Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE (PP)

STRAPPING BAND PADA SELF CONSOLIDATING CONCRETE (SCC)


TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH

A. Beton Serat
Beton serat merupakan campuran beton ditambah serat. Bahan serat dapat berupa
serat kawat baja, serat tumbuh-tumbuhan (yute, sabut kelapa, bambu, ijuk)
(Trimulyono, 2004). Beton serat adalah bahan komposit yang terdiri dari beton biasa
dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak-retak
sehingga menjadikan beton lebih daktail daripada beton biasa.
Beton serat didefinisikan sebagai beton yang dibuat dari campuran semen, agregat,
air, dan sejumlah serat yang disebar secara random. Ide dasar beton serat adalah
menulangi beton dengan serat yang disebarkan secara merata ke dalam adukan beton,
dengan orientasi random sehingga dapat mencegah terjadinya retakan-retakan beton
terlalu dini di daerah tarik baik akibat panas hidrasi maupun akibat pembebanan (
Soroushian & Bayashi, 1987) Beton serat mempunyai kelebihan daripada beton tanpa
serat dalam beberapa sifat strukturnya, antara lain keliatan (ductility), ketahanan
terhadap beban kejut (impact resistance), kuat lentur dan kuat tarik (tensile & flexural
strength), kelelahan (fatigue life), kekuatan terhadap pengaruh susut ( shrinkage), dan
ketahanan terhadap keausan (abration). ( Soroushian & Bayashi, 1987).
Dalam pembagian beton serat, jenis beton serat dapat kita bedakan menjadi 2 jenis,
yaitu beton serat alami dan beton serat buatan. Serat alam umumnya terbuat dari
bermacam-macam tumbuhan. Beton serat mempunyai kelebihan dibanding beton tanpa
serat dalam beberapa sifat strukturnya antara lain keliatan (ductility), ketahanan
terhadap beban kejut (impact resistance), kuat tarik dan lentur (tensile and flexural
strength), kelelahan (fatigue life), ketahanan terhadap pengaruh susut (shrinkage) dan
ketahanan terhadap keausan (abrasion) (Soroushian and Bayashi, 1987). Menurut
Asad (2008), beton serat memberi banyak keuntungan antara lain:
a. Serat terdistribusi secara acak di dalam volume beton pada jarak yang relatif
dekat satu sama lain. Hal ini akan memberi tahanan berimbang ke segala arah

1
dan memberi keuntungan material struktur yang dipersiapkan untuk menahan
beban gempa dan angin.
b. Perbaikan perilaku deformasi seperti ketahanan terhadap impak, daktilitas yang
lebih besar, kuat lentur, dan kapasitas torsi yang lebih baik.
c. Meningkatkan ketahanan beton terhadap formasi dan pembentukan retak.
d. Peningkatan ketahanan pengelupasan (spalling) dan retak pada selimut beton
akan membantu menghambat korosi besi tulangan dari serangan kondisi
lingkungan yang berpotensi korosi.

B. Peraturan Penambahan Serat


Standar mengenai ratio ukuran serat yang dianjurkan ditambahkan pada beton
berbeda-beda. Menurut (Asad,2008) pada umumnya batang serat yang digunakan
mempunyai diameter 5 mm s/d 1000 mm (mikro meter) dan panjang sekitar 6 cm.
Menurut (Sudarmoko, 1989) batas maksimal aspek ratio serat yang masih
memungkinkan pengadukan dilakukan dengan mudah adalah l/d < 100, nilai l/d yang
melampaui batas di atas akan menyebabkan kesulitan dalam pengadukan.
Menurut (Hannant, 1978) hasil pengujian untuk l/d < 50 menyebabkan serat akan
lebih mudah tercabut dari beton, peningkatan aspek rasio serat akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik mampun lentur beton. Menurut
standar mengenai penentuan ukuran serat diatur dalam American Civil Institute (ACI).
Penentuan panjang serat sesuai dengan ACI 544.4R-88 ditentukan 12,7 < l/d < 63,5,
dimana l = panjang serat dan d = diameter serat.

C. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian oleh Akkas et al (2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serat polypropylene (PP)
terhadap kekuatan beton SCC. Serat yang digunakan menggunakan serat strapping
band denan ukuran 6 x 30 mm2 dengan tebal 0,9 mm yang biasa digunakan dalam
pengemasan barang seberat sampai 500 kg, diprediksi dapat bekerja secara
komposit dalam campuran beton SCC yang dapat lebih meningkatkan kekuatan

2
beton SCC. Serat strapping band memiliki kekuatan tarik pada kisaran 60 s.d 250
kg/cm2. Untuk mendapatkan gambaran optimalisasi pemakaian serat sebagai
tambahan, dilakukan variasi campuran dengan ukuran serat tetap : 0%; 1,25%;
2,5%; 3,75%; 5,0% dari berat semen. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh,
didapatkan hasil sebagi berikut :
Tabel 1. Hasil pengujian kuat tekan

Tabel 2. Hasil pengujian kuat tarik belah

Kesimpulan dari hasil tersebut adalah Kadar Polypropylene (PP) optimum


adalah 1,20 % x berat semen yang memberi peningkatan kuat tekan 20% lebih
tinggi dari pada kuat tekan beton SCC dan kuat-tarik belah 5,0% lebih tinggi dari
pada kuat-tarik belah beton SCC tanpa Polypropylene (PP). Pemakaian bahan
tambah Polypropylene (PP) menurunkan kelecakan adukan beton seiring dengan
bertambahnya bahan tambah Polypropylene (PP).

3
2. Masdar et al (2015)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serat polypropylene (PP)
terhadap kuat tekan dan tarik belah beton SCC. Serat yang digunakan
menggunakan serat strapping band denan ukuran 6 x 30 mm2 dengan tebal 90
mikron yang biasa digunakan dalam pengemasan barang seberat sampai 500 kg,
diprediksi dapat bekerja secara komposit dalam campuran beton SCC yang dapat
lebih meningkatkan kekuatan beton SCC. Serat strapping band memiliki kekuatan
tarik pada kisaran 60 s.d 250 kg/cm2. Untuk mendapatkan gambaran optimalisasi
pemakaian serat sebagai tambahan, dilakukan variasi campuran dengan ukuran
serat tetap : 0%; 1,25%; 2,5%; 3,75%; 5,0% dari berat semen. Berdasarkan hasil
pengujian yang diperoleh, didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 1. Grafik kuat tekan beton umur 28 hari.

Gambar 2. Grafik kuat tarik belah beton umur 28 hari.


Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah nilai kuat tekan dan kuat tarik
ptimum terdapat pada penambahan serat strapping band sebanyak 1,25 %.
Peningkatan kuat tekan dan kuat tarik belah hanya terjadi pada penambahan serat
1,25 % dan mengalami penurunan pada 2,5 %, 3,75%, dan 5%.

4
3. Mudji (2015)
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan serat
bambu ori terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton. Serat yang digunakan adalah
serat dari kulit luar bambu ori dengan ukuran 2 cm x 0,5 mm x 0,5 mm. Variasi
prosentase jumlah serat yang digunakan adalah 1%, 1,5 %, dan 2% dari berat
semen. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 3. Hasil kuat tekan umur 28 hari

Tabel 4. Hasil kuat tari umur 28 hari

Kesimpulan dari hasil diatas adalah penambahan serat ori pada campuran beton
sampai sejumlah 2% dari berat semen, mampu meningkatkan kuat tekan dan kuat
tarik beton tanpa serat. Pada penambahan serat sebanyak 2%, kelecakan beton
menurun cukup besar, sehingga pelaksanaan pencampuran, pencetakan dan
pemampatan agak mengalami kesulitan.

4. Gunawan et al (2015)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat
aluminium pada beton ringan dengan teknologi gas terhadap kuat tekan, kuat tarik
belah, dan modulus elastisitas. Serat yang digunakan adalah serat dari serat
aluminium dengan ukuran 2 x 19 mm. variasi prosentase jumlah serat yang
diguanakn adalah 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% dari berat semen. Berdasarkan
hasil pengujian yang diperoleh, didapatkan hasil sebagai berikut :

5
Tabel 5. Hasil kuat tekan beton 28 hari

Tabel 6. Hasil kuat tarik belah 28 hari

Tabel 7. Hasil modulus elastisitas 28 hari

Kesimpulan dari hasil diatas adalah kandungan serat optimum diperoleh pada
kadar serat aluminium 1 %. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pada
penambahan serat aluminium, beton ringan dengan teknologgi gas berserat
mengalami peningkatan, baik kuat tekan, kuat tarik belah maupun modulus
elastisitasnya.

6
5. Tanggela (2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton substitusi fly ash
dengan penambahan serat yute. Serat yang digunakan adalah serat yute (goni)
dengan ukuran 0,6 mm x 50 mm dengan variasi prosentase sebesar 0%, 0,75% dan
1% dari volume beton. berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil kuat tekan beton 28 hari

Tabel 9. Hasil kuat tarik belah beton 28 hari

Kesimpulan dari hasil diatas adalah penambahan serat yute menurunkan berat
jenis beton sehingga beton mengalami penurunan kuat tekan, namun beton
mengalami peningkatan kekuatan dibagian kuat tarik belah dengan presentase
hingga 23%.

7
D. Rencana Penelitian
Dari rangkuman diatas ditetapkan bahwa serat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah serat polypropylene (PP) dengan jenis strapping band. Yang akan
ditambahkan pada beton SCC. Pemilihan serat strapping band dikarenakan serat ini
memiliki kekuatan tarik pada kisaran 60 s.d 250 kg/cm2. Penelitian ini
mengembangkan penilitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Akkas et al, (2013) dan
Masdar et al, 2015) yang mana meniliti pengaruh penambahan serat strapping band
pada beton SCC. Pada penelitian sebelumnya ukuran serat yang digunakan sama yaitu
6 x 30 mm2 dengan tebal 0,9 mm dengan variasi prosentase seratnya. Dari hasil
penelitian sebelumnya didapatkan hasil bahwa prosentase serat yang optimal sebesar
1,25 % dari berat semen.
Oleh Karena itu, peneliti mengembangkan penelitian yang telah ada dengan
mengubah ukuran serat yang digunakan dengan menggunakan prosentase serat sebesar
1,25% dari berat semen. Ukuran serat yang digunakan berdasarkan peraturan rasio serat
yang ada. Peneliti membuat variasi ukuran serat strapping band yang memiliki
ketebalan 0,6 mm sebagai berikut :
1. Serat 1 mm x 20 mm (BSCC-1)
2. Serat 1 mm x 40 mm (BSCC-2)
3. Serat 1 mm x 60 mm (BSCC-3)
Dari hasil pengujian beton penambahan serat tersebut akan dibandingkan dengan
hasil beton SCC tanpa penambahan serat (BSCC-0). Mutu beton SCC yang digunakan
direncanakan sebesar 40 MPa dengan metode pencampuran sesuai dengan metode
D.O.E (Development Of The Environment) dengan ukuran agregat kasar maksimum
sebesar 10 mm. Zat additive yang ditambahkan pada beton SCC menggunakan
superplasticizer dengan merk Sika viscocrete.
Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian kuat tekan beton dan kuat tarik
belah pada umur beton 28 hari, masing-masing 3 benda uji. Pengujian menggunakan
ukuran sampel silinder berdiameter 15 x 30 cm. Berikut rencana jumlah benda uji
penelitian :

8
Tabel 10. Rencana Jumlah Benda Uji Penelitian
Kode Benda Kuat Tekan Kuat Tarik Belah
Uji
BSCC-0 3 3
BSCC-1 3 3
BSCC-2 3 3
BSCC-3 3 3
Jumlah 12 12

Anda mungkin juga menyukai