Oleh :
8
Kosmetik merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam dunia
kecantikan. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti
berhias.Kosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. 3500
tahun Sebelum Masehi di Mesir telah digunakan berbagai bahan alami baik
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain
misalnya tanah liat, lumpur,arang, batubara bahkan api, air, embun, pasir atau
sinar matahari. Hal ini dapat diketahui melalui naskah-naskah kuno yang
ditulis dalam papirus atau dipahat pada dinding piramida. Pengetahuan
kosmetik tersebut kemudian menyebar keseluruh penjuru dunia melalui jalur
komunikasi yang terjadi dalam kegitan perdagangan, agama, buadaya, politik
dan militer, bahwa di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah
dimulai jauh sebelum zaman penjajahan Belanda Kecantikan semakin
berkembang dan berkembang dari masa ke masa,bukan lagi hanya menjadi
sebuah keinginan, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan yang akhirnya
berdampak pada semakin meningkatnya industri kosmetik di dunia, termasuk
juga di Indonesia. Indonesia tidak terlepas dari gaya hidup modern saat ini.
Hal ini terbukti dari tingginya produksi kosmetik di Indonesia, dimana dari
tahun ke tahun penjualannya semakin meningkat dan meningkat baik
kosmetik produksi dalam negeri, maupun kosmetik impor. 2 Kementerian
Perindustrian menyatakan penjualan dari industri kosmetik di Indonesia tahun
ini tumbuh 12,9 persen dibandingkan tahun lalu. Ekspor kosmetik tahun ini
diperkirakan mencapai US$ 406 juta atau naik 20 persen dari tahun lalu.
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa memang perkembangan
industri kosmetik di Indonesia berkembang pesat dalam penjualannya baik
dalam negeri maupun ke luar negeri.Kosmetik yang berkembang pesat di
Indonesia tidak hanya kosmetikproduksi dalam negeri, melainkan juga
dengan kosmetik impor. Seperti yangdisampaikan oleh Ketua Perkosmi
(Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia) bahwa penjualan produk
kosmetik impor pada tahun ini diperkirakan meningkat 30% menjadi Rp 3,17
triliun dibandingkan tahun lalu Rp 2,44 triliun, menurut asosiasi industri.
Peningkatan tersebut dipicu kenaikan volume penjualan serta penurunan tarif
9
bea masuk seiring perjanjian perdagangan bebas .Seiring dengan
semakinmeningkatnya penjualan kosmetik impor, maka akan semakin
menekan kosmetik produksi dalam negeri dan mengakibatkan produsen
kosmetik dalam negeri harus bekerja ekstra untuk semakin meningkatkan
penjualan agar tidak tehimpit dengan tekanan kosmetik impor. Industri
kosmetik wanita merupakan industri yang dapat dikatakan cukup dinamis,
sehingga banyak perusahaan dengan merek-merek kosmetik yang beragam
yang baru berminat untuk masuk berkecimpung dan mengembangkan
pasarnya di Indonesia. Selain alasan tersebut, banyaknya wanita yang sangat
ingin
I.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi kosmetik
b. Untuk mengetahui sejarah kosmetik
c. Untuk mengetahui manfaat kosmetik
d. Untuk mengetahui analisis SWOT kosmetik
e. Untuk mengetahui rencana usaha kosmetik
f. Untuk mengetahui produksi kosmetik
g. Untuk mengetahui pemasaran kosmetik
h. Untuk mengetahui pengolahan keuangan kosmetik
10
BAB II
PEMBAHASAN
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada
bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar),
gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalm keadaan baik, memperbaiki bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit (Iswari, 2007).
Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,
pemakain kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan
juga kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai
secara besar-besaran pada abad ke-20. Kosmetik menjadi salah satu bagian
dunia usaha. Bahkan sekarang teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan
paduan antara kosmetik dan obat (pharmaceutical) atau yang disebut kosmetik
medik (cosmeceuticals) (Tranggono, 2007). Kosmetik merupakan salah satu
unsur yang cukup penting dalam dunia.
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias.
Kosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. 3500 tahun Sebelum
Masehi di Mesir telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat,
lumpur,arang, batubara bahkan api, air, embun, pasir atau sinar matahari. Hal
ini dapat diketahui melalui naskah-naskah kuno yang ditulis dalam papirus atau
dipahat pada dinding piramida. Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian
menyebar keseluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam
kegitan perdagangan, agama, buadaya, politik dan militer, bahwa di Indonesia
sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman
11
penjajahan Belanda Kecantikan semakin berkembang dan berkembang dari
masa ke masa,bukan lagi hanya menjadi sebuah keinginan, melainkan sudah
menjadi sebuahkebutuhan yang akhirnya berdampak pada semakin
meningkatnya industri kosmetik di dunia, termasuk juga di Indonesia.
Indonesia tidak terlepas dari gaya hidup modern saat ini. Hal ini terbukti dari
tingginya produksi kosmetik di Indonesia, dimana dari tahun ke tahun
penjualannya semakin meningkat dan meningkat baik kosmetik produksi dalam
negeri, maupun kosmetik impor. 2 Kementerian Perindustrian menyatakan
penjualan dari industri kosmetik di Indonesia tahun ini tumbuh 12,9 persen
dibandingkan tahun lalu. Ekspor kosmetik tahun ini diperkirakan mencapai
US$ 406 juta atau naik 20 persen dari tahun lalu. Berdasarkan data tersebut,
dapat dilihat bahwa memang perkembangan industri kosmetik di Indonesia
berkembang pesat dalam penjualannya baik dalam negeri maupun ke luar
negeri. Kosmetik yang berkembang pesat di Indonesia tidak hanya kosmetik
produksi dalam negeri, melainkan juga dengan kosmetik impor. Seperti yang
disampaikan oleh Ketua Perkosmi (Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia)
bahwa penjualan produk kosmetik impor pada tahun ini diperkirakan
meningkat 30% menjadi Rp 3,17 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 2,44
triliun, menurut asosiasi industri. Peningkatan tersebut dipicu kenaikan volume
penjualan serta penurunan tarif bea masuk seiring perjanjian perdagangan
bebas Seiring dengan semakinmeningkatnya penjualan kosmetik impor, maka
akan semakin menekan kosmetik produksi dalam negeri dan mengakibatkan
produsen kosmetik dalam negeri harus bekerja ekstra untuk semakin
meningkatkan penjualan agar tidak tehimpit dengan tekanan kosmetik impor.
Bila dasar kecantikan adalah kesehatan maka penampilan kulit yang sehat
adalah bagian yang langsung dapat kita lihat karena kulit merupakan organ
tubuh yang berada paling luar dan berfungsi sebagai pembungkus tubuh.
Manfaat kosmetika yaitu : a. pemeliharaan dan perawatan kulit
12
Pemeliharaan berarti usaha pencegahan terhadap timbulnya kelainan-
kelainan atau penyebab dari kelainan tersebut. Usaha perawatan berarti
mempertahankan keadaan yang sekarang baik agar tidak berubah menjadi
buruk (Wasitaatmadja, 1997).
c. pelembab
Pada kulit kering yang terjadi pada keadaan kelembapan udara sangat
rendah, penguapan air dari kulit sangat tinggi, kulit orang tua, atau kelainan
kulit tertentu yang menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar, kosmetika
pelembab dapat mengurangi penguapan kulit dengan cara menutupinya
(Wasitaatmadja, 1997).
d. pelindung
Pada keadaan tertentu, kulit memerlukan perlindungan tambahan. Pertama,
pada polusi yang bersifat iritan sangat kuat misalnya di dalam lingkungan kerja
pabrik kimia atau gas. Perlindungan tersebut dapat dilakukan dengan kosmetik
dasar (foundation cream). Kedua, pada pajanan sinar matahari yang
mengandung sinar ultraviolet secara langsung dan lama, perlindungan kulit
dapat dilakukan dengan menggunakan kosmetika tabir surya (Wasitaatmadja,
1997)
e. penipisan
Penipisan kulit kadang-kadang perlu dilakukan pada keadaan kulit
menebal dan agak kasar, misalnya pada gangguan keratinisasi kulit, pada
keadaan kulit kotor dan berminyak sehingga lapisan tanduk tidak mudah
terlepas, atau pada tempat terjadi gesekan kulit sehingga keratinisasi kulit
bertambah cepat. Penipisan kulit dapat dilakukan oleh penipis yang biasanya
mengandung zat dengan partikel kasar (Wasitaatmadja, 1997).
f. rias atau dekoratif
Kosmetika rias bermanfaat untuk memperbaiki penampilan seseorang.
Kulit yang hitam dapat dirias menjadi lebih putih, kulit yang terang dapat dirias
menjadi agak gelap. Kulit yang belang atau cacat dapat ditutup, kulit yang
13
bolong-bolong dapat didempul, hidung yang pesek dapat dipoles agar kelihatan
lebih mancung, mata yang sipit dapat diukir agar terlihat agak lebar, sebaliknya
mata yang belo dapat disamarkan agar kelihatan lebih kecil dan dalam
g. wangi-wangian (Parfum)
Parfum diperlukan untuk menambah penampilan dan menutupi bau badan
yang mungkin kurang sedap untuk orang lain. Seperti juga warna pada rias,
parfum mempunyai tingkat resiko yang tinggi bagi kulit yang mungkin sensitif
terhadap zat kimia yang terdapat dalam salah satu komposisinya
h. kosmetik medik Selain sebagai penambah kecantikan, kosmetik dapat pula
berperan sebagai obat sehingga kosmetik diformulakan kosmetik mengandung
zat yang dapat bekerja lebih dalam dan biasa digunakan sebagai obat, misalnya
sulfur, heksaklorofen, hormon, dan merkuri
15
II.7 Pemansaran
Aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah menawarkan
produk kosmetik perusahaan ke distributor di pasar traditional, pasar modern,
dan partai dengan memberikan paket-paket khusus (bundling) dan bonus
dengan jumlah pembelian tertentu.
16
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kosmetik merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk
mempercantik atau merawat diri. Secara definitif kosmetik diartikan sebagai
suatu ilmu yang mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan
oleh pemakain bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang.
Kosmetik yang beredar dipasaran indonesia ada 3 macam yaitu kosmetika
tradisional dan kosmetika modern.
III.2 Saran
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak
bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil
lalu meski pun usaha tersebut berupa usaha sampingan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bateman, T.S. & Snell, S.A. (2004). Management : The New Competitive
Landscape. New York: McGraw Hill, Inc.
David, F.R. (2009). Manajemen Strategis: Konsep (12th ed.). (Dono Sunardi,
Trans.). Jakarta: Salemba Empat.
David, F.R. (2011). Manajemen Strategis: Konsep (13th ed.). (Dono Sunardi,
Trans.). Jakarta: Salemba Empat.
Suhendra. Pasar Bisnis Keluarga, Banyak Kisah Sukses Berasal Dari Garasi
Mobil, from
http://finance.detik.com/read/2010/11/12/081257/1492703/480/bisnis-keluarga-
banyak-kisah-sukses-bermula-dari-garasi-mobil
Hitt, M.A. Ireland, R.D. & Hoskisson, R.E. (2003). Strategic Management :
Competitiveness and Globalization. USA : Thomson Learning.
Anonymous. Pasar Kosmetik Indonesia Diperkirakan Naik Rp 12,2T, Retrived
September, 14, 2012, from
http://www.ipotnews.com/m/article.php?jdl=Pasar_Kosmetik_Indonesia_2012_Di
perkirakan_Rp_12_2_Triliun&level2=&level3=&level4=cosmeticshouseholdartic
les&news_id=319849&group_news=CLIPPING&taging_subtype=BANKING&p
opular=&search=y&q=
Jatmiko, R.D. (2003). Manajemen Strategik. Malang : UMM Press.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (ed. Revisi). Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Robbins, S.P. & Coulter, M.K. (2007). Management. New Jersey : Pearson
Prentice Hall.
Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta : Prenhallindo.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung
: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung
: Alfabeta.
18
Susanto, A.B. (2005). World Class Family Business: Membangun Perusahaan
Keluarga Berkelas Dunia. Jakarta: PT. Mizan Pustaka.
Susanto, A.B. Wijanarko, H., Susanto, P. & Mertosono, S. (2007). Family
Business. Jakarta : The Jakarta Consulting Group.
Sukamto, Imam. Industry Kosmetik Tumbuh 12,9 % , Retrived September, 19,
2012, from http://www.tempo.co/read/news/2012/11/07/090440233/Industri-
Kosmetik-Tumbuh-129-Persen
Umar, Husein. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada
19