(487D612)
IRZAL NUR
I. PENDAHULUAN
KELAS
I. Sedimen allochtonous
Endapan Allochtonous
Oleh para ahli geologi bijih (ore geologists), endapan allochtonous yang
bernilai ekonomis diistilahkan dengan endapan plaser.
Endapan ini merupakan kelas terigen yang terbentuk oleh proses
sedimenter biasa (ordinary sedimentary processes) yang
mengendapkan atau mengkonsentrasi mineral-mineral berat.
Umumnya proses pemisahan gaya berat alamiah ini dibantu oleh
media air bergerak, walaupun ada juga yang terkonsentrasi melalui
media padat (solid) dan angin.
Mineral-mineral berat tersebut harus terlebih dahulu terbebaskan
(released) dari batuan sumbernya, harus memiliki berat jenis (densitas)
yang tinggi, resisten secara kimia terhadap pelapukan, serta memiliki
durabilitas tinggi (tahan terhadap proses-proses mekanik ).
Mineral-mineral plaser memiliki sifat-sifat (syarat-syarat) tersebut
dalam berbagai tingkatan; contoh-contoh mineralnya, antara lain :
kasiterit, kromit, kolumbit, tembaga, garnet, emas, ilmenit, magnetit,
monazit, platina, rubi, rutil, safir, xenotime, dan zirkon.
Karena mineral-mineral sulfida mudah lapuk dan hancur, baik secara
mekanik maupun kimia, maka jarang terkonsentrasi dalam bentuk
plaser.
Klasifikasi Endapan
Plaser
Klasifikasi Evans
(1987);
berdasarkan
genetik
(penekanan
pada media) dan
Macdonald
(1983) yang
berdasarkan
lingkungan
pengendapan
Jenis Asal
Pembentukan
Kelas
(Evans, 1987)
Macdonald
(1983)
Akumulasi in situ
selama pelapukan
Plaser residual
Eluvial
Konsentrasi dalam
media padat
bergerak
Plaser eluvial
Koluvial
Konsentrasi dalam
media likuid
bergerak (air)
Plaser aluvial /
plaser sungai
Fluvial
Plaser pantai
Strandline
(garis pantai)
Plaser lepas
pantai
Plaser marin
Plaser eolian
Gurun atau
eolian pantai
Konsentrasi dalam
media gas
bergerak
(udara/angin)
Macdonald (1983)
Mechanical Concentration
Terdiri Atas Dua Tahapan
Proses pelepasan (releasing)
mineral2 stabil dr matriks yg
mengikatnya melalui pelapukan,
Proses konsentrasi.
Batumulia
(Gemstones)
Fluorite (CaF2)
Phosphopyllite (Fosfat)
Zn2(Fe,Mn)(PO4)2.4H2O
Garnet {Fe3Al2(SiO4)3}
Diamond (Intan), C
Kuarsa (SiO2)
11
6
7
1
2
12
14
13
22
19
2000
k ilo m e te rs
G o ld d e p o s it ( > 5 . 0 M o z )
15
1 6 ,1 7
21
G o ld d e p o s it o r o c c u r r e n c e
18
23
24
20
27
25
26
28
28
7
5
17
27
14
15
10
16
12
11
13
Porphyry deposit
> 1.0 Mt Cu
8
18
25
24
23
22
Nickel deposit
> 0.5 Mt Ni
21
20
26
2000
kilometers
19
27
mechanical concentration
berlangsung berdasarkan sejumlah
prinsip dasar yg terutama melibatkan
faktor2 atau perbedaan2 berat jenis,
ukuran, & bentuk partikel, yg
kesemuanya dipengaruhi oleh
kecepatan aliran (moving fluid).
Prinsip-prinsip dasar tersebut, adlh :
Dlm air, mineral yg lebih berat akan tenggelam lebih cepat drpd yg ringan walaupun ukurannya
sama. Tambahan lagi, perbedaan BJ akan lebih diperkuat di dlm air dibandingkan di udara.
Contoh, rasio antara emas (BJ 19) terhadap kuarsa (BJ 2,6) sebagai berikut :
Emas di udara 19 / Kuarsa di udara 2,6 = 7,3 / 1 se&gkan
Emas di air 19-1 / Kuarsa di air 2,6-1 = 11,2 / 1
Tingkat pengendapan dlm air juga dipengaruhi oleh permukaan spesifik dr setiap partikel.
partikel. jk
terdapat 2 bola dg berat yg sama tetapi ukuran berbeda, mk yg lebih kecil, dg permukaan yg
lebih kecil, yg tentu saja lebih sedikit mengalami pergesekan (friction) dlm air, akan tenggelam
lebih cepat.
Bentuk partikel juga mempengaruhi tingkat pengendapan. Pellet yg bulat memiliki permukaan
spesifik yg lebih kecil dibandingkan dg disk yg rata & tipis (pipih); dg berat yg sama, pellet
akan tenggelam lebih cepat. Sehubungan dg hal ini, mk spekularit & molibdenit yg bentuknya
flaky (berlapis-lapis pipih), sulit utk terkonsentrasi melalui gravitasi, walaupun BJ-nya tinggi.
Efek pergerakan air.
air. Kemampuan suatu tubuh air (atau udara) yg mengalir utk mentransport
suatu material pdt bergantung pd kecepatan & variasi kecepatannya per satuan persegi. jk
kecepatannya bertambah 2x, tenaga transportasinya akan bertambah sekitar 4x, & material2
yg semula diam akan terbawa bergerak. Sebaliknya, jk kecepatannya menurun 2x, mk sebagian
besar material yg semula terbawa/tertransportasi akan mengendap. Sehubungan dg hal
tersebut, mineral2 plaser akan terendapkan pd saat kecepatan arus menurun.
Tlh diketahui adlh aliran air yg cepat akan meningkatkan perbedaan tingkat pengendapan
berdasarkan BJ, & jk partikel-partikel emas & kuarsa terendapkan dlm kondisi air yg bergerak,
mk emas akan mampu terendapkan langsung ke dasar se&gkan kuarsa akan terbawa sedikit ke
arah downstream (hilir).
Faktor permukaan spesifik kemudian juga ikut bekerja; dr 2 partikel dg berat yg sama, mk
partikel yg memiliki permukaan spesifik yg lebih besar akan mengalami peningkatan kecepatan
tertransport dibandingkan dg partikel yg lain, sejalan dg bertambahnya kecepatan aliran.
Sehingga, mika yg pipih akan terpisah dr kuarsa, & material-material yg lebih halus akan
terpisahkan dr yg kasar.
Faktor lain yg juga ikut bekerja, adlh bhw partikel dlm bentuk suspensi lebih siap utk
tertransport oleh aliran bergerak dibandingkan dg yg dlm bentuk lain. Baygkan jk kita
mengaduk gula yg berada di dasar cangkir, demikian juga yg terjadi di sungai atau pantai di
mana arus akan mampu mengaduk & mengangkat substansi2 ringan dr dasar &
mendesirkannya meninggalkan tempat asalnya. dg demikian proses ini membantu
terpisahkannya mineral2 yg berat dg yg ringan, menuju ke tahap konsentrasi.
Juga, aksi putaran & adukan sungai & gelombang menstimulasi getaran atau tarian ke arah
atas (upward pulsation) shg terjadi proses pencucian di dlm mana mineral yg lebih ringan
akan terangkat ke tempat yg lebih tinggi drpd mineral yg berat, shg mineral2 ringan tsb lebih
mudah terbawa pergi oleh air bergerak.
Aksi tarian tsb mampu menyebabkan partikel2 emas tersebar melewati (through) gravel2
dasar & terkonsentrasi di bawahnya, walaupun gravel2 tsb tebal emas yg lbh kasar akan
berada di bawah, & yg halus di atas.