Anda di halaman 1dari 13

PESAN DASAR GIZI SEIMBANG DAN KONSEP PERAN PERAWAT

DALAM PELAKSANAAN DIET PASIEN

DI
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK : 6

1. DIAN PUSPITA SARI


2. IDAYATI
3. MENA SUSANTI
4. NABILA AISAL PUTRI
5. PUTRI MAULINA
6. SUSILAWATI
7. RADA SYARITA
8. RISDAYANTI
9. QURRAHMI HIDAYANI
Dosen pembimbing : Wiqayatun Khazanah

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IM BANDA ACEH


TAHUN AJARAN 2015/2016
Kata pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang pesan dasar gizi
seimbang dan konsep peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Banda Aceh, 10 April 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..............................................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................................2

1.3 Tujuan ..........................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pesan dasar gizi seimbang ........................................................................................................3

2.1.1. Pedoman menu gizi seimbang .................................................................................................3


2.1.2. Factor- faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang ...........................................6
2.2. Konsep perawat dalam pencegahan diet pasien ..................................................................7

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ......................................................................................................................................9

SARAN ................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ilmu gizi sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang
dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkan, serta factor-faktor yang mempengaruhinya.
Sedangkan gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh
suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidk digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang individu atau keyakinan yang dianut
masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, namun suatu kelompok
masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.

Berbeda dalam penyebutan dibeberapa negara, dalam bahasa indonesia, kata Diet lebih sering
ditunjukkan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi
tertentu.

Dalam perkembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :

Menurunkan Berat (massa) badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga
penampilannya.
Meningkatkan Berat (massa) badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin
meningkatkan massa otot.
Pantang terhadap makanan tertentu misalnya bagi penderita diabetes(rendah karbohidrat dan
gula).
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur gizi
yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Direktorat
gizi Depkes pada tahun 1995 telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Diet gizi seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
ibu hamil yang terdiri dari menu yang beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proprosi yang
sesuai.

1
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang?
2. Apa saja pesan-pesan dasar gizi seimbang?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang?
4. Bagaimana Konsep peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien?

1.3 Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet

2
Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Pesan dasar gizi seimbang

A. Pedoman menu gizi seimbang

Setiap orang dalam menjalani kehidupan yang seimbang memerlukan adanya


kebutuhan yang seimbang pula. Untuk hidup dan menngkatkan kualitas hidup yang baik
diperlukan lima kelompok zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin
dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Selain kebutuhan
gizi tersebut manusia juga memerlukan adanya air dan serat untuk memperlancar proses
yang ada didalam tubuh manusia. Namun dalam pemberian zat gizi yang baik harus
memperhatikan kemampuan tubuh masing-masing individu untuk menerima makanan.
Secara alami komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki kelemahan dan
keunggulan tertentu. Umur, jenis kelamin, jenis aktifitas, dan kondisi tertentu seperti
sakit, hamil dan menyusui.

Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam maka akan timbul
ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup
sehat dan produktif. Jadi untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin
dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan. Melainkan harus terdiri dari aneka ragam
bahan makanan. Apabila bahan cadangan mangan (Mn) didalam tubuh kurang maka
vitamin a tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal. Contoh lain diperlukan
vitamin c yang cukup didalam makanan untuk meningkatkan metabolisme zat besi (Fe).
Setiap jenis makanan memiliki peranan masing-masing dalam menyeimbangkan masukan
zat gizi sehari-hari.

3
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi
seimbang dan yang berbentuk kerucut. Bahan makanan tersebut dipopulerkan dengan
istilah triguna makanan. Pertama zat gizi yaitu padi-padian dan umbi-umbian serat
tepung-tepung. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Ketiga
sumber zat yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan.

Sehubungan dengan gizi seimbang ini ada 13 pesan penting dasar gizi seimbang
yang perlu diperhatikan yaitu :

1. makanlah aneka ragam makanan


makanan beraneka harus mengandung karbohidart, protein, vitamin, mineral, dan
serat makanan dalam jumlah dan porsi seimbang menurut kebutuhan masing-masing
kelompok (bayi, balita, remaja, ibu hamil atau menyusui, orang dewasa dan lansia).

2. makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi


energy dan tenaga diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak, dan protein.
Energy untuk metabolism dasar (menghasilkan panas, tubuh dan untuk kerja organ
tubuh), untuk aktifitas sehari-hari (belajar, bekerja, dan berolah raga). 1 gram
karbohidrat akan menghasilkan 4 Kkal energy, 1 gram protein akan menghasilkan 4
Kkal energy, sedangkan 1 gram lemak akan menghasilkan 9 Kkal energi. Kelebihan
energy dapat menimbulkan obesitas (kegemukan). Kekurangan energy menyebabkan
kekurangan gizi.

4
3. makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
karbohidrat sederhana (gula dan makanan manis) semestinya dikonsumsi dengan
memperhatikan asas tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat jumlah. Makanan manis
(gula dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktifitas, dan
jumlahnya tidak melebihi 3 - 4 sendok makan gula perhari. Karbohidrat komplek
dikonsumsi bersama makanan sumber unsur gizi lain, seperti protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Semestinya 50-60% dari kebutuhan energy diperoleh dari karbohidrat
komplek.

4. batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi


konsumsi lemak atau minyak (jenuh dari hewan) secara berlebihan dapat beresiko
kegemukan atau disiplidemia bagi yang mempunyai kecenderungan ke arah itu.
Disiplidemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah
merupakan factor resiko terjadinya penyakit jantung coroner dan stroke. Konsumsi
lemak atau minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori. Unsur gizi ini
juga berperan sebagai sumber asam lemak esensial. Serta membantu penyerapan
vitamin larut lemak (A, D, E, K).

5. gunakan garam beryodium


penggunaan garam beryodium mencegah gangguan akibat kekurangan yodium
(GAKY) penggunaan garam yang berlebihan tidak dianjurkan karena garam
mengandung natrium yang bias meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi
garam tidak melebihi 6 gram atau 1 sendok Tehperhari.

6. makanlah makanan smber zat besi


sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging banyak mengandung zat besi
dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi.

7. biasakan makan pagi


makan pagi dengan menu beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kebugaram tubuh dan meningkatkan produktifitas kerja. Pada anak-
anak, sarapan akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa
ditingkatkan.

8. minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya


air minum harus bersih dan bebas kuman. Minum air bersih 2 liter perhari,
metabolisme tubuh bias berjalan lancer mengingat air sebagai pelarut unsur gizi

5
dalam proses metabolisme. Konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi
dan menurunkan resiko infeksi serta batu ginjal.

9. Beraktifitas fisik dan olahraga teratur


Kegiatan ini membantu mempertahankan berat badan normal. Juga meningkatkan
kesegaran tubuh, memperlancar aliran darah, dan mencegah osteoporosis khususnya
pada lansia.

10. hindari minuman beralkohol


alcohol, rokok, dan obat terlarang harus dihindari, karena membawa resiko terjadinya
berbagai penyakit degenerative, vaskuler, dan kanker.

11. makanlah makanan yang aman bagi kesehatan


makanan yang aman dan baik bagi kesehatan adalah makanan yang tidak tercemar,
tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia
berbahaya, dan makanan yang di olah dengan baik sehingga unsur gizi serta
citarasanya tidak rusak.

12. bacalah label pada makanan yang dikemas.


Label makanan kemasan harus berisikan tanggal kadaluarsa, kandungan gizi, dan
bahan aditif yang digunakan. Konsumen hendaknya berhati-hati dan memperhatikan
label agar terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi, dan makanan yang
berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal tidaknya makanan tersebut.

B. Factor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang

Banyak factor yang mempengaruhi penyusunan menu diantaranya yaitu jenis


kelamin, aktifitas, kebudayaan, ekonomi, pendidikan dan tingkat perkembangan. Untuk
wanita biasanya memilih penyusunan menu yang tidak banyak lemak untuk menghindari
kegemukan. Hal ini biasanya dilakukan oleh remaja. Jenis kelamin antara wanita dan
laki-laki juga akan membedakan dalam hal penyusunan. Biasanya lelaki lebih memilih
yang banyka karbohidrat untuk mengenyangkan dirinya daripada yang enak tapi sedikit.

Laki-laki akan beraktifitas lebih banyak dari wanita pada umumnya. Akibatnya
kalori yang dikeluarkan banyak sehingga pola penyusunannya juga harus seimbang untuk
mengimbangi intake dengan kalori yang telah dikeluarkan. Seseorang yang tahu akan
menu dan makanan yang tidak sehat otomatis enggan memakan. Hal ini mungkin sedikit

6
berbeda dengan orang yang kurang paham mengenai gizi yang baik buat makan.
Ekonomi seseorang akan membuat orang memilih menu sesuai dengan seleranya.
(buku atikah proverawati, SKM., MPH. 2009)

2.2 Konsep peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien

Konsep perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi maupun diluar profesi keperawatan yang bersifat
konstan.

A. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan

Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan


dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat yang sesuai dengan
tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya.

B. Peran perawat sebagai advokat klien

Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, ha katas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

C. Peran perawat sebagai educator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat


pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

7
D. Peran perawat sebagai coordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi


pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

E. Peran perawat sebagai kolaborator

Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

F. Peran perawat sebagai konsultan

Peran ini sebagai tempat konsultan terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan, peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

G. Peran perawat sebagai pembaharuan

Peran ini dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang


sistematis, dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
(konsirsium ilmu kesehatan ,1989)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gizi Seimbang adalah susunan makanan seharihari yang mengandung zat-zat


gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan
(BB) ideal.

Pedoman menu Gizi seimbang

Pedoman gizi seimbang (PGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang


mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi
seimbang memerhatikan empat prinsip, yakti variasi makanan, pentingnya pola hidup
bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal.
Faktor faktor yang mempengaruhi penyusun menu seimbang
Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)
Sosial budaya (tidak bertentangan)
Kondisi kesehatan
Umur
Berat badan
Aktivitas
Kebiasaan makan (like or dislike).
Ketersediaan pangan setempat.

Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial
baik dari profesi maupun diluar profesi keperawatan yang bersifat konstan.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami tentang pesan dasar gizi seimbang dan konsep peran
perawat dalam pelaksanaan diet pasien.

9
Daftar pustaka :

https://www.scribd.com/mobile/doc/109969080/peran-perawat-dalam-
pelaksanaan-diet-paisen-kak-eneng

Proverawati, Atikah dan Siti Asuah (2009) Buku ajar Gizi untuk kebidanan. ruha
medika, Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai