Anda di halaman 1dari 6

BISNIS BARBERSHOP

1. Sejarah Barbershop

Berbicara mengenai Hunky Dory tak terlepas dari berbicara mengenai Barbershop yang memang
sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Barbershop sendiri berasal dari bahasa latin barba yang
berarti janggut yang memang dimiliki oleh mayoritas pria. Sehingga barbershop memang bukanlah
salon biasa, namun salon yang memang pemangkas jenggot dan kumis adalah para pria.

Barbershop pertama kali di berdiri di Wilayah Macedonia, sekitar 400 tahun sebelum Masehi dan
menyebar hingga negara Mesir dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pertama kali Barbershop
ada di wilayah Macedonia namun Roma yang paling mengklaim bahwa bangsa merekalah yang
memiliki keahlian dalam mencukur.

Zaman dahulu, ternyata para pencukur rambut ternyata bukan hanya bekerja sebatas mencukur
rambut namun juga bisa sebagai melakukan operasi bedah kecil seperti yang dilakukan oleh para
tabib yang juga memiliki keahlian mencabut gigi dan menyedot darah dengan lintah yang bisa
dijadikan sebagai hewan untuk mengobati.

Mereka mendapat ilmu tersebut dari para pendeta pada abad pertengahan. Namun sayangnya para
pendeta saat itu justru tidak mengobati pasien sebagaimana mestinya sehingga keluarlah peraturan
dari Paus yang membolehkan para tukang cukur untuk mengobati para pasien sebagai sanksi
kepada 1163 pendeta yang tidak mengoperasi pasien sesuai dengan ilmu bedah. Hinga pelayanan
kesehatan saat itu dimonopoli oleh para tukang cukur.

Bahkan para pengusa Perancis memberikan izin mereka untuk melakukan praktek dan menimba
ilmu bedah profesional di Fakultas Kedokteran di Paris University. Selain itu pemerintah Perancis
pun membagi dua macam pengobatan, yakni ahli bedah profesional (doktor) dan tukang bedah
amatir (tukang cukur barbershop). Salah satu tokoh dunia yang sukses menjadi tukang cukur
sekaligus ahli bedah adalah Ambroise Pare yang kini namanya mendunia.

Selain Ambroise Pare, bukti bahwa para pencukur rambut kala itu merangkap menjadi para ahli
bedah adalah simbol lampu yang terdapat pada barbershop-barbershop di dunia. Yang kini meski
lampu yang berwarna merah putih biru tersebut telah dilarang pemasangannya namun beberapa
barbershop di negara bagian barat masih menggunakannya.

Lampu tersebut sebenarnya memiliki kisah filosofi sendiri yakni warna merah berasal dari darah,
biru berarti pembuluh darah dan putih berati perban yang steril. Sedangkan bentuk spiral lampu,
menunjukkan bahwa perban yang dicuci dan diperas sehingga basah dan berubah menjadi kering.
Namun sayang meski tukang cukur saat itu diakui keahliannya dalam membedah namun sejak
abad ke 19, kedua profesi tersebut menjadi dipisahkan dan sangat berbeda. Tukang cukur tak lagi
dibolehkan menjadi ahli bedah.

Meski begi di awal abad ke 20, industri barbershop justru semakin maju terutama di wilayah
Amerika Serikat. Sehingga di tahun 1920an, berdirilah dua organisasi formal yang mengatur
profesi ini yakni Associated Master Barbers of America dan Nacional Association of Barber
School.

2. Perkembangan Usaha Barbershop di Indonesia

Tak hanya kaum Hawa, kaum Adam pun ingin memperindah penampilannya dengan berdandan.
Salah satunya dengan merapihkan rambut mereka. Dari kebiasan para kaum adam ini maka mulai
bermunculanlah yang namanya tempat tukang cukur para pria atau barbershop. Barbershop
memang agak berbeda dengan salon, karena pencukurnya pria berbeda dengan salon yang biasanya
wanita atau waria.

Di Indonesia sendiri perjalanan barbershop sudah ada sejak zaman penjajahan belanda. Salah satu
barbershop yang melegenda adalah Barbershop bernama Ko Tang yang berada di kawasan Petak
Sembilan yang berada di Jalan Pintu Besar Selatan 3 dekat dengan Pasar Pancoran Glodok Jakarta
Barat. Barbershop yang didirikan oleh pengusaha Tiong Hoa bernama Po Kin Tien yang kini telah
wafat.

Barbershop tersebut sudah berdirisejak tahun 1936 dan hingga kini masih melayani para
pelanggannya. Meski kini para pelanggannya telah menyusut karena memang barbershop yang
usianya sudah menginjak angka 81 tahun ini pelanggannya memang orang-orang yang sudah
berumur. Sedangkan para anak muda enggan ke barbershop ini mereka lebih memilih ke
barbershop yang modern.

Meski begitu Barbershop yang pernah mengalami musibah kebakaran di tahun 2009 ini tetap
melayani maskimal para pelanggannya. Bahkan pelayanan melegenda sejak dulu kala masih
diterapkan di barbershop ini yakni mencuci rambut dengan menggunakan wastafel dengan
perabotan yang kuno. Bahkan kursi untuk mencukur rambut usianya sama dengan usianya
barbershop ini. Sehingga memang sudah terlihat tua.

Selain itu setelah dicukur biasanya para pelanggan dibersihkan telinganya dari bagian daun telinga
hingga rongga lubang telinga. Ilmu korek telinga yang dilakukan oleh para pencukur rambut Ko
Tang tidaklah sembarangan karena mereka belajar dari para pendahulunya.

Barbershop sendiri sebenarnya hampir sama dengan tempat cukur pria hanya saja pengemasannya
lebih modern. Di tempat tertutup dan ada pelayanan lainnya seperti cat rambut, meluruskan atau
mengkeriting rambut hingga memodifikasi bentuk rambut beraneka rupa. Tukang pangkas rambut
yang biasanya berada di tempat yang terbuka seperti jalan raya atau di bawah pohon rindang atau
lebih dikenal dengan (DPR). Biasanya yang memangkas ditempat tersebut adalah kaum marjinal
bawah.

Meski tukang pangkas rambut pria masih banyak beredar namun barbershop juga sama. Namun
tempat mereka lebih elit yakni di mal-mal mewah atau memiliki tempat tersendiri. Jasa
pemotongan rambut disana juga lebih mahal dibandingkan di tempat cukur biasa, karena mereka
harus membayar uang sewa atau pajaknya. Biasanya tarifnya sekitar Rp100.000 berbeda dengan
tarif tukang cukur yang masih puluhan ribu rupiah.

3. Peluang Usaha Membuka Barbershop di Indonesia

Jika melihat peluang usaha pangkas rambut tentunya terbuka lebar di tanah air. Karena hampir
semua orang membutuhkan jasa potong rambut ini baik pria maupun wanita. Namun tak semua
pria mau memangkas rambutnya di salon, agak canggung dan khawatir dikira waria. Sehingga
lebih memilih barbershop yang memang pangkas rambut khusus pria dibandingkan dengan salon.
Jadi bisa dibilang peluang usaha barbershop masih terbuka lebar. Apalagi untuk membuka usaha
barbershop ini tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk investasi peralatan.

4. Modal Usaha Barbershop

Tak perlu banyak keluar uang untuk modal usaha barbershop. Karena peralatan yang diperlukan
untuk membuka usaha pangkas rambut ini seperti gunting, alat cukur jenggot,kursi sisir, kaca besar
untuuk bagian depan dan belakang, handuk kecil, kain pelindung, sabun, meja rias, silet, penjept
handuk, shampo, conditioner, pengering rambut, cat warna rambut dan lain-lain.

Selain peralatannya yang terjangkau membuka usaha barbershop maka tak rentan oleh krisis dan
tak pengaruh dengan musim. Namun kekurangan dari bisnis ini saingannya yang banyak dan
bersaingnya bukan hanya dengan sesama barbershop namun juga dengan tukang cukur dan salon.
Selain itu kebiasan masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk meminta cukur dengan orang
terdekat dibandingkan dengan pergi ke barbershop.

5. Plus Minus Usaha Barbershop

Point +

1. Modal yang dikeluarkan relatif kecil namun pendapatannya tinggi.


2. Mudah dalam melakukan usahanya.
3. Tidak sulit mencari peralatan cukur.
4. Tukang pangkas rambut selalu dicari karena semakin hari pastinya semaki panjang rambutnya.

Point

1. Terlalu Banyak Saingan


2. Sulit Mendapatkan Karyawan yang Berpengalaman
3. Limbah rambut bisa menjadi pencemaran.

6. Tempat Usaha dan Berkolaborasi

Tentukanlah tempat usaha yang strategis, mudah djangkau dengan kendaraan umum tak jauh dari
keramaian misalnya mall. Jika harga sewa mahal, maka Anda bisa menyewanya bersama cafe atau
toko buku sehingga para pelanggan yang akan dicukur sambil menungu antrian bisa minum kopi
atau makan ringan dulu atau membaca buku.

7. Sediakan Hiburan

Menunggu adalah hal yang membosankan, apalagi bagi para pria yang memang tak suka
menunggu sehingga sediakanlah hiburan seperti televisi, majalah atau koran dengan begitu
pelanggan tak bosan menunggu antrian.

8. Tambahkan Fasilitas yang Akan Membuat Nyaman

Misalnya fasilitas pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin dan lampu penerangan yang
cukup sehingga memudahkan dalam mencukur.

9. Keahlian Nomor Satu

Meskipun fasilitas dari barbershop lengkap disertai dengan pelayanan yang maksimal namun jika
keahlian dalam memangkas rambut minus maka pelanggan tak akan lagi datang. Namun jika
keahlian barbershop Anda mumpuni maka akan terpublish dengan sendirinya barbershop Anda.

10. Berikan Pelatihan Kepada Karyawan

Seiring zaman model rambut berubah-ubah sehingga jika para pemangkas rambut tak mengikuti
trend alhasil barbershop Anda akan ditinggalkan karena ketinggalan zaman. Sehingga tak ada
salahnya untuk mendapatkan keahlian yang lebih Anda memberikan pelatihan kepada para
karyawan dengan begitu keahlian mereka pun akan bertambah. Karena untuk mendapatkan
karyawan yang keahliannya sudah tingkat profesional biasanya mereka meminta gaji yang tinggi.

11. Cara Mempromosikan Barbershop Anda

1. Menyebarkan brosur yang berisikan kelebihan barbershop Anda misalnya fasilitasnya


2. Berikan Diskon, misalnya jika berhasil membawa teman ke barbershop Anda maka dia
diberikan diskon 50%.
3. Berikan Tiket Gratis Mencukur, setiap sehabis mencukur berikanlah kupon atau tiket dan jika
kupon sudah 5 kali maka ke enam kalinya dia mendapatkan tiket gratis untuk mencukur.
4. Berikan pelayanan seperti yang dilakukan oleh Barbershop Legendaris Ko Tang, yang
memberikan pelayanan membersihkan telinga. Atau bisa juga dengan pelayanan cuci rambut
atau pemijatan.

Anda mungkin juga menyukai