Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MOCH FAJRI IMADUDDIN

NIM : 083144200

KELAS : K.4 EKONOMI SYARIAH

1. Sebutkan dan jelaskan tentang teori perilaku konsumen ?


Jawab :
Teori Cardinal : pada teori ini mengatakan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat di
ukur dengan satuan utilitas yang bersifat cardinal, seperti volume, panjang dan berat.
Teori Ordinal : pada teori inni tidak memerlukan adanya anggapan bahwa kepuasan
konsumen bisa di ukur, anggapan yang diperlukan adalah bahwa tingkat kepuasan
konsumen bisa dikatakna lebih tinggi atau lebih rendah tanpa menyatakan sebuah
nominal, hanya mengatakan lebih rendah atau tinggi (utilitas yang bersifat ordinal).
Teori Revealed Preference : pada teori ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan
konsumen terdapat dalam memilih berbagai macam barang yang di hadapinya,
konsumen harus konsisten dalam preferensinya akan barang yang satu dengan yang
lain, pada teori ini tingkat kepuasan konsumen tidak di ukur menggunakan konsep
utiliti, asumsi kuncinya adalah konsumen harus mempunyai sistem preferensi yang
konsisten.
2. Isilah tabel peta teori perilaku konsumen sebagai berikut.
Teori Perilaku Tokoh Teori Kritikan / Kelemahan
Konsumen
Teori Utilitas Cardinal Herman Heinrich Kepuasan konsumen Perubahan harga
Gossen dapat di ukur dengan pendapatan dan
kuantitas, semakin faktor-faktor yang
banyak barang yang lainnya tidak
dikonsumsi maka berpengaruh pada
semakin tinggi tingkat teori ini.
kepuasan yang
didapat.
Teori Utilitas Ordinal R. G Allen & J. R Heiq Tingkat kepuasan Tingkat krpuasan
konsumen tidak dapat konsumen tidak dapt
di ukur dengan satuan di lihat dan di
ukur dan hanya nominalkan yang akan
mengatakan bahwa membuat sulit untuk
tingkat kepuasan di analisis.
konsumen lebih tinggi
atau rendah tanpa
mengatakan berapa
banyaknya.
Teori Revealed Paul Samuel Son Kepuasan konsumen Konsumen akan lebih
Preference terletak pada mementingkan
preference yang barang yang akan
konsisten antara diinginkan hingga
barang yang satu menyebabkan teori
dengan yang lainnya penawaran tidak
dan teori ini tidak berlaku
menggunak konsep
utiliti.
Teori Utilitas Islam Shatibi Tingkat kepuasan Tingkat kepuasan
seorang konsumen seorang konsumen
tidak diukur dari nilai, tidak dapat diukur
tingkatan, dan dan dianalisis karena
karekteristiknya, pada teori
namun diukur saat menyangkut tentang
konsumen itu dapat kehidupan akhirat
mengendalikan yang tidak bisa
konsumsinya secara dirasionaliskan.
tidak berlebihan,
mengkonsumsi barang
yang halal dan barang
mengandung
maslahah untuk
memenuhi kebutuhan
hidup dan mencapai
falah.

3. Berikan studi kasus yang dapat menjelaskan praktek dari 4 teori tersebut dalam kegiatan sehari-
hari.
Teori Cardinal
Pada saat saya berjalan menggunakan motor dari bondowoso ke jember pastinya saya
membutuhkan BBM (bensin), saat berada di alun-alun bondowoso saya membeli bensin
sebanyak 1 liter saja maka kepuasan yang saya dapatkan masih minim dan setelah saya
sampai di jember saya membeli bensin sebanyak 2 liter maka kepuasan yang saya dapat
seamakin tinggi karna barang yang saya konsumsi semakin banyak.
Teori Ordinal
Pada saat ada diskusi kelas ada dua anak yang terlihat menonjol kepintarannya yaitu
didin dan fajri, namun saat diskusi berlansung ternyata didin lebih cekatan dan tertata
dalam menyampaikan pendapatnya, meskipun si fajri juga berpendapat tetapi si didin
lebih pandai dan lebih menonjol dari si fajri, namun kepandaian si didin dan si fajri tidak
dapat d ukur dengan nomonal dan hanya di katan lebih pandai si didin dari pada si fajri.
Teori Revealed Preference
Pada saat si fajri menginginkan motor sport yang ia idam-idamkan namun ternyata ia di
belikan mobil oleh orang tuanya maka fajri tidak akan merasa puas karna barang yang ia
peroleh tidak sesuai denga yang ia inginkan, walau pada kenyataannya barang yang ia
dapatkan lebih mewah.
Teori Utilitas Islam
Si didin adalah anak kosan yang setiap bulannya mendapatkan uang jajan dari orang
tuanya sebesar 700.000 per bulan dengan uanga jajan sebanyak itu didin bisa saja
membeli barang-barang mewah yang ada namun pada kenyataan nya didin tidak
menggunakan uang jajan nya utuk hal itu, dia hanya menggunakan untuk memenuhi
jebutuhan hidup sewajarnya saja dan tidak berlebihan malah dia menyisihkan sebagian
dari uang jajannya untuk di sodakohkan, hal ini ia lakukan karna ian menginginkan
kebahagian d dunia dan akhirat.
REFRENSI:
Budiono, 2014, mikro ekonomi , yokyakarta: BPFE yokyakarta.
Al arif rianto, 2010, teori mikroekonomi, jakarta: prenada media group.
http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-utilitas-serta-teori-prilaku-
konsumen-dengan-pendekatan-kardinal-dan-ordinal.html

Anda mungkin juga menyukai