Penelitian Fiona dkk (2007) dalam penelitian serupa menyimpulkan bahwa pada wanita

hamil keakuratan uji nitrit tinggi, dan tes negatif untuk uji leukosit esterase dan nitrit bisa
mengecualikan infeksi pada ibu hamil 8, hal ini sesuai dengan penelitian ini, NPV pada uji
kombinasi tinggi (95,06%). Penelitian yang disebutkan di atas menggunakan reagen strip urin,
semua menunjukkan sensitivitas rendah, dan spesifisitas yang bervariasi, nilai prediktif positif
maupun negatif, variabilitas ini mungkin karena variabel prevalensi dan variabel organisme
penyebab tidak semua uropatogen yang dapat mengurangi nitrat dan beberapa organisme
mengkonversi nitrat menjadi amonia sehingga tidak ada nitrit yang cukup selama reduksi untuk
dideteksi.
Nilai cut-off yang berbeda digunakan dalam penelitian yang mengevaluasi piuria dan
skrining untuk bakteriuria asimtomatik, tapi pada penelitian ini nilai cut-off nya adalah leukosit
10/lpb. Penelitian ini menyatakan bahwa sensitivitas ME (baik piuria atau bakteriuria) adalah
60%, spesifisitas 62.29%, PPV 18.52% dan NPV 91,6%, ini berarti bahwa ada nilai yang kecil
untuk penggunaannya karena sensitivitas dan spesifisitas yang rendah. Dalam sebuah penelitian
yang dilakukan oleh Archibald, sensitifitas ME adalah 20%, spesifisitas 89%, PPV 91% dan
NPV 91%, menggunakan lekosit 5/lbp sebagai nilai cut-off 9, penelitian lain oleh Bachman cut-
off yang digunakan adalah 10 leukosit/lpb, sensitivitas 25%, spesifisitas 99% dan PPV 37,5% 5.
Dalam dua studi sebelumnya, akurasi analisis urin menggunakan berbagai cut- off untuk piuria,
5 leukosit/lpb dan 10 leukosit/lpb, tidak menunjukkan piuria menjadi nilai dalam skrining
untuk bakteriuria asimptomatik pada kehamilan karena sensitivitas rendah. Pemeriksaan urin
langsung cepat, murah dan hanya membutuhkan keahlian teknis sedikit, namun umumnya
sensitivitasnya rendah. Sekitar 50% bakteriuria asimtomatik dijumpai leukosit <3/lpb pada
sedimen urin. Sebaliknya sekitar satu dari tiga wanita hamil tanpa bakteriuria ditemukan leukosit
5/lpb 8.