Anda di halaman 1dari 17

INFO ISSN : 0852 1816

Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

IbM KELOMPOK PEMBENIHAN LELE


DI KECAMATAN SAWIT, KABUPATEN BOYOLALI
R. W. Ariyati, D. Chilmawati, Sarjito
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
e-mail korespondonsi : resti_wisnoe@yahoo.com

ABSTRAK
Mitra,UPR Mina Mulya dan Mina Lestari, merupakan dua kelompok
pembenih lele yang berlokasi di desa Tegal Rejo Kecamatan Sawit dan desa Doplang
di kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Kelompok pembenih Mina Mulya
beranggotakan 12 unit usaha Pembenihan Rakyat (UPR) ikan lele, sedangkan
Kelompok Mina Lestari beranggotakan 9 usaha Pembenihan Rakyat (UPR) ikan lele.
Kedua kelompok mitra ini terbentuk di pertengahan tahun 2011, sebagai dampak
adanya pengembangan Kawasan Agrominapolitan di Desa Tegal Rejo, Kecamatan
Sawit, Boyolali seluas kurang lebih 10 ha pada tahun 2010. Pada kawasan tersebut
terdapat 900 kolam untuk budidaya pembesaran lele. Oleh karena itu, usaha
pembenihan lele yang bergabung dalam kedua mitra tersebut memegang peranan
sangat penting sebagai penopang keberhasilan Kawasan Minapolitan tersebut.
Kedua mitra telah memahami teknik pemijahan induk lele sesuai dengan
CBIB. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi benih lele secara kuantitas dan
kualitas. Kuantitas produksi dibuktikan dengan tingkat penetasan telur hasil
pemijahan yang mencapai lebih dari 90 % dan tingkat kelulushidupan benih lele
yang mencapai lebih dari 85 %. Secara kualitas, bibit yang dihasilkan mempunyai
ukuran yang seragam, lebih aktif sehingga laju pertumbuhan benih meningkat.
Hasil yang telah dicapai tersebut diharapkan terus terjaga dengan
melaksanakan aturan dalam CBIB secara disiplin dan terus menerus. Tim pelaksana
kegiatan akan terus melaksanakan pendampingan hingga mitra dinilai mampu
memproduksi hasil kegiatan pembenihan lele secara stabil dan kontinyu.

Kata kunci: pembenihan, lele.

Edisi Februari 2015 45


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

ABSTRACT

Partners, UPR Mina Lestari and Mina Mulya, the two groups of catfish breeders
located in Tegal Rejo village Sawit subdistrict and Doplang village in the district of
Teras, Boyolali. UPR Mina Mulya are consisting of 12 people who have catfish
hatchery, while UPR Mina Lestari are consisting of 9 people with the same business.
Both partners group was formed in mid-2011, as the impact of the development of
Regions "Agrominapolitan" in Tegal Rejo village, District of Sawit, Boyolali which
have area of approximately 10 ha in 2010. In the region there are 900 ponds for
aquaculture catfish enlargement. Therefore, catfish hatchery operations who joined
the two partners plays an important role as a pillar of the success of the Minapolitan
area.

Both partners have to understand the spawning technique of catfish brood stock
accordance with CBIB. This is evident from the increase in catfish seed production
in quantity and quality. Quantity of production evidenced by the level of hatchery
spawning results that reach more than 90% and the survival rate of seed catfish
reaches more than 85%. In quality, the resulting seedlings having a uniform size, a
more active so that the seed growth rate increased.

The results achieved are expected to be maintained by the implementing rules in a


disciplined CBIB and continuously. The team will continue to implement assistance
to partner considered capable of producing results catfish hatchery activity stably and
continuously.

Keywords: hatchery, catfish.

PENDAHULUAN Tahun 2013 mencapai 758.455 ton.


Produksi ikan lele dari tahun (KKP, 2014). Kedua mitra kegiatan
ke tahun mengalami peningkatan. pengabdian merupakan dua kelompok
Produksi ikan lele di Indonesia pada pembenih lele yang berlokasi di desa

Edisi Februari 2015 46


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Tegal Rejo kecamatan Sawit dan desa tersebut pada awalnya berjumlah
Doplang kecamatan Sawit, Kabupaten kurang lebih 12 Unit Pembenihan
Boyolali. Kelompok pembenih Mina Rakyat kecil pada tahun 2008. Akan
Mulya beranggotakan 12 unit Usaha tetapi, jumlah UPR ini mengalami
Pembenihan Rakyat (UPR) ikan lele, fluktuasi antara 12 27 UPR, karena
sedangkan Kelompok Mina Lestari serangan penyakit atau kematian benih
beranggotakan 9 usaha Pembenihan secara total di tahun 2010. Usaha ini
Rakyat (UPR) ikan lele. Kedua menggeliat kembali di akhir 2010
kelompok mitra ini terbentuk di (Adiguno Lelono S.Pi, Petugas PPTK,
pertengahan tahun 2011, sebagai Personal komunikasi, 2011).
dampak adanya pengembangan Secara umum, teknik
Kawasan Agrominapolitan di Desa pembenihan lele yang dilakukan oleh
Tegal Rejo, Kecamatan Sawit, anggota kedua mitra masih tertinggal
Boyolali seluas kurang lebih 10 ha jauh dan mengalami banyak masalah
pada tahun 2010. Pada kawasan terutama berkaitan dengan penurunan
tersebut terdapat 900 kolam untuk atau bahkan kegagalan produksi yang
budidaya lele. Oleh karena itu, usaha diakibatkan serangan penyakit;
pembenihan lele yang bergabung produksi yang rendah, mutu yang
dalam kedua mitra tersebut memegang rendah dan kurangnya keseragaman
peranan sangat penting sebagai ukuran benih yang dihasilkan per
penopang keberhasilan Kawasan siklus usaha. Bahkan dari pengalaman
Minapolitan tersebut. pengusaha UPR, apabila dalam satu
Usaha Pembenihan ikan lele kolam pembenihan terkena serangan
atau yang dikenal secara teknis penyakit, maka secara umum
sebagai unit pembenihan rakyat (UPR) kelangsungan hidup benih lele hanya
ikan lele merupakan salah satu usaha mencapai antara 10 20%. Hal ini
yang mulai populer di Kecamatan terjadi pada unit pembenihan rakyat
Sawit, Kabupaten Boyolali. Kelompok anggota dari kedua kelompok mitra
UPR yang memproduksi ikan lele kegiatan.

Edisi Februari 2015 47


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Kepemilikan kolam, secara masa produksi 2 bulan. Bahkan,


umum, UPR Mina Mulya memiliki 2 produksi akan mencapai titik nol pada
(dua) kolam induk dengan 20 pasang saat musim peralihan, karena puncak
induk ikan lele yang sudah kurang serangan penyakit.
layak, 6 (enam) kolam pemijahan dan Selain faktor teknis budidaya
8 (delapan) kolam pendederan, tersebut diatas, kurang optimalnya
sedangan UPR Mina Lestari memiliki produksi benih saat ini juga
4 (empat) kolam induk, 4 (empat) disebabkan faktor sumberdaya
kolam pemijahan dan 7 (tujuh) kolam manusia yang masih kurang. SDM
pendederan. Dari segi produksi, pembenih sebagian besar dengan
jumlah benih yang dihasilkan unit pendidikan SMTA kebawah, dengan
pembenihan rakyat Mina Mulya dan bekal pengetahuan tentang
Mina Lestari masih rendah (kurang pembenihan yang relatif kurang. Oleh
dari 20.000 ekor benih/siklus) dengan karena itu, manajemen produksi yang
kualitas yang rendah, ukuran tidak digunakan dari tahun ke tahun, dari
merata, serta mortalitas yang tinggi UPR yang satu ke UPR yang lainnya
mencapai 70 80 % atau adalah berdasarkan pengalaman dari
kelulushidupan hanya mencapai 20 - lingkungan sekitarnya, misalnya
30 %. penurunan induk, kualitas air dan
Kelulushidupan benih akan lingkungan, penyakit, permintaan
menurun lagi, apabila terjadi serangan pasar, dan sebagainya.
penyakit Lele Nggantung sehingga Dari hasil wawancara dengan
produksi benih merosot tajam, mitra dan observasi lapangan yang
menjadi berkisar antara 10.000 dilakukan oleh tim pengusul
20.000 ekor, tergantung musim atau diketemukan beberapa permasalahan
serangan penyakit. Dengan harga jual yang dihadapi oleh Unit Pembenihan
benih Rp 100/ekor (ukuran 5 - 7 cm), Rakyat Desa Tanjungsari dan
maka diperoleh pendapatan antara Rp Karangsengon di Kecamatan Sawit,
1.000.000 Rp 2.000.000 selama yaitu:

Edisi Februari 2015 48


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

1. Manajemen teknis yang dilakukan ikan lele di wilayah sasaran. Secara


oleh para pengusaha unit Spesifik dimungkinkan karena
pembenihan rakyat sasaran pada kurang/minimnya pengelolaan
saat ini masih berkisar pada penyakit atau manajemen
manajemen pembenihan tradisional kesehatan ikan.
serta hanya berdasarkan pada 4. Produksi yang dihasilkan oleh
kesepakatan lisan dan belum kelompok sasaran sampai sekarang
mempraktekkan manajemen yang ini masih belum mencapai
baik. Kunci permasalahan teknis optimum yaitu sekitar 35 % dari
adalah pada pemijahan induk, kapasitas produksi. Hal ini
pengelolaan penyakit baik pada dikarenakan kesulitan dalam
larva, benih maupun induk, dan memperoleh formulasi teknologi
monitoring kualitas air. yang tepat untuk memperoleh
2. Teknis pemijahan induk yang kelangsungan hidup yang optimal
buruk terindikasi pada sering bagi benih lele (> 70 %), terutama
terjadinya kegagalan pemijahan secara spesifik dari segi
yang selama ini dilakukan secara mamajemen lingkungan budidaya
alami. Hal ini secara spesifik yang diindikasikan pada kondisi
disebabkan induk lele yang matang kualitas air.
telur kurang sempurna, adanya Oleh karena permasalahan
gangguan atau perubahan kualitas tersebut diatas yang sampai saat ini
air dan penurunan kualitas belum teratasi, dan terus terjadi, maka
reproduksi indukan itu sendiri. berakibat pada semakin menurunnya
3. Rendahnya kelulushidupan benih kualitas induk dan kualitas air media
di unit pembenihan rakyat (SR : 10 budidaya, pada akhirnya akan
- 20 %). Hal yang dapat dijadikan berdampak pula pada peningkatan
sebagai tolok ukur adalah masih serangan penyakit dan semakin
tingginya serangan penyakit lele menurunnya produktivitas dan kualitas
nggantung dari Unit Pembenihan dari benih lele yang dihasilkan.

Edisi Februari 2015 49


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Tujuan kegiatan ini adalah dapat pula disebarluaskan ke daerah


perbaikan teknologi pembenihan yang lain di seluruh Indonesia.
berbasis hipophysasi, bioteknologi dan
METODE PEMECAHAN
biofilter pada unit pembenihan rakyat
MASALAH
melalui transfer metode (knowledge)
Dalam rangka menyelesaikan
dan ketrampilan (behaviour),
masalah partner tersebut akan
sekaligus produk luaran fisiknya
digunakan perbaikan teknologi secara
berupa peralatan hipophysasi,
terpadu meliputi rangkaian perbaikan
pembuatan 2 (dua) paket biofilter,
kualitas pemijahan melalui aplikasi
indukan baru lele unggul sebanyak 10
teknik hipophisasi beserta pengelolaan
paket, perbaikan sarana pembenihan
lingkungan pembenihan berbasis
(kolam induk, pemijahan, dan
bioteknologi dan biofilter.
pendederan) serta bahan-bahan habis
Perbaikan kualitas dalam
pakai penunjang (hipophysasi,
pemijahan induk dikembangkan
probiotik, dan lain-lain). Target luaran
melalui aplikasi teknik hipophysasi
fisik maupun non-fisik tersebut
atau flooding hormon gonadotropin
diharapkan mampu meningkatkan
secara eksternal dan intensif pada
produktivitas dan kualitas bibit lele
indukan lele. Teknik hipophysasi
(kelulushidupan > 70 %), serta dapat
secara teknis akan mampu
mengatasi permasalahan penyakit
meningkatkan kualitas dan kuantitas
lele nggantung di Kecamatan Sawit,
pemijahan induk, yang secara spesifik
Kabupaten Boyolali. Hal tersebut akan
akan membantu mengatasi
berdampak pada peningkatan kualitas
permasalahan kematangan telur yang
air, lingkungan serta perbaikan
kurang sempurna, peningkatan derajat
kelangsungan hidup produksi benih
penetasan (hatching rate), dan
kelompok pembenih mitra, serta pada
perbaikan kualitas biologis dari benih,
unit pembenihan rakyat di sekitarnya
termasuk daya tahan terhadap
sehingga mampu berkembang kembali
gangguan penyakit dan resistensi
di daerah Boyolali, dan applikasi ini

Edisi Februari 2015 50


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini biofilter, sekaligus praktek di lapangan


ilakukan melalui kegiatan pelatihan dengan instruktur, bahan beserta
(transfer ketrampilan) serta praktek materi berasal dari tim dan kelompok
langsung di lapangan dengan mitra.
instruktur, bahan beserta materi Dengan aplikasi hipophysasi,
berasal dari tim. diharapkan akan mampu
Pengelolaan lingkungan menghasilkan produksi telur
pembenihan dilakukan dengan (fekunditas) mencapai + 100.000
memanfaatkan produk bioteknologi butir/indukan, dengan derajat
berupa penggunaan probiotik. Dengan penetasan (hatching rate) mencapai +
aplikasi probiotik akan terjadi 80 %. Di sisi lain, perbaikan teknologi
kompetitif antara bakteri yang berbasis bioteknologi dan biofilter
pathogen dan non pathogen, sehingga diharapkan akan mampu menekan
secara spesifik penyakit dapat di tekan penyakit, yang selanjutnya akan
dan pada akhirnya akan mampu pula meningkatkan
mengakibatkan peningkatan produksi kelulushidupan benih menjadi lebih
benih di unit pembenihan rakyat ini. dari 70%. Dengan perbaikan
Hal tersebut ditunjang dengan kelulushidupan tersebut, akan terjadi
penggunaan biofilter pada media perbaikan produksi benih per-siklus
pembenihan sehingga diharapkan akan menjadi 56.000 70.000 ekor benih,
mengatasi permasalahan kualitas air. sehingga dalam satu siklus produksi
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan diperoleh hasil Rp 5.600.000,00 - Rp
melalui kegiatan penyuluhan (transfer 7.000.000,00 atau meningkat sekitar
pengetahuan dan pemahaman) dengan 300 %
materi: manajemen pembenihan dan Oleh karena itu, dengan
kesehatan ikan secara umum beserta perbaikan teknologi pemijahan dan
aplikasi bioteknologi berbasis perbaikan lingkungan pembenihan
probiotik dan biofilter secara khusus. berbasis bioteknologi diharapkan
Kegiatan selanjutnya adalah setting permasalahan dari penyakit yang

Edisi Februari 2015 51


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

diakibatkan oleh bakteri; rendahnya agar menjadi lebih ideal dan sesuai
produktifitas pembenihan lele, dan dengan CBIB. Kemudian
kualitas benih yang kurang baik dapat penyempurnaan sarana penunjang
diatasi, dan sekaligus akan mampu kegiatan budidaya meliputi pembuatan
menjawab kekurangan benih di biofilter, perbaikan instalasi air dan
kabupaten Boyolali. Di sisi lain, listrik. Dalam perbaikan kegiatan non
terjadi pula peningkatan fisik, telah dilakukan serangkaian
perekonomian pembenih lele secara tahapan penerapan teknologi
khusus, pembudidaya perbesaran lele pembenihan dimulai dengan
beserta masyarakat sekitar secara pengadaan induk unggul, perbaikan
umum. Selain itu, penggunaan kualitas pemijahan melalui penerapan
teknologi ini relatif sederhana, mudah manajemen pemeliharaan induk yang
dilakukan (applicable) oleh setiap benar dan pemijahan buatan,
pengusaha unit pembenihan rakyat, penggunakan biofilter dan probiotik
walau berpendidikan rendah serta dalam pengelolaan kualitas air, serta
sedikit banyak mampu mendukung penerapan manajemen pemberian
kondisi lingkungan sekitar budidaya pakan yang tepat dan efektif melalui
melalui teknis budidaya secara ramah penggunakan pakan alami dan buatan
lingkungan. sesuai dengan perkembangan benih.
Kegiatan pemijahan pada budidaya
HASIL DAN PEMBAHASAN
iken lele yang diterapkan dalam
Dalam pelaksanaan kegiatan
kegiatan pengabdian masyarakat di
pengabdian ini telah dilaksanakan 2
kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali
(dua) kelompok/tahap kegiatan yang
adalah pemijahan buatan secara semi
meliputi perbaikan fisik dan perbaikan
intensif, yaitu dilakukan tidak hanya
non fisik (metode/teknik budidaya).
dengan mengandalkan manipulasi
Dalam perbaikan fisik, kegiatan yang
lingkungan, tetapi juga dengan campur
dilaksanakan adalah perbaikan
tangan manusia yang lebih banyak
konstruksi kolam indukan, kolam
terlibat di dalamnya untuk mencapai
pemijahan, dan kolam pembenihan

Edisi Februari 2015 52


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

hasil yang optimal melalui beberapa pemijahan, serta perawatan larva ikan
sentuhan teknologi budidaya. Kegiatan atau benih lele.
utama dari budidaya ikan lele a. Pemeliharaan Induk
pembenihan semi intensif ini Pemeliharaan induk ikan lele
difokuskan pada manipulasi teknik dilakukan secara terpisah antara induk
pemijahan dengan cara memberikan ikan lele jantan dan induk ikan lele
perangsang pada induk ikan lele jantan betina. Pemisahan induk ikan lele
dan betina menggunakan hormon tersebut bertujuan untuk memudahkan
ovaprim atau kelenjar hipofisa melalui pengontrolan, pengelolaan, dan yang
penyuntikan, kemudian induk lele paling utama adalah untuk
yang telah diberikan suntikan hormon menghindari terjadinya pemijahan liar
dimasukkan dalam kolam pemijahan atau diluar kehendak pembudidaya.
agar memijah secara alami. Dengan demikian, tingkat kematangan
Pembenihan ikan lele dengan kelamin induk ikan lele sudah bisa
tenik pemijahan semi intensif ini dipastikan benar-benar siap untuk
memiliki beberapa keuntungan antara memijah.
lain, petani atau pembudidaya ikan Kolam yang digunakan untuk
lele dapat memperkirakan jumlah telur pemeliharaan induk ikan lele berupa
yang akan dihasilkan, dapat kolam semen dengan ukuran masing-
diperkirakan waktu atau saat telur ikan masing untuk induk jantan dan betina
lele akan menetas, pemijahan dapat adalah 3x5 m. Pada salah satu sisi
dilakukan diluar musim memijah, kolam dibuat saluran atau pintu masuk
artinya dengan memiliki peluang air (inlet) pada sisi yang lain secara
untuk melakukan pemijahan sewaktu- bersebrangan dibuat saluran
waktu, maka petani pembudidaya ikan pembuangan atau outlet. Pada pintu
lele dapat menghasilkan keuntungan masuk air dan saluran pembuangan
lebih banyak. Secara garis besar dipasang penyaring agar ikan lele
kegiatan ini meliputi pemeliharaan tidak keluar dari kolam.
induk, pemilihan induk lele siap pijah,

Edisi Februari 2015 53


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Kepadatan penebaran induk yang akan dipijahkan telah benar-


ikan lele di kolam pemeliharaan ini benar siap. Salah satu persyaratan
antara 4-5 kg/ m. Ketinggian air utama yang harus dipenuhi untuk
kolam juga diatur sedemikian rupa memijahkan induk ikan lele dengan
hingga bisa dicapai ketinggian stabil teknik pemijahan secara semi-intensif
60-75 cm. Untuk menjaga kualitas air, adalah induk ikan lele baik jantan
digunakan air yang telah melalui tahap maupun betina telah mencapai umur
penyaringan dengan menggunakan 12 bulan atau 1 tahun. Saat melakukan
biofilter. Debit air yang masuk dijaga seleksi, induk ikan lele ditangkap
selalu stabil yaitu antara 20-25 dengan hati-hati. Cara penangkapan
liter/menit sehingga suplay oksigen induk ikan lele yang dapat dilakukan
terlarut dalam air tetap optimal. adalah dengan menyurutkan air kolam,
Manajemen pemberian pakan hingga induk-induk ikan lele tersebut
induk diatur sedemikian rupa agar berkumpul di kemalir atau kobakan.
pakan yang diberikan memadai Kemudian induk ikan lele tersebut
kualitas dan kuantitasnya. Setiap hari ditangkap menggunakan seser dan
induk diberi pakan buatan (pellet) dimasukkan ke dalam ember atau
dengan kadar protein tinggi (> 30%) wadah yang telah dipersiapkan. Induk
agar diperoleh kematangan induk yang yang lolos seleksi atau masuk kriteria
memadai. Jenis pakan yang diberikan telah siap memijah dimasukkan dalam
berupa pakan buatan berupa pelet kolam pemijahan. Beberapa ciri-ciri
sebanyak 3-5% per hari dari bobot umum induk ikan lele yang siap
induk yang dipelihara. Pakan memijah antara lain:
diberikan dua sampai tiga kali sehari Ciri-ciri induk ikan lele betina yang
pada pagi, sore, dan malam hari. telah siap untuk dipijahkan sebagai
b. Pemilihan Induk berikut.
Pemilihan atau seleksi induk 1. Bagian perut tampak membesar ke
ikan lele perlu dilakukan untuk arah anus dan jika diraba terasa
memastikan bahwa induk ikan lele lembek.

Edisi Februari 2015 54


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

2. Lubang kelamin berwarna dengan berat induk jantan 500 g dan


kemerahan dan tampak agak induk betina 500 g diperlukan satu
membesar. buah kolam pemijahan, dengan ukuran
3. Jika bagian perut secara perlahan 1 x 2 x 0,5 m. Bak atau kolam
diurut ke arah anus, akan keluar pemijahan telah terlebih dahulu
beberapa butir telur berwarna dibersihankan sebelum digunakan
kekuning-kuningan dan ukurannya untuk pemijahan. Kebersihan kolam
relatif besar. pemijahan ini sangat diutamakan
4. Pergerakannya lamban dan jinak. untuk menghindarkan induk ikan lele
Ciri-ciri induk ikan lele jantan yang terserang penyakit. Kolam atau bak
telah siap untuk dipijahkan sebagai pemijahan diisi dengan air bersih
berikut. setinggi 50 - 60 cm. Bagian bawah
1. Alat kelamin tampak jelas dan lebih atau dasar kolam diberi kakaban yang
runcing. terbuat dari kasa/waring yang
2. Warna tubuh agak kemerah- menutupi seluruh dasar kolam,
merahan. sehingga telur yang dihasilkan bisa
3. Tubuh ramping dan gerakannya tertampung dan menempel pada
lincah. kakaban. Untuk mengindari induk
c. Pemijahan ikan lele melompat keluar pada saat
Setelah induk ikan lele selesai melakukan pemijahan, maka bagian
diseleksi, maka langkah selanjutnya atas kolam diberi penutup, misalnya
adalah pemijahan atau perkawinan. dari triplek atau papan kayu.
Kolam pemijahan telah dipersiapkan Pemijahan Buatan
sebelum melakukan seleksi induk, Agar dapat memijah sesuai
sehingga pada saat induk ikan lele dengan target produksi yang
telah lolos seleksi atau telah ditetapkan, induk ikan lele harus
memenuhi kriteria siap memijah bisa dirangsang terlebih dahulu dengan
langsung dimasukkan ke dalam kolam menggunakan zat perangsang. Zat
pemijahan. Untuk setiap pasang induk perangsang yang bisa digunakan

Edisi Februari 2015 55


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

adalah kelenjar hipofisa yang bisa 6. Larutan kelenjar hipophysa


diambil dari donor ikan lele lain. Ikan didiamkan beberapa saat (tidak
yang akan digunakan untuk diambil sampai 1 menit), selanjutnya
kelenjar hipofisanya harus dalam ambil menggunakan spuit (alat
keadaan sehat. injeksi atau alat suntik) dan
Berikut tahapan yang harus kelenjar siap untuk disuntikkan.
diterapkan dalam mengambil kelenjar Selain menggunakan kelenjar
hipofisa dari donor ikan lele lain: hipofisa, perangsangan induk ikan lele
1. Memilihdan menimbang ikan lele agar matang gonad juga bisa
donor sesuai dengan berat induk menggunakan HCG (human
ikan lele yang akan disuntik. chlorionic gonadotropin). HCG
2. Ikan lele donor dipotong tepat banyak tersedia di pasaran, dengan
pada batas bagian kepala dengan merk dagang Ovaprim.
badan. Penyuntikan menggunakan
3. Kepala lele donor dibelah dari kelenjar hipofisa cukup 1 dosis.
arah bukaan mulut, ambil dan Artinya, ikan donor yang akan diambil
bersihkan dari bercak darah dan kelenjar hipofisanya, beratnya sama
lendir. dengan induk ikan lele yang akan
4. Organ atau kelenjar hipophysa disuntik. Namun, jika menggunakan
diambil menggunakan pinset atau Ovaprim, dosisnya sebanyak 0,5 ml/kg
penjepit. Sebelumnya tulang induk yang akan dipijahkan.
penutup organ hipophysa diangkat Penyuntikan harus dilakukan pada
dengan menggunakan tang pagi atau sore hari. Penyuntikan
penjepit. dilakukan pada bagian punggung atau
5. Organ hipophysa digerus atau bagian daging ikan lele yang paling
dihancurkan menggunakan alat tebal dengan kemiringan kurang lebih
penggerus. Sambil digerus, sedalam 2 cm.
pelarut akuabides ditambahkan Setelah selesai tahap
sebanyak 1-2 cc. penyuntikan, maka induk ikan lele

Edisi Februari 2015 56


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

dimasukkan ke dalam bak atau kolam untuk induk betina. Sementara itu,
pemijahan. Induk-induk ikan lele akan kakaban tempat menempel telur-telur
melakukan pemijahan secara alami 8- ikan lele dipindahkan ke dalam kolam
12 jam setelah dilakukan penyuntikan. penetasan yang sudah dipersiapkan.
Biasanya pemijahan akan berlangsung Seluruh kakaban tempat
pada malam hari. Selama proses menempelnya telur ikan lele yang
pemijahan, pengontrolan selalu ditetaskan harus terendam air. Oleh
dilakukan untuk memastikan agar karena itu, kakaban tersebut harus
induk-induk ikan lele tidak melompat dipasang di dasar kolam dengan
keluar saat memijah. pemberat. Telur yang dibuahi dan
d. Penetasan Telur dan Perawatan berpotensi untuk menetas berwarna
Larva kuning cerah kecokelatan, sedangkan
Kolam penetasan dibuat dan telur yang tidak dibuahi berwarna
dipersiapkan bersamaan dengan putih pucat. Penetasan telur ikan lele
persiapan kolam pemijahan. Kolam dipengaruhi oleh suhu air dan suhu
penetasan terbuat dari kolam udara. Suhu udara yang optimum akan
tembok/semen. Kolam penetasan telur membantu mempercepat penetasan
ikan lele diisi dengan air jernih telur, biasanya telur ikan lele akan
setinggi 10 cm. Air yang digunakan menetas dalam waktu 20-24 jam
untuk mengisi kolam penetasan telur setelah terjadi pemijahan.
ikan lele berasal dari air yang telah Bak penetasan telur selalu
disaring menggunakan biofilter dan dikontrol dan dipastikan hingga semua
diendapkan terlebih dahulu selama telur menetas. Selanjutnya, kakaban
tiga hari. diangkat untuk menghindari
Setelah selesai memijah, induk penurunan kualitas air akibat adanya
ikan lele dikembalikan ke dalam pembusukan dari telur-telur yang tidak
kolam pemeliharaan induk. Induk menetas. Derajat penetasan telur (HR)
jantan dikembalikan kedalam kolam dalam kegiatan pembenihan ini
pemeliharan induk jantan, begitu pula mencapai 90 %.

Edisi Februari 2015 57


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Benih atau larva ikan lele yang tingkat kelulushidupan benih lele
baru menetas biasanya berwarna (Trisnawati et al., 2014) serta
kehijauan, kecokelatan, hingga menghemat biaya hingga 28%
kehitaman. Benih atau larva ikan lele (Chilmawati et al., 2014).
tersebut terlihat berkumpul di dasar Pakan alami diberikan 2 kali
kolam atau bak penetasan. Benih akan sehari pada pagi dan sore hari sesuai
mulai bergerak menyebar setelah dengan kebutuhan makan benih ikan
berumur dua hari. Hingga hari ketiga, lele. Pemberian pakan alami pun tidak
benih ikan lele tidak perlu diberi boleh berlebihan, karena jika
pakan, karena masih memiliki pemberiannya berlebihan dan pakan
cadangan pakan yang menempel pada alami tersebut tidak habis, maka akan
tubuhnya, berupa kuning telur. terjadi persaingan kebutuhan oksigen
Pada hari keempat, larva atau di dalam air antara sisa pakan alami
benih ikan lele baru diberi pakan, dengan benih ikan lele. Kekurangan
disamping ukurannya yang sudah posokan oksigen di dalam air akan
bertambah besar, cadangan pakan menggangu pertumbuhan dan
berupa telur yang menempel pada perkembangan ikan lele, bahkan bisa
tubuhnya juga sudah habis atau tidak memicu kematian benih ikan lele.
mencukupi. Pakan tambahan yang Faktor lain yang perlu
sesuai untuk benih ikan lele tersebut diperhatikan selama pemeliharaan
adalah pakan alami yang ukurannya larva adalah kualitas air. Dalam air
sangat kecil karena bukaan mulut media budidaya ditambahkan
benih ikan lele juga masih kecil. probiotik yang berguna menjaga
Pakan alami yang biasa diberikan kestabilan mikro dan makro fauna
untuk benih ikan lele berupa mahluk dalam air. Diharapkan dengan
hidup misalnya, kutu air atau cacing pemberian probiotik ini, bakteri yang
sutera. Kombinasi pakan alami dan bersifat pathogen dapat ditekan
buatan yang diberikan pada benih lele, pertumbuhannya oleh bakteri non-
akan meningkatkan pertumbuhan dan pathogen sehingga bakteri pemicu

Edisi Februari 2015 58


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

timbulnya penyakit pada benih lele (benih lele yang berukuran besar
dapat diminimalisir. Selain itu, memakan yang lebih kecil).
penggantian air juga dilakukan setiap Produksi benih yang dihasilkan
2-3 hari sekali atau tergantung dari dengan teknik pemijahan semiintensif
kebutuhan. Jumlah air yang diganti ini sangat bergantung pada ukuran dan
sebanyak 20-50% dengan cara tingkat kematangan kelamin induk
menyifon (mengeluarkan air secara ikan lele yang dipijahkan. Sebagai
selektif dengan selang) sambil gambaran, untuk pemijahan ikan lele
membuang kotoran. Selang yang yang berasal dari seekor induk ikan
digunakan adalah selang plastik yang lele betina dengan berat 0,5-1 kg maka
lentur dan biasa digunakan sebagai produksi benih ikan lele yang
selang air. dihasilkan berkisar antara 40-50 ribu
Benih siap dipanen setelah ekor.
berumur 2-3 minggu atau mencapai e. Pendederan
ukuran 1-3 cm. Pemanenan dilakukan Benih yang telah diseleksi
pada pagi atau sore hari saat suhu berdasarkan ukuran kemudian
masih rendah agar benih lele tidak dipelihara di kolam pendederan
mengalami stres. Caranya, air di dengan kepadatan 100 ekor/m2.
dalam bak atau kolam disurutkan Kolam pendederan benih lele
secara perlahan, selanjutnya benih menerapkan sistem air mengalir
akan berkumpul di tempat yang paling dengan ukuran 2 x 1 x 1 m dan
dalam. Benih tersebut kemudian dilengkapi pipa goyang untuk
ditangkap secara hati-hati mengatur ketinggian air. Benih lele
menggunakan serok yang halus untuk diberi pakan buatan dengan dosis 3-5
diseleksi berdasarkan ukuran lalu % dari total biomass/hari dengan
didederkan di tempat lain. frekuensi 3 4 kali sehari. Kualitas air
Penyeragaman benih ini bertujuan selalu dijaga dengan cara melakukan
untuk menghindarkan kanibalisme penggantian air setiap 2-3 hari sekali
atau tergantung dari kebutuhan.

Edisi Februari 2015 59


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Jumlah air yang diganti sebanyak 50- Masing-masing Mitra, saat ini
70% dengan cara menyifon. Benih lele telah mempunyai 10 pasang induk
dipanen setelah dipelihara dalam unggul yang dapat menghasilkan
kolam pendederan selama 1,5 2 100.000 120.000 butir telur per
bulan atau apabila telah mencapai pemijahan, dengan hatching rate 90 %
ukuran 3 5 cm. maka dihasilkan benih 90.000
f. Panen 108.000 benih yang baru menetas.
Pemanenan dilakukan pada Dengan kelangsungan hidup sekitar 85
pagi atau sore hari saat suhu masih % maka akan diperoleh benih siap jual
rendah agar benih lele tidak ukuran 5 7 cm sebanyak 76.500
mengalami stres. Caranya, air di 91.800 ekor/siklus produksi dengan
dalam bak atau kolam disurutkan harga Rp 150/ekor. Sehingga dalam
secara perlahan, selanjutnya benih satu siklus produksi diperoleh hasil
akan berkumpul di tempat yang paling Rp. 11.475.000 13.770.000,
dalam. Benih tersebut kemudian meningkat sekitar 300% dari kondisi
ditangkap secara hati-hati awal sebelum paket teknologi
menggunakan serok yang halus untuk pembenihan ini diterapkan.
diseleksi berdasarkan ukuran. Benih
KESIMPULAN DAN SARAN
yang sudah berukuran 5 7 cm siap
Dengan pemijahan buatan
dijual dengan harga Rp 150,- sedang
kuantitas produksi meningkat dengan
benih yang masih kecil dipelihara
jumlah telur yang dihasilkan mencapai
kembali dikolam pendederan.
100.000-200.000 butir/pemijahan,
Kelulushidupan yang dicapai dalam
telur yang menetas (HR) lebih dari 90
kegiatan pembenihan ini mencapai
% dengan tingkat kelulushidupan (SR)
lebih dari 85 %. Benih yang dihasilkan
benih lele > 85 %; secara kualitas,
berukuran hampir seragam dengan
bibit yang dihasilkan mempunyai
pergerakan yang aktif.
ukuran yang seragam, lebih aktif
Estimasi Keuntungan

Edisi Februari 2015 60


INFO ISSN : 0852 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

sehingga laju pertumbuhan benih Kementrian Pendidikan dan


meningkat. Kebudayaan, Sesuai dengan Surat
Estimasi pendapatan mitra Perjanjian Pelaksanaan Penugasan
dengan jumlah benih siap jual ukuran Program Pengabdian kepada
5 7 cm sebanyak 76.500 91.800 Masyarakat Nomor :
ekor/siklus produksi dengan harga Rp 008/SP2H/KPM/DIT.LITABMAS/V/
150/ekor, sehingga dalam satu siklus 2013, tanggal 13 Mei 2013
produksi diperoleh hasil Rp.
DAFTAR PUSTAKA
11.475.000 13.770.000, meningkat
Chilmawati, D., J. Hutabarat, I.
sekitar 300% dari kondisi awal Samidjan, Pinandoyo, V.E.
sebelum paket teknologi pembenihan Herawati. 2014. Budidaya
Cacing Tanah Sebagai Sumber
ini diterapkan. Pakan Alternatif Dalam
Hasil yang telah dicapai Pemeliharaan Lele Dumbo di
Pondok Pesantren Hidayatullah,
tersebut diharapkan terus terjaga Gedawang, Semarang. Jurnal
dengan melaksanakan aturan dalam Saintek Perikanan. Vol. 9, No. 2,
49-52 hlm.
CPIB secara disiplin dan terus
menerus.
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
2014. Laporan Tahunan
Ucapan terima kasih
Direktorat Produksi Tahun 2013.
Penulis menyampaikan terima kasih Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya. Jakarta. 11 hlm.
kepada rekan-rekan Prodi Budidaya
Perairan Jurusan Perikanan FPIK Trisnawati,Y.,Suminto, A. Sudaryono.
2014. Pengaruh Kombinasi
UNDIP atas dukungan dan
Pakan Buatan dan Cacing Tanah
kerjasamanya dan penyandang dana (Lumbricus rubellus) Terhadap
Efisiensi Pemanfaatan Pakan,
kegiatan pengabdian ini, yaitu
Pertumbuhan dan
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kelulushidupan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus). Journal of
Kepada Masyarakat, Direktorat
Aquaculture Management and
Jenderal Pendidikan Tinggi, Technologi, Vol. 3, No.2:86-93.

Edisi Februari 2015 61

Anda mungkin juga menyukai