Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi

Bakteri Salmonella masuk melalui saluran pencernaan lalu masuk ke lambung. Sebagian
bakteri mati oleh asam lambung, lalu ada beberapa bakteri yang lolos masuk ke usus halus. Di
usus halus bakteri Salmonella menembus ke lapisan lamina propia lalu difagosit oleh makrofag.
Bakteri berkembang biak di dalam makrofag lalu dibawa ke dalam plak peyeri yang berada di
lamina propria ileum distal. Setelah itu mengalir ke sisterna sili melalui nodus limpatikus
mesentrika superior. Lalu mengalir melalui ductus thoracicus dan terjadilah bakteremia primer
yang bersifat asimptomatik lalu masuk ke organ RES (hepar dan lien). Dalam organ tersebut
bakteri meninggalkan sel fagosit setelah itu berkembang biak di ekstraselular dan sinusoid.
Setelah itu bakteri masuk ke sirkulasi darah dan terjadilah bakteremia sekunder. Bakteri
mengeluarkan endotoksin yang dapat merangsang pengeluaran mediator dari makrofag dan
menimbulkan gejala klinis berupa bradikardi relatif; demam akibat peningkatan set point di
hipotalamus yang dirangsang oleh IL-1; malaise akibat TNF-alfa; serta terjadi leukopenia dan
trombositopenia dikarenakan adanya supresi sumsum tulang akibat rangsangan dari monokin.
Selain itu bakteri mengeluarkan eksotoksin yang merangsang peningkatan produksi cAMP
yang dapat menyebabkan terjadinya diare.1
Setelah bakteri berkembang biak di jaringan ekstraseluler hepar, bakteri akan kembali
masuk ke lumen usus dan akan kembali menginvasi lumen usus. Lalu bakteri akan diserang
oleh makrofag lalu terjadi hiperaktif dan terjadilah reaksi hiperplasia pada plak peyeri. Proses
tersebut akan terus berjalan seperti itu dan dapat menyebabkan komplikasi baik intraintestinal
maupun ekstraintestinal.1

Anda mungkin juga menyukai