NIM : 112016342
Cornea Inlays
Perbandingan Cornea Onlay dan Cornea Inlay
Cornea inlay terbuat dari PFPE (synthetic polymer of perfluoropolyether) yang
biokompatibel dengan jaringan kornea dalam jangka panjang dan merupakan alternatif
yang aman secara biologis sehingga dapat diterima sebagai bentuk lain dari bedah
refraktif. Cornea inlays ini diajukan pertama kali oleh Barraquer in pada pertengahan
abad 20. Selanjutnya, dilakukan penelitian pada kelinci pada tahun 1991-2007 dan
ditemukan bahwa implan kornea memiliki biokompabilitas dan biostabilitas yang baik.
Berikut adalah data material yang diteliti sebagai bahan untuk implan kornea.
Gambar 1. Material sintetis yang dapat digunakan untuk pembuatan cornea inlays
Di seluruh dunia, ada lebih dari tiga miliar orang membutuhkan berbagai bentuk
koreksi visi untuk bisa melihat normal dan jumlah ini berkembang pesat, di mana salah
satu kelompok di antaranya adalah kelompok usia lanjut yang menderita presbiopia.
Sebelum ditemukannya metode ini sudah ada beberapa metode yang dikembangkan
seperti prosedur yang berbasiskan laser seperti photorefractive keratectomy (PRK),
laser in situ keratomileusis (LASIK) dan laser assisted subepithelia keratomileusis
(LASEK). Namun, prosedur berbasis laser ini terkait dengan berbagai kemungkinan
komplikasi paska operasi seperti kabut kornea, masalah flap, kelainan epitel termasuk
ingrowth epitel, ectasia kornea dan mengurangi sensasi kornea.
Prosedur implantasi kornea ini ada dua, prosedur inlay kornea yaitu penempatan
lensa sintetis dalam stroma kornea sedangkan onlay kornea melibatkan penempatan
lensa sintetis di atas kornea, di dalam lapisan epitel untuk memperbaiki kelainan
refraksi yang terjadi (gambar 2).
Gambar 2. Perbandingan antara cornea onlay dan cornea inlay
Prinsip dasar dalam prosedur ini adalah kekuatan refraksi mata berubah dengan
mengubah kelengkungan kornea pada permukaan kornea anterior atau mengubah
indeks bias materi atau kombinasi dari kedua pendekatan ini.
Indikasi
Presbiopia yang merupakan perubahan lensa pada kornea mata sebagai akibat dari
bertambahnya usia, umumnya mulai terjadi pada usia 40 tahun. Perubahan tersebut
menyebabkan kemunduran daya akomodasi sehingga sulit untuk melihat fokus
terhadap objek di jarak dekat.
Prosedur
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penglihatan buram, opasifikasi dan mencegah
perubahan refraksi.
Kelebihan:
1. Memberikan visus yang baik pada penglihatan, dekat, sedang dan jauh. Studi
membuktikan bahwa penglihatan jarak dekat dan jauh membaik pada mata yang
diperbaiki.
2. Operasi ini terbatas pada kornea sehingga lebih aman dibandingkan dengan operasi
intraokuler untuk memperbaiki presibiopia seperti implantasi lensa dan lasik karena
sama sekali tidak ada membuang jaringan kornea. Hal ini menurunkan risiko
terjadinya ektasia.
3. Cornea inlay dapat dikeluarkan jika pasien tidak puas dengan hasilnya.
4. Cornea inlay dapat dilakukan bersamaan dengan LASIK dan PRK untuk
memperbaiki ametropia dan presbiopia. Dapat juga dilakukan kepada pasien yang
telah melakukan operasi katarak dengan lensa monofokal atau implantasi IOL.
5. Penggunaan inlay tidak mengganggu dalam pemeriksaan dan pengambilan foto
untuk menilai struktur okuler.
Kekurangan:
1. Dapat terlihat perbedaan jika dilakukan pada orang dengan warna iris yang biru atau
berwarna terang.
2. Dapat terjadi penurunan pada penglihatan di malam hari.