Anda di halaman 1dari 39

KLASIFIKASI BATUPASIR

Batupasir merupakan jenis batuan sedimen klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan
sedimen yang terbentuk oleh proses pembentukan kembali segala macam sumber batuan pada
kondisi tekanan (P) dan temperatur (T) normal di permukaan bumi. Proses pembentukan batuan
sedimen klastika ini secara alami dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
1.
Proses pelapukan baik mekanis (proses penghancuran batuan secara desintegratif)
maupun secara kimiawi (dekomposisi).
2.
Proses erosi dan transportasi atau pengangkutan material sedimentasi dari sumbernya
melalui beberapa media, yaitu berupa air, angin, ataupun es.
3.
Proses pengendapan, yang merupakan tahap terakhir dari perjalanan material yang
terangkut dari hasil pengangkutan batuan asal yang dikenal juga dengan bahan-bahan allogenik.
Batuan klastik ini tersusun atas klastika atau butiran-butiran yang memiliki ukuran tertentu.
Ukuran butir dari batuan sedimen ini diklasifikasikan oleh Wentworth menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
Berikut akan lebih dibahas mengenai atas dasar apa dilakukannya klasifikasi batupasir dan apa
saja klasifikasinya.
1. Klasifikasi batupasir berdasarkan batuan asalnya:
- Batupasir Silisiklastik (butiran terigen)
= Batupasir Epiklastik: endapan yang berasal dari rombakan batuan terdahulu akibat pelapukan
dan erosi, termasuk batuan volkanik dan non-volkanik.
= Batupasir Volkaniklastik: terdiri dari material volkanik (hasil rombakan mupun tidak), termasuk
endapan piroklastik dan endapan epiklastik.
- Batupasir non-silisiklastik (batuan karbonat dan evaporit).
2. Klasifikasi batupasir berdasarkan kehadiran matriks lempung:
1.
Batupasir arenit : matriks < 15%
2.
Btupasir wacke : matriks > 15%
3. Klasifikasi batupasir berdasarkan Pettijohn (1987)

4. Klasifikasi batupasir berdasarkan Folk (1974)

5. Klasifikasi batupasir berdasarkan Gilbert (1982)

Pada umumnya, klasifikasi batupasir menurut Pettijohn (1987), Folk (1974), dan Gilbert (1982)
merupakan klasifikasi yang didasarkan oleh komposisi batupasir tersebut. Adapun komposisi
batupasir ini adalah butiran (terdiri dari fragmen batuan, kuarsa, dan feldspar), matriks, dan
semen. Hasil dari klasifikasi ini menghasilkan beberapa jenis penamaan batupasir, yaitu
batupasir kuarsa (quartz arenite), batupasir arkose (arkoses), batupasir litik (litharenites),
batupasir wacke (greywacke).

Batupasir Kuarsa (Quartz Arenites): berasosiasi dengan sedimen eolian, beach, shelf
(lingkungan kerak stabil), tingkat kematangan: matang (mature) hingga sangat matang
(supermature), interbedded dengan shallow marine limestone, umumnya memiliki struktur
sedimen lapisan bersilang, mineralogi kuarsa, rijang kuarsit lebih dari 90%, semen silika,
karbonat, hematit.

gambar sample batupasir arenite

Batupasir Arkose (Arkoses): memiliki butiran feldspar dengan persentase yang tinggi,
warnanya merah atau merah muda, lingkungan non-marine (sering fluviatil pada iklim semi-arid),
tingkat kematngan: matang (mature) atau submatang (submature), mineralogi: kuarsa < 90%
(rata-rata 50-60%), feldspar > fragmen litik 10-75% (rata-rata 20-40%), semen karbonat, silika,
feldspar, hematit, mineral sulfat (barit, pirit, mineral lempung).

gambar batupasir arkose

Batupasir Litik (Litharenites): penamaan tergantung dari jenis fragmen butiran yang
hadir, lingkungan deltaik atau fluviatil, mineraalogi fragmen litik 10-80%, feldspar, kuarsa, semen
karbonat, silika, mineral lempung, oksida besi, pirit, matriks lempung / klorit (kalau ada).
batupasir litik
Batupasir wacke (Greywacke): sebagian besar keras dan berwarna abu-abu gelap
dengan matriks melimpah, feldspar dan butiran litik umumnya hadir, diendapkan oleh arus
turbidit pada cekungan air dalam, menunjukkan struktur sedimen turbidit.
gambar batupasir greywacke

Batupasir adalah.
Posted on April 26, 2012by seni mencintai batuan apa adanya

ribuan tanya berpendar dalam kungkungan penasaran yang menyiksa..


siapakah dia?? bagaimana bisa menghipnotis begitu menyiksa meraba untuk
bertanya tapi lidah kelu mengutarakannya lamat lamat menatapnya dari jauh dan
dia menghilang begitu saja..
kurang lebih begini ilustrasinya kawan.. :D

hujan bunga berwarna kuning melumpuhkan angkuh dan aku ku (pemilik paras ini adalah dara asli
Ukraina .. iya.. dia gadis Ukraina)

Batupasir menempati 20-25% dari total batuan sedimen yang ada di bumi (Bogg, Jr
2006). batupasir ini penting keberadaanya di alam, karena ia telah menyumbangkan
air, minyak, gas, dan bahan tambang (endapan placer). begitu seksinya batupasir ini

karena berfungsi sebagai reservoir konvensional (umum) bagi fluida fluida ekonomis
bagi umat manusia menjadi daya tarik tersendiri untuk dikaji. apa itu pasir? apa itu
batupasir? secara kasat mata dan pengalaman di lapangan semua heolohis pada tahu
lah bagaimana rupanya batupasir itu.
Batupasir adalah batuan sedimen dengan komposisi penyusun butiran berupa
material material klastika terigen berukuran dominan rata-rata 1/16-2 mm. ukuran
partikel ini adalah material sedimen pasir dalam skala wentworth, seperti yang telah
kita ketahui dari postingan sebelumnya.
tentu saja dialam pasir ini tidak berdiri sendiri sebagai fragmen kerangka penyusun
batupasir, tapi ada juga matrik dan semen berupa partikel sedimen lain yang
berukuran lebih kecil dari pasir (silt dan mud).
KOMPOSISI
sebagaimana diketahui batupasir ini disusun oleh material ukuran pasir (sebagai
fragmen penyusun utama) kemudian campuran matrik (fragmen sedimen lebih
halus dari pasir) dan semen (sebagai perekat semua fragmen yang ada, biasanya
berupa mineral sangat halus berupa karbonat, silika, dsbnya yang hadir saling
mengunci/interlocking akibat reaksi kimia selama litifikasi terjadi).
secara umum fragmen ukuran pasir ini bisa berupa mineral ataupun fragmen batuan
(seukuran pasir tentunya dapat berasal dari batulanau, batulempung, atau batuan
beku halus/bertekstur afanitik, dan batuan metamorf bertekstur halus). mineralmineral paling umum pengisi batupasir adalah kuarsa, feldspar, dan beberapa
jumlah minor dari mienral asesoris. sementara fragmen batuan (rock fragmen or
lithic fragmen) disusun oleh fragmen batuan beku bertekstur halus (andesit, basalt,
tuf, dll), batuan metamorf (metakuarsit, sekis, filit, slate, dan argilit), dan batuan
sedimen bertekstur halus (pasir sangat halus, silststone, shale, dan chert,
batugamping juga bisa hadir, dll intinya beruuran halus kalo kasar mah bukan pasir
atuh disebatna sob).
Fragmen Penyusun berupa Mineral
setidaknya ada tiga mineral dominan yang menyusun batupasir, menginngat bahwa
pasir merupakan produk dari hasil transportasi jauh dan mineral mineral yang
dijumpai di alam berukuran pasir haruslah memiliki syarat berupa mineral yang
resisten dan jumlahnya melimpah di alam maka tak heran lagi lagi kuarsa dan
feldspar masuk dalam klasifikasi semua jenis batuan (mau gimana lagi cuma mereka

berdua yang paling banyak di alam). karena kandungan fragmen mineral yang
dominan merupakan mineral silikat (deret bowen) maka batupasir bersama
antek2nya yang lain (breksi, konglomerat, lanau, lempung) maka kelompok ini
seringkali dinamakan sebagai batuan silisiklastik.
Kuarsa
hadir karena ini mineral memiliki resistensi tinggi terhadap pelapukan dan
jumlahnya melimpah di alam. karena perilaku fisiknya yang tahan abrasi (skala
mohs 7) dan resisten terhadap reaksi kimia (sukar bereaksi yang mengakibatkan
disintegrasi) menjadikan kuarsa sebagai material tabah tahan banting yang paling
survive terhadap multiple recycling. :D
kuarsa ini dapat berasal dari batuan pltuonik, khususnya yang felsik kayak granit
(karena kaya kuarsa), batuan metamorf, dan batupasir yang lebih tua.
Feldspar
ini mineral sebenarnya gak keras keras amat dan mudah terdisintegrasi, apa yang
membuat dia termasuk sebagai mineral yang melimpah dalam batupasir? tanyakan
pada textbook, teman, dosen, dan diri sendiri kenapa di batuan lain selalu saja
feldspar (plagioklas) menjadi komposisi utama dalam parameter klasifikasi?
jawabannya adalah dia sebagai yang paling banyak terdapat dialam. gak percaya?
silahkan sayat semua batuan apa saja pasti nemu plagioklas (meski tidak semua yang
tidak ada pasti jarang banget gak termasuk batugamping dan sedimen kimiawi
lainnya ya sob).jumlahnya yang melimpah ini membuat feldspar (plagioklas dan Kfeldspar) sebagai mineral yang juga melimpah di batupasir.
K-feldspar (atau dikenal juga sebagai potasium feldspar) sedikit berbeda dengan
kelompok feldspar lain (plagioklas). memiliki rumus kimia KALSi3O8, memiliki
kekerasan cukup oke (sekitar 6) maka dia jumlahnya juga melimpah di batupasir dan
dapat tertransport lebih jauh. sementara Plagioclase feldspar (anortit-albit) memiliki
rumus kimia (Na, Ca) (Al,Si)Si2O8. memiliki skala mohs 6-6.5 dan jumlahnya yang
sangat melimpah di alam bayangin aja dari sejak olivin kebentuk terus sampai deret
mineral felsik habis plagioklas masih aja diproduksi (deret kontinu di seri bowen).
jumlahnya yang melimpah dan kekerasannya yang cukup keras membuat dua
mineral ini merajai semua jenis batuan di muka bumi. :D
Mineral Asesoris

mineral asesoris tidak banyak hanya sekitar 2-3% mengisi komposisi batupasir.
mineral asesoris ini mengacu kepada semua jenis mineral selain dua mineral yang
disebutkan tadi, bisa mineral silikat dalam deret bowen (deret olivin, piroksen,
hondblenda, biotit, muskovit) maupun mineral asesoris berupa mineral berat serpeti
zirkon, apatit, turmalin, korundum, atau intan dan logam ekonomis nativ.
mineral mafic seri bowen hadir mungkin karena sisa-sisa mineral yang survive
terhadap seleksi alam (erosi saat transportasi dan alterasi selama proses diagenesis).
sementara mineral berat karena perilaku fisik mereka yang berat dan keras keras
(kayak zircon aja sampe 9 skala mohsnya) dan karena berat jenis mereka yang berat
membuat mereka memiliki settling velocity (kecepatan jatuh) yang lebih besar dan
memungkinkan terendapkan lebih cepat, sehingga tidak transport jauh (aman dari
abrasi lanjut), dan diendapkan bareng material klastika kasar (pasir) lebih cepat tapi
tetep aja jumlah mereka di alam tidak banyak, bila akumulasinya banyak dalam
batuan sedimen (pasir) maka bisa jadi cebakan ekonomis tuh.
Mineral autigenik
mineral ini hadir bukan dibawa oleh transportasi bersama butiran terigen klastik
lainnya, melainkan hadir secara insitu akibat kondisi kimia tertentu pada daerah
tersebut. glaukonit, klorit, zeolit dan mineral mineral lainnya dapat hadir melalui
proses diagentik atau proses tertentu.
Fragmen penyusun berupa Fragmen batuan (fragmen litik)
pecahan batuan sumber purba dapat lapuk tertransportkan berukuran berbagai jenis
klastika sedimen (skala wentworth) bisa bongkah, kerakal, kerikil, dan pasir
tentunya. nah ketika klastika tadi lapuk dan seukuran pasir penyusun batupasir
maka disebut litik fragmen.
litik fragmen ini dapat berasal dari semua jenis batuan syaratnya batuan asalnya
haruslah bertekstur halus (loh?), ya harus begitu logikanya kita pengen punya
sedimen seukuran pasir tentu saja ukuran sumber sebelumnya gak boleh dong lebih
kasar. lempung, silt, pasir sangat halus, matrik batuan lain, batuan beku afanitikporfiritik, batuan metamorf halus dan lain sebagainya.
Matrik

material butiran yang berukuran lebih halus yang menjadi tempat fragmen pasir
tertanam disebut matrik, ukurannya tentu saja lebih halus dari pasir. ukuran matrik
kurang dari 0.03 mm (Boggs, 2006).
mengisi ruang antar butiran. kebanyakan mateiral penyusun matrik adalah lempung
seperti illite (K2[Si6Al2]Al4O20(OH)4], smectite (montmorillonite) [(Al,
Mg)8(Si4O10)3(OH)10.12H2O], kaolinite (Al2Si2O5(OH)4], dan chlorite [(Mg, Fe)5
(Al, Fe3+)2Si3O10(OH)8]. montmorilonit merupakan jeis lempung berlayer dua,
sebelumnya perlu diketahui bahwa mineral lempung adalah mineral mineral mika
(kayak biotit dan muskovit tapi bukan originnya hasil kristalisasi magmatik kayak
dua mineral itu dihasilkan dari proses kimia dan diagensis) tapi kita tidak akan
bahas detail disini nanti di postingan kusus tentang lempung, Ok.
Hampir semua mineral lempung dibentuk hasil pelapukan subaerial dan hidrolisis,
meskipun pada kondisi pelapukan subaqueous (dalam air) juga dapat menghasilkan
mineral lempung dan diagenesis akibat burial.
Keberadaan matrik dalam batupasir ini menurut pettijohn, Potter, dan Siever, 1987)
dikontrol oleh tiga faktor: pertama, pelapukan dan erosi dari batuan provenance
yang mana matrik berasal. Dua jenis dari material detrital diketahi mampu menjadi
matrik batupasir ketikalapuk,yaitu kelomok filosilikat-lempung, mika, dan klorit
yang secara prmer dapat menjadi matrik-dan fragmen batuan yang labil, rock
fragmen ini secara mudah teralterasi oleh proses diageneis dan metamorfisme
bergrade rendah.
Proses kedua berasal dipengaruhi oleh kombinasi proses kimia pada lingkungan
pengendapan, sebagai contoh, kecepatan arus dan dansitas mengontol jumlah
material matrik berbutir halus yang tertransportasikan dan diendapkan bersama
pasir. Sealin itu kontrol keasaman (pH), potensial Oksidasi (Eh), stabilitas berbagai
fase mineral selama dan setelah pengendapan, stabilitas filosilikat, secara khusus
dikontrol oleh kimia dari dasar dan air pori.
Proses ketiga yang mengontrol keberadaan matrik dalam batupasir adalah proses
diagensis. Proses proses rekristalisasi, neokristalisasi, dan deformasi ringan,
fragmen batuankaya lempung semuanya memainkan peranan penting dalam
produksi matrik dari butiran detritus yang telah ada (sedimen pasir yang
diendapkan). Feldspar akan teralterasi digantikan oleh mineral lempung atau mika;
klorit baru dan lempung terbentuk dari hasil presipitasi larutan intergranular (antar

butir) dan air laut; mineral lainnya, bahkan kuarsa, dapat digantikan oleh lempung
(W.F. Galloway, 1974; Morad, 1984; Michalopoullus dan Aller, 1995).
Karena kebanyakan pasir mengandung 10-30% matrik tidak berasal dari hasil
deposisi langsung (C.D Hollister dan Heezen, 1964), dan proses diagenetik memiliki
peranan penting penambahan material matrik dalam wacke.
Whetten (1966) dan J.W. Hawkins dan Whetten (1969), pernah melakukan
percobaan untuk mengetahui pengaruh distribusi fragmen batuan dalam proses
pembentukan graywacke melalui mekanisme diagenesis yang menyumbangkan
banyak matrik.
Diketahui enam jenis material matrik dan semen yang diketahui dalam batupasir
(Dickinson,
1970)
yaitu:
(1)
detrital,
mud
kaya
lempung
atau
disebut protomatriks(terbawa langsung saat pengendapan), (2) protomatrix yang
terreksritalisasi atau disebutorthomatrix, (3) deformasi dan reksritaslisasi dari
fragmen litik disebutpseudomatrix, (4) kemudian ada juga polimineralik yang
terbentuk dari hasil neokristalisasi saat diagnesis terjadi dan alterasi dari butiran
framework yang menyusun batupasir disebut juga epimatrix, (5) semen
filosilikat homogen, termasuk smektit, klorit, klorit-vermikulit, kaolinit,
cheladoniteillite, dan muscovite, (6) semen nonfilosilikat, menagndung mineral
mineral seperti kalsit, uarsa, dolomit, hematit, mineral mineral fosfat, oksida
mangan, dan zeolit. Membedakan berbagai tipe matrik dan semen dari berbagai jenis
batuan mungkin akan cukup sulit. Tapi analisis tekstural, kimia, dan petrografi yang
detil dapat digunakan untuk membedakan mana kandungan detritus dan non
detritus. (Almon, Fullerton, dan Davies, 1976).
Karena matrik merupakan hasi dari pengendapan (protomatrik) dan diageneisis
(ortomatrik, epimatrik, dan pseudomatrik), masalah yang cukup besar terjadi ketika
kita ingin membedakan batuan dengan protomatrik dari batuan dengan matrik
diagenetik. Maka, jika memungkinkan, batuan dengan epimatrik kaolinit berasal
dari alterasi diagentik dari feldspar yang secara tekstural sebenernya arenit, dimana
batuan dengan suatu detritus protomatrik illite+klorit akan dianggap sebagai wacke.
Perbedaan ini seringkali sult untuk diamati karena dalambanyak kasus sulit untuk
dibedakan.
Semen
dua kelompok utama material penyusun semen adalah silika dan karbonat. semen
silika hadir dari hasil overgrowth (saling tumbuh). misalnya dua partikel kuarsa yang

bersentuhan dan tumbuh kemudian merekat pada kedua sisinya akibat aktivitas
pelarutan oleh air tanah selama proses diagenesis. atau proses proses lain yang
kompleks.
overgrowth yang mempertahankan kontinuitas kristalografi dinamakan syntaxial.
berbagai macam tekstur dapat hadir, seperti tekstur mosaic muncul ketika semen
disusun oleh mikrokristalin kuarsa yang hadi rmngisi urang pori. ketika overgrowth
terjadi dapat mudah dibedakan dengan kristal aslinya sebelum overgrowth pada tepi
kristal. adanya pengotor dan garis batas sebelum kristal ini tumbuh pada permukaan
butir. tapi gak semua sandstone memiliki struktur overgrowth yang bersemen silika
umum pada batupasir kaya kuarsa (quartz arenite sanstone).
semen silika tidak selalu berasal dari kuarsa, hasil larutan mineral mineral silikat
yang lain juga ikut menymbangkan silika pada semen (karena sifatnya yang lebih
mudah terdisintegrasi oleh proses kimia dibandingkan kuarsa yang lebih resisten).
kelompok semen kedua yang banyak dijumpai pada batupasir adalah semen
karbonat, seperti kalsit dan dolomit. tentu saja semen karbonat in berasal dari
larutan garam kalsium karbonat yang kemudian terpresipitasi membentuk semen,
yang sebelumnya sempat kita bahas sedikit disini (bahwa ia juga memiliki tekstur
yang khas).
semen semen lain berupa mineral autogenik klorit, zeolit, dan glaukonit juga bisa
hadir sebagai pengganti semen silika dan karbonat pada kondisi tertentu. apapun
semennya yang jelas semua semen ini adalah mineral sekunder yang terbentuk
setelah pengendapan terjadi atau berhubungan dengan proses post-depositional
(diagenesis).

komposisi umum mateiral penyusun batupasir

KLASIFIKASI DAN KOMPOSISI KIMIA BATUPASIR


sebenernya komposisi kimia batupasir gak terlalu menjadi perhatian para
sedimentologis, soalnya beda ini sedimen mas sob bukan batuan kristalin yang perlu
dipelajari bagaimana perilaku fase fase mineral dalam diagram fasa. meski demikian,
banyak juga yang menggunakan data kimia ini untuk keperluan lain, seperti analisis
provenance dalam aspek geokimianya.
karena kebanyakan butiran dalam batuan sedimen silisiklastik berasal dari berbagai
tipe batuan yaitu beku, metamorf, dan sedimen, dan mineralogi ditambah dengan
komposisi kimia dari batuan sedimen silisiklastik maka dengan pendekatan
pendekatan yang ada bisa dipakai untuk menentukan source rock yang membawa
batupsir tersebut (provenance analysis). sebagai contoh batupasir yang cenderung
kaya akan besi, magnesium, kalsium sodium, dan potasium maka dapat
dibandingkan tipe source rocknya seperti apa (kemungkinan batuan mafic).
sebaliknya ada batupasir yang kaya kuarsa, alkali feldspar, dan mineral felsik lainnya
kemungkinan mungkin adalah batuan induknya adalah pluton granit dan lain
sebagainya.

tabel contoh komposisi kimia batupasir diberbagai tempat

berdasarkan analisis kimia silikon yang hadir dalam oksida silika (SiO2) merupakan
komposisi terbanyak yang ada di batupasir. semetnara alumunium (Al2O3) memiliki
kelimpahan sedang dalam batupasir yang mengandung kaya feldspar atau rock
fragment serta batupasir kaya matrik lempung. dan urang banyak dalam batupasir
kaya kuarsa, yang umumnya tidak memiliki matrik.
rata rata besi, magnesium, kalsium, sodium, dan potasium kurang banyak dalam
batupasir dibandingin kandungan alumunium. konsentrasi relatif dari unsur unsur
ini sebagai fungsi darimineralogi butiran ukuran pasir dan tipe lempung dan semen
produk diagensis dalam batuan. sebagai contoh batupasir kaya semen kalsium
karbonat atau fosil karbonat yang dapat secara anomali memberikan pengayaan
(menyumbangkan) unsur kalsium dalam analisis kimia.

untuk klasifikasi batupasir ini secara fundamental dibagi berdasarkan pengamatan


tekstural dan minerlogi, yaitu framework kandungan persentase fragmen
penyusunnya (entah mineral, entah fratmen litik entah feldspar yang merupakan
komponen paling dominan dalam batupasir).
Tekstur
material sedimen silisiklastik yang tidak terkonsolidasi dinamakan gravel (dominan
> 2 mm, pasir (1/16-2 mm) dan mud (<1/16 mm) maka ketika material sedimen ini
terlitifikasi akan membentuk batuan batuan yang secara tekstural disebut
konglomerat, batupasir, dan shale (mudrock). terkadang dilapangan dijumpai
percampuran dari material ini, artinya tidak eksklusif sastu jenis saja, maka dari itu
dikenal nomenclature yang dibuat para geologis untuk menyikapi masalah ini.
selanjutnya dikenal lah istilah batupasir lempungan, batupasir lanauan, batulanau
pasiran dan sebagainya. perhatikan skema berikut.

nomenklatur pencapuran sedimen oleh Folk, dan Robinson (dalam Boggs, 2006 hal 129)

klasifikasi tekstural dari gambar diatas merupakan perpaduan pesentase sedimen


yang dijumpai di lapangan (karena bisa saja bikin bingung ini batu apa?? butirannya
halus tapi kok ada yang kasar2nya butiranya?? :p ^^) kurang lebih begitulah sob..

secara ideal kita mungkin berharap seluruh batuan sedimen yang kita jumpai semua
berukuran pasir atau ukurannya seragam. teranyata tidak selalu begitu, untuk
klasifikasi A dan B (gambar diatas) dibuat oleh Folk (1954), untuk A klasifikasi
nomenklatur perbandingan yang lebih kasar, B untuk komposisi tekstur yang lebih
halus, sementara C adalah perbandingan 50% yang dibuat Robinson (1949). ketika
ternyata tiap komponen batuan sedimen yang dominan telah diketahui maka
klasifikasi lebih khusus (klasifikasi mineralogi) dapat dilakukan.
Tekstutur batupasir secara umum adalah epiklastik (istilah umum untuk tekstur
batuan sedimen yang tersusun berupa yang terbentuk di permukaan (epi=surface)
dan mengandung akumulasi butiran (clast) baik dari membundar-menyudut yang
terpaketkan bersama. Buran berasal dari proses normal hasil pelapukan
permukaan).
Batupasir memiliki komposisi fragmen utama berupa kuarsa, feldspar, dan fragmen
batuan., terikat bersama pada batas kontak butir, atau antara kontak butiran dan
matrik yang terikat oleh kristalisasi semen dalam pori batuan; atau kombinasi proses
proses ini.
tingkat kematangan secara tekstural telah dijelaskan.
Tingkat kematangan secara mineralogi dan sortasinya juga sudah dijelaskan.

penamaan khas tekstur batupasir Raymond (2002)

Struktur
Struktur dalam batupasir hampir memborong semua jenis struktur sedimen yang
telah kita diskusikan. Struktur ini dapat bersifat mesoskopis sampai makroskopis
(raksasa) (pettijohn dan Potter 1964).
Struktur mesoskopis telah kita bahas sebelumnya yaitu seluruh struktur yang kita
jumpai dilapangan baik secara internal dalam beds maupun pada skala antar bed.
Sedangkan sturktur makroskpis dinsini menunjukan struktur tubuh formasi
batupasir secara menyeluruh dan bentuk fisik persebarannya terhadap formasi lain.
Seperti berbentuk tabulra, leniticular, membaji (Wedge), Shoestring dan lain lian.
Struktur mesoskopis yah yang banyak kita jumpai di lapangan seperti pada tabel di
bawah ini.

struktur sedimen yang berkembang pada batupasir (Conybeare dan Crook, 1968 dalam Raymond, 2002)

Semua jenis strutkur mau yang depositional (bedding, cross, ripple, lamination, dll),
yang erosional (sourr, flute, channel, dll), atau deformational structure (slump or
slide, breccias, covolute lamination, dissh pillar, ball and pillow, load casat dll), atau
diagenetic structure (concretion, syolites, dan lain lain).
Klasifikasi Mineralogi
banyak skema yang menjelaskan penamaan batupasir beradasarkan komposisi
mineralogi dan material penyusunnya. salah satunya toblerone plot dari pettijohn
(1975) atau dikenal juga dengan QFL plot (Quartz, Feldspar, Lithic fragment) dan
lain sebagainya. komponen utama adalah tiga material kerangka penyusun batupasir
berukuran pasir yaitu kuarsa, feldspar, dan fragmen batuan (Fragmen litik). banyak
klasifikasi yang diutarakan oleh sedimentologis dan kesemuanya bervariasi
modelnya tapi tetap saja tiga komponen tadi (QFL) merupakan unsur paling utama
dalam klasifikasi manapun, pada toblerone plot nya pettijohn menambahkan unsur
matrik agar klasifikasi lebih sistematis bukan terpaku hanya pada kompenen butiran
kasar penyusun.
dari klasifikasi tersebut (ane yakin udah pada pernahlah yah praktikum di lab
petrografi pasti udah pada tahu yang beginian) lahirlah nama-nama batupasir
seperti quartz arenite, quartz wacke, feldspathic wacke, greywacke, lithic arenite,
lithic wacke, dan lain sebagainya.

toblerone plot pettijohn untuk penamaan batupasir

kita review skema klasifikasi toblerone plot QFL diatas, fragmen penyusun utama
pasir dalam klasifikasi ada tiga komponen yaitu kuarsa (Q), Feldspar (k-feldspar dan
plagioklas yaitu F) dan fragmen batuan (lithic fragment L), bidang lateral yang
membentuk tobleron adalah meningkatnya kandungan matrik dalam batuan, bila
matrik kurang dari 15% maka batuan disebut batupasir arenite dan bila matrik
barada pada kisaran 15%-75% dinamakan batupasir wacke (greywacke) bila lebih
dari 75% disebut mudstone (bukan pasir lagi udah gak ada yang kasar. selanjutnya
tiga komponen utama ini (QFL) menjadi panamaan bagian depan yang dipadankan
dengan sifat kandungan matriknya tadi (arenite dan wacke) misalnya quartz arenite,
quartz wacke, feldspahtic arente, dan sebagainya. kuarsa menjadi dominasi dalam
penamaan (menjadi quarzt arenite or wacke) bila kandungannya terhadap komposisi
batuan mencapai minimal 95%. kemudian feldpar dikatakan akan menjadi batupasir
feldspathic (arenite atau wacke) bila kandungannya dalam fragmen mencapai
minimal 25% dari total fragmen penyusun, begitu juga dengan fragmen litik
(fragmen batuan) minimal harus 25% dari komposisi total fragmen penyusun. dan
perbandingan antara feldspar dan fragmen litik bila komposisinya melimpah lihat
yang dominan dengan batas perbandingan 50%.
istilah arkose sering digunakan geologis untuk penamaan lain dari feldspathic
arenite secara informal (bahasa slank ala heolohis). istilah lainnya adalah greywacke
merupakan istilah informal untuk batupasir feldspathic wacke. umumnya graywacke
ini batupasir yang kaya matrik dengan komposisi apapun yang telah mengalami deep
burial (pembebanan dan tertimbun dalam/sudah mengalami diagenesis), kaya klorit,
berwarna abu abu gelap sampai hijau gelap, sangat kompak, dan sangat padat.
meskipun istilah ini masih menjadi kontroversi (nama juga bahasa slank sob tapi
sekali kal gak papa lah) karena lebih baik menggunakan nama klasifikasi yang
formal.
mari kita lihat klasifikasi penamaan lainnya dari Gilbert, (1982)

klasifikasi batupair dari Dott (1964) yang dimodifikasi oleh Guilbert (1982) dan dibajak oleh gue dari Boggs
(2006) :D

skema diatas hampir sama dengan toblerone nya pettijohn (1975) cuma beda kadar
persentase matrik pengisinya saja, di pettijohn matrik sampai 15% batupasirnya
masih bisa dibilang arenite, tapi di Dott (1962 dalam Guilbert 1982) batupasir
dikatakan arenite jika matriknya kurang dari 5%. untuk komposisi komponen QFL
nya, kuarsa minimal 90% artinya yang lain (Feldspar dan Litik) minimal 10% untuk
memenangkan nama feldspathic atau litik di depan.

Dott classification for sandstone (bentuk lain skema klasifikasi dott dalam Raymond, 2002)

selain itu ada juga nih klasifikasi yang populer juga untuk penamaan batupasir dari
Folk, yang ini rada ribet similikiti weleh weleh tapi mudah mudahan bisa kita
pelajari.

klasifikasi Folk untuk batupasir (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Folk_classification)

pada klasifikasi folk kurang lebihada dua kelompok nama arkos dan arenit, dan
quartzarenite. cuma kelemahannya matrik diabaikan di folk, tapi bukan berarti
kadar matrik diabaikan dalam penjelasannya (meski diskema tidak dipake). kadar
matrik digunakan untuk mengetahui kadar kematangan (maturitas) dari batupasir.
pada klasifikasi Folk ini semua yang berhubungan dengan feldspar (kaya feldspar)
maka batuannya akan disebut arkose (masih ingat kan penjelasan nama non formal
diatas sebenernya ini isu yang dibuat sam boggs hal 129-130 :D bukan maksud
mengadu domba sob tapi begitu adanya silahkan baca link wikipedia diatas dan sam
boggs halaman segitu V^^). sedangkan untuk rock fragmen (pengganti lithic
fragment sama aja), akan jadi arenite dan turunannya. kadar persentase kuarsa yang
cukup tinggi bila mencapai 75% dan kandungan fragmen lain (feldspar dan rock
fragment) menurun maka batuannya diberi nama jadi sub, subarkose dan
sublitharenite. untuk kadar kuarsa >95% dinamakan quartz arenite (bayangin sob
semuanya namanya arenite wackenya gak ada).
kemudian pemlotan dilakukan fokus pada tiga komponen tersebut jadi komponen
lain diabaikan berapapun jumlahnya, hingga jumlah ketiganya 100% untuk diplot
pada diagram.

sementara fragmen lain yang tidak dapat diplot dalam diagram (fosil, mineral berat)
hanya dijadikan paramter pembanding untuk formasi batuan lain.

klasifikasi folk (1974) dan McBride (1963)

tingkat kematangan (maturitas) batuan diukur berdasarkan parameter kandungan


matriknya bila matrik lebih dari 5% dengan tekstur terpilah buruk dan menyudut
maka batuan tidak matang (immature), kemudian submature bila clay <5% dan
butiran menyudut tanggung-membundar tanggung dan terpilah buruk, batuan
dikatakan mature (matang) bila butiran bersortasi baik dan butiran tidak menyudut
dengan sedikit clay, supermature bila butiran membundar bersortasi baik dan tidak
ada clay sama sekali.
KEMATANGAN BATUPASIR (sandstone maturity)

sudah disinggung pada paragraf diatas, bahwa kematangan pada batupasir


bergantung pada seberapa tabah butiran butiran penyusunnya menalami recycle
saat transportasi hingga terakumulasi dan membentuk batupasir.
pada dasarnya kematangan pada batupasir diketahui berdasarkan dua
parameter:kematangan
secara
komposisi dan kematangan
secara
tekstural. kematangan secara komposisi maksudnya adalah jenis komposisi dari
batupasir apakah teridiri dari material stabil dan tidak stabil, tentunya bila butiran
penyusun dominan mineral stabil (kuarsa) maka batuan dikatakan matang secara
komposisi.
adapaun kematangan secara tekstural, sebagaimana dijelaskan diatas adalah tingkat
kelimpahan matrik serta kebundaran dari butiran dan pemilahan ukuran butir.
batuan dikatakan supermature bila butiran membundar, terpilah baik, dan tidak ada
clay (matrik). batuan tidak matang (immature) bila sebaliknya.

diagram maturitas batupasir (R.L Folk, 1951)

JENIS JENIS BATUPASIR


diatas udah disebutin kalau batupasir itu ada yang arenit dan wacke, wacke sejatinya
adalah jenis batupasir yang halus dan sangat kompak menunjukan sifat tidak mature
tapi beberapa sumber menyebutnya hasil produk diagenesis, meskipun banyak juga
yang beranggapan bahwa wacke ini merupakan ciri sedime pada endapan turbidit,
dan sedimen pada tepi continental shelves dan oceanic trench. kita akan diskusikan
yang arenite dulu.
Quartz Arenite
batupasir arenit kuarsa memiliki komposisi siliceous grain sampai 90% dari total
tiga komponen penyusun utamanya. dimana butiran ini berasal dari fragmen kuarsa,
rijang, dan batuan quartzose (Boggs, 2006).
warnanya biasanya abu terang terkadang juga kemerahan, pink, kuning, atau coklat
karena ada campuran oksida besi. biasnya terlitifiaski baik dan tersementasi baik
oleh silika atau karbonat; tapi beberapa ada yang porous dan friable (dapat diremas).
arenit kuarsa ini secara khas berasaosiasi dengan batuan yang diendapkan pada
linkgungan kraton stabil seperti aeolian, beach, dan shelf. cenderung berselang
seloing dengan karbonat laut dangkal, di beberapa kasus, dengan batupasir
feldsfatik.
kebanyakan arenit kuarsa secara tekstural matur sampai supermature, quartzwacke
tidak umum keterdapatannya. struktur yang umum adalah cross bed (pernah nemu
formasi bagusnya di pantai karang taraje banten selatan coba aja kesana oke banget
cuma tempatnya deket warung remang remang O.O), ada juga struktur ripple mark
tapi gak begitu sering (umum di daerah aeolian).
fosil jarang kelimpahannya, fasies iknofosil skolithos dijumpai melimpah secara
lokal di arenit kuarsa laut dangkal. Pettijohn (1963) memperkirakan bahwa kuarsa
arenit ini menempati 1/3 dari total seluruh batupasir di bumi (berarti banyak juga
nih keterdapatan batupasir jenis ini di bumi).
kuarsa arenit ini bisa mengalami recycling sekali atau bahkan beberapa kali dari
batuan source rocknya. menurut pettijohn et al (sand and sandstone 1984) bahwa
first cycle terjadi pada daerah yang basah dimana pelapukan kimia dan fisika sangat
intens dan mienral mineral tidak stabil tidak ikut terendapkan (karena ter transport

atau terurari). sementara multycycle (tertransport jauh) adalah mekanisme yang


paling umum dijumpai pada batupasir kuarsa.

thin section untuk quartz arenite [Q=kuarsa, C= semen kebetulan kalsit tidak ada overgrowth quartz

handspecimen batupasir kuarsa (no scale included)

Feldspathic Arenite
batupasir dikatakan feldspathic arenite (arkose arenite atau arkose) jika kuarsa
persentasenya kurang dari 90% dan jumlah feldspar lebih banyak dari jumlah rock
fragments (Boggs, 2006).
beberapa batupasir feldspatik bewarna pink karena kehadiran potasium feldspar
atau oksia besi, selain itu juga ada yang berwarna abu abu terang sampai keputih
putihan. umumnya disusun oleh medium-coarse grained dan persentase tinggi dari
butiran yang su menyudut sampai menyudut tanggung. kandungan matrik dapat

lebih dari 15% (Boggs, 2006). sortasi dari medium sampai buruk, secara tekstural
immature atau submature.
arenti felspatik tidak dicirikan oleh struktur tertentu struktur sedimen yang hadir
beragam sampai structureless. paralel bedding (umum dan biasa) struktur paralel
lamiasi atau cross laminasi juga umum. fosil dapat hadir khususnya pada perlapisan
yang terbentuk di laut.
feldspathic arenit umum dijumpai pada lingkungan kraton atau setting paparan
stabil (stable shelf setting), meskipun aa juga sebagian kecil yang terbentuk pada
daerah cekungan yang tidak stabil atau sisanya dapat terbentu pada laut dalam. jika
feldspathic arenit ini dipenuhi matrik maka namanya akan disebut feldspathic
graywacke. Pettijohn (1963) menyebutkan bahwa arkose ini menempati 15% dari
total batupasir di nusantara.
beberapa arkos secara esensial hadir insitu ketika granit dan batuan berhubungan
terdisintegrasi menghasilkan sedimen granular disebut grus. sisa material ini
kemudian akan diangkut dalam jarak transportasi pendek ke arah bawah lareng dan
diendapkan sebagai fan atau (bagian) apron dari akumulasi material,secara umum
disebut clastic wedge. fan ini kemudian dapat berkembang lagi (diendpakan terus)
hingga ke cekungan dan berinterkalasi dengan formasi batuan yang tersortasi lebih
baik. arenit felspatik lainnya mengalami transport dan reworking di sungai ata laut
sebelum mereka diendapkan. batupasir yang ter rework ni umumnya mengandung
sedikit feldspar seperti pada sisa arkos (sebelum yang tidak mengalami rework
lanjut), lebih tersortasi dengan baik dan butirannya lebih membundar. (jadi bila
feldsparnya membundar baik baik di sayatan tipis kemungkinan ini hasil rework dari
sebelumnya or transport lagi lebih jauh).
kebanyakan batupasir feldspatik berasal dari batuan kristalin bertipe granit, yaitu
batuan batuan seperrti granit atau batuan metasomatik yang aksar dan mengandung
banyak potasium feldspar (Boggs, 2006). untuk feldspatik arenit yang mengandung
feldspar secara dominan plagioklas, maka kemungkinan source rocknya adalah
batuan beku yang kaya plagioklas feldpsar seperti pada batuan beku vulkanik dan
plutonik diorit (berkomposisi intermediet). (Boggs, 2006)
preservasi dari jumlah besar feldspar selama pelapukan menghasilkan felsfatik
arenit kemungkinan dikontrol oleh (1) kondisi eklim yang dingin atau sangat kering,
dimana pelapukan kimia terhambat dengan baik, (2) daerah dengan iklim yang lebih
hangat, atau lebih lembab, yang mencirikan relief uplift secara lokal akibat

pengangkatan, memudahkan erosi feldspar sebelum mereka terdekomposisi (akibat


pelapukan kimia).

handspecimen arkose

feldspathic arenite thin section, yang belang belang itu plagioklas (feldspar) yang putih abu abu itu k-felspar
(feldspar) yang koneng koneng (mungkin? karbonat). yang bercak bercak entah fragmen litik. source dari gugel
lupa namanya.

Lithic Arenite
kelompok ini dicirikan oleh dominasi fragmen batuan sebagai komposisi butiran
penyusun pasir. fragmen batuan in dapat berasal dari batuan yang tidak stbil seperti
batuan vulkanik dan klas batuan metamorf. namun, butiran fragmen batuan yang
stabil juga ada seperti rijang, dan mengandung kurang dari 90 % quartzose
kemudian jumlah fragmen batuannya tentu saja lebih banyak dari jumlah feldspar.
warna berada pada kisaran abu abu trang, hingga abu abu gelap.
kebanyakan litharenite memiliki soratasi yang buruk, tapi soratasi ini berkisar mulai
dari sortasi baik hingga sangat buruk. kuarsa membundar tanggung jika hadir.
kematangan kemungkinan submature (lithic wacke) sampai immature. struktur
sedimen yang sering muncul diantaranya evenly bedded (paralel bedding), iregularly
bedded, cross stratified fluvial unit too evenly beded, laterally extensive, gradd,
marine turbidite unit. dapat juga hadir berasosiasi dengan konglomerat fluvial dan
endapan fluvial lainnya, atau berasosisi juga dengan konglomerat laut lebih dalam,
pelagic shale, chert, dan submarine basalt.
lithic arenite seca khas menunjukan komposisi immature dan barada pada kondisi
deposisi dimana voulume material yang tidak stabil (feldspar) cukup banyak
diproduksi. seca mekanis karakter yang lemah dari kebanyakan litharenit pada
batupasir menunjukan kemungkiannya berasal dari sumber berelief tinggi
(pegunungan, gunung dll). litharenite dapat diendapkan pada lingkungan non marin
seperti pada bagain proksimal alluvial fans atau lingkungan fluvial lainnya. secara
alternatif mereka diendapan pada foreland basin, berdekatan dengan fold-thrust
belt, atau ditransprotasikan oleh sungai yan gbesar menjauhi kontinen ke delta dan
lingkungan laut dangkal. sedimen litik diendapkan pada daerah coastal (pantai)
mungkin saja dapat ter transport kembali ke laut dalam oleh arus trubdiit atau oleh
mekansime sediment gravity flow lainnya. sedimen laut dalam ini secara khas akan
mengalami deep burial (karena tentu saja selama dia masih laut maka sedimentasi
akan terus berlangsung ketutup deh yang udah ngendap duluan otomatis itu..)
metamorfisme dapat berkembang selanjutnya (kalo gak keangkat dan terus terusan
tertimbun dan terjadi subsiden) atau bisa saja kebentuk greywacke bila diagenesis
terjadi dengan baik.

menurut Pettijohn (1963) batupasir litik arenit dan greaywacke bersama sama
keduanya menempati setengah dari total seluruh batupasir yang ada di bumi. (O.O).
satu lagi yang menarik ada sitilah batupasir volkaniklastik (pernah dengar?)
kita udah denger istilah endapan piroklastik. nah ini batupasir hasil rombakan dari
piroklastik ini. batupasir in seperti diketahui secara umum komposisinya berisi
detritus vulkanik (material piroklastik) telah tertrasportasi dan mengalami rework,
dicirakan secara khas oleh kehadiran kristal feldspar yang euhedral, fragmen pumice
(batuapung), fragmen gelas, dan fragmen batuan vulkanik, dan secara umum
memiliki kandungan karsa yang sangat kecil (Boggs, 1992 dalam boggs 2006).

litharenite thin section (bercak bercak dan fragmen kasar itu adalah fragmen batuan, karena bentuknya haslus
sekali kemungkinan (mungkin ye) ini sedimentary rock origin entah lamepung, etnah lanau entahlah).
semennya itu yang biru biru, tapi entahlah kayaknya udah keubah dan keganti sama semen kaolinit
kata:http://picasaweb.google.com/lh/photo/kHKEjMEIIRPhPh_RKQIdPw

Kehadiran dan keterjadian Arenite

Arenit terbentuk dari pasir hasil transportasi dan pengendapan oleh agen
transportasi yang memilah sedimen dengan baik, memisahkan lumpur dan lanau
menyisakan butiran butiran pasir (Raymond, 2002). Selama proses ini, sedimen
berbutir halus disapu keluar, sementara sedimen yang kasar tidak ditransportasikan
lagi dan diendapkan pada depositional site.
Agen agen yang mampu melakukan hal diatas diantaranya aliran yang memiliki
kecepatan seragam, longshore current, wave, dan angin. Selaini tu, jika sedimen
yang ada pada source terrane merupakan well sorted sand, maka arus fluvial dan
trubditi mungkin yang memainkan peranan dalam mentranspolrtasikan dan
mengendapakan arenit ini. Arenit juga dapat berkembang dimana pelapukan,
transportasi,dan diagenesis menghilangkan butiran halus dan melarutkan
komponen sedimen yang mudah larut.
Arenit mungkin mengandung lebih dari 5% matrik. Matrik ini menunjukan (1)
kandungan minor ptorotomatrik yang diindepkan atau terinfiltrasi bersama pasir
langsung atau sesaat ketika pengendapan terjadi. (2) merupakan epimatrik yang
berasal dari modifikasi butiran detritus, khususnya feldspar, dan (3) merupakan
ortomatrik ataupun pseudomatrik.
Kebanyakan arenit bertekstur epiklastik, equigranular, atau equigeranular mosaic.
Berbagai jenis material semen dan matrik dapat mengikat butiran, tapi butiran juga
dapat saling terikat melalui mekanisme saling mengunci (interlocking) yang
kemudian menghasilkan rekrstalisasi pada bidang kontak antar butiran selama
proses diagenesis terjadi.
Tekstur mosaik ekigranular beberapa diantaranya terbentuk akibat mekanisme
overgrowth, khususnya pada butiran framework kuarsa pada kuarsa lainnya. Tekstur
pikilotopik juga umum dijumpai pada arenit dengan semen karbonat, sementara
semen yang mengandung silika, zeolit, dan filosilikat membentuk tekstur radial
fibrous, comb-textured, fibrous drussy, atau tekstur spherulitic (Hholick, Metarko,
dan Potter, 1984).
Hal yan g paling mecolok dari arenit adalah jenis arenit yang murni arenit kuarsa,
yangmana memiliki butiran lain selain kuarsa dengan porsi yang sangat sangat
sedikit. Pasir kuarsa murni ini berkembang dari hasil (1) extensive working dari
sedimen pada source terrane yang mengandung banyak kuarsa, (2) reworking dari
material sebelumnya yang tersortasi baik, dan merupakan mature sand, (3) deep
weathering dari batuan kaya kuarsa di wource terrane, atau (4) kombinasi dari

proses proses ini. Biasanya pasir ini umunya berupa dune sands, aeolian sand sheets,
strandline stringer sand, dan blanket sand deposit dari marine shelves dan luat
epikontinental. Secara lokal arenit hadir di estuarin (Archer et al 1993) dan endapan
fluvial (Neef et al 1996). Baik itu di marine maupun kontinen dapat menghadirkan
arenit. Arenit kuarsa juga berkembang dimana pelapukan dan proses penghancuran
secara diagenetis terjadi pada fragmen batuan, feldspar, dan butiranlainnya yang
pada akhirnya akan menyisakan residu kaya kuarsa (D.W Lewis, 1984;McBride, 1984
dalam Chandler, 1988; M.J. Johnsson, 1990). Meski Proses ini kemungkinan terjadi
sebelum atau selama transportasi, dibandingkan selama atau sesudah litifikasi
(diagensisinya itu sendiri).
Arenit litik dan feldpatik (arkose) kemungkinan melimpah secara lokal. Sesuai
namanya arenit litik berarti kaya rock fragmen, arenit feldspathic kaya feldspar.
Perihal kondisi khusus bagaimana keterbentukan arenit feldpatik ini masih
diperdebatkan, tapi diluar itu detritus feldpar terbentuk melalui berbagai mekanisme
entah erosi, transportasi, dan dan pengendapan yang belum terabrasi (hancur,
rusak) selama transportasi. Kondisi juga kondisi lain yang diperlukan yaitu butiran
feldspar tidak hancur dalam proses diagensis selama litifikasi terjadi. Dekomposisi
tidak intens, dan transportasi singkat, serta sejarah single-cycle transportation
diperlukan untuk mengendapkan butiran feldspar, tapi kehadiran second-cycle juga
hadir pada kondisi iklim tropis (Krynine, 1935) mengindikasikan bahwa kondisi ini
tidak merupakan kondisi satu satunya yang menghasilkan feldspar (dekomposisi di
daerah tropis pelapukan mudah sekali terjadi).
Relief yang tinggi serta ersoi yang cepat juga brkontribusi dalam perservasi feldspar.
Maka Pettijohn, Potter, dan Siever (1987 hal, 155) menyimpulkan bahwa pasir
feldspatik dapat hadir baik melalui kondisi iklim tertentu (rigoroud climate) yang
memungkinkan dekomposisi tidak terjadi, atau melalui percepatan erosi pada area
berrelief tinggi. Clear sob? Hopefully yes.
Lithic arenite menggambarkan suatu provenance berupa batuan sedimen, metamorf,
volkanik, atau kombinasi dari ketiganya yang tersingkap di permukaan. Transport
fluvial umumnya bekerja dalam transportasi dan sortasi butiran, tapi arus trubidit
juga dapat menghasilkan endapan arenit litik. Beberapa batupasir dikelompok Great
Valley California merupakan contoh yang oke buat arenit litik yang dibentuk oleh
arus trubditi dan grain flow. (formasi ini gak akan dibahas belum pernah ke amrik
pak dhe).
Graywacke

ciri batupasir ini biasanya sangat kompak (karena umumnya umur tua tua dan telah
mengalami deep burial diagenesis). karakterisitiknya dicirikan oleh kaya matrik
(pasir halus, lanau, dan lempung) sebagai matrik (dalam klasifikasi tobleron antara
15-75%, dalam guilbert dan dott antara 5-50%) ketika telah sementaasi dan
terlitifikasi dengan sangat baik maka kompak sangatlah dia begitu kurang lebih
kawan. :D
secara tekstural batupasir ini tidak matang (immature) karena banyak lempungnya.
dan karena banyak lempung pasti sortasinya buruk (matriknya 50% fragmennya
juga 50%). maka kemungkinan tempat kehadiran batupasir ini di alam sekitar laut
dalam (daerah trench), kontinental shelves (stable continental crust), hingga
lingkungan turbidite (laut dalam). banyak para ahli yang masih mendebatkannya
apakah memang begitu ataukah ini pure produk diagenesis (yah.. kalo banyak
mineral autigeniknya mah sob, matrik (lempungnya insitu) nya he euh atuh si etah
produk ti diagenesis tapi mun henteu? kumaha? lain pan nyak?). paling mungkin
dan banyak adalah aktivitas arus turbidit, arus turbidit di laut dalam (dasar abysal
plain setelah dia jatuh dari slope atau sampe continental rise lah yah) akan
menghasilkan arus acak dan mengendapkan struktur struktur yang menunjukan
pola sortasi yang buruk (ex: graded bedding). nah sortasi buruk ini kan pasti ukuran
butirnya cemacem ada lempung, pasir kasar dsbnya, karena doi punya sejarah short
distance transport jadilah dia immature.. yang bikin dia super kompak tadi karena
masalah umur dan diagensis saja (bayangin aja semen ngisi ruang pori kecil batuan
kompak edan oling kan yah?? makanya kalau ada sedimen lebih halus (lempung, or
shale, or silt) tersementasi kuat dan telah terkompaksi+terlitifikasi hmmm. edan
oling kerasnya ommm ommm).

feldspathic wacke dari:upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/41/Feldspathic-wacke.jpg/371pxFeldspathic-wacke.jpg

lithic wacke dari :upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/41/Feldspathic-wacke.jpg/371pxFeldspathic-wacke.jpg

Kehadiran dan keterjadian wacke


Wacke dapat hadir di sikuen kontinental, transisi, dan marin. Pada lingkungan
kontinental dapat terbentuk pada alluvial fan, di fluvial channel dan pada
floodplains, dan lacustrine delta. Lingkungan transisi yang mana wacke ini dapat
juga berkembang pada esturarin, delta, dan pada tidal flat-strandline type beberapa
(gak banyak). Pada lingkungan marine, wakce mungkin dapat terbentuk pada shelf,
tapi juga pada slope (laut dalam) melalui arus contourite dan bassin plain turbidite
(endapan turbidit banyak wackenya).
Turbidit dan batuan yang berhubungan

Turbidit (endapan trubditi) terbenk akibat arus turbdiity yang berkembang ketika
akumulasi sedimen menjadi tidak stabil (pada lereng atau atas lereng)
kemudianbergerak kebawah lereng melalui aliran turbidit.
Biar menghemat kata endapan turbidit kita singkat aja jadi turbidit ya om.. :D oke,
turbidit ini dicirikan oleh sikuen kompelt atau parsial dari sikuen Bouma. Udah
banyak yang tau lah ya bagaimana sikuen bouma ini. Sikuen ini menurut refernsi
lain dari Mutti dan Ricci-Lucchi (1972) menyebutkan bahwa endapan kipas laut
dalam (submarine fan tempat endapan turbidit ini mengendap) memiliki setidaknya
tiga litofasies (dari sikuen pada submarine fan ala mutti dan Ricchi-Lucchi) yaitu
fasies C, D, dan E (mutti dan Ricci-Lucchi, 1972). Litofasies ini hadir di channel, fan
lobe, interchannel, dan basin plain (Mutti dan Ricci-Lucchi, 1972; Shanmugam dan
Miola, 1985). Tapi juga bisa hair di submarine ramp (Postma, 1981a; Chan dan Dott,
1983; Heller dan Dikinson, 1985; Surlyk, 1087). Selain endapan lain dengan
mekanisme sand (grain) flow deposits juga dapat hadir pada submarin fan untuk
fasies Mutti dan Ricci-Lucchi A dan B yang bertstruktur massive dan berlapis.
Batuan ini terbentuk pada submarine canyon dan fan channel. Diketahui dari
rekaman geologi bahwa baik endapan turbidit dan sand (grain) flow ini mengandung
wacke.
Beberapa basin-floormarine fan hadir dengan stutkur sandy slump dan sandy debris
flow deposit (Shanmugam et al., 1995). Batuan ini tidak banyak mengandung sikuen
Bouma, normal grading, dan gradasi pada bagian atas kontak dari turbidit.
Bagaimana hubungan umum endapan ini pada rekaman stratigrafi belum diketahui.
Kontorit dan shelf wacke
Wacke juga bisa hadir pada lingkungan shelf dan contourite pada lereng. Contourite
seperti telah dijelaskan pada postingan sebelumnya adalah suatu jenis akumulasi
batuan sedimen yang terdiri dari material sedimen yang diendapkan melalui ars
yang paralel sepanjang kontur lereng dan bukan ke arah bawah lereng (seperti pada
arus gravitasi yang umum bekerja). Arus ini bisa disebabkan karena gesekan gempa
laut (yang juga disertai dengan likuifaksi dan arus gravitasional) atau karena rotasi
bumi dimana tubuh air laut dapat menggerus tubuh lereng. Arus ini juga dapat hadir
melalui bottom current yang mengalir sejajar dengan lereng (sejajar lateral) dan
mengggerus sediemn yang telah diendapkan sebelumnya (Heezen, Hollister, dan
Rudiman, 1966; Bouma dan Hollister, 1973; Stoker et al., 1998). Kontorit batupasir
dicirikan oleh perlapisan tipis, laminasi silang siur, dan strutktur bioturbasi (Lovell
dan Stow, 1981).

Kontorit dapat berkembang pada berbagai tubuh dari air air yang dalam yang mana
bottom current dapt berkembang. Secara khas, mereka hadir pada sikuen marein,
tapi juga dapat hadir pada endapan danau (T. Johnson, Carlson, dan Evans, 1980).
Pada lingkung shelf, offshore bar mengandung batupasir lempungan yang juga
menghasilkan wacke. Endapan ini terbentuk dari hasil transport sedimen oleh
longshore current dan strom (arus lepas pantai dan badai).
Batupasir lainnya
batupasir yang didiskusikan tadi (lithic arenite) adalah kandungan batupasir yang
meruapakan hasil batuan yang sudah ada sebelunmnya atau hasil aktivitas
volkanisme eksplosif (kata Boggs, 2006). ada jenis batupasir yang kelimpahannya
tidak banyak (sedikit) di alam. banyak terbentuk di cekungan pengendapan oleh
proses kimia dan biokimia. batupasir ini disebut oleh beberapa penulis sebagai
hybrid sandstone, termasuk jenis batupasir yang tidak umum seperti greensands
(bukan merek minuman kaleng ya om, ini minuman favorit temen ane,, minuman
orang pinter ini. tp ge gak suka :D). greensand ini dikenal juga sebagai glauconitic
sandstone (batupasir glaukonit), kemudian ada juga barupasir phospathic (fragmen
penyusunnya fosfat), calcareous sandstone (batupasir karbontan terdiri dari butiran
karbonat). dan batupasir bukan seluruhnya silisiklastik (kelompok arenit sampai
wacke seperti dijelasin diatas) ini jenis batuan sedimen kimia/biokimia yang
tentunya memiliki klasifikasi berbeda. kita akan jelaskan di postingan berikutnya..
insya. Allah jamaaaah OOO jamaah.. alhamdu. lillah..
bagian ini lama tak hadir mengisi ruang hati kita.. ini sekedar galeri tambahan

Anda mungkin juga menyukai