BAB I
PENDAHULUAN
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah serat alami,
dan mengandung selulosa. Kertas dikenal sebagai media untuk menulis,
mencetak, melukis dan banyak kegunaan lainnya. Pembuatan kertas selama ini
banyak menggunakan serat selulosa yang berasal dari kayu. Kebutuhan manusia
akan kertas mengakibatkan terjadinya penebangan kayu secara besar-besaran dan
laju kerusakan hutan semangkin meningkat setiap tahunnya, sehingga
mengakibatkan hutan menjadi gundul. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu
ada upaya konversi bahan baku kayu dengan memanfaatkan hasil non kayu
berlignoselulosa seperti batang pisang sebagai bahan baku pembuatan kertas.
(NaOH). NaOH merupakan bahan aktif yang berfungsi untuk melarutkan lignin,
karbohidrat, asam-asam organik, resin, dan lain-lain yang mengakibatkan selulosa
terlepas dari ikatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pisang (Musa Paradisiaca)
Pisang (Musa paradisiaca) berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Itali,
Indonesia serta Amerika. Pisang merupakan salah satu buah tropik yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi, ketersediaannya tidak mengenal musim dan
harganya terjangkau. Tanaman pisang bersifat monokarfik artinya hanya berbuah
sekali dan kemudian mati. Tanaman pisang akan berproduksi dengan baik apabila
pertumbuhannya juga subur (Nurjanah, 2007).
Kingdom : Plantae
Deviso : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Classis : Monocotylae
Ordo : Musales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca (Rismunandar, 1990).
Pisang merupakan tanaman semak yang berbatang semu (pseudosterm),
tingginya bervariasi antara 1-4 meter, tergantung varietasnya. Daun melebar,
panjang, tulang daunnya besar, dan tepi daunnya tidak mempunyai ikatan yang
kompleks sehingga mudah robek bila terkena tiupan angin kencang. Batangnya
mempunyai bonggol (umbi) yang besar sekali dan terdapat banyak mata yang
dapat tumbuh menjadi tunas anakan. Bungganya tunggal, keluar pada ujung
4
5
empulur atau inti batang pisang dibagian tengah yang berwarna putih cerah.
Emulur batang pisang memiliki komposisi kimia yakni pati 5-10%, kadar
air 20%, protein 3,4 g, karbohidrat 66,6 g, fosfor 0,15 g, kalsium 0,06 g
(Anonim,2011).
2.2 Selulosa
banyak di dunia dan merupakan bagian dari kayu dan tumbuahan tingkat tinggi
lainnya.
2.4 Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat. Serat yang digunakan biasanya adalah serat alami, dan mengandung
selulosa. Kertas merupakan bahan yang sering dipakai dan selalu berhubungan
dengan manusia. Setidaknya sampai saat ini kertas masih dipercaya sebagai bahan
yang paling efektif dan efesien sebagai media buku. Karena terbuat dari bahan
8
organik (serat kayu), kertas sangat rawan busuk, basah, mudah terbakar dan
berjamur (Hadi, 2008).
Pulp adalah proses pemisahan serat dari bahan baku yang mengandung
serat dengan cara mekanis, kimai dan semikimia. Dalam proses kimia, bahan baku
dimasak dalam bejana pemasak (digester) dan ditambahkan dengan bahan kimia
untuk melarutkan komponen dalam bahan baku yang tidak diinginkan sehingga
diperoleh puplp dengan kandungan selulosa yang tinggi.
1. Proses Mekanik
2. Proses Kimia
Prose pembuatan pulp secara kimia adalah proses pembuatan pulp yang
melibatkan bahan kimia sebagai bahan untuk melarutkan bagian-bagin kayu yang
tidak diinginkan, sehingga pulp berkadar selulosa tinggi. Ada tiga macam proses
pembuatan pulp secara kimia, yaitu: proses soda, proses sulfat (kraft), dan proses
sulfit. Proses soda dan sulfit menggunakan bahan kimia alkali dalam cairan
pemasak, sehingga pembuatan pulpnya dikelompokkan dalam pembuatan pulp
alkali.
BAB III
METODEL PENELITIAN
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
3.2.1 Pembuatan kertas dari empulur batang pisang adalah sebagai berikut :
11
12
Dipotong-potong 2 cm
tebal (mm)
Bulk =gramatur (g/m ) 1000
1. Ditimbang bahan yang berupa serbuk atau bahan yang telah dihancurkan
yaitu kertas sebanyak 1-2 gram dalam wadah yang telah diketahui
beratnya.
2. Dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105oC selama 3-5 jam tergantung
bahanya.
3. Didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan timbang.
4. Dipanaskan lagi kedalam oven 30 menit, didinginkan dalam desikator dan
ditimbang, perlakuan ini dilakukan sampai mencapai berat konstan (selisih
berturut-turut kurang dari 0,2 mg)
15
BAB IV
4.2 Pembahasan
4.2.1 Gramatur
0,3 0,2856
0,2688
0,25 0,2301
Gramatur (g/m)
0,2
0,15
0,1
0,05
0
5% 10% 15%
Konsentrasi NaOH
4.2.2 Bulk
0,3 0,2856
0,2688
0,25 0,2301
0,2
Bulk (cm/g)
0,15
0,1
0,05
0
5% 10% 15%
Konsentrasi NaOH
Kadar air merupakan rasio kandungan air dalam bahan yang hilang selama
proses pengeringan dibanding dengan berat awal. Metode yang digunakan untuk
pengujian kadar air pada kertas adalah metode pengeringan oven. Hasil pengujian
kadar air wet basis (wb%) pada kertas dengan variasi konsentrasi NaOH berkisar
antara 11,5871-12,3731% dan pengujian kadar air dry basis (db%) berkisar antara
13,106 -14,1204 %. Nilai kadar air pada kertas ini belum memenuhi SNI
7274:2008 yaitu 4,5-6,0%. Hasil pengujian kadar air dapat dilihat pada gambar 4.
16
14,1204 13,6645
14 13,106
12,3731 12,0207 11,5871
12
Kadar air %
10
8
6
4
2
0
5% 10% 15%
Konsentrasi NaOH
Berdasarkan gambar 4 hasil pengujian kadar air yang dihitung secara db%
dan wb% terhadap kertas empulur batang pisang dengan variasi konsentrasi
NaOH kadar air terendah terdapat pada konsentarsi NaOH 15%, dengan kadar air
wb% sebesar 12,3731%, kadar air db% sebesar 14,1204% dan kadar air tertinggi
pada konsentarsi 5% dengan kadar air wb% sebesar 11,5871% dan kadar air db%
sebesar 13,106%. Dapat dilihat bahwa konsentrasi larutan pemasak (NaOH)
mempengaruhi kadar air kertas. Semangkin tinggi konsentrasi NaOH yang
digunakan, maka kadar air yang dihasilkan mengalami penurunan. Hal ini terjadi
karaena NaOH bersifat hidrokofis (menyerap air) serta dapat menyebabkan
20
Kadar selulosa adalah banyaknya selulosa yang terdapat dalam bahan yang
dinyatakan dalam persen. Menurut Winarno (1997) menyebutkan bahwa selulosa
merupakan serat-serat panjang yang bersama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Hasil
pengujian kadar selulosa pada kertas dengan variasi konsentrasi NaOH berkisar
antara 61,7994-80,6624. Hasil pengujian kadar selulosa dapat dilihat pada gambar
5.
90
80,6624
80 76,9063
70
61,7994
Kadar selulosa %
60
50
40
30
20
10
0
5% 10% 15%
Konsentrasi NaOH
pada konsentrasi NaOH 10% kadar selulosanya 80,5651%. Hal ini menunjukan
bahwa semakin tinggi konsentrasi NaOH menyebabkan kadar selulosa meningkat
tetapi pada penambahan NaOH yang berlebihan dapat menyebabkan rusaknya
selulosa. Menurut Asngad, dkk (2014) jika semakin besar konsentrasi bahan kimia
(NaOH) yang digunakan maka semakin kuat beraksi dengan lignin dan akan
menyebabkan selulosa terdegradasi dan serat akan rusak. NaOH (natrium
hidroksida) merupakan bahan aktif yang berfungsi untuk melarutkan lignin,
karbohidrat, asam-asam organik, resin, dan lain-lain yang mengakibatkan selulosa
terlepas dari ikatannya dan saat proses pulping tidak menggunakan sulfur
sehingga polusinya tidak terlalu besar (Putra, 2008).
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran