ABSTRAK
Mitra,UPR Mina Mulya dan Mina Lestari, merupakan dua kelompok
pembenih lele yang berlokasi di desa Tegal Rejo Kecamatan Sawit dan desa Doplang
di kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Kelompok pembenih Mina Mulya
beranggotakan 12 unit usaha Pembenihan Rakyat (UPR) ikan lele, sedangkan
Kelompok Mina Lestari beranggotakan 9 usaha Pembenihan Rakyat (UPR) ikan lele.
Kedua kelompok mitra ini terbentuk di pertengahan tahun 2011, sebagai dampak
adanya pengembangan Kawasan Agrominapolitan di Desa Tegal Rejo, Kecamatan
Sawit, Boyolali seluas kurang lebih 10 ha pada tahun 2010. Pada kawasan tersebut
terdapat 900 kolam untuk budidaya pembesaran lele. Oleh karena itu, usaha
pembenihan lele yang bergabung dalam kedua mitra tersebut memegang peranan
sangat penting sebagai penopang keberhasilan Kawasan Minapolitan tersebut.
Kedua mitra telah memahami teknik pemijahan induk lele sesuai dengan
CBIB. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi benih lele secara kuantitas dan
kualitas. Kuantitas produksi dibuktikan dengan tingkat penetasan telur hasil
pemijahan yang mencapai lebih dari 90 % dan tingkat kelulushidupan benih lele
yang mencapai lebih dari 85 %. Secara kualitas, bibit yang dihasilkan mempunyai
ukuran yang seragam, lebih aktif sehingga laju pertumbuhan benih meningkat.
Hasil yang telah dicapai tersebut diharapkan terus terjaga dengan
melaksanakan aturan dalam CBIB secara disiplin dan terus menerus. Tim pelaksana
kegiatan akan terus melaksanakan pendampingan hingga mitra dinilai mampu
memproduksi hasil kegiatan pembenihan lele secara stabil dan kontinyu.
ABSTRACT
Partners, UPR Mina Lestari and Mina Mulya, the two groups of catfish breeders
located in Tegal Rejo village Sawit subdistrict and Doplang village in the district of
Teras, Boyolali. UPR Mina Mulya are consisting of 12 people who have catfish
hatchery, while UPR Mina Lestari are consisting of 9 people with the same business.
Both partners group was formed in mid-2011, as the impact of the development of
Regions "Agrominapolitan" in Tegal Rejo village, District of Sawit, Boyolali which
have area of approximately 10 ha in 2010. In the region there are 900 ponds for
aquaculture catfish enlargement. Therefore, catfish hatchery operations who joined
the two partners plays an important role as a pillar of the success of the Minapolitan
area.
Both partners have to understand the spawning technique of catfish brood stock
accordance with CBIB. This is evident from the increase in catfish seed production
in quantity and quality. Quantity of production evidenced by the level of hatchery
spawning results that reach more than 90% and the survival rate of seed catfish
reaches more than 85%. In quality, the resulting seedlings having a uniform size, a
more active so that the seed growth rate increased.
Tegal Rejo kecamatan Sawit dan desa tersebut pada awalnya berjumlah
Doplang kecamatan Sawit, Kabupaten kurang lebih 12 Unit Pembenihan
Boyolali. Kelompok pembenih Mina Rakyat kecil pada tahun 2008. Akan
Mulya beranggotakan 12 unit Usaha tetapi, jumlah UPR ini mengalami
Pembenihan Rakyat (UPR) ikan lele, fluktuasi antara 12 27 UPR, karena
sedangkan Kelompok Mina Lestari serangan penyakit atau kematian benih
beranggotakan 9 usaha Pembenihan secara total di tahun 2010. Usaha ini
Rakyat (UPR) ikan lele. Kedua menggeliat kembali di akhir 2010
kelompok mitra ini terbentuk di (Adiguno Lelono S.Pi, Petugas PPTK,
pertengahan tahun 2011, sebagai Personal komunikasi, 2011).
dampak adanya pengembangan Secara umum, teknik
Kawasan Agrominapolitan di Desa pembenihan lele yang dilakukan oleh
Tegal Rejo, Kecamatan Sawit, anggota kedua mitra masih tertinggal
Boyolali seluas kurang lebih 10 ha jauh dan mengalami banyak masalah
pada tahun 2010. Pada kawasan terutama berkaitan dengan penurunan
tersebut terdapat 900 kolam untuk atau bahkan kegagalan produksi yang
budidaya lele. Oleh karena itu, usaha diakibatkan serangan penyakit;
pembenihan lele yang bergabung produksi yang rendah, mutu yang
dalam kedua mitra tersebut memegang rendah dan kurangnya keseragaman
peranan sangat penting sebagai ukuran benih yang dihasilkan per
penopang keberhasilan Kawasan siklus usaha. Bahkan dari pengalaman
Minapolitan tersebut. pengusaha UPR, apabila dalam satu
Usaha Pembenihan ikan lele kolam pembenihan terkena serangan
atau yang dikenal secara teknis penyakit, maka secara umum
sebagai unit pembenihan rakyat (UPR) kelangsungan hidup benih lele hanya
ikan lele merupakan salah satu usaha mencapai antara 10 20%. Hal ini
yang mulai populer di Kecamatan terjadi pada unit pembenihan rakyat
Sawit, Kabupaten Boyolali. Kelompok anggota dari kedua kelompok mitra
UPR yang memproduksi ikan lele kegiatan.
diakibatkan oleh bakteri; rendahnya agar menjadi lebih ideal dan sesuai
produktifitas pembenihan lele, dan dengan CBIB. Kemudian
kualitas benih yang kurang baik dapat penyempurnaan sarana penunjang
diatasi, dan sekaligus akan mampu kegiatan budidaya meliputi pembuatan
menjawab kekurangan benih di biofilter, perbaikan instalasi air dan
kabupaten Boyolali. Di sisi lain, listrik. Dalam perbaikan kegiatan non
terjadi pula peningkatan fisik, telah dilakukan serangkaian
perekonomian pembenih lele secara tahapan penerapan teknologi
khusus, pembudidaya perbesaran lele pembenihan dimulai dengan
beserta masyarakat sekitar secara pengadaan induk unggul, perbaikan
umum. Selain itu, penggunaan kualitas pemijahan melalui penerapan
teknologi ini relatif sederhana, mudah manajemen pemeliharaan induk yang
dilakukan (applicable) oleh setiap benar dan pemijahan buatan,
pengusaha unit pembenihan rakyat, penggunakan biofilter dan probiotik
walau berpendidikan rendah serta dalam pengelolaan kualitas air, serta
sedikit banyak mampu mendukung penerapan manajemen pemberian
kondisi lingkungan sekitar budidaya pakan yang tepat dan efektif melalui
melalui teknis budidaya secara ramah penggunakan pakan alami dan buatan
lingkungan. sesuai dengan perkembangan benih.
Kegiatan pemijahan pada budidaya
HASIL DAN PEMBAHASAN
iken lele yang diterapkan dalam
Dalam pelaksanaan kegiatan
kegiatan pengabdian masyarakat di
pengabdian ini telah dilaksanakan 2
kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali
(dua) kelompok/tahap kegiatan yang
adalah pemijahan buatan secara semi
meliputi perbaikan fisik dan perbaikan
intensif, yaitu dilakukan tidak hanya
non fisik (metode/teknik budidaya).
dengan mengandalkan manipulasi
Dalam perbaikan fisik, kegiatan yang
lingkungan, tetapi juga dengan campur
dilaksanakan adalah perbaikan
tangan manusia yang lebih banyak
konstruksi kolam indukan, kolam
terlibat di dalamnya untuk mencapai
pemijahan, dan kolam pembenihan
hasil yang optimal melalui beberapa pemijahan, serta perawatan larva ikan
sentuhan teknologi budidaya. Kegiatan atau benih lele.
utama dari budidaya ikan lele a. Pemeliharaan Induk
pembenihan semi intensif ini Pemeliharaan induk ikan lele
difokuskan pada manipulasi teknik dilakukan secara terpisah antara induk
pemijahan dengan cara memberikan ikan lele jantan dan induk ikan lele
perangsang pada induk ikan lele jantan betina. Pemisahan induk ikan lele
dan betina menggunakan hormon tersebut bertujuan untuk memudahkan
ovaprim atau kelenjar hipofisa melalui pengontrolan, pengelolaan, dan yang
penyuntikan, kemudian induk lele paling utama adalah untuk
yang telah diberikan suntikan hormon menghindari terjadinya pemijahan liar
dimasukkan dalam kolam pemijahan atau diluar kehendak pembudidaya.
agar memijah secara alami. Dengan demikian, tingkat kematangan
Pembenihan ikan lele dengan kelamin induk ikan lele sudah bisa
tenik pemijahan semi intensif ini dipastikan benar-benar siap untuk
memiliki beberapa keuntungan antara memijah.
lain, petani atau pembudidaya ikan Kolam yang digunakan untuk
lele dapat memperkirakan jumlah telur pemeliharaan induk ikan lele berupa
yang akan dihasilkan, dapat kolam semen dengan ukuran masing-
diperkirakan waktu atau saat telur ikan masing untuk induk jantan dan betina
lele akan menetas, pemijahan dapat adalah 3x5 m. Pada salah satu sisi
dilakukan diluar musim memijah, kolam dibuat saluran atau pintu masuk
artinya dengan memiliki peluang air (inlet) pada sisi yang lain secara
untuk melakukan pemijahan sewaktu- bersebrangan dibuat saluran
waktu, maka petani pembudidaya ikan pembuangan atau outlet. Pada pintu
lele dapat menghasilkan keuntungan masuk air dan saluran pembuangan
lebih banyak. Secara garis besar dipasang penyaring agar ikan lele
kegiatan ini meliputi pemeliharaan tidak keluar dari kolam.
induk, pemilihan induk lele siap pijah,
dimasukkan ke dalam bak atau kolam untuk induk betina. Sementara itu,
pemijahan. Induk-induk ikan lele akan kakaban tempat menempel telur-telur
melakukan pemijahan secara alami 8- ikan lele dipindahkan ke dalam kolam
12 jam setelah dilakukan penyuntikan. penetasan yang sudah dipersiapkan.
Biasanya pemijahan akan berlangsung Seluruh kakaban tempat
pada malam hari. Selama proses menempelnya telur ikan lele yang
pemijahan, pengontrolan selalu ditetaskan harus terendam air. Oleh
dilakukan untuk memastikan agar karena itu, kakaban tersebut harus
induk-induk ikan lele tidak melompat dipasang di dasar kolam dengan
keluar saat memijah. pemberat. Telur yang dibuahi dan
d. Penetasan Telur dan Perawatan berpotensi untuk menetas berwarna
Larva kuning cerah kecokelatan, sedangkan
Kolam penetasan dibuat dan telur yang tidak dibuahi berwarna
dipersiapkan bersamaan dengan putih pucat. Penetasan telur ikan lele
persiapan kolam pemijahan. Kolam dipengaruhi oleh suhu air dan suhu
penetasan terbuat dari kolam udara. Suhu udara yang optimum akan
tembok/semen. Kolam penetasan telur membantu mempercepat penetasan
ikan lele diisi dengan air jernih telur, biasanya telur ikan lele akan
setinggi 10 cm. Air yang digunakan menetas dalam waktu 20-24 jam
untuk mengisi kolam penetasan telur setelah terjadi pemijahan.
ikan lele berasal dari air yang telah Bak penetasan telur selalu
disaring menggunakan biofilter dan dikontrol dan dipastikan hingga semua
diendapkan terlebih dahulu selama telur menetas. Selanjutnya, kakaban
tiga hari. diangkat untuk menghindari
Setelah selesai memijah, induk penurunan kualitas air akibat adanya
ikan lele dikembalikan ke dalam pembusukan dari telur-telur yang tidak
kolam pemeliharaan induk. Induk menetas. Derajat penetasan telur (HR)
jantan dikembalikan kedalam kolam dalam kegiatan pembenihan ini
pemeliharan induk jantan, begitu pula mencapai 90 %.
Benih atau larva ikan lele yang tingkat kelulushidupan benih lele
baru menetas biasanya berwarna (Trisnawati et al., 2014) serta
kehijauan, kecokelatan, hingga menghemat biaya hingga 28%
kehitaman. Benih atau larva ikan lele (Chilmawati et al., 2014).
tersebut terlihat berkumpul di dasar Pakan alami diberikan 2 kali
kolam atau bak penetasan. Benih akan sehari pada pagi dan sore hari sesuai
mulai bergerak menyebar setelah dengan kebutuhan makan benih ikan
berumur dua hari. Hingga hari ketiga, lele. Pemberian pakan alami pun tidak
benih ikan lele tidak perlu diberi boleh berlebihan, karena jika
pakan, karena masih memiliki pemberiannya berlebihan dan pakan
cadangan pakan yang menempel pada alami tersebut tidak habis, maka akan
tubuhnya, berupa kuning telur. terjadi persaingan kebutuhan oksigen
Pada hari keempat, larva atau di dalam air antara sisa pakan alami
benih ikan lele baru diberi pakan, dengan benih ikan lele. Kekurangan
disamping ukurannya yang sudah posokan oksigen di dalam air akan
bertambah besar, cadangan pakan menggangu pertumbuhan dan
berupa telur yang menempel pada perkembangan ikan lele, bahkan bisa
tubuhnya juga sudah habis atau tidak memicu kematian benih ikan lele.
mencukupi. Pakan tambahan yang Faktor lain yang perlu
sesuai untuk benih ikan lele tersebut diperhatikan selama pemeliharaan
adalah pakan alami yang ukurannya larva adalah kualitas air. Dalam air
sangat kecil karena bukaan mulut media budidaya ditambahkan
benih ikan lele juga masih kecil. probiotik yang berguna menjaga
Pakan alami yang biasa diberikan kestabilan mikro dan makro fauna
untuk benih ikan lele berupa mahluk dalam air. Diharapkan dengan
hidup misalnya, kutu air atau cacing pemberian probiotik ini, bakteri yang
sutera. Kombinasi pakan alami dan bersifat pathogen dapat ditekan
buatan yang diberikan pada benih lele, pertumbuhannya oleh bakteri non-
akan meningkatkan pertumbuhan dan pathogen sehingga bakteri pemicu
timbulnya penyakit pada benih lele (benih lele yang berukuran besar
dapat diminimalisir. Selain itu, memakan yang lebih kecil).
penggantian air juga dilakukan setiap Produksi benih yang dihasilkan
2-3 hari sekali atau tergantung dari dengan teknik pemijahan semiintensif
kebutuhan. Jumlah air yang diganti ini sangat bergantung pada ukuran dan
sebanyak 20-50% dengan cara tingkat kematangan kelamin induk
menyifon (mengeluarkan air secara ikan lele yang dipijahkan. Sebagai
selektif dengan selang) sambil gambaran, untuk pemijahan ikan lele
membuang kotoran. Selang yang yang berasal dari seekor induk ikan
digunakan adalah selang plastik yang lele betina dengan berat 0,5-1 kg maka
lentur dan biasa digunakan sebagai produksi benih ikan lele yang
selang air. dihasilkan berkisar antara 40-50 ribu
Benih siap dipanen setelah ekor.
berumur 2-3 minggu atau mencapai e. Pendederan
ukuran 1-3 cm. Pemanenan dilakukan Benih yang telah diseleksi
pada pagi atau sore hari saat suhu berdasarkan ukuran kemudian
masih rendah agar benih lele tidak dipelihara di kolam pendederan
mengalami stres. Caranya, air di dengan kepadatan 100 ekor/m2.
dalam bak atau kolam disurutkan Kolam pendederan benih lele
secara perlahan, selanjutnya benih menerapkan sistem air mengalir
akan berkumpul di tempat yang paling dengan ukuran 2 x 1 x 1 m dan
dalam. Benih tersebut kemudian dilengkapi pipa goyang untuk
ditangkap secara hati-hati mengatur ketinggian air. Benih lele
menggunakan serok yang halus untuk diberi pakan buatan dengan dosis 3-5
diseleksi berdasarkan ukuran lalu % dari total biomass/hari dengan
didederkan di tempat lain. frekuensi 3 4 kali sehari. Kualitas air
Penyeragaman benih ini bertujuan selalu dijaga dengan cara melakukan
untuk menghindarkan kanibalisme penggantian air setiap 2-3 hari sekali
atau tergantung dari kebutuhan.
Jumlah air yang diganti sebanyak 50- Masing-masing Mitra, saat ini
70% dengan cara menyifon. Benih lele telah mempunyai 10 pasang induk
dipanen setelah dipelihara dalam unggul yang dapat menghasilkan
kolam pendederan selama 1,5 2 100.000 120.000 butir telur per
bulan atau apabila telah mencapai pemijahan, dengan hatching rate 90 %
ukuran 3 5 cm. maka dihasilkan benih 90.000
f. Panen 108.000 benih yang baru menetas.
Pemanenan dilakukan pada Dengan kelangsungan hidup sekitar 85
pagi atau sore hari saat suhu masih % maka akan diperoleh benih siap jual
rendah agar benih lele tidak ukuran 5 7 cm sebanyak 76.500
mengalami stres. Caranya, air di 91.800 ekor/siklus produksi dengan
dalam bak atau kolam disurutkan harga Rp 150/ekor. Sehingga dalam
secara perlahan, selanjutnya benih satu siklus produksi diperoleh hasil
akan berkumpul di tempat yang paling Rp. 11.475.000 13.770.000,
dalam. Benih tersebut kemudian meningkat sekitar 300% dari kondisi
ditangkap secara hati-hati awal sebelum paket teknologi
menggunakan serok yang halus untuk pembenihan ini diterapkan.
diseleksi berdasarkan ukuran. Benih
KESIMPULAN DAN SARAN
yang sudah berukuran 5 7 cm siap
Dengan pemijahan buatan
dijual dengan harga Rp 150,- sedang
kuantitas produksi meningkat dengan
benih yang masih kecil dipelihara
jumlah telur yang dihasilkan mencapai
kembali dikolam pendederan.
100.000-200.000 butir/pemijahan,
Kelulushidupan yang dicapai dalam
telur yang menetas (HR) lebih dari 90
kegiatan pembenihan ini mencapai
% dengan tingkat kelulushidupan (SR)
lebih dari 85 %. Benih yang dihasilkan
benih lele > 85 %; secara kualitas,
berukuran hampir seragam dengan
bibit yang dihasilkan mempunyai
pergerakan yang aktif.
ukuran yang seragam, lebih aktif
Estimasi Keuntungan