Anda di halaman 1dari 30

Laporan Stase Puskesmas

PUSKESMAS BAHU
Masa Stase : 8 Mei 2017 20 Mei 2017

Oleh:

Medhyka S. A. Kawilarang 16014101100

Sitti Srikandi Pratiwi Kamuh - 16014101064

Masa KKM : 1 Mei 2017 s/d 11 Mei 2017

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dikoreksi dan disetujui laporan stase puskesmas:

PUSKESMAS BAHU

Oleh:

Medhyka S. A. Kawilarang 16014101100

Sitti Srikandi Pratiwi Kamuh - 16014101064

Masa KKM : 1 Mei 2017 s/d 11 Juni 2017

Dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2017 20 Mei 2017


Di Puskesmas Bahu

Mengetahui:

Pembimbing Klinik I: Pembimbing Klinik II:

dr. Henry M. F. Palandeng, M.Sc dr. Ronald I. Ottay, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
kelompok kami dapat menyelesaikan laporan Home Visit ini dengan pasien
Diabetes Mellitus dan Dislipidemia.

Adapun laporan ini dibuat sebagai tugas penunjang selama masa


kepaniteraan klinik madya di Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dan juga saat ditugaskan di Puskesmas
Bahu.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat


beberapa kekurangan, maka diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan laporan penyuluhan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini


bermanfaat pembaca dan bagi kita semua.

Manado, Mei 2017

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVER .... i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI .iv

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PROFIL PUSKESMAS BAHU ..2

A. Keadaan Geografis .2
B. Struktur Organisasi Puskesmas Bahu ..3
C. Denah Puskesmas ...3
D. Kependudukan 5

BAB III ANALISIS UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS


DENGAN PENDEKATAN SISTEM 6

A. Analisis Masukan (Input) Puskesmas Bahu ... 6


B. Analisis Proses Puskesmas .9

BAB IV ANALISIS KELUARAN PUSKESMAS ..11

A. Upaya Kesehatan Wajib 11


B. Upaya Kesehatan Pengembang .16
C. Upaya Kesehatan Penunjang 17

BAB V IDENTIFIKASI MASALAH ..19

A. Masalah Sarana dan Prasarana ..19


B. Masalah Program Kerja .19
C. Masalah Kesehatan 20

BAB III PENUTUP 23


DAFTAR PUSTAKA .. 24
LAMPIRAN .25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjamin kesehatan rakyatnya


seperti yang tertuang pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan
kesehatan rakyatnya diperlukan suatu pembanguan nasional yang berkelanjutan,
terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian penting dari
pembangunan nasional yang bertujuan agar tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduknya agar dapat mewujudkam derajat kesehatan masyarakat sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD
1945 alinea keempat.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) memuat tentang upaya kesehatan wajib dan
pengembangan yang perlu dilaksanakan tiap PUSKESMAS di masing-masing wilayah
kerjanya. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu lingkungan sehat, perilaku
sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat kesehatan penduduk serta
mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat mandiri dalam hidup sehat.Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat.
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh
dan terpadu dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan. Ketersediaan sumber daya
baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat
ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.
Puskesmas Bahu salah satu Puskesmas yang ada di Kota Manado yang
menjalankan Program Kesehatan Pemerintah untuk menuju Indonesia yang Sehat.

1
BAB II

PROFIL PUSKESMAS BAHU

A. Keadaan Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Bahu terdiri dari lima kelurahan dengan 31 lingkungan

yang memiliki luas 5,4 km2. Puskesmas Bahu memiliki wilayah kerja yang terdiri dari
lima kelurahan, meliputi:

1. Kelurahan Winangun1

2. Kelurahan Winangun2

3. Kelurahan Batu Kota

4. Kelurahan Bahu

5. Kelurahan Kleak

Setelah terjadi pemekaran, wilayah kerja Puskesmas Bahu terdiri dari 5 Kelurahan
dengan 31 Lingkungan yang memiliki luas 264 Km2 yang sebagian besar
penduduknya tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor. Dengan ciri
masyarakat peralihan dari pedesaan ke perkotaan. Wilayah kerja puskesmas Bahu
yaitu dari Kelurahan Bahu, Kelurahan Kleak, Kelurahan Batu Kota, Kelurahan
Winangun Satu dan Kelurahan Winangun Dua. Dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Sario dan Laut Manado

Sebelah Timur : Kecamatan Sario dan Kecamatan Pineleng

Sebelah Selatan : Kecamatan Pineleng

Sebelah Barat : Kelurahan Malalayang Satu Timur.

2
B. Struktur Organisasi Puskesmas Bahu

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Bahu

C. Denah Puskesmas

R. ALAT R. TB & KUSTA


KEBERSIHAN

POLIKLINIK A LABORATIUM K. BIDAN R. NIFAS

KAMAR
R. R. BERSALIN
TOILET
T T PINTU MASUK
KLINIK ANAK / U U
MTBS N N
POLIK U
Gambar 3. Denah Puskesmas Wawonasa
G G
G G LINIK GD
KLINIK KIA - KB U U B
E. Alur Pelayanan
KLINIK GIGI DAN REGISTRASI R. TUNGGU APOTIK R. REHIDRASI ORAL
MULUT & INFORMASI
PELAYANAN OBAT
LANTAI I PINTU MASUK

Gambar 2. Denah Puskesmas Bahu lantai 1

3
TANGGA
RUANG RAPAT GUDANG ALKES

RUANG IMUNISASI
LAYANAN JARUM
R. SUNTIK STERIL,
RUANG GIZI
LANSIA, MALARIA,
R. PROMKES & T OLAHRAGA
U
KESLING N
LANTAI II
G
GUDANG OBAT G RUANG KEPALA
U PUSKESMAS
TANGGA
TOILET GUDANG ATK &
R. TATA R. SURVEILANS RUANG TIM MUTU
REKAM MEDIS
USAHA

Gambar 3. Denah Puskesmas lantai 2

Gambar 4. Alur Pelayanan Pasien

4
D. Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang pada
akhir tahun berjumlah 27.375 jiwa dengan 5.326 KK, terbanyak sampai terkecil
sesuai urutan yaitu kelurahan Bahu, kelurahan Winangun Satu, kelurahan Kleak,
kelurahan Batukota, Winangun Dua. Rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 5,14
dengan kepadatan rata-rata 104 jiwa per km persegi.

5
BAB III

ANALISIS UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS


DENGAN PENDEKATAN SISTEM

A. Analisis Masukan (Input) Puskesmas Bahu


Masukkan atau input diuraikan sebagai sumber daya Puskesmas:

a. Man
Tabel 7. Jumlah petugas (paramedis dan non paramedis)
Yang
Yang Kekura
No Jabatan Dibut Ket.
Ada ngan
uhkan

1. Dokter Spesialis Anak 1 - -

2. Dokter Umum 8 - -

3. Dokter Gigi 1 - -

4. Analis 1 - -

5. Apoteker 1 - -

6. Asisten Apoteker 2 1 1 -

7. Perawat 16 13 3 -

8. Bidan 16 13 3 -

9. Perawat Gigi 6 4 2 -

10. Sanitarian 2 - -

Penyuluh Kesehatan
11. - 1 -
Masyarakat

12. Pembantu Paramedis 1 - -

13. Pekarya 5 - -

6
14 Tenaga IT 2 1 1 -

Tenaga
14. Tenaga Administrasi 3 2 1 Honor
Puskesmas

15. Satpam / Pol PP - 1 -

16. Sopir 2 1 1 -

Tenaga
17. Petugas Kebersihan 2 1 1 Honor
Puskesmas

Jumlah 56 17 -

b. Machine
Hal ini meliputi perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia.
Keadaan sarana kesehatan sebagai tempat pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Bahu, terdiri dari:
1. Ruang Kepala Puskesmas

2. Rekam Medik

3. Poliklinik Umum

4. Poliklinik Gigi & Mulut

5. Poliklinik Anak

6. Ruang UGD 1 x 24jam

7. Ruang PONED/ Persalinan

8. Ruang Pertemuan

9. Ruang KIA/KB

10. Ruang Imunisasi

11. Ruang Gizi

12. Ruang Surveilens/ Epidemiologi


7
13. Ruang Isolasi

14. Ruang Laboraturium

15. Apotik/ Farmasi

16. Tata Usaha

17. Ruang Administrasi

18. Toilet
c. Money

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan


upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawab puskesmas,
perlu ditunjang dengan tersedianya pembiayaan yang cukup. Pada saat ini
ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas yaitu:

(1) Pemerintah: sumber pembiayaan berasal pemerintah kab/kota,


pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut
melalui Dinas kesehatan Kab/Kota. Penanggung jawab penggunaan
anggaran yang diterima oleh puskesmas adalah kepala puskesmas,
sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang
keuangan puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota atas usulan kepala puskesmas. Penggunaan
dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan
memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

(2) Pendapatan Puskesmas: Sesuai dengan kebijakan pemerintah,


masyarakat dikenakan kewajiban membiayai upaya kesehatan
perorangan yang dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh
Peraturan Daerah masing-masing (retribusi) upaya kesehatan
perorangan untuk membiayai kegiatan operasional puskesmas.
Penggunaan dana tersebut secara berkala dipertanggungjawabkan
oleh puskesmas ke pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan
Kota Manado.
(3) Sumber Lain: Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Universal
8
Coverage (UC).
d. Material
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) terdiri
dari:
Catatan : kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan buku register
Laporan : bulanan, tahunan dan KLB

B. Analisis Proses Puskesmas


1) Planning
Perencanaan dimulai dengan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan
menetapkan alternative kegiatan untuk mencapainya. Melalui fungsi perencanaan
puskesmas ditetapkan tugas-tugas pokok staf dan dengan tugas-tugas ini pimpinan
puskesmas akan mempunyai pedoman dan menetapkan sumber daya yang
dibutuhkan oleh staf untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Planning Puskesmas Bahu:

Apel pagi setiap hari

Rapat 1 bulan 1x untuk membahas pelayanan

Setiap awal tahun membicarakan program untuk satu tahun/POA


(Plan of Action)

Setiap bulan ada mini lokakarya untuk membahas program dan


target capaian.

Mini lokakarya lintas sektor dilaksanakan setiap 1 tahun minimal 2


kali yang dibicarakan terlebih dahulu dengan empat camat
kemudian camat sampaikan ke lurah dan presentasi kepala
puskesmas.
2) Organizing
Pengorganisasian adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya yang dimiliki puskesmas dan memanfaatkan secara efisien
untuk mencapai tujuan puskesmas. Atas dasar pengertian tersebut, fungsi
pengorganisasian juga meliputi proses pengintergrasian sumber daya yang
dimiliki puskesmas.

9
3) Actuating
Penggerakan pelaksanaan Puskesmas adalah proses pembimbingan kepada
staff agar mereka mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-
tugasnyasesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, dan
dukungan sumber dayayang tersedia. Kepemimpinan yang efektif pengembangan
motivasi, komunikasi, dan pengarahan sangat membantu suksesnya pelaksanaan
puskesmas.

Melakukan rapat koordinasi dengan kelurahan, tokoh masyarakat


seperti kader, dan perangkat kelurahan lainnya dalam wilayah kerja

Bekerja sama melaksanakan program

Melakukan sosialisasi ke masyarakat

Pemberdayaan masyarakat

Pos lintas sektor dengan turun posyandu bilang ke kader terlebih


dahulu.
4) Controling and Evaluating
Pengendalian adalah proses untuk mengamati secara terus-menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan mengadakan
perbaikan jika terjadi penyiimpangan. Pelaksanaan fungsi mananjemen ini
memerlukan perumusan standar kinerja (standard performance).
Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan
hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan,
dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan saran-saran yang
dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaanprogram.
Melakukan rapat evaluasi setiap bulan berdasarkan laporan dan capaian
target
Melakukan penilaian setiap bulan dengan koordinasi tokoh masyarakat
setempat.

10
BAB IV
ANALISIS KELUARAN PUSKESMAS

Puskesmas Bahu melakukan upaya kesehatan yang bersifat Promotif, Preventif,


Kuratif dan Rehabilitatif. Bertolak dari keempat pelayanan tersebut, Puskesmas Bahu
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.

A. Upaya Kesehatan Wajib

1. Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan perorangan atau kelompok dengan materi


materi yang diberikan tentang penyuluhan KB, penyakit menular,
imunisasi, gigi dan mulut, penyuluhan gizi, kesehatan lingkungan,
penyuluhan NAPZA, dan lain-lain. Adapun penyuluhan dilakukan pada
kelompok kelompok di Puskesmas, Pustu, Posyandu, kelompok
keagamaan, penjaringan ke sekolah-sekolah yaitu SD, SMP dan SMA dan
kegiatan yang ada dalam masyarakatdan lain-lain. Penyuluhan dengan
sasaran primer dilakukan Puskesmas Bahu 24 kali dalam sebulan
sedangkan penyuluhan dengan sasaran sekunder, yakni tokoh masyarakat,
agama, dan kader kesehatan, dilakukan dua kali dalam setahun. Adapun
kegiatan ini dilakukan oleh beberapa tim yaitu gizi, kesehatan lingkungan
dan tim kesehatan gigi dan mulut.

Puskesmas Bahu memiliki 15 posyandu dengan rincian sebagai


berikut: 10 posyandu madya, 4 posyandu purnama, dan 1 posyandu
mandiri. Puskesmas Bahu juga telah mengadakan posyandu cerdas, yaitu
posyandu yang memiliki Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD). Puskesmas Bahu memiliki strategi tersendiri
untuk tetap menarik minat masyarakat untuk datang ke posyandu, yakni
dengan mengadakan makanan tambahan serta arisan antar masyrakat,
kader kesehatan, dan petugaskesehatan.

11
2. Kesehatan Lingkungan

Upaya kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat melalui pembinaan ditempat-tempat umum,
seperti kantin-kantin sekolah, toilet umum, industri rumah tangga seperti
pabrik roti, tahu, tempe, depot air minum dan jamban keluarga. Kegiatan
kesehatan lingkungan mencakup :

a. Pengawasan sumber air minum dan jambankeluarga

1) Inspeksi sanitasi sumber air bersih serta jambankeluarga

2) Pembinaan kelompok masyarakat atau keluarga tentang pemakaian


air bersih dan sehat serta jamban keluarga yangsehat.
b. Hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum (TTU) dan tempat-tempat
makan (TTM)
1) Inspeksi sanitasi TTU dan TPM

2) Pemantauan secara berkala sanitasi TTU dan TPM

3) Pengawasan sanitasu TTU danTPM

c. Hygiene dan sanitasi makanan serta minuman

1) Inspeksi hygiene dan sanitasi tempat pengelolaan bahan makanan


serta minuman nonindustri
2) Pembinaan dan pengawasan prosedur mekanisme pengelolaan
bahan makanan dan minuman nonindustri
3) Mengawasi bahan pangan yang sering dikonsumsi masyarakat

d. Survei jentik nyamuk dan berbagai vector penyakit

1) Melakukan survei ke wilayah jangkauan puskesmas dengan


memeriksa tempat-tempat potensial seperti genangan air, dan
tempat-tempat kumuh.
2) Melakukan pencatatan pada wilayah yang sudah terdapat vektor
penyakit dan kemudian melakukan tindakan cepat memberantas
jentik-jentik dan tempat perindukan serta menggerakkan peran
masyarakat.

12
e. Pengawasan saluran pembuangan air limbah

1) Inspeksi saluran-saluran pembuangan limbah akhir, baik rumah


tangga maupun pabrik-pabrik sekitar.

2) Pemantauan berkala sanitasi saluran pembuangan limbah akhir

3) Pengawasan mekanisme pembuangan limbah akhir

3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan
kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit.

Dalam rangka upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga
berencana terdapat beberapa kegiatan yang dilaksana Puskemas Bahu,
yaitu: pemeriksaan kehamilan, pemberian imunisasi TT dan tablet Fe pada
ibu hamil, pertolongan persalinan, pelayanan neonatus, penyuluhan dan
konseling KB, dan pemeriksaan kehamilan.

4. Perbaikan Gizi Masyarakat

Pelaksanaan Upaya Perbaikan Gizi masyarakat terbagi atas Upaya


Kesehatan Masyarajat (UKM) yang dilakukan diluar puskesmas, seperti
posyandu dan sekolah, serta Upaya Kesehatan Pribadi (UKP) yang
dilakukan di dalam puskesmas. Berikut merupakan program-program
perbaikan gizi masyarakat puskesmas Bahu yang dibagi berdasarkan
waktu kegiatan:

a. Kegiatan Program Gizi Harian Puskesmas Bahu

1) Memberikan promosi kesehatan untuk pemberian ASI Eksklusif

2) Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24bulan

3) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil selama masa
kehamilan serta pada remaja putri.
4) Pemberian makanan tambahan untuk anak gizi kurang dan
pemberian PMT pemulihan pada anak dengan status gizi yang

13
buruk.
5) Kegiatan investigasi dan intervensi yang masalah gizi, misalnya
ditemukan kasus gizi buruk.
b. Kegiatan Program GiziBulanan

1) Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita

2) Kegiatan Konseling Gizi


c. Kegiatan yang dilakukan setiap semester ( 6 bulansekali)

3) Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita


diberikan setahun sekali pada bulan Februari danAgustus
4) Pembagian obat cacing pada anak usia> 1 tahun hingga anak
kelas VISD
c. Kegiatan Program GiziTahunan

1) Pemantauan Status Gizi Balita

2) Pemantauan Penggunaan Garamberyodium

3) Pelaksanaan program Konseling Gizi di Puskesmas

5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

a. Surveilans Epidemiologi

Surveilans epidemiologi Puskesmas Bahu dilakukan dengan


pengamatan/analisis dari setiap masalah kesehatan secara terus-
menerus dan sistematis dengan tujuan untuk mengambil tindakan dari
setiap masalah yang ada. Inti dari kegiatan surveilans epidemiologi:

1) Pengamatan

Penyelidikan epidemiologi dilakukan untuk mendeteksi adanya


penyakit demam berdarah, gigitan hewan, campak, malaria, diare,
dan sebagainya.

2) Pengolahan data

Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengamatan selanjutnya


dilakukan pengolahan.

14
3) Informasi

Setelah dilakukan pengolahan data, dihasilkan rangkuman


informasi dari setiap masalah yang ada.

4) Pelaporan

Pelaporan dilaksanakan secara mingguan, bulanan serta tahunan.


Pelaporan juga dapat berupa wabah atau kejadian luar
biasa.Bentuk pelaporan berupa Surveilans Terpadu Penyakit
Puskesmas, yaitu pelaporan untuk setiap bentuk kasus baru
maupun berupa LB1 yang merupakan pelaporan gabungan untuk
kasus lama dan baru.

b. Imunisasi

Kegiatan imunisasi di Puskesmas Bahu terdiri dari kegiatan


mingguan, bulanan dan tahunan. Kegiatan mingguan berupa
pemberian imunisasi dasar pada bayi dan balita yang dilaksanakan
pada hari kamis setiap minggunya. Adapun imunisasi dasar yang
diberikan berupa imunisasi BCG, campak, polio, serta program baru
yakni pemberian imunisasi pentabio yang berisi difteri, pertusis,
tetanus, hepatitis b dan Hib. Kegiatan bulanan imunisasi dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan lintas program bersama dengan program
lainnya dalam bentuk posyandu. Kegiatan tahunan imunisasi di
Puskesmas Bahu berupa kunjungan ke sekolah dasar untuk pemberian
imunisasi difteri dan tetanus pada anak-anak yang duduk di bangku
kelas 1, 2 dan 3 sekolah dasar.

c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Pencegahan dan pemberantasan penyakit di wilayah kerja


Puskesmas Bahu meliputi upaya yang dilakukan terhadap penyakit:

1) Demam Berdarah Dengue

2) Tuberkulosis

3) Pneumonia pada balita

4) Penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS


15
6. Pengobatan

Dalam rangka pelaksanaan upaya pengobatan di puskesmas bahu,


diselenggarakan upaya kesehatan perorangan, yaitu upaya kesehatan di
dalam puskesmas, dalam bentuk: rawat jalan, pelayanan gawat darurat,
pelayanan satu hari (one day care), home care dan/atau rawat inap
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Upaya pengobatan di Puskesmas Bahu meliputi dan pemeriksaan fisik


serta penunjang, menegakkan diagnosa; memberikan pengobatan yang
sesuai untuk untuk penderita dan merujuk penderita ke pusat-pusat rujukan
medis sesuai dengan jenis penyakit yang tidak mampu ditangani
olehpuskesmas.

Obat-obatan yang terdapat di Puskesmas Bahu terutama merupakan


obat generik.Obat-obatan di Puskesmas Bahu berasal dari Dinas
Kesehatan dan pengadaan oleh Puskesmas yang dananya bersumber dari
Pemerintah Kota Manado.

Puskesmas Bahu memiliki program yang dilaksanakan tiap bulan


untuk menjaga ketersediaan dan mutu obat-obat selama pelayanan
kesehatan berlangsung.Adanya kendala seperti diperlukannya obat-obat
yang tidak termasuk dalam daftar obat esensial nasional (DOEN).Kendala
ini dapat ditangani dengan pembuatan lembar justifikasi yang tertera daftar
obat yang dibutuhkan.

Selain itu, Puskesmas memiliki program 3 bulanan untuk pengawasan


obat-obatan yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Bahu.Apotik,
warung dan toko diselidiki.Jika didapati menjual obat- obatan tanpa ijin
akandiberi peringatan atau dilaporkan ke badan POM untuk
tindakanselanjutnya.

B. Upaya Kesehatan Pengembang

Terdapat enam program kerja Puskesmas Bahu yang termasuk dalam


upaya kesehatan pengembangan,yaitu:

1. Senam ibu hamil yang diadakan 1 bulan 1 kali

16
2. Senam pagi hari dan kerja bakti tiap hari jumat

3. Puskesmas keliling

4. Imunisasi bagi bayi yang dilakukan setiap hari Kamis

5. Pelayanan poliklinik umum dan pengobatan yang diadakan setiap hari

6. Pelayanan kesehatan dasar gigi dan mulut di puskesmas dan posyandu

C. Upaya Kesehatan Penunjang

Terdapat program kerja yang termasuk dalam upaya kesehatan


penunjang, yaitu laboratorium sederhana. Laboraturium sederhana yakni alat
laboratorium yang ada di Puskesmas Bahu diterima awal 2010, menggunakan
teknologi muakhir dan dapat melukan pemeriksaan diantaranya :

a. Hematologi dasar
b. Kimia darah

c. Urinalisis

d. Tes Hamil

e. Golongan darah

f. Sputum BTA

g. RDT Malaria

h. HIV

i. Hepatitis

j. Sifilis

k. Gula Darah

l. Kolesterol

m. Asam urat

17
Gambar 2. Alur pelayanan laboratorium di Puskesmas Bahu

18
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH

A. Masalah Sarana dan Prasarana


Selain upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan penunjang juga tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya.Laboratorium memiliki kendala dalam ketersediaan
reagen untuk dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap, IgG,
IgM, urinalisis, dan feses. Saat ini, pemeriksaan yang dapat dilakukan di
laboratorium Puskesmas Bahu antara lain pemeriksaan gula darah, HCG, asam urat,
rapid test HIV, tes narkoba, dan hepatitis.

B. Masalah Program Kerja


Dalam melaksanakan setiap program kerja, Puskesmas Bahu sudah tergolong
cukup baik. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat
beberapa kendala yang dihadapi dalam persiapan maupun pelaksanaan program
kerja.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan posyandu ialah kurangnya kesadaran
para anggota PKK yang seharusnya lebih aktif dalam penyelenggaraan posyandu,
sebab posyandu merupakan programmilik PKK dan peran tenaga kesehatan hanya
membantu dalam pelaksanaannya.Selain itu, kurangnya kader terlatih yang
seharusnya menjadi syarat untuk pelaksanaan posyandu menjadi salah satu kendala
bagi Puskesmas Bahu.
Kegiataan pemberantasan penyakit penular pada Puskesmas Bahu sudah berjalan
dengan baik.Adapun kendala dalam upaya ini tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
jumlah masyarakat, di Puskesmas Bahu hanya terdapat 1 orang tenaga kerja yang
bertanggungjawab dalam upaya pemberantasan penyakit menular. Selain itu, wilayah
kerja Puskesmas Bahu yang dikelilingi kost dan rumah kontrakan. Akibatnya
terdapat informasi yang tidak tepat mengenai suatu penyakit, apalagi jika informasi
tentang penyakit menular. Contohnya, suatu penyakit yang berasal dari seseorang
yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas bukan Bahu datang ke puskesmas dengan
meminjam alamat Bahu. Hal ini dapat berpengaruh pada terjaringnya infomasi yang
tidak tepat sehingga terdapat kesalahan dalam halpelaporan.

19
C. Masalah Kesehatan
1. Morbiditas
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu yang juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
10 Penyakit Menonjol
Di bawah ini adalalah 10 penyakit yang menonjol di Puskesmas
Bahu.yangdisesuaikan dengan diagnosis berdasarkan ICD 10 yang diurutkan
berdasarkan jumlah kasus terbanyak periode Oktober 2016:
a. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) tanpa komplikasi
b. Skabies
c. Penyakit Jantung
d. TBC paru
e. Skizofrenia paranoid
f. Varicella tanpa komplikasi
g. Campak tanpa komplikasi
h. Demam tifoid
i. NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dengan komplikasi yang
tidak spesifik
j. NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dengan komplikasi yang
spesifik.

Jumlah Pasien

8
7
5
4 4 4
2 2
1 1

Grafik 1. Rekapitulasi 10 Besar Kunjungan Pasien Puskesmas Bahu Periode Oktober


2016

20
Pelayanan ibu hamil
Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang ditangani oleh
tenaga kesehatan yang profesional kepada ibu hamil selama masa kehamilannya,
sebagai usaha promotif dan preventif. Pertolongan Persalinan di Puskesmas Bahu.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan
yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Cakupan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan di
wilayah kerja Puskesmas Bahu Periode 2015 sebesar 96,3% dari sasaran sebesar
164 ibu bersalin.

TARGET PNDIFASYANKES
%

164
15
119117 9
108 109
98.
3 100
89 89 96.3
53 57
54 59

WINANGU
N WINANGUN
BATU
KOTA KLEAK
1 2 BAHU

Grafik 2. Presentase cakupan persalinan yang Puskesmas Bahu Tahun 2015

2. Mortalitas
Jumlah kematian yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Bahu pada satu tahun
terakhir di antaranya yaitu kematian akibat penyakit rabies yang terjadi berjumlah 2
kasus.

21
3. Perbaikan gizi masyarakat
Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Status gizi merupakan
ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi. Untuk anak diindikasikan oleh
berat badan dan tinggi badan. Jika ditemukan anak dengan BGM (Bawah Garis
Merah) diberikan makanan tambahan. Dalam wilayah kerja Puskesmas Bahu,
masih terdapat laporan 6 kasus gizi kurang dan 1 kasus gizi buruk. Untuk
menanggulangi masalah gizi ini,Puskesmas memberikan makanan tambahan
selama 90 hari.

22
BAB VI
PENUTUP

Puskesmas Bahu sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
telah melakukan berbagai program dalam menyelenggarakan pembanguan kesehatan.
Program yang dilakukan umumnya telah terlaksana dengan baik, namun kualitas
pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Bahu dinilai
masih kurang dan butuh perbaikan lagi.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan sebaiknya mendapatkan
perhatian lebih dari Pemerintah dalam hal kualitas pelayanan serta sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dengan alokasi dana yang
terbatas, seharusnya terdapat kesinergisan antara kebijakan Pemerintah dengan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Puskesmas memiliki kewajiban
untuk menyelenggarakan pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, namun
dengan berbagai kendala dan keterbatasan yang dimiliki, diperlukan manajemen mutu
puskesmas yang lebih mengedepankan pelayanan promotif dan preventif sehingga fungsi
Puskesmas sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan dapat terlaksana dengan baik
dan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapattercapai.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas.
2. Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
3. Departemen Kesehatan RI. 2005. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Dasar Penyelia Jaminan Mutu Di Puskesmas. Jakarta.
4. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KI).Jakarta.
5. Kementrian Kesehatan RI.2015.Profil Kesehatan Indonesia Tahun2014.Jakarta.
6. Muninjaya, Gde AA, 2004. Manajemen Kesehatan. Edisi.2. Jakarta:EGC.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 42 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi.
8. Sulaeman, ES. 2009. Manajemen Kesehatan Teori dan Praktek di Puskesmas.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press

24
LAMPIRAN

Gambar 3. Puskesmas Bahu

Gambar 4. Bagian Registrasi Pasien Baru

Gambar 5. Penyuluhan

26
Gambar 6. Pemasangan Implan di Poli KB

27

Anda mungkin juga menyukai