Anda di halaman 1dari 12

Menteri Nasir: Jual Ijazah

Palsu, 4 Kampus
Dibekukan, Dua Rektor
Dicopot
KONTRIBUTOR SURABAYA, ACHMAD FAIZAL
Kompas.com - 10/09/2015, 19:10 WIB

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir(KOMPAS.com/ICHA RASTIKA)

SURABAYA, KOMPAS.com Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi


Muhammad Nasir mengaku sudah membekukan empat kampus di Jawa Timur yang
dinilai menyalahi prosedur penyelenggaraan perguruan tinggi.

Keempat kampus itu adalah Universitas PGRI Nusantara di Kediri, Universitas


Ronggolawe di Tuban, IKIP PGRI di Jember, dan IKIP Budi Utomo di Malang.
Bahkan, dia juga menuturkan telah memberhentikan rektor di Universitas
Ronggolawe dan Universitas PGRI Nusantara.
"Kalau masalahnya ada di rektor, langsung kami berhentikan. Namun jika terbukti
jual ijazah palsu, langsung kami tutup," ujarnya saat berkunjung ke Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Kamis (10/9/2015).

Kampus tersebut ditutup karena pemerintah ingin mengintervensi penyelenggaraan


perguruan tinggi sekaligus membenahi sistem pendidikan sesuai amanat undang-
undang.

"Tidak ada toleransi. Perguruan tinggi yang terlibat jual beli ijazah palsu akan
langsung kami tutup," ujarnya.

Pekan lalu, di Singaraja, Bali, pihaknya bersama tim satgas ijazah palsu telah
menangkap seorang rektor dan menutup kampusnya karena terbukti membuat ijazah
palsu. Pihaknya mengaku terus berkomitmen membersihkan praktik pemalsuan ijazah
yang merugikan masyarakat secara sistematis.

Satgas ijazah palsu yang dibentuknya bersama Kemenpan RB, Kepolisian, dan
Kejagung akan terus mengidentifikasi kampus produsen ijazah palsu, serta melakukan
verifikasi ijazah palsu PNS, anggota DPR, dan DPRD. Dia menilai, ijazah palsu erat
kaitannya dengan perilaku korupsi yang terus diberantas di Indonesia.
Ijazah Palsu Kampus Swasta

Anggota DPR Menentang


Penutupan dan
Penonaktifan PTS
Bermasalah
Jumat, 12 Juni 2015 20:14

surya/adrianus adhi

KUNJUNGAN - Ridwan Hisjam, Calon DPR RI dari Partai Golkar saat berkunjung ke Kantor Biro Malang
Harian Surya, Senin (7/4/2014).

SURYA.co.id | SURABAYA - Maraknya kejadian ijazah palsu yang sedang


terjadi saat ini, membuat beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang mendapatkan
masalah harus ditutup.
Anggota DPR / MPR RI Wakil Ketua Komisi X, Ridwan Hisjam, mengatakan,
perguruan tinggi swasta (PTS) seharusnya tidak dibubarkan.
Sekarang banyak yang membutuhkan preguruan tinggi. Karena perguruan tinggi
negeri (PTN) itu sedikit dibandingkan PTS kan, ungkapnya ketika ditemui di
Kopertis VII, Surabaya, Jumat (12/6/2015).
Selain itu, ia juga menyayangkan jumlah Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi
Swasta) yang sangat sedikit jumlahnya. Sekitar 40 ribu PTS hanya dibawahi oleh
12 Kopertis. Kalau bisa ya ditambah kopertisnya. Jadi wilayah per kabupaten
atau kota ada yang menangani, tambahnya.
Sementara itu, menurut data Kopertis Wilayah VII Jatim, sebanyak 23 PTS di
Jatim dinonaktifkan statusnya oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti). Hal ini disebabkan 23 PTS ini
tersandung berbagai masalah, mulai kategori ringan, sedang, hingga berat.
Dari 23 PTS di Jatim itu, 12 PTS dalam status dinonaktifkan. Yakni Universitas
PGRI Banyuwangi, IKIP PGRI Jember, Universitas Bondowoso, IKIP Budi Utomo
Malang, STIE Indonesia Malang, ISTP Malang, Undar Jombang, Universitas
Nusantara PGRI Kediri, Universitas Teknologi Surabaya (UTS), ITPS Surabaya,
STIH Sunan Giri Malang, dan STIE ABI Surabaya.
Koordinator Kopertis Wilayah VII Jatim Prof Suprapto, menjelaskan, PTS yang di
nonaktifkan yang karena masalah dengan kategori ringan, dikaitkan dengan
rasio dosen dan mahasiswa PTS itu tidak seimbang.
Idealnya, untuk jurusan IPA rasionya 1:30 atau satu dosen mengajar 30
mahasiswa. Sementara, jurusan IPS rasio yang ditentukan Kemenristek dan Dikti
1:45, ujarnya.
Ia menambahkan jika persoalan itu bisa segera diatasi PTS bersangkutan, lanjut
Suprapto, maka status nonaktif dapat diaktifkan kembali Kemenristek dan Dikti.
Kalau masalah rasio seperti itu saya rasa setiap perguruan tinggi pasti bisa
memperbaiki. Asalkan ada kemauan yang kuat dari perguruan tinggi yang
bersangkutan, ujarnya yang juga yang juga sebagai dosen teknik kimia di ITS
itu.
Sedangkan untuk kategori sedang, PTS yang dinonaktifkan tersandung masalah
akreditasi institusi.

PTS yang Dinonaktifkan Masalah/Kategori Masalah

Universitas PGRI Banyuwangi konflik (Sedang)


IKIP PGRI Jember membuka kelas jarak jauh (sedang)
Universitas Bondowoso konflik(sedang)
IKIP Budi Utomo Malang rasio dosen dan mahasiswa (ringan)
STIE Indonesia Malang membuka kelas jarak jauh (sedang)
ISTP Malang membuka kelas jarak jauh (sedang)
Undar Jombang konflik (sedang)
Universitas Nusantara PGRI Kediri rasio dosen dan mahasiswa,
membuka kelas jarak jauh
Universitas Teknologi Surabaya (UTS) membuka kelas jarak jauh (sedang)
ITPS Surabaya membuka kelas jarak jauh (sedang)
STIH Sunan Giri Malang konflik (sedang)
STIE ABI Surabaya membuka kelas jarak jauh (sedang)

PTS yang Tutup


STT Budi Utomo Malang
Universitas Cakrawala Madiun
STIE Pariwisata Satya Wida Surabaya
STKIP Tri Buana Surabaya
AMIK Aji Jaya Baya Kediri
ATN Sidoarjo
Akademi Tekstil IT Surabaya
ABA Webb Surabaya
STT Widya Dharma Surabaya
AKPAR Bakti Wiyata Kediri
AKAD Peternakan Jember

Sumber : Kopertis Wlayah VII Jatim


Search Search

Home

Profil

Organisasi

Direktori PT

Fasilitas

Arsip

Gallery

Daftar Isi

Buku Tamu

20
FEB

Status Keaktifan PTS di Indonesia per 20 Februari 2016


pukul 08:00 wib
PDDIKTI, PENGUMUMAN NO COMMENTS
Status Keaktifan PTS di Indonesia per 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib
Rasio
DALAM
WILAYAH ALAMAT JUMLAH Kampus
KOPERTIS AKTIF PEMBINAAN
KERJA KOPERTIS Kampus dalam
DIKTI
Pembinaan

1 Sumatera Utara Medan 266 0 266 NOL

Sumsel, Lampung,
2 Bengkulu,Bangka Palembang 213 2 215 0,93 %
Belitung

3 DKI Jakarta Jakarta 328 2 330 0,61 %

Jawa Barat,
4 Bandung 471 4 475 0,84 %
Banten

5 D.I. Yogyakarta Yogyakarta 107 0 107 NOL

6 Jawa Tengah Semarang 249 0 249 NOL

7 Jawa Timur Surabaya 328 3 331 0,91 %

Bali, Nusa
8 Tenggara Barat Den Pasar 160 2 162 1,23 %
dan Timur

Sulawesi Selatan,
Tenggara, Tengah,
9 Makassar 356 3 359 0,84 %
Utara, Barat,
Gorontalo

Sumbar, Riau,
10 Jambi, Kepulauan Padang 241 3 244 1,23 %
Riau

Kalimantan
11 Selatan, Barat, Banjarmasin 164 1 165 0,61 %
Timur, Tengah
Maluku, Maluku
12 Ambon 41 1 42 2,38 %
Utara

13 Prop.Aceh Banda Aceh 107 0 107 NOL

Papua, Papua
14 Biak 61 0 61 NOL
Barat

Jumlah 3092 21 3113 0,67 %

Total Perguruan Tinggi Dalam Pembinaan = 21 (Dua puluh satu ).


Jumlah Kampus Aktif di Kemristekdikti Tanggal 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib
PTN 121 + PTS 3092 = 3213
Silakan unduh:
Status Keaktifan PTS di Indonesia per 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/02/Status-Keaktifan-PTS-di-Indonesia-per-20-
Februari-2016-pukul-08.docx
Daftar PTS Pembinaan yang telah diaktifkan Per 20 Februari 2016 pukul 08:00wib = 107 PTS
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/02/Daftar-PTS-Pembinaan-yang-telah-
diaktifkan-Per-20-Februari-2016.docx
Daftar PTS Pembinaan yang Ditutup dari Daftar 243 per 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib = 83 PTS
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/02/Daftar-PTS-Pembinaan-yang-Ditutup-dari-
Daftar-243-per-20-Feb-2016.docx
Daftar PTS Pembinaan yang Didelete dari Daftar 243 per 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib =18 PTS
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/02/Daftar-PTS-Pembinaan-yang-Didelete-
dari-Daftar-243-per-20-Feb-2016.docx
Daftar PTS Pembinaan per Tanggal 20 Februari 2016 = 21 PTS
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/02/Daftar-PTS-Pembinaan-per-Tanggal-20-
Februari-2016.docx
Sampai tanggal 20 Februari 2016:
Total PTS yang telah diaktifkan : 107
Total PTS yang ditutup : 83
Total PTS yang dihapus (delete) : 18
Total PTS yang masih dalam Pembinaan: 21
Jumlah PTS aktif per 20 Februari 2016 = 3.092 (12 new terbit ijin di 2015)
Jumlah PTN aktif per 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib= 121
Jumlah PT aktif di lingkungan Kemristekdikti 20 Februari 2016 pukul 08:00 wib = 3.092 + 121= 3.213
Sumber : PDDikti http://forlap.dikti.go.id/perguruantinggi

Info:
Menurut Informasi dari Kemristekdikti, dari 21 PT dalam pembinaan ini, terdapat 10 PT masih harus
menyelesaikan konflik intertenal terlebih dahulu, 4 sudah menyerahkan status mereka kepada
pemerintah untuk cabut izin mereka, 7 masih menunggu rekomendasi untuk diaktifkan dari
Kopertis.

Anda mungkin juga menyukai