Anda di halaman 1dari 3

Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan

pemahaman individu tentang dirinya dan memengaruhi hubungannya dengan orang lain
(Stuart, 2007).

Sedangkan menurut Sunaryo, (2004) konsep diri adalah cara individu dalam
melihat pribadinya secara utuh, menyangkut fisik,emosi, intelektual, sosial, dan spiritual.
Termasuk di dalamnya adalah persepsi individu tentang sifat dan potensi yang
dimilikinya, interaksi individu dengan orang lain maupun lingkungannya, nilai-nilai yang
berkaitan dengan pengalaman dan objek, serta tujuan, harapan, dan keinginannya.

Komponen Konsep Diri

Terdapat lima komponen konsep diri, yaitu gambaran diri (body image), ideal diri
(self ideal), harga diri (self esteem), peran diri (self role), dan identitas diri (self identity)
(Keliat, 1992).

1. Gambaran diri (body image)


Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara sadar maupun
tidak sadar, meliputi : performance, potensi tubuh, fungsi tubuh, serta persepsi dan
perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh (Sunaryo, 2004)
2. Ideal diri (self ideal)
Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya, disesuaikan dengan standar
pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan dan keinginan, tipe orang yang diidam-
idamkan, dan nilai yang ingin dicapai (Sunaryo, 2004).
3. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa
syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, dan kegagalan, tetap merasa
sebagMenurut Stuart, (2007)
4. Peran diri adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosialai seorang yang
penting dan berharga (Stuart, 2007)
5. Identitas diri (self identity )Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang
bersumber dari pengamatan dan penilaian, sebagai sintesis semua aspek konsep
diri dan menjadi satu kesatuan yang utuh (Sunaryo, 2004).
Faktor-faktor
1). Teori perkembangan.
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir
seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan
kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang
melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan
tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan
pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri
dengan merealisasi potensi yang nyata.

2). Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )


Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain,
belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri
merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat
dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan
dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh
budaya dan sosialisasi.

3). Self Perception ( persepsi diri sendiri )


Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu
terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui
pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang
kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif
dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari
kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan.
Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial
yang terganggu.

Penderita TB paru,biasanya mengalami perubahan bentuk fisik menjadi lebih


kurus dan pucat, batuk, badan lemah dan kemampuan fisik menurun. Kondisi seperti
ini, akan mempengaruhi konsep diri penderita TB paru. Gambaran tubuh merupakan
salah satu segidari gambaran diri seseorang.Orang yang puas dengan keadaan,
penampilan dan fisiknya, pada umumnya memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi
dari pada yang tidak. Oleh karena itu gambaran tubuh membawa pengaruh pada harga
diri seseorang. (Paul, 2012).

Penderita juga merasa malu karena mengetahui bahwa penyakitnya


menularkan kepada orang lain. Riyadi dan Purwanto (2009) mengatakan bahwa
penyakit TB paru dapat mempengaruhi konsep diri penderitanya. Individu yang
menderita penyakit TB paru sering merasa tidak berdaya, menolak, merasa bersalah,
merasa rendah diri, dan menarik diri dari orang lain karena khawatir penyakit yang
diderita menular pada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai