FORMAT-BUKU-PEDOMAN KEU BOK 16maret PDF
FORMAT-BUKU-PEDOMAN KEU BOK 16maret PDF
PETUNJUK
PELAKSANAAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN
BANTUAN
OPERASIONAL
KESEHATAN
(TUGAS
PEMBANTUAN)
TAHUN 2011
DIREKTORAT JENDERAL
1
BINA GIZI DAN KIA
KATA PENGANTAR
Agar pelaksanaan BOK berjalan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Bantuan Operasional
Kesehatan (Tugas Pembantuan) yang dapat menjadi acuan bagi Pengelola
BOK Tingkat Kabupaten/Kota, terutama dalam pengelolaan dana melalui
mekanisme Tugas Pembantuan.
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Tujuan
C Sasaran
D Dasar Hukum
BAB VI PENUTUP
3
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APF Aparat Pengawasan Fungsional
ATK Alat Tulis Kantor
BA Berita Acara
BOK Bantuan Operasional Kesehatan
Dinkes Dinas Kesehatan
Ditjen Direktorat Jenderal
DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
GU Ganti Uang
GUP Ganti Uang Persediaan
KPPN Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jampersal Jaminan Persalinan
Kabag Kepala Bagian
Kabid Kepala Bidang
Kasubid Kepala Sub-Bidang
Kemenkes Kementerian Kesehatan
Kemenkeu Kementerian Keuangan
KPA Kuasa Pengguna Anggaran
LS Langsung
PA Pengguna Anggaran
PB Pengguna Barang
Perpres Peraturan Presiden
Permenkeu Peraturan Menteri Keuangan
Permenkes Peraturan Menteri Kesehatan
4
Poskesdes Pos Kesehatan Desa
Posyandu Pos Pelayanan Terpadu
PPK Pejabat Pembuat Komitmen
PP-SPM Penguji dan Penandatangan Surat Perintah
Membayar
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu Puskesmas Pembantu
SAI Sistem Akuntansi Instansi
SAK Sistem Akuntansi Keuangan
Sesditjen Sekretaris Direktorat Jenderal
Setditjen Sekretariat Direktorat Jenderal
SIMAK BMN Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara
SK Surat Keputusan
SPM Surat Perintah Membayar
SPP Surat Permintaan Pembayaran
SP2D Surat Perintah Pencairan Dana
SPP UP Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
SP3 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
SPTB Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja
SPTJM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
TOR Term of Reference
TP Tugas Pembantuan
TUP Tambahan Uang Persediaan
UAKPA Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
UU Undang-Undang
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU
DAN ANAK
NOMOR : HK.03.05/BI.3/607/2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (TUGAS
PEMBANTUAN)
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU
DAN ANAK
TAHUN 2011
7
Kesehatan Ibu dan Anak;
8
10. Permenkeu Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI
DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN
KEUANGAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (TUGAS PEMBANTUAN)
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK TAHUN 2011
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan Di : Jakarta
Pada Tanggal : 28 Pebruari 2011
Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Yang Menjalankan Tugas dan Fungsi
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak,
Tembusan
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI
2. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
3. Inspektur Jenderal Kementrian Kesehatan
4. Sekretaris Jenderal Kementrian Kesehatan
5. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan
6. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan setempat
7. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
11
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
D. Dasar Hukum
12
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang
Dekonsensentrasi dan Tugas Pembantuan;
13
E. Pengertian
3. Tugas Pembantuan
Adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau
desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten atau kota
dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten atau kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
5. Belanja Barang
Adalah pengeluaran untuk menampung pembelian alat tulis
kantor (ATK) dan penggandaan, pembelian konsumsi rapat,
biaya transportasi, pembelian bahan kontak dan pemeliharaan
ringan.
14
6. Biaya Transportasi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tempat
kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan
jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu, baik
menggunakan sarana transportasi umum atau sarana
transportasi yang tersedia di wilayah tersebut atau
penggantian bahan bakar minyak atau jalan kaki ke desa yang
terpencil/sangat terpencil.
7. Pemeliharaan Ringan
Adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pemeliharaan ringan Puskesmas dan jaringannya, meliputi:
pemeliharaan ringan alat kesehatan Puskesmas, sarana
sanitasi dan air bersih Puskesmas, sarana instalasi listrik
Puskesmas, sarana dan ruang pelayanan Puskesmas serta
pembelian barang lainnya seperti seprai, ember dan sapu.
9. Uang Harian
Adalah uang yang dapat digunakan sebagai uang makan dan
uang saku petugas.
15
BAB II
PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
A. Pengelolaan
17
3. Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelola Keuangan
18
4) Mengajukan usulan permohonan persetujuan UP dan
TUP melalui KPA kepada Kanwil Perbendaharaan
Kementerian Keuangan.
5) Menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran berupa laporan SAI (bulanan, semesteran
dan tahunan) kepada Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA E-1).
6) Melakukan pemantauan atas pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan anggaran yang dipimpinnya.
7) Mempertanggungjawabkan atas kebenaran materiil dan
akibat yang timbul dari keputusan yang dibuat.
8) Mengesahkan penutupan buku kas umum pada setiap
akhir bulan; melakukan pemeriksaan kas intern
Bendahara Pengeluaran dan membuat berita acara
sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 bulan.
9) Menyelesaikan Tindak Lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional.
19
3) Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen
pendukung SPP sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
4) Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA
untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak
melampaui batas pagu anggaran.
5) Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan atau
kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator
kinerja.
6) Memeriksa pencapaian tujuan dan atau sasaran
kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang
tercantum dalam DIPA berkenaan.
d. Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan
dan mempertanggung jawabkan uang untuk pelaksanaan
APBN.
Mempunyai tugas :
1) Melaksanakan tugas kebendaharaan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2) Memungut dan menyetorkan penerimaan pajak-pajak
ke Kantor Kas Negara.
3) Membuat laporan keadaan kas bulanan untuk disahkan
PPK dan mengirim ke KPA.
4) Memberi copy dokumen SPM dan SP2D kepada
Petugas SAK (UAKPA) dan SIMAK-BMN.
20
e. Pengelola Keuangan Puskesmas
Setiap Puskesmas terdapat satu petugas sebagai pengelola
keuangan Puskesmas. Petugas tersebut sebagai staf
Bendahara Pengeluaran yang bertugas di Puskesmas.
Mempunyai tugas :
1) Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran
terhadap uang yang dikelolanya ke dalam Buku Kas
Tunai dan mempertanggungjawabkan dan melaporkan
dalam format Surat Pernyataan Tanggung jawab
Belanja (SPTB)
2) Mempertanggungjawabkan uang yang diterima dalam
waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
penyelenggaraan kegiatan selesai dilaksanakan
dengan menyerahkan:
a. SPTB kepada Bendahara dengan lampiran asli
bukti-bukti pengeluaran di Puskesmas,
b. Laporan penyelenggaraan termasuk jumlah
anggaran dan biaya yang digunakan dalam kegiatan
dimaksud,
c. Pengembalian sisa uang yang tidak digunakan (bila
ada).
3) Membuat laporan pada akhir bulan sebagai
pertanggungjawaban atas penetapannya sebagai
Pengelola Keuangan Puskesmas.
21
2) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dan
barang secara berkala (bulanan, semesteran dan
tahunan);
3) Memantau pelaksanaan akuntansi keuangan dan
barang;
4) Menyiapkan rencana dan jadual pelaksanaan SAK dan
barang berdasarkan target yang ditetapkan;
5) Menerima data SIMAK-BMN dari petugas akuntansi
barang;
6) Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal
antara Laporan Barang dengan Laporan Keuangan;
7) Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dengan
KPPN setiap bulan;
8) Menelaah dan menandatangani Laporan Keuangan
UAKPA;
9) Menyusun Laporan keuangan tingkat UAKPA Semester
I dan II.
10) Menyampaikan Laporan Keuangan UAKPA dan ADK
(Arsip Data Komputer) ke :
KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara)
dalam berupa file kirim;
UAPPA/B-W Propinsi (Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran/Barang Wilayah) berupa Back
Up data;
UAPPA/B-E1 (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran/Barang Eselon-1 Ditjen Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak) berupa Back Up data;
22
Bagan 1
Struktur Organisasi Pelaksana Anggaran
Satker Tugas Pembantuan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota TA.2011
BUPATI / WALIKOTA
PP-SPM
Penguji SPP
Panitia Pengadaan dan PEJABAT
Panitia Penerimaan/
Pemeriksaan PEMBUAT
KOMITMEN
KOM
KOMITMEN Penanggung
Jawab
Unit Akuntansi Kuasa BENDAHARA Kegiatan
Pengguna Anggaran /
PENGELUARAN
Barang (UAKPA/B)
PENGELOLA
KEUANGAN
PUSKESMAS
23
4. Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
a. Bupati / Walikota
1) Menetapkan dengan Surat Keputusan Penunjukan KPA;
2) Menyerahkan DIPA kepada KPA
24
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
1) Mengajukan usulan permohonan dispensasi TUP,
perubahan UP dan pembayaran UP diatas Rp.10 juta
kepada KPA;
2) Mengajukan SPP - UP, TUP, GUP, LS dan NIHIL kepada
Pejabat Penandatangan SPM.
25
Perubahan UP diluar ketentuan tersebut diatas
ditetapkan oleh :
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan untuk
perubahan UP setinggi-tingginya Rp. 500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah)
e. Bendahara Pengeluaran
Setelah diterbitkannya SP2D oleh KPPN, Bendahara
Pengeluaran menindaklanjuti sesuai dengan tugas-tugas
kebendaharaan :
1) Menerima, menyimpan dan membayar uang sesuai
persetujuan PPK. Pembayaran dapat dilakukan kepada
satu rekanan tidak boleh melebihi Rp. 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah) kecuali untuk pembayaran honor dan
perjalanan dinas.
2) Melakukan pencatatan / pembukuan ke dalam BKU dan
BKP sesuai mutasi keuangan yang dilaksanakan.
3) Melakukan pungutan dan menyetorkan pajak-pajak atas
pembebanan yang dikenai pajak-pajak.
4) Mengeluarkan dana ke Pengelola Keuangan Puskesmas
26
f. Pengelola Keuangan Puskesmas
1) Menerima uang dari Bendahara Pengeluaran,
membayar, mencatat/membukukan, mempertanggung-
jawabkan;
2) Tata cara dan syarat pengajuan uang
a) Menyampaikan rencana kegiatan hasil Lokakarya Mini
dengan melampirkan Kerangka Acuan Kerja/TOR
beserta rincian biaya kepada Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sebagai bahan
pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TUP) ke
Kanwil Perbendaharaan/KPPN.
b) Dalam pengajuan uang Pengelola Keuangan
Puskesmas dengan diketahui Kepala Puskesmas
mengajukan surat permohonan uang kepada Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
c) Uang yang diterima oleh Pengelola Keuangan
Puskesmas dipergunakan sesuai rencana dan dalam
pembayarannya diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Untuk lebih jelas dan rinci dapat dilihat pada alur berikut
27
Bagan 2
Alur Mekanisme Hubungan Kerja Pelaksanaan Anggaran pada Satuan
Kerja Tugas Pembantuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Penandatangan SPM
SPM
Penguji SPP KPPN
Setuju
3 4
2
SP2D 5
BENDAHARA
PENGELUARAN
PENGELUARAN
1
Pengelola
Keuangan
Puskesmas
28
3) Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dapat
dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan
sebagai KPA;
5. Mekanisme Pembayaran
29
Rencana Anggaran Biaya kepada PPK guna pengajuan
TUP ke Kanwil DJPB.
2) Selanjutnya Kanwil Dirjen Perbendaharaan
mengeluarkan Surat Persetujuan / rekomendasi Uang
Persediaan / TUP yang ditujukan kepada KPA.
3) Atas dasar Surat Persetujuan tersebut, PPK
mengajukan SPP guna penerbitan SPM-UP / TUP.
4) Pejabat Penandatangan SPM menyampaikan SPM-UP
/ TUP ke KPPN untuk penerbitan SP2D.
5) SP2D ditujukan ke Bendahara Pengeluaran untuk
selanjutnya diproses pencairannya setelah proses
transfer ke rekening Bendahara Pengeluaran.
6) Penanggungjawab Kegiatan mengajukan permintaan
Uang Muka (TUP / Persediaan) kepada PPK sesuai
kebutuhan yang diajukan.
7) Setelah Uang Muka disetujui, PPK memerintahkan
Bendahara Pengeluaran untuk membayar Uang Muka
kepada Pengelola Keuangan Puskesmas. Pembayaran
dilakukan paling cepat 1 (satu) hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
8) Pengelola Keuangan Puskesmas diwajibkan
melakukan penyimpanan atas uang yang diterima
ditempat yang dianggap aman di brankas sendiri dan
atau menitipkan di brankas Bendahara Puskesmas
dengan dilengkapi BA Penitipan Uang.
9) Batas waktu pertanggungjawaban UP dan TUP,
maksimal diselesaikan dalam waktu 1 bulan sejak
diterimanya SP2D dan tidak menutup kemungkinan
diselesaikan lebih cepat (< 1 bulan) untuk diproses
lebih lanjut guna pengajuan GU dan TU berikutnya.
10) Dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran agar tetap
memperhatikan prinsip-prinsip hemat, efisiensi, disiplin
dan tidak mewah.
30
c. Penggantian Uang Persediaan (GU)
1) Pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
disampaikan oleh penanggung-jawab kegiatan dan
Pengelola Keuangan Puskesmas kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan pembebanan dan
pembayaran. Dokumen pertanggungjawaban terlebih
dahulu dilakukan verifikasi oleh Pejabat / Petugas yang
ditunjuk.
2) Dokumen pertanggungjawaban yang telah disetujui
pembebanannya dengan cara membubuhkan
tandatangan setuju dibayar pada kuitansi, diteruskan ke
Bendahara Pengeluaran untuk:
a) Dicatatselanjutnya dibukukan dan dilakukan
pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran;
b) Kompilasi / rekap pertanggungjawaban ke dalam
format SPTB untuk draft SPP
3) Draft SPP tersebut disampaikan kepada PPSPM, untuk
diuji meliputi
a). Keabsahan dokumen pendukung SPP
b). Ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA
c). Kesesuaian rencana kerja / kelayakan hasil kerja
yang dicapai dengan indikator kinerja
d). Kebenaran atas hak tagih, antara lain pihak yang
ditunjuk untuk menerima pembayaran
e) Pencapaian tujuan atau sasaran sesuai dengan
indikator kinerja yang ditetapkan.
4) Bila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka SPP
akan dikembalikan kepada PPK untuk diperbaiki. Bila
SPP memenuhi syarat, maka dibuat SPM-GU.
5) SPM yang telah ditandatangani kemudian dikirim ke
KPPN untuk penerbitan SP2D.
6) SP2D ditujukan ke Bendahara Pengeluaran untuk
selanjutnya diproses pencairannya setelah proses
transfer ke Bank Bendahara Pengeluaran.
31
7) Copy SP2D agar dikirim kepada Unit Akuntansi sebagai
bahan Perhitungan Anggaran dan Laporan SAI.
8) PPK memberitahukan kepada Penanggungjawab
kegiatan untuk mengajukan uang sesuai kebutuhan
untuk pelaksanaan kegiatan masing-masing untuk satu
bulan berikutnya.
9) Penanggungjawab kegiatan mengajukan UMK kepada
PPK sesuai dengan kebutuhan.
10) PPK memerintahkan Bendahara Pengeluaran untuk
membayar Uang Muka kepada Pengelola Keuangan
Puskesmas sebesar nilai yang disetujui PPK
11) Batas waktu pertanggungjawaban GU isi, maksimal
diselesaikan dalam waktu 1 bulan sejak diterimanya
SP2D dan tidak menutup kemungkinan diselesaikan
lebih cepat (< 1 bulan) dan demikian seterusnya untuk
pengajuan GU berikutnya.
12) Dalam pelaksanaan kegiatan agar tetap mem-
perhatikan prinsip-prinsip hemat, efisiensi, disiplin dan
tidak mewah.
32
2) Pengadaan Barang/Jasa (Paket Meeting)
a) PPK menyampaikan POK dan RPK yang dirinci
menurut kegiatan, jadual pengadaan barang/jasa
untuk diproses pelaksanaannya oleh Panitia
Pengadaan.
b) Setelah proses pengadaan selesai, dan pihak
penyedia menyelesaikan pekerjaannya, maka
atas dasar tagihan pihak penyedia, PPK membuat
SPP-LS dilengkapi dengan resume kontrak dan
bukti tagihan kemudian menyampaikannya kepada
PPSPM.
c) PPSPM melakukan pengujian dan menerbitkan
SPM-LS serta dikirimkan ke KPPN guna
penerbitan SP2D.
d) Pencairan dana langsung masuk ke rekening
pihak ketiga dan tembusan SP2D diterima oleh
Bendahara Pengeluaran untuk dicatat dalam
pembukuan. Selanjutnya Bendahara Pengeluaran
menyampaikan copy SP2D kepada UAKPA.
33
Bagan 3
Uang Persediaan, Tambahan UP dan GU-UP
DJPBN
Kanwil SP2D
DJPBN KPPN
SPM
Rekomendasi
bilamana PP - SPM
perlu Penguji SPP
Bendahara
PPK Pengeluaran
SPP
Verifikasi
Pertanggungjawaban
P.Jawab
Kegiatan
Ditolak / diperbaiki / Pengelola
Keuangan
Puskesmas
34
Bagan 4
Pembayaran Langsung (LS)
PPK
Tagihan
Pihak
Penyedia
SP2D
Bendahara
SPM Pengeluaran
PP-SPM
Penguji SPP
Ya
Copy
SP2D
Pengelola SAI /
SIMAK-BMN
35
B. Pertanggungjawaban
1. Jenis Belanja
Dana Kegiatan Penunjang Tugas Pembantuan yang
menggunakan Akun Belanja Barang sesuai Peruntukkannya
(terdapat 7/tujuh-Akun). Anggaran ini mendukung kegiatan
manajemen Tugas Pembantuan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, yaitu :
a) 521411 - Belanja Barang Fisik Lain Tugas Pembantuan
b) 521115 - Honor yang terkait dengan operasional Satuan
Kerja
c) 521211 - Belanja Bahan
d) 521213 - Honor yang terkait dengan output kegiatan
e) 521219 - Belanja Barang Non Operasional Lainnya
f) 522119 - Belanja Pengiriman
g) 524119 - Belanja Perjalanan Lainya
2. Bentuk Pertanggungjawaban
Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja, Bendahara
Pengeluaran wajib membuat pembukuan semua transaksi
keuangan yang dilaksanakan oleh satuan kerja dan
berkewajiban pula menginventarisasi dokumen atas
pelaksanaan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.
Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten / Kota dan
Puskesmas dan Jaringannya sebagai berikut :
a. Kegiatan Rapat bentuk pertanggungjawabannya berupa
kwintansi dengan lampiran surat undangan, daftar hadir,
bukti biaya konsumsi, daftar penerimaan transpotasi dan
notulen rapat.
b. Pertemuan bentuk pertanggungjawabannya berupa
kwintansi, surat undangan peserta, notulen rapat, kerangka
acuan, jadual kegiatan, daftar penerimaan uang harian,
penerimaan biaya transpotasi.
c. Honorarium bentuk pertanggungjawabannya berupa
kwintansi dengan lampiran daftar penerima honorarium,
surat keputusan penetapan petugas.
36
d. Uang harian, transportasi, penginapan petugas
monitoring dan evaluasi bentuk pertanggungjawabannya
berupa kwintansi dengan rincian penerimaan yang
ditandatangani petugas dilampiri bukti transportasi dan
penginapan berupa kuitansi atau surat pernyataan biaya riil
dengan lampiran surat tugas, SPPD, dan laporan monev .
e. Paket meeting untuk membiayai Akomodasi hotel, sewa
ruang pertemuan, sewa komputer & LCD serta
perlengkapan peserta pertemuan bentuk
pertanggungjawabannya berupa kuitansi dengan
melampirkan kontrak / SPK.
f. Alat tulis kantor dan fotokopi bentuk
pertanggungjawabannya berupa kwintansi dengan
melampirkan faktur barang.
g. Setiap Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran wajib
membuat Laporan Pelaksanaan setiap Kegiatan dengan
berpedoman pada format, sebagai berikut :
1) Format Laporan Perjalanan Dinas (lampiran 1)
2) Format Laporan Rapat (lampiran 2)
3) Format Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
(lampiran 3)
4) Format Laporan Tahunan (lampiran 4)
Laporan disimpan pada setiap pelaksana program dan
kegiatan untuk kepentingan monitoring penanggungjawab
program (Pusat) dan Auditor.
37
3. Penyelesaian Tagihan Atas Beban Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN)
Lingkup Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.05/2010
tentang Penyelesaian Tagihan Atas Beban APBN ini mengatur
batas waktu penyelesaian tagihan mulai dari pengajuan tagihan
yang lengkap dan benar dari Penerima Hak kepada KPA sampai
dengan SPM diterbitkan dan disampaikan ke KPPN.
a. Pengajuan Tagihan
38
2. SSP-TUP paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
diterimanya surat persetujuan TUP dari Kepala
KPPN/Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan
39
Dalam hal PP-SPM menolak/mengembalikan SPP karena
dokumen pendukung SPP tidak lengkap dan benar, maka
PP-SPM harus menyatakan secara tertulis alasan
penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah diterimanya SPP.
d. Penyampaian SPM
SPM beserta dokumen pendukung yang dilengkapi dengan
ADK SPM dismapaikan kepada KPPN oleh KPA atau Pejabat
yang ditunjuk paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM
diterbitkan.
40
BAB III
TEKNIK PEMBUKUAN
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
41
B. Perbedaan Konsepsi Lama dengan Konsepsi Baru
2. Pembukuan Bendahara
Hanya mengatur Pengaturan lebih luas,
pembukuan pada BKU meliputi penatausahaan
(pengelolaan uang,
pembukuan dan
pertanggung jawabannya)
C. Penatausahaan Kas
1. Prinsip Pembukuan
a. Bendahara wajib menyelenggarakan pembukuan
b. Setiap transaksi harus segera dicatat dalam Buku Kas Umum
sebelum pembukuan dalam buku-buku pembantu
c. Pembukuan dilaksanakan berdasarkan asas brutto
d. Pembukuan dapat dilakukan dengan tulis tangan dan/atau
komputer
e. Atasan langsung melaksanakan pemeriksaan kas sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan
43
2. Dokumen Sumber Pembukuan
4. Diagram Pembukuan
D K D K D K D K D K
Dana BOK 25 25
Penganbilan Tunai 10 10 10 10
Pertanggungjawaban/
Kwitansi (bruto)
5 5
Penerimaan Pajak 2 2 2
Setoran Pajak (SSP) 2 2 2
SSBP (Setoran sisa UP) 1 1
Persekot 4 4 4 4
SPJ Rampung 4 4 4 4
13
44
a. Dana Bok masuk ke Rekening Bendahara (BKU dan
BP Buku Bank sisi Debet)
Uraian
No Bukti /
Tanggal Transaksi Penerimaan Pengeluaran Saldo
Kuitansi
Keuangan
( .......................................)
(...............................................)
17
45
FORMAT BUKU KAS TUNAI
Uraian
No Bukti /
Tanggal Transaksi Penerimaan Pengeluaran Saldo
Kuitansi
Keuangan
( .......................................)
(...............................................)
18
46
FORMAT BUKU PEMBANTU BANK
Uraian
No Bukti /
Tanggal Transaksi Penerimaan Pengeluaran Saldo
Kuitansi
Keuangan
( .......................................) 19
(...............................................)
Uraian Debet
No Bukti /
Tanggal Transaksi Kredit Saldo
Kuitansi PPN PPh.21 PPh.22 PPh.23
Keuangan
( .......................................)
(...............................................) 20
47
FORMAT BUKU PERSEKOT / UANG MUKA
Uraian
No Bukti /
Tanggal Transaksi Penerimaan Pengeluaran Saldo
Kuitansi
Keuangan
( .......................................) 21
(...............................................)
48
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS
Pada hari ini,. tanggal ..........bulan ................. tahun 2010, kami selaku Kepala Puskesmas telah melakukan
pemeriksaan kas dengan posisi saldo BKU sebesar Rp .....................,- dan Nomor Bukti terakhir Nomor .................
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara:
Saldo Kas Bendahara
3. Jumlah (A.1+A.2) Rp
19
Yang diperiksa
Bendahara Pengeluaran, PPK Kabupaten/Kota,............................
Nama. Nama...
NIP. NIP
20
BERITA ACARA
Nomor ..
Mengetahui,
PPK Bendahara Pengeluaran
BERITA ACARA
Nomor ..
Mengetahui,
PPK Bendahara Pengeluaran
50
BAB IV
LAPORAN PEMANFAATAN DANA
B. Pelaporan
a. Hasil pencatatan semua kegiatan Kabupaten dalam satu periode
tertentu (bulanan) dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan
pelaksanaan dengan menggunakan sistem yang sudah ada.
b. Laporan dikirim secara berjenjang
c. Laporan Realisasi Anggaran
Tabel 1
Realisasi
Nomor Kegiatan Alokasi Keuangan Fisik
Rp % (%)
51
2. Laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari
Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistim Informasi
Manajemen & Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN)
Satuan kerja sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran Kabupaten / Kota wajib menyampaikan laporan
Realisasi Anggaran dan Neraca setelah melakukan
rekonsiliasi dengan KPPN setempat setiap bulan
selambat-lambatnya tanggal 7 bulan berikutnya, sesuai
dengan Sistim Akuntansi Instansi yang diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor : PER-65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian / Lembaga.
52
Bagan 6
Mekanisme Pelaporan SAI (SAK dan SIMAK-BMN)
TINGKAT KEMENTERIAN
UNIT AKUNTANSI PENGGUNA
ANGGARAN/BARANG
( UAPA / B )
TINGKAT ESELON-I
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG
ADK & Laporan
ESELON-I (UAPPA/B-E1)
Tembusan
TINGKAT WILAYAH
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG
WILAYAH (UAPPA/B-W)
TINGKAT SATKER
UNIT AKUNTANSI KUASA REKONSILIASI
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG DENGAN KPPN
WILAYAH (UAKPA/B)
Keterangan :
UAKPA/B menyampaikan Laporan secara berjenjang
UAKPA/B menyampaikan tembusan laporan langsung ke UAPPA/B E-1
53
3. Penyampaian / pengiriman laporan akan dilakukan
sebagai berikut :
T Semua satker akan dihubungi melalui
a
1 telepon dan SMS
n Semua satker akan diingatkan kembali
g
4 mengenai laporan
g
a 5 Laporan dikirim ke Pusat
l
54
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. Pembinaan
Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK di setiap tingkat (pusat,
provinsi, kabupaten/kota) ditujukan agar dana BOK dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan
sehingga dapat memberikan hasil seoptimal mungkin.
55
2. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat Provinsi dan
Pusat.
B. Pengawasan
56
BOK merupakan dana pusat (APBN Kementerian Kesehatan),
maka yang berhak melakukan pengawasan adalah pengawas
internal dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan
dan pengawas eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
3. Pengawasan Eksternal
Instansi pengawas eksternal kegiatan BOK adalah
pengawasan fungsional yang dilakukan oleh tim audit
keuangan yang berwenang, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). Instansi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan
audit sesuai dengan kebutuhan atau permintaan instansi yang
akan diaudit terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan dana
BOK.
57
BAB VI
PENUTUP
58
LAMPIRAN
59
Lampiran 1
Contoh Format Laporan Dinas
Jakarta, ........................2011
Pelapor :
1 .........
2 .........
3 ....dst
60
Lampiran 2
Contoh Format Laporan Rapat)
Jakarta, ........................2011
Pelapor :
(..............................)
NIP........................
61
Lampiran 3
Contoh Format Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
I. PENDAHULUAN
II. PESERTA
III. NARASUMBER / PENGAJAR
IV. MATERI
V. TEMPAT DAN WAKTU
VI. PROSES PERTEMUAN
VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
62
Lampiran 4
Contoh Format Laporan Tahunan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
III. PROGRAM
3.1 Tujuan
3.2 Sasaran
3.3 Kebijakan
3.4 Strategi
3.5 Pokok-pokok Kegiatan
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM
4.1 ........
4.2 ........
4.3 ........
4.4 dst
V. REALISASI KEUANGAN
VI. PERMASALAHAN
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
63
Lampiran 5
Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) SPM GU
Yang bertandatangan di bawah ini atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja
.......................................(11) menyatakan bahwa saya bertanggungjawab secara formal dan
material atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran
kepada yang berhak menerima serta kebenara perhitungan dan setoranpajak yang telah
dipungut atas pembayaran tersebut dengan perincian sebagai berikut :
Pajak yang
dipungut
No Akun Penerima Uraian Bukti Jumlah
Bendahara
Pengeluran
Tanggal Nomor PPN PPh
A b C d E f g h i
.
(12) ....(13)... ....(14).... ..(15).. ....(16)... ..(17).. (18) (19) (20)
Rp...../ Rp......../
Jumlah
Bukti-bukti pengeluaran anggaran dan asli setoran pajak (SSP/BPN) tersebut di atas
disimpan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk kelengkapan
administrasi dan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
.....(21)..... .........(24).......
Nama ...............(22)...... Nama...............(25).....
NIP/NRP .....(23)....... NIP/NRP .....(26).......
64
PETUNJUK PENGISIAN SPTB UNTUK SPM GU
65
Lampiran 6
Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) SPM LS
PPN PPh
A b C d g H i
Bukti-bukti pengeluaran anggaran dan asli setoran pajak (SSP/BPN) tersebut di atas
disimpan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk kelengkapan
administrasi dan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
............(19).....
Nama ...............(20)......
NIP/NRP .....(21)......
66
PETUNJUK PENGISIAN SPTB UNTUK SPM LS
67
Lampiran 7
Format Kuitansi Uang Persediaan (UP)
Jakarta, (8)
Penerima uang ..(9)
(nama jelas)
Barang/ pekerjaan tersebut telah diterima/ diselesaikan dengan lengkap dan baik
Pengurus Gudang Ditjen Bina Kesmas
Nama ..(13)
NIP. ..
68
Petunjuk Pengisian Kuitansi Uang Persediaan (UP)
69
Lampiran 8
Format Kuitansi Langsung (LS)
Jakarta, (8)
Penerima uang ..(9)
(nama jelas)
Setuju dibayar :
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Komitmen
Nama (10)
NIP..
70
Petunjuk Pengisian Kuitansi Langsung (LS)
71
Lampiran 9
Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
Lampiran 9 Perdirjen Perbendaharaan
Nomor PER- 66 /PB/2005
Tanggal 28 Desember 2005
72
PETUNJUK PENGISIAN SSBP
73
Lampiran 10
Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
74
PETUNJUK PENGISIAN SSPB
75
Lampiran 11
Contoh Surat Permintaan Pembayaran
Kepada :
Yth. Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar
Satker . (15)
di .. (16)
Berdasarkan DIPA ..(17)...Nomor .(18) .. Tanggal .(19).. bersama ini kami ajukan
permintaan pembayaran sebagai berikut :
NIP. NIP.
76
DAFTAR RINCIAN PERMINTAAN PEMBAYARAN
Jakarta, 2006
Nama
NIP
77
Petunjuk Pengisian Surat Permintaan Pembayaran
78
(34) Diisi akumulasi nilai SPP/SPM yang telah diajukan
(35) Diisi dengan nilai SPP yang diajukan saat ini
(36) Diisi penjumlahan nilai kolom 4 dan kolom 5
(37) Diisi hasil pengurangan nilai kolom 3 dengan kolom 6
(38) Diisi jumlah nomor urut 1 pada kolom 3
(39) Diisi jumlah nomor urut 1 pada kolom 4.
(40) Diisi jumlah nomor urut 1 pada kolom 5
(41) Diisi jumlah nomor urut 1 pada kolom 6
(42) Diisi jumlah nomor urut I pada kolom 7
(43) Diisi kode semua kegiatan dalam DIPA/DIPP/SKPA/SKO atau
dokumen yang disamakan
(44) Diisi pagu semua kegiatan dalam dokumen anggaran
(DIPA/DIPP/SKPA/SKO atau dokumen yang disamakan)
(45) Diisi kumulatif jumlah semua kegiatan sampai dengan SPP ini.
(46) Diisi dengan nilai SPP yang diajukan saat ini
(47) Diisi jumlah kumulatif seluruh kegiatan
(48) Diisi sisa dana seluruh kegiatan
(49) Diisi jumlah nomor urut II pada kolom 3
(50) Diisi jumlah nomor urut II pada kolom 4
(51) Diisi jumlah nomor urut II pada kolom 5
(52) Diisi jumlah nomor urut II pada kolom 6
(53) Diisi jumlah nomor urut II pada kolom 7
(54) Diisi jumlah lampiran dokumen pendukung yang diperlukan
(55) Diisi jumlah surat bukti pengeluaran yang diperlukan
(56) Diisi jumlah lampiran surat tanda setoran (SSP/SSBP)
(57) Diisi nama satker/SKS penguji SPP /penerbit SPM
(58) Diisi tanggal penerimaan SPP
(59) Diisi nama satker/SKS pejabat pembuat komitmen
79
Lampiran 12
Contoh Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
80
81
Lampiran 13
Contoh Daftar Pernyataan Riil
82