PUSKESMAS CARIU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CARIU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Cariu Kabupaten Bogor pada
Tahun 2017 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Puskesmas Cariu Kabupaten Bogor sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk menunjang
pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Cariu Kabupaten Bogor maka diperlukan pedoman
pelayanan di Puskesmas Cariu.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat
bagi Puskesmas Cariu, sehingga akreditasi di Puskesmas Cariu Kabupaten Bogor berjalan
lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
dr.Faraitody itamy
NIP.197505282006041009
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai
dengan cita- cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
melalui.Pembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber
daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan
dengan perencanaan terpa du yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double
burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga
muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi,
sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah
penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah berpindahnya
penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif
singkat dan dengan hasil yang efektif. Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun
2009, Paradigma Sehat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan
penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan
(imunisasi).
Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost
efective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini,
Indonesia dinyatakan bebas cacar sejak tahun 1974, selain itu dengan telah diperluasnya
program imunisasi menjadi Program Pengembangan Imunisasi sejak tahun 1977, angka
kesakitan dan kematian akibat PD3I sudah dapat ditekan.
Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat population immunity (
kekebalan masyarakat ) yang tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi, dieliminasi atau
dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya imunisasi dapat
semakin efektif, bermutu dan efisien.
Upaya penyelenggaran imunisasi dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
Penyelengara kegiatan imunisasi disetiap daerah dilakukan oleh Puskesmas dimasing-masing
daerah yang ada.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat menyelenggarkan program
imunisasi, yang dilakukan untuk bayi 0 sd 12 bulan, balita, calon pengantin dan ibu hamil
serta anak sekolah dasar. Agar penyelenggaran progam imunisasi dapat berjalan dengan
efektif dan efisien dan bermutu maka diperlukan pedoman imunisasi yang digunakan oleh
petugas dalam menjalankan pelayanan imunisasi.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Khusus
Sebagai dasar dan acuan dalam penyelenggaran progam imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas Cariu.
Tujuan Umum
1. Terpantaunya pelayanan imunisasi pada bayi, balita , wus dan anak usia sekolah
2. Pelaksanaan imunisasi sesuai standar
3. Terpantaunya KIPI
D. Batasan Operasional
Terselenggaranya imunisasi dasar/ wajib, tambahan dan lanjutan di wilayah kerja
Puskesmas Cariu baik didalam gedung maupun luar gedung.
E. Landasan Hukum
1. UndangUndangnomor 36tahun 2009 tentangKesehatan
2. PeraturanMenteriKesehatannomor42 Tahun 2013 tntang Pedoman dan
Penyelenggaraan Imunisasi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi tenaga pelayanan progam imunisasi terdiri dari
1. Puskesmas
1 orang tenaga teknis
1 orang atau lebih pelaksana
2. Posyandu
Bidan desa pelaksana posyandu
C. Jadwal Kegiatan
Adapun jam buka pelayanan Imunisasi di dalam gedung Puskesmas Cariu adalah
sebagai berikut :
Jam buka pelayanan Imunisasi Puskesmas Cariu
1. Senin: pukul 08.00- 14.00 imunisasi [BCG,Polio,DPTHBHib, IVP,Campak rubella,]
A. Denah Ruangan
Ruangan vaksin
Rak termos
vaksin Meja
tulis
Kulkas
stabilizer
vaksin
B. Standar Fasilitas
Standar Sarana
1. Ruangan Imunisasi menjadi satu dengan ruangan KIA
2. Penempatan vaksin dalam chold chain berada terpisah dengan ruangan
imunisasi. (Ruangan Chold Chain berada di ruangan vaksin).
Tempat pelayanan
Tempat pelayanan dalam gedung
Ruang yang ditetapkan untuk pelayanan imunisasi harus:
a. Mudah dijangkau oleh sasaran
b. Tidak terkena sinar matahari, hujan, atau debu
c. Cukup luas,terang, cukup ventilasi, dan tenang
Standar Fasilitas
1. Peralatan
Peralatan Imunisasi terdiri dari sejumlah alat medis yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan imunisasi:
a. Kit imunisasi
Lemari es vaksin 1 buah
Temometer 1 buah
Freeze tag 1 buah
Vaksin cariier 7 Buah
b. Mebelair
Meja kerja 1 buah
Kursi kerja 1 buah
c. Penunjang
Tempat sampah medis 1 buah
Tempat sampah non medis 1 buah
d. Bahan habis pakai
ADS 0,05 ml, o,5 ml, 5 ml Sesuai kebutuhan
Kapas Sesuai kebutuhan
Vaksin (Hb, BCG.polio, DPT-HB-hib, Sesuai kebutuhan
IPV dan campak)
Safety box Sesuai kebutuhan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan pelayanan imunisasi terdiri dari:
1. Perencanaan
a. Perencanaan sasaran
b. Perencanaan target cakupan
c. Perencanaan kebutuhan vaksin
2. Pelaksanaan
a. Persiapan petugas
b. Persiapan masyarakat
c. Pemberian layanan imunisasi
a) Pelayanan imunisasi dasar dan lanjutan (imunisasi TT) di dalam gedung.
b) Pelayanan imunisasi dasar dan tambahan luar gedung backlog fighting/
crash progam ( 41 Posyandu)
c) Pelayanan imunisasi dasar lanjutan anak sekolah (. SD. SMPN)
d) Kegiatan imunisasi masal untuk antigen tertentu dalam waktu tertentu
dan dalam wilayah tertentu (PIN, Sub Pin).
d. Koordinasi
3. Pengelolaan rantai vaksin
4. Pengelolaan limbah
5. Pencatatan dan pelaporan
B. Metode
Pelayanan dalam gedung
PASIEN
DATANG
AMBIL NOMOR
imunisasi
ANTRIAN Pulang
Ruang Obat
PENDAFTARAN
-TUNAI
-BPJS
Pulang
Keterangan :
1. Pasien datang kemudian ambil nomor antrian (tunai atau BPJS), setelah
mendapat nomor antrian, pasien menunggu untuk dipanggil oleh petugas
pendaftaran (tunai atau BPJS).
2. Dari pendaftran, pasien menunggu di depan ruang imunisasi untuk diperiksa oleh
petugas imunisasi
3. Petugas imunisasi memberikan imunisasi bila anak sehat
4. Apabila anak mendapat imunisasi pentabio, akan diberikan resep penurun panas
BAB V
LOGISTIK
KESELAMATAN PASIEN
I. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi
diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko
tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkunagn tempat kerjanya, untuk menghindarkan
paparan tersebut setiap petugas harus menerapkan prinsip Universal Precation.