Anda di halaman 1dari 5

1

BIAYA TENAGA KERJA

Biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi karyawan perusahaan di dalam kegiatan


perusahaan. Sesuai dengan fungsi yang ada dalam perusahaan, biaya tenaga kerja
dikelompokkan ke dalam: (1)biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi yang merupakan
elemen biaya produks; (2)biaya tenga kerja untuk fungsi pemasaran yang merupakan elemen
biaya pemasaran; (3)biaya tenaga kerja untuk fungsi admininistrasi dan umum yang
merupakan elemen biaya administrasi dan umum.

A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja


Di dalam perusahaan manufaktur, biaya tenaga kerja merupakan elemen biaya produksi yang
cukup besar sehingga perlu dilakukan pengawasan. Tujuan utama pengawasan biaya tenaga
kerja oleh manajemen adalah untuk mencapai efisiensi tenaga kerja, termasuk di dalamnya
masalah penentuan tingkat kompensasi (gaji dan upah) yang memadai, menjaga kualitas
produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas, dan dicapainya volume produksi secara
optimal.
Pengawasan biaya tenaga kerja memerlukan alat pengukur prestasi kerja yang tepat,
misalnya dalam bentuk standar prestasi, agar dapat digunakan sebagai alat pengukur
produktivitas dan efisiensi prestasi kerja dan untuk menilai perbedaan antaran yang
diharapkan dengan yang dicapai.

Pengawasan terhadap biaya tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja
Bagian Perencanaa Produksi dan Bagian Akuntansi Biaya bekerja sama menyusun
anggaran biaya tenaga kerja. Tahapan didalam perencanaan produksi meliputi aktivitas
sebagai berikut:
a. Product engineering (pengembangan produk). Berfungsi membuat kreasi produk
baru atau perbaikan rancangan (desgn) atau bentuk produk yang sudah ada, dengan
tujuan agar dapat menaikkan potensi penjualan produk perusahaan.
b. Process engineering (teknik produksi). Berfungsi mengatur mesin dan peralatan
dalam keadaan baik, dan mengatur aliran produk serta pekerjaan yang dapat menekan

Endang Sri Utami Akuntansi Biaya


2

jumlah tenaga kerja, dengan tujuan agar dihasilkan produk dengan kuantitas dan
kualitas yang baik.
c. Perencanaan, rute, dan schedule (jadwal) produksi. Berfungsi menghindari
gangguan produksi seperti terjadinya kekacauan rute dan schedule produksi, terjadi
waktu menganggur (idle time), ketidak efisienan operasi perusahaan didalam
menghasilkan produk.
Perencanaan produksi dapat digunakan sebagai standar waktu tenaga kerja dengan
mempelajari gerak dan waktu (time and motion studies) untuk setiap kegiatan dibawah
kondisi yang normal. Atas dasar standar waktu tenaga kerja tersebut dan standar upah
tenaga kerja yang dibuat bagian personalia dengan bagian akuntansi biaya dapat disusun
perencanaan biaya tenaga kerja.

2. Pembagian tugas fungsional dalam organisasi


Pembagian tugas fungsional didalam organisasi dipakai sebagai alat pengawasan biaya
tenaga kerja agar dicapai produktivitas dan efisiensi kerja yang diharapkan. Bagian-
bagian yang berhubungan dengan tenaga kerja dan tugas-tugas fungsional setiap bagian
adalah sebagai berikut:
a. Bagian personalia. Berfungsi menyediakan tenaga kerja yang dapat bekerja dengan
efisien, sesuai dengan permintaan bagian lain yang memerlukan tenaga kerja.
b. Bagian kesehatan. Berfungsi mengusahakan tenaga kerja selalu sehat agar dapat
bekerja dengan produktif dan efisien.
c. Bagian penelitian. Berfungsi menentukan metode kerja yang dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dan sekaligus dapat dipakai sebagai alat mengukur
prestasi.
d. Bagian perencanaan produksi. Berfungsi menyusun perencanaan produksi yang
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
e. Bagian produksi. Berfungsi melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan schedule
produksi yang telah ditentukan dengan cara efektif dan efisien.
f. Bagian pencatat waktu kerja. Berfungsi menjamin ketelitian pencatatan jam kerja
yang telah dilaksanakan oleh setiap karyawan sebagai dasar penentuan besarnya biaya
tenaga kerja.
g. Bagian gaji dan upah. Berfungsi menghitung, membayar dan mendistribusikan biaya
tenaga kerja.

Endang Sri Utami Akuntansi Biaya


3

h. Bagian akuntansi biaya. Berfungsi menyelenggarakan pencatatan biaya tenaga kerja


atas dasar distribusi biaya tenaga kerja dan jam kerja karyawan, menyusun laporan
harga pokok produksi atau laporan harga pokok pesanan.

B. Penentuan Besarnya Biaya Tenaga Kerja


Pada perusahaan yang relatif kecil dimana jumlah karyawan relatif sedikit umumnya
digunakan dua sistem penggajian, yaitu: (1)sebagian karyawan digaji dengan jumlah tetap
per bulan; (2)sebagian karyawan digaji atas dasar hari kerja atau jam kerja.
Pada perusahaan yang relatif besar, sifat produksinya massa, dan memiliki jumlah
karyawan yang relatif banyak sistem penggajian dapat digunakan dasar kontrak perjanjian
kerja dengan organisasi karyawan, penelitian atas produktivitas, evaluasi jabatan atau
pekerjaan, program pembagian laba, program insentip, program jaminan upah minimum
dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam sistem penggajian pada perusahaan besar adalah
sebagai berikut:
1. Program gaji dan upah insentip
Tujuan program insentip adalah meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti akan
meningkatkan penghasilan karyawan yang produktivitasnya tinggi. Syarat-syarat program
insentip adalah sebagai berikut:
a. Upah insentip didasarkan pada standar prestasi yang disusun atas dasar penelitian
gerak dan waktu, evaluasi jabatan, dan tingkatan jasa.
b. Penerapan upah insentip hendaknya mendorong pekerja untuk menaikkan
produktivitas.
c. Hanya produk yang memenuhi standar kualitas yang akan memperoleh insentip.
d. Program insentip memerlukan dukungan kemampuan administrasi yang lebih tinggi
karena perhitungan upahnya lebih rumit.
2. Premi lembur
Premi lembur dibayarkan pada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja maksimal
dalam satu periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perlakuan akuntansi
atas premi lembur dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Apabila lembur disebabkan karena pesanan tertentu, maka premi lembur diperlakukan
sebagai elemen harga pokok produk yang menimbulkan premi lembur.

Endang Sri Utami Akuntansi Biaya


4

b. Apabila lembur normal terjadi didalam perusahaan karena kurangnya kapasitas


produksi dibandingkan kegiatan yang selalu banyak, maka premi lembur diperlakukan
sebagai elemen biaya overhead pabrik.
c. Apabila lembur terjadi karena ketidak-efisienan kegiatan perusahaan, maka premi
lembur dapat langsung dimasukkan ke laporan laba-rugi tanpa dikapitalisasi ke dalam
harga pokok produk.
3. Biaya tenaga kerja lain-lain
a. Biaya pensiun merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah
berhenti bekerja pada perusahaan dan memenuhi persyaratan untuk menerima
pensiun.
b. Tunjangan liburan
c. Bonus pembagian laba
d. Biaya waktu set-up (setel mesin)
e. Biaya pendidikan dan latihan
f. Biaya waktu menganggur atau waktu tunggu

C. Beban atas gaji dan upah karyawan


Jumlah gaji dan upah karyawan yang dibayarkan adalah sebasar gaji dan upah kotor
dikurangi dengan beban potongan atas gaji dan upah yang ditanggung karyawan. Beberapa
macam potongan atas gaji dan upah yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pajak penghasilan karyawan
Perlakuan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
a. Pajak penghasilan karyawan yang ditanggung oleh karyawan sendiri bukan
merupakan elemen biaya bagi perusahaan, akan tetapi akan mengurangi jumlah gaji
dan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan.
b. Pajak penghasilan karyawan yang ditanggung oleh perusahaan akan menjadi elemen
biaya bagi perusahaan yang bersangkutan dan didistribusikan sebagai berikut:
1) Pajak penghasilan karyawan pabrik diperlakukan sebagai elemen biaya overhead
pabrik.
2) Pajak penghasilan karyawan pemasaran diperlakukan sebagai elemen biaya
pemasaran.
3) Pajak penghasilan karyawan administrasi umum diperlakukan sebagai elemen
biaya administrasi umum.

Endang Sri Utami Akuntansi Biaya


5

2. Asuransi karyawan
Asuransi karyawan dapat berupa asuransi hari tua, asuransi kesehatan, asuransi tenaga
kerja, dan sebagainya. Perlakukan premi asuransi adalah sebagai berikut:
a. Premi asuransi karyawan yang ditanggung oleh karyawan sendiri bukan merupakan
elemen biaya bagi perusahaan, akan tetapi akan mengurangi jumlah gaji dan upah
yang dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan.
b. Premi asuransi karyawan yang ditanggung oleh perusahaan akan menjadi elemen
biaya bagi perusahaan yang bersangkutan dan didistribusikan sebagai berikut:
1) Premi asuransi karyawan pabrik diperlakukan sebagai elemen biaya overhead
pabrik.
2) Premi asuransi karyawan pemasaran diperlakukan sebagai elemen biaya
pemasaran.
3) Premi asuransi karyawan administrasi umum diperlakukan sebagai elemen biaya
administrasi umum.

D. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja


Akuntansi biaya tenaga kerja merupakan pencatatan secara terperinci atas biaya tenaga kerja.
Pencatatan tersebut dapat dilakukan oleh dua bagian, yaitu:
1. Bagian Akuntansi Keuangan bertugas melakukan pencatatan terhadap hal-hal berikut
ini:
a. Biaya gaji dan upah semua karyawan dan timbulnya utang yang berhubungan dengan
gaji dan upah
b. Pembayaran atas utang yang berhubungan dengan gaji dan upah
2. Bagian Akuntansi Biaya bertugas melakukan pencatatan terhadap hal-hal berikut ini:
a. Pembuatatan jurnal atas biaya gaji dan upah
b. Memasukkan perincian biaya gaji dan upah pada setiap pesanan, proses, kegiatan atau
departemen

Endang Sri Utami Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai