Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat


berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan
hidup juga merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
semua makhluk hidup yang ada. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila
manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Di indonesia pembangunan
nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang.
Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan
kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Pembangunan sumber daya alam dan
lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor
pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam
dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pola
pemanfaatan sumber daya alam seharusnya dapat memberikan akses kepada segenap
masyarakat, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan
tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumber daya alam harus memberi
kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampak-dampak
yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut.

Seringkali pembangunan suatu usaha dibuat dalam porsi ruang lingkup yang
sangat luas tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat
diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek
dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari segi sosial,
administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan. Oleh karena itu lingkungan hidup di
Indonesia perlu ditangani di karenakan adanya beberapa faktor
yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan
lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.

Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis


mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk
dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di
banyak daerah antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak
memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak
aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan
yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Agar pembangunan tidak menyebabkan menurunya kemampuan lingkungan


yang disebabkan karena sumber daya yang terkuras habis dan terjadinya dampak
negatif, maka sejak tahun 1982 telah diciptakan suatu perencanaan dengan
mempertimbangkan lingkungan. Hal ini kemudian digariskan dalam Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Anlisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL). Peraturan Pemerintah ini kemudian diganti dan disempurnakan
oleh Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 dan terakhir Peraturan Pemerintah No.
27 Tahun 1999 tentan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan dapat
dirumuskan seperti pernyataan ini :

1.2.1 Apakah sejarah dan pengertian dari AMDAL ?

1.2.2 Apakah dampak yang ditimbulkan dari AMDAL ?

1.2.3 Apakah kegunaan yang dapat diberikan dari AMDAL ?

1.2.4 Bagaimanakah prosedur dari AMDAL tersebut ?


1.3 Tujuan Masalah

1.3.1 Untuk mengetahui sejarah dan pengertian dari AMDAL

1.3.2 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari AMDAL

1.3.3 Untuk mengetahui kegunaan yang diberikan dari AMDAL

1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana prosedur dari AMDAL

1.4 Manfaat

1.4.1 Sebagai sarana informasi mengenai analisis dampak lingkungan.

1.4.2 Sebagai sumber pengetahuan kepada pembaca tentang dampak lingkungan

1.4.3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pengertian AMDAL

Konsep AMDAL pertama kali tercetus di Amerika Serikat pada tahun 1969
dengan istilah Environmental Impact Assesment (EIA), akibat dari bermunculannya
gerakan-gerakan dari aktivis lingkungan yang anti pembangunan dan anti teknologi
tinggi.AMDAL adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang sedang
direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan. AMDAL mempunyai maksud sebagai alat untuk merencanakan tindakan
preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu
aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia, AMDAL tertera
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun
1999. Dengan demikian AMDAL merupakan sarana teknis yang dipergunakan untuk
memperkirakan dampak negatif dan positif yang akan ditimbulkan oleh suatu
kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup.

2.2 Dampak yang ditimbulkan dari AMDAL

Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu
studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbu, baik dampak sekarang maupun
dimasa yang akan datang. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang akan
timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Perlunya
dilakukan studi studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan
kegiatan investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu,
menjadi penting untuk memerhatikan kommponen komponen lingkungan hidup
sebelum investasi dilakukan.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus di pertahankan dan dijaga serta
dilestarikan fungsinya, antara lain :

1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer


2. Sumber Daya Manusia
3. Keanekaragaman hayati
4. Kualitas udara
5. Warisan alam dan warisan udara
6. Kenyamanan lingkungan hidup
7. Nilai nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup

Kemudian, komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan
penting bagi masyarakat disekitar suatu rencana usaha atau kegiatan, seperti antara
lain :

1. Kepemilikan dan pengusahaan lahan


2. Kesempatan kerja dan usaha
3. Taraf hidup masyarakat
4. Kesehatan masyarakat

Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL
secara baik dan benar adalah sebagai berikut :

1. Terhadap tanah dan kehutanan


a. Menjadi tidak subur atau tandus
b. Berkurang jumlahnya
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir
d. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat
rusaknya hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek atau
usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan
sehari hari
b. Berubah rasa sehingga berhaya untuk diminum karena mungkin
mengandung zat zat yang berbahaya
c. Berbau busuk atau menyengat
d. Mengering sehingga air sekitar lokasi menjadi berkurang

3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek proyek
perbengkelan
c. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau
industri makanan
d. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran
industri tersebut

4. Terhadap masyarakat sekitar


a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman

5. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman
b. Diberikan ansuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat
2.3 Kegunan Studi AMDAL

Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL, antara lain :

1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah
2. Membantu proses pengambilan
3. Memberi masukan untuk penyusunan rencan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha
4. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha
5. Mengidentifikasikan rencana usaha atau kegiatan yang akan dilakukan
terutama yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup
6. Mencegah agar potensi sumber daya yang dikelola tidak rusak
Penjelasaan :

Prosedur AMDAL yang dimana merupakan tata cara dalam penyusunan atau
melakukan proses AMDAL.

Posedur AMDAL terdiri dari :

1.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ajaja
    Ajaja
    Dokumen1 halaman
    Ajaja
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Adegan 1
    Adegan 1
    Dokumen10 halaman
    Adegan 1
    Gareng Jelek Dan Ireng
    Belum ada peringkat
  • Geografi
    Geografi
    Dokumen9 halaman
    Geografi
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
    Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
    Dokumen1 halaman
    Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • K
    K
    Dokumen1 halaman
    K
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen2 halaman
    A
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Ajaja
    Ajaja
    Dokumen1 halaman
    Ajaja
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Ajaja
    Ajaja
    Dokumen1 halaman
    Ajaja
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Pola Hidup Sederhana
    Pola Hidup Sederhana
    Dokumen5 halaman
    Pola Hidup Sederhana
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • K
    K
    Dokumen1 halaman
    K
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Diakses Pada Tanggal 03 Maret 2018
    Diakses Pada Tanggal 03 Maret 2018
    Dokumen1 halaman
    Diakses Pada Tanggal 03 Maret 2018
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Implementasi Strategi
    Implementasi Strategi
    Dokumen2 halaman
    Implementasi Strategi
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Jkaj
    Jkaj
    Dokumen4 halaman
    Jkaj
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • HH
    HH
    Dokumen1 halaman
    HH
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • 2.2.2 Pengaruh Independensi Auditor Pada Pendeteksian Kecurangan
    2.2.2 Pengaruh Independensi Auditor Pada Pendeteksian Kecurangan
    Dokumen1 halaman
    2.2.2 Pengaruh Independensi Auditor Pada Pendeteksian Kecurangan
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • A. Ketidakpuasan Dengan Teori Normatif
    A. Ketidakpuasan Dengan Teori Normatif
    Dokumen1 halaman
    A. Ketidakpuasan Dengan Teori Normatif
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Rab LKBB
    Rab LKBB
    Dokumen4 halaman
    Rab LKBB
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Acak
    Acak
    Dokumen21 halaman
    Acak
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Bagian Mita
    Bagian Mita
    Dokumen6 halaman
    Bagian Mita
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • HH
    HH
    Dokumen1 halaman
    HH
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • G. External Factor Matrix (EFE)
    G. External Factor Matrix (EFE)
    Dokumen3 halaman
    G. External Factor Matrix (EFE)
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Rab LKBB
    Rab LKBB
    Dokumen4 halaman
    Rab LKBB
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen2 halaman
    A
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Beb
    Beb
    Dokumen1 halaman
    Beb
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • TAFSIR IBADAH
    TAFSIR IBADAH
    Dokumen12 halaman
    TAFSIR IBADAH
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • PKN
    PKN
    Dokumen1 halaman
    PKN
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tik
    Tugas Tik
    Dokumen22 halaman
    Tugas Tik
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Surat Perjanjian Sewa Tanah
    Surat Perjanjian Sewa Tanah
    Dokumen2 halaman
    Surat Perjanjian Sewa Tanah
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Tugas Agama Hindu
    Tugas Agama Hindu
    Dokumen10 halaman
    Tugas Agama Hindu
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat
  • Penyesuaian Untuk Mencatat Tak Landscape
    Penyesuaian Untuk Mencatat Tak Landscape
    Dokumen2 halaman
    Penyesuaian Untuk Mencatat Tak Landscape
    laksmigayatri
    Belum ada peringkat