Mewujudkan visi Regina Pacis Melalui Antologi Puisi 'Salam
kepada Sang Fajar'
Hidupkatolik.com - SMA Katolik Regina Pacis Bajawa memiliki visi yakni terwujudnya manusia yang memiliki multi kecerdasan berlandaskan iman katolik. Dalam beberapa tahun terakhir visi ini menjadi semacam roh bagi seluruh aktivitas sekolah yang terletak di jalan Yoh Soedarso, kota Bajawa, Flores, NTT. Tentang visi, kepala sekolah SMA katolik Regina Pacis Bajawa, Rinu Romanus menuturkan, anak-anak harus berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya. Ini berangkat dari keunikan dan kekhasan masing-masing pribadi dalam sebuah lingkungan sekolah. “Potensi itu ada pada anak-anak. Setiap anak adalah khas. Kita arahkan mereka untuk tidak hanya pintar di kelas tapi juga cerdas di luar kelas. Kita juga arahkan agar mereka temukan potensinya,” jelas Romanus. Untuk mewujudkan visi ini, lanjut Romanus, Recis, nama familiar bagi SMA katolik Regina Pacis Bajawa memiliki perhatian yang khusus pada kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Inilah media bagi anak-anak untuk berkembang dalam aneka ragam kecerdasan, tentu sesuai dengan potensi masing-masing. “Ada sekitar 30-an bidang kegiatan ekstrakulikuler di Recis. Di antaranya public speaking, kelas menulis, menyanyi, teater, olahraga, marching band. Masing-masing anak tinggal pilih sesuai dengan potensinya. Ada yang jago nyanyi, kita bimbing. Begitu juga dengan yang lain” tuturnya. Dan terbukti, kata Romanus, SMA yang bernaung di bawah Yayasan Persekolahan Umat Katolik Kabupaten Ngada ini semula hanya menjadi ‘tempat buangan’, kini menjadi sekolah favorit di kabupaten Ngada. Banyak tamatan SMP berebutan mendaftar dan mau bersekolah di Recis. Salah satu buah dari kegigihan merawat visinya, segenap civitas academica Recis melaunching buku kumpulan puisi siswa-siswanya dengan judul ‘Salam kepada Sang Fajar’ pada Senin, 29 Januari 2018, di halaman sekolah SMA Regina Pacis Bajawa. Hal ini tandai dengan pelepasan balon dengan tali yang mengikat cover buku ini ke udara. Buku antologi puisi yang disunting oleh Hengky Ola Sura dari penerbit carol Maumere dan Boy Zanda, salah seorang guru Recis ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak.
Pegiat rumah literasi cermat di Bajawa, Eman Jomba mengapresiasi
kehadiran buku antologi puisi ini. Menurut Jomba, buku ini menjadi hasil dan awal dari kerja positif yang harus disebarluaskan. Sementara itu, direktur penerbit Carol Maumere, Hengky Ola Sura mengakui bahwa segala sesuatu yang luar biasa terjadi melalui proses. Kehadiran dari buku ini, kata Hengky, merupakan hasil dari perjuangan yang luar biasa dari segenap civitas academica Recis. Dengan lantang, kepala sekolah SMA katolik Regina Pacis Bajawa, Rinu Romanus mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini. Kata dia, saatnya panen hasil dari perjuangan kita merawat visi. Irenius J. A
Suatu momen yang istimewa. Kita punya aura positif yang
istimewa. Kalau bertemu jadi kekuatan yang luar biasa. Kultur sekolah yang luar biasa. Tidak ada guru tidak ada siswa. Semua guru, semua siswa. Kalian semua hebat. Kecerdasan mengeksekusi ide. Kita akan menjadi istimewa dengan pikiran kita sendiri. Segala sesuatu yang luar biasa hanya terjadi lewat proses. SMA Katolik, Regina Pacis. Syukur perjuampaan denga banyak orang. Yayasan Persekolahan Umat Katolik Kabupaten Ngada. Sekolah yang memilih visi terwujudnya manusia yang memiliki multi kecerdasan berlandaskan iman katolik. Terkait, penerbitan launching antologi puisi berjudul Mimpi besar. Hari ini kita panen. Jadilah yang terkecil dan Mau terus belajar. Supaya anak banyak kecerdasan yang mereka miliki. Potensi itu ada pada anak anak. Public speaking, Dari Tempat Sampah jadi Fenomenal High quality, low price Dulu Benahi pelan pelan. Mana yang kurang.setiap tahun harus lebih bagus lebih bagus lagi. Itu komitmen. Kepala sekolah harus gaul. Punya facebook. Saya anak anak anak untuk berteman dengan saya di facebook. Kalau ada yang tidak ada, berarti mereka . Kecintaan pada anak anak, kepada sekolah ini. Rekening Alumni Ada kimitmen alumni. Dukung kemajuan kepala sekolah. 1005.