Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ENTREPRENEURSHIP

KOMUNIKASI & INTERPERSONAL (KEPEMIMPINAN)

Pembimbing :
Hindyah Ike S.Kep. Ns.,M.Kep

Nama kelompok 7 :

Ifa Murzaeni (14.321.0019)


Muhammad Sutejo N (14.321.0032)
Sari Murdiyani (14.321.0042)
Titik Rahmatul Fatma (14.321.0046)

IV A-Keperawatan

S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
TAHUN 2016

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmatNya kepada kita semua, terutama kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Komunikasi & Interpersonal
(Kepemimpinan) dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membimbing semua umatnya dari zaman kebodohan menuju
zaman yang dipenuhi ilmu yang bermanfaat seperti sekarang ini.
Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Bpk H.Bambang Tutuko, SH., S.Kep. Ns, selaku ketua STIKES Icme
Jombang.
2. Ibu Inayatur Rosyidah S.Kep. Ns.,M.Kep, selaku ketua prodi S1 Keperawatan
STIKES Icme Jombang.
3. Ibu Hindyah Ike S.Kep. Ns.,M.Kep, selaku pembimbing dan dosen mata
kuliah Entrepreneurship.
Penulis sangat bersyukur akan terselesaianya makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua, terutama bagi penulis sendiri. Amin
Wassalamu,alaikum Wr. Wb

Jombang,05 Maret 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi .................................................................................................. 3
2.2 Teori Kepemimpinan ............................................................................. 4
2.3 Syarat-syarat Kepemimpinan ................................................................ 6
2.4 Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik ....................................................... 7
2.5 Keemimpinan dan Kearifan Local ........................................................ 8
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 9
3.2 Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah
tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk
Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak
untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok
& lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang
relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin?
2. Adakah teori teori untuk menjadi pemimpin yang baik?
3. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?
4. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
5. Bagaimana hubungan kearifan lokal dengan kepemimpinan?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui hakikat menjadi seorang pemimpin


2. Mengetahui teori-teori untuk menjadi pemimpin yang baik
3. Mengetahui syarat-syarat kepemimpinan
4. Mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang baik
5. Mengetahui hubungan kearifan lokal dengan kepemimpinan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Hakikat Seorang Pemimpin
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin,beberapa diantaranya :

Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan


wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi
demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para
bawahannya.Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius,
dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara
kumulatif,kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yang berlainan.
Sedangakan menurut Pancasila,Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh
yang mendorong, menuntun,dan membimbing asuhannya.Dengan kata lain,
beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
a) Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang
orang yang dipimpinnya.
b) Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang orang yang
dibimbingnya.
c) Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

3
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu
tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan
segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi
mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang
yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk
mengurus atau mengatur orang lain.

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan


sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a) Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan
administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
b) Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling, dsb.

2.2 Teori Kepemimpinan


Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar
nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa
teori tentang kepemimpinan antara lain :
a) Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri.Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan
yang kemudian teori ini dikenal dengan The Greatma Theory.Dalam
perkembanganya,teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir
psikologi yang berpandangan bahwa sifat sifat kepemimpinan tidak seluruhnya
dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.
Sifat sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

4
b) Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian,perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan
teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal:
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang
pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan,
memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan
bawahan.
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin
yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat ,
bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana
pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula.
c) Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan,
sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku
orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut
bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
d) Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan
harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan
bawahan.
e) Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran
yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas,dapat diketahui bahwa


teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan
(Leadership Style),yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya

5
dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya.Gaya kepemimpinan adalah
cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi,dan berinteraksi dengan orang
lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa
berbedabeda atas dasar motivasi,kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau
orang tertentu.Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang
positif dan negatif,dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka
memotivasi karyawan.Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan
pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah
digunakan gaya kepemimpinan yang positif.Sebaliknya jika pendekatannya
menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya
kepemimpinan negatif.Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang
diterima dalam banyak situasi,tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

2.3 Syarat-syarat Kepemimpinan

Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpina antara lain:

1) Kekuasaan

Kekuasaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang


kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan
untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.

2) Kewibawaan

Kewibawaan merupakan keunggulan,kelebihan,keutamaan,sehingga


pemimpin mampu mengatur orang lan dan patuh padanya.

3) Kemampuan

Kemampuan adalah sumber daya kekuatan,kesanggupan dan kecakapan


secara teknis maupun sosial,yang melebihi dari anggota biasa.Sementara

6
itu stodgill yang dikutip James A.Lee mengatakan pemimpin itu harus
mempunyai kelebihan sebagai persyaratan,antara lain:

a. Kepastian,kecerdasan,kewaspadaan,kemampuan berbicara,kemampuan
manilai.

b. Prestasi,gelar kesarjanaan,ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.

c. Tanggung jawab,berani,tekun,mandiri,kreatif,ulet, percaya diri, agresif.

d. Partisipasi aktif,memiliki stabilitas tinggi,kooperatif,mampu bergaul.

e. Status,kedudukan social ekonomi cukup tinggi dan tenar.

2.4 Ciri-ciri Kepemimpinan yang baik


WA. Gerungan menjelaskan bahawa seorang pemimpin paling tidak harus
memiliki 3 ciri :
1) Penglihatan sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang
timbul dalam masyarakat sehari-hari.
2) Kecakapan berfikir abstrak
Dalam seorang pemimpin harus mempubyai otak yang cerdas,intelegensi
yang tinggi.Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan
memutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya,sehingga
bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3) Keseimbangan emosi
Orang yang mudah naik darah ,membuat ribut menandakan emosinya
belum mantap dan tidak memiliki keseimbangan emosi.Orang yang
demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus mampu
membuat suasana tenang.Maka seorang pemimpin harus mempunyai
keseimbangan emosi.

7
2.5 Kepemimpinan dan Kearifan Local
Kearifan local yaitu spirit local genius yang disepadankan maknanya
dengan pengetahuan, kecerdikan,kepandaian, keberilmuan, dan kebijaksanaan
dalam pengambilan keputusan dan berkenaan dengan penyelesaian masalah yang
relative pelik dan rumit,
Dalam suatu local (daerah ) tentunya selalu diharapkan kehidupan yang
selaras, serasi dan seimbang (harmonis). Kehidupan yang penuh kedamaian dan
suka cita. Kehidupan yang dipimpin oleh pimpinan yang dihormati bawahannya.
Kehidupan yang teratur dan terarah yang dipimpin oleh pimpinan yang mampu
menciptakan suasana kondusif.
Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah
tidaklah boleh didiamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan.
Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi
setiap masalah yang muncul.
Manusia di besarkan masalah. Dalam kehidupan local masyarakat, setiap
masalah yang muncul dapat ditanggulangi dengan kearifan local masyarakat
setempat. Contohnya adalah masalah banjir yang di alami masyarakat di berbagai
tempat. Khususnya di Bali, seringkali terjadi banjir di wilayah Kuta. Sebagai
tempat tujuan wisata dunia tentu hal ini sangat tidak menguntungkan. Masalah ini
haruslah segera ditangani. Dalam hal pembuatan drainase dan infrastruktur
lainnya, diperlukan kematangan rencana agar pembangunan yang dilaksanakan
tidak berdampak buruk. Terbukti, penanggulangan yang cepat dengan membuat
gorong gorong bisa menurunkan debit air yang meluber ke jalan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang
tak dapat dipisahkan.Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan
suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.Pemimpin yang berhasil hendaknya
memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan
yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat sifatnya,
atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin


bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya,tapi dari kekuatan pribadinya.
Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk
memperbaiki orang lain.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

3.2 Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kepemimpinan-fungsi-
sejarah.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/

iv
10

Anda mungkin juga menyukai