Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

PENGANGKUTAN SAMPAH

ANTARA

..................................................................................

DENGAN

UNIT KEBERSIHAN DAN PERSAMPAHAN WILAYAH PURWOKERTO


DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

Nomor : / / 2017
Nomor : / / 2017

Pada hari ini .. tanggal . bulan


tahun Dua ribu tujuh belas ( - - 2017 ) di Purwokerto, para pihak
yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama :

Jabatan :

Alamat :



dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama


, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai:

----- PIHAK PERTAMA -----

2. Nama : SALIM RIYANTO, S.Si.


Jabatan : Plt. Kepala Unit Kebersihan dan Pertamanan Wilayah Purwokerto
Alamat : Jl. Supriyadi No. 55 A Purwokerto
Kel. Purwokerto Wetan Kec. Purwokerto Timur - Banyumas
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Banyumas, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai:

----- PIHAK KEDUA -----

Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa :


1. Pihak Pertama adalah .......................................................................... Purwokerto
sebuah institusi yang bergerak dalam bidang
.
2. Pihak Kedua adalah Unit Kebersihan dan Pertamanan Wilayah Purwokerto pada
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas yang melakukan kegiatan
dalam bidang jasa pelayanan yang salah satunya pengambilan dan pengangkutan
sampah.
3. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan perjanjian kerjasama dalam hal
pengangkutan sampah domestik.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka kedua belah pihak sepakat untuk
melaksanakan kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk melaksanakan kerja sama didalam
pengangkutan sampah domestik guna menciptakan kondisi lingkungan yang bersih
dan sehat, dimana Pihak Kedua akan menyediakan fasilitas untuk melakukan
pengangkutan sampah.
2. Sampah dimaksud adalah sampah domestic yang terdapat di lingkungan
...................................................................... Purwokerto sebagai akibat dari
pembuangan sampah yang berasal dari lingkungan
.................................................................................. Purwokerto.

PASAL 2
LINGKUP KERJASAMA
1. Pihak Pertama akan mengumpulkan sampah di lingkungan
............................................................................................... Purwokerto yang
beralamat di
...
.... yang selanjutnya ditaruh di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang
disediakan oleh Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua menyediakan fasilitas layanan pengambilan dan pengangkutan sampah
dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di
.......................................................................... Purwokerto ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA).
3. Jadwal pengambilan sampah, Pihak Kedua dilaksanakan setiap (
..) hari sekali atau .. ( ) kali dalam satu bulan.
4. Tata cara pengambilan sampah dan pengangkutan sampah oleh Pihak Kedua dengan
memperhatikan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012, tentang Pengelolaan
Sampah.

PASAL 3
BIAYA DAN TATA CARA PEMBAYARAN

1. Kedua belah pihak sepakat dalam pembayaran atas pekerjaan tersebut dalam
perjanjian ini dilaksanakan setiap bulan setelah pekerjaan selesai dilakukan oleh
Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar retribusi pengangkutan sampah
kepada Pihak Kedua sesuai dengan Perda No. 19 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa
Umum di Kabupaten Banyumas dan pembayaran retribusi setiap tanggal 1 s/d 10
setiap bulan.
3. Apabila ada perubahan tarif/retribusi dari Pihak Kedua, maka Pihak Kedua
berkewajiban untuk memberitahukan perubahan tarif tersebut kepada Pihak Pertama
paling lambat satu bulan sebelum diberlakukan.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA
Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
ditanda tanganinya surat perjanjian kerjasama ini dan akan dievaluasi setiap tahunnya
atas kesepakatan kedua belah pihak.

PASAL 5
FORCE MAJEURE

1. Kedua belah pihak sepakat bahwa apabila didalam pelaksanaan operasional sampah,
seperti tersebut pasal 1 (satu) diatas Pihak Pertama mengalami gangguan/kerusakan
yang disebabkan oleh keadaa force majeure, maka Pihak Pertama harus
memberitahukan secara tertulis mengenai keadaan tersebut Kepada Pihak Kedua
selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah terjadinya force majeure tersebut.
2. Keadaan force majeure seperti yang dimaksud pada ayat (1) diatas antara lain adalah
peperangan, huru hara, unjuk rasa massa, pemberontakan, krisis nasional,
kebakaran, sabotase, epidemi, bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan lain-lain
diluar kemauan dan kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
3. Apabila terjadi keadaan force majeure seperti tersebut diatas sehingga tidak
memungkinkan Pihak Pertama dan Pihak Kedua melanjutkan perjanjian kerjasama
ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya segala sesuatunya
secara musyawarah.

PASAL 6
GANGGUAN PENGANGKUTAN

Apabila terjadi gangguan pada proses pengangkutan sampah karena sesuatu dan lain
hal maka Pihak Kedua tetap akan melaksanakan pengangkutan sampah tersebut
dalam waktu 3 hari sejak pemberitahuan Pihak Pertama.

PASAL 7
PEMINDAHTANGANAN PERJANJIAN

1. Kedua belah pihak, selama perjanjian in berlangsung dilarang untuk


memindahtangankan sebagian atau seluruhnya isi-isi dan atau kondisi perjanjian ini
kepada Pihak Ketiga atau pihak-pihak lainnya.
2. Dalam hal Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya seperti yang telah
ditentukan pada perjanjian kerjasama ini, karena adanya gangguan alat atau akibat
force majeure, maka pihak Kedua dapat menunjuk pelaksana Pihak Kedua untuk
melakukan pengambilan, pengangkutan dan pembuangan sampah milik Pihak
Pertama dengan terlebih dahulu, mendiskusikan hal tersebut kepada Pihak Pertama.
PASAL 8
PENGHENTIAN PERJANJIAN

1. Jika pada saat perjanjian kerjasama ini berlangsung, Pihak Pertama atau Pihak Kedua
tidak mematuhi kewajibannya seperti pada pasal-pasal perjanjian ini, maka Pihak
Pertama atau Pihak Kedua dapat menghentikan kerjasama dengan memberikan surat
pemberitahuan minimal 1 (satu) bulan sebelumnya.
2. Apabila penghentian perjanjian kerjasama terjadi disebabkan oleh kondisi sesuai
dengan apa yang telah disebutkan pada ayat (1) diatas, maka para pihak diharuskan
untuk terlebih dahulu menyelesaikan dan mematuhi segala kewajiban-kewajiban yang
belum terselesaikan dalam tempo tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah penghentian
perjanjian dilakukan.

PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara
musyawarah guna mencapai mufakat.
2. Apabila dengan musyawarah tidak tercapai kata sepakat untuk menyelesaikan melalui
jalur hukum di Pengadilan Negeri Purwokerto.

PASAL 10
PENUTUP

1. Hal-hal yang mungkin timbul sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan dan diatur bersama dikemudian hari dalam suatu bentuk addendum atas
dasar persetujuan bersama dan merupakan bagian yang mengikat serta tidak
terpisahkan dari surat perjanjian kerjasama ini.
2. Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Purwokerto dalam rangkap 2 (dua)
dilengkapi dengan materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama,
masing-masing untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Purwokerto,

2017

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


.. Unit Kebersihan dan
Pertamanan
. Wilayah Purwokerto

____________________ SALIM RIYANTO,


S.Si.

NIP. 19721220
200501 1 002

Komentar

Anda mungkin juga menyukai