KMB II - Lontara 2 Bawah Belakang Closed Fracture Neck Femur
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S Nama Mahasiswa : Dian Sulasti
Ruang : Lontara 2 Bawah Belakang NIM : C121 13 501 RM :
No. Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Rasional
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC Manajemen Nyeri: dengan pemulihan keperawatan selama 3x24 jam, 1) Lakukan pengkajian nyeri 1) Untuk mengetahui tingkat nyeri klien pembedahan : nyeri klien teratasi. secara komprehensif 2) Untuk mengetahui tingkat penyembuhan. termasuk lokasi, ketidaknyamanan dirasakn oleh NOC: karakteristik, durasi, DS : Kontrol nyeri frekuensi, kualitas dan faktor pasien - Klien mengeluh Kriteria hasil: prespitasi 3) Untuk mengalihkan perhatian klien nyeri pada paha 1) Klien dapat mengenali kapan 2) Observasi reaksi non verbal dari rasa nyeri sebelah kiri nyeri terjadi dari ketidaknyamanan 4) Untuk mengetahui jenis nyeri yang - P : berubah posisi 2) Klien dapat melaporkan nyeri 3) Gunakan teknik komunikasi dirasakan klien - Q : tertusuk-tusuk secara terkontrol terapeutik untuk mengetahui 5) Informasi yang diperoleh dapat - R : hanya terasa di pengalaman nyeri pasien dijadikan dasar dalam memberikan luka operasi/paha Tingkat Nyeri 4) Evaluasi pengalaman nyeri sebelah kiri Kriteria hasil : masa lampau intervensi yang lebih efektif - S : Skala 3 (NRS) 1) nyeri yang dilaporkan 5) Evaluasi bersama pasien dan 6) Faktor pendukung dapat mengurangii - T : hilang timbul ringan ; skala 3 ke 2 tim kesehatan lain tentang ketidaknyamanan yang dirasakan - TTV (NRS) ketidakefektifan kontrol 7) Untuk mengurangi tingkat TD : nyeri masa lampau ketidaknyamanan yang dirasakan P: Tanda-tanda Vital 6) Bantu pasien dan keluarga klien N: 1) tanda-tanda vital dalam untuk mencari dan 8) Mencegah atau mengurangi tingkat S: batas normal menemukan dukungan TD : 120/80 7) Kontrol lingkungan yang nyeri DO : N : 60-100x/menit dapat mempengaruhi nyeri 9) Untuk menangani atau mengurangi - Klien terpasang S : 36,5 seperti suhu ruangan, rasa ketidaknyamanan yang KMB II - Lontara 2 Bawah Belakang Closed Fracture Neck Femur
bebat pada paha P : 12-20x/menit pencahayaan dan kebisingan dirasakan klien
kiri 8) Kurangi faktor prespitasi 10) Teknik distraksi dan relaksasi napas - Klien tampak nyeri dalam dapat mengurangi nyeri meringis 9) Pilih dan lakukan 11) Terapi farmakologi dengan analgetik penanganan nyeri (farmakologi, non dapat mengurangi nyeri farmakologi, dan inter 12) Menilai respon klien terhadap personal) keefektifan terapi yang diberikan 10) Ajarkan tentang teknik non 13) Fase relaks dapat menurunkan farmakologi tingkat nyeri 11) Berikan analgetik untuk 14) Obat yang diberikan sesuai dengan mengurangi nyeri tingkat keparahan 12) Evaluasi keektifkan kontrol nyeri 15) Mengurangi kesalah dalam terapi 13) Tingkatkan istirahat farmakologi 16) Untuk meminimalisir efek yang Analgesic ditimbulkan dari analgesic 14) Tentukan lokasi, 17) Obat yang diberikan sesuai dengan karakteristik, kualitas, dan tingkat keparahan derajat nyeri sebelum 18) Obat analgesik dapat berefek pada pemberian obat 15) Cek instruksi dokter tentang perubahan tanda vital jenis obat, dosis, dan 19) Untuk menangani nyeri dengan tepa frekuensi 20) Menilai respon tubuh terhadap 16) Pilih analgesik yang kecocokan obat yang diberikan diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu 17) Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri KMB II - Lontara 2 Bawah Belakang Closed Fracture Neck Femur
18) Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian analgesik pertama kali 19) Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat 20) Evaluasi efektifitas analgesik, tanda dan gejaa (efek samping)
No. Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Rasional
2 Hambatan mobilitas fisik NOC NIC berhubungan dengan Pergerakan Perawatan Tirah Baring ketidakmampuan kriteria hasil : 1) Balikkan klien yang tidak 1) Pengubahan posisi dapat berpindah. 1) Klien dapat bergerak dapat mobilisasi paling memberikan klien rasa nyaman lebih mudah tidak 2 jam, sesuai dan mencegah terjadinya dekubitus DS : dengan jadwal yang 2) Membantu klien dalam - Klien mengatakan Kemampuan berpindah spesifik. melakukan mobilisasi aktif tidak dapat Kriteria hasil : Terapi Latihan : Ambulasi secara mandiri melakukan 1) Klien mampu 2) Dorong klien untuk 3) Memudahkan klien dalam banyak aktivitas berpindah dari tempat duduk di tempat tidur, di mobilisasi DO : tidur ke kursi samping tempat tidur - Klien tampak 4) Untuk mengetahui tindakan lemah 2) Klien mampu (menjuntai), atau di kursi, sebagaimana yang selanjutnya terkait perawatan - Klien tampak berpindah dari kursi diri kesulitan bergerak ke tempat tidur dapat di toleransi klien. 5) Melatih kemandirian klien di tempat tidur 3) Terapkan/sediakan alat 6) Untuk mengurangi risiko jatuh - Klien post operasi bantu (tongkat, walker, 7) Keamanan pasien dapat open reduction of atau kursi roda) untuk diperhatikan dengan baik untuk fracture with mengurangi risiko KMB II - Lontara 2 Bawah Belakang Closed Fracture Neck Femur
internal fixation, ambulasi, jika pasien 8) Mengurangi risiko jatuh
di femur sinistra. tidak stabil - Bartel index : ketergantungan Bantuan Perawatan Diri berat (6) 4) Monitor kemampuan - Terpasang kateter perawatan diri secara urine mandiri - Terpasang infuse Ringer Laktat 5) Ajarkan orangtua/kelurga - Nampak aktivitas untuk mendukung klien hanya kemandirian dengan dilakukan di membantu hanya ketika tempat tidur. klien tak mampu melakukan (perawatan diri) Manajemen Lingkungan 6) Buat lingkungan aman untuk klien 7) Identifikasi keamanan yang dibutuhkan klien, tingkat dasar fisik, fungsi kognitif, dan riwayat tingkah laku 8) Gunakan pengaman tempat tidur KMB II - Lontara 2 Bawah Belakang Closed Fracture Neck Femur
No. Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Rasional
3 Risiko kerusakan NOC NIC integritas kulit Control risiko Perawatan Tirah Baring Kriteria hasil : 1) Balikkan klien yang 1) Pengubahan posisi dapat Faktor risiko : 1) Mengidentifikasi faktor tidak dapat mobilisasi memberikan klien rasa nyaman - Faktor mekanik ( risiko paling tidak 2 jam, sesuai dan mencegah terjadinya misalnya daya dekubitus 2) Mengenali faktor risiko dengan jadwal yang gesek, tekanan, 2) Mengetahui perubahan turgor individu spesifik. kulit klien imobilitas fisik). - Norton Scale : 11 3) Memonitor perubahan 2) Monitor kondisi kulit (risiko tinggi status kesehatan klien dekubitus) Pengecekan Kulit Deteksi risiko 3) Monitor warna dan suhu Kriteria hasil : kulit 1) Mengenali tanda dan 4) Monitor kulit untuk gejala yang adanya ruam dan lecet mengindikasikan risiko 5) Monitor sumber tekanan 2) Memonitor perubahan dan gesekan status kesehatan Manajemen Tekanan 6) Monitor mobilitas dan Posisi tubuh aktivitas klien kriteria hasil : 1) Klien dapat berpindah dari satu sisi ke sisi lain sambil berbaring 2) Klien dapat bergerak dari posisi duduk ke posisi berbaring KMB II - Lontara 2 Bawah Belakang Closed Fracture Neck Femur