Anda di halaman 1dari 4

Prinsip Konsentrasi Mekanik pada Endapan

Placer (Mechanical Concentration)


Pada pembentukan endapan placer, setelah mengalami pelapukan, material-material yang
terkominusi, akan tercuci secara perlahan ke arah downslope, dan terbawa menuju ke sungai atau
pantai terdekat. Pergerakan (aliran) air sungai akan menyapu dan membawa pergi matriks yang
ringan, sedangkan mineral-mineral placer yang berat akan tenggelam ke dasar atau bergerak ke
arah downstream dengan jarak yang relatif lebih pendek.

Baca juga: Pengertian Endapan Placer dan Macam-macam Klasifikasinya

Gelombang dan arus pantai juga akan memisahkan mineral-mineral berat dengan yang ringan
dan butiran-butiran yang kasar dengan yang halus. Dari ribuan ton debris, sejumlah kecil mineral
berat dalam setiap tonnya akan terkonsentrasi secara gradual di dalam gravel-gravel sungai atau
pantai, sampai akumulasinya mencapai kondisi limpahan yang cukup untuk terbentuknya
endapan placer. Sebenarnya, jumlah emas dalam ribuan ton matriks, terkonsentrasi hanya dalam
volume yang relatif kecil.

Gambar Penampang Situs-situs Pengendapan Placer (Smirnov,1976).

Proses konsentrasi mekanik berlangsung berdasarkan sejumlah prinsip dasar yang terutama
melibatkan faktor-faktor atau perbedaan-perbedaan berat jenis, ukuran, dan bentuk partikel, yang
kesemuanya dipengaruhi oleh kecepatan aliran (moving fluid). Prinsip-prinsip dasar tersebut,
adalah :

(1) Di dalam tubuh air, mineral yang lebih berat akan tenggelam lebih cepat daripada yang
ringan walaupun ukurannya sama. Tambahan lagi, perbedaan berat jenis akan lebih diperkuat di
dalam air dibandingkan di udara. Sebagai contoh, rasio antara emas (BJ 19) terhadap kuarsa (BJ
2,6) sebagai berikut :
Emas di udara 19 / Kuarsa di udara 2,6 = 7,3 / 1
Emas di air 19-1 / Kuarsa di air 2,6-1 = 11,2 / 1
(2) Tingkat pengendapan dalam air juga dipengaruhi oleh permukaan spesifik dari setiap
partikel. Jika terdapat dua bola dengan berat yang sama tetapi ukuran berbeda, maka yang lebih
kecil, dengan permukaan yang lebih kecil, yang tentu saja lebih sedikit mengalami pergesekan
(friction) dalam air, akan tenggelam lebih cepat.

(3) Bentuk partikel juga mempengaruhi tingkat pengendapan. Pellet yang bulat memiliki
permukaan spesifik yang lebih kecil dibandingkan dengan disk yang rata dan tipis (pipih);
dengan berat yang sama, pellet akan tenggelam lebih cepat. Sehubungan dengan hal ini, maka
spekularit dan molibdenit yang bentuknya flaky (berlapis-lapis pipih), sulit untuk terkonsentrasi
melalui gravitasi, walaupun BJ-nya tinggi.
Baca juga: Mengenal Endapan Placer Platina

(4) Faktor lain yang berpengaruh yaitu efek pergerakan air. Kemampuan suatu tubuh air (atau
udara) yang mengalir untuk mentransport suatu material padat bergantung pada kecepatan dan
variasi kecepatannya per satuan persegi. Suatu aliran air yang cepat dapat membawa pergi
substansi yang tak mampu dibawa oleh aliran yang tenang atau lambat. Jika kecepatannya
bertambah/meningkat dua kali lipat, tenaga transportasinya akan bertambah sekitar empat kali
lipat, dan material-material yang semula diam akan terbawa bergerak. Sebaliknya, jika
kecepatannya menurun dua kali lipat, maka sebagian besar material yang semula
terbawa/tertransportasi akan mengendap. Sehubungan dengan hal tersebut, mineral-mineral
placer akan terendapkan pada saat kecepatan arus menurun.

(5) Telah diketahui bahwa aliran air yang cepat akan meningkatkan perbedaan tingkat
pengendapan berdasarkan BJ, dan jika partikel-partikel emas dan kuarsa terendapkan dalam
kondisi air yang bergerak, maka emas akan mampu terendapkan langsung ke dasar sedangkan
kuarsa akan terbawa sedikit ke arah downstream (hilir).

(6) Faktor permukaan spesifik kemudian juga ikut bekerja; dari dua partikel dengan berat yang
sama, maka partikel yang memiliki permukaan spesifik yang lebih besar akan mengalami
peningkatan kecepatan tertransport dibandingkan dengan partikel yang lain, sejalan dengan
bertambahnya kecepatan aliran. Sehingga, mika yang pipih akan terpisah dari kuarsa, dan
material-material yang lebih halus akan terpisahkan dari yang kasar.

(7) Faktor lain yang juga ikut bekerja, adalah bahwa partikel dalam bentuk suspensi lebih siap
untuk tertransport oleh aliran bergerak dibandingkan dengan yang dalam bentuk lain. Bayangkan
jika kita mengaduk gula yang berada di dasar cangkir, demikian juga yang terjadi di sungai atau
pantai di mana arus akan mampu mengaduk dan mengangkat substansi-substansi ringan dari
dasar dan mendesirkannya pergi meninggalkan tempat asalnya. Dengan demikian proses ini
membantu terpisahkannya mineral-mineral yang berat dengan yang ringan, menuju ke tahap
konsentrasi.

Baca juga: Mengenal Endapan Placer Timah

(8) Juga, aksi putaran dan adukan sungai dan gelombang menstimulasi getaran atau tarian ke
arah atas (upward pulsation) sehingga terjadi proses pencucian di dalam mana mineral yang
lebih ringan akan terangkat ke tempat yang lebih tinggi daripada mineral yang lebih berat,
sehingga mineral-mineral ringan tersebut lebih mudah terbawa pergi oleh air bergerak.

(9) Aksi tarian tersebut mampu menyebabkan partikel-partikel emas tersebar


melalui/melewati/menembus (through) gravel-gravel dasar dan terkonsentrasi di bawahnya,
walaupun gravel-gravel tersebut tebal emas yang lebih kasar akan berada di bawah, dan yang
lebih halus di atas.

Berbagai faktor tersebut di atas bekerja secara bersama-sama dalam memisahkan mineral-
mineral yang ringan dan halus dari mineral-mineral yang berat dan kasar; dan melalui aksi yang
kontinyu, mineral-mineral placer akhirnya terkonsentrasi secara memadai dan membentuk
endapan yang ekonomis.

Dengan demikian bisa dimengerti bahwa dalam proses konsentrasi mekanik terhadap mineral-
mineral placer, faktor kecepatan air sangatlah menentukan (sangat membantu). Jika
kecepatannya terlalu rendah, material-material yang ringan tidak akan terbawa dan terpisahkan
dari yang berat. Sebaliknya jika kecepatannya terlalu tinggi, mineral-mineral placer juga akan
tersapu pergi dan mungkin akan terhambur secara tak karuan.

Penurunan atau pengurangan kecepatan aliran, baik itu di sungai, di arus pantai, maupun arus
bawah, akan menyebabkan terjadinya pengendapan dan akumulasi. Di sungai, perubahan
gradien, meandering, pelebaran (spreading), atau gangguan-gangguan (halangan-halangan) lain
yang mampu menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan aliran, akan bisa menyebabkan
mineral-mineral yang lebih berat terendapkan dan terakumulasi.

Berbagai gesekan dan tumbukan yang dialami mineral-mineral placer selama mengalami tarian
ke atas (upward pulsation) dan selama tertransportasi, akhirnya dapat mengakibatkan hancurnya
mineral-mineral yang tak berdayatahan lama (non-durable) sehingga menjadi bubuk (powder),
mengakibatkan membundarnya sudut-sudut yang runcing dari mineral yang durable, serta
terkompakkan dan teratakannya mineral-mineral yang malleable (lentur).

Dengan demikian gambaran-gambaran tersebut merupakan kriteria yang menunjukkan jumlah


atau kuantitas konsentrasi atau jarak yang telah ditempuh oleh mineral-mineral placer tersebut.
Sebagai contoh, emas placer yang menyudut dan runcing, tentu saja tidak jauh dari sumbernya,
dan prinsip ini bisa digunakan oleh prospektor yang cerdik dalam pencariannya menuju ke
mother lode atau sumber emas tersebut.

Suatu hal yang esensial dalam proses mechanical concentration adalah bahwa kontinyuitas suplai
dari mineral placer bisa membentuk konsentrasi yang memadai. Ini berarti bahwa daerah-daerah
yang paling favorable adalah daerah yang intensitas pelapukannya tinggi dan relief topografinya
kuat; pelapukan penting dalam hal membebaskan atau melepaskan mineral-mineral placer, dan
relief penting dalam memungkinkan debris dari pelapukan tersebut untuk terbawa ke arah sungai
atau pantai.

Plato atau peneplain tidak dapat mensuplai debris yang banyak. Daerah lain yang favorable
adalah daerah-daerah dimana terjadi rejuvinasi (peremajaan) sungai oleh pengangkatan resen,
dimana lembah-lembah baru memotong lembah-lembah yang lebih tua, sehingga menyebabkan
terjadinya rewashing dan rekonsentrasi dari gravel-gravel yang ada sebelum terjadinya
pengangkatan tersebut. Semakin sering rekonsentrasi seperti ini terjadi, semakin besar pula
tingkat konsentrasi yang dihasilkannya.

Baca juga: Placer Intan dan Sejarah Penambangannya

Jika pelapukan menghasilkan debris pada lereng suatu bukit, partikel-partikel yang lebih berat
akan bergerak ke arah downslope lebih lambat daripada partikel yang ringan, membentuk
konsentrasi yang tinggi dalam bentuk placer eluvial. Kalau terjadi transportasi dengan media air,
maka konsentrasinya bisa terjadi di sungai, membentuk endapan placer sungai (placer aluvial),
atau di pantai, membentuk placer pantai. Jika konsentrasinya dilakukan oleh angin, maka yang
terbentuk adalah placer eolian.

Prinsip-prinsip dasar yang telah diuraikan satu per satu di atas, berlaku pada setiap tipe placer,
tetapi ada faktor-faktor khusus yang berkontribusi pada setiap tipe individu endapan placer, akan
diuraikan tersendiri pada postingan berikutnya.
=============

http://www.geologinesia.com/2016/06/prinsip-konsentrasi-mekanik-pada.html

Anda mungkin juga menyukai