 (3,044.10-7)0,45 (1518)0,13
= 0,00813 m = 0,3437 in
Spesifikasi pipa yang digunakan: (Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal = in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 0,622 in = 0,0518 ft
- Diameter luar (OD) = 0,84 in = 0,07 ft
- Luas penampang dalam (At) = 0,00211 ft2
- Bahan konstruksi = commercial steel
Q 0,001075 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 0,5095 ft/s
At 0,00211 ft 2

v D (94,7689)(0,5095)(0,0518)
Bilangan Reynold, N Re = = = 208,42
0,012

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Aliran adalah laminar, maka dari Pers.2.10-7, Geankoplis, 1997, diperoleh
f = 16/NRe = 16/208,42= 0,07676
Dari appendiks, C, Foust, 1980
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D=13 L2 = 1 13 0,0518 = 0,3734 ft

- 3 buah standard elbow 90 , L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,0518= 4,662 ft


- 1 buah sharp edge entrance, K = 0,5 ; L/D =17 L4 = 0,5 17 0,0518= 0,4403 ft
- 1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 36 L5 = 1,0 36 0,0518 = 1,8648 ft
Panjang pipa total (L) = 37,3405 ft
Faktor gesekan,

f v 2 L (0,07676 )(0,5095) (37,3405)


2
F = = = 0,223 ft lbf /lb m
2 gc D 2(32,174 )(0,0518)

Tinggi pemompaan, z = 15 ft
g v 2
Static head, z = 15 ft lb f /lb m ; Velocity head, =0
gc 2 gc
Tekanan pada Tangki Pelarutan NaOH (TP-05)

P1 = 210,616 kPa = 4398,71516 lbf/ft2

Tekanan pada Anion Exchanger (AE)

P2 = 24,9642 psi = 3594,9172 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3594,9172 lbf/ft2- 4398,71516 lbf/ft2


(Foust, 1980)
= -803,798 lbf/ft2

P - 803,798 lbf/ft 2
= = -8,48 ft.lbf / lbm
94,769 lbm/ft3

g v 2 P
- Wf = z + + + F
gc c
2 g

= 15 ft.lbf/lbm + 0 -8,48 + 0,223 ft.lbf/lbm


= 6,74 ft.lbf/lbm

- Wf Q (6,74 ft.lbf/lbm)(0,001075 ft3/s)(94,7689 lbm/ft3)


Tenaga pompa, P = =
550 550 ft.lbf/s.hp
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 0,00125 hp
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan = (0,00125 hp)/(0,8)= 0,00156 Hp
Digunakan daya pompa standar 10 Watt.

22. Anion Exchanger (AE)


Fungsi : Mengurangi kesadahan air
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan : Carbon Steel SA-283 grade C
Jumlah : 2 unit (paralel)
Dimensi anion exchanger
Dari Bab VII, diperoleh:
Diameter CE, D = 2 ft (24 in)
Luas penampang CE, A = 3,14 ft2
Tinggi resin CE, Hr = 20,873 ft (3,362 m)
Tinggi tutup CE, Hc = ( D) = 2 = 0,5 ft (0,152 m)
Tinggi resin head, Hh = D = 2 = 0,5 ft (0,152 m)
Tinggi shell CE, H = Hr + 2Hh = 20,873 + 20,5 = 21,873 ft (6,66 m)
Tebal plat dinding anion exchanger
Tekanan desain dihitung berdasarkan berat resin dan air saat beroperasi
Densitas resin, = 1173 kg/m3 (Doulite C-10) (Nalco, 1979)
Tekanan izin, S = 12650 Psi carbon steel SA-283 grade C (Brownell,1959)
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in.
A = 10 tahun.
Tek. total, Pt = (1 - )r g Hr + a g Hf (= fraksi lowong resin, diambil 0,1)
= (1-0,1) 11739,86,834 + 997,089,8(7,14+20,152)
= 143441,79 Pa (20,8035 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) Pt = 1,2 20,8035 = 24,9642 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
24,9642 24
= + 0,125(10)= 1,278 in.
2 12650 0,85 1,2 24,9642
Dipakai baja dengan tebal 1,5 in.
Tebal plat tutup anion exchanger
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in. in.

23. Deaerator (DE)


Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal
Bahan : Carbon Steel SA-283 grade C
Perhitungan volume tangki
Laju massa, F = 2030,3 kg/jam
Waktu tinggal, t = 1 hari
Densitas, = 962,7 kg/m3 (suhu operasi 90oC) (Perry, 1997)
Ft 2030,3 24
Volume Fluida, Vf = = = 50,615 m3
962,7
Ruang bebas direncanakan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 50,615 = 60,74 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/L =
Rasio axis tutup =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tutup, Vc = 1
24 D 3 (untuk rasio axis )

Volume tangki, Vt = Vs + 2Vc = 14 D 2 H + 1


24 D 3 = 60,74 m3
Dengan substitusi L diperoleh:

Vt 60,74
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 3,72 m (146,554 in)
3 + 24
1 1 1
3
+ 241
4 4
Tinggi tangki, H = 3 D = 3
3,72 = 4,96 m
Diameter tutup, Dc = 3,72 m
Tinggi elips, Hc = 1
2 ( 12 D ) = 3,72 = 0,93 m
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S = 12650 Psi (carbon steel SA-53 grade C)
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun.
A = 10 tahun
Vf 50,615
Tinggi level, Hf = (H + H c ) = (4,96 + 0,93)
Vt 60,74
= 4,908 m
Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 962,7 9,8 4,908 = 46305,95 Pa (6,7157 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (6,7157 + 14,696) = 25,706 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
25,706 146,554
= + 0,125(10) = 1,425 in.
2 12650 0,85 1,2 25,706
Dipakai baja dengan tebal 1 in.
Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in
Daya pemanas listrik
Pemanas deairator menggunakan resistance electrical heater
Kondisi air masuk : 30oC, 101,3 kPa
Kondisi air keluar : 90oC, 101,3 kPa
Dari Smith (1987) steam tables;
H(air; 30oC, 101,3 kPa) = 125,7 + 0,001004(101,3-4,241) = 125,797 kJ/kg
H(air; 90oC, 101,3 kPa) = 373,9 + 0,001036(101,3-4,241) = 374,000 kJ/kg
H = 374,000-125,797 = 248,203 kJ/kg
248,203 33,76024 kJ 2,3276
Daya pemanas, P = = 2,3276 kW= = 3,1213 Hp
3600 s 0,7457

24. Pompa Daerator (PU-11)


Fungsi : memompa air dari deaerator ke ketel uap
ke Jenis : pompa sentrifugal
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi:

- Temperatur = 28C
- Densitas air () = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas air () = 0,8360 cP = 0,0005618 lbm/ftjam (Geankoplis, 1997)
- Laju alir massa (F) = 2030,3 kg/jam = 1,2433 lbm/detik
F 1,2433 lbm /detik
Laju alir volume, Q = = = 0,02 ft 3 /s = 0,00056 m3/s
62,195 lbm /ft 3

Diameter optimum, Di,opt = 0,363 (0,00056)0,45 (996,24)0,13 (Peters et.al., 2004)


= 0,0308 m = 1,2124 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi: (Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal = 1 in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 1,38 in = 0,115 ft
- Diameter luar (OD) = 1,66 in = 0,138 ft
- Luas penampang dalam (at) = 0,0104 ft2
- Bahan konstruksi = commercial steel
Q 0,02 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 1,923 ft/s
a t 0,0104 ft 2

v D (62,195)(1,923)(0,115)
Bilangan Reynold, N Re = = = 24482,2237
0,0005618
Dari Appendiks C, Alan Foust, 1980 diperoleh /D = 0,0018
Friction Factor, f = 0,0259

Instalasi pipa:

Dari appendiks C, Foust, 1980


- Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open; L/D=13 L2 = 1 13 0,115 = 1,495 ft

- 3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,115= 10,35 ft


- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5 ; L/D = 24 L4 = 0,5 24 x 0,115= 1,38 ft

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 48 L5 = 1,0 48 0,115= 5,52 ft
Panjang pipa total (L) = 68,745 ft
Faktor gesekan,

f v 2 L (0,0259)(1,923) (68,745)
2
F = = = 0,8897 ft lbf /lb m
2 gc D 2(32,174)(0,115)

Tinggi pemompaan, z = 30 ft

g v2
Static head, z = 30 ft lbf /lb m ; Velocity head, = 0
gc 2gc
Tekanan pada Deaerator (DE)

P1 = 25,706 psi = 3701,7385 lbf/ft2

Tekanan pada Ketel Uap (KU)

P2 = 194,54 kPa = 4062,9679 lbf/ft2

P = P2 P1 = 4062,9679 lbf/ft2- 3701,7385 lbf/ft2

= 361,23 lbf/ft2

P 361,23 lbf/ft 2
= = 4,245 ft.lbf / lbm (Foust, 1980)
85,0889 lbm/ft 3
g v 2 P
- Wf = z + + + F
gc 2 g c
= 30 ft lbf /lb m + 0 + 4,245 + 0,8897 ft lbf /lbm
= 35,135 ft lbf /lb m

- Wf Q (35,135) (0,02)(85,0889 )
Tenaga pompa, P = = = 0,1087 hp
550 550
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka
Tenaga pompa yang dibutuhkan = (0,1087 hp)/(0,8)= 0,136 hp
Digunakan daya pompa standar hp.

25. Ketel Uap (KU)


Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : Ketel pipa api
Bahan konstruksi : Carbon Steel
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Kondisi uap keluar boiler 120oC, 198,54 kPa (saturated steam)
Kebutuhan panas ketel uap
Dari Bab VII, diperoleh:
Kalon laten steam = 2202,2 kJ/kg = 4599,25 btu/lbm
Kebutuhan uap = 1684,896 kg/jam = 3714,5217 lbm/jam
Menghitung Daya Ketel Uap
34,5 x P x 970,3
W =
H
Dimana : P = daya boiler, hp
W = kebutuhan uap, lbm/jam
H = kalor laten steam, btu/lbm

Maka,
3714,5217 x 4599,25
P= = 497,371 hp
35,4 x 970,3
Spesifikasi ketel uap
Dipakai 1 unit ketel uap dengan ukuran sama
Heat transfer area, A = Q 10 ft2/hp = 497,371 10 = 4973,71 ft2 (Elonka, 1959)
Spesifikasi tube, dari Table 10 Kern (1965) diperoleh:
Jenis tube = 1 in OD 8 BWG
Inside diameter = 1,01 in
Luas selubung = 0,3925 ft2/ft (outside area)
Panjang tube, L = 20 ft
A 4973,71
Jumlah tube, Nt = = = 63,36 tube (dipakai 64 tube/unit boiler)
a" L 0,3925 20

26. Unit Refigerasi (UR)


Fungsi : mendinginkan dari temperatur 300C menjadi 10 0 C
Jenis : Singlestage mechanical refrigeration cycle
Bahan konstruksi : carbon steel
Suhu air masuk unit pendingin = 300C = 860F
Suhu air keluar unit pendingin = 10C = 50F

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Refrigerant yang dipakai : 1,1,1,2-tetrafluoroetana (CH2FCF3) (R-134a)
Kondensor

expansion valve Kompresor

Chiller

Gambar LD.3 Siklus unit pendinginan


Suhu pendinginan = 9C (Perry, 1997, hal 2-289)
Tekanan pendinginan = 4 bar (Perry, 1997, hal 2-289)
Suhu kondensasi = 40C (Perry, 1997, hal 2-289)
Tekanan kondensasi = 10 bar (Perry, 1997, hal 2-289)
Perhitungan:
a. Net refrigerating effect
RE = hg - hf (Pers. 12.21, Perry, 1973)
Dimana(Perry, 1997, hal 2-289) :
RE = refrigerating effect, Btu/lb
hg = Entalpi uap yang keluar dari chiller = 255,22 kJ/Kg
hf = Entalpi cairan yang keluar dari kondensor = 31,2 Btu/lb
RE = 83,9 31,2 = 52,7 Btu/lb
b. Massa refrigerant yang disirkulasi
200 Btu/menit.ton 200 Btu/menit.ton
m= ; m= m = 3,80 lb/menit.ton
RE Btu/lb 52,7 Btu/lb
(Pers. 12.22, Perry, 1973)
c. Volume uap teoritis
C.F.M./ton = m x Vg (Pers. 12.23, Perry, 1973)
Vg = volume spesifik uap yang masuk ke kompresor = 0,8 ft3/lb (Perry, 1973)
C.F.M./ton = 3,80 lb/menit.ton x 0,8 ft3/lb = 3,04 ft3/menit.ton
d. Panas kompresor (Q)
Q = hd - hg (Pers.12.24, Perry, 1973)
hd = entalpi uap yang keluar dari kompresor : 262,09 kJ/kg = 112,68 Btu/lb

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
hg = entalpi uap yang masuk ke kompresor : 258,99 kJ/kg Btu/lb = 111,35 Btu/lb
(Perry, 1997, hal2-289)
Q = 86,4 82,7 = 3,7 Btu/lb
e. Kerja kompresor (W)
W = Q x m = 3,7 Btu/lb x 3,80 lb/menit.ton = 14,04 Btu/menit.ton
(Pers. 12.25, Perry, 1973)
f. Daya kompresor (P)
P = W / 42,4 Btu/menit = 14,04 /42,4 = 0,33 hp/ton
g. Panas kondensor
Panas kondensor = RE + Q = 52,7 Btu/lb + 3,70 Btu/lb = 56,40 Btu/lb (Perry, 1973)
h. Cycle coefficient of performance (COP)
RE 52,7
COP = ; COP = COP = 14,24 (Pers. 12.27, Perry, 1973)
Q 3,7
27. Pompa Unit Refigerasi (PU-12)
Fungsi : memompa air pendingin dari unit refigerasi ke unit proses
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah :1
Bahan konstruksi : commercial steel
- Temperatur = 10C
- Densitas air () = 995,68 kg/m3 = 62,16 lbm/ft3 (Perry, 1997)
- Viskositas air () = 0,8007 cP = 1,937 lbm/ftjam (Perry, 1997)
- Laju alir massa (F) = 139,946 kg/jam = 0,0857 lbm/detik
F 0,0857 lbm / det ik
Laju alir volume, Q = = = 0,001378 ft 3 / s
62,2 lbm / ft 3
Diameter optimum, De = 3,9 Q0,45 0,13 (Timmerhaus, 1991)
= 3,9 (0,001378)0,45 (62,16)0,13 = 0,54 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi: (Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal = 1 in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft
- Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,1096 ft
- Luas penampang dalam (at) = 0,006 ft2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Bahan konstruksi = commercial steel
Q 0,001378 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 0,23 ft/s
at 0,006 ft 2

v D (62,195)(0,23)(0,0874)
Bilangan Reynold, N Re = = = 4068,44817
2,02237
Dari Figure 2.10.3 Gean Koplis (1983):
Digunakan material pipa berupa comercial steel
Faktor roughness, = 4,6.10-5 m
Relative roughness = /di = 4,6.10-5 / 0,0874 = 0,00053
Friction Factor, f = 0,0005262

Dari appendiks C, Foust, 1980


- Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open; L/D=13 L2 = 1 13 0,0874 = 1,13641667 ft

- 3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,0874 = 7,86742 ft


- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5 ; L/D = 13 L4 = 0,5 13 0,0874= 0,5682 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 28 L5 = 1,0 28 0,0874 = 2,4476 ft
Panjang pipa total (L) = 62,0197 ft
Faktor gesekan,

f v 2 L (0,0005262)(8,9796) (62,0197 )
2
F = = = 0,46788 ft lbf /lb m
2 gc D 2(32,174)(0,0874)
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
g v2
Static head, z = 30 ft lbf /lb m ; Velocity head, = 0
gc 2gc
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Beda tekanan, P = 0 Psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P g
Kerja pompa, Wf = + z + F f = 0 + 301 + 0,007325 = 30,007 ft.lbf/lbm
gc

Wf Q 30,007 62,2480 0,2262


Daya pompa, P = =
550 550 0,85
= 0,87257884 Hp (dipakai pompa 1 Hp)

28. Softened Tank (ST)


Fungsi : Menampung kondensat bekas sebelum dialirkan ke deaerator
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-283 grade C
Perhitungan volume tangki
Laju massa, F = 1624,24 kg/jam
Waktu tinggal, t = 12 jam
Densitas, = 983,24 kg/m3 (Perry, 1997)
Ft 1624,24 12
Volume Fluida, Vf = = = 19,823 m3
983,24
Faktor keamanan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 19,823 = 23,7877 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/H =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tangki, Vt = 14 D 2 H = 46,564 m3

Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 23,7877
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 2,83 m (111,518 in)
1
3 1
3

4 4
Tinggi tangki, H = 3 D = 3
2,83 = 3,77 m
Diameter tutup, Dc = 2,83 m
Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S = 12650 Psi untuk SA-283 grade C
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
A = 10 tahun
Vf 19,823
Tinggi level, Hf = H = 3,77 = 3,14 m
Vt 23,7877
Tek. hidrostatis, PH = g Hf
= 983,249,83,14 = 30298,96 Pa (4,39417 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (4,39417 + 14,696) = 22,9032 Psi
Pd D 22,9032 111,518
Tebal baja shell, ts = +CA = +0,125(10)
2 S E 1,2 Pd 2 12650 0,85 1,2 22,9032
= 1,368 in (dipakai baja dengan tebal 1,5 in.)
Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.

29. Pompa Softened Tank (PU-13)


Fungsi : Memompa air dari softened tank ke deaerator
Jenis : Centrifugal aliran radial
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Laju alir, F = 1624,24 kg/jam (0,994 lb/s)
Suhu operasi = 25oC
Densitas Fluida, = 962,7 kg/m3 (60,10 lb/ft3) (Perry, 1997)
Viskositas fluida, = 0,8007 cP (5,38810-4 lb/ft.s) (Perry, 1997)
Spesifikasi pipa
F 0,994
Laju volumetric, Q = = = 0,01654 ft3/s
60,10
Diam. Optimum, Do = 3,9 Q 0,45 0,13 (Timmerhouse, 1980)
= 3,9 (0,01654) 0,45 (60,10) 0,13 = 1,0487 in.
Digunakan pipa dengan spesifikasi: (Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal = 1 in
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 1,38 in = 0,115 ft
- Diameter luar (OD) = 1,66 in = 0,138 ft
- Luas penampang dalam (at) = 0,0104 ft2
Friction factor
Q 0,01654
Kecepatan linear, v = = = 1,5904 ft/s
a" 0,0104
v di 60,10 1,5904 0,115
Bil. Reynold, Re = = = 20400,7856
5,388 10 4
Dari Appendiks C, Alan Foust, 1980 diperolah /D = 0,0018 sehingga diperoleh
Friction Factor, f = 0,03
Perhitungan ekivalensi pemipaan

Dari appendiks C, Foust, 1980


- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
- 1 buah gate valve fully open; L/D=13 L2 = 1 13 0,115 = 1,495 ft

- 3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 0,115= 10,35 ft


- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5 ; L/D = 24 L4 = 0,5 24 x 0,115= 1,38 ft
- 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 48 L5 = 1,0 48 0,115= 5,52 ft
Panjang pipa total (L) = 48,745 ft
v 2 L (1,5904) 2 48,745
Faktor gesekan, Ff = f = (0,03) = 0,5 ft.lbf/lbm
2 gc di 2 32,17 0,115
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 30 ft
Tekanan pada Softened Tank (ST)

P1 = 22,9032 psi = 3297,9976 lbf/ft2

Tekanan pada Deaerator (DE)

P2 = 25,706 kPa = 3701,7385 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3701,7385 lbf/ft2- 3297,9976 lbf/ft2

= 403,7409 lbf/ft2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
P 403,7409 lbf/ft 2
= = 6,718 ft.lbf / lbm (Foust, 1980)
60,10 lbm/ft3

g v 2 P
- Wf = z + + + F
gc 2 g c
= 30 ft lbf /lb m + 0 + 6,718 + 0,5 ft lbf /lb m
= 37,218 ft lbf /lb m

Wf Q 37,218 61,10 0,01654


Daya pompa, P = =
550 550 0,85
= 0,0804 Hp (dipakai pompa 1 Hp)

30. Tangki Utilitas 2 (TU-02)


Fungsi : Sebagai tempat penampungan air pendingin
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-283 grade C
Perhitungan volume tangki
Laju massa, F = 71,4915 kg/jam
Waktu tinggal, t = 12 jam
Densitas, = 997,08 kg/m3 (Perry, 1997)
Ft 71,4915 12
Volume Fluida, Vf = = = 145,692 m3
997,08
Faktor keamanan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 145,692 = 178,83 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/H =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tangki, Vt = 14 D 2 H = 178,83 m3

Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 178,83
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 5,507 m (216,821 in)
1
3 1
3

4 4
Tinggi tangki, H = 3 D = 3
5,507 = 7,342 m

Diameter tutup, Dc = 5,507 m


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Perhitungan tebal dinding shell tangki
Tekanan izin, S = 12650 Psi untuk SA-283 grade C
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun.
A = 10 tahun
Vf 145,692
Tinggi level, Hf = H = 7,342 = 5,982 m
Vt 178,83
Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 997,089,85,982 = 58452,787 Pa (8,477 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (8,477 + 14,696) = 27,8076 Psi
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
27,8076 216,821
= + 0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 27,8076
= 1,53 in (dipakai baja dengan tebal 1 in.)

Tebal dinding tutup tangki


Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1 in.

31. Tangki Pelarutan Kaporit (TP-06)


Fungsi : Tempat membuat larutan klorin untuk proses klorinasi air
domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Plate steel, SA-167, Tipe 304
Jumlah :1
Kondisi operasi : Temperatur = 30 0C
Tekanan = 1 atm
A. Volume tangki
Kaporit yang digunakan = 2 ppm
Kaporit yang digunakan berupa larutan 70% (% berat)
Laju massa kaporit = 0,00032 kg/jam
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Densitas larutan kaporit 70% = 1272 kg/m3 = 79,411 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Kebutuhan perancangan = 90 hari
0,00032 kg/jam x 24jam/hari x9 0 hari
Volume larutan, (V1) = 3
= 0,0113 m3
0,7 x 1272 kg/m
Faktor kelonggaran = 20%, maka :
Volume tangki = 1,2 x 0,0113 m3 = 0,01353 m3
B. Diameter dan tebal tangki
Volume silinder tangki (Vs)
Di 2 Hs
Vs = (Brownell & Young, 1959)
4
dimana : Vs = Volume silinder (ft3)
Di = Diameter dalam silinder (ft)
Hs = Tinggi tangki silinder (ft)
Ditetapkan : Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki
Hs : Di = 3 : 2

3Di3
Maka : Vs =
8
3Di3
0,01353 =
8
Di = 0,2257 m = 0,74 ft ; Hs = 0,4 m = 1,11 ft
0,0113 m3
Tinggi cairan dalam tangki = =0,2826 m
1 / 4. (0,2257 )
2

Tebal dinding tangki


- P Hidrostatis = x g x h
= 1272 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,2826
= 3,993 kPa
Tekanan operasi, 1 atm = 101,325 kPa
P = 3,522 + 101,325 = 104,847 kPa
Faktor keamanan untuk tekanan = 20%
P desain = 1,2 x (104,847)
= 125,8164 kPa
- Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate steel SA-167, Tipe 304.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Dari Brownell & Young, item 4, Apendix D, 1979, diperoleh data :
Allowable working stress (s) = 18.750 psi = 129276,2 kPa
Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Faktor korosi = 1/8 in (Timmerhaus, 1980)
Tebal dinding silinder tangki :
PD (125,8164)(0,2257)
t= = = 0,0001293 m = 0,00509 in
2SE 1,2P 2(129276,2)(0,85) 1,2(125,8164)
Dari Tabel 5.4 Brownell & Young, 1979, dipilih tebal tangki standar 1/20 in
C. Daya Pengaduk
tipe pengaduk : plat 6 balde turbin impeller
jumlah baffle : 4 buah
untuk turbin standar (Mc Cabe, 1999), diperoleh :
Dt/E = 1/3, ; Dt= 0,2257 m ; Da= 0,0752 m (Brown, 1978)
E/Da = 1 ; Da= 0,0752 m
L/Da = ; L= x 0,0752 m = 0,0188 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,0752 m = 0,01504 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,2257 m = 0,0188 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 rps
Viskositas kaporit 70% = 6,7197. 10-4 lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,
N(Di) 2 (79,4082)(1)(0,2257) 2
NRe = = 4
= 7,726.103
6,7197.10
Dari table 9-2, McCabe, 1999, untuk NRe > 10.000 diperoleh Np = 4,2
sehingga :

Np N 3 Di5 (4,2)(1)3 (0,2257)5 (79,4082)


P = = = 1,104. 10-7 Hp
gc 32,174(550)
Efisiensi motor penggerak = 80%
1,104.107
Daya motor penggerak = = 1,38. 10-7 Hp
0,8
Digunakan daya pompa standar 1/20 hp.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
32. Pompa Kaporit (PU-14)
Fungsi : memompa larutan kaporit dari tangki pelarutan kaporit ke
Tangki Utilitas 3(TU-03)
Jenis : pompa injeksi
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi:
- Temperatur = 30C
- Densitas kaporit () = 1272 kg/m3 = 79,411 lbm/ft3 (Perry, 1997)
- Viskositas kaporit () = 6,719710-4 lbm/ftdetik (Perry, 1997)
- Laju alir massa (F) = 0,0066 kg/jam = 4,042.10-6 lbm/detik
F 4,042.10-6 lbm /detik
Laju alir volume, Q = = = 5,089.108 ft 3 /s
79,411 lbm /ft 3

Diameter optimum, De = 0,133 Q0,45 0,13 (Timmerhaus, 1980)


= 0,133 (5,089.10-8)0,4 (79,411)0,2
= 3,86.10-4 m = 0,0152 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi:
- Ukuran pipa nominal = 1/8 in (Foust, 1980)
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 0,269 in = 0,0224 ft
- Diameter luar (OD) = 0,405 in = 0,0338 ft
- Luas penampang dalam (at) = 0,0004 ft2
- Bahan konstruksi = commercial steel
Q 5,089.108 ft 3 /s
Kecepatan linier, v = = = 1,27.10 4 ft/s
at 0,0004 ft 2

Bilangan Reynold, N Re = =
(
v D (79,411) 1,27.104 (0,0224))= 0,3368
6,7197 10 4
Aliran adalah laminar, maka dari Appendix C-3, Foust, 1980, diperoleh
f = 16/NRe = 64/0,3368 = 190,033

Instalasi pipa:

Dari appendiks C-2, Foust, 1980


- Panjang pipa lurus, L1 = 15 ft
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- 2 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 2 13 0,0224 = 0,5824 ft

- 1 buah standard elbow 90 (L/D = 30) L3 = 2 x 30 0,0224 = 1,35 ft


- 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 13)L4 = 0,5 13 0,0224 = 0,15 ft
- 1 buah sharp edge exit (K = 1,0 ; L/D =28) L5 = 1,0 28 0,0224 = 0,63 ft
Panjang pipa total (L) = 15 + 0,2872 + 1,35 + 0,15 + 0,63 = 32,70 ft
Faktor gesekan,

F= =
(
f v 2 L (190,033) 1,27.10 4 (32,70) )2

= 6,953.10 5 ft lbf /lb m


2 gc D 2(32,174)(0,0224)
Perhitungan daya pompa
Efisiensi motor, = 0,85
Tinggi pemompaan, z = 10 ft
Tekanan pada Tangki Pelarutan Kaporit (TP-06)

P1 = 125,8164 kPa = 2627,675514 lbf/ft2

Tekanan pada Tangki Utilitas 3 (TU-03)

P2 = 23,0196 kPa = 3314,8892 lbf/ft2

P = P2 P1 = 3314,8892 lbf/ft2- 2627,675514 lbf/ft2

= 687,2142 lbf/ft2

P 687,2142 lbf/ft 2
= = 8,654 ft.lbf / lbm (Foust, 1980)
79,411 lbm/ft3
g v 2 P
- Wf = z + + + F
gc c
2 g
= 10 ft lbf /lb m + 0 + 8,654 + 6,953.10 5 ft lbf /lb m
= 18,654 ft lbf /lb m

Wf Q 18,654 79,411 5,089.108


Daya pompa, P = =
550 550 0,85
= 1,61.10-7 Hp (dipakai pompa 10 Watt)

33. Tangki Utilitas 3 (TU-03)


Fungsi : Sebagai tempat penampungan air pendingin

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Bentuk : Silinder Vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan : Carbon steel SA-283 grade C
Perhitungan volume tangki
Laju massa, F = 112,615 kg/jam
Waktu tinggal, t = 12 jam
Densitas, = 997,08 kg/m3 (Perry, 1997)
Ft 112,615 12
Volume Fluida, Vf = = = 19,575 m3
997,08
Faktor keamanan 20% volume fluida
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) 19,575 = 23,49 m3
Perhitungan dimensi tangki
Rasio D/H =
Volume shell, Vs = 14 D 2 H

Volume tangki, Vt = 14 D 2 H = 23,49 m3

Dengan substitusi H diperoleh:

Vt 23,49
Diameter tangki, D = 3 = 3 = 2,82 m (111,052 in)
1
3 1
3

4 4
Tinggi tangki, H = 3 D = 3
2,82 = 3,8 m
Diameter tutup, Dc = 2,82 m

Perhitungan tebal dinding shell tangki


Tekanan izin, S = 12650 Psi untuk SA-283 grade C
Ef. Sambungan, E = 0,85
Izin korosi, C = 0,125 in/tahun.
A = 10 tahun
Vf 19,575
Tinggi level, Hf = H = 3,8 = 3,167 m
Vt 23,49
Tek. hidrostatis, PH = g Hf = 997,089,83,167 = 30942,716 Pa (4,487 Psi)
Faktor kelonggaran diambil 20% dari total
Tekanan desain, Pd = (1 + 0,2) PH = 1,2 (4,487 + 14,696) = 23,0196 Psi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Pd D
Tebal baja shell, ts = + CA
2 S E 1,2 Pd
23,0196 111,052
= + 0,125(10)
2 12650 0,85 1,2 23,0196
= 1,369 in (dipakai baja dengan tebal 1,5 in.)
Tebal dinding tutup tangki
Tebal dinding tutup bawah diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.
Tebal dinding tutup atas diambil sama dengan tebal dinding shell 1,5 in.

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik Biodiesel digunakan asumsi sebagai


berikut:
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
Kapasitas maksimum adalah 80.000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-
equipment delivered (Peters et.al., 2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 9189,- (Analisa, 1 April 2008).

1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)


1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
A. Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Luas tanah seluruhnya = 20.000 m2
Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah pada lokasi pabrik
berkisar Rp 200.000/m2.
Harga tanah seluruhnya = 20.000 m2 Rp 200.000/m2 = Rp 4.000.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5%
Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 4.000.000.000,- = Rp 200.000,000 ,-
Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 4.200.000.000,-

B. Harga Bangunan dan Sarana


Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
No Nama Bangunan Luas (m2) Harga Jumlah (Rp)
(Rp/m2)
1 Area poses
5.000 2.000.000 10.000.000.000
2 Area bahan baku
2.000 250.000 500.000.000
3 Area produk
1.000 1.500.000 1.500.000.000
4 Laboratorium
200 1.000.000 200.000.000
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya ......................... (lanjutan)

No Nama Bangunan Luas (m2) Harga (Rp/m2) Jumlah (Rp)

5
Perkantoran 250 1.500.000 375.000.000
6
Parkir 200 50.000 10.000.000
7
Perpustakaan 450 1.000.000 450.000.000
8
Tempat Ibadah 50 350.000 17.500.000
9
Kantin 100 350.000 35.000.000
10
Poliklinik 100 500.000 50.000.000
11
Bengkel 70 350.000 24.500.000
12
Pembangkit Lstrk 200 1.500.000 300.000.000
13
Pembangkit uap 200 1.500.000 300.000.000
14
Pengolahan air 1,000 800.000 800.000.000
15
Pengolahan limbh 1,000 1.000.000 1.000.000.000

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
16
Area perluasan 1,600 50.000 80.000.000
17
Pemadan Kbkran 70 350.000 24.500.000
18
Pos Keamanan 40 150.000 6.000.000
19
Jalan 1,500 50.000 75.000.000
20
Area antar bangunan dsb 2,000 50.000 100.000.000
21
Taman 2,000 50.000 100.000.000
22
Gudang peralatan 200 350.000 70.000.000
23
Rumah Timbangan 70 150.000 10.500.000
24
Gudang Bahan 500 100.000 50.000.000
25
Ruang Kontrol 200 1.500.000 300.000.000
Total 20.000 - 16.378.000.000

C. Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan

X I
m

persamaan berikut (Peters et.al., 2004) : Cx = Cy 2 x


X 1 I y
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2008
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2008
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2008 digunakan metode regresi
koefisien korelasi:

r=
[n X i Yi X i Yi ]
(n X i 2 (X i )2 ) (n Yi 2 (Yi )2 )
(Montgomery,

1992)
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift

No. Tahun (Xi) Indeks (Yi) Xi.Yi Xi Yi


1 1989 895 1780155 3956121 801025
2 1990 915 1820850 3960100 837225
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3 1991 931 1853621 3964081 866761
4 1992 943 1878456 3968064 889249
5 1993 967 1927231 3972049 935089
6 1994 993 1980042 3976036 986049
7 1995 1028 2050860 3980025 1056784
8 1996 1039 2073844 3984016 1079521
9 1997 1057 2110829 3988009 1117249
10 1998 1062 2121876 3992004 1127844
11 1999 1068 2134932 3996001 1140624
12 2000 1089 2178000 4000000 1185921
13 2001 1094 2189094 4004001 1196836
14 2002 1103 2208206 4008004 1216609
Total 27937 14184 28307996 55748511 14436786
(Sumber: Tabel 6-2, Peters et.al., 2004)
Data : n = 14 Xi = 27937 Yi = 14184
XiYi = 28307996 Xi = 55748511 Yi = 14436786
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE 2, maka diperoleh harga
koefisien korelasi:

r = (14) . (28307996) (27937)(14184)


[(14). (55748511) (27937)] x [(14)(14436786) (14184) ]

0,98 = 1

Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan


linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.

Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X


dengan: Y = indeks harga pada tahun yang dicari (2005)
X = variabel tahun ke n 1
a, b = tetapan persamaan regresi
Tetapan regresi ditentukan oleh : (Montgomery,
1992)
(n X i Yi ) (X i Yi )
b=
(n X i 2 ) (X i )2
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Yi. Xi 2 Xi. Xi.Yi
a =
n.Xi 2 (Xi) 2
Maka :
b = 14 .( 28307996) (27937)(14184) = 53536
14. (55748511) (27937) 3185
= 16,8088

a = (14184)( 55748511) (27937)(28307996) = - 103604228


14. (55748511) (27937) 3185
= -32528,8
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah:
Y=a+bX
Y = 16,809X 32528,8
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2005 adalah:
Y = 16,809(2008) 32528,8 = 1223,672
Perhitungan harga peralatan menggunakan adalah harga faktor eksponsial (m)
Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters et.al.,
2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6 (Peters
et.al., 2004).

Contoh perhitungan harga peralatan:

a. Tangki Penyimpanan Trilaurin (F-360)


Kapasitas tangki , X2 = 372,1418 m3. Dari Gambar LE.1 berikut, diperoleh
untuk harga kapasitas tangki (X1) 1 m adalah (Cy) US$ 6667. Dari tabel 6-4, Peters
et.al., 2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada tahun
2002 (Iy) 1103.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Capacity, gal
10 2
10 3
104 105
106

Purchased cost, dollar

105

Mixing tank with agitator


4 304 Stainless stell
10 Carbon steel

310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)

Jan,2002
P-82
103
10-1 1 10 102 103
3
Capacity, m

Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2005 (Ix) adalah 1173,245. Maka estimasi harga tangki untuk
(X2) 372,1418 m3 adalah :
0 , 49
372,1418 1173,245
Cx = US$ 6667 x
1 1103
Cx = US$ 134482,913
Cx = Rp 1.235.763.488,-/unit

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE 4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.

Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- Biaya transportasi = 5%
- Biaya asuransi = 1%
- Bea masuk = 15 % (Rusjdi, 2004)
- PPn = 10 % (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi, 2004)
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 %
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 43 %
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- PPn = 10 % (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi, 2004)
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 21 %
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses
No. Nama Alat Kode Unit Harga / Unit Harga Total
(Rp) (Rp)
1 Tangki Trilaurin F-111 7 1.235.763.488 8,650,344,414
2 Tangki Umpan Metanol F-113 3 1.103.455.378 3,310,366,134
3 Tangki Katalis F-116 1 519.190.882 519,190,882
4 Pompa Katalis M-310 1 308.793.876 308,793,876
5 Mixer R-210 3 149.531.942 448,595,825
6 Pompa Mixer S-212 1 296.325.601 296,325,601
7 Pompa Reaktor F-214 2 896.027.897 1,792,055,793

Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses...........lanjutan)


No. Nama Alat Kode Unit Harga / Unit Harga Total
(Rp) (Rp)
8 Reaktor V-310 1 699.926.402 699,926,402
9 Separator F-313 1 1.553.209.174 1,553,209,174
10 Pompa Separator 1 F-318 4 1.700.777.205 6,803,108,821

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
11 Tangki Gliserol E-316 3 174.042.479 522,127,436
12 Pompa Separator 2 H-410 3 298.735.085 896,205,254
13 Heater E-414 3 198.190.326 594,570,977
14 Flash Drum H-510 3 272.306.445 816,919,335
15 Tangki Metil Laurat F-614 4 971.092.376 3.884.369.502
16 Heater E-216 1 424.516.315 424.516.315
17 Kondensor E-312 1 662.448.475 662.448.475
18 Cooler 1 E-230 1 712.911.230 712.911.230
19 Cooler 2 E-314 1 1.427.235.086 1.427.235.086
20 Evaporator E-514 1 445.191.973 445.191.973
21 Cooler 3 E-612 1 1.504.395.938 1.504.395.938
22 Pompa Katalis L-117 1 1.138.449 1.138.449
23 Pompa Mixer L-118 1 4.851.998 4.851.998
24 Pompa Reaktor L-211 3 4.915.139 14.745.418
25 Pompa Separator 1 L-215 1 2.326.014 2.326.014
26 Pompa Separator 2 L-213 1 4.612.421 4.612.421
27 Pompa Flash Drum 1 L-219 1 5.730.430 5.730.430
28 Pompa Flash Drum 2 L-317 1 4.307.555 4.307.555
29 Pompa Washing Tank 1 L-319 3 5.096.503 15.289.508
30 Pompa Washing Tank 2 L-413 3 5.739.782 17.219.347
31 Pompa Dekanter 1 L-414 3 5.026.771 15.080.312
32 Pompa Dekanter 2 L-611 3 5.724.066 17.172.197
Total 36.375.282.096

Tabel LE 4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah


No. Nama Alat Kode Unit Harga / Unit Harga Total
(Rp) (Rp)
1 Screening SC 1 72,204,275 72,204,275
2 Bak Sedimentasi BS 1 15,000,000 15,000,000
3 Tangki Pelarutan 1 TP-01 1 216,178,633 216,178,633
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
4 Tangki Pelarutan 2 TP-02 1 82,607,167 82,607,167
5 Tangki Pelarutan 3 TP-03 1 200,818,369 200,818,369
6 Clarifier CL 1 4,318,411,386 4,318,411,386
7 Tangki Filtrasi TF 1 103,400,193,106 103,400,193,106
8 Cooling Tower CT 1 130.261.783 130.261.783
9 T. Utilitas 2 TU-01 1 2.428.226.052 2.428.226.052
10 T. Utilitas 3 TU-02 1 594.527.207 594.527.207
11 Softened Tank ST 1 722.778.422 722.778.422
12 Cation Exchanger CE 1 16.695.759 16.695.759
13 T. Pelarutan H2SO4 TP-04 1 590.478.113 590.478.113
14 T. Pelarutan NaOH TP-05 1 1.262.883.747 1.262.883.747
15 Anion Exchanger AE 1 16.695.759 16.695.759
16 Activeted Sludge AS 1 6.188.305.718 6.188.305.718
17 Ketel Uap+Deaerator KU 1 726.029.368 726.029.368
18 Bak Equalisasi BE 1 20.000.000 20.000.000
19 Generator GE 2 200.000.000 400.000.000
20 T. Utilitas 1 TU-03 1 2.501.067.331 2.501.067.331
21 T. Pelarutan Kaporit TP-06 1 14.514.438 14.514.438
22 T. Penampung TP 1 20.000.000 20.000.000
23 P. Screening PU-01 1 4.166.118 4.166.118
24 P. Sedimentasi PU-02 1 4.166.118 4.166.118
25 P. Alum PU-03 1 212.884 212.884
26 P. Soda PU-04 1 175.131 175.131
27 P. Flash PU-05 1 4.162.122 4.162.122
28 P. Clarifier PU-06 1 4.162.122 4.162.122
29 P. Softened Tank 1 PU-07 1 749.210 749.210
Total 22.787.785.333

Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah:


= 1,43 x (Rp 36.272.808.446 + Rp 22.617.174.064) + 1,21 x (Rp 102.473.650
+ Rp 170.611.270,- ) = Rp 84.543.107.742,-
Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari total harga peralatan (Timmerhaus, 1991)

Biaya pemasangan = 0,1 Rp 84.543.107.742,-


= Rp 8.454.310.774,-
Harga total peralatan terpasang (HTP) = Rp. 84.543.107.742+ Rp. 8.454.310.774,-
= Rp. 92.997.418.516,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
D. Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 % dari HPT.(Timmerhaus, 1991)

Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,13 Rp 92.997.418.516,-


= Rp 12.089.664.407,-

E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya perpipaan = 0,8 Rp 92.997.418.516,- = Rp 74.397.934.813,-

F. Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya instalasi listrik = 0,1 Rp 92.997.418.516,-= Rp 9.299.741.852,-

G. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya insulasi = 0,08 Rp 92.997.418.516,- = Rp 7.439.793.481,-

H. Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari HPT. (Timmerhaus, 1991)
Biaya inventaris kantor = 0,01 Rp 92.997.418.516,- = Rp 929.974.185,-

I. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 % dari HPT.
(Timmerhaus, 1991)
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,01 Rp 92.997.418.516,-
= Rp 929.974.185,
J. Sarana Transportasi
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi
Harga/
Unit Harga Total
No. Jenis Kendaraan Unit Tipe
(Rp) (Rp)
1 Dewan Komisaris 2 Mercedez-Benz 875.750.000 1.751.500.000
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
S550
2 Mobil Direktur 1 Fortuner V 2.7AT 395.900.000 395.900.000
Kijang Innova V 2.5
3 Mobil Manajer 4 AT 246.100.000 984.400.000
4 Bus karyawan 2 Bus Mercedez-Benz 380.000.000 760.000.000
5 Bus karyawan 1 Mini Bus L-300 161.000.000 161.000.000
Truk FE-74HD
6 Truk 6 125PS 161.200.000 967.200.000
Mobil kepentingan 4 Mini Bus L-300 161.000.000 644.000.000
7 pemasaran & pembelian
8 Sepeda motor 4 Honda Supra 125 R 14.750.000 59.000.000
9 Mobil pemadam kebakaran 1 Truk Tangki 657.000.000 657.000.000
Total 6.380.000.000
(Sumber; www.astraworld.com 2008)

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 225.042.501.438,-

1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


A. Pra Investasi
Diperkirakan 7 % dari MITL = 0,07 Rp 225.042.501.438,- ( Timmerhaus, 1991)
= Rp 15.752.975.101,-

B. Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 8 % dari MITL = 0,08 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 18.003.400.115,-

C. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 2 % dari MITL = 0,02 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 4.500.850.029,-
D. Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 10 % dari MITL = 0,1 Rp 225.042.501.438,- (Timmerhaus, 1991)
= Rp 22.504.250.144,-

Total MITTL = A+B+C+D = Rp 60.761.475.388,-


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 225.042.501.438,- + Rp 60.761.475.388,-
= Rp 285.803.976.827,-

2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan baku Proses
1. Minyak Kelapa
Kebutuhan = 11.371,2492 kg/jam
Harga = Rp 3.480,- /kg (www.minyakkelapa.com 2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 11.371,2492 kg/jam x Rp 3480,-
= Rp 85.475.406.009,-
2. CH3OH
Kebutuhan = 3.491,920681 kg/jam
Harga = Rp. 2025/kg,- (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 3.491,92068 kg/jam x Rp. 2025/kg,-
= Rp 15.273.661.057,-
3. CH3COOH
Kebutuhan = 49,495145 kg/jam
Harga = Rp. 8400,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 49,495145 kg/jam x Rp. 8400,-/kg
= Rp 898.039.917,-
4. Katalis
Kebutuhan = 56,856471 kg/jam
Harga = Rp. 9000,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 56,856471 kg/jam x Rp. 9000,-/kg
= Rp 1.105.930.864,-
Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan = 0,635 kg/jam
Harga = Rp 2454,-/kg (Philip Moore, 2008)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,635 kg/jam Rp 2454,- /kg
= Rp 3.366.935,-
2. Soda abu, Na2CO3
Kebutuhan = 0,343 kg/jam
Harga = Rp 2700,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,343 kg/jam Rp 2700,-/kg
= Rp 2.000.376,-
3. Kaporit
Kebutuhan = 0,00465 kg/jam
Harga = Rp 11.500,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,00465 kg/jam Rp 11.500,-/kg
= Rp 115,506

4. H2SO4
Kebutuhan = 57,916 kg/hari
Harga = Rp 3023,181,-/kg (www.purchasingdata.com,2008)
Harga total = 90 hari 57,916 kg/hari Rp 3023.181,-/kg
= Rp 15.757.206,-
5. NaOH
Kebutuhan = 159,68 kg/jam
Harga = Rp 3150 ,-/kg (IchemE,2008)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 159,68 kg/jam Rp 3150,- /kg
= Rp 31.498.976,-

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90
hari) adalah = Rp 102.818.641.765,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah
= Rp 4 x 102.818.641.765,- =Rp. 411.274.567.061,-

2.2 Kas
2.2.1 Gaji Pegawai

Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Jabatan Jumlah Gaji/bulan Jumlah gaji/bulan
(Rp) (Rp)
Dewan Komisaris 2 20.000.000 40.000.000
Direktur 1 18.000.000 18.000.000
Sekretaris 1 3.500.000 3.500.000
Manajer Produksi 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Teknik 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Umum dan Keuangan 1 10.000.000 10.000.000
Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Proses 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Laboratorium dan R & D 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Utilitas 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Mesin 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Keuangan 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Personalia 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Keamanan 1 7.000.000 7.000.000
Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan 1 7.000.000 7.000.000
Karyawan Produksi 75 3.500.000 262.500.000
Karyawan Teknik 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Umum dan Keuangan 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Pembelian dan Pemasaran 12 3.500.000 42.000.000
Dokter 1 5.000.000 5.000.000
Perawat 2 3.000.000 6.000.000
Petugas Keamanan 12 2.500.000 30.000.000
Supir 5 2.000.000 10.000.000
Petugas Kebersihan 10 1.500.000 15.000.000
Jumlah 175 695.000.000

Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 695.000.000,-


Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 2.085.000.000,-

2.2.2 Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 Rp 2.085.000.000,-
= Rp 417.000.000,-
2.2.3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 Rp 2.085.000.000,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= Rp 417.000.000,-
2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Biodiesel

Nilai Perolehan Objek Pajak


- Tanah Rp 4.200.000.000
- Bangunan Rp 16.378.000.000
Total NJOP Rp 20.578.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (Rp. 30.000.000,- )
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 20.608.000.000,-
Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP) Rp. 1.030.400.000,-

Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas


No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Gaji Pegawai 2.085.000.000
2. Administrasi Umum 417.000.000
3. Pemasaran 417.000.000
4. Pajak Bumi dan Bangunan 1.040.400.000
Total 3.980.400.000

2.3 Biaya Start Up


John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (Timmerhaus, 1991).
= 0,12 Rp 285.803.976.827,- = Rp 34.296.477.219,-

2.4 Piutang Dagang


IP
PD = HPT
12
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual Biodiesel = Rp. 5500/l = Rp. 6152/kg (Pertamina, 2008)
Produksi Biodiesel = 10101,0101 kg/jam
Biodiesel yang dipakai sebagai bahan bakar = 191,636052 kg/jam
Hasil penjualan Biodiesel tahunan
= 9909,3740 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 6152,-
= Rp 482.832.587.891,-
2. Harga jual gliserol 67,6 % (% volum) = US$ 5/l = US$ 0,894/kg
(www.sciencemadness.org,2008)
Produksi gliserol = 2305,475787 kg/jam
Hasil penjualan gliserol tahunan
= 2305,475787 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun US$ 0,894/kgx Rp
9189/US$
= Rp 579.228.412.436,-
3. Harga jual metanol 60% (% berat)= Rp 675 /kg (www.sciencemadness.org,2008)
Produksi metanol = 2377,92675 kg/jam
Hasil penjualan metanol tahunan
= 2377,92675 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 675 /kg
= Rp 12.712.396.406,-
Hasil penjualan total tahunan = Rp 1.074.773.396.733,-
Piutang Dagang = 3/12 Rp Rp 1.074.773.396.733,- = Rp 268.693.349.183.-
Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja
No Jumlah (Rp)
Jenis Biaya

1 Bahan baku proses dan utilitas 102.818.641.765


2 Kas 3.980.400.000
3 Start up 34.296.477.219
4 Piutang Dagang 268.693.349.183
Total 409.747.868.168

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 285.803.976.827,- + Rp 409.747.868.168,-
= Rp 695.551.844.995,-
Modal ini berasal dari:
Modal sendiri = 60 % dari total modal investasi
= 0,6 Rp 695.551.844.995,- = Rp 417.331,106.997,-
Pinjaman dari Bank = 40 % dari total modal investasi
= 0,4 x Rp 695.551.844.995,- = Rp 278.220.737.998,-

3. Biaya Produksi Total


3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang

diberikan sebagai tunjangan, sehingga

Gaji total = (12 + 2) Rp 695.000.000 = Rp 9.730.000.000,-

3.1.2 Bunga Pinjaman Bank


Bunga pinjaman bank adalah 31% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2008).
= 0,31 Rp 278.220.737.998,- = Rp 86.248.428.779,-

3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan
(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan
sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat
6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000

Kelompok Harta Masa Tarif


Beberapa Jenis Harta
Berwujud (tahun) (%)

I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1
4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat

perangkat/ tools industri.

2. Kelompok 2 8 12,5 Mobil, truk kerja

3. Kelompok 3 16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri

mesin

Ii. Bangunan Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang

(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004)

Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.

PL
D=
n
dimana: D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000

Umur
Depresiasi
Komponen Biaya (Rp) (Tahun)
(Rp)
Bangunan 16.378.000.000 20
818.900.000
Peralatan proses dan utilitas 92.997.418.516 10
5.812.338.657
Instrumentrasi dan pengendalian proses 12.089.664.407 10
3.022.416.102
Perpipaan 74.397.934.813 10
18.599.483.703
Instalasi listrik 9.299.741.852 10
2.324.935.463
Insulasi 7.439.793.481 10
1.859.948.370
Inventaris kantor 929.974.185 10
232.493.546
Perlengkapan keamanan dan kebakaran 929.974.185 10
232.493.546
Sarana transportasi 6.380.000.000 10
797.500.000
TOTAL 33.700.509.388
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami

penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung

(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.

Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya


yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).

Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 20 % dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi = 0,20 Rp 60.761.475.388,-
= Rp 15.190.368.847,-

Total biaya depresiasi dan amortisasi


= Rp 33.700.509.388.- + Rp 15.190.368.847,- = Rp 48.890.878.235,-

A. Biaya Tetap Perawatan


a. Perawatan mesin dan alat-alat proses (Timmerhaus, 1991)
Diperkirakan 10 % dari HPT = 0,1 Rp 101.451.729.290,-
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= Rp 10.145.172.929,-
b. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 16.378.000.000,- = Rp 1.637.800.000,-
c. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 6.380.000.000,- = Rp 638.000.000,-
d. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Timmerhaus,1991)
= 0,1 Rp 12.089.664.407,- = Rp 1.208.966.441,-

e. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 74.397.934.813,- = Rp 7.439.793.481,-
f. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 9.299.741.852,- = Rp 929.974.185,-
g. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 7.439.793.481,- = Rp 743.979.348,-
h. Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 929.974.185,- = Rp 92.997.419,-
i. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 929.974.185,- = Rp 92.997.419,-
Total biaya perawatan = Rp 22.929.681.221,-

B. Biaya Tambahan (Pant Overhead Cost)


Diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap (Timmerhaus, 1991)
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
= 0,2 Rp 285.803.976.827,- = Rp 57.160.795.365,-

C. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 57.160.795.365,- = Rp 5.716.079.537,-

D. Biaya Pemasaran dan Distribusi


Diperkirakan 20 % dari biaya tambahan (Timmerhaus, 1991)
= 0,2 Rp 57.160.795.365,- = Rp 11.432.159.073,-

E. Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan (Timmerhaus, 1991)
= 0,1 Rp 57.160.795.365,- = Rp 5.716.079.537,-

F. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1% dari Modal Investasi Tetap Langsung
(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2008).
= 0,031 Rp 225.042.501.438,-
= Rp 6.976.317.545,-
2. Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = Rp. 300.000,- /tenaga kerja
(PT. Prudential Life Assurance, 2008)
Maka biaya asuransi karyawan = 175 orang x Rp. 300.000,-/orang
= Rp. 52.500.000,-
Total biaya asuransi = Rp 7.028.817.545,-

G. Pajak Bumi dan Bangunan


PBB = Rp 1.020.400.000,-
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Rp 255.873.319.292,-

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
3.2 Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
= 4 Rp 102.818.641.765,- = Rp 411.274.567.061,-

B. Biaya Variabel Pemasaran


Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran.
= 0,1 Rp 11.432.159.073,- = Rp 1.143.215.907,-

C. Biaya Variabel Perawatan


Diperkirakan 15 % dari biaya tetap perawatan.
= 0,15 Rp 22.929.681.221,- = Rp 3.439.452.183,-

D. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 20 % dari biaya tambahan
= 0,2 Rp 57.160.795.365,- = Rp 11.432.159.073,-
Total biaya variabel = Rp 423.849.942.041,-
Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 255.873.319.292,- + Rp 423.849.942.041,- = Rp 679.723.261.333,-

4 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan


A. Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak = total penjualan total biaya produksi
= Rp 1.074.773.396.733,- Rp 679.723.261.333,-
= Rp 395.050.135.400,-

B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 Tahun 2000, Tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah:
- Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %.
- Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 %.
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
- Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %.
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10 % Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000,-
- 15 % (Rp 100.000.000- Rp 50.000.000) = Rp 7.500.000,-
- 30 % Rp (395.050.135.400- Rp 100.000.000) = Rp 118.485.040.620,-
Total PPh = Rp 118.497.540.620,-
C. Laba setelah pajak
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak PPh
= Rp 395.050.135.400,- Rp 118.497.540.620,-
= Rp 276.552.594.780,-

5 Analisa Aspek Ekonomi


A. Profit Margin (PM)
Laba sebelum pajak
PM = 100 %
total penjualan

Rp 395.050.135.400,-
PM = 100 %
Rp 1.074.773.396.733,-

= 37 %

B. Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap
BEP = 100 %
Total Penjualan Biaya Variabel

Rp 255.873.319.292,-
BEP = 100 %
Rp1.074.773.396.733 Rp 423.849.942.041

= 39 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 39 % 80.000 kg
= Rp 3.144.742 kg
Nilai penjualan pada titik BEP = 39 % Rp 1.047.773.396.733,-
= Rp 268.693.349.183,-

C. Return on Investment (ROI)

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
Laba setelah pajak
ROI = 100 %
Total Modal Investasi

Rp 275.177.170.793
ROI = 100 %
Rp 705.176.204.090

= 39,76016982 %

D. Pay Out Time (POT)


1
POT = 1 tahun
ROI
1
POT = 1 tahun
0,3976
= 2,5151 tahun
E. Return on Network (RON)
Laba setelah pajak
RON = 100 %
Modal sendiri

Rp 276.552.594.780
RON = 100 %
Rp 417.331.106.997

= 66,26695 %

F. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10
- Cash flow = laba sesudah pajak + depresiasi
Dari Tabel E.10, diperoleh nilai IRR = 34,31 %

John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009
John Sariabdi Purba : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Dengan Kapasitas 80.000
Ton/Tahun, 2008.
USU Repository 2009

Anda mungkin juga menyukai