Anda di halaman 1dari 17

SITUASI LOKAL MENYUSUI

LHOKSUMAWE KECAMATAN MATANG KULI


DI
SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 6
NISAAUL HUSNA
NUR AKLIMA
NURHALIZA
PUTRI MULIYA
NOVI DWI YANTI

POLTEKKES KEMENKES ACEH


JURUSAN D-IV GIZI
TAHUN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan
dan menelan susu. Air susu ibu ( ASI ) merupakan suatu jenis makanan yang mencukupi
seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI mengandung
nutrisi, hormone, unsure kekebalan, factor pertumbuhan, anti alergi serta anti inflamasi. Zat-
zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit,
selain itu terdapat hubungan penting antara menyususi dengan penjarangan kehamilan (KB).
Keunggulan ASI tersebut perlu di tunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain
pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD ( 30 menit pertama bayi harus sudah di
sususkan ). Kemudian pemberian ASI saja sampai umur 6 bulan (ASI Ekslusif) selanjutnya
pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang benar.
Sehingga diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan yang benar. Agar setiap IBU dapat
menyusui sendiri bayinya.

Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal yang
baik fisik maupun mental dan kecerdasannya. Maka perlu diperhatikan agar dapat terlaksana
dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini
dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif.

Menyusui adalah proses yang alami. Namun demikian, menyusui perlu dipelajari
antara lain, belajar bagaimana memegang bayi agar dapat menyusu dengan baik dan
mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman selama menyusui. Teknik menyusui terdiri dari
posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat, yang ,merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui dan pengeluaran ASI. Dimana bila teknik
menyusui tidak benar dapat menyebabkan putting lecet dan ibu menjadi enggan menyusui
dan bayi jarang menyusu. Selain iyu ibu harus menemukan posisi yang sesuai selama
pemberian ASI, bayi juga harus berada dalam posisi yang nyaman untuk mempermudah
menjangkau puting.
BAB II
PEMABAHASAN
A. Pengertian Menyusui
Menyusui adalah ketrampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi. Menyusui adalah
proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu.

B. Manfaat Menyusui
Berikut ini adalah manfaat yang didapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu,
keluarga, dan Negara
a. Manfaat bagi bayi
1. Komposisi sesuai kebutuhan.
2. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan.
3. ASI mengandung zan antibody.
4. Perkembangan psikomototrik lebik cepat.
5. Menunjang perkembangan kognitif.
6. Menunjang perkembangan penglihatan.
7. Memperkuat ikatan batin ibu dan anak.
8. Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat.
9. Membentuk sistem pencernaan yang sehat.

b. Manfaat bagi Ibu

1. Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke


bentuk semula.
2. Ibu yang menyusui dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
3. Pemberian ASI adalah cara terbaik bagi ibu untuk mencurahkan kasih saying pada
buah hatinya.
4. Mengurangi kemungkinan kanker payudara.

c. Manfaat bagi keluarga


1. Mudah dalam proses pemberiannya.
2. Mengurangi biaya rumah tangga.
3. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk
berobat.
d. Manfaat bagi Negara
1. Pengehematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.
2. Pengematan devisa dalam hal pembelian susus formula dan perlengkapan menyusui.
3. Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

C. Tekhnik Menyusui yang Benar


Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
Langkah-langkah menyusui yang benar sebagai berikut:
a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, sebelum menyusui bersihkan puting susu dan
areola dengan kapas DTT, langkah selanjutnya ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan
menjaga kelembaban puting susu
b. Bayi diletakkan menghadap payudara.
1) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah
agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
3) Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan.
4) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya
membelokkan kepala bayi).
5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
6) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan
menekan puting susu atau areolanya saja.
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara:
1) Menyentuh pipi dengan puting susu.
2) Menyentuh sisi mulut bayi.
e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
1) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting
susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat
penampungan ASI yang terletak di bawah areola.
f. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui
pada payudara yang lain.
g. Cara melepas isapan bayi yaitu:
1) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi.
2) Dagu bayi ditekan ke bawah.
h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu
dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
i. Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.
Cara menyendawakan bayi, yaitu:
1) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan atau,
2) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-
lahan.

D. Fungsi dari tekhnik menyusui yang benar yaitu:


a. Putting susu tidak lecet.
b. Perlekatan menyusu pada bayi kuat.
c. Bayi menjadi tenang.
d. Tidak terjadi gumoh.
Akibat tekhnik menyusui yang tidak benar yaitu:
a. Putting susu menjadi lecet.
b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI.
c. Bayi enggan menyusu.
d. Bayi menjadi kembung.
Apabila bayi telah menyusu dengan benar, maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebai
berikut.
a. Bayi tampak tenang
b. Badan bayi menempel pada perut ibu.
c. Mulut bayi terbuka lebar.
d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
e. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak masuk
f. Bayi tampak menghisap dengan ritme yang perlahan-lahan.
g. Putting susu tidak terasa nyeri.
h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
i. Kepala bayi agak menengadah.

E. Posisi Menyusui yang benar


Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Adapun posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti ibu pasca operasi
Caesar. Bayi diletakan di samping kepala ibu dengan posisi kaki di atas. Menyusui bayi
kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, yaitu di
payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan di atas dada
ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

F. Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi ASI


Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram
protein sehari.
Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
Aktivitas.
Psikologi
Kesehatan
Pengetahuan dan Pendidikan tentang pantangan, kesukaan, kebutuhan
Sosial ekonomi
Bayi tidak mau menyusu
Masalah pada payudara

Pengaruh Status Gizi Ibu Pada Sukses Menyusui

Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari, seorang ibu menyusui
memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan sebesar 500 700
kkal tersebut tak lain diperlukan untuk keperluan Biosintesis ASI. Ekstra energi tersebut tidak
semuanya harus di dapatkan dari intake makanan yang di konsumsi ibu menyusui sehari-hari.
200 kcal ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah di bentuk
sejak dimulainya proses masa kehamilan. Sisa 300 500 kcal / hari lah yang baru di
harapkan diperoleh dari intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan
seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak kelaparan dan
produksi ASI lancar.
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu merokok selama
menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil KB
selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil masih
belum diketahui. Pil KB juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun, pil POP
(Progesteron Only Pil / low-dose) tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus
pil ini boleh di gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes yang tidak boleh hamil). Namun,
kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode KB alamiah, kondom, atau IUD
daripada menggunakan KB hormonal.

C. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui


1. Buat setiap gigitan berarti.
Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari
segikualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara.
Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3. Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan.
Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan
daya hidup.
4. Menjadi ahli efesiensi.
Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan
kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air
susu yang baik dan cukup.
6. Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan menimbulkan masalah.
Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami.
makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi
nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga.

Makanan sehari-hari yang di konsumsi oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat menu
seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu. Dalam menyusun hidangan untuk ibu menyusui
perlu di perhatikan hal-hal berikut ini :
o Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam
o Makanan mudah di cerna
o Bumbu tidak terlalu banyak merangsang
o Porsi kecil tapi sering
o Cukup cairan
o Ibu yang tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangan dalam hal makan
o Makanan yang seimbang, gerak badan, dan udara segar
o Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
o Jika ibu terlalu gemuk, kurangi makanan sumber zat tenaga
o Jika ibu terlalu kurus, tambahkan porsi makan
o Hindari alkohol karena dapat berakibat bayi mengalami FAS (Fetal Alkohol
Syndrome) dengan tanda-tanda :pertumbuhan lambat, kepala kecil, bentuk wajah
berubah, pertumbuhan sel, serta jumlah produksi sel menurun.
HASIL PENELITIAN

Kami mengadakan sebuah observasi penelitian dikabupaten aceh utara lebih tepatnya di
kecamatan matang kuli ,kami mengunjungi 7 desa dikecamatan tersebut lalu mengunjungi
rumah-rumah ibu menyusui didesa-desa tersebutsetelah itu Kami memberikan beberapa
pertanyaan pada stiap ibu menyusuididesa desa tersebut.jumlah keseluruhan ibu menyusi
yang kami kunjungi adalah 15 orang.

Penjabaran penelitian kami kami ulaskan seperti yang tertera dibawah ini :

1. Berapa banyak bayi yang menyusui setelah lahir ?

Dari 15 ibu yang kami berikan pertanyaan tersebut, maka penjabaran diskusi kami seperti di
tabel 1.1

Nama klien Usia Pendapat

Ibu nurhayati 35 tahun setelah melahirkan saya tidak dapat langsung


menyusui bayi saya karena ASI saya tidak mau
keluar
Ibu nuraini 30 tahun Saya hamil anak kedua saya dan saya tidak
mempunyai masalah dengan asi saya,saya
langsung dapat menyusui setelah melahirkan

Ibu asiah 22 tahun begini bu,waktu setelah melahirkan saya tidak


dapat langsung menyusui bayi saya karena putting
susu saya terbenam, lalu ibu bidan menyarankan
saya untuk menggunakan pompa ASI

Ibu ernawati 19 tahun Setelah melahirkan saya tidak dapat langsung


menyusui bayi saya karena bayi saya menangis
terus jadi ibu saya menyarankan untuk
memberikan pisang dan setelah bayi saya
diberikan pisang dia tidak menangis lagi.

Ibu roslaini 25 tahun setelah melahirkan alhamdulilah saya langsung


dapat menyusui bayi saya,bahkan pada saat itu
bidan melakukan IMD pada saya. Pertama saya
tidak mengerti apa itu IMD tetapi setelah bidan
menerangkan jadi saya sudah agak mengerti.
Ibu marhamah 28 tahun waktu melahirkan anak pertama saya, saya tidak
dapat langsung memberikan ASI kepada bayi saya
karena ASI saya tidak ada

Ibu jumiati 27 tahun Saya sudah bisa menyusui bayi saya setelah
persalinan, sebelumnya saya juga minum jamu
karna kata mertua saya jamu dapat membuat
produksi ASI saya tetap tercukupi buat anak saya.
Ibu muliaya 28 tahun Pada anak kedua, saya melakukan operasi.
Mungkin karena operasi produksi ASI saya juga
terkesan lama berproduksi. Seminggu setelahnya
saya baru bisa menyusui bayi saya.

Ibu nurmala 26 tahun Seingat saya setelah bayi lahir, bayinya langsung
diletakkan di dada saya. Saya melihat pergerakan
bayi yang mulai mencari putting susu. Diwaktu
itulah ASI saya mulai berproduksi saat bayi saya
mulai menyusui.

Ibu emma 27 tahun Setelah saya melahirkan bayi saya yang kedua
suraya produksi asi saya banyak maka saya langsung
bisa menyusui bayi saya sampai dia berumur 6
bulan.
Ibu yasrida 29 tahun Saya seorang wanita karir jadi saya hanya
memberikan asi selama 3 bulan saja, karena
setelah 3 bulan saya harus kembali bekerja dan
selanjutnya saya memberikan susu formula
disiang hari dan dimalam hari saya memberikan
ASI
Ibu suriati 32 tahun Setelah saya melahirkan seperti biasanya bayi
saya,saya kasih asi dan dibarengi dengan pisang
Ibu laila 24 tahun Waktu persalinan anak pertama saya ,saya
melahirkannya dibidan kampung.setelah lahir
langsung diberi pisang oleh ibu saya.
Ibu ainun 27 tahun Setelah saya melahirkan saya langsung bisa
memberikan asi pada bayi saya
Ibu marziah 29 tahun Setelah melahirkan saya tidak memberikan asi
karena bayi saya tidak mau disusui tetapapi saya
kasih pisang dan air

Dari pendapat-pendapat para klien yang tertera di tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa dari 15
ibu Sebagian Besar menyusui setelah lahir

2. Berapa banyak bayi yang menyusui dalam waktu 1 jam setelah lahir?

Dan dibagian ini kami mulai menanyakan para klien apakah para ibu langsung menyusui
bayinya 1 jam setelah kelahiran. Perhatikan tabel 2.1 dibawah ini :

Nama Klien Usia Dari pendapatpendapat paraklien


yang tertera di tabel 2.1 maka dari
10 ibu Sebagian Besar
menyusuibayinya dalam 1 jam
terakhir.

Ibu nuraini 30 thn Ya


Ibu roslaini 25 thn Ya
Ibu ainun 27 thn Ya
Ibu suriati 32 thn Ya
Ibu yasrida 29 thn Ya
Ibu emma suraya 27 thn Ya
Ibu nurmala 26 thn Ya
Ibu jumiati 27 thn Ya

3.Berapa banyak bayi yang mendapatkan makanan atau minuman lain selain ASI sebelum
mulai menyusu?

Perhatikan tabel 3.1

Nama Klien Usia Pendapat


Ibu laila 24 thn Waktu persalinan anak pertama saya ,saya
melahirkannya dibidan kampung.setelah lahir
langsung diberi pisang oleh ibu saya.

Dalam pernyataan yang tertera pada tabel di atas, maka Sedikit ibu yang memberikan
asupan makanan dan minuman lain selain ASI terhadap bayinya.

4. Berapa bayi yang menyusu eksklusif selama 6 bulan?


Jika kita lihat kembali pada tabel 1.1 dinyatakan bahwa ;

Nama Klien Usia Pendapat

Ibu nuraini 24 thn Sejak setelah melahirkan saya terus memberikan ASI
untuk anak saya sampai umur dia 6 bulan tanpa
dibarengi dengan makanan lain buk
Ibu emma 27 thn Setelah saya melahirkan bayi saya yang kedua produksi
asi saya banyak maka saya langsung bisa menyusui
bayi saya sampai dia berumur 6 bulan.
Ibu roslaini setelah melahirkan alhamdulilah saya langsung dapat
menyusui bayi saya,bahkan pada saat itu bidan
melakukan IMD pada saya. Pertama saya tidak
mengerti apa itu IMD tetapi setelah bidan menerangkan
jadi saya sudah agak mengerti. Dan ibu bidan
menerangkan bahwa saya harus memberikan ASI
eksklusif untuk bayi saya hingga 6 bulan.

dari rangkuman tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dari 10 ibu sedikit yang memberikan ASI
Eksklusif pada bayinya.
5. Berapa banyak bayi yang mendapatkan asupan makanan atau minuman lain pada;
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
perhatikan tabel 5.1 dibawah ini :
Umur Nama Klien Keterangan
1 bulan a. Ibu Resti Bayi dari kedua klien diberikan susu
b. Ibu Wati formula
2 bulan _____________

3 bulan Ibu Lita Bayi klien diberikan asupan pendamping


lain dengan alassan klien adalah seorang
karyawati

Maka dapat kita simpulkan bahwa 10 dari ibu Sedikit yang memberikan asupan makanan
atau minuman lain pada bayi mereka.
Pertanyaan tambahan :
apa dampak yang terjadi pada bayi klien dengan pemberian asupan makanan/minuman selain
ASI?
Jawaban para klien :
berat badan bayi yang tidak terkontrol, terkadang terjadi diare dan perkembangannya terlihat
monoton.
Dari hasil data dalam pertanyaan ini, kami memberikan informasi bahwa memberikan asupan
makanan dam minuman bagi bayi dibawah 3 bulan memiliki dampak yang kurang baik
seperti yang dialami oleh para klien. Dengan penambahan bahwa ASI eksklusif lebih berguna
bagi perkembangan bayi.

6. Berapa banyak bayi yang mendapatkan makanan atau minuman lain pada

a. 1 bulan
b 2 bulan
c. 3 bulan
Dari hasil penelitian dari beberapa pertanyaan sebelumnya maka perinciannya dapat dilihat
pada tabel 6.1
Usia bayi/anak Keterangan

1 bulan Separuh
2 bulan Sedikit
3 bulan Sedikit

7. berapa banyak bayi dan anak yang terus menyusui lebih dari?
a. umur 6 bulan
b. umur 12 bulan
c. umur 24 bulan

Usia bayi/anak Keterangan


6 bulan Sedikit
12 bulan separuh
24 bulan Sebagian besar

Dari perincian yang tertera pada tabel kami memberikan pertanyaan lanjutan.
pertanyaan lanjutan:
apa dampak yang terjadi pada bayi klien yang terus menyusui lebih dari 24 bulan?

Banyak dari para klien:


klien menyatakan bahwa mereka kesulitan untuk kebiasaan anak yang terus ingin menyusui.
Kesulitan lainnya membuat para orang tua terlalu khawatir akan kondisi psikologis anak

Dari pernyataan tersebut kami memberikan informasi bahwa:


Pemberian ASI lebih dari 6 bulan akan memberikan kesan ketergantungan bagi si bayi,
sehingga jika usia bayi sudah mulai lebih dari 6 bulan perkenalkanlah dengan
makanan/minuman pendamping ASI. Selain itu pengajaran ini akan memberikan kesan
bahwa si bayi akan mulai belajar dengan melatih saraf motoriknya( mengunyah memegang,
dll). Kondisi ini akan menyebabkan anak lebih mandiri dan tidak terlalu tergantung terhadap
orang tua nya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ucibarr.blogspot.co.id/2014/09/tugas-bu-lia-situasi-lokal-laktasi.html

inareksani.blogspot.co.id/2012/05/makalah-gizi-pada-ibu-menyusui.html

Anda mungkin juga menyukai