PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
Penulis marnpu menerapkan proses keperawatan kepada klien
dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes
mellitus di RSP3 GERUNG Lombok Barat.
2.Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ini
adalah agar penulis dapat:
a.Mampu melaksankan pengkajian terhadap klien dengan gangren pada
daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
b.Mampu merumuskan rnasalah dan diagnosa keperawatan yang timbul
dan mungkin timbul pada klien dengan gangren pada daerah
telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
c.Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan klien sesuai dengan prioritas masalah yang bertujuan
membantu mengatasi atau mengurangi masalah klien berdasarkan
rasionalisasinya
d.Mampu menerapkun rencana tindakan keperawatan dalam tindakan
yang nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan pada
salah seorang klien dengan gangren pada daerah telapak kaki
kanan akibat diabetes mellitus
e.Mampu menilai hasil dari pencrapan asuhan keperawatan yang
telah dilakukan dalam memenulii kebutuhan klien
f.Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes
mellitus dalam bentuk karya tulis.
C.Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ini adalah metode dengan pendekatan studi kasus. Teknik
pengumpulaa data yang digunakan adalah :
1. Wawancara
Tanya jawab yang digunakan khususnya kepada klien dan
keluarga mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi saat ini.Riwayat kesehatan sekarang dan riwayat
kesehatan keluarga. Disamping itu wawancara dilakukan kepada
tim kesehatan lainnya, guna menunjang data yang telah
didapatkan.
2.Observasi
Yang dilakukan pada saat observasi, diantaranya tanda-tanda
vital, keadaan umum, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga
diperoleh data yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan
keperawatan pada klien.
3. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
4. Studi Dokumenter
Data yang didapatkan olch penulis diantaranya berasal dari
dokumen klien dan keluarganya di ruangan, baik tentang masalah
kesehatan, maupun tentang masalah keperawatannya.
5. Studi Pustaka
Menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah
baik tentang penyakit maupun keperawatannya.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan karya tulis ini
adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara kasus yang nyata dengan
teori yang ada dalam proses pemberian asuhan keperawatan.
A. Definisi
Diabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat hormonal yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf, dan pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir
dalam pemeriksaan dengan microscope elektron.
B. Etiologi
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes
Mellitus Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh distruksi
sel b pulau langerhans akibat proses autoimun sedangkan Non
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes Mellitus
Tidak Tergantung Insulin (DMTTI)disebabkan kegagalan relatif
sel bdan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah
turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan
glukosa oleh jaringan perifer untuk memperlambat produksi
glukosa dalam hati. Sel btidak mengembang, resistensi insulin
ini sepenuhnya artinya terjadi defisiensi relatif insulin,
ketidak mampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin
pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel b mengalami
desensitifitas terhadap glukosa.
C. Fatofisiologi
Diabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien
dengan diabetes tipe II dapat diperlihatkan rentang gejala dan
ringan, gejala tidak spesifik sampai koma.Semua ini ditandai
pucat piloereksi takikardi kususfilus semutan sekitar
mulut diplopia sakit kepala koma. semua ini dapat
mengakibatkan hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan
kefoasidosis diabetik tetapi beresiko terhadap hipoglikemi,
hiperasmolar non kefosis terjadi tanda-tanda klasik :
a. Poli uria
b. Poli dipsia
c. Poli fagia
D. Manifestasi Klinis
Diagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan
adanya gejala khas berupa poli fagia, poli uria, polidipsia,
lemas dan berat badan menurun gejala lain yang mungkin
dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur
danimpotensi pada pria serta pruritas vulva pada wanita.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan
resiko tinggi untuk diabetes mellitus , yaitu klp dengan usia
dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi,
riwayat keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan
berat badan bayi > 4000 gr riwayat diabetes mellitus pada
kehamilan disepidemia
F. Komplikasi
1. Akut
a. Koma hipoglikemi
b. Keto asidosis
c. Koma hiper esmolar non ketosik
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopati
c. Neuropati diabetik
d. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan
infeksi saluran kemih
e. Kaki diabetik
G. Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus
bertujuan untuk menghilangkan keluhan gejala diabetes
mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk
mencegah kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan
tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan
mandiri, untuk pasien berumur 60 tahun keatas sasaran glukosa
darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah
makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah
perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemik dan
penyuluhan.
2.Diagnosa keperawatan
o Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan
dengan poliuri dehidrasi
o Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan
insulin dan aktifitas
o Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan
diri
I.Pengkajian
1. Biodata
a.Biodata Klien
Nama : Tn.M
Suku : Sasak
Umur : 76 Th
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Dagang
Alamat : Rumak Timur Utara Desa Rumak Kecamatan Kediri
Lama bekerja : Tidak Terkaji
Tanggal masuk RS : 20-3-2017
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajia : 20-3-2017
Agama : Islam
Sumber Informasi : Anak,pasien,rekam medik
II.Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan terdapat nanah
pada lukanya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1mgg yll kaki kanan pasien terdapat luka yang awalnya
berawal dari gatal gatal.awalnya klien mengira luka itu
disebabkan oleh penyakit asam urat lalu kemudian digaruk dan
terjadi infeksi.Luka klien hanya dibersihkan oleh air hangat
saja dan didiamkan selama 1 malam pada keesokan harinya luka
pada kaki klien bertambah besar dan membusuk, klien hanya
diperiksa ke mantri terdekat.Klien pergi ke mantri selama 3
hari tetapi luka klien brtambah parah dan klien dirujuk ke RSU
untuk dirawat. Pada saat pengkajian luka pada kaki klien masih
basah dan klien mengatakan nyeri tersebut sering dirasakan
oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak
dan nyeri berkurang apabila klien beristirahat.
c.Riwayat Kesehatan Dahulu
Anak Klien mengatakan bahwa sejak 3bln yll klien
mengetahui dirinya mengidap penyakit kencing manis dia belum
pernah mengalami penyakit seperti yang dideritanya inidan
hanya sekarang klien mengalami luka akibat diabetes mellitus
d.Diagnosa medis Medis pada saat masuk MRS,pemeriksaan penunjang
dan tindakan yang telah dilakukan.
DM Tipe II Ganggren Pedis dd Abses.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan : DL,GDS,
Tindakan yang telah dilakukan:IVFD RL 20 Tpm,Injeksi
Ceftriaxone 2x1 gr,Injeksi Ranitidin
2x1mg,Injeksi Metronidazole 3x1
gr,Debridemen,Puasa 6 Jam
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
selama di rumah sakit, BAB tidak tentu.
IV.Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1.Bentuk Dada simetris
2.Pola Nafas
a. Frekwensi Nafas: 22 x/mnt
3.Gerakan Pernafasan: Normal
Palpasi
1.Tractil Fremitis/ Fremitus Vokal:Normal
Perkusi
Batas Kanan : paru-Hati,Normal
Batas Kiri: Dari atas kebawah ditemukan sonor/resonan(paru-
Lambung)
Auskultasi
Bunyi Nafas
a.Normal
Vasikuler disemua lapang paru normal,bersifat halus
nada rendah insprisai lebih panjang dengan ekspirasi
Brochial di atas manubarium bersifat kasar nada tinggi
inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
Brocho vesikuler di ruang interkostal pertama dan kedua
area interskapula,nada sedang lebih kasar dari
vesikuler,inspirasi sama dengan ekspirasi
b.Abnormal : tidak terdengar suara stridor/wheezing/ronchi
c.Resonan local : Normal
Penginderaan
1.Mata(Penglihatan)
D. Personal
Hygiene 2 x/hari 1 x/hari
Mandi 2 x/hari 1 x/hari
Gosok Gigi 2 x/hari 1 x/hari
Ganti mandiri dengan bantuan
pakaian - -
Cara
Keluhan
V. Data Penunjang
Therapy
Infus RL : 20 tts/menit
Injeksi Ceftriaxone : 2 x 1 gr
Injeksi Ranitidin : 2 x 1 ampul
Injeksi Metronodazole : 3 x 1 gr
Debridemen
DO :tampak ada
luka gangren
Nekrotik jaringan
bernanah
gangren
- Klien ganggren
tampak
meringis
kesakitan
kanan klien
tampak sulit
Pola aktifitas terganggu
digerakan
karena adanya
luka gangren
di telapak
kaki
- ADL
dibantu
3 Gangguan Gangguan o Ubah o Dengan Tgl. 20 Maret 2017, Pkl. Tgl. 20 Maret
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
aktifitas Mobilitas posisi mengubah 0910WIB 2017
sehari-hari fisik badan posisi Mengubah posisi tidur Pkl. 0930 WIB
sehubungan teratasi klien tidur 1 klien o Klien mengeluh
dengan dalam o Latih jam 1x, kakinya masih
adanya waktu 1 klien maka akan Pkl.0915 WIB sulit digerakan
kesulitan minggu dalam dapat Melatih klien dalam karena sakit
bergerak perawatan melakukan mencegah melakukan pergerakano ADL dibantu
yang dengan pergerakan terjadiby sedikit demi sedikit
ditandai kriteria sedikit d a
dengan : : emi decubitus
DS o Kaki sedikit o Diharapk
: Klien klien an dengan
mengeluh dapat melatih
kakinya digerakan sedikit
sulit dengan demi
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
digerakan bebas sedikit
Do o ADL maka
: - Kaki dapat klien
kanan klien mandiri, dengan
tampak yaitu sendiriny
sulit Klien a dapat
digerakan dapat melakukan
karena ada mandi aktifitas
luka sendiri
gangren BAK dan
ditelapak BAB
kaki dengan
- ADL sendiri
dibantu Menggant
i pakaian
N DIAGNOSA P E R E N C A N A A N IMPLEMENTASI EVALUASI
o
.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALI
SASI
1 2 3 4 5 6 7
sendiri
CATATAN PERKEMBANGAN
3 3S : Penulis
Klien mengeluh kakinya sulit
digerakan
O :
Kaki kanan klien tampak
sulit digerakan karena ada
luka ganggren ditelapk kaki
ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-
hari
P :
Ubah posisi tidur klien
setiap 1jam sekali
Latih klien falam
melakukan pergerakan
sedikit demi sedikit
1 22 Maret 1 S: Penulis
2017 Klien mengeluh nyeri pada
derah telapak kaki
kananberkurang
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan rasa nyaman nyeri
P :
Kaji tingkat nyeri klien
dengan skala nyeri
Berikan therapy pronalges
3 x 1 amp
Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin
s
2 2 Penulis
S :
Klien menegluh ada luka
ditelapk kaki kanan
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan integritas kulit
P :
Bersihkan luka dengan
NaCl
Berikan therapy
Ceftriaxone 2 x1 gr
Berikan Therapy
metronidazole 3 x 500 ml
I :
Membrsihkan luka dengan
NaCl
Memberikan therapy
Ceftriaxone 1 gr/IV dan
metronidazole 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada
lukanya
3 3 S : Penulis
Klien mengeluh kakinya
sulit digerakan
O :
Kaki kanan klien tampak
sulit digerakan karena ada
luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A :
Gangguan aktifitas
sehari-hari
P :
Ubah posisi tidur klien
setiap 1 jam sekali
Latih klien dalam
pergerakan sedikit demi
sedikit
3 23 Maret 1 S: Penulis
2017 Klien mengeluh nyeri pada
derah telapak kaki kanan
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan rasa nyaman nyeri
P :
Kaji tingkat nyeri klien
dengan skala nyeri
Berikan therapy ketorolax
3 x 1 amp
Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin
I :
Mengkaji tingkat nyeri
klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
2 S : Penulis
Klien menegluh ada luka
ditelapk kaki kanan
O :
Tampak adanya luka
gangren
Klien tampak meringis
kesakitan
A :
Gangguan integritas kulit
P :
Bersihkan luka dengan
NaCl
Berikan therapy
Ceftriaxone 2 x1 gr
Berikan Therapy
metronidazole 3 x 500 ml
3 S : Penulis
Klien mengeluh kakinya
sulit digerakan
O :
Kaki kanan klien tampak
sulit digerakan karena ada
luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A :
Gangguan aktifitas
sehari-hari
P :
Ubah posisi tidur klien
setiap 1 jam sekali
Latih klien dalam
pergerakan sedikit demi
sedikit
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mempercepat
proses penyembuhan pada klien yang dilaksanakan melalui
pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahap yaitu
Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang meliputi berbagai aspek yaitu biopsiko sosial
dan spiritual serta hasilnya dapat didokumentasikan dalam
bentuk karya tulis.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan
yang telah ditegakkan, yang disamping itu pula harus
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari
kerjasama yang baik ataupun peran serta yang baik dari
perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.
B. Saran
1. Klien hendaknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran
demi perbaikan keadaannya dan menghindari faktor-faktor
yang dapat menimbulkan serangan ulang yang lebih buruk.
2. Keluarga dapat memberikan saran ataupun peringatan pada
klien bila melanggar apa-apa yang sudah dianjurkan.
3. Ruangan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara
lebih baik lagi untuk hasil yang optimal, lebih
melengkapi sarana..yang ada kasusnya yang terkait dengan
gangren akibat diabetes mellitus. Serta kerjasama antar
tim perawat dan tim kesehatan, klien dapat. dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (diharapkan).