Anda di halaman 1dari 12

SURVEY PENDAHULUAN Leave a comment

1. KEGIATAN PEMETAAN
Berdasarkan PP No.24/1997 dan PMNA / KBPN No.3/1997, rincian kegiatan
pengukuran dan pemetaan terdiri dari ;
1. Pengukuran dan Pemetaan Titik Dasar Teknik
2. Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran
3. Pemetaan Indeks Grafis
4. Pengukuran Bidang dan Pembuatan Gambar Ukur
5. Pembuatan Peta Bidang
6. Pembuatan Peta Pendaftaran
7. Pembuatan Surat Ukur
8. Penyimpanan

Pengukuran Bidang Tanah secara sporadik adalah proses pemastian letak batas satu
atau beberapa bidang tanah berdasarkan permohonan pemegang haknya atau calon
pemegang hak baru yang letaknya saling berbatasan atau terpencar-pencar dalam satu
desa/kelurahan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah secara sporadik
(pasal 1 butir 4). Setelah petugas pengukuran menerima perintah pengukuran, segera
dilakukan persiapan sebagai berikut (pasal 79) :

1. Memeriksa tersedianya sarana peta seperti ; peta pendaftaran atau peta dasar pendaftaran atau peta
lainnya pada lokasi yang dimohon.
2. Merencanakan pengukuran di atas peta pendaftaran atau peta dasar pendaftaran atau peta-peta
lainnya yang memenuhi syarat, apabila tanah yang dimohon belum mempunyai gambar situasi/surat
ukur.
3. Dalam hal tidak terdapat peta pendaftaran atau peta dasar pendaftaran atau peta lain yang memenuhi
syarat, maka segera disiapkan perencanaan pembuatan peta pendaftaran.
4. Memeriksa tersedianya titik dasar teknik disekitar bidang tanah yang dimohon.
5. Dalam hal tidak terdapat titik dasar teknik di sekitar bidang tanah yang akan diukur, meminta kepada pemohon untuk
menyiapkan tugu titik dasar teknik minimal 2 (dua) buah.
6. Apabila kegiatan pengukuran bidang tanah diperlukan, mengadakan persiapan-persiapan seperti
menyiapkan formulir pengukuran.
7. Memberikan pemberitahuan tertulis kepada pemohon mengenai waktu penetapan batas dan
pengukuran.

Pengukuran bidang tanah secara sistematik adalah proses pemastian letak batas
bidang-bidang yang terletak dalam satu atau beberapa desa/kelurahan atau bagian dari
desa/kelurahan atau lebih dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah secara
sistematik (pasal 1 butir 3). Setelah lokasi pendaftaran tanah secara sistematik
ditetapkan, segera dilakukan persiapan sebagai berikut (pasal 47) :
1. Kepala Kantor Pertanahan menyiapkan peta dasar pendaftaran, berupa peta dasar
yang berbentuk berbentuk peta garis atau peta foto.
2. Peta dasar pendaftaran sebagaimana dimaksud di atas telah memuat semua
pemetaan bidang-bidang tanah yang sudah terdaftar haknya dalam bentuk peta indeks
grafis.
3. Dalam hal peta pendaftaran telah tersedia pada wilayah yang telah ditetapkan
sebagai lokasi pendaftaran tanah sistematik, peta pendaftaran tersebut dapat dianggap
sebagai peta indeks grafis.
4. Apabila karena alasan teknis pembuatan peta indeks grafis tersebut tidak dapat
dilaksanakan sebelum dilakukan pendaftaran tanah secara sistematik, pemetaan
bidang-bidang tanah yang sudah terdaftar tersebut dilakukan bersamaan dengan
pemetaan bidang-bidang tanah hasil pengukuran bidang tanah secara sistematik.
5. Dalam hal desa/kelurahan yang wilayah atau bagian wilayahnya ditetapkan sebagai
lokasi pendaftaran tanah secara sistematik belum tersedia peta dasar pendaftaran,
maka pembuatan peta dasar pendaftaran dapat dilakukan bersamaan dengan
pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang bersangkutan.Petunjuk Teknis
Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah ini dibuat sebagai bahan panduan kerja
bagi pelaksana di lingkungan Badan Pertanahan Nasional. Untuk penyeragaman, yang
dimaksud dengan peraturan, pasal, ayat, butir dan lampiran pada Petunjuk Teknis ini
adalah pasal, ayat, butir dan lampiran seperti dinyatakan pada PMNA / KBPN
No.3/1997, kecuali dinyatakan lain.
PETA merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang rupa bumi dengan
penyajian pada skala tertentu

Mengapa memahami peta topografi itu penting ?


a. Informasi tentang keadaan suatu daerah.
b. Gambaran tentang kondisi bentang alam (bukit, sungai, jalan, dll)
c. Jarak, arah, luas, dll.
d. Kita dapat menempatkan data hasil eksplorasi
e. Menginterpretasikan sebaran
f. Menginterpretasikan potensi, dll
g. Kita dapatmerancangsuatukegiatandiatasnya
h. Membuat rencana tambang
i. Menentukan water devide dan arah aliran air hujan, dll

Turunan Peta Topografi


a. Peta hasil eksplorasi, yang memuat informasi tentang posisi singkapan batubara,
posisi titik bor
b. Peta ketebalan batubara
c. Peta ketebalan overburden
d. Peta distribusi fungsi kualitas, misalnya kadar sulfur, distribusi kalori, dll.
e. Peta jalan tambang dan kemiringan lereng
f. Peta kemajuan tambang
g. Peta perencanaan drainase tambang (peta penyaliran)

Jenis-Jenis Peta

1. Berdasarkan isinya :
a. Peta Hidrografi (Peta Bathymetri )
b. Peta Geologi
c. Peta Kadaster (peta kepemilikan tanah)
d. Peta Irigasi (jaringan saluran air) dan lain-lain.

2. Berdasarkan skalanya :

a. peta skala besar (1 : 10.000 atau lebih besar)


b. peta skala sedang (1 : 10.000 1 : 100.000)
c. peta skala kecil (< 1 : 100.000).
3. Berdasarkan penurunan dan penggunaan :
a. Peta Dasar, untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun
pengembangan suatu wilayah ;
b. Peta Tematik, memuat tema -tema tertentu

Unsur-Unsur Peta Topografi


Supaya peta mudah dibaca dan dipahami
a. Simbol : digunakan untuk membedakan berbagai obyek, misalnya jalan, sungai, rel
dan lain lainnya .
* Daftar kumpulan simbol pada suatu peta disebut legenda peta .
b. Warna : digunakan untuk membedakan atau memerincikan lebih jauh dari simbol
suatu obyek .

Peta Geologi :
a. batupasir berwarna kuning
b. batulempung berwarna hijau

Koordinat Peta
a. Koordinat Bassel
b. Koordinat UTM
c. Koordinat lokal
Konversi, dengan mengikat kepada benchmark Umum

Garis Kontur
a. Garis: kumpulan titik
b. Kontur: kesamaan nilai dengan rujukan tertentu
c. Interval Kontur: menyatakan jarak vertikal atau beda tinggi antara dua kontur yang
berdekatan.

Sifat Garis Kontur


a. Garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan .
b. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih
jarang .
c. Pada daerah yang sangat curam kemiringan lerengnya mencapai 90 0, garis-garis
kontur membentuk satu garis
d. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup
melingkar .
e. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri .
f. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan
dilanjutkan menjadi satu garis kontur .
Jarak Datar : Jarak pada Peta x Skala Peta

DIGITASI PETA

Program Terapan SURFER, mengapa ?


a. Mudah digunakan (user friendly)
b. Mudah ditransfer dari data lapangan (dari koordinat X,Y,Z).
c. Jika peta sudah tersedia, pelaksanaan digitasi dapat dilakukan dengan cara yang
cukup mudah .
d. Mudah dimodifikasi, dengan teknik manipulasi kontur sebagai bagian dari bentang
alam yang terubah (misal setelah terbentuk bench penambangan)
e. Perhitungan volume sebelum dan sesudah kondisi bentang alam berubah dapat
dilakukan dengan cara sederhana
f. Dengan fasilitas yang tersedia (vector), kita dapat melakukan pembagian daerah
berdasarkan kawasan penyaliran ; misal untuk kebutuhan perencanaan drainage tambang
g. Dan lain -lain

Fasilitas
a. Data Spreadsheet; *. dat , *.txt, *. xls , *. bna , *. bln dan lain -lain
b. Data Topo Cotour Map; *. srf , *. wmf , *.jpg, *.bmp, *.gif dan lain -lain
c. Menungkinkan dilakukan tranfer antar program terapan lainnya, yang menggunakan
basis data dan format gambar yang sama

Pengolahan Data Hasil Pengukuran Lapangan


a. Hasil pengukuran lapangan:
b. Koordinat X dan Y;
c. Elevasi Z

GPS/GLOBAL POSITIONING SYSTEM

Adalah sistem radio navigasi untuk penentuan posisi geografis menggunakan bantuan
satelit dikembangkan sejak Tahun 1973 Oleh Departemen Pertahanan AS (AU-US) sampai
sekarang

Sistem ini terdiri dari 3 segmen utama :


1. Segmen angkasa/space segment (satelit)
2. Segmen kontrol/control segment (stasiun pengendali)
3. Segmen pemakai/user segment (alat/GPS)

Segmen angkasa/satelit
terdiri dari 24 satelit
menempati 6 orbit (bentuknya mendekati lingkaran)
setiap orbit ditempati 4 satelit (diatur sedemikian rupa agar minimal selalu nampak 4
satelit
orbit satelit berinklinasi 55 terhadap bidang ekuator
20.200 km ketinggian rata-rata dari permukaan bumi
beratnya lebih dari 800 kg
bergerak dengan kecepatan rata-rata 4 km/detik
mempunyai periode 11 jam 58 menit (12 jam)
gelombang sinyal GPS pada 2 frekuensi (l-band) yaitu l1 dan l2
l1 berfrekuensi 1575,42 mhz dan l2 berfrekuensi 1227,60 mhz
l1 membawa 2 buah kode biner (P-code, Precise or Private code) dan code C/A
(Clear Access or Coarse Aquisation)
L2 hanya membawa kode C/A
satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinyal gelombang

Segmen Kontrol

Mengontrol masalah kesehatan, komponen dan menentukan orbit seluruh satelit


Terbagi di beberapa daerah, yaitu :
1) P. Ascension (Samudera Atlantik Bagian Selatan)
2) Diego Garcia (Samudera Hindia)
3) Kwajalein (Samudera Pasifik Bagian Utara)
4) Hawaii
5) Colorado

Segmen pengguna
pertama kali digunakan untuk kepentingan militer (perang)
selanjutnya dikembangkan untuk kepentingan yang lebih luas (iptek)
dapat digunakan baik di darat, di laut maupun di udara
tidak dibatasi oleh waktu dan tempat

Jenis/tipe GPS
1. Navigasi > 50 100 meter
2. Pemetaan > 1 -5 meter (deferensial dan dilengkapi peta)
3. Geodetik -> orde mm

Metode pembacaan
1. Statik (diam ditempat)
2. Kinematik (bergerak)
DOP = Delution of Precision/ Bilangan yang digunakan untuk merefleksikan kekuatan
geometri dari konstelasi satelit. Semakin kecil bilangannya semakin bagus akurasinya

Prinsip kerja GPS interaksi dengan SIG


Keunggulan GPS
Dapat memberikan informasi posisi geografis, kecepatan dan waktu secara tepat dan
cepat
dapat digunakan setiap saat
tidak terpengaruh oleh cuaca
tidak terpengaruh oleh topografi daerah
dapat menentukan posisi pada lingkup yang luas
mudah digunakan dan relatif murah

Penentuan tinggi dengan GPS (ellipsoid)


H = Tinggi orthometrik (geoid)
h = Tinggi ellipsoid
N = Tinggi undulasi geoid (MSL)
= Defleksi vertikal (< 30 )

CATATAN

Rumus di atas adalah untuk pendekatan

Cukup teliti untuk keperluan praktis

Besarnya defleksi vertikal ( ) umumnya tidak melebihi 30

GAMBAR-GAMBAR
Peta Geologi
Peta Geologi
Peta Topografi
Peta Topografi
PETA GEOMORFOLOGI
PETA GEOMORFOLOGI

https://paulsimanjuntak.wordpress.com/category/teknik-pertambangan/

Anda mungkin juga menyukai