Anda di halaman 1dari 2

Wabup Lembata Resmikan Kopdit Pintu Air Cabang Lewoleba

Wakil Bupati Lembata,Viktor Mado Watun meresmikan Kopdit Pintu Air Cabang Lewoleba
pada Jumat (22/7/ 2016) di Jl. Trans Nagawutun, Kelurahan Lewoleba, Kecamatan
Nubatukan, Kabupaten Lembata.

Sebelumnya, Koperasi Pintu Air di Kabupaten Lembata masih berstatus Kantor Cabang
Pembantu. Kini, statusnya ditingkatkan menjadi Kantor Cabang Lewoleba.

Dalam sambutannya, Wabup Mado Watun menyampaikan proficiat kepada Koperasi Pintu
Air yang telah melebarkan sayapnya ke Kabupaten Lembata. Katanya, Pemerintah Kabupaten
Lembata sangat mendukung kehadiran Koperasi Pintu Air di Lembata. Apalagi
persebarannya koperasi ini sudah meluas ke seluruh pelosok NTT.

Lebih lanjut, ia berpesan, koperasi bertolak dari anggota bukan dari pemimpin. Untuk itu,
masyarakat harus siap menerima kehadiran Kopdit Pintu Air. Karena itu, menurutnya, harus
jaga martabat orang Lembata.

Sudah berkoperasi harus jaga martabat. Malu kalau bergabung di koperasi hanya untuk
utang, tapi tidak ada perubahan hidup. Tite ata Lembata, berkoperasi harus bermartabat,
katanya.

Berkoperasi boleh, tapi harus ada perubahan sikap dan mental. Hidup harus berubah. Bukan
berkoperasi hanya untuk tutup utang. Utang di koperasi satu, tutupnya ambil dari koperasi
lain, tambahnya dengan tegas

Ia juga menegaskan, kehadiran koperasi tidak untuk melanggengkan kebiasaan pesta pora
tetapi untuk mengedepankan pola hiidup produktif. Pinjam uang untuk anak sekolah bukan
untuk pesta dan foya-foya, tegasnya.

Memberdayakan NTTB

Sementara itu, Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano dalam sambutannya menegaskan,
Koperasi Pintu Air merupakan koperasinya seluruh lapisan masyarakat. Koperasi Pintu Air
menyasar baik yang miskin maupun yang kaya, yang lemah maupun yang kuat.

Orang NTT itu kaya. Sebab orang kaya datang dari orang miskin yang bermental kaya,
tegas Jano.

Lebih lanjut, Jano menandaskan, Pintu Air hadir untuk memberdayakan kaum Nelayan
(pe)tani, (pe)ternak dan buruh, yang ia singkat kaum NTTB.

Kaum NTTB harus bersatu membangun ekonomi. Kita saling bahu membahu. Tetap berdiri
sendiri tidak akan menjadi apa-apa. Pintu air siap melayani kita semua, ungkapnya.

Jano ibaratkan, kaum NTTB di mata orang kaya adalah semut. Jutru karena diibaratkan
semut, maka harus bersatu. Jika sudah bersatu seperti semut, gajah pasti akan mati. Jika
sudah semut tapi tetap seorang diri akan tergilas di tanah sendiri dan dihadapan arus zaman.
Bayangkan, penduduk NTT ada 5 juta orang dan setiap orang tabung seribu. Pertahun sudah
dapatkan 5 miliar dan di Lembata kisaran penduduk 200 ribu jiwa, kalau di kalikan seribu
rupiah, tabungan pertahun akan mencapai dua miliar. Berarti kita kaya, lalu di mana
miskinnya, kata Jano.

Acara peresmian ini juga dimeriahkan oleh atraksi marching band SMAN 2 Nubatukan,
Lewoleba. Perayaan misa syukur dipimpin oleh P. Yoseph Ola Sabe,SVD dan P. Raimundus
Beda, SVD dan dimeriahkan oleh koor dari paduan suara Souverdy Chorral.

Hadir dalam peresmian ini, Wakil Bupati Lembata,Viktor Mado Wutun, Anggota DPR
Lembata, Fransiskus Lima Wai Koban, Kabid Koperindag Lembata, Rafael Boli Ruing dan
jajaran pegawai pemerintahan lainnya serta para tamu undangan. (Humas Pintu Air)

Anda mungkin juga menyukai