Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1Latar Belakang
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas
yang ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran nafas, termasuk dalam kelompok penyakit pernafasan
kronik. Walaupun mempunyai tingkat fatalitas yang rendah namun jumlah
kasusnya cukup banyak ditemukan dalam masyarakat. Badan Kesehatan (WHO)
memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia menderita asma. Bahkan jumlah ini
diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 180.000 orang setiap tahun.
Prevalensi asma meningkat di Amerika, asma lebih dari 4.000 kematian
pertahun. Sebagian besar kematian akibat asma terjadi di luar rumah sakit dan
kematian jarang terjadi setelah rawat inap. Prevalensi asma dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain jenis kelamin, umur pasien, faktor keturunan serta faktor
lingkungan. Umumnya prevalensi asma anak lebih tinggi dari dewasa, tetapi ada
pula yang melaporkan prevalensi dewasa lebih tinggi dari anak. Angka ini
berbeda-beda antara satu kota dengan kota yang lain di negara yang sama. Dari
hasil penelitian Riskesdas, prevalensi penderita asma di Indonesia adalah sekitar
4%. Kortikosteroid merupakan obat yang paling efektif untuk penatalaksanaan
asma. Bagi pasien asma akut yang perlu dipindahkan dari rumah ke rumah sakit,
kortikosteroid oral atau intravena harus diberikan sebelum pemindahan.
Kortikosteroid oral atau intravena yang digunakan yaitu metil prednisolon,
dexamethason dan prednison. Kortikosteroid inhalasi yang digunakan meliputi
beklometason dipropionat, budesonid, flunisonid, flutikason propionat, mometason
furoat dan triamsinolon asetat.

1
I.2 RumusanMasalah
1. Apakah definisi dari Asma?
2. Apakah etiologi / penyebab terjadinya Asma?
3. Bagaimanakah patofisiologi dari Asma?
4. Bagaimanakah epidemiologi dari Asma?
5. Bagaimanakah terapi non farmakologi dan farmakologi dari Asma?
6. Bagaimanakah mekanisme terjadinya interaksiobat?
7. Bagaimanakah terjadinya interaksi obat Asma?
8. Bagaimanakah penyelesaian contoh kasus yang berkaitan dengan penyakit
Asma?
I.3 Tujuan
1. Agar dapat memahami dan mengetahui definisi dari Asma.
2. Agar dapat memahami dan mengetahui etiologi / penyebab terjadinya Asma.
3. Agar dapat memahami dan mengetahui patofisiologi dari Asma.
4. Agar dapat memahami dan mengetahui epidemiologi dari Asma.
5. Agar dapat memahami dan mengetahui terapi non farmakologi dan farmakologi
dari Asma.
6. Agar dapat memahami dan mengetahui mekanisme terjadinya interaksi obat.
7. Agar dapat memahami dan mengetahui terjadinya interaksi obat Asma.
8. Agar dapat memahami dan mengetahui penyelesaian contoh kasus yang
berkaitan dengan penyakit Asma.

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Definisi Asma


Kata asma berasal dari bahasa Yunani asthma yang berarti sukar
bernafas. Asma merupakan penyakit saluran nafas yang ditandai oleh
penyempitan bronkus akibat adanya hiperreaksi terhadap sesuatu perangsangan
langsung / fisik ataupun tidak langsung. Tanpa pengelolaan yang baik penyakit
ini akan mengganggu kehidupan penderita sehari-hari dan penyakit akan
cenderung mengalami peningkatan dan dapat menimbulkan komplikasi ataupun
kematian (Dahlan, 1998). Sedangkan menurut Dipiro (2008) Asma merupakan
inflamasi kronik saluran napas yang mana berbagai sel inflamasi berperan,
terutam asel mast, eosinofil, limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel.
Asma (bronkial) merupakan ganggua inflamasi pada jalan nafas yang
ditandai oleh obstruksi aliran udara nafas dan respon jalan nafas yang berlebihan
terhadap berbagai bentuk rangsangan. Obstruksi jalan nafas yang menyebar luas
tetapi berfariasi ini disebabkan oleh bronkospasme, edema mukosa jalan nafas
dan peningkatan produksi mukus (lendir) disertai penyumbatan serta remodeling
jalan nafas. Penyakit ini merupakan salah satu bentuk penyakit paru obstruktif
menahun (PPOM) yaitu penyakit paru jangka panjang yang ditandai oleh
peningkatan resistensi jalan nafas, bentuk lain PPOM meliputi bronkitiskronis
dan emfisema (Jennifer P, 2011).
Asma (asthma bronchiale) atau bengek adalah suatu penyakit alergi
kronik yang berciri serangan sesak napas secara berkala yang di sertai batuk dan
hipersekresi dahak, dimana pasien tidak menunjukkan suatu gejala. Serangan
asma berlangsung selama beberapa menit. Hingga beberapa jam dan dapat di
atasi dengan obat secara inhalasi atau oral, tetapi dalam keadaan gawat perlu
diberi suntikan obat adrenalin, teofilin, dan atau hormone kortikosteroid
(Murniatidkk, 2007). Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya lebih

3
parah pada malam hari dan meningkatnya ambang rangsang (hiperreaktivitas)
bronki terhadap rangsangan alergis maupun non alergis (Tan Hoan, 2007).
Klasifikasi Asma :
Klasifikasi asma berdasarkan penyebabnya, yaitu :
Asma alergi (Ekstrinsik)
Asma alergi berhubungan dengan sejarah penyakit alergi yang
diderita seseorang dan atau keluarganya (rhinitis, urtikaria, dan eksim)
memberikan reaksi kulit positif pada pemberian injeksi antigen secara
intradermal, peningkatan IgE dalam serum, serta memberikan respon
positif pada uji inhalasi antigen spesifik. Ditandai dengan reaksi alergi
terhadap pencetus spesifik yang dapat diidentifiikasi seperti tepung sari,
jamur, debu, bulu binatang, dan obat-obatan.
Asma non alergi (Intrinsik)
Asma dapat pula dapat terjadi pada seseorang yang tidak memiliki
sejarah alergi, uji kulit negatif, dan kadar IgE dalam serumnya normal.
Asma jenis ini antara lain dapat timbul ketika seseorang menderita penyakit
saluran nafas atas. Ditandai dengan mekanisme yang bersifat non-alergik
yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau yang tidak
diketahui seperti, udara dingin.
Campuran asma alergi dan non alergi
Banyak penderita asma yang tidak dapat jelas dikelompokkan pada
asma alergi dan non alergi, tapi memiliki penyebab diantara kedua
kelompok tersebut.
Klasifikasi asma berdasarkan organ yang diserang, yaitu :
Asma bronkhial
Asma ini merupakan serangan gangguan pernapasan dan terjadi
kesulitan respirasi karena penyempitan spastik bronkhus dan

4
pembengkakan mukosa yang disertai pengeluaran lendir kental dan
kelenjar bronkhus.
Asma kardiak
Asma ini merupakan serangan gangguan pernapasan pada penderita
penyakit jantung akibat tidak berfungsi bilik kiri jantung dan bendungan
pada paru-paru.
Klasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahan gejala, yaitu :

II.2 Etiologi Asma


Asma merupakan penyakit heterogen, oleh karena itu kepentingan
epidemiologi dan klinis penting untuk membuat klasifikasi asma berdasarkan
rangsangan utama yang membangkitkan atau rangsangan yang berkaitan dengan
episode akut. Serangan asma timbul apabila ada rangsangan pencetus,
diantaranya:
Faktor penjamu (faktor pada pasien) :
1. Aspek genetik
2. Kemungkinan alergi

5
3. Saluran napas yang memang mudah terangsang
4. Jenis kelamin
Faktor lingkungan :
1. Bahan-bahan di dalam ruangan : Tungau debu rumah, kecoa
2. Bahan-bahan di luar ruangan : Tepung sari bunga, Jamur
3. Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan
4. Obat-obatan tertentu
5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray)
6. Ekspresi emosi yang berlebihan
7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
9. Infeksi saluran napas
10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu
11. Perubahan cuaca.
Adapun etiologi (penyebab) terjadinya asma antara lain (Jennifer P, 2011) :
Alergen ekstrinsk meliputi : Alergen instrinsik meliputi :
Polen (tepung sari bunga) Iritan
Bulu binatang Stress emosi
Debu rumah atau kapang Kelelahan
Bantal kapuk atau bulu Perubahan endokrin
Zat aditif pangan yang Perubahan suhu
mengandung sulfit Perubahan kelembapan
Zat lain yang mengandung Pajanan asap yaberbahaya
sensitisasi Kecemasan
Batuk atau tertawa
Faktor genetik

6
7

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Khusus
    Tugas Khusus
    Dokumen4 halaman
    Tugas Khusus
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Tugas
     Tugas
    Dokumen6 halaman
    Tugas
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Validasi
    Validasi
    Dokumen2 halaman
    Validasi
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Khusus
    Tugas Khusus
    Dokumen4 halaman
    Tugas Khusus
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen10 halaman
    Hipertensi
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Validasi Industri
    Validasi Industri
    Dokumen4 halaman
    Validasi Industri
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Uji Mutu
    Uji Mutu
    Dokumen7 halaman
    Uji Mutu
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Farmasi Industri
    Farmasi Industri
    Dokumen5 halaman
    Farmasi Industri
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Uji
    Uji
    Dokumen7 halaman
    Uji
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Validasi Industri
    Validasi Industri
    Dokumen4 halaman
    Validasi Industri
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Rini
    Rini
    Dokumen5 halaman
    Rini
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • P
    P
    Dokumen54 halaman
    P
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen8 halaman
    Tugas
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • SLE
    SLE
    Dokumen22 halaman
    SLE
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • GLAUKOMA
     GLAUKOMA
    Dokumen25 halaman
    GLAUKOMA
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Permekes 2016
    Permekes 2016
    Dokumen10 halaman
    Permekes 2016
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • E Commerce Project Indonesia
    E Commerce Project Indonesia
    Dokumen34 halaman
    E Commerce Project Indonesia
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen2 halaman
    A
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • E Commerce Project Indonesia
    E Commerce Project Indonesia
    Dokumen34 halaman
    E Commerce Project Indonesia
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Kasus
    Kasus
    Dokumen1 halaman
    Kasus
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • E Commerce Project Indonesia
    E Commerce Project Indonesia
    Dokumen34 halaman
    E Commerce Project Indonesia
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Permenkes 72-2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit - 2 PDF
    Permenkes 72-2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit - 2 PDF
    Dokumen63 halaman
    Permenkes 72-2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit - 2 PDF
    Dewi Sulthoniyah
    100% (1)
  • Rini Andriana
    Rini Andriana
    Dokumen4 halaman
    Rini Andriana
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen2 halaman
    A
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Rini Andriana
    Rini Andriana
    Dokumen4 halaman
    Rini Andriana
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Rini Andriana
    Rini Andriana
    Dokumen4 halaman
    Rini Andriana
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Farmasi Industri
     Farmasi Industri
    Dokumen4 halaman
    Farmasi Industri
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • Rini Andriana
    Rini Andriana
    Dokumen4 halaman
    Rini Andriana
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat
  • In Vitro
    In Vitro
    Dokumen12 halaman
    In Vitro
    RiniAndriana
    Belum ada peringkat