Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) MENTARI HARAPAN


UNTUK PEROKOK PASIF

BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENELITIAN EKSAKTA

Diusulkan oleh:
DESI RATNA PERMATASARI (20144258A/2014)
ZAINAB (20144235A/2014)
HILDA KHAIRUNNISA SHOLIQIN (20144157A/2014)
MUHAMMAD WAHYU ARIAWAN (21154539A/2015)
MUHAMMAD IMAM RISWANTO (21154530A/2015)

UNIVERSITAS SETIA BUDI


SURAKARTA
2017

i
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Biji Bunga Matahari (Helianthus
annus L.) Mentari Harapan untuk
PerokokPasif
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : DESI RATNA PERMATASARI
b. NIM : 20144258A
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas : Universitas Setia Budi Surakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Desa Sumberjo RT06/RW01,
Jombang, telp.-,hp085790777246
f. Email : desiratnapermatasari@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :WIWIN HERDWIANI M.Sc., Apt
b. NIDN : 0609028001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl.Arjuna I/C63 Solo elok, telp-,
hp 08523023400
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 10.000.000,00
b. Sumber lain (sebutkan) : Rp. 0; Sumber lain:
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
RINGKASAN ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................ 1
Rumusan Masalah. ...................................................................... 2
Tujuan Khusus ............................................................................ 2
Urgensi. ....................................................................................... 2
Target Temuan Dan Konstribusi Iptek. ....................................... 2
Manfaat ........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 2
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 3
Desain dan Rancangan Penelitian ............................................... 3
Populasi dan Sampel ................................................................... 3
Alat dan Bahan ........................................................................... 3
Jalannya Penelitian. ..................................................................... 3
Analisis Hasil. ............................................................................. 5
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS............. 6
BAB V PENUTUP. ................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 10

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelaksanaan penelitian yang sudah dilakukan.......................................... 6


Tabel 2. Data rendemen ekstrak biji bunga matahari .............................. ............... 7
Tabel 3. Rata-rata hasil pengukuran aktivitas kadar MDA pada paru-paru tikus... 8

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan jumlah perokok terbesar
didunia setelah Cina dan India. Prevalensi perokok di Indonesia terus meningkat
dari tahun ke tahun. Tingginya angka perokok di Indonesia menyebabkan 97 juta
orang Indonesia non perokok secara reguler terpapar asap rokok orang lain, dan
jumlah ini terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah perokok.
Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah
menjadi perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan dengan
rokok akan menjadi masalah kesehatan di dunia. Setiap 10 orang dewasa yang
meninggal, 1 orang diantaranya meninggal disebabkan karena asap rokok (WHO,
2009).Seseorang bukan perokok yang terekspos asap rokok disebut sebagai
perokok pasif. Asap rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif daripada
perokok aktif. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh
perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbon monoksida, empat kali
lebih banyak mengandung tar dan nikotin (Wardoyo,1996).
Asap rokok mengandung radikal bebas, oksigen, dan karbon yang
cukup reaktif dalam hitungan menit (WHO, 2009).Rokok juga dapat
mempengaruhi penurunan antioksidan pada serum yang memicu terjadinya stres
oksidatif (Knight-Lozano et al, 2002). Stres oksidatif mempunyai peranan yang
penting dalam etiologi terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular, neurologis,
obesitas, diabetes, kanker, dan juga inflamasi(Halliwell dan Gutteridge,2007).
Salah satu indikator yang dipakai untuk menentukan stres oksidatif pada
manusia adalahkadar MDA (malondialdehid) yang merupakan hasil peroksidasi
lipid di dalam tubuh akibat radikal bebas. Peningkatan kadar MDA dapat terjadi
akibat adanya paparan asap rokok (Somwanshiet al, 2013). Antioksidan adalah
suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan oksidatif akibat
radikal bebas dari paparan asap rokok. Sehingga pengembangan antioksidan
khususnya bagi perokok pasif memberikan peluang yang sangat menjanjikan
bagi kesehatanmereka.
Beberapa senyawa antioksidan dapat dihasilkan dari bahan alam, seperti
dari rempah-rempah, herbal, sayuran, polong-polongan, biji-bijian, umbidanbuah.
Salah satu biji yang dapat digunakan sebagai antioksidan adalah biji bunga
matahari. Pada biji bunga matahariterdapat kandungan antioksidan yang dapat
digunakan untuk mengeluarkan racun didalam tubuh terutama untuk orang yang
terpapar asap rokok (perokok pasif).
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pemberian ekstrak biji bunga matahari dapat menurunkan kadar
MDA pada paru-paru tikus putih yang dipapar asap rokok?
2. Berapakah dosis efektif ekstrak biji bunga matahari terhadap penurunan
kadar MDA pada paru-paru tikus putih yang dipapar asap rokok?
2

1.3. Tujuan Khusus


Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui aktifitas ekstrak biji bunga matahari terhadap penurunan kadar
MDA paru-paru tikus yang terpapar asap rokok
2. Mengetahui dosis efektif ekstrak biji bunga matahari dalam menurunkan
kadar MDA pada paru-paru tikus putih yang dipapar asap rokok
1.4. Urgensi
Rokok menjadi salah satu ancaman kesehatan nasional bahkan dunia
akhir-akhir ini. Dengan semakin meningkatnya jumlah perokok aktif maka jumlah
perokok pasifpun juga meningkat. Oleh karena itu kami melakukan penelitian
tentang manfaat biji bunga matahari sebagai antioksidan yang bekerja
menurunkan kadar MDA untuk mengurangi bahaya yang didapat oleh para
perokok pasif.
1.5. Target Temuan dan Kontribusi pada Iptek
1. Meminimalisir efek bahaya yang diderita oleh para perokok pasif
2. Pemanfaatan lain biji bunga matahari
3. Pemakaian yang murah serta efektif
1.6. Manfaat
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat :
1. Memberikan informasi tentang pontensi antioksidan ekstrak biji bunga
matahari dalam menurunkan kadar MDA paru-paru tikus putih yang
dipapar asap rokok.
2. Memberikan pertimbangan lebih lanjut tentang pengaruh pemberian
ekstrak biji bunga matahari dalam menurunkan kadar MDA paru-paru
tikus putih yang dipapar asap rokok.
3. Meningkatkan pemanfaatan biji bunga matahari yang selama ini hanya
digunakan sebagai makanan ringan oleh masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan membudidayakan
tanaman bunga matahari dan memanfaatkanya sebagai obat tradisional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga matahari dikenal dengan berbagai nama sun flower (Inggris),
mirasol (Filifina), himawari dan koujitsuki (Jepang), serta xiang ri kui
(Cina).Tanaman ini memiliki nama latin Heliantus annus L. Heli berarti matahari
dan annus yaitu semusim. Dengan begitu, bunga matahari sering disebut bunga
semusim. Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Peru, Amerika Tengah.
Sementara baru pada tahun 1907 diperkenalkan di Indonesia oleh seorang ahli
pertanian dari Belanda (Neti,2013).
Biji bunga matahari mengandung sitosterol, prostaglandin E, asam
klorogenik, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene, alkaloid, flavonoid, fitosterol
dan tanin (Dalimartha, 2008; Hariana, 2004; Prihandana dan Hendroko, 2011).
3

Biji juga cukup mengandung mineral (natrium, kalium,kalsium dan besi), vitamin
B kompleks, vitamin E karoten dan serat (Dalimartha, 2008).
Biji bunga matahari bisa berguna menurunkan tekanan darah tinggi,
antioksidan, menurunkan resiko serangan jantung, stroke dan penyumbatan
pembuluh darah pada penderita hiperlipidemia, mengeluarkan racun dari tubuh,
(Neti, 2013; Wulandari, 2013).
Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari campurannya
dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi dari bahan padatan dapat dilakukan jika
bahan yang diinginkan dapat larut dalalm solven pengekstraksi. Metode ekstraksi
biji bunga matahari adalah dengan menggunakan metode soxhlet, dengan
menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstraksi dengan cara soxhlet pada dasarnya
ekstraksi secara berkesinambungan yaitu penggabungan antara proses penyarian
dan penguapan. Cairan penyari yang dibutuhkan sedikit dan hasil penyariannya
pun lebih pekat. Digunakan etanol 70% karena pelarut ini dapat menarik senyawa
kimia polar dan non polar yang terdapat pada biji bunga matahari.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental rancangan acak lengkap
(posttest only control group design). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
dosis ekstrak biji bunga matahari. Variabel tergantung adalah aktivitas antioksidan
ekstrak biji bunga matahari terhadap tikus jantan galur wistar yang dipapar asap
rokok terhadap kadar MDA. Variabel kendali dalam penelitian ini adalah kondisi
peneliti, kondisi laboratorium yang digunakan termasuk alat-alat, bahan, dan suhu.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji bunga matahari
yang diperoleh dari Pasar Depok Solo. Sampel diambil dari populasi secara
random yaitu biji bunga matahari yang sudah dikeringkan kemudian diserbuk dan
dibuat ekstrak etanol biji bunga matahari.
3.3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah rotary evaporator, oven, timbangan analitik,
desikator, erlenmeyer, tabung reaksi, beakerglass, sonde oral, blender, rak tabung
reaksi, spektrofotometer UV-Vis, blue tip,pisau scalpel,kandang hewan uji, pipa
PVC, wadah plastik, stirofoam, vortex, sentrifuge dan smoking chamber.
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah biji bunga matahari,
etanol 70%, vitamin E, rokok kretek, alumunium foil, HCl dingin, bahan untuk
analisis MDA adalah PBS pH 7.4, HCl 0.25 N, standar tetra etoksi propana(TEP)
trikloroasetat (TCA)15%, asam thio barbiturat(TBA) 0,37%, BHT, KCl, dan
aquabidest.
3.4. Jalannya Penelitian
a. Pembuatan Serbuk Biji Bunga Matahari
Biji bunga matahari diambil secara acak dari Yogyakarta ditimbang
dan dibersihkan dengan airuntuk menghilangkan kotoran yang masih
4

menempel, lalu dikeringkan dengan oven pada suhu 40-500C, lalu dibuat
serbuk dan diayak dengan ayakan mesh nomor 40. Serbuk yang didapat
diukur kualitasnya dengan parameter kadar kelembaban menggunakan alat
moisture balance.
b. Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Bunga Matahari
Ekstraksi pada penelitian ini menggunakan metode soxhlet dengan
etanol 70%, karena dengan cara ini pelarut yang digunakan lebih sedikit dan
pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi sampel selalu baru. Pada proses
soxhlet terjadi penarikan senyawa antioksidan (-tokoferol) lebih baik karena
senyawa tersebut tahan pemanasan.
c. Pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Bunga Matahari
Tikus jantan galur Wistar dengan berat badan 200-300 gram
dilakukan adaptasi selama seminggu, kemudian secara random dibagi menjadi 6
kelompok yaitu 1 kelompok sehat tanpa dipapar asap rokok dan 5 kelompok
dipapar asap rokok. Lima kelompok tersebut terdiri dari kelompok kontrol
negatif, kelompok kontrol positif, dan 3 kelompok perlakuan ekstrak biji bunga
matahari dengan tiga variasi dosis yaitu 15 mg/200gBB; 30 mg/200gBB; dan 45
mg/200gBB.
i) Pemaparan Asap Rokok dan Pemberian Ekstrak Biji Bunga Matahari
Rokok yang digunakan adalah rokok kretek tanpa filter. Setiap
kelompok perlakuan diberi paparan asap rokok sebanyak dua batang rokok
dalam satu hari, kecuali kelompok sehat. Proses pemaparan dilakukan pada
pagi hariselama 14 hari. Satu jam setelah pemaparan, tikus diberikan ekstrak
biji bunga matahari secara peroral sesuai kelompok dosis dan berat badan.
ii) Pengambilan Paru-paru Tikus
Tikus dibunuh dengan cara dislokasi leher. Tikus diletakkan di atas
stiroform posisi dorsal (terlentang) bagian abdomen dibasahi alkohol dan dibelah
untuk diambil paru-parunya dan dibungkus dengan alumunium foil diberi etiket
dan dimasukkan dalam wadah sesuai dengan kelompoknya lalu disimpan dalam
lemari pendingin.
iii) Pengukuran Kadar MDA
Metode pengukuran kadar MDA yang digunakan dalam penelitian
adalah metode Thiobarbituric acid reactive substance (TBARs). Prinsip
metode ini berdasarkan kepada kemampuan pembentukan kompleks
berwarna merah muda antara MDA dan Asam Tiobarbiturat (TBA)
(Capeyron et al, 2002). Selanjutnya diukur menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang () 532-534 nm (Santun, 2010).
d. Identifikasi KandunganEkstrak MinyakBiji Bunga Matahari
Identifikasi kandungan ekstrak minyak biji bunga matahari dapat
dilakukan secara kualitatif. Analisis kualitatif kandungan vitamin E dalam biji
bunga matahari dianalisis dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Eluen yang digunakan adalah n-heksan : etil asetat dengan perbandingan 9 : 1
v/v dan lempeng KLT yang digunakan adalah silika gel GF254.
5

Tikus jantan galur Wistar dengan berat badan 150-200 gram

Randomisasi

Kontrol Kontrol Kontrol Perlakuan Perlakuan Perlakuan


sehat negatif positif I II III
5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor

Dipapar asap rokok 2 batang setiap hari

Minyak Minyak VitaminE Ekstrak Ekstrak


Ekstrak
kelapa kelapa bijibunga biji bunga biji bunga
dosis 6,9
matahari matahari matahari
mg/kg BB dosis 15 dosis 30 dosis 45
mg/200g mg/200g mg/200g
BBtikus BB tikus BB tikus

Dilakukan selama 14hari

Diambil paru-paru tikus

Diukur kadar MDA menggunakan spektrofotometer

Gambar 1. Jalannya Penelitian


3.5. Analisis Hasil
Data hasil skrining fitokimia disajikan secara kualitatif. Kadar MDA dan
berat badan tikus yang diperoleh dinyatakan sebagai mean dan standar deviasi dari
masing-masing kelompok. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
program komputer Statistical Program Service Solution (SPSS) versi 17 trial.
Data penelitian yang telah diperoleh terlebih dahulu di uji normalitasnya
menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dan di uji Levene untuk menguji
homogenitasnya. Data penelitian yang terdistribusi normal (p > 0,05), dilanjutkan
6

dengan uji parametrik menggunakan Oneway Anova dengan tingkat kepercayaan


95% (=0,05) oleh karena ada perbedaan dilanjutkan dengan uji SNK dengan
tingkat kepercayaan 95%(=0,05).
BAB IV
HASILYANGDICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
Penelitian initelah mencapai 100% pelaksanaan. Rangkaian kegiatanyang
telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Pelaksanaanpenelitian yangsudah dilakukan
No Kegiatan Hasil Kegiatan Prosentase
Menyortir, mencuci,
Biji bungamatahari bersih dari
1. mengeringkanbiji bunga 10%
kotoran
matahari
Mengeringkan biji bunga
matahari dalamoven dan Didapatkan berat sebenarnya 15%
2.
menimbangberatbiji dan simplisiayangkering
bungamatahari
Menyerbukbiji bunga
Didapatkanserbuk biji bunga
matahari dan mengukur
matahari dan mendapatkan data
3. kadarkelembaban dengan 20%
kadar kelembaban yaitu6,5 %;
menggunakanmoisture balance
7,2 %; 7,3 %
Mengekstraksi biji bunga Didapatkan ekstrak biji bunga
4. 25%
Matahari matahariyangberkualitas
Berat ekstrak
Pembuatan1=9,9486g
5. Menimbanghasilekstrak Pembuatan 2=11,5525g 35%
Pembuatan 3=9,9905g
berhasilmembuat alatsmoking
Membuat smoking
6. chamberyangdigunakanuntuk 45%
chamber penelitian ini
Memperoleh minyak kelapa
Mempersiapkanalat bahan dan
sebagai pelarut ekstrak
keperluan lain seperti surat-
7. kode etik diRSUD Moewardi 60%
menyurat atau perizinan
Surakartadan mengurusijin
penelitian di UGM
Melakukan perlakuan
Tikus mengalamiefek seperti
dengan memaparkanasap
susah nafas danlemah setelah 65%
8. rokokdan memberikan sediaan
dilakukan perlakuan asap rokok
sesuai kelompok selama14 hari
9. Melakukan pembedahan 30 ekor Organ paru paruyangdiambil dari
tikus diambil organ paru paru masingmasingkelompok untuk 75%
untuk dilakukan ujiMDA selanjutnyadiujiMDA
10. Melakukan identifikasi - Ekstrak biji bungamatahari positif
tokoferol padaekstrak biji mengandungvitamin E (-tokoferol) 80%
bungamatahari dengan uji KLT
7

11. Mengambil hasil kadar MDA Rata rata kadar MDA 85 %


Kontrol sehat = 1,3
Kontrol negatif = 10,17
Kontrol positif = 3,06
Ekstrak 15mg/200gBB= 7,91
Ekstrak 30mg/200gBB= 4,67
Ekstrak 45mg/200gBB= 3,26
12. Membuat artikel ilmiah dan di Sudah mendapatkan balasan dari 90%
submit di jurnal kefarmasian JKI dan dalam proses menunggu
internasional (JKI)
13. Membuat laporan akhir Sudah di upload di 100%
SIMBELMAWA
Hasil identifikasi tanaman telah dilakukan di Laboratorium Sistematika
Tumbuhan, Fakultas Biologi,Universitas Gadjah Mada, dengan menunjukkan
bahwa sampel yang digunakan merupakanbunga matahari (Helianthus
annusvar.LenticularisL). Biji bunga matahari diekstraksi menggunakan metode
soxhlet sebanyak tiga kali dengan hasil rendemen adalah sebagai berikut :
berat ekstrak
Perhitungan rendemen = x 100%
berat serbuk
Tabel 2. Data rendemen ekstrak biji bunga matahari
No Berat serbuk Berat ekstrak Rendemen
(gram) (gram) (%)
1. 50 9,9486 9,9486
x 100% = 19,8972 %
50
2. 50 11,5525 11,5525
x 100% = 23,105 %
50
3. 50 9,9905 9,9905
x 100% = 19,981 %
50
TOTAL 150 31,4916 20,9944 %
Identifikasi kandungan ekstrak menggunakan metode KLT
(Kromatografi Lapis Tipis) dengan menggunakan fase diam lempeng silika gel
GF254 dan fase gerak n-heksan : etil asetat (9:1).

Gambar 2. Hasil kromatografi lapis tipis ekstrak biji bunga matahari


jarak tempuh noda
Perhitungan Rf = jarak tempuh fase gerak
2,7 2,9 1
Rf A1 = = 0,54 Rf B1 = = 0,58 Rf B2 = 5 = 0,2
5 5
Organ paru-paru masing-masing kelompok telah diambil untuk
selanjutnya dilakukan penetapan kadar MDA. Metode yang digunakan adalah
8

TBARs. Pengukuran kadar MDA paru-paru menggunakan spektrofotometri


dengan panjang gelombang ( max) 532,2 nm. Hasil penentuan kurva baku yang
dibuat dengan 5 seri konsentrasi yaitu : 0 mol/mL; 375 mol/mL; 750 mol/mL;
1500 mol/mL; 3000 mol/mL, didapatkan hasil nilai absorbansi.Panjang
gelombang maksimal optimasi yang dihasilkan dari penentuan kurva baku yaitu
532,2 nm. Hasil nilai r yang diperoleh yaitu 0,997 Persamaan kurva baku yang
didapat yaitu y = 12110x -231.29.

Gambar 3. Grafik kurva baku absorbansi (mol/ml) vs konsentrasi (ppm)


Analisis kadar MDA
Berikut tabel hasil rata-rata kadar MDA pada masing-masing kelompok
Tabel 3. Rata-rata hasil penguuran aktivitas kadar MDA pada paru-paru tikus
KELOMPOK AKTIVITAS MDA SD
Kontrol Ssehat 1,3 0,1477969
Kontrol Negatif 10,17 0,4021172
Kontrol Positif 3,06 0,3605522
Perlakuan 1 (15mg/200gBB) 7,91 0.339706
Perlakuan 2 (30mg/200gBB) 4,67 0.283055
Perlakuan 3 (45mg/200gBB) 3,26 0.269351
Pada kelompok kontrol sehat hasil rata-rata pengukuran kadar MDA
menunjukkan kadar yang rendah karena terjadi keseimbangan antara radikal bebas
dan antioksidan di dalam tubuh sehingga tidak terjadi peroksidasi lipid yang
merupakan proses perusakan oksidasi asam lipid tidak jenuh berantai panjang
(polyunsaturated fatty acids) pada membran sel yang menghasilkan senyawa
MDA.Jika dibandingkan dengan kontrol negatif, kelompok kontrol sehat memiliki
kadar MDA yang berbeda signifikan. Kelompok kontrol negatif memiliki kadar
MDA yang tinggi dibandingkan dengan kontrol sehat. Kadar MDA yang tinggi
disebabkan oleh kelompok yang hanya diberi paparan asap rokok tanpa adanya
pemberian antioksidan eksogen.

Gambar 3. Kadar MDA seluruh kelompok perlakuan


9

Hasil pengukuran rata-rata kadar MDA pada kelompok negatif


menunujukkan peningkatan kadar yang signifikan (p>0,05) dibandingkan dengan
kontrol sehat. Kelompok kontrol negatif memiliki kadar MDA yang lebih tinggi
dibanding dengan kontrol sehat. Kelompok kontrol positif merupakan kelompok
yang diberi paparan asap rokok dan diberi asupan vitamin E. Vitamin E
merupakan antioksidan kuat yang larut dalam lemak, mengandung satu zat aktif,
yaitu -tokoferol dengan satu mekanisme kerja dalam melawan radikal bebas,
sedangkan biji bunga matahari mengandung banyak zat yang mempunyai efek
antioksidan dengan mekanisme kerja yang lebih bervariasi (Bruno, 2005).
Kelompok perlakuan merupakan kelompok yang diberi paparan asap
rokok dan asupan ekstrak etanol biji bunga Matahari. Terdapat tiga dosis berbeda
yang digunakan. Kontrol sehat hanya memiliki kadar MDA yang signifikan lebih
rendah dibandingkan kelompok dosis 15 mg/200g BB. Kelompok perlakuan 1
pada Dosis 15 mg/200gBB memiliki kadar MDA yang lebih rendah dibandingkan
kelompok kontrol negatif, namun tidak berbeda signifikan, sehingga dapat
dikatakan bahwa dosis 15 mg/200gBB tikus belum mampu menurunkan kadar
MDA yang bermakna. Kelompok dosis 30 mg/200gBB dan dosis 45 mg/200gBB
memiliki kadar MDA yang tidak berbeda signifikan terhadap kelompok kontrol
sehat dan kelompok kontrol positif, namun berbeda signifikan lebih rendah
terhadap kelompok kontrol negatif dan dosis 15 mg/200gBB.
Ekstrak etanol biji bunga matahari dosis 45 mg/200gBB memberikan
efekantioksi dan yang signifikan dalam mencegah stres oksidatif. Hal ini
ditunjukkan dengan MDA serum yang dapat dicegah kenaikannya, dibandingkan
kelompok kontrol positif yang mempunyai MDA tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa ekstrak biji bunga matahari mampu menurunkan MDA tikus wistar.
Ekstrak biji bunga matahari dosis 45 mg/200gBB mampu menurunkan nilai MDA
tikus wistar yang diberi paparan asap rokok.
Potensi khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat artikel ilmiah : Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bukti
ilmiah aktivitas antioksidan ekstrak biji bunga matahari yangh arus
dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah melalui jurnal nasional
terakreditasi yaitu Jurnal Kefarmasian Indonesia
2. Peluang perolehan paten : penelitian ini bisa dilanjutkan untuk penelitian
sediaan emulsi ekstrak biji bunga matahari untuk perokok pasif yang
berpotensi untuk diajukan paten
3. Manfaat terhadap aspek sosial-ekonomi-pendidikan-masyarakat mitra
a. Berpotensi meningkatkan pemanfaatan biji bunga matahari yang selama ini
hanya digunakan sebagai makanan ringan oleh masyarakat Indonesia.
b. Berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat dengan
membudidayakan tanaman bunga matahari dan memanfaatkanya sebagai obat
tradisional.
10

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ekstrak biji bunga matahari dapat menurunkan kadar MDA pada paru-
paru tikus putih yang dipapar asap rokok dengan dosis efektif 45 mg/200gBB.
5.2 Saran
Setelah dilakukan penelitian, penulis menyadari perlunya dilakukan
pengujian lebih lanjut yaitu dengan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak biji
bunga matahari menggunakan metode DPPH, formulasi sediaan emulsi biji bunga
matahari mentari harapan perokok pasif, Selain itu juga diperlukan standardisasi
biji bunga matahari sehingga aman untuk dimanfaatkan sebagai bahanpangan
fungsional.
DAFTAR PUSTAKA
Bruno RS, Traber MG. 2005. Cigarettes smoke alter human vitamin E
requirements, recents advances in nutritional sciences. J Nutrit.135:671-4.
Capeyron MFM et al. 2002. A diet high cholesterol and deficient in vitamin E
induces lipid peroxidation but does not enhance antioxidant enzyme
expression in rat liver. Journal of Nutritional Biochemistry13:296-301
Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta : Pustaka
Bunda
Halliwell, B., and Gutteridge, J. M. C. 2007. Free Radicals in Biology and
Medicine. New York : Oxford University Press.p.19-633.
Hariana, A. 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Depok : Penebar Surya
Knight-Lozano, Cynthia A, Christal G Young, David L Burow, Zhao Yong Hu,
Dale
LDUI-WHO.2009,Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di
Indonesia.Jakarta: Lembar Fakta untuk Masukan Kebijakan.
Neti, S. 2013. Ensiklopedia dan Tanaman Obat. Malang : Rumah Ide
Prihandana dan Hendroko. 2008. Tumbuhan sebagai Energi Hijau. Jakarta :
Niaga Swadaya
Santun BR, Herri S. Sastramihardja, Trully Detty Sitorus. 2010. Efek
Antioksidan Jamur Tiram Putih pada Kadar Malondialdehid dan
Kepadatan Permukaan Sel Paru Tikus yang Terpapar Asap Rokok.MKB.
42 (4):1-10.
Somwanshi, Sachin D, Mahesh B Madole, Sandeep Ghuge, Mahendra Bikkad,
Sachin B Ingle. 2013. Effect of cigarette smoking on lipid peroxidation in
semen. International Journal of Basic and Applied Medical
SciencesJMS.3(2):49-59
Wardoyo, S.T.H. 1996. Bahaya Perokok Pasif.Bandung :Departemen Kesehatan
Rukmana, R. 2004. Budidaya Bunga Matahari. Aneka Ilmu, Semarang.
Wulandari Ari, (2013). Herbal Nusantara, Rapha produksi, Jakarta
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Penggunaan Dana


No Justifikasi Pemakaian Total (Rp)
1 Bahan habis pakai 3.508.000
2 Peralatan penunjang 3.297.300
3 Perjalanan 2.098.000
4 Lain lain 1.560.500
Total 10.463.800

BAHAN HABIS PAKAI


Harga
Total
No Material Justifikasi Satuan Jumlah
(Rp)
(Rp)
biji bunga pemilihan
1. 18.000 0.5 kg 9.000
matahari sampel 1
biji bunga pemilihan
2. 16.000 0.5 kg 8.000
matahari sampel 2
biji bunga pemilihan
3. 20.000 0.5 kg 10.000
matahari sampel3
biji bunga
4. bahan ekstrak 19.900 12 kg 238.800
matahari
tanaman bunga sampel 1
5. 50.000 50.000
matahari determinasi tanaman
6. alkohol 70% pelarut 40.000 9 liter 360.000
4
Kertas saring penyaring 6.000 24.000
lembar
7. spon alat pembersih 4.000 1 buah 4.000
sunligt pembersih alat 12.000 1 buah 12.000
8. Spritus pembakar 20.000 6 liter 120.000
pelarut
9. VCO 25.000 10 buah 250.000
sediaan
10. Tikus (DP) hewan uji 300.000 300.000
11. tikus lunas hewan uji 600.000 30 ekor 750.000
12. rokok induksi 168.500 3 dus 505.500
pelarut
13. minyak kelapa 25.000 6 buah 150.000
sediaan
pelarut
14. minyak kelapa 35.000 2 buah 70.000
sediaan
Ever-e Vitamin E 26.500 1 dus 26.500
15. sarung tangan pengaman 40.000 1 dus 40.000
5
sarung tangan kain pengaman 9.500 47.500
pasang
16. alumunium foil pembukus 27.500 1 buah 27.500
serbet 3.800 2 buah 7.600
12

membersihkan
tissu 29.800 1 buah 29.800
membersihkan
masker pengaman 31.300 1 dus 31.300
17. Ever-E Vitamin E 26.500 1 dus 26.500
18. Minyak kelapa pelarut 30.000 2 buah 60.000
Pakan AD II 1
19. Makan tikus 350.000 1 sak 350.000
sak
TOTAL 3.508.000

BAHAN PENUNJANG
Harga
Total
No Material Justifikasi Satuan Jumlah
(Rp)
(Rp)
memperkecil
1. blender 1 buah 400.000
serbuk 400.000
tempat
baskom 2 buah 60.000
serbuk 30.000
untuk solder
2. solder 1 buah 69.900
box 69.900
tempat
3. gelas 0.5 lusin 18.000
ekstrak 18.000
tempat
gelas 0.5 lusin 8.000
ekstrak 8.000
tempat
box 1 buah 140.000
ekstrak 140.000
4. staples 1 25.000
25.000
Isi staples 1 17.000
Pembuatan 17.000
laporan, dll
Double tip 2 10.000
5.000
solasi 4 10.000
2.500
5. n-heksan Fase gerak 38.600 1 liter 38.600
Etil asetat Fase gerak 45.400 1 liter 45.400
Wadah
Pot salep 6.000 6 buah 36.000
ekstrak
Lempeng silika Fase diam 140.000 5 lbr 700.000
pembuatan
6. selang timbang smooking 1 meter 10.000
10.000
chamber
pembuatan
selang timbang
smooking 1 meter 8.000
kecil 8.000
chamber
13

pembuatan
lemfox smooking 1 buah 10.000
10.000
chamber
pembuatan
kawat ram smooking 1 meter 20.000
20.000
chamber
7. Steroform 2 meter 89.000
44.500
Bendrat 5.000 2 meter 10.000
pembuatan
Galon kosong 5 buah 175.000
smooking 35.000
chamber
Obeng 2 buah 29.400
14.700
tang 2 buah 62.000
31.000
8. keranjang tempat tikus 6 buah 156.000
26.000
Reagen kit
9. Uji MDA 30.000 30 sampel 900.000
MDA 30 sampel
Tenaga
Pemeliharaan
10 pemeliharaan 350.000 350.000
tikus
dan sonde tikus
TOTAL 3.297.300

PERJALANAN
Harga
Total
No Material Justifikasi Satuan Jumlah
(Rp)
(Rp)
pembelian biji
1. akomodasi bunga 1 20.000
20.000
matahari
2 akomodasi Mengantar 8.000 2 orang 16.000
akomodasi surat 25.000 PP 50.000
determinasi ke
akomodasi UGM 8.000 2 orang 16.000
3 akomodasi Melengkapi 8.000 2 orang 16.000
akomodasi surat 25.000 pp 50.000
determinasi ke
akomodasi UGM 8.000 2 orang 16.000
4 akomodasi Melengambil 8.000 2 orang 16.000
akomodasi surat 25.000 pp 50.000
determinasi ke
akomodasi UGM 8.000 2 orang 16.000
5 akomodasi Mengatar surat 8.000 2 orang 16.000
akomodasi peminjaman 25.000 pp 50.000
lab gizi di
akomodasi uGM 8.000 2 orang 16.000
14

6 akomodasi Melengkapi 8.000 2 orang 16.000


akomodasi peminjaman 25.000 pp 50.000
lab gizi di
akomodasi UGM 8.000 2 orang 16.000
7 akomodasi Mengantar 600.000 600.000
sewa sopir tikus 150.000 150.000
8 akomodasi 8.000 3 orang 24.000
akomodasi Perlakuan 25.000 PP 50.000
akomodasi 8.000 3 orang 24.000
9 akomodasi Ke UGM 18.000 18.000
Mengambil
9. Akomodasi 650.000 650.000
barang dan
melengkapi
Sewa sopir 150.000 150.000
surat bebas lab
TOTAL 2.098.000

LAIN-LAIN
Harga
Total
No Material Justifikasi Satuan Jumlah
(Rp)
(Rp)
Administrasi Pembayaran
1. 3 lab 60.000
lab USB sewa lab
Biaya Identifikasi biji
2. 1 45.000
identifikasi bunga matahari 45.000
Biaya kode Pembayaran
3. 1
etik kode etik 150.000 150.000
Administrasi Pembayaran 2
4. 325.000 650.000
lab UGM sewa lab kelompok
Harga
Total
No Material Justifikasi Satuan Jumlah
(Rp)
(Rp)
5. Kesekretariatan (Fotokopi, print dll)
map 4.000 2 buah 8.000
Penyimpanan
amplop 300 5 buah 1.500
nota2
kwitansi 4.500 3 buah 13.500
Log book
buku folio 12.500 2 buah 25.000
sementara
pena menulis 2.500 2 bauh 5.000
print Proposal untuk 250 32 lembar 8.000
klip dosen 1.000 2 buah 2.000
jilid pembimbing 2.000 1 2.000
print 250 28 lembar 7.000
jilid Syarat 2.000 1 buah 2.000
map determinasi 1.000 3 buah 3.000
klip 1.000 2 buah 2.000
15

FC 100 25 lembar 2.500


print 200 20 lembar 5.200
jilid Syarat kode etik 2.000 2 buah 4.000
map 1.000 1 buah 1.000
FC Syarat 100 42 lembar 4.200
Jilid peminjaman lab 2.000 1 buah 2.000
map UGM 1.000 1 buah 1.000
Pembuatan
HVS 38.500 1 rim 38.500
Laporan
print monev
Mempermudah
Sewa kos 1
6. melakukan 3 orang 450.000
bulan
penelitian
7. Print Poster monev 11.500 3 buah 11.500
113
Print 450 51.100
Print laporan lembar
8.
FC akhir 150 10 lembar 1.500
jilid 3.500 1 buah 3.500
TOTAL
1.560.500
16

Bukti Pembayaran
Bahan habis pakai
17
18

15
19

Bahan Penunjang 25%

(1) (2)

(4)
20

Perjalanan 25%
21
22
23
24
25
26
27
28

Lain-lain maksimal 15%


29
30
31

(6)

(7)
32

Lampiran 2. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan

Biji bunga matahari Proses sortasi Pencucucian

Pengeringan Penyerbukan Penghalusan dengan blender


33

Pengayakan Alkohol untuk soxhletasi Soxhletasi

Ekstrak Rokok kretek Minyak kelapa

Pengadaptasian Pemaparan asap rokok Pemberian secara peroral

Pembedahan tikus di hari ke 15 Paru-paru tikus


34
35

Data penimbangan berat badan tikus dan dosis pemberian

No Perlakuan Berat badan Dosis perlakuan (mL)


1 177 1.77
2 170 1.70
3 Kontrol 180 1.80
4 Sehat 188 1.88
5 176 1.76

6 188 1.88
7 182 1.82
Kontrol
8 179 1.79
Negatif
9 183 1.83
10 181 1.81

11 185 1.85
12 Kontrol 178 1.78
13 positif 177 1.77
14 (Vit E) 181 1.81
15 176 1.76

16 186 1.86
Kontrol
17 perlakuan 180 1.80
18 15 185 1.85
19 mg/200gBB 190 1.90
20 tikus 178 1.78

21 173 1.73
Kontrol
22 perlakuan 172 1.72
23 30 179 1.79
24 mg/200gBB 188 1.88
25 tikus 190 1.90

26 185 1.85
Kontrol
27 perlakuan 170 1.70
28 45 mg/ 188 1.88
29 200gBB 184 1.84
30 tikus 186 1.86
36

Data perhitungan MDA

MDA
No Kode Abs nmol/gr

1 0.023 1.18
2 0.027 1.39
Kontrol
3 0.025 1.29
sehat
4 0.022 1.13
5 0.029 1.49
Rata-rata 1.30
6 0.190 9.80
7 0.206 10.63
Kontrol
8 0.189 9.75
negatif
9 0.197 10.16
10 0.204 10.52
Rata-rata 10.17
11 0.064 3.30
12 Kontrol 0.059 3.04
13 postif (vit 0.066 3.40
14 E) 0.048 2.47
15 0.060 3.09
Rata-rata 3.06
16 0.149 7.69
Kontrol
17 perlakuan 0.164 8.46
18 15 0.154 7.94
19 mg/200gBB 0.157 7.58
20 tikus 0.169 7.88
Rata-rata 7.91
21 0.099 5.11
Kontrol
22 perlakuan 0.084 4.33
23 30 0.090 4.64
24 mg/200gBB 0.085 4.69
25 tikus 0.091 4.57
Rata-rata 4.67
26 0.057 3.10
Kontrol
27 perlakuan 0.062 2.94
28 45 0.058 3.20
29 mg/200gBB 0.057 3.61
30 tikus 0.070 3.45
Rata-rata 3.26
37

Hasil uji statistik one way anova kadar MDA

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


kadar MDA 30 5.0610 3.11510 1.13 10.63

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar MDA
N 30
Normal Parametersa,,b Mean 5.0610

Std. Deviation 3.11510

Most Extreme Differences Absolute .181

Positive .181

Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .990
Asymp. Sig. (2-tailed) .281
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
38

Descriptives
kadar MDA
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper Minimu Maximu
N Mean Deviation Error Bound Bound m m
kontrol 5 1.2960 .14792 .06615 1.1123 1.4797 1.13 1.49
sehat
kontrol 5 10.172 .40233 .17993 9.6724 10.6716 9.75 10.63
negatif 0
kontrol 5 3.0600 .36146 .16165 2.6112 3.5088 2.47 3.40
positif
kontrol p1 5 7.9100 .33971 .15192 7.4882 8.3318 7.58 8.46
kontrol p2 5 4.6680 .28305 .12659 4.3165 5.0195 4.33 5.11
kontrol p3 5 3.2600 .26935 .12046 2.9256 3.5944 2.94 3.61
Total 30 5.0610 3.11510 .56874 3.8978 6.2242 1.13 10.63

ANOVA
kadar MDA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 279.082 5 55.816 574.962 .000
Within Groups 2.330 24 .097
Total 281.412 29

Test of Homogeneity of Variances

kadar MDA

Levene Statistic df1 df2 Sig.


.727 5 24 .610
39

Post hoc test


Homogeneus subsets

kadar MDA
a
Student-Newman-Keuls

kontrol Subset for alpha = 0.05


perlakuan d N 1 2 3 4 5
kontrol sehat 5 1.2960
kontrol positif 5 3.0600
kontrol p3 5 3.2600
kontrol p2 5 4.6680
kontrol p1 5 7.9100
kontrol 5 10.1720
negatif
Sig. 1.000 .320 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Anda mungkin juga menyukai