Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH DESMINORE DENGAN AKTIFITAS BELAJAR

MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER II STIKES

ICME JOMBANG 2017

1.1 Latar Belakang

Menstruasi merupakan perdarahan periodik sebagai

bagian integral dari fungsional biologis wanita sepanjang

siklus hidupnya (Kusmiran, 2011). Proses menstruasi

berpotensi menimbulkan masalah pada wanita. salah satu

masalah yang sering di alami yaitu nyeri, sifat dan tingkat

rasa nyeri bervariasi, mulai dari nyeri ringan sampai dengan

nyeri yang sangat berat. Kondisi tersebut di sebut dengan

Desminore, Desminore merupakan suatu fenomena

simtomatik meliputi nyeri abdomen, kram, sakit punggung

serta gejala gastrointestinal seperti mual, dan diare

(Kusmiran, 2011).

Angka kejadian dismenore di dunia cukup tinggi yaitu

diperkirakan 50% dari seluruh wanita di dunia mengalami

dismenore dalam setiap siklus menstruasi. Remaja

melaporkan nyeri dismenore sebanyak 12% nyeri haid sudah

parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% nyeri haid ringan. Di

indonesia diperkirakan 55% wanita usia produktif yang

menderita dismenore (Callis, 2009).


Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari

masa anak-anak menuju masa dewasa yang berjalan antar

umur 12-21 tahun dan ditandai dengan adanya perubahan

aspek fisik, psikis dan psikosoial. (Dewi, 2012,). Salah satu

perubahan fisiologis yang di alami pada masa remaja yaitu

menstruasi, menstruasi merupakan perdarahan periodik

sebagai bagian integral dari fungsional biologis wanita

sepanjang siklus kehidupannya (kusmiran, 2011). Banyak

remaja mengalami ketidaknyamanan fisik atau merasa

tersiksa selama menstruasi. Salah satu ketidaknyamanan fisik

yang mengganggu aktifitas sehari-hari saat menstruasi yaitu

dismenore (Kasdu, 2005).

Dismenore adalah suatu fenomena simptomatik meliput nyeri

abdomen , kram, sakit punggung dan gelaja gastrointestinal seperti mual dan

diare hal ini dapat terjadi sebagai gejala dari menstruasi. Dismenore dibagi

menjadi dua macam yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.

Dismenore primer yaitu dismenore tanpa disebabkan oleh kelainan patologis,

biasanya timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri seiring dengan

berjalannnya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh. Dismenore

sekunder yaitu dismenore yang di sebabkan oleh kelainan patologis seperti

infeksi rahim, kista, polip, tumor sekitar kandungan, serta kelainan kedudukan

rahim yang mengganggu organ dan jaringan sekitarnya (kusmiran, 2011).

Anda mungkin juga menyukai