Investigasi ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi
langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan
data, menganalisisnya dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut.
Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian dapat membuat proposal
penelitian dengan baik (Premis 1).
Erlina adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologipenelitian (Premis 2).
Erlina adalah dosen yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik (konklusi).
Jika semua premis benar dan pengambilan kesimpulan tidak salah, maka proses deduksi
dianggap valid. Konklusi hanya dapat diterima jika semua premisnya benar dan valid. Jika
ada premisnya
yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka deduksinya tidak dapat diterima. Dari contoh yang
diberikan di atas, ternyata Erlina telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian tetapi dia
bukan dosen, maka premisnya tidak benar dan konklusinya ditolak.
Induksi
Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis)
yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangatberbeda
dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses
pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan
dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process) dan metodenya
disebut metode induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian induktif
(inductive research). Dengan demikian pendekatan induksi mengumpulkan data
terlebihdahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika
hipotesis tidak digunakan. Proses induksi selaludigunakan pada penelitian dengan pendekatan
kualitatif (naturalis).
Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada
kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.
Contoh:
Rudi seorang manajer pemasaran PT Pertamina di Kota Medan. Hasil penjualan pelumas di
Medan paling rendah di antara kota yang lain. Berdasarkan data ini kita dapat menarik
kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa masalahnya adalah Rudi kurang aktif dalam
melakukan promosi. Tapi kita dapat membuat kesimpulan yang lain (berbeda) atas dasar
bukti-bukti lain, seperti:
Kemampuan menjual Rudi rendah sehingga efektivitas penjualan menurun.
Daerah pemasaran Rudi tidak memiliki potensi pasar yang sama dengan daerah lain.
Rudi kurang berbakat bekerja di bagian pemasaran produk pelumas.
Semua hipotesis merupakan induksi berdasarkan bukti catatan penjualan Rudi. Dalam hal ini,
peneliti perlu mencari bukti yang diyakini kebenarannya. Sebagian besar tugas peneliti adalah
menentukan jenis bukti yang diperlukan dan mengukur bukti-bukti.
Penjelasannya, proses pengamatan ( observation) atau merasakan fenomena disekitar kita
adalah merupakan permulaan kebanyakan penelitian ( entah terapan atau dasar). Langkah
berikut bagi manager tersebut adalah menentukan apakah ada sebuah masalah nyata dan jika
demikian seberapa serius. Identifikasi masalah (problem identification) ini memerlukan
pengumpulan sejumlah data awal. manager bisa mencari informasi dari pelanggan tentang
bagaimana perasaan mereka terhadap produk dan layanan konsumen. Dari situ mungkin
manager menemukan pelanggan menyukai produknya, tapi kecewa karena banyak item yang
mereka perlukan sering tidak tersedia, dan pramuniaga tidak begitu membantu. Setelah
manager mengajak diskusi dengan pramuniaga, manager mungkin tahu bahwa pabrik tidak
menyuplai barang tepat dan waktu dan menjanjikan tanggal pengiriman baru yang pada
saatnya gagal terpenuhi. Gabungan informasi yang diperoleh melaui proses wawancara
informal dan formal membantu manager untuk menentukan bahwa sebuah masalah eksis.
Masalah tersebut juga membantu manager untuk merumuskan sebuah model konseptual atau
kerangka teoritis ( theoretical flamework) dari semua faktor yang menimbullkan masalah.
Dari kerangka terotis yang merupakan gabungan berarti dari semua informasi yang di
peroleh, beberapa hipotesis (hypotheses) dapat di buat dan di uji untuk menemukan apakah
data membuktikannya. Konsep-konsep kemudian di definisikan secara operasional
(operationaly definded) sehingga dapat di ukur. Design penelitian (research designe) disusun
untuk menentukan, diantara hal lainnya, cara mengumpulkan (collect) data lebih lanjut,
menganalisis (analyze) dan menginterpretasikannya (interpret) dan akhirnya memberikan
jawaban atas masalah.
METODE HIPOTESIS-DEDUKTIF
Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotetis-deduktif. Metode
ini meliputi tujuh langkah, yaitu pengamatan, pengumpulan informasi awal, perumusan teori,
penyusunan hipotesis, pengumpulan data ilmiah, analisis data dan deduksi.
Pengamatan
Contoh ; Apabila seorang manajer merasakan perubahan pada jumlah penjualan hasil
produksinya yang kian menurun dan mulai merasakan tingkat daya beli masyarakat semakin
menurun.
Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai hal
yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara secara informal, wawancara, atau
memperoleh informasi lewat sumber lainnya. Investigator akan mengetahui bagaimana
persoalan tersebut ditangani dalam situasi lain.
Contoh : Melihat keadaan tersebut manajer kemudian mengumpulkan berbagai informasi
yang terkait dan dibutuhkan seperti penyebab kenapa daya beli masyarakat menurun, dan
penyebab menurunnya minat masyarakat terhadap produk seperti kualitas produk, kemasan,
dan juga factor pesaing.
Perumusan Teori
Langkah berikutnya adalah perumusan teori, yaitu usaha untuk menggabungkan semua
informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor- faktor yang berkaitan dengan masalah
dapat dikonseptualisasi dan diuji.
Contoh : Manajer mengintegrasikan semua informasi sesuai dengan logika sehigga semua
alas an dan penyebab masalah dapat dikonsepkan dan kemudian dapat kita uji.
Penyusunan Hipotesis
Penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari jaringan
asosiasi teori diantara variabel, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa
dihasilkan. Setelah data diperoleh, beberapa gagasan kreatif muncul, dan berdasarkan hal
tersebut, hipotesis baru pun bisa dihasilkan untuk diuji kemudian.
Contoh : Setelah berusaha memahami mengenai permasalahan yang dihadapi, manajer
kemudian dapat membuat hipotesis atau dugaan awal sesuai dengan data yang berhasil
dikumpulkan oleh manajer, misalnya penurunan penjualan perusahaan disebabkan oleh
kualitas produk yang kurang baik.
Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Setelah menyusun hipotesis, data yang terkait dengan setiap variabel dalam hipotetis perlu
dikumpulkan. Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut adalah diperlukan untuk menguji
hipotesis yang dihasilkan dalam studi.
Contoh : Setelah menyusun hipotesis awal, maka manajer perlu megumpulkan data lebih
lanjut untuk mendukung penelitian lebih lanjut, seperti mengumpulkan bukti-bukti dan
laporan mengenai mutu dan kualitas produk yang dia hasilkan dan juga mengumpulkan
laporan penjualan.
Analisis Data
Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat
apakah hipoteesis terbukti. Analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data dapat dilakukan
jika sejumlah perkiraan terbukti.
Contoh : Dalam langkah ini manajer mengumpulkan data dan menganalisis secara statistika
untuk mengambil hipotesis yang mendukung. Contohnya apabila seorang manajer ingin
mengetahui apakah persediaan mempengaruhi kepuasan konsumen, maka ia dapat melakukan
pengujian korelasi dan determinasi untuk mengetahui hubungan dan pengaruh diantara kedua
faktor tersebut.
Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dari hasil
analisis data. Berdasrkan deduksi tersebut, peneliti dapat mengajukan rekomendasi mengenai
bagaimana masalah dapat dipecahkan.
Contohnya apabila dari suatu pengolahan data secara anova kita mendapatkan hasil p value
lebih dari 0,05 maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa persediaan tidak mempengaruhi
kepuasan konsumen.
Investigasi Ilmiah
4. Metode Hipotesis-Deduktif
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan (Sugiyono, 2010: 93). Secara teknis, hipotesis adalah pernyataan
mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
sampel penelitian (Suryabrata, 2010: 22).
a. Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
1. Pengamatan
Pengamatan merupakan tahap pertama, dimana seseorang merasakan bahwa
perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku, sikap, dan perasaan
baru sedang mengemuka dalam lingkungan seseorang.
2. Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai
hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berbicara secara informal
dengan beberapa orang atau kepada sumber relevan lainnya, dengan demikian dapat
mengumpulkan informasi apa dan mengapa sesuatu hal terjadi.
3. Perumusan Teori
Perumusan teori merupakan usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara
yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat di
konseptualisasi dan diuji.
4. Penyusunan Hipotesis
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis, tetapi
menemukan hipotesis yang selanjutnya akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2010: 93). Hipotesis disusun dala m kalimat
deklaratif. Kaliamat itu bersifat positif dan tidak normatif. Istilah -istilah seperti
seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis (Gulo,
2000).
5. Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk menguji hipotesis yang
dihasilkan dalam studi.
6. Analisis Data
Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian.
Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakan. Pemilihan ini
tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Dalam merencanakan pemakaian data,
tentukan jenis datanya, termasuk penentuan jenis sample yang representatif dan
sesuai dengan tujuan riset maupun kesimpulan yang akan diambil (Umar, 2002: 37).
7. Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterprestasikan arti dari
hasil analisis data.