Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

Demam Tifoid dengan Anemia dan Pneumonia

Oleh : Dwi Putri Sari (I4A012086)

Pembimbing:
dr. Nani Zaitun, Sp. PD

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
April, 2016
Pendahuluan
penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala
demam yang lebih dari 7 hari, khususnya sore hingga malam hari yang disebabkan oleh
Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi.

Menurut WHO insidensi seluruh dunia: 17 juta jiwa/tahun


Asia: 600.000 (70%) angka kematian akibat demam tifoid
Indonesia (WHO): 81% per 100.000 angka penderita demam tifoid

Penularan bakteri ini terjadi secara fecal oral melalui makanan yang
terkontaminasi dan mengalami masa inkubasi dalam tubuh penderita selama
7-14 hari
LAPORAN KASUS
Nama : Nn. N
Umur : 19 tahun
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Bina Raya, gg. Damai Rt.2
MRS : 02 Maret 2016
Anamnesis (autoanamnesis)
RPS RPS

KU: Demam Mual (+)


Demam sejak 7 hari yang Muntah (+): 4x/ hari, banyak
lalu. terus-menerus, air dan encer,
tidak ada darah dan tidak ada
Panas timbul mendadak dan lendir.
hilang timbul muncul saat Nafsu makan ()
tengah malam pukul 02.00- Sakit bagian punggung bawah,
03.00, pagi dan siang tidak tidak menjalar.
demam. Sakit kepala
Lecet pada vagina: 1bulan
yang lalu. Berobat ke dr. Sp. KK
acyclovir
RPD :-
RPK : -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesan gizi : Kurang
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 162 cm
IMT : 17,14 Kg/m2
Kesadaran : Kompos mentis
GCS : 4-5-6
Tekanan darah : 100/80 mmHg pada
lengan kanan dengan
tensimeter pegas
Nadi : 105 kali/menit, kuat angkat,
teratur
Respirasi : 22 x/ menit
Suhu : 36,80C
Kulit pigmentasi normal, tugor cepat kembali

K/L Normosefali
pembesaran KGB (-/-), nyeri tekan (-/-),

Mata Konjungtiva pucat (+/+)

Telinga nyeri tekan (-/-) serumen minimal (-/-)

Hidung sekret (-/-)

Mulut Sariawan (+), lidah kotor (+)


Ins : dada datar, tarikan nafas simetris

Thorax
Pal : Fremitus vokal menurun (S)
Per : Suara perkusi sonor (+/-)
Aus : Suara nafas vesikuler, rhonki (-/-)
wheezing (-/-)

Ins : Ictus cordis tidak terlihat


Pal : Ictus cordis teraba di ICS IV linea
midclavicula sinistra, getaran/ thrill (-)

Cor Per : Suara perkusi pekak, batas kanan ICS IV


linea parasternalis dextra
batas kiri ICS V linea midclavicula sinistra
Aus : S1 dan S2 tunggal, reguler,
tidak terdengar suara bising
Inspeksi : Cembung, sikatrik (-), venektasi (-), kaput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : pekak Pekak timpani

pekak Pekak timpani

Abdomen
timpani timpani timpani

Shifting dullness (-) undulasi (-)


Palpasi : Turgor cepat kembali, nyeri tekan - + -

- - -

- - -
.

Genetalia Vulvovaginitis
Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium
RSUD Ulin Banjarmasin
3 Maret 2016

Items Result Normal Value Unit Normal


Items Result Unit
Hematology Value

Hemoglobine 8,9 12.00 - 16.60 g/dl Gran% 73,3 50,0-70,0 %

Limfosit% 7,8 25,0-40,0 %


Leukocyte 37,4 4.65 10.3 thousand/ul

Monosit% 18,9 4,0-11,0 %


Eritrocyte 4,31 4.00 6.00 million/ul
Gran# 27,40 2,50-7,00 Ribu/ul
Hematokrit 25,7 37.00 47.00 Vol%
Limfosit# 2,9 1,25-4,0 Ribu/ul
Trombocyte 329 150 356 Ribu/ul
MID# 7,1
RDW-CV
19,3 12,1-14,0 % Gula darah 91 <200
sewaktu Mg/dl

MCV 59,8 75.0 96.0 Fl


SGOT 45 0-46 Ul/l

MCH 18,7 28.0 32.0 Pg SGPT 41 0-45 Ul/l

MCHC 31,5 33.0 37.0 % Ureum 40 10-50 Mg/dl


Foto thorax (02/03/2016)
Tampak efusi pleura pada
paru kiri

USG abdomen (05/03/2016)


Konsolidasi paru tengah
sampai bawah kiri Suspect
pneumonia ?
Diagosa
Demam tifoid dengan anemia dan pneumonia
F0l. up 03/03/2016 04/03/2016 05/03/2016 06/03/2016 07/03/2016

S -Panas bila malam (+) -panas (-) -batuk berdahak (+) Batuk (+) Demam (+)
-Batuk berdahak (+) -Batuk berdahak (+) Lemas berdahak sulit keluar Batuk (+)
-Lemas (+) -Lemas (+) Demam (+) Dahal sulit keluar
Lemas (+) Mual (-)
Sesak (-) Muntah (-)
OAT (-)
Pungsi sebelumnya (-
)

O TD: 110/70 TD: 120/80 TD: 120/70 TD: 120/80 TD: 100/60
T: 36,6 T: 37,1 T: 37,3 T: 37,3 T: 36,8
N: 80x/m N: 91x/m N: 82 N: 84 N: 92
Rr: 17x/m Rr: 18x/m Rr: 16 Rr: 16 Rr: 22
Konjungtiva anemis +/+ Penurunan suara paru Penurunan suara Penurunan suara
Nyeri tekan epigastrium (+) bagian basal sinista paru bagian basal paru bagian basal
sinista sinista

A Demam tifoid Demam tifoid Demam tifoid Demam tifoid Susp. TBC
Anemia Anemia Anemia Anemia Anemia HM
pneumonia pneumonia pneumonia pneumonia
P Pdx: DL, SI/TIBC - Bed rest - Bed rest - Bed rest Pdx: kultur sputum
Konsul paru - Diet lunak - Diet lunak - Diet lunak
- Bed rest - IVFD Kaenmg3 20 tpm - IVFD Kaenmg3 20 tpm -IVFD Kaenmg3 20 NS: D5 20 tpm
- Diet lunak - Inf. Ciprofloxacin - Inf. Ciprofloxacin tpm Inj. Ciprofloxacin
- IVFD Kaenmg3 20 tpm 2x400 mg iv 2x400 mg iv - Inf. Ciprofloxacin 2x400 mg iv
- Inf. Ciprofloxacin 2x400 - Inj. Ceftriaxone 2x1 - Inj. Ceftriaxone 2x1 2x400 mg iv Inj. Ceftriaxone 2x1
mg iv gr iv gr iv - Inj. Ceftriaxone gr iv
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr iv - Inj. Metoclopramide - Inj. 2x1 gr iv Inj. Metoclopramid
- Inj. Metoclopramide 3x10 3x10 iv Metoclopramide - Inj. 3x10 kp
iv - Inj. Ranitidin 2x50 3x10 iv Metoclopramide Po: pct 3x500 mg
- Inj. Ranitidin 2x50 mg iv mg iv - Inj. Ranitidin 2x50 3x10 iv
- Po: - Po: mg iv - Inj. Ranitidin
Pct 4x500 mg Pct 4x500 mg - Po: 2x50 mg iv
inerson salep 2 ddue inerson salep 2 ddue Pct 4x500 mg - Po:
inerson salep 2 ddue Pct 4x500 mg
inerson salep 2 ddue
Pembahasan deman tifoid
Kasus Teori
Demam 7 hari Demam bertahap;
yang lalu, awalnya rendah
mendadak dan lama-lama
hilang timbul meningkat 39-40C
Panas muncul Demam muncul
pada malam hari pada sore/malam
pukul 02.00-03.00 hari
wita, pagi dan
siang tidak panas.
Kasus Teori

Mual Gejala klinis tifoid


Muntah Mual
Nyeri sendi Muntah
Penurunan nafsu Nyeri otot
makan Penurunan nafsu
Nyeri kepala makan
Nyeri kepala
Demam tifoid
Teori Kasus

Pem. Fisik: demam, Pemeriksaan fisik:


bradikardi relatif, lidah lidah berselaput (kotor
berselaput (kotor ditengah), nyeri ulu
ditengah, tepi dan hati
ujung merah serta Laboratorium:
tremor), hepatomegali, Leukosit : 16,5 ribu
splenomegali, nyeri
Hemoglobin : 9,4 g/dl
abdomen,
Laboratorium:
Leukositosis
Anemia
Pembahasan Demam tifoid disertai anemia

Teori Kasus

Badan terasa Badan terasa


lemas dan letih lemas
Konjungtiva Konjungtiva
anemis anemis
Mukosa mulut Mukosa pucat
pucat Hemoglobin : 9,4
Hemoglobin < 12 g/dl
g/dl pada wanita
Pembahasan Demam tifoid disertai
Pneumonia
Teori Kasus

Batuk berdahak Batuk disertai


Demam dahak
Mengigil Demam
Gambaran Gambaran USG
radiologik, berupa thorax suspect
konsolidasi, pneumonia
infiltrat, dan
interstitial
Terapi
Teori Kasus

Tirah baring Bed rest


Diet Diet lunak
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi IVFD Kaenmg3 20 tpm
harian Inf. Ciprofloxacin 2 x 400 mg
Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 6 Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram
hari Inj. Metoclopramide 3 x 10 mg
Ceftriaxone dosis 3-4 gram dalam Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
dekstrosa 5% 100 cc diberikan PO. Paracetamol 4 x 500 mg
selama 3 hingga 5 hari.
Inerson salep 2 ddue
Metoclopramide antiemetik
mengurangi rasa mual dan muntah
Ranitidin H2 blocker, menurunkan
sekrasi asam lambung
Paracetamol antipiretik
Inerson salep kortikosteroid
antipruritik
Terapi
Teori Kasus
Tirah baring Bed rest
Diet Diet lunak
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian IVFD Kaenmg3 20 tpm

Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 6 hari Inf. Ciprofloxacin 2 x 400 mg


Ceftriaxone dosis 3-4 gram dalam Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram
dekstrosa 5% 100 cc diberikan selama 3
hingga 5 hari.
Metoclopramide antiemetik mengurangi Inj. Metoclopramide 3 x 10 mg
rasa mual dan muntah
Ranitidin H2 blocker, menurunkan sekrasi Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
asam lambung

Paracetamol antipiretik PO. Paracetamol 4 x 500 mg

Inerson salep kortikosteroid antipruritik Inerson salep 2 ddue


komplikasi

Teori Kasus
Intestinal: perdarahan usus,perforasi dan ileus
pneumonia
paralitik dan syok septik

Ekstra intertinal: miokarditis,DIC,pnemonia


empiema,hepatitis,cholesistitis,glomerulonefritis,
pielonefritis,osteomielitis,meningitis,GBS, psikosis
Tifoid Karier
seseorang yang kotorannya (feses atau urin)
Salmonella typhi setelah satu tahun pasca
demam tifoid, tanpa disertai gejala klinis /telah
sembuh setelah 2 3 bulan masih dapat
Salmonella typhi di feces atau urin disebut
karier pasca penyembuhan.
PENUTUP
Telah dilaporkan kasus seorang perempuan berusia
19 tahun yang didiagnosis demam tifoid dengan
pnemonia dan anemia dengan anemia

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan
pencitraan melalui foto rontgen dan USG.

Pasien telah ditatalaksana dengan terapi suportif


dan simptomatik.

Setelah pasien dirawat selama 6 hari dari tanggal


02 maret 2016 sampai dengan 08 maret 2016,
pasien memutuskan untuk menghentikan rawat
inap atas permintaannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai