Anda di halaman 1dari 8

Tugas Metodologi Penelitian

Macam-Macam Pengukuran Definisi Operasional :


Skala Likert, Skala Guttman, Skala Semamtik
Deferensial, dan Skala Rating

Oleh :

Meryam Suvi Nur Fitria (151610101041)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2017
Jelaskan macam macam cara pengukuran definisi operasional sebagai berikut:

Skala Likert
Skala Guttman
Skala Semamtik Deferensial
Skala Rating

Jawaban
Cara Pengukuran Skala Likert

Skala likert menurut Sugiyono (2010:93) adalah sebagai berikut : Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk setiap pilihan jawaban
diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung
pernyataan. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata-kata
antara lain:

Tabel Skala Penilaian Untuk Pernyataan Positif dan Negatif

No. Keterangan Skor Skor Negatif

Positif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Ragu-ragu 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5.. Sangat Tidak setuju 1 5

(Sumber Sugiono,2010:94)
Cara Pengukuran Skala Guttman

Pada skala Guttman jawaban yang diberikan sangat tegas, misalnya setuju
atau tidak setuju, ya atau tidak, positif atau negatif, dan sebagainya.
Menurut Skala Guttman, suatu atribut universal mempunyai dimensi satu
jika atribut ini menghasilkan respon yang sama seperti pola pada gambar
1. Jika terdapat beberapa kelainan pada pola respon yang didpat, maka
kelainan tersebut dianggap sebagai error. Skor 1 untuk jawaban setuju (
ya ) dan 0 untuk tidak setuju (tidak).

Gambar 1. Pola Respon Skala Guttman

Skala Guttman memiliki 2 indikator untuk menentukan apakah skala


tersebut dapat digunakan atau tidak, yaitu:

a. Koefisien Reprodusibilitas,

Koefisien reprodusibilitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan


pertanyaan yang telah dibuat. Nilai koefisien reprodusibilitas pada skala
Guttman diharapkan lebih besar dari 0.9. Untuk menghitungnya,
digunakan rumus:

Keterangan:

n = total kemungkinan jawaban (jumlah pertanyaan dikali jumlah


responden)

e = jumlah error
Kr = koefisien reprodusibilitas

b. Koefisien Skalabilitas

Koefisien Skalabilitas digunakan untuk mengukur apakah penyimpangan


pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang dapat ditolerir. Nilai
koefisien skalabilitas pada skala Guttman diharapkan lebih besar dari 0.6.
Untuk menghitungnya, digunakan rumus:

Keterangan:

e = jumlah error

p = jumlah kesalahan yang diharapkan.

Ks = koefisien skalabilitas.

Cara membuat Skala Guttman adalah sebagai berikut:

1. Susun sejumlah pertanyaan sesuai dengan masalah yang ingin diteliti.

2. Lakukan penelitiaan permulaan pada sejumlah sampel dari populasi


yang akan diteliti. Sampel yang diteliti minimal sebanyak 50 satuan.

3. Analisalah jawaban yang diperoleh, buang jawaban-jawabam ekstrim.


Jawaban yang ekstrim adalah jawaban yang disetujui atau tidak disetujui
oleh lebih dari 80% responden.

4. Susunlah jawaban pada tabel Guttman.

5. Hitunglah koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.

Skala Guttman memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

1. Skala Guttman mungkin saja tidak dapat digunakan sebagai dasar


yang efektif untuk mengukur sikap terhadap objek yang kompleks
ataupun untuk membuat prediksi tentang perilaku objek tersebut karena
skala Guttman hanya dapat mengukur satu dimensi dari objek tersebut.
2. Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok
tetapi ganda untuk kelompok lain, ataupun berdimensi tunggal untuk satu
waktu dan mempunyai dimensi ganda untuk waktu yang lain.Contoh:

1. Setujukah anda bila Presiden mendatang a. Setuju

dari kalangan militer? b. Tidak setuju

2. Apakah anda merasa ada perbaikan a. Ya

kesejahteraan pada pemerintahan saat ini? b. Tidak

Cara Pengukuran Skala Semantic Differensial

Skala ini berbeda dengan skala Likert yang menggunakan checklist atau
pilihan ganda, pada skala ini responden langsung diberi pilihan bobot hal
yang dimaksud dari yang positif sampai negatif. Contoh:

Menurut pendapat Anda Televisi Merk X :

1. Kualitas gambar bagus 5 4 3 2 1 tidak bagus

2. Kualitas suara bagus 5 4 3 2 1 tidak bagus

3. Harga murah 5 4 3 2 1 mahal

4. Pelayanan purna jual bagus 5 4 3 2 1 tidak bagus

Bila responden memilih jawaban 5 berarti penilaiannya positif terhadap

produk tersebut, bila 3 maka ia bersikap netral, dan bila jawabannya 1, maka
penilaiannya negatif.

Cara Pengukuran Skala Rating

Skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Instrumen ini mirip dengan skala sikap
ditunjukkan dengan satuan-satuan. Misalnya dengan memberikan angka 0-10
sebagai pertanda tingkat sikap, misalnya kesetujuan.

Contoh:

Seberapa baik televisi merek X?

Berilah jawaban angka : 4 bila produk sangat baik

3 bila produk cukup baik

2 bila produk kurang baik

1 bila produk sangat tidak baik

Contoh kuesioner dengan skala rating, jawablah dengan melingkari

interval jawaban.

NO PERTANYAAN INTERVAL JAWABAN

1. Bagaimana kualitas gambar 4 3 2 1

2 Bagaimana kualitas suara 4 3 2 1

3 Bagaimana tampilan produk 4 3 2 1

4 Bagaimana pelayanan purna 4 3 2 1

jual

Misalnya jumlah responden 5 orang, maka kita buat tabulasi sebagai

berikut:

No Jawaban Responden per item Jumlah

1 2 3 4
1. 4 3 3 2 12

2 3 2 1 4 10

3 4 1 2 3 10

4 2 2 3 3 10

5 3 2 4 1 10

Jumlah 52

Jumlah skor kriterium (skor tertinggi) = 4 x 4 x 5 = 80

Jumlah skor terkumpul = 52

Kualitas televisi merek X menurut responden = 52/80 = 65% dari


kriteria yang ditetapkan. Secara kontinum dibuat kategori sebagai
berikut:

20 STB

35 KB

55 B

70 SB

Nilai 52 terletak pada kategori baik.


DAFTAR PUSTAKA

Churchill, Gilbert A. 2005. Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Edisi 4, Jilid I,


Alih Bahasa Oleh Andriani, Dkk, Penerbit Erlangga, Jakarta.

DjaalidanPudjiMuljono. 2007. PengukurandalamBidangpendidikan. Jakarta,


hlm 51
Likert, R. (1932). A Technique for the Measurement of Attitudes. Archives of
Psychology, 140, 1-55.
Moh. Nasir, Ph.D, 1999, Metode Penelitian,Ghalia Indonesia.

Rangkuti, Freddy. 2007. RisetPEmasaran. Jakarta :Gramediahlm 67-69

Anda mungkin juga menyukai