Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR BISNIS

MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

YUNISA ROSA DEWIKA


A21113519
DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Latar belakang 2
Permasalahan 3
Pembahasan 4
Kesimpulan 14
Daftar pustaka 15

1
LATAR BELAKANG

Apabila wiraswasta mendirikan suatu bisnis, mereka harus


menentukan bentuk kepemilikan bisnis. Pilihan dari bentuk kepemilikan
bisnis tertentu dapat mengakibatkan berbagai karakteristik yang
mempengaruhi nilai perusahaan.
Misalnya kasus Outback Steakhouse yang mempunyai lebih dari
235 restoran yang tersebar dari California sampai New Jersey. Penjualan
Outback akhir-akhir ini telah tumbuh sangat besar. Bentuk bisnis apa yang
ideal untuk Outback? Faktor apa yang harus diperhatikan Outback apabila
memilih bentuk kepemilikan bisnis? Risiko apa yang dihadapi Outback
dari perspektif pemilik? Bab ini memberikan latar belakang suatu
kepemilikan bisnis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan diatas.

Akses terhadap
pengendalian

Keputusan Bentuk
Pengendalian
Kepemilikan Nilai perusahaan
Bisnis
Bisnis

Pajak yang harus


dibayar oleh
bisnis

2
PERMASALAHAN

1. Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan


bisnis.
2. Mendeskripsikan metode memiliki bisnis yang telah ada.
3. Menerangkan bagaimana pemilik bisnis dapat mengukur kinerja
bisnis mereka.

3
PEMBAHASAN

Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan


bentuk kepemilikan bisnis tersebut. Ada tiga bentuk dasar kepemilikan
bisnis, yaitu kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan
terbatas.

1. KEPEMILIKAN PERSEORANGAN
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu
kepemilikan perseorangan. Pemilik dari suatu kepemilikan dsebut pemilik
tunggal. Pemilik tunggal memiliki kewajiban untuk menutup seluruh
pembayaran yang diakibatkan oleh pinjaman dari kreditor untuk mendanai
operasi perusahaan tetapi tidak perlu membagi keuntungan bisnisnya
dengan para kreditor. Keuntungan yang dihasilkan oleh bentuk
kepemilikan perseorangan akan dianggap sebagai laba pribadi yang
diterima oleh pemiliknya dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal
Revenue Service (IRS)

Karakteristik Bentuk Kepemilikan Perseorangan yang Berhasil


Kepemilikan perseorangan harus bersedia menerima tanggung
jawab akan kinerja perusahaan secara penuh. Kepemilikan perseorangan
juga harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel. Mereka harus
dapat dihubungi sepanjang waktu dan mungkin harus siap menggantikan
para karyawannya apabila sedang berhalangan. Mereka harus
menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapi
berorganisasi dengan baik kepada pekerjanya.
Banyak pemilik tunggal yang berhasil pernah memiliki pengalaman
kerja di pasar yang sedang mereka geluti. Pengalaman merupakan hal
yang sangat penting artinya dalam memahami persaingan dan perilaku
para pelanggan di pasar tertentu.

4
Keuntungan Kepemilikan Perseorangan
Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan berikut ini
dibandingkan dengan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis lainnya :
1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. Pemilik
tunggal tidak harus membagi keuntungan perusahaan dengan para
pemilik lain.
2. Organisasi yang mudah. Mandirikan suatu kepemilikan
perseorangan relatif mudah.
3. Pengendalian penuh. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki
kendali penuh atas perusahaan, maka peluang terjadinya konflik
selama proses pengambilan keputusan dapat dihilangkan.
4. Pajak yang lebih rendah. Karena keuntungan dalam suatu
kepemilikan perseorangan dianggap sebagai penghasilan pribadi,
maka mereka menjadi subjek pajak yang lebih rendah daripada
yang dikenakan untuk beberapa kepemilikan bisnis lainnya.

Kerugian Kepemilikan Perseorangan


Kepemilikan perseorangan memiliki kerugian-kerugian sebagai berikut :
1. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian. Sama halnya
dengan pemilik tunggal yang tidak harus membagi keuntungannya,
mereka juga tidak dapat membagi kerugian yang dialami oleh
perusahaan.
2. Kewajiban yang tidak terbatas. Seorang pemilik tunggal tidak
terdapat batasan atas utang yang menjadi kewajiban pemilik.
3. Dana yang terbatas. Pemilik tunggal mungkin mengalami kesulitan
untuk terlibat dalam suatu bisnis yang membutuhkan modal dalam
jumlah yang substansial.
4. Keahlian yang terbatas. Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian
yang terbatas dan mungkin tidak mampu mengendalikan seluruh
aspek bisnisnya

5
2. PERSEKUTUAN
Persekutuan (partnership) adalah bisnis yang dimiliki secara bersama oleh
dua orang atau lebih. Para pemilik harus mendaftarkan persekutuan
mereka ke Negara bagian dan mungkin juga perlu mengajukan izin kerja
yang dimana sekitar 10 persen dari seluruh perusahaan berbentuk
persekutuan.
Dalam persekutuan umum, seluruh sekutu akan memiliki kewajiban
yang tidak terbatas. Sebaliknya, dalam persekutuan terbatas, perusahaan
memiliki beberapa sekutu terbatas, atau sekutu yang kewajibannya
dibatasi atas uang atau harta yang telah mereka sumbangkan pada
persekutuan.

Keuntungan Persekutuan
Bentuk kepemilikan persekutuan memiliki tiga keuntungan utama :
1. Tambahan pendanaan. Salah satu keuntungan nyata dari suatu
persekutuan dibandingkan dengan kepemilikan perseorangan
adalah tambahan pendanaan yang dapat diberikan oleh para
sekutu.
2. Pembagian kerugian. Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh
persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu. Jadi, tidak ada
satu orang yang akan menyerap keseluruhan kerugian.
3. Lebih banyak spesialisasi. Dengan persekutuan, para sekutu dapat
memusatkan perhatian mereka pada masing-masing spesialisasi
yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan.

Kerugian Persekutuan
Disamping keuntungan yang dimilikinya, persekutuan memiliki kerugian-
kerugian sebagai berikut :
1. Pembagian pengendalian. Pengambilan keputusan dalam suatu
persekutuan harus dibagi.

6
2. Kewajiban yang tidak terbatas. Para sekutu umum dalam suatu
persekutuan menjadi subjek dari kewajiban yang tidak terbatas.
3. Pembagian keuntungan. Setiap keuntungan harus dibagi di antara
semua sekutu.

Korporasi-S
Setiap perusahaan yang memiliki jumlah pemilik maksimal 100
orang dan dapat memenuhi beberapa kriteria lain dapat memilih untuk
menjadi apa yang dikenal dengan istilah korporasi-S. Banyak kantor
akuntan dan bisnis-bisnis kecil memilih korporasi-S sebagai bentuk
kepemilikannya.

Perusahaan Kewajiban Terbatas (LLC)


Jenis persekutuan umum yang beberapa tahun belakangan ini popular
adalah limited liability company (LLC) yang memiliki fasilitas
menguntungkan dari jenis persekutuan umum namun juga menawarkan
kewajiban terbatas bagi para sekutunya. LLC harus dibentuk sesuai
undang-undang Negara bagian dimana bisnis tersebut berada. Beberapa
persekutuan umum telah berubah menjadi LLC untuk mengkapitalisasi
keuntungan dari persekutuan sekaligus membatas kewajiban para
pemiliknya.

3. PERSEROAN TERBATAS
Perseroan terbatas (corporation) adalah suatu entitas yang tercatat
di sebuah Negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum
dapat dibedakan dari para pemiliknya.
Untuk mendirikan perseroan terbatas, seseorang atau suatu
kelompok harus membuat akta pendirian perseroan terbatas atau
dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha dan melaporkannya
kepada pemerintah Negara bagian. Orang-orang yang mengorganisasi

7
perseroan juga harus membuat anggaran dasar sebagai panduan umum
dalam mengelola perusahaan.
Para pemegang saham dari perseroan terbatas memiliki anggota
dewan direksi yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan-
kebijakan umum dalam perusahaan. Direktur utama dari suatu bisnis
bertindak sebagai ketua dewan.

Bagaimana Para Pemegang Saham Mendapatkan Penghasilannya?


Yang pertama, mereka menerima dividen dari perusahaan yang
merupaka bagian dari keuntungan perusahaan selama tiga bulan terakhir
yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Kedua, saham yang
mereka miliki dapat mengalami peningkatan nilai. Ketika perusahaan
menjadi lebih menguntungkan, nilai sahamnya cenderung mengalami
kenaikan, yang artinya nilai saham yang dimiliki para pemiliknya
mengalami peningkatan.

Perseroan Tertutup versus Perseroan Terbuka


Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan
tertutup, yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok kecil
investor saja. Kebanyakan perseroan terbatas besar merupakan
perseroan terbuka, yaitu saham mereka dapat dengan mudah dibeli atau
dijual oleh para investornya.
Para pemegang saham dari perseroan terbuka dapat menjual
saham mereka ketika membutuhkan uang, kecewa dengan kinerja
perseroan, atau mungkin karena mereka memperkirakan harga saham
tidak akan mengalami meningkatan lagi dimasa mendatang.

Keuntungan Perseroan terbatas


Bentuk kepemilikan perseroan terbatas menawarkan keuntungan-
keuntungan sebagai berikut :

8
1. Kewajiban terbatas. Para pemilik perseroan terbatas memiliki
kewajiban yang terbatas.
2. Akses ke pendanaan. Dapat dengan mudah memperoleh
pendanaan dengan menerbitkan saham baru. Untuk memperoleh
tambahan dana, mereka harus mengandalkan dari pemilik-pemilik
yang ada atau pinjaman dari para kreditor
3. Perpindahan kepemilikan. Para investor di perusahaan besar dan
terbuka biasanya dapat menjual saham mereka dalam hitungan
menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya
secara online.

Kerugian Perseroan Terbatas


Bentuk kepemilikan perseroan terbatas memiliki kerugian-kerugian, yaitu:
1. Biaya organisasi yang tinggi. Pengorganisasian suatu perseroan
terbatas biasanya lebih mahal daripada pembentukan kepemilikan
bisnis yang lain karena adanya kebutuhan pembuatan akta
pendirian perseroan dan mencatatkannya ke Negara bagian.
2. Pengungkapan keuangan. Ketika saham dari perseroan terbatas
diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi
memiliki hak, dalam batasan-batasan tertentu, untuk memeriksa
data-data keuangan perusahaan.
3. Masalah perwakilan. Biasanya dijalankan oleh para manajer yang
bertanggung jawab dalam melakukan pengambilan keputusan bagi
bisnis yang akan melayani kepentingan para pemiliknya.
4. Pajak yang tinggi. Dikarenakan perseroan terbatas adalah entitas
yang terpisah, maka perusahaan akan dikenakan pajak secara
terpisah dari para pemiliknya.

9
Membandingkan Berbagai Bentuk Kepemilikan Bisnis
Tidak ada bentuk kepemilikan bisnis yang ideal. Seseorang yang
mendirikan bisnis kecil-kecilan mungkin akan memilih bentuk kepemilikan
perseorangan.
Menggunakan internet untuk membandingkan berbagai bentuk
kepemilikan bisnis. Salah satu titik awal yang baik adalah Small Business
Administration (SBA). Seluruh layanan tersedia melalui kantor-kantor SBA
local, sekaligus dapat diakses melalui internet.

4 PENGARUH KEPEMILIKAN TERHADAP PENGEMBALIAN DAN


RISIKO.
Potensi pengembalian dari risiko dari berinvestasi di suatu bisnis akan
dipengaruhi oleh bentuk kepemilikannya. Jadi, para pengusaha
hendaknya mempertimbangkan bagaimana bentuk kepemilikan akan
memengaruhi potensi mengembalian dan risiko ketika memutuskan untuk
memilih bentuk kepemilikan yang optimal bagi bisnis mereka.

Dampak Kepemilikan pada Pengembalian Investasi


Pengembalian investasi sebuah perusahaan diperoleh dari laba
perusahaan. Ketika sebuah perusahaan menghasilkan laba, maka
perusahaan akan membayarkan sebagian ke kantor pajak (IRS) sebagai
pajak penghasilan. Akan tetapi, jumlah laba setelah pajak sebuah
perusahaan tidak selalu dapat diartikan sebagai suatu alat ukur atas
kinerja perusahaan yang bermanfaat kecuali jika ia telah disesuaikan
dengan jumlah ekuitas perusahaan, yang merupakan total investasi dari
para pemegang saham perusahaan. Para pemilih bisnis lebih memilih
mengukur profitabilitas perusahaan dengan menghitung pengembalian
atas ekuitas.

ROE = Laba setelah Pajak


Ekuitas

10
Akses ke sejumlah besar ekuitas hanya menuntungkan jika
perusahaan dapat memanfaatkan ekuitas tersebut. Jika sebuah
perusahaan memiliki lebih banyak ekuitas daripada yang dapat
digunakannya, maka kinerja perusahaan tersebut akan lemah.

Pengembalian atas Ekuitas (ROE)


Perseroan terbatas memiliki investasi ekuitas tiga kali lebih besar daripada
persekutuan. Pengembalian atas ekuitas menjadi jauh lebih tinggi pada
persekutuan jika dibandingkan dengan perseroan terbatas.

Dampak Kepemilikan terhadap Risiko


Risiko (risk) dari sebuah terusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan
leba perusahaan di masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian
pengembalian bagi para pemiliknya. Laba masa depan sebuag
perusahaan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa
depan.
Pendanaan kepemilikan perseorangan yang terbatas juga memiliki
arti bahwa mereka tidak dapat mendiversifikasikan bisnisnya, jika bisnis
tunggal mereka mengalami masalah, maka mereka akan sangat rentan
mengalami kegagalan. Bisnis-bisnis yang lebih besar pada umumnya
memeliki beberapa orang pejabat di posisi kunci yang dapat melakukan
pengambilan keputusan penting, sehingga tidak ada orang yang
tergantikan.

5. MEMPEROLEH KEPEMILIKAN ATAS BISNIS YANG SUDAH


BERJALAN
Beberapa orang menjadi pemilik tunggal tanpa harus mendirikan bisnis.
Berikut adalah metode-metode umum dimana seseorang dapat menjadi
pemilik dari bisnis yang sudah berjalan.

11
Mengambil Alih Kepemilikan sebuah Bisnis Keluarga
Banyak orang bekerja pada sebuah bisnis keluarga dan setelah beberapa
waktu mengambil alih kepemilikannya. Keputusan-keputusan penting
yang berkaitan dengan proses produksi dan operasi-operasi perusahaan
lainnya telah ditentukan terlebih dahulu. Jika bisnis tersebut mengalami
kinerja yang buruk, maka pemilik baru harus mengubah kebijakan
manajemen, kebijakan pemasaran, dan kebijakan keuangan.

Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan


Di mana pun dan kapan pun, terdapat banyak bisnis yang dijual.
Penjualan bisnis sering kali diiklankan dalam bagian iklan. Bisnis dapat
dijual mungkin saja karena kesulitan keuangan dan pemiliknya meninggal
dunia atau pensiun.
Seseorang mempertimbangkan untuk membeli suatu bisnis harus
memutuskan apakah mereka memiliki cukup keahlian untuk menjalankan
bisnis tersebut. Mereka harus membandingkan ekspentasi keuntungan
bisnis tersebut dengan biaya awal yang dibutuhkan untuk membelinya. Di
beberapa jenis bisnis, hubungan pribadi antara pemilik dan pelanggannya
menjadi suatu hal yang memiliki arti sangat penting. Banyak pelanggan
yang dapat berpindah ke pesaing lain jika terjadi perubahan kepemilikan.

Waralaba
Waralaba adalah kesepakatan dimana pemilik suatu bisnis yang disebut
paralaba memperkenalkan pihak lain atau tawaralaba menggunakan
merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan syarat-syarat
tertentu. Bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan merek dagang
dan nama dari pawaralaba yang sudah ada. Kebanyakan waralaba dapat
diklasifikasikan sebagai pendistribusian, bisnis rantai toko, atau
kesepakatan produksi.
Keuntungan-keuntungan umum dari waralaba adalah sebagai
berikut :

12
1. Gaya manajemen yang telah teruji. Waralaba mencari panduan
dari pawaralaba di bidang produksi dan manajemen. Sasaran
utama waralaba adalah mencontoh bisnis yang sudah teruji di
suatu lokasi tertentu.
2. Pengakuan nama bagi parawalaba yang secara signifikan akan
dapat meningkatkan permintaan produk yang mungkin tidak
perlu lagi mengeluarkan uang untuk mengiklankan dirinya
karena waralaba tersebut telah popular bagi para pelanggan.
3. Dukungan keuangan dari para pawaralaba yang dapat
memastikan tersedianya modal awal bagi pawaralaba.
Franchisee dapat membeli bahan baku penyediaan dari
franchisor secara kredit, yang merupakan salah satu bentuk
pendanaan jangka pendek.
Kerugian umum dari waralaba adalah sebagai berikut :
1. Berbagai keuntungan yang diberikan oleh tawaralaba sebagai
imbalan. Beban tahunan yang dibayarkan oleh terwaralaba
dapat sebesar 8 persen atau lebih dari pendapatan yang
didterima.
2. Kurangnya pengendalian. Franchisee harus mematuhi
panduan-panduan yang berhubungan dengan produksi dan
penentuan harga produk, dan kemungkinan pula beberapa
panduan lainnya.
Meskipun pengembalian keputusan dibatasi, para pemilik waralaba
masih dapat membuat beberapa keputusan penting. Mereka harus
memutuskan apakah sebuah waralaba tertentu dapat berhasil di sebuah
lokasi tertentu. Mereka harus memberikan kepemimpinan dan motivasi
untuk dapat memaksimalkan efisiensi produksi. Waralaba yang melayani
bisnis-bisnis lain tumbuh dengan pesat selama beberapa tahun terakhir
ini.

13
KESIMPULAN

1. Perilaku perusahaan dibentuk dengan etnik bisnis, yang mewakili


suatu rangkaian nilai moral.
2. Perusahaan mempunyai tanggung jawab atau keamanan,
perlakuan wajar, dan kesempatan yang sama untuk karyawan.
3. Perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk memuaskan pemilik
yang memberikan dana.
4. Perusahaan mempunyai tanggung jawab memelihara lingkungan
bersih jika mengoperasikan bisnisnya.
5. Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada komunitas
lokalnya tempat mereka menarik pelanggan dan karyawan.
6. Apabila perusahaan memastikan tanggung jawab sosialnya,
mereka harus menyiapkan pengeluaran yang substansial.

14
DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff, 2001 . Introduction to Business, 2nd Ed . PT. Salemba


Emban Patria . Jakarta .
Madura, Jeff, 2007 . Introducing to Business, 4th Ed . PT. Salemba Emban
Patria . Jakarta .

15

Anda mungkin juga menyukai