PENDAHULUAN
Kolik ginjal adalah jenis rasa sakit yang dapat sering disebabkan oleh adanya
perkembangan batu ginjal. Rasa sakit biasanya dimulai sekitar daerah ginjal atau di
suatu tempat di bawahnya. Rasa sakit tidak teratur kemudian lama kelamaan menjadi
Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul
(intermittent) dan bergelombang seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun
pada kolik renal nyeri biasanya konstan. Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah
inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat
sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur hidup.
Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai
infeksi.1,2
Di USA, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam 1 juta kunjungan ke
emergensi setiap tahun. Di salah satu rumah sakit di Italia, kolik renal didiagnosis
sebesar 1,4-1. Insidennya lebih tinggi pada usia 25 hingga 44 tahun. Di Indonesia,
belum ada data epidemiologis tentang pasien yang datang dengan keluhan kolik renal
namun angka kejadian batu ginjal, sebagai penyebab kolik renal, tahun 2005
1
berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah
sebesar 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar 19.018 orang, dengan jumlah
Penyebab utama terjadinya nyeri kolik adalah adanya batu ginjal. Bertambah
parahnya nyeri bergantung pada derajat dan tempat terjadinya obstruksi; bukan pada
keras, ukuran, atau sifat abrasi batu ginjal.1 Bekuan darah atau fragmen jaringan juga
dapat menyebabkan hal yang sama. Kolik karena bekuan darah sering ditemui pada
penyakit gangguan pembekuan darah herediter atau didapat, trauma, neoplasma dari
ginjal dan traktus urinarius, perdarahan setelah biopsi renal perkutan, kista renal,
malformasi vaskular renal, nekrosis papilar, tuberkulosis, dan infark pada ginjal.
Kecuali kolik renal atipikal, umumnya gejala kolik renal sangat khas dan tidak
seperti nyeri karena penyakit intra abdominal atau retroperitoneal lainnya. Pada kali
ini akan dilaporkan sebuah laporan kasus seorang perempuan berusia 44 tahun yang
dirawat di Ruang Penyakit Dalam Wanita RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosis
Kolik ginjal ec. Hidronefrosis ec. Susp keganasan vesica urinaria + ISK + Syndroma
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kolik ginjal adalah jenis rasa sakit yang dapat sering disebabkan oleh adanya
perkembangan batu ginjal. Rasa sakit biasanya dimulai sekitar daerah ginjal atau di
suatu tempat di bawahnya. Rasa sakit tidak teratur kemudian lama kelamaan menjadi
Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul
(intermittent) dan bergelombang seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun
pada kolik renal nyeri biasanya konstan. Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah
inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat
sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur hidup.
Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai
infeksi.1,2
B. Epidemiologi
Di USA, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam 1 juta kunjungan ke
emergensi setiap tahun. Di salah satu rumah sakit di Italia, kolik renal didiagnosis
sebesar 1,4-1. Insidennya lebih tinggi pada usia 25 hingga 44 tahun. Di Indonesia,
3
belum ada data epidemiologis tentang pasien yang datang dengan keluhan kolik renal
namun angka kejadian batu ginjal, sebagai penyebab kolik renal, tahun 2005
berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah
sebesar 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar 19.018 orang, dengan jumlah
C. Etiopatologi
Penyebab utama terjadinya nyeri kolik adalah adanya batu ginjal. Bertambah
parahnya nyeri bergantung pada derajat dan tempat terjadinya obstruksi; bukan pada
keras, ukuran, atau sifat abrasi batu ginjal. Bekuan darah atau fragmen jaringan juga
dapat menyebabkan hal yang sama. Kolik karena bekuan darah sering ditemui pada
penyakit gangguan pembekuan darah herediter atau didapat, trauma, neoplasma dari
ginjal dan traktus urinarius, perdarahan setelah biopsi renal perkutan, kista renal,
malformasi vaskular renal, nekrosis papilar, tuberkulosis, dan infark pada ginjal.
Batu ginjal yang bergerak sepanjang ureter dan hanya menyebabkan obstruksi
intermiten sebenarnya menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat daripada batu yang
autoregulasi dan refleks yang akan membantu meredakan nyeri. Dua puluh empat jam
4
1. Penurunan peristalsis ureteral.
2. Penurunan aliran darah arteri renal, yang menyebabkan penurunan produksi urin,
dan;
kurang dari 24 jam. Kalau obstruksi bersifat parsial, perubahan-perubahan yang sama
terjadi, namun pada derajat yang lebih ringan dan waktu yang lebih lama. Serabut
saraf nyeri pada renal umumnya dari saraf simpatis preganglion yang mencapai korda
spinal T-11 sampai L-2 melalui dorsal nerve roots. Transmisi sinyal nyeri terjadi
melalui traktus spinotalamikus asenden. Pada ureter bagian bawah, sinyal nyeri juga
ureter intramural dan kandung kemih, bertanggung jawab untuk beberapa gejala
kandung kemih.4,5
Nyeri dari batu ureter bagian atas condong untuk menjalar ke area pinggang dan
area lumbar. Di sisi kanan, hal ini bisa disalahartikan dengan kolelitiasis atau
kolesistisis. Di sisi kiri, diagnosis banding meliputi pankreatitis akut, ulkus peptikum
dan gastritis.4,5
Nyeri pada daerah ini menjalar ke bagian kaudoanterior. Nyeri ini bisa
menyerupai apendisitis jika berada di kanan ataupun divertikulitis akut pada sisi
kiri.4,5
5
3. Ureter distal
Nyeri pada daerah ini menjalar ke lipat paha, testikel pada pria maupun labia
mayor pada wanita karena nyeri ini dialihkan melalui N. ilioinguinal atau N.
genitofemoral. Jika batu berada di ureter intramural, gejala yang muncul mirip
dengan sistitis atau uretritis. Gejala ini meliputi nyeri suprapubis, urgensi, disuria,
nyeri pada ujung penis dan terkadang berbagai gejala GI seperti diare dan tenesmus.
Gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit inflamasi pelvis dan ruptur kista
ovarium.4,5
atas persepsi kolik renal berada di submukosa dari pelvis renal, kalix dan ureter
ureteral pacemakers berperan penting pada persepsi nyeri. Spasme otot, peningkatan
peristaltik proksimal, inflamasi lokal, iritasi dan edema di tempat obstruksi berperan
saraf bebas submukosa. Mual dan muntah sering dikaitkan dengan kolik renal akut
dan terjadi setidaknya pada 50% pasien. Mual disebabkan oleh jalur persarafan yang
umum dari pelvis renal, lambung, usus melalui serabut saraf aferen vagal dan sumbu
celiac.4,5
Hal ini sering diperkuat lagi melalui efek analgesik narkotik yang menginduksi
mual dan muntah melalui efek langsung terhadap motilitas GI dan efek tidak
6
anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seringkali dapat menyebabkan iritasi lambung
dan masalah GI. Kolik biasanya mengikuti pola yang khas yang mudah untuk
Tabel 1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu ginjal dan timbulnya
renal kolik
Faktor pelayanan
Faktor biologi Faktor lingkungan Faktor perilaku
kesehatan
Faktor genetik Iklim (insiden batu Diet tinggi Minimnya
(misalnya ginjal lebih tinggi protein, purin, pengetahuan
Hiperkalsiuria dan pada temperatur kalsium petugas kesehatan
hiperoksaluria lingkungan yang dan garam. dalam diagnosis
primer) memegang lebih tinggi/ musim Diet rendah sitrat. dan terapi.
peranan sebesar panas). Kebiasaan minum Kurangnya sarana
25%. Letak geografis softdrink/soda penunjang
Faktor keturunan (beberapa daerah (tinggi oksalat). diagnostik.
(terdapatnya riwayat yang menunjukkan Obesitas. Tidak adanya
batu ginjal pada insiden batu saluran Kurangnya asupan program yang
keluarga kemih yang lebih air. adekuat dalam
meningkatkan risiko tinggi dibandingkan Pekerjaan yang proses skrining
seseorang terkena daerah lain disebut lebih banyak awal penyakit.
batu ginjal sebesar daerah stone belt duduk.
dua kali lipat). (sabuk batu) dan Kurang aktifitas
Usia (puncak usia Indonesia termasuk dan olah raga.
onset adalah 20-40 dalam daerah sabuk Perilaku sering
tahun). batu tersebut. menahan BAK.
Jenis kelamin (risiko Penggunaan obat
menderita batu ginjal antasida dan
pada pria sekitar diuretika golongan
10% dengan rasio thiazide jangka
pria-wanita 3:1). panjang.
Ras (insiden batu
ginjal lebih tinggi
pada orang kulit
putih dibandingkan
dengan orang kulit
hitam).
7
3. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.
1. Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi
daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
3. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat
4. Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran
kemih.
5. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak
D. Manifestasi klinis
Bisa tanpa keluhan sama sekali. Nyeri kolik, yang terasa di satu sisi pinggang
atau perut, dapat menjalar ke alat kelamin (buah zakar, penis, vulva), muncul
mendadak, hilang timbul, dan intensitasnya kuat. Nyeri ginjal (renal colic), yang
terasa di pinggang, tidak menjalar, terjadi akibat regangan kapsul ginjal, sering
berhubungan dengan mual dan muntah. Nyeri kandung kemih (buli-buli), terasa di
bawah pusat. Urgensi, yaitu rasa ingin kencing sehingga terasa sakit. Disuria, yaitu
rasa nyeri saat kencing atau sulit kencing. Polakisuria, yaitu frekuensi kencing yang
lebih sering dari biasanya. Hematuria, yaitu terdapat darah atau sel darah merah
(eritrosit) di air seni. Anuria yaitu jika produksi air seni < 200 cc/hari. Oliguria yaitu
8
jika produksi air seni < 600 cc/hari. Gambaran umum kolik renal dibagi menjadi 2
tipe yaitu:1,8
Fase-fase serangan kolik kenal akut. Nyeri ini terjadi di sekitar dermatom T-10
sampai S-4. Keseluruhan proses ini terjadi selama 3-18 jam. Ada 3 fase:
1) Fase akut/onset
Serangannya secara tipikal terjadi pada pagi atau malam hari sehingga
membangunkan pasien dari tidurnya. Jika terjadi pagi hari, pasien umumnya
tidak dirasakan. Sensasi dimulai dari pinggang, unilateral, menyebar ke sisi bawah,
menyilang perut ke lipat paha. Nyerinya biasanya tetap, progresif, dan kontinu;
beberapa pasien mengalami serangan intermiten yang paroksismal dan sangat parah.
Derajat nyeri bisa meningkat ke intensitas maksimum setelah 30 menit sampai 6 jam
atau lebih lama lagi. Pasien umumnya mencapai nyeri puncak pada 1-2 jam setelah
onset.
2) Fase konstan/plateau
Saat nyeri telah mencapai intensitas maksimum, nyeri akan menetap sampai
pasien diobati atau hilang dengan sendirinya. Periode dimana nyeri maksimal ini
dinamakan fase konstan. Fase ini biasanya berlangsung 1-4 jam tetapi dapat bertahan
lebih lama lebih dari 12 jam pada beberapa kasus. Kebanyakan pasien datang ke
UGD selama fase ini. Pasien yang menderita kolik biasanya banyak bergerak, di atas
tempat tidur atau saat berjalan, untuk mencari posisi yang nyaman dan mengurangi
9
nyeri. Walaupun ginjal dan traktus urinarius terletak retroperitoneal, mual dan
muntah disertai bising usus menurun / hipoaktif adalah tanda yang dominan; sehingga
Pada fase terakhir ini, nyeri hilang dengan tiba-tiba, cepat, dan pasien
merasakan kelegaan. Kelegaan ini bisa terjadi secara spontan kapanpun setelah onset.
Pasien kemudian dapat tidur, terutama jika diberikan analgesik. Fase ini berlangsung
1,5 3 jam.
Etiologi kolik tipikal bisa juga menyebabkan kolik atipikal. Obstruksi pada
calyx dapat menyebabkan nyeri pinggang yang lebih ringan tapi episodik. Hematuria
dapat juga terjadi. Lesi obstruktif pada ureterovesical junction (hubungan ureter dan
kandung kemih) ataupun segmen intramural dari ureter dapat menyebabkan dysuria.
Keinginan buang air kecil yang mendadak dan sering, serta nyeri yang menjalar ke
atas atau bawah. Kolik renal dapat disertai muntah-muntah hebat, mual, diare,
ataupun nyeri ringan yang tidak biasa sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis.
E. Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
10
2) Nyeri tekan/ketok pada pinggang.
4) Pada keadaan akut paling sering ditemukan adalah nyeri di daerah pinggul (flank
Pasien dengan kolik renal harus menjalani filtrasi urin untuk menemukan batu,
bekuan darah, atau jaringan lainnya, sebagai penentu diagnosis. Bila perlu, ini
kemih tanpa menimbulkan gejala. Pada urin biasanya dijumpai hematuria dan
kadang-kadang kristaluria.9,10
2. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
suatu batu. Tidak adanya hematuria dapat menyokong adanya suatu obstruksi
komplit, dan ketiadaan ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit batu yang
tidak aktif. Pada pemeriksaan sedimen urin, jenis kristal yang ditemukan dapat
memberi petunjuk jenis batu. Pemeriksaan pH urin < 5 menyokong suatu batu asam
pemecah urea seperti Proteus sp, Klebsiella sp, Pseudomonas sp dan batu struvit.9,10
11
2) Radiologis
Foto polos abdomen dapat menentukan besar, macam dan lokasi batu
radiopaque. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radiopaque
dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat
radiolusen. Gambaran radioopak paling sering ditemukan pada area pelvis renal
Pielografi intravena untuk menilai obstruksi urinaria dan mencari etiologi kolik
(pielografi adalah radiografi pelvis renalis dan ureter setelah penyuntikan bahan
kontras). Seringkali batu atau benda obstruktif lainnya sudah dikeluarkan ketika
pielografi, sehingga hanya ditemukan dilatasi unilateral ureter, pelvis renalis, ataupun
calyx. IVP dapat menentukan dengan tepat letak batu, terutama batu-batu yang
radiolusen dan untuk melihat fungsi ginjal. Selain itu IVP dapat mendeteksi adanya
batu semi opaque ataupun batu non opaque yang tidak dapat terlihat oleh foto polos
IVP tidak jelas, alergi zat kontras dan IVP tidak mungkin dilakukan, walaupun
12
c. CT Scan
d. Ultrasonografi (USG)
USG dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu
pada keadaan-keadaan: alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan
pada wanita yang sedang hamil. USG ginjal merupakan pencitraan yang lebih peka
untuk mendeteksi batu ginjal dan batu radiolusen daripada foto polos abdomen. Cara
terbaik untuk mendeteksi BSK (Batu Saluran Kemih) ialah dengan kombinasi USG
dan foto polos abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun di
e. Radioisotop
Untuk mengetahui fungsi ginjal secara satu persatu, sekaligus adanya sumbatan
F. Diagnosis banding
Kecuali kolik renal atipikal, umumnya gejala kolik renal sangat khas dan tidak
1. Kolik bilier
Nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, mual dan muntah yang menetap,
abdominal tenderness adalah gejala kolik bilier. Jika terdapat infeksi ginjal, kolik ini
13
juga dapat disertai demam, leukositosis, dan ikterus ringan. Kolesistitis akut dapat
2. Apendisitis
Divertikulitis yaitu nyeri pada sisi kiri dekat ureter bagian bawah, jauh lebih
ringan dari kolik renal dan seringkali ada abdominal tenderness. Ini disertai
konstipasi dan darah samar di tinja, yang tidak lazim pada kolik renal. Irritable colon
syndrome disertai distensi abdomen dan nyeri hebat yang berhubungan dengan nyeri
punggung bawah. Yang paling membedakan dengan kolik renal adalah diare hebat
4. Nyeri muskuloskeletal
unilateral yang menjalar ke pinggul, paha, atau lipat paha (paling sering L4-5 dan L5-
S1). Pembedanya dari kolik renal adalah nyeri tersebut bergantung dengan posisi
tubuh yang dapat hilang dengan imobilitas. Nyeri pada pelvis dapat terjadi karena lesi
keinginan untuk buang air kecil yang sering, disuria dan nyeri sakral atau lumbal
bawah.
14
G. Penatalaksanaan
diagnosis, lokasi batu, adanya infeksi dan derajat beratnya, derajat kerusakan fungsi
ginjal, serta tata laksana yang tepat. Terapi dinyatakan berhasil bila: keluhan
menghilang, kekambuhan batu dapat dicegah, infeksi telah dapat dieradikasi dan
1) Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm,
karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan minum banyak supaya dapat
mendorong batu keluar dari saluran kemih. Selain itu juga dilakukan pembatasan diet
kalsium, oksalat, natrium, fosfat dan protein tergantung pada penyebab batu.
Beberapa jenis obat yang diberikan antara lain spasmolitika yang dicampur dengan
kombinasi parasetamol dan kodein, atau injeksi morfin), golongan analgesik opioid
atau muntah. Antibiotik jika ada infeksi saluran kemih, misalnya: ampicillin plus
15
gentamicin, ticarcillin dan clavulanic acid, ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin.
Untuk mengeluarkan batu ginjal dapat juga dengan obat golongan calcium channel
Batas lama terapi konservatif adalah 6 minggu. Di samping ukuran batu syarat
lain untuk observasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya infeksi dan
obstruksi. Adanya kolik berulang atau ISK (Infeksi Saluran Kemih) menyebabkan
observasi bukan merupakan pilihan. Begitu juga dengan adanya obstruksi, apalagi
pada pasien-pasien tertentu (misalnya ginjal tunggal, ginjal trasplan dan penurunan
fungsi ginjal) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. Pasien seperti ini harus segera
dilakukan intervensi.
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy
pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal atau batu
kandung kemih tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan. Batu dipecah
Tidak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri
kolik dan menyebabkan hematuria. Persyaratan BSK yang dapat ditangani dengan
ESWL:
16
a. Batu ginjal berukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm.
3) Endourologi
BSK yang terdiri atas memecah batu, dan mengeluarkannya dari saluran kemih
melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan
melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Proses pemecahan batu
dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidroulik, energi gelombang
2. Tindakan operasi13,14
1) Bedah Laparoskopi
2) Bedah Terbuka
dilakukan melalui pembedahan terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain adalah :
pielolitomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan
ureterolitotomi untuk batu di ureter. Tidak jarang pasien harus menjalani tindakan
nefrektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dan berisi
17
nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis atau mengalami pengkerutan
18