Dalam kehidupan bernegara, konflik tidak mungkin dapat dihindari. Hubungan
Internasional dengan Resolusi Konflik tentu saja erat kaitannya. Hal tersebut karena interaksi yang beraneka ragam dalam hal kepentingan baik secara ekonomi, politik dan sosial budaya dalam bernegara pada gilirannya akan mendorong timbulnya berbagai macam konflik. Dengan hal tersebut butuhnya sebuah upaya khusus dalam penyelesaian konflik dalam tatanan internasional. Salah satunya adalah resolusi konflik. Menurut Johan Galtung, ada tiga proses yang harus dilewati sebelum perdamaian dapat dibangun. Pertama adalah Peace Keeping, yaitu proses menghentikan atau mengurangi aksi kekerasan. Kedua yaitu Peace Making, yaitu proses yang tujuannya mempertemukan sikap politik dan strategis dari pihak-pihak yang bertikai. Ketiga adalah Peace Building yang berupa proses implementasi perubahan atau rekonstruksi sosial, politik dan ekonomi demi terciptanya perdamaian. Harapan Fadhly Nurman dalam mata kuliah Reskon Melihat dinamika yang terjadi dalam dunia internasional saat ini yang masih terdapat konflik-konflik di sebagian dunia, perlu adanya sebuah solusi yang diharapkan mampu menyelesaikan konflik yang ada, maka hadirnya mata kuliah resolusi konflik sangat diharapkan mampu untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa hubungan internasional. Karena dalam mata kuliah ini akan mempelajari upaya atau cara dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di tatanan dunia internasional. Mata kuliah ini tentu saja juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi mahasiswa. Hal tersebut karena mahasiswa selalu dihadapkan pada dunia sosial yang sejatinya juga penuh dengan konflik. Dengan hadirnya mata kuliah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang luas agar dapat diterapkan dalam upaya menyelesaikan masalah yang dihadapi.