Anda di halaman 1dari 15

TABEL KEGIATAN DI KLINIK DOKTER KELUARGA

KEGIATAN HARIAN DOKTER MUDA

N
Hari Tanggal Topik / Kasus yang didapat Pembimbing
o
Mengikuti Poliklinik Unsrat dr. B. S. Lampus,
1 Senin 22 Mei 2017
M.Kes, PKK
Mengikuti Poliklinik Unsrat
dr. Dina V.
2 Selasa 23 Mei 2017 Surat keterangan
Rombot, M.Kes
berbadan sehat
Mengikuti Poliklinik Unsrat
dr.Iyone Siagian,
3 Rabu 24 Mei 2017 Surat keterangan
M.Kes, DK
berbadan sehat
dr. Margareth
Kami
4 25 Mei 2017 LIBUR Sapulete, M. Kes,
s
DK
Mengikuti Poliklinik Unsrat
dr. Zwingly Ch. J.
5 Jumat 26 Mei 2017 Surat keterangan
G. Porajouw
berbadan sehat

1
Rangkuman

Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam


bidang profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang
mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga. Dokter
Keluarga diharapkan dapat member pelayanan kesehata medis yang didukung
oleh pengetahuan kedokteran terkini secara menyeluruh (holistik), paripurna
(komprehensif) terpadu, berkesinambungan untuk menyelesaikan semua
keluhan dari pengguna jasa/pasien sebagai komponen keluarganya dengan
tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan
sosialnya.1
Banyak upaya yang sudah dikerjakan untuk mengatasimasalah
tersebut. Deklarasi Alma Alta 1978 sebagai contohnya dengan visi Primary
Health Care for All. WHO Eropa, 1998 dengan visi Improving Health System:
The Role of Family Medicine. Atau yang terakhir, dan menjadi rujukan sampai
saat ini adalah kolaborasi antara WHO dan WONCA yang menghasilkan
Vision of Family Medicine. Kurangnya pelayanan kesehatan yang
komprehensif yang kemudian menciptakan kerjasama WHO dan WONCA
menuju kesatuan di bidang kesehatan dalam proyek WHO WONCA TUFH
(Towards Unity For Health) di seluruh dunia. Dalam proyek ini, dokter
pelayanan primer/dokter umum bekerja dengan visi yang sama dalam jasa
pelayanan kesehatan. Dalam WHO-WONCA Working Paper, Membuat
Praktek dan Pendidikan Medis Relevan dengan Kebutuhan Manusia:
Kontribusi Kedokteran Keluarga, hasil dari konferensi di Ontario, Kanada
tahun 1994 dan juga WHO Eropa tahun 1998 dalam Kerangka
Perkembangan Dokter Keluarga/Dokter Umum. Semangat WHO-WONCA
Working paper ini, menjadi ilham berbagai negara untuk mulai
mengembanglan praktik dokter berbasis dokter keluarga di Indonesia.2,3
A. Konsep Dokter Keluarga

2
Wawasan ilmu kedokteran telah dikemukakan oleh Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Komisi Bidang Ilmu Kedokteran pada tahun 1995,
yaitu: mencakup ilmu-ilmu pengetahuan yang mempelajari proses tumbuh
kembang manusia mulai dari saat pembuahan sampai dengan akhir hayat,
serta berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan mulai pada
tingkat molekuler sampai dengan tingkat individu utuh. Jadi bidang garapan
utama studi ilmu kedokteran adalah perubahan, penyimpangan atau keadaan
tidak optimalnya fungsi organ tubuh secara terpadu pada tingkat individu utuh
sampai tingkat molekuler, dan adanya faktor genetik. Sedangakan untuk Ilmu
kedokteran keluarga adalah ilmu yang mempelajari tentang:1,4
a. Dinamika kehidupan keluarga dalam lingkungannya.

b. Pengaruh penyakit dan keturunan terhadap fungsi keluarga.

c. Pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya


penyakit serta permasalahan kesehatan keluarga.

d. Berbagai cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi


keluarga dalam keadaan normal.

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan


pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif,
dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan
lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien
tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan
dalam bidang Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai
penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan
sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja
sama dibawah naungan peraturan dan perundangan.Secara singkat dapat
didefinisikan sebagai dokter yang berprofesi khusus sebagai dokter praktik
umum yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat primer dengan

3
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Penjabaran tersebut adalah
sebagai berikut:1,4,5
a. Berprofesi khusus karena dididik secara khusus untuk mencapai
standar kompetensi tertentu
b. Dokter praktik umum, yaitu dokter yang dalam praktiknya
menampung semua masalah yang dimiliki pasien tanpa memandang
jenis kelamin, status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun
sistem organ.
c. Pelayanan kesehatan tingkat primer ujung tombak pelayanan
kesehatan tempat kontak pertama dengan pasien untuk selanjutnya
menyelesaikan semua masalah sedini dan sedapat mungkin atau
mengkoordinasikan tindak lanjut yang diperlukan pasien.
d. Prinsip-prinsip kedokteran keluarga, adalah pelayanan yang
komprehensif, kontinyu, koordinatif (kolaboratif), mengutamakan
pencegahan, menimbang keluarga dan komunitasnya.

Adapun karakteristik yang harus dipenuhi oleh Dokter Keluarga


menurut para ahli dan organisasi kesehatan. Karakteristik dokter keluarga itu
adalah:2,3

Lynn P. Carmichael (1973).2

a. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan


b. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
c. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya
d. Handal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani
penyakit
e. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai
kemiripan penyakit.

Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973).2

4
a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab
b. Pelayanan primer dan lanjut
c. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
d. Memandang pasien dan keluarga
e. Melayani secara maksimal

Ikatan Dokter Indonesia (1982).2

a. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan


masyarakat
b. Pelayanan menyeluruh dan maksimal
c. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan
d. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya
e. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas
kelanjutannya

B. Tujuan dan Tugas Dokter Keluarga

Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas.


Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :2,4,5
a. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan
tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada
umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota
keluarga.
b. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat
dibedakan atas dua macam. Pertama adalah terpenuhinya kebutuhan
keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. Dibandingkan

5
dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga
memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani suatu
masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang
disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya, dan
bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan lingkungannya
masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor yang seperti
ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan
secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan
akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.4,5
Tujuan khusus yang kedua adalah terpenuhinya kebutuhan
keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien. Dibandingkan
dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga juga
lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti
angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat dipertahankan,
pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan biaya
kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu
keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya
tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang
besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan
yang jumlahnya telah diketahui selalu bersifat terbatas.4,5

Tugas Dokter Keluarga adalah menyelesaikan masalah kesehatan


keluarga secara menyeluruh, hal itu meliputi :2
1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan
bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan
tepat,

6
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada
saat sehat dan sakit,
3. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya,
4. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi,
5. Menangani penyakit akut dan kronik,
6. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke
rumah sakit,
7. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter
Spesialis atau dirawat di RS
8. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
9. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
10. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan
pasien,
11. Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,
12. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara
umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

C. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik

1. Standar pelayanan paripurna

Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan


dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative) ,
pencegahankecacatan (disability limitation) , dan rehabilitasi setelah sakit
(rehabilitation) denganmemperlihatkan kemampuan sosial serta sesuai dengan
mediko legal etika kedokteran.2,3
a. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

7
b. Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan
tempat praktik

c. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya

d. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

e. Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang


tepatterhadap pasien dan keluarganya

f. Kuratif medic ,melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan


kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk
kegawatdaruratan medik, atau perujukan

g. Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau


keluarganyaSetelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik,
jiwa maupun sosial

h. Kemampuan sosial keluarga, pelayanan dokter keluarga memiliki


sistem untuk memeprhatikan kondisisosial pasien dan keluarganya

2. Standar pelayanan medis (standard of medical care)

Pelayanan sebuah dokter keluarga harus sesuai dengan lege artis.4


a. Anamnesis

Dengan pendekatan patient centered approach dalam rangka


memperolehkeluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien
mengenai keluhannyatersebut, serta memperoleh keterangan untuk
dapat menegakkan diagnosis.4
b. Pemeriksaan fisik, penunjang serta diagnosis dan diagnosis banding.

Melakukan secara diagnosis holistik.4


c. Konseling

8
Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan
terbaik penatalaksanaan untuk pasien konsultasi saat diperlukan,
dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang dianggap lebih
piawai dan atau berpengalaman.4
3. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan


bersinambung yangmelaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien,
proaktif dan terusmenerus demi kesehatan pasien.4
a. Rekam medik berkesinambung

Informasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang


digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan
telah sesuai.4
b. Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan


efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan
biaya.4
c. Pendampingan

Saat dilaksanakan konsultasi dana atau rujukan, dokter keluarga


menawarkankemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi
kepentingan pasien.4
d. Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan.4


4. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu


peduli bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang
terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah
lingkungan fisik dan sosialnya.4

9
a. Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki system untuk memandang pasien


sebagaimanusia yang seutuhnya.4
b. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien


sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan
bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi kesehatan pasien.4
c. Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar


kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan
keluarganya.4

5. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain


merupkankemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan
berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran baik dari formal
maupun informal. Koordinator penatalaksanaan pasien kerja sama dengan
dokter pasien -keluarga, maupun bersama antara dokter pasien dokter spesialis
/ rumah sakit.4
a. Mitra dokter pasien saat proses pentalaksanaan medis

Mitra lintas sektoral medik dokter keluarga bekerja sebagai mitra


penyedia pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan
kesehatan formal di sekitarnya.4

b. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

10
Dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhan dan
perliaku pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunak
an berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.4

D. Perilaku Profesional Dalam Praktek

Standar perilaku dalam praktek (standard of behaviour in practice).5


a. Standar perilaku terhadap pasien

Dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk


menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta
memberikan kesempatan pada pasien
untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memilih
penatalaksanaan yang dipilhnya.5
b. Informasi memperoleh pelayanan

Dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara


untukmemperoleh pelayanan yang diinginkan.5
c. Masa konsultasi

Menyediakan waktu konsultasi untuk menjelaskan keluhan dan


keinginanannya.5
d. Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada


pasien mengenaikeadaan dan tindakan terhadap pasien, sehingga
memungkin pasien dapatmemutuhkan tindakan yang akan dilakukan
terhadapnya.5 Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard
of partners relationship in practive). Menghormati hak dan kewajiban
pasien dan dokter baik dengan klinik, tim, sejawat, pegawai klinik,
pemimpin klinik.5
e. Pengembangan ilmu dan ketrampilan

11
- Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan
memperhitungkan potensi yangdimiliki pengguna jasa pelayanan
untuk menyelesaikan masalahnya.
- Menyelenggarakan pelayan kedokteran keluarga yang bermutu sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Memberikan pelayanan kedokteran
berdasarkan etika moral dan spritual
- Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang pengelolaan
pelayanan kesehatan termasuk sistem pembiayaan (Asuransi
Kesehatan/JPKM).

E. Pengelolaan Praktek

Pengelolaan sumber daya manusia tenaga pelaksana yang dibutuhkan


pada praktek dokter keluarga pada dasarnya tidaklah berbeda dengan tenaga
pelaksana pelbagai pelayanan kedokteran lainnya. Tenaga pelaksana yang
dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :

a. Tenaga medis

Tenaga medis yang dimaksudkan disini ialah para dokter keluarga.


b. Tenaga paramedis.
Disarankan tenaga paramedis tersebut yang telah mendapatkan
pendidikan dan latihan prinsip-prinsip pelayanan dokterkeluarga, baik
aspekmedis dan ataupun aspek non medis. Jumlah tenaga paramedis
yang diperlukan tergantung dari jumlah dokterkeluarga yang
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga secara umum
disebutkan untuk setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan 2
sampai 3 tenaga paramedis terlatih.

c. Tenaga non-medis.
Pada umumnya ada dua katagori tenaga medis tersebut.
Pertama, tenaga administrasi yang diperlukan untuk menangani
masalahmasalah administrasi. Kedua, pekerja sosial (social worker)

12
yang diperlukan untuk menangai program penyuluhan / nasehat
kesehatan dan atau kunjungan rumah misalnya. Jumlah tenaga non
medis yang diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga.
d. Manajemen keuangan dan klinik

Sistem pembiayaan klinik dokter keluarga dapat berasal dari asuransi


sosial, asuransi komersial, dan out of pocket. Model pembiayaan yang
diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
e. Fasilitas dan peralatan klinik dan penunjang medik
Peralatan yang dibutuhkan pada praktek dokter keluarga pada
dasarnya tidak berbeda dengan peralatan berbagai pelayanan
kedokteran lainnya. Jika pelayanan dokter keluarga tersebut
dilaksanakan dalam bentuk klinik dokter keluarga, maka peralatan
yang dibutuhkan secara umum. Peralatan medis karena praktek dokter
keluarga melayani beberapa tindakan spesialistis sederhana, maka
pada praktek dokter keluarga perlu disediakan berbagai peralatan
medis dibutuhkan berbagai peralatan pemeriksaan penunjang serta
pertolongan gawat darurat, Peralatan yang dimaksud juga mencakup
pula laboratorium klinis, rontgen foto, EKG, minor surgery set,
sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer dan
ophtalmoskop.

Kesimpulan

Dokter keluarga merupakan profesi dokter yang dapat mencegah


terjadinya pembengkakkan biaya dengan cara memperhatikan riwayat
daripada suatu keluarga. Dengan tindakan seperti itulah dokter keluarga dapat
mencegah penyakit yang akan timbul. Dan ini pula yang dilewati oleh dokter
praktek umum.

13
Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia bukanlah
barang baru. Wacana ini semakin bergulir sejak WHO dan WONCA
mengintroduksi Kerangka Perkembangan Dokter Keluarga/Dokter Umum
(hasil dari konferensi di Ontario, Kanada tahun 1994). Dari sisi keilmuan dan
idealisme pelayananan, pelayanan dokter keluarga akan sangat bermanfaat
untuk menyehatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan konsep dokter keluarga
bekerja jauh ke hulu, yaitu menjaga masyarakat sehat agar tetap sehat dan
tidak jatuh sakit. Kalaupun masyarakat sakit, early diagnosis berjalan baik,
dan angka pelayanan kedokteran di strata kedua dan ketiga dapat dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta, 2004.


2. WHO-WONCA working paper. Making medical practice and education relevant
to peoples needs: the contribution of family doctor. November 1994; Ontario,
Canada

14
3. Gooh Lee Gan, et. all, a Primer on Family Medicine Practice, Singapore
International Foundation, 2004
4. Departemen Kesehatan RI: Sistem Kesehatan Nasional, DEPKES RI, Jakarta.
2002
5. Departemen Kesehatan RI (1986): Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga,
DEPKES RI, Jakarta.2002

15

Anda mungkin juga menyukai