Anda di halaman 1dari 1

TRIBUNNEWS.

COM, JAKARTA - Belum terlihat dan terbuktinya kinerja pemerintahan di


bawah Presiden Joko Widodo selama 7 bulan ini dinilai oleh mahasiswa disebabkan oleh jauhnya
nilai-nilai Pancasila pada kebijakan pemerintah.
"Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam mengimplementasi nilai nilai Pancasila melalui
kebijakan yang dihasilkan. Dengan situasi nasional saat ini, rakyat Indonesia masih belum
merasakan pengejawantahan nilai Pancasila, sehingga apa yg menjadi kebijakan Jokowi-JK masih
jauh dari nilai Pancasilais." ujar Presiden Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Dedi Eka Setiawan kepada Tribunnews.com di Museum Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin
(01/06/2015).
Salah satu kebijakan pemerintah Jokowi yang dinilai jauh dari nilai-nilai Pancasila adalah
penentuan harga bahan bakar minyak (BBM) ke pasar. Hal ini dapat mengarahkan pada
kapitalisasi sumber daya alam.
"Stabilitas ekonomi mikro, fluktuatifnya harga BBM diserahkan ke kondisi pasar." ujarnya.
Dedi menyebut pengelolaan sumber daya alam oleh negara belum dirasakan rakyat sepenuhnya.
Dirinya menunjukan bukti akibat kebijakan menyebabkan angka kemiskinan masih tinggi.
"Jokowi-JK yang terpilih secara demokratis dituntut hadirkan kesejahteraan untuk rakyat
Indonesia. Kebijakan disegala bidang sangat dituntut untuk rakyat mampu merasakan hadirnya
negara." ujar Dedi.

Anda mungkin juga menyukai