PUSKESMAS BAHU
Masa Stase : 8 Mei 2017 20 Mei 2017
Oleh:
PUSKESMAS BAHU
Oleh:
Mengetahui:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
kelompok kami dapat menyelesaikan laporan Home Visit ini dengan pasien
Diabetes Mellitus dan Dislipidemia.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER .... i
LEMBAR PENGESAHAN ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Keadaan Geografis .2
B. Struktur Organisasi Puskesmas Bahu ..3
C. Denah Puskesmas ...3
D. Kependudukan 5
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
A. Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Bahu terdiri dari lima kelurahan dengan 31 lingkungan
yang memiliki luas 5,4 km2. Puskesmas Bahu memiliki wilayah kerja yang terdiri dari
lima kelurahan, meliputi:
1. Kelurahan Winangun1
2. Kelurahan Winangun2
4. Kelurahan Bahu
5. Kelurahan Kleak
Setelah terjadi pemekaran, wilayah kerja Puskesmas Bahu terdiri dari 5 Kelurahan
dengan 31 Lingkungan yang memiliki luas 264 Km2 yang sebagian besar
penduduknya tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor. Dengan ciri
masyarakat peralihan dari pedesaan ke perkotaan. Wilayah kerja puskesmas Bahu
yaitu dari Kelurahan Bahu, Kelurahan Kleak, Kelurahan Batu Kota, Kelurahan
Winangun Satu dan Kelurahan Winangun Dua. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
2
B. Struktur Organisasi Puskesmas Bahu
C. Denah Puskesmas
KAMAR
R. R. BERSALIN
TOILET
T T PINTU MASUK
KLINIK ANAK / U U
MTBS N N
POLIK U
Gambar 3. Denah Puskesmas Wawonasa
G G
G G LINIK GD
KLINIK KIA - KB U U B
E. Alur Pelayanan
KLINIK GIGI DAN REGISTRASI R. TUNGGU APOTIK R. REHIDRASI ORAL
MULUT & INFORMASI
PELAYANAN OBAT
LANTAI I PINTU MASUK
3
TANGGA
RUANG RAPAT GUDANG ALKES
RUANG IMUNISASI
LAYANAN JARUM
R. SUNTIK STERIL,
RUANG GIZI
LANSIA, MALARIA,
R. PROMKES & T OLAHRAGA
U
KESLING N
LANTAI II
G
GUDANG OBAT G RUANG KEPALA
U PUSKESMAS
TANGGA
TOILET GUDANG ATK &
R. TATA R. SURVEILANS RUANG TIM MUTU
REKAM MEDIS
USAHA
4
D. Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang pada
akhir tahun berjumlah 27.375 jiwa dengan 5.326 KK, terbanyak sampai terkecil
sesuai urutan yaitu kelurahan Bahu, kelurahan Winangun Satu, kelurahan Kleak,
kelurahan Batukota, Winangun Dua. Rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 5,14
dengan kepadatan rata-rata 104 jiwa per km persegi.
5
BAB III
a. Man
Tabel 7. Jumlah petugas (paramedis dan non paramedis)
Yang
Yang Kekura
No Jabatan Dibut Ket.
Ada ngan
uhkan
2. Dokter Umum 8 - -
3. Dokter Gigi 1 - -
4. Analis 1 - -
5. Apoteker 1 - -
6. Asisten Apoteker 2 1 1 -
7. Perawat 16 13 3 -
8. Bidan 16 13 3 -
9. Perawat Gigi 6 4 2 -
10. Sanitarian 2 - -
Penyuluh Kesehatan
11. - 1 -
Masyarakat
13. Pekarya 5 - -
6
14 Tenaga IT 2 1 1 -
Tenaga
14. Tenaga Administrasi 3 2 1 Honor
Puskesmas
16. Sopir 2 1 1 -
Tenaga
17. Petugas Kebersihan 2 1 1 Honor
Puskesmas
Jumlah 56 17 -
b. Machine
Hal ini meliputi perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia.
Keadaan sarana kesehatan sebagai tempat pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Bahu, terdiri dari:
1. Ruang Kepala Puskesmas
2. Rekam Medik
3. Poliklinik Umum
5. Poliklinik Anak
8. Ruang Pertemuan
9. Ruang KIA/KB
18. Toilet
c. Money
9
3) Actuating
Penggerakan pelaksanaan Puskesmas adalah proses pembimbingan kepada
staff agar mereka mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-
tugasnyasesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, dan
dukungan sumber dayayang tersedia. Kepemimpinan yang efektif pengembangan
motivasi, komunikasi, dan pengarahan sangat membantu suksesnya pelaksanaan
puskesmas.
Pemberdayaan masyarakat
10
BAB IV
ANALISIS KELUARAN PUSKESMAS
1. Promosi Kesehatan
11
2. Kesehatan Lingkungan
12
e. Pengawasan saluran pembuangan air limbah
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan
kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit.
Dalam rangka upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga
berencana terdapat beberapa kegiatan yang dilaksana Puskemas Bahu,
yaitu: pemeriksaan kehamilan, pemberian imunisasi TT dan tablet Fe pada
ibu hamil, pertolongan persalinan, pelayanan neonatus, penyuluhan dan
konseling KB, dan pemeriksaan kehamilan.
3) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil selama masa
kehamilan serta pada remaja putri.
4) Pemberian makanan tambahan untuk anak gizi kurang dan
pemberian PMT pemulihan pada anak dengan status gizi yang
13
buruk.
5) Kegiatan investigasi dan intervensi yang masalah gizi, misalnya
ditemukan kasus gizi buruk.
b. Kegiatan Program GiziBulanan
a. Surveilans Epidemiologi
1) Pengamatan
2) Pengolahan data
14
3) Informasi
4) Pelaporan
b. Imunisasi
2) Tuberkulosis
16
2. Senam pagi hari dan kerja bakti tiap hari jumat
3. Puskesmas keliling
a. Hematologi dasar
b. Kimia darah
c. Urinalisis
d. Tes Hamil
e. Golongan darah
f. Sputum BTA
g. RDT Malaria
h. HIV
i. Hepatitis
j. Sifilis
k. Gula Darah
l. Kolesterol
m. Asam urat
17
Gambar 2. Alur pelayanan laboratorium di Puskesmas Bahu
18
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH
19
C. Masalah Kesehatan
1. Morbiditas
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu yang juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
10 Penyakit Menonjol
Di bawah ini adalalah 10 penyakit yang menonjol di Puskesmas
Bahu.yangdisesuaikan dengan diagnosis berdasarkan ICD 10 yang diurutkan
berdasarkan jumlah kasus terbanyak periode Oktober 2016:
a. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) tanpa komplikasi
b. Skabies
c. Penyakit Jantung
d. TBC paru
e. Skizofrenia paranoid
f. Varicella tanpa komplikasi
g. Campak tanpa komplikasi
h. Demam tifoid
i. NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dengan komplikasi yang
tidak spesifik
j. NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dengan komplikasi yang
spesifik.
Jumlah Pasien
8
7
5
4 4 4
2 2
1 1
20
Pelayanan ibu hamil
Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang ditangani oleh
tenaga kesehatan yang profesional kepada ibu hamil selama masa kehamilannya,
sebagai usaha promotif dan preventif. Pertolongan Persalinan di Puskesmas Bahu.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan
yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Cakupan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan di
wilayah kerja Puskesmas Bahu Periode 2015 sebesar 96,3% dari sasaran sebesar
164 ibu bersalin.
TARGET PNDIFASYANKES
%
164
15
119117 9
108 109
98.
3 100
89 89 96.3
53 57
54 59
WINANGU
N WINANGUN
BATU
KOTA KLEAK
1 2 BAHU
2. Mortalitas
Jumlah kematian yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Bahu pada satu tahun
terakhir di antaranya yaitu kematian akibat penyakit rabies yang terjadi berjumlah 2
kasus.
21
3. Perbaikan gizi masyarakat
Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Status gizi merupakan
ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi. Untuk anak diindikasikan oleh
berat badan dan tinggi badan. Jika ditemukan anak dengan BGM (Bawah Garis
Merah) diberikan makanan tambahan. Dalam wilayah kerja Puskesmas Bahu,
masih terdapat laporan 6 kasus gizi kurang dan 1 kasus gizi buruk. Untuk
menanggulangi masalah gizi ini,Puskesmas memberikan makanan tambahan
selama 90 hari.
22
BAB VI
PENUTUP
Puskesmas Bahu sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
telah melakukan berbagai program dalam menyelenggarakan pembanguan kesehatan.
Program yang dilakukan umumnya telah terlaksana dengan baik, namun kualitas
pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Bahu dinilai
masih kurang dan butuh perbaikan lagi.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan sebaiknya mendapatkan
perhatian lebih dari Pemerintah dalam hal kualitas pelayanan serta sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dengan alokasi dana yang
terbatas, seharusnya terdapat kesinergisan antara kebijakan Pemerintah dengan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Puskesmas memiliki kewajiban
untuk menyelenggarakan pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, namun
dengan berbagai kendala dan keterbatasan yang dimiliki, diperlukan manajemen mutu
puskesmas yang lebih mengedepankan pelayanan promotif dan preventif sehingga fungsi
Puskesmas sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan dapat terlaksana dengan baik
dan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapattercapai.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
Gambar 5. Penyuluhan
26
Gambar 6. Pemasangan Implan di Poli KB
27