1. Setiap warga sekolah menjamin kebebasan beragama dan menumbuhkan penghayatan terhadap
ajaran agama yang dianut dan memiliki budi pekerti yang luhur.
2. Setiap warga sekolah memiliki kewajiban melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Tahun 1945.
3. Setiap warga sekolah memiliki kewajiban untuk melaksanakan Visi dan Misi yang ada di SMA Tunas
Baru Jin-Seung.
4. Setiap warga sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang dimilikinya.
5. Setiap warga sekolah memberikan kesempatan dan memberikan fasilitas dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk menggali potensi yang ada di SMA Tunas Baru Jin-
Seung.
6. Sekolah memberikan pelayanan kepada peserta didik dalam pembelajaran atau dalam menggali
potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
7. Warga sekolah memiliki kewajiban untuk membangun komunikasi yang baik untuk mewujudkan visi
dan misi SMA Tunas Baru Jin-Seung.
8. Setiap warga sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan sikap berbudaya santun.
9. Warga sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam penelitian
ilmiah dan berkomunikasi ilmiah.
10. Warga Sekolah memiliki kewajiban dan memberikan fasilitas dalam melestarikan seni dan budaya
bangsa.
11. Setiap warga sekolah memiliki kewajiban dan bertanggung jawab dalam mengembangkan prestasi
bidang akademik dan non akademik.
12. Setiap warga sekolah bersikap visioner dan kompetitif.
13. Setiap warga sekolah memiliki kepedulian dalam melestarikan lingkungan dan menjaga keindahan,
kebersihan dan ketertiban sekolah.
14. Setiap Warga Sekolah memiliki kewajiban menjaga kerahasiaan baik hasil keputusan rapat atau
tugas yang dibebankan kepada setiap warga sekolahnya.
15. Setiap Warga Sekolah memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik sekolah.
1. Setiap hari pelajaran dimulai pukul 07.30 WIB kecuali hari Senin 08.00 WIB dan hari Jumat
07.15 WIB..
2. Setiap hari apel pagi pukul 06.55 di lapangan sekolah.
3. Lima menit sebelum apel pagi dimulai, semua siswa harus sudah ada di sekolah.
4. Setiap murid yang mendapat jadwal piket hadir selambat-lambatnya pukul 06.30 WIB pada
hari tugas piket.
5. Siswa yang terlambat datang harus melapor kepada Kepala Sekolah atau Guru Piket/Guru
Kelas.
6. Pada waktu pelajaran berlangsung siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruangan kelas,
kecuali telah mendapat izin dari Guru Kelas.
7. Siswa yang berhalangan mengikuti pelajaran, apapun alasannya, orang tua/walinya harus
memberitahukan secara tertulis atau lisan ke sekolah.
8. Setiap siswa wajib berpakaian seragam sekolah sesuai dengan ketentuannya, yaitu:
a. Hari Senin-Selasa berpakaian seragam putih abu-abu
b. Hari Rabu berpakaian pramuka
c. Hari Kamis berpakaian batik
d. Hari Jumat berpakaian olah raga
9. Siswa tidak boleh memakai perhiasan yang berlebihan di sekolah untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
10. Siswa harus selalu berpakaian sopan dan rapi, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
11. Setiap siswa wajib bersikap hormat kepada Kepala Sekolah, semua guru, serta penjaga
sekolah lainnya.
12. Setiap siswa wajib mengikuti salah satu kegiatan sekolah, seperti upacara bendera, senam
kesegaran jasmani, kepramukaan, praktik olah raga.
SANKSI
Sekolah dapat memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar Tata Tertib ini dengan alternatif
sanksi sebagai berikut ini:
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis
1. Setiap hari pelajaran dimulai pukul 07.30 WIB kecuali hari Senin 08.00 WIB dan Jumat 07.15
WIB.
2. Lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, semua Guru harus sudah ada di sekolah.
3. Setiap guru yang mendapat jadwal piket hadir selambat-lambatnya pukul 06.30 WIB pada
hari tugas piket.
4. Guru/Karyawan yang berhalangan hadir wajib memberitahu baik lisan maupun tulisan
kepada Kepala Sekolah
5. Tata tertib berpakaian untuk guru/Karyawan:
a. Hari Senin berpakaian putih hitam
b. Hari Selasa berpakaian safari hijau
c. Hari Rabu berpakaian batik bebas
d. Hari Kamis berpakaian baju kerja bebas
e. Hari Jumat berpakaian training
f. Pada peringatan hari-hari tertentu dapat menyesuaikan dengan anjuran/intruksi dari
atasan dinas.
6. Setiap guru/karyawan wajib menjaga nama baik sekolah berkenaan dengan tugas pokok dan
fungsinya sebagai tenaga pendidik.
SANKSI
Sekolah dapat memberikan sanksi kepada guru/karyawan yang melanggar Tata Tertib ini dengan
alternatif sanksi sebagai berikut ini:
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005
mengamanatkan ;
setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi standar
nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembeayaan dan standar penilian pendidikan .
Komponen standar pengelolaan yang implementasinya kurang mendapat perhatian sekolah adalah
rencana kerja sekolah.
Rencana kerja sekolah memerlukan pedoman pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan
operasional. Dan bagian penting dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
rencana kerja sekolah bidang kurikuklum dan pembelajaran adalah peraturan akademik.
B. Tujuan
Disusunnya peraturan akademik bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di SMA TUNAS BARU JIN-SEUNG .
C. Landasan
1. UU RI NO.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional pasal 35 ayat 1, pasal 51 ayat 1
dan 2.
2. Peraturan Pemerintah RI NO. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1, 49,
50, 52, 53 dan 54.
3. Permendiknas N0. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas N0. 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Permendiknas No. 24 tahun 2006 dan No. 6 tahun 2007 tentang pelaksanaan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
6. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
8. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, panduan penilian 5 kelompok mata pelajaran.
9. Panduan Pembelajaran Remedial ( Ditektorat Pembinaan SMA ).
10. Panduan Pembelajaran Pengayaan (Direktorat Pembinaan SMA ).
11. Panduan Penetapan KKM ( Direktorat Pembinaan SMA ).
12. Panduan Analisis Potensi Siswa, layanan akademik dan pengembangan diri (Direktorat
Pembinaan SMA ).
13. Panduan Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur ( Direktorat Pembinaan SMA ).
BAB II
PERATURAN AKADEMIK SMA TUNAS BARU JIN-SEUNG
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua
komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan
kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.
Peraturan Akademik SMA TUNAS BARU JIN-SEUNG untuk peningkatan kualitas layanan sekolah ,
berisi tentang :
1. Persyaratan Minimal Kehadiran Siswa
2. Ketentuan Ulangan , Remedial, Pengayaan, Kenaikan Kelas,
Ujian dan Kelulusan.
3. Hak Hak Siswa.
4. Ketentuan Layanan konsultasi bagi siswa.
1. Hari efektif pembelajaran dalam satu minggu adalah 6 hari, senin sampai dengan Sabtu.
2. Pekan efektif dalam satu semester antara 16 sampai 18 pekan.
3. Jam belajar :
4. Persyaratan untuk dapat mengikuti ulangan siswa wajib mengikuti pelajaran minimal 85 % dari
jumlah tatap muka.
5. Butir ke 3 tidak berlaku bagi siswa yang sakit dalam waktu yang lama atau siswa yang
melaksanakan tugas untuk kepentingan sekolah / pemerintah, Negara ( yang dibuktikan
dengan surat ijin / tugas ).
6. Kepada siswa yang masuk dalam butir ke-4 tidak ada perlakuan berbeda untuk kegiatan
ulangan dan tugas-tugas dari guru.
B. Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan
perbaikan pembelajaran dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Ulangan yang dimaksud dalam peraturan akademik ini adalah ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan kenaikan kelas ( UKK ).
1. Ulangan Harian
a. Diadakan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaikan
satu KD atau lebih.
b. Materinya meliputi indikator pada KD yang dinilai atau terbatas pada indikator-2 yang belum
dilakukan penilaian pada penilaian proses.
c. Ketuntasan KD ditandai ketuntasan indikator pada KD yang bersangkutan.
d. Ulangan Harian dilaksanakan oleh guru masing-masing dan hasilnya wajib dibagikan kepada
siswa.
e. Jumlah ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh guru mata pelajaran dengan
memperhatikan jumlah KD dan jam pelajaran tatap muka setiap minggu.
f. Setelah seluruh siswa tuntas, hasil ulangan harian diolah dengan nilai proses dan tugas dan
menjadi nilai akhir dari ulangan harian tersebut. Selanjutnya nilai diserahkan kepada
penanggung jawab Standar Penilaian.
c. Penjurusan
1) Penjurusan dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran kelas X
2) Penjurusan dari kelas X ke kelas XI didasarkan pada aspek minat, nilai akademis, masukan
dari pimpinan sekolah BK dan wali kelas, kondisi fasilitas sekolah ( guru dan laboratorium),
hasil test psikologi dan pertimbangan orang tua siswa.
2) Peserta didik dapat dijuruskan ke program IPA/IPS apabila memenuhi syarat kenaikan .
3) Peserta didik dapat dijuruskan ke program IPA apabila memiliki nilai TUNTAS untuk mata
pelajaran Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika
4) Peserta didik dapat dijuruskan ke program IPS apabila memiliki nilai TUNTAS untuk mata
pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah.
5) Peserta didik yang memenuhi syarat program IPA maupun IPS dapat dijuruskan sesuai
dengan pilihannya dengan mempertimbangkan kondisi komposisi jumlah peserta didik
masing-masing program.
6) Peserta didik yang tidak memenuhi syarat program IPA maupun IPS, dapat dijuruskan sesuai
dengan minat/pilihan dengan melaksanakan remidi pada mata pelajaran ciri khas program
yang dipilih.
7) Peserta didik yang telah memenuhi syarat untuk masuk program IPA dan IPS dan karena
satu dan lain hal akan pindah ke lain program, kepada yang bersangkutan diberi batas waktu
satu bulan dari hari pertama masuk tahun ajaran baru dengan mempertimbangkan komposisi
jumlah peserta didik masing-masing program.
C. Ujian dan Kelulusan
Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah
satu persyaratan kelulusan dai satuan pendidikan.
Yang diujikan pada ujian sekolah adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tehnologi
yang tidak diujikan pada Ujian Nasional serta aspek kognitif dan psikomotorik kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan yang diatur dalam POS Ujian Sekolah.
Ujian Nasional ( UN ) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada
beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran IPTEK dalam rangka menilai
pencapaian standar nasional pendidikan ( Permendiknas No.20 tahun 2007).
1. Kriteria nilai kelulusan Ujian Nasional mengikuti keputusan Badan Standar Nasional
Pendidikan yang ditetapkan setiap tahun.
2. Kriteria nilai kelulusan Ujian Sekolah untuk tahun pelajaran 2013/2014 ditetapkan mimal 6,00.
3. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan melalui rapat dewan
guru sesuai dengan kriteria memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
1. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang
ditetapkan oleh sekolah. Di SMA TUNAS BARU JIN-SEUNG
2. Pembelajaran remedial dilaksanakan apabila siswa yang tidak tuntas dalam satu kelas lebih
dari 50 %.
3. Pembelajaran remidial untuk siswa yang tidak tuntas dapat ditempuh secara klasikal/individual
melalui pembelajaran ulang di luar jam KBM, atau tutor sebaya, penugasan yang diakhiri
dengan remidial test.
4. Remedial test menggunakan soal yang sama atau soal lain yang setara khusus soal-soal yang
tidak tuntas.
5. Nilai hasil remedial boleh melebihi batas KKM ,tetapi tidak melebihi hasil ulangan siswa yang
tidak remidi.
6. Remedial test hanya berlaku untuk ulangan harian,ulangan akhir semester gasal, dan ulangan
tengah semester
7. Remidial test paling lambat dilaksanakan 4 minggu setelah ulangan dan didasarkan pada nilai
murni hasil ulangan ( belum diolah dengan nilai proses dan tugas ).
8. Khusus ulangan kenaikan kelas tidak ada remedial test.
9. Hasil nilai remidi siswa yang telah tuntas ditulis pada blangko tanda mengikuti remidi yang
disiapkan sekolah, diisi dan di tandatangani guru mata pelajaran, baru kemudian diserahkan
pada wali kelas.
10. Wali kelas tidak berhak merubah nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda sudah
mengikuti remidi.
11. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum remidi, wali kelas menulis nilai siswa
(nilai sebelum remidi) pada LHB.
12. Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukan-nya.
13. Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan
sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimal-kan
kecakapannya.
14. Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca dan
lain-lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya.
E. Hak Siswa
Semua siswa mempunyai hak yang sama untuk menggunakan fasilitas belajar di sekolah yang
tersedia dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh sekolah.
1. Laboratorium
Semua siswa mempunyai hak yang sama menggunakan laboratorium sekolah dengan
tidak melanggar jadwal yang telah dibuat oleh sekolah. Di luar jam efektif pembelajaran,
laboratorium sekolah dapat digunakan sebagai sarana pengembangan dan pembelajaran
siswa sampai dengan pukul 16.00 Wib dengan didampingi oleh laboran atau guru
pembimbing. (Pada even-even tertentu dengan kesepakatan laboran/guru pembimbing)
2. Perpustakaan
a. Semua siswa berhak meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah dengan mematuhi
ketentuan yang berlaku.
b. Disamping pada jam-jam istirahat, siswa dapat membaca/belajar di perpustakaan sekolah
sampai dengan pukul 16.00 Wib.
4. Buku Referensi
a. Buku referensi yang menunjang pembelajaran sangat dianjurkan namun tidak diwajib- kan.
b. Buku referensi di perpustakaan sekolah dapat dipinjam siswa dengan mematuhi keten-
tuan yang berlaku.
F. Layanan Konsultasi
1. Layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.
a. Layanan dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran
sepanjang guru tidak sedang mengajar.
b Layanan dapat di luar jam sekolah sesuai kesepakatan guru dengan siswa dan tetap di
lingkungan sekolah.
a. Layanan konsultasi siswa dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat di dalam
jam pelajaran dan di luar jam pelajaaran.
b. Layanan konsultasi siwa dengan wali kelas dapat dilakukan melalui telepon/hp untuk
hal-hal yang bersifat mendesak.
c. BK menyiapkan jam-jam khusus untuk siswa yang akan berkonsultasi dan memerlukan
bantuan konselor.
d. Di luar jam efektif pembelajaran, BK menyiapkan layanan bimbingan untuk seluruh siswa
sampai pukul 16.00 Wib.
1. Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan siswa baru ( MOS ).
2. Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan atau
non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid.
3. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial,pengayaan,
pemantapan, try out dll.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompk atau
kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka berprestasi secara optimal.
5. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang tehnik
membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal dsb.
6. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana setiap
anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah mereka pilih
sehingga setiap anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota kelompok lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peserta didik setiap tahun mengalami perubahan , baik yang naik ke kelas XI dan XII terlebih siswa
baru yang masuk di kelas X yang belum tahu hal-hal penting di sekolah barunya.
Menyadari hal tersebut, peraturan akademik ini diharapkan membantu guru dan siswa dalam
memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah sekaligus membantu dalam memper-siapkan
pembelajaran yang akan diaikuti satu tahun kedepan.
Peraturan akademik ini merupakan rangkaian satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu
ketentuan dan ketentuan lainnya dan hanya bisa dipahami apabila menjadi satu keseluruhan yang
tidak terpisahkan.
B. Saran
Sejalan dengan berjalannya waktu, berbagai masukan dari seluruh warga sekolah untuk pembenahan
dan penyempurnaan peraturan akademik tahun berikutnya sangat diharapkan.