Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai mahasiswa tingkat satu butuh penyesuaian lingkungan dalam

proses belajar dari tingkat SMA ke perguruan tinggi. Bagi mereka yang sulit

beradaptasi akan mudah mengalami stress dan mengganggu proses belajar. Dan

kebanyakan mereka yang mengalami stress tidak dapat menyalurkan stressnya ke

dalam tindakan yang positif, hal ini menyebabkan mereka tidak dapat

menyelesaikan masalah dengan efektif dan mangakibatkan dampak yang buruk

bagi mereka.

Sebagai seorang mahasiswa keperawatan dan sebagai calon perawat

profesional yang akan memberikan asuhan keperawatan di pelayanan kesehatan,

tentu dalam hal ini mereka yang sudah bekerja di pelayanan kesehatan akan

mengalami stress kerja dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.

Hasil dari penelitian berdasarkan tingkat stress dalam kerja seorang perawat

termasuk kategori tinggi dengan 47%, dan kategori ini mengarah pada gangguan

psikologis (Ilmi, 2003).

Stress bisa dialami oleh siapapun dan dimanapun kita berada, begitu juga

dengan mahasiswa. Mereka yang tidak mudah beradaptasi terhadap stressor yang

baru akan dengan mudah mengalami stress dan dapat menghambat proses belajar

mengajar. Proses belajar mengajar memiliki beberapa faktor, yaitu akademik dan
eksternal. Faktor akademik dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat

non akademik sedangkan faktor eksternal dapat dipengaruhi oleh faktor yang

bersifat internal. Sebagai contoh hambatan lingkungan dan dukungan, fasilitas,

sistem sosial ekonomi,kondisi alam dan sebagainya dapat dipengaruhi oleh faktor

eksternal. Sedangkan faktor internal dapat berupa kondisi kesehatan psikologi dan

kesehatan jasmani. Perubahan lingkungan berperan paling besar terhadap

perubahan proses belajar mengajar karena hal tersebut dapat merubah kesehatan

psikis seorang mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor internal

mempunyai peranan penting yang dapat memaksimal dan memuaskan dalam

proses belajar (Sumarni,1998).

Menurut (Nevid, 2003) Stress adalah fakta dari kehidupan yang dialami

seseorang. Setiap individu memiliki reaksi yang berbeda terhadap stressor yang

mereka alami tergantung dari bagaimana mereka menyikapi dan menanggapi

stresor yang menimbulkan stress. Faktor psikologis dapat mengurangi dan

menahan stress seperti : menejemen koping, harapan terhadap self-efficacy, daya

psikologis, optimisme, dan dukungan sosial.

Menurut penelitian Misbach 2006, sebagaimana yang dikutip oleh Ana

2007, seseorang yang tidak dapat mengatasi tugas yang berat dan tugas yang

dibebankan mempunyai resiko mengalami stress karena tubuh tidak mampu

berespon terhadap tugas tersebut. Tapi sebaliknya jika seseorang mampu

merespon tugas tersebut dengan baik maka orang tersebut tidak akan mudah

mengalami stress.
Berdasarkan Potter dan Perry (2010), yang mengkutip Lazarus (2007),

koping adalah tindakan yang dilakukan individu untuk menyelesaikan masalah

psikologis yang tergantung pada kebutuhan individu yang dipengaruhi oleh usia

dan latar belakang budaya. Oleh karena itu untuk setiap stress tidak dilakukan

mekanisme koping tunggal. Setiap individu memiliki mekanisme koping yang

berbeda dengan masalah yang sama, dengan kondisi yang tertekan kebanyakan

individu mengetasinya dengan masalahnya dengan tindakan emosi, dan

sebaliknya mereka yang dalam tekanan mereka mencari informasi dan melakukan

usaha untuk memperbaiki situasi, untuk mengatur emosi yang terkait dengan

stress. Kebanyakan seseorang lebih memilih untuk menghindari masalahnya tanpa

mencari cara untuk merubah sikapnya dan merubah situasi aktual itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Mekanisme koping apa

saja kah yang dilakukana mahasiswa STIKES KEPANJEN terhadap stress

yang mereka alami baik yang dipengaruhi oleh akademik dan non akademik ?

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan umum

Menjelaskan hubungan tingkat stress dengan mekanisme koping pada

mahasiswa tingkat satu STIKES KEPANJEN.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa stikes kepanjen

b. Mengidentifikasi tingkat stress terhadap mahasiswa stikes kepanjen

c. Mengidentifikasi mekanisme koping terhadap mahasiswa stikes

kepanjen
d. Menganalisa hubungan karakteristik dan mekanisme koping

mahasiswa STIKES KEPANJEN

e. Menganalisa hubungan tingkat stress dengan mekanisme koping pada

mahasiswa STIKES KEPANJEN

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan sebagai bekal

untuk menuju perawat yang profesional.

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian

selanjutnya dalam segmen yang berbeda.

1.4.3 Manfaat Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan untuk dapat membantu adik-adik mahasiswa

dalam keaktifannya dalam belajar dan semoga bisa di gunakan bahan

bacaan untuk bekal penelitiannya kelak.

1.5 Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini berlingkup pada adanya hubungan tingkat

stress dengan mekanisme koping pada mahasiwa tingkat satu STIKES

KEPANJEN.

Anda mungkin juga menyukai