NIM : 083144200
3. Berikan studi kasus yang dapat menjelaskan praktek dari 4 teori tersebut dalam kegiatan sehari-
hari.
Teori Cardinal
Pada saat saya berjalan menggunakan motor dari bondowoso ke jember pastinya saya
membutuhkan BBM (bensin), saat berada di alun-alun bondowoso saya membeli bensin
sebanyak 1 liter saja maka kepuasan yang saya dapatkan masih minim dan setelah saya
sampai di jember saya membeli bensin sebanyak 2 liter maka kepuasan yang saya dapat
seamakin tinggi karna barang yang saya konsumsi semakin banyak.
Teori Ordinal
Pada saat ada diskusi kelas ada dua anak yang terlihat menonjol kepintarannya yaitu
didin dan fajri, namun saat diskusi berlansung ternyata didin lebih cekatan dan tertata
dalam menyampaikan pendapatnya, meskipun si fajri juga berpendapat tetapi si didin
lebih pandai dan lebih menonjol dari si fajri, namun kepandaian si didin dan si fajri tidak
dapat d ukur dengan nomonal dan hanya di katan lebih pandai si didin dari pada si fajri.
Teori Revealed Preference
Pada saat si fajri menginginkan motor sport yang ia idam-idamkan namun ternyata ia di
belikan mobil oleh orang tuanya maka fajri tidak akan merasa puas karna barang yang ia
peroleh tidak sesuai denga yang ia inginkan, walau pada kenyataannya barang yang ia
dapatkan lebih mewah.
Teori Utilitas Islam
Si didin adalah anak kosan yang setiap bulannya mendapatkan uang jajan dari orang
tuanya sebesar 700.000 per bulan dengan uanga jajan sebanyak itu didin bisa saja
membeli barang-barang mewah yang ada namun pada kenyataan nya didin tidak
menggunakan uang jajan nya utuk hal itu, dia hanya menggunakan untuk memenuhi
jebutuhan hidup sewajarnya saja dan tidak berlebihan malah dia menyisihkan sebagian
dari uang jajannya untuk di sodakohkan, hal ini ia lakukan karna ian menginginkan
kebahagian d dunia dan akhirat.
REFRENSI:
Budiono, 2014, mikro ekonomi , yokyakarta: BPFE yokyakarta.
Al arif rianto, 2010, teori mikroekonomi, jakarta: prenada media group.
http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-utilitas-serta-teori-prilaku-
konsumen-dengan-pendekatan-kardinal-dan-ordinal.html