Anda di halaman 1dari 10

BAB 14 PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK DENGAN PERT Proyek-proyek khusus secara terus menerus direncanakan dan diproduksi

i dalam seluruh tipe organisasi (perusahaan). Sebagai contoh : pengembangan produk baru kamera Polaroid pada perusahaan kamera, perluasan gedung/bangunan pabrik atau membangun pabrik baru. Manajemen proyek-proyek khusus ini membutuhkan sistem perencanaan, penjad alan (scheduling) dan penga asan yang berbeda dengan manajemen kegiatan-kegiatan produksi barang dan jasa yang yang berulang-ulang. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK DASAR PERT Metoda yang paling terkenal dan digunakan secara meluas dalam perencanaan, penjad alan dan penga asan adalah P!"#, Program evaluation and Review Technique. P!"# merupakan suatu metoda analitik yang dirancang untuk membantu dalam scheduling dan penga asan kompleks yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu, dan kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan lain. $nalisa jaringan kerja (net ork) ini secara umum sangat menolong dalam : %. &. urutan yang praktis dan e'isien. (. yang tersedia. ). keterlambatan- keterlambatan. +. , aktu- dan , biaya-. .. menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu. menentukan ,trade-o''- (kemungkinan pertukaran) antara scheduling ulangan untuk mengatasi hambatan * mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana perencanaan suatu proyek yang kompleks. scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam

/aktu kegiatan (acti0ity time). P!"# menggunakan tiga estimasi aktu kegiatan. : a. b. diterima. c. /aktu pesimistik (b) : dari semestinya. aktu kegiatan bila terja'i hambatan atau penundaan lebih /aktu optimistic (a) : /aktu realistic (m) : aktu kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa aktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu kegiatan hambatan-hambatan atau penundaan-penundaan. dilaksanakan dalam kondisi normal, dengan penundaan-penundaan tertentu yang dapat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

P!"# ,menimbang- ketiga estimasi itu untuk mendapatkan (,e1pected time-) dengan rumusan :

aktu kegiatan yang diharapkan

Wa"#u "$g a#an % ET & ' yang d ha(a)"an

A + 4(m) + b 6

Keterangan : = kegiatan = peristiwa 5 = kegiatan semu

2 4

7 6

/aktu 2ambar %( 3 %. 4iagram jaringan kerja P!"#

5adi, bila suatu kegiatan dalam suatu jaringan P!"# mempunyai estimasi %, ( dan + minggu, lamanya aktu kegiatan yang diharapkan : !# 6

aktu penyelesaian

1 + ( 4 x 3 ) + 5 = 3 minggu 6
7arena berbagai kegiatan tidak dapat dimulai sebelum

Persyaratan urutan pengerjaan. kegiatan-kegiatan lain diselesaikan

dan mungkin ada kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dan / atau tidak saling tergantung, Maka : harus membuat urutan pelaksanaan pekerjaan8 kegiatan mana saja yang

harus diselesaikan lebih dahulu sebelum kegiatan selanjutnya dapat mulai dikerjakan. /aktu mulai dan aktu berakhir, dalam hal ini dikenal : a. !arliest start time (!S) adalah kegiatan dapat dimulai, dengan memperlihatkan persyaratan urutan pengerjaan. aktu paling a al (tercepat) suatu aktu kegiatan yang diharapkan dan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

&

b. 9alu c. d.

9atest start time (9S) adalah

aktu paling lambat untuk dapat memulai

suatu kegiatan tanpa penundaan keseluruhan proyek. !arliest 'inish time (!:) adalah 9atest 'inish time (9:) adalah aktu paling a al suatu kegiatan dapat aktu paling lambat untuk dapat

diselesaikan, atau sama dengan !S ; aktu kegiatan yang diharapkan. menyelesaikan suatu kegiatan tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau sama dengan 9S ; aktu kegiatan yang diharapkan.

*ONTOH PENGGUNAAN PERT <ntuk menggambarkan penggunaan P!"#, berikut ini akan dipakai contoh dengan data-data ditunjukkan dalam tabel %(-% dan diuraikan dalam jaringan kerja P!"# pada gambar %(-&. anggap suatu perusahaan mempunyai proyek yang terdiri dari = kegiatan (> kegiatan nyata dan % kegiatan semu), di tandai dengan huru' $, ?@@..A8 serangakaian persyaratan urutan pengerjaan, dan tiga estimasi aktu untuk setiap kegiatan. Perhatikan kolom %, & dan ( dalam tabel %(-%, kita dapat melihat bah a kegiatan $ adalah kegiatan pertama. 7egiatan ini mendahului setiap kegiatan lainnya dan harus diselesaikan sebelum kegiatan-kegiatan ? dan B dapat dimulai. 4i lain pihak, kegiatan % adalah kegiatan terakhir, dan ini tidak dapat dimulai sebelum kegiatan-kegiatan 2 dan C telah diselesaikan. Seperti terlihat dalam gambar %(-& semua persyaratan urutan pengerjaan telah dipenuhi.

3 B 1 A 3 2 5 6 6,5 5 E C 0 4 F 6 6 H 4 D 5 G 4 7 1 4 8

Ga+,a( 1--./ D ag(a+ n$#01(" PERT d$ngan n21(+a3 #a+,ahan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

Ga+,a( 1--1/ Da#a PERT 7egiatan 7egiatan yang mendahului (%) $ ? B 4 !E : 2 C (&) #idak ada $ $ ? B B 4, ! : (() % & & ( ) ) + . D & ( ) + + . D D > Peristi a Mulai $khir /aktu optimisti k (a) ()) % ( & & ( & % & /aktu realistik (m) (+) ( ) . . = . D %F /aktu pesimisti k (b) (.) + %% %F %( = . D %F /aktu yang diharapkan (!#) (D) ( + . .,+ . ) ) )

A 2, C E 7egiatan semu

7emudian, kolom-kolom ), + dan . dalam tabel %(-% merupakan tiga estimasi setiap kegiatan. 4ata-data ini digunakan untuk menghitung dimasukkan pada diagram net ork dalam gambar %(-&.

aktu untuk

aktu yang diharapkan kolom D

dengan menggunakan rumusan di muka. /aktu- aktu kegiatan yang diharapkan telah

Ja4u( K( # 3 5alur kritis (critical path) adalah jalur terpanjang pada net ork dan aktunya menjadi aktu

penyelesaian minimum yang diharapkan untuk masing-masing alternati' : 5alur-jalur peristi a $lternati0e /aktu penyelesaian total yang diharapkan (minggu)

1! .! -! 5! 6! 7 888888888/ - 9 5 9 :!5 9 4 9 4 1! .! 4! 5! 6! 7 888888888/ - 9 5 9 : 9 4 9 4

' ..!5 ' 16

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

1! .! 4! :! 6! 7 888888888/ - 9 : 9 : 9 4 9 4

' .aktu penyelasaian proyek &(

5alur terpanjang meliputi peristi a %, &, ), ., D dan >, dengan

minggu. Ani merupakan jalur kritis yang ditunjukkan dengan tanda panah tebal dalam gambar %(-(. Sehubungan dengan jalur kritis suatu proyek, perlu diperhatikan bah a : %. &. (. Penundaan kegiatan yang merupakan bagian dari ,jalur kritis- akan menyebabkan kelambatan penyelesaian proyek. penyelesaian proyek secara keseluruhan akan dapat dipercepat bila kita dapat mempercepat penyelesaian suatu kegiatan pada ,jalur kritis-.G kelonggaran aktu (slack) terdapat pada kegiatan-kegiatan yang tidak merupakan bagian ,jalur kritis-. Ani memungkinkan kita untuk mengadakan relokasi tenaga kerja dari kegiatan-kegiatan tertentu ke kegiatan-kegiatan ,kritis-. P$n$n#uan Ja4u( K( # 3 d$ngan M$#1da A4g1( #h+a 5alur kritis dapat ditentukan melalui identi'ikasi peristi a-peristi a yang dihubungkan oleh kegiatan-kegiatan dengan aktu longgar nol, atau di mana !: 6 9: (panah tebal). 4ari gambar dia atas, ada + kegiatan yang mempunyai peristi a-peristi a S4a;" %Wa"#u L1ngga(& ,Slack- merupakan aktu suatu kegiatan dapat ditunda mulainya tanpa menunda proyek secara aktu ,latest- dan ,earliest-, atau selisih antara 9S dan aktu longgar nol. 7egiatan-kegiatan dan

peristi a-peristi a ini dihubungkan secara berurutan untuk membentuk jalur kritis. 5adi %-&-)-.-D-> adalah jalur kritis.

keseluruhan8 ,slack- adalah perbedaan

!S, atau antara 9: dan !:. Hamun slack biasanya digunakan untuk net ork yang disusun berdasarkan peristi a, sedangkan bila disusun berdasarkan kegiatan disebut dengan float. ,#otal Slack- untuk setiap kegiatan dihitung sebagai berikut : (9: peristi a akhir) 3 ( aktu kegiatan yang diharapkan) 3 (!: peristi a a al) 6 total slack. Slack untuk setiap kegiatan dalam contoh kita adalah seperti tertera dalam tabel %(-&. PERT < BIAYA Meskipun P!"# biasanya digunakan sebagai suatau peralatan untuk scheduling aktu

kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam proyek kompleks, P!"# juga memberikan kerangka dasar perencanaan dan pengendalian biaya. ?ila suatu perusahaan membuat rencana dan skedul kegiatan, maka harus juga memperkirakan biaya untuk setiap kegiatan-kegiatan dari proyek8 / aktu dan PERT/biaya berjalan bersama. *1n#1h Ma3a4ah PERT<, aya Perusahaan CC mempunyai sebuah pabrik yang memproduksi sirup jagung. Perusahaan memutuskan untuk memasang komputer yang akan digunakan untuk mengendalikan proses produksi sirup. Manajemen menghendaki untuk memasang dan menggunakan komputer tersebut secepat mungkin karena persaingan yang semakin tajam. 7egiatan-kegiatan berikut ini,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

yang ditunjukkan dalam tabel %(-), merupakan berbagai kegiatan pengggantian system sekaarn menjadi system yang dikomputerisasi. Ta,4$ 1--4/

7egiatan % % & ( ( ) ) + . & ( ) ) + + . D percobaan D implementasi

4eskripsi Mempersiapkan manual latihan proses Mempersiapkan rencana-rencana teknik Mempersiapkan manual operasi komputer Membeli dan memasang komputer Merancang system operasi menghubungkan system pengendalian proses dengan komputer Merancang system monitoring Mengoperasikan computer sebagai Menguji dan mencatat operasi-operasi untuk

4epartemen akuntansi perusahaan telah menyediakan in'ormasi ,trade-o''mempercepat proyek, seperti terlihat dalam table %(-+.

aktu/biaya untuk

Ta,4$ 1--5/

Kegiatan

/aktu (minggu) Hormal Brash Hormal

?iaya langsung Brash

%-& %-( &-) (-) (-+ )-+ )-. +-D .-D

+ D D > + > . ) &

) . ) + ) > + ) &

"p. .F.FFF,"p. =+.FFF,"p. >+.FFF,"p.%FF.FFF,"p. .&.FFF,"p. >F.FFF,"p. DF.FFF,"p. ++.FFF,"p. (>.FFF,-

"p. >F.FFF,"p.%(F.FFF,"p.%)+.FFF,"p.%=F.FFF,"p. DD.FFF,"p. >F.FFF,"p. =+.FFF,"p. ++.FFF,"p. (>.FFF,-

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

9angkah pertama, kita menghitung biaya tambahan setiap kegiatan dengan mempergunakan rumusan Ac di atas, seperti ditunjukkan dalam tabel %(-.. Ta,4$ 1--:/

?iaya tambahan (ribuan "p.) 7egiatan %-& %-( &-) (-) (-+ 7eterangan : E) Ac 6 "p.>F.FFF,+3) EE) 6 #idak dapat dipeercepat. "p. &F.FFF,"p. (+.FFF,"p. &F.FFF,"p. (F.FFF,"p. %+.FFF,-

7egiatan

?iaya tambahan (ribuan "p.)

)-+ )3. +3D .3D

#44 "p.&+.FFF,#44 #44

"p..F.FFF,- 6 "p. &F.FFF,- per minggu

9angkah berikutnya, kita menggambar diagram net ork berdasarkan pada in'ormasi menentukan aktu penyelesaian tercepat (!: 6 earliest 'inish) dan

aktu

normal dan biaya 'ormal. 7emudian, kita mengikuti prosedur P!"#/ aktu berikutnya, yaitu aktu penyelesaian yang paling lambat atau aktu maksimal yang tersedia (9: 6 latest 'inish) untuk setiap-setiap

peristi a dan jalur kritis. Casilnya terlihat dalam gambar %(->. 7eseluruhan proyek memerlukan aktu penyelesaian &D minggu dan biaya langsung total "p. .)+.FFF,- dengan jalur kritis % 3 ( 3 ) 3 + 3 D.

EF = 5 LF = 8 3 EF = 0 LF = 0 1 5 35.000 7 2 EF LF = = 7 EF = 15 LF = 15 4 30.000 8 TDD 8 5 6 EF = 21 LF = 25 6


Agung 2 Wahyud ST!MM

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

EF LF 5= =23 23 TD 4

EF = 27 MANAJEMEN INDUSTRI LF = 27 7

Ga+,a( 1--7/ D ag(a+ n$#01(" PERT<, aya un#u" .6 + nggu/ Sekali lagi, kegiatan yang dipercepat adalah kegiatan-kegiatan yang merupakan kegiatan kritis dengan prioritas bagi aktu percepatan yang termurah. 4ari tabel diketahui bah a kagiatankegiatan ) 3 + dan + 3 D tidak dapat dipercepat. ?iaya tambahan minimum dari dua kegiatan sisa adalah "p. (F.FFF,- per minggu untuk kegiatan & 3 ). 7egiatan tersebut kita percepat selama aktu maksimum yang dapat kita lakukan, yaitu ( minggu, dan merancang net ork baru. 4engan mengikuti prosedur P!"#/ aktu lagi, !:, 9: dan jalur kritis dapat ditentukan, seperti yang terlihat pada gambar %(-=. /aktu penyelesaian keseluruhan proyek menjadi &) minggu dengan biaya langsung total "p. .).+FF,- ; (( 1 (F.FFF,-) 6 "p. D(+.FFF,- dan ada dua jalur kritis : % 3 ( 3 ) 3 + 3 D dan % 3 & 3 ) 3 + 3 D.

EF = 5 LF = 5 2 20.000 5 EF = 0 LF = 1 35.000 0 7 3 EF = 7 LF = 7 20.000 7 EF = 12 4 = 12 LF 6 TDD 8 5 5 LF =20 EF = 18 LF = 22 6 2 TD D4 EF = 24 LF = 24 7

TDD 5

EF = 20

Ga+,a( 1--=/ D ag(a+ n$#01(" PERT<, aya un#u" .4 + nggu/

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

>

4engan adanya dua jalur kritis, bila kita akan mempercepat suatu kegiatan kritis pada salah satu jalur, maka kita juga harus mempercepat kegiatan kritis pada jalur lainnya dengan aktu yang sama. 7ita tidak bisa hanya mempercecpat kegiatan % 3 & pada jalur kritis baru, karena jalur kritis % 3 ( 3 ) 3 + 3 D tidak akan terpengaruh oleh tindakan ini. Ileh sebab itu, kita harus mempercepat kegiatan %-& dan %-( secara bersamaan dengan aktu percepatan maksimum % aktu minggu dan biaya tambahan total "p. &F.FFF ; "p. (+.FFF,- 6 "p.++.FFF,F-. Casilnya tampak pada gambar %(-%F. jalur kritis tetap % 3 & 3 ) 3 + 3 D dan % 3 ( 3 ) 3 + 3 D, dengan penyelesaian proyek &( minggu dan biaya langsung total "p.++.FFF,-). Ani merupakan biaya minimum untuk aktu penyelesaian proyek tersebut. "p. D=F.FFF,- ("p.D(+.FFF,- ;

EF = 4 LF = 4 2 TDD 4 EF = 4 1 LF = 4 TDD 6 3 EF = 6 LF = 6 20.000 7 EF = 11 LF = 11 4 TDD 5 5 5 TD D4 TDD 6 EF = 17 LF = 21 6 2 EF = 23 LF = 23 7

LF =19 EF = 19

Ga+,a( 1--1>/ D ag(a+ n$#01(" PERT<, aya un#u" .- + nggu/ $pakah ada kemungkinan mempercepat lamanya proyek lebih lanjutJ 5a abnya secara jelas tidak. 5alur kritis %-(-)-+-D telah mencapai batas maksimum kritis %-&-)-+-D masih bisa dipercepat lebih lanjut. Percepatan akan mempengaruhi aktu percepatan, meskipun jalur aktu pada jalur kritis ini tidak

aktu penyelesaian proyek keseluruhan. #ambahan pengeluaran untuk

mempercepat kegiatan kritis &-) tidak dapat dibenarkan. Skedul penyelesaian proyek selama &( minggu dengan biaya langsung total sebesar "p.D=F.FFF,- disebut modigied crash program. Ana4 3 3 B aya T1#a4 Perhitungan untuk mencari modi'ied crash program di atas hanya mempertimbangkan biaya langsung (direct cost). $da dua jenis biaya lainnya yang harus diperhitungkan dalam pembuatan keputusan suatu masalah dengan P!"#/biaya oleh manajer proyek yang rasional. 7e dua jenis biaya tersebut adalah :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

%. ?iaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya-biaya o0erhead proyek, termasuk biaya-biaya tetap yang naik dengan mundurnya aktu penyelesaian proyek seperti se a peralatan, gaji manajer, asuransi kekayaan, biaya bunga, dan sebagainya. &. ?iaya kegunaan (utility cost) atau ,opportunity cost-, yaitu biaya-biaya yang berhubungan dengan aktu penyelesaian proyek yang berupa laba atau keuntungan potensial yang bisa diperoleh seandainya terjadi penundaan. Sebagai contoh, bila proyek berupa pembangunan pabrik, biaya ini merupakan laba potensial yang bisa diperoleh dengan pabrik dapat mulai berproduksi lebih a al.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agung Wahyud ST!MM

MANAJEMEN INDUSTRI

%F

Anda mungkin juga menyukai