Penjadwalan PDF
Penjadwalan PDF
MASALAH PENJADWALAN
I H 4
42
(T)
STASIUN KERJA 1
A B C
G H I
D E F
Tk Persediaan
ROT = --------------------------------
Rata Permintaan
ROT menunjukkan berapa lama suatu produk tertentu akan habis dari
persediaan. Prioritas produksi diberikan kepada item yang memiliki ROT yang
paling kecil, karena ROT yang kecil menunjukkan bahwa item tersebut dalam
waktu dekat akan habis paling awal, sehingga perlu segera ditambah.
Jadi urutannya :
Minggu ke
0 0,5 2 3 5 6
A D E C B
PEMBEBANAN
Contoh :
ASUMSI : peralatan hanya 1 dengan disiplin FCFS (first come first serve) harus
selesai max. 10 hari.
Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mesin 1 * * * * *
Mesin 2 * * * * *
Mesin 3 * *
Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mesin 1 * * * * *
Mesin 2 * * * * *
Mesin 3 * *
PENGURUTAN
1. Dengan FCFS
A 10 10 15 0
B 6 16 10 6
C 11 27 21 6
D 12 39 18 21
E 9 48 16 32
48 140 65
A 6 6 10 0
B 9 15 16 0
C 10 25 15 10
D 11 36 21 15
E 12 48 18 30
48 130 55
A 6 6 10 0
B 10 16 15 1
C 9 25 16 9
D 12 37 18 19
E 11 48 21 27
48 132 56
Contoh :
Waktu Proses
Pekerjaan
Departemen 1 Departemen 2
A 5 5
B 4 3
C 14 9
D 2 6
E 8 11
F 11 12
Karena waktu proses terpendek adalah 2 jam (pekerjaan D), dan waktu tersebut
terletak di departemen 1, maka pekerjaan D diurutkan di palng depan.
D B
D A B
Dan akhirnya secara keseluruhan urutan dari keenam pekerjaan tersebut adalah:
D E F C A B
Metode tetap dengan metode Johnson, namun dengan sedikit modifikasi dan
memenuhi salah satu dari kondisi berikut ini :
1. Waktu proses terpendek dari departemen 1 harus lebih lama dari waktu
proses terpanjang pada departemen 2
2. Waktu proses terpendek dari departemen 3 harus lebih lama dari waktu
proses terpanjang pada departemen 2
Contoh :
Waktu Proses
Pekerjaan Departemen Departemen Departemen
1 2 3
D 8 4 5
E 12 6 10
F 7 5 9
Contoh di atas telah memenuhi salah satu kondisi dimana, waktu terpendek di
departemen 1 (7), ternyata lebih lama dari waktu trpanjang di departemen 2 (6).
Selanjutnya tabel di atas perlu dimodifikasi, dimana tiga departemen yang ada
diubah menjadi dua departemen bayangan, sehingga menjadi :
Waktu Proses
Pekerjaan
Dep. bayangan 1 De. bayangan 2
D 8 + 4 = 12 4+5=9
E 12 + 6 = 18 6 + 10 = 16
F 7 + 5 = 12 5 + 9 = 14
F E D
Manfaat :
1. Menerencanakan proyek yang kompleks/rumit
2. Penjadwalan pekerjaan, shg memiliki urutan yang praktis dan efisien
3. Alokasi sumber daya tang tersedia secara optimal
4. Mengatasi hambatan dan keterlabatan
5. menentukan kemungkinan pertukaran (trade-off) antara waktu dan biaya
6. Menentukan probabiltas/kemungkinan penyelesaian suatu proyek tertentu
Dari ketiga waktu tersebut, waktu yang digunakan adalah waktu yang
diharapkan atau expected time, yang diperoleh dari rumusan :
Contoh ;
Sebuah perusahaan memiliki pekerjaan khusus dengan rincian sebagai berikut :
Kolom ET (terakhir) nilainya icari dengan formulasi di atas. Waktu dalam hari.
Dari tabel di tas, bagaimanakan penjadwalan yang harus dilakukan agar
diperoleh waktu penyelesaian yang optimal, dana bagaimana probabilitas
penyelesaian keseluruhan pekerjaan tersebut ?
3
D
B
6.5
5 G
A 5 I
1 2 E 7 8
3 0 4 4
6 4
C
6 H
4
6
F
Langkah 2 : Menentukan jalur kritis. Dari gmabar di atas, jalur kritisnya adalah
kegiatan-kegiatan A, C, F, H, dan I atau pada peristiwa 1, 2, 4, 6, 7, dan 8,
dengan waktu terpanjang sebesar 3+6+6+4+4 = 23 hari.
Jalur lain bukan merupakan jalur kritis, karena waktu yang diperlukan lebih kecil
dari 23 hari.
Jalur kritis dapat juga dicari dengan bantuan algoritma EF (Earliest Finish Time )
dan LF (Latest Finish Time), khususnya untuk proyek-proyek yang semakin
kompleks atau rumit.
Dengan algoritma EF dan LF, hasilnya adalah :
EF = 8
LF = 8,5
3
D
EF = 0 B EF = 14,5
LF = 0 6.5 LF = 15 EF = 19
5 G LF = 19
A 5 I
1 2 E 7 8
3 0 4 4
6 4 EF = 23
EF = 3 C LF = 23
LF = 3 6 H
4
6
EF = 9 F
LF = 9 EF = 15
LF = 15
T D - TE
Z = ----------------
TE
Di mana :
TD = Waktu penyelesaian yang dijadwalkan atau ditargetkan
TE = Waktu penyelesaian yang diharapkan untuk keseluruhan proyek
TE = Deviasi standar untuk TE
ba
TE = ( ---------- ) 2 pada semua kegiatan jalur kritis
6
5-1
10 - 2
Untuk kegiatan C = ( -------- ) 2 = 1,78
6
9-3
Untuk kegiatan F = ( -------- ) 2 = 1 Lima kegiatan jalur kritis
6
7-1
Untuk kegiatan H = ( -------- ) 2 = 1
6
10 - 2
Untuk kegiatan I = ( -------- ) 2 = 1,78
6
T D - TE 25 - 23
Z = ---------------- = ------------- 0,82
TE 2,45
Dev.
Std.
0, 82
23 hr 25 hr
Nilai 0,82 ini apabila dilihat pada tebel kurva normal akan memiliki nilai 0,2939,
sehingga besarnya kemungkinan proyek secara keseluruhan akan selesai dalam
25 hari adalah sebesar 0,50 + 0,2939 = 0,7939 atau sekitar 79,39 %.