N
Hari Tanggal Topik / Kasus yang didapat Pembimbing
o
Mengikuti Poliklinik Unsrat dr. B. S. Lampus,
1 Senin 22 Mei 2017
M.Kes, PKK
Mengikuti Poliklinik Unsrat
dr. Dina V.
2 Selasa 23 Mei 2017 Surat keterangan
Rombot, M.Kes
berbadan sehat
Mengikuti Poliklinik Unsrat
dr.Iyone Siagian,
3 Rabu 24 Mei 2017 Surat keterangan
M.Kes, DK
berbadan sehat
dr. Margareth
Kami
4 25 Mei 2017 LIBUR Sapulete, M. Kes,
s
DK
Mengikuti Poliklinik Unsrat
dr. Zwingly Ch. J.
5 Jumat 26 Mei 2017 Surat keterangan
G. Porajouw
berbadan sehat
1
Rangkuman
2
Wawasan ilmu kedokteran telah dikemukakan oleh Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Komisi Bidang Ilmu Kedokteran pada tahun 1995,
yaitu: mencakup ilmu-ilmu pengetahuan yang mempelajari proses tumbuh
kembang manusia mulai dari saat pembuahan sampai dengan akhir hayat,
serta berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan mulai pada
tingkat molekuler sampai dengan tingkat individu utuh. Jadi bidang garapan
utama studi ilmu kedokteran adalah perubahan, penyimpangan atau keadaan
tidak optimalnya fungsi organ tubuh secara terpadu pada tingkat individu utuh
sampai tingkat molekuler, dan adanya faktor genetik. Sedangakan untuk Ilmu
kedokteran keluarga adalah ilmu yang mempelajari tentang:1,4
a. Dinamika kehidupan keluarga dalam lingkungannya.
3
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Penjabaran tersebut adalah
sebagai berikut:1,4,5
a. Berprofesi khusus karena dididik secara khusus untuk mencapai
standar kompetensi tertentu
b. Dokter praktik umum, yaitu dokter yang dalam praktiknya
menampung semua masalah yang dimiliki pasien tanpa memandang
jenis kelamin, status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun
sistem organ.
c. Pelayanan kesehatan tingkat primer ujung tombak pelayanan
kesehatan tempat kontak pertama dengan pasien untuk selanjutnya
menyelesaikan semua masalah sedini dan sedapat mungkin atau
mengkoordinasikan tindak lanjut yang diperlukan pasien.
d. Prinsip-prinsip kedokteran keluarga, adalah pelayanan yang
komprehensif, kontinyu, koordinatif (kolaboratif), mengutamakan
pencegahan, menimbang keluarga dan komunitasnya.
4
a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab
b. Pelayanan primer dan lanjut
c. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
d. Memandang pasien dan keluarga
e. Melayani secara maksimal
5
dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga
memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani suatu
masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang
disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya, dan
bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan lingkungannya
masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor yang seperti
ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan
secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan
akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.4,5
Tujuan khusus yang kedua adalah terpenuhinya kebutuhan
keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien. Dibandingkan
dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga juga
lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti
angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat dipertahankan,
pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan biaya
kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu
keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya
tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang
besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan
yang jumlahnya telah diketahui selalu bersifat terbatas.4,5
6
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada
saat sehat dan sakit,
3. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya,
4. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi,
5. Menangani penyakit akut dan kronik,
6. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke
rumah sakit,
7. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter
Spesialis atau dirawat di RS
8. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
9. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
10. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan
pasien,
11. Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,
12. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara
umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.
7
b. Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan
tempat praktik
8
Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan
terbaik penatalaksanaan untuk pasien konsultasi saat diperlukan,
dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang dianggap lebih
piawai dan atau berpengalaman.4
3. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)
9
a. Pasien adalah manusia seutuhnya
10
Dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhan dan
perliaku pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunak
an berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.4
11
- Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan
memperhitungkan potensi yangdimiliki pengguna jasa pelayanan
untuk menyelesaikan masalahnya.
- Menyelenggarakan pelayan kedokteran keluarga yang bermutu sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Memberikan pelayanan kedokteran
berdasarkan etika moral dan spritual
- Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang pengelolaan
pelayanan kesehatan termasuk sistem pembiayaan (Asuransi
Kesehatan/JPKM).
E. Pengelolaan Praktek
a. Tenaga medis
c. Tenaga non-medis.
Pada umumnya ada dua katagori tenaga medis tersebut.
Pertama, tenaga administrasi yang diperlukan untuk menangani
masalahmasalah administrasi. Kedua, pekerja sosial (social worker)
12
yang diperlukan untuk menangai program penyuluhan / nasehat
kesehatan dan atau kunjungan rumah misalnya. Jumlah tenaga non
medis yang diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga.
d. Manajemen keuangan dan klinik
Kesimpulan
13
Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia bukanlah
barang baru. Wacana ini semakin bergulir sejak WHO dan WONCA
mengintroduksi Kerangka Perkembangan Dokter Keluarga/Dokter Umum
(hasil dari konferensi di Ontario, Kanada tahun 1994). Dari sisi keilmuan dan
idealisme pelayananan, pelayanan dokter keluarga akan sangat bermanfaat
untuk menyehatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan konsep dokter keluarga
bekerja jauh ke hulu, yaitu menjaga masyarakat sehat agar tetap sehat dan
tidak jatuh sakit. Kalaupun masyarakat sakit, early diagnosis berjalan baik,
dan angka pelayanan kedokteran di strata kedua dan ketiga dapat dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA
14
3. Gooh Lee Gan, et. all, a Primer on Family Medicine Practice, Singapore
International Foundation, 2004
4. Departemen Kesehatan RI: Sistem Kesehatan Nasional, DEPKES RI, Jakarta.
2002
5. Departemen Kesehatan RI (1986): Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga,
DEPKES RI, Jakarta.2002
15