Abstrak
Tujuan Penelitian ini menganalisis dan merancang sistem e-supply chain management
untuk memberikan proses bisnis yang lebih efektif dan efisien dengan menggunakan
metode analisis preliminary step dan OOAD, dimana langsung diadakan observasi
langsung ke lapangan, serta menggunakan metode perancangan, yang mencakup
perancangan model bisnis, rancangan user-interface dan basis data. Hasil yang ingin
dicapai adalah aplikasi e-supply chain management berbasis website dan metode
pengelolaan persediaan EOQ, dimana aplikasi ini mempermudah mendapatkan
informasi yang diinginkan secara lengkap dan up-to-date, penyimpanan data yang
lebih aman dan terintegrasi ke seluruh divisi. Dari hasil penelitian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa PT Sumber Laris Jaya dapat menerapkan aplikasi e-supply
chain management untuk memberikan proses bisnis yang efektif dan efisien, agar
cepat tercapainya visi dan misi perusahaan (LMA).
Kata Kunci : e-supply chain management, proses bisnis, EOQ, sistem informasi
Abstract
This study analyzes the purpose and design of e-supply chain management to provide
business processes more effectively and efficiently by using the method of analysis,
where direct observation is held directly to the field, as well as using the design
method, which includes the design of business models, user-interface design and base
data. Results to be achieved is the application of e-supply chain management based
website and EOQ inventory management method, where the application is easier to
get the desired information is complete and up-to-date, more secure data storage and
integrated into the whole division. From these results it can be concluded that PT
Sumber Laris Jaya to implement e-supply chain management business processes to
provide effective and efficient, in order to quickly achieve the vision and mission of
the company.
PENDAHULUAN
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi semakin maju dan berkembang sehingga
serta memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam
Menurut Mary Meeker & Liang Wu (jurnal KPCB Internet Trends 2013), laporan
world stats, menemukan pertumbuhan pengguna internet secara online yang sangat
kuat. Sekarang ada 2,4 miliar pengguna internet di seluruh dunia, dan jumlah ini akan
Dengan perkembangan internet yang semakin pesat saat ini berarti persaingan bisnis
akan semakin runcing dan memaksa perusahaan untuk dapat bekerja keras dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis mereka agar dapat bertahan dalam
persaingan yang terjadi. internet dalam bidang telekomunikasi merupakan salah satu
teknologi yang dapat mewujudkan competitive advantage bagi sebuah proses bisnis
dan dapat memberikan kemudahan dan kecepatan sehingga dapat memberikan proses
bisnis yang berjalan secara real time. dengan penggunaan internet, komunikasi dapat
dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet dan dapat dilakukan dalam
waktu 24 jam.
PT Sumber Laris Jaya adalah suatu industri karoseri truck yang mengerjakan
perakitan dan memodifikasi rangka dan mesin dari produsen pembuat mobil menjadi
alumunium. PT Sumber Laris Jaya yang disebut juga SLJ, saat ini mengerjakan dan
SLJ dalam perakitan dan pembuatan trukserta proses bisnisnya mengalami beberapa
supplier (upstream), PT Sumber Laris Jaya saat ini telah bekerja sama dengan
produsen besi yang menjadi bahan baku utama dalam memproduksi truk dan
pemesanan bahan baku saat ini masih menggunakan telepon dan faks, sehingga
perusahaan akan membeli ke supplier lain dengan harga yang lebih mahal.
Kemudian pencatatan yang masih manual sehingga sering terjadi data hilang dan
sering mendapatkan keluhan dari konsumennya dalam hal waktu produksi yang
tidak sesuai jadwal selesai karena konsumen tidak mengetahui sudah sampai
Preliminary Step
Tahapan persiapan dibagi dalam 5 tahap, yaitu:
1. Energize The Organization
Divisi-divisi pada PT Sumber Laris Jaya yang memiliki peran penting dalam
Manajer Keuangan
Manajer Operasional
produksi.
Manajer Produksi
instruksi jenis yang akan diproduksi. Dan memastikan produksi berjalan sesuai
dengan waktunya.
2. Enterprise Vision
PT Sumber Laris Jaya memiliki Visi untuk menjadi market leader dalam industri
karoseri yang menggunakan bahan baku besiserta memberikan hasil produksi yang
terbaik untuk konsumen dan terus berinovasi dalam mengambangkan produk truk-
Tersedia (kayu)
Ancaman Masuknnya
Pesaing Baru:
Kecenderungan
Lemah
PT Anugrah
Pratama Putra
CV Nusantara
Jaya Perkasa
bagi bagi PT Sumber Laris Jaya. Berikut adalah gambar value chain pada PT
Primary activities
1. Inbound logistic
baku.
2. Operations
3. Outbond Logistic
Prosedur pembayaran DP
5. Servicing
Support Activities
utama agar proses bisnis yang terjadi didalam perusahaan dapat berjalan secara
1. Infrastructure
3. Technology development
4. Procurement
4. Opportunity Identification
Dua tahap analisis yang telah dilakukan yaitu pada faktor internal dan eksternal PT
Sumber Laris Jaya serta analisis pada proses bisnis PT Sumber Laris Jaya, maka
1. Dari ekternal dan internal perusahaan melihat dari sisi daya tawar konsumen,
Sumber Laris Jaya saat ini masih dilakukan secara manual mulai dari
bahan baku. Sehingga sering terjadinya data atau form yang hilang,
terlambatnya proses produksi karena habisnya persediaan bahan baku, dan
perusahaan khusus nya dalam persedian bahan baku (besi), PT Sumber Laris
Jaya biasanya akan melakukan pesanan bahan baku (besi) ke supplier apabila
Kesimpulan
Dari data yang diperoleh dari PT Sumber Laris Jaya, dan diolah dengan
1. Tahun 2010, perusahaan akan melakukan pembelian plat besi pada saat bahan
baku sebanyak 24 lembar plat besi, dengan persediaan yang tersedia sebagai
safety stock sebanyak 19. Untuk menghindari agar tidak terjadi kelebihan
2. Tahun 2011, perusahaan akan melakukan pembelian plat besi pada saat bahan
baku sebanyak 33 lembar plat besi, dengan persediaan yang tersedia sebagai
safety stock sebanyak 27. Untuk menghindari agar tidak terjadi kelebihan
persediaan (maximum inventory) sebesar 1870, maka perusahaan melakukan
melakukan pembelian plat besi pada saat bahan baku sebanyak 40 lembar plat
besi, dengan persediaan yang tersedia sebagai safety stock sebanyak 33. Untuk
5. Strategy decision
pengendalian dan nilai-nilai proses bisnis dalam supply chain, sehingga solusi
yang ditawarkan untuk PT Sumber Laris Jaya adalah penerapan e-supply chain
mencapai visi misi perusahaan. Selain itu perusahaan dapat menyediakan dan
FACTOR
A (Application Pelanggan
Sales
Domain)
Bagian gudang
Bagian pembelian
Bagian produksi
109
Supplier
C (Conditions) Sistem akan berjalan dengan
menggunakan koneksi internet, dan
berjalan dengan proses bisnis
perusahaan
T (Technology) Website e-scm dengan jaringan
internet, dengan menggunakan
hardware seperti personal computer,
server, modem, dan printer.
O (Object) Form request order, form detail
order, form order, invoice, surat
perintah kerja, surat penerimaan
barang, form permintaan bahan baku,
form permintaan pembelian, form
pembelian, form penerimaan bahan
baku, form quality control, dan form
penyelesaian barang.
R Mengintegrasikan seluruh proses
bisnis perusahaan mulai dari supplier
(Responsibility)
hingga ke pelaanggan, dan
memperlancar aliran informasi.
RICH PICTURE
USECASE
STRUCTURE DATABASE
RANCANGAN HALAMAN WEBSITE
Berdasarkan dari hasil analisis dan perancangan sistem e-supply chain management
yang dilakukan pada PT Sumber Laris Jaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Secara umum proses bisnis di PT Sumber Laris Jaya yaitu pembelian persediaan
proses retur apabila terjadi kesalahan pengiriman barang oleh supplier. Kemudian
permintaan bahan baku, proses quality control. Dan di proses penjualan terdapat
2. Dari sisi analisa lingkungan perusahaan PT Sumber Laris Jaya memilik kekuatan
dalam daya tawar konsumen, persaingan antar perusahaan sejenis, dan ancaman
Selain itu dengan belumnya menerapkan teknologi informasi dalam proses bisnis
dan penyimpanan data atau form sering terselip dan hilang yang membuat
bagi industri ini agar siap apabila terjadi permintaan. PT Sumber Laris Jaya saat
ini dalam mengelola persediaan masih berdasarkan stok barang digudang, apabila
barang sudah habis maka perusahaan akan memesan kembali ke supplier.
bisa lebih baik dan teratur, serta dapat mengantisipasi kenaikan permintaan atau
pesanan yang tidak tentu dari konsumen karen adanya safety stock. Dan dengan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam
1. Perlu adanya evaluasi secara berkala dalam proses bisnis supply chain
2. Perlu adanya manajemen persediaan bahan baku yang lebih terorganisir agar
London.
Chaffey, Dave. 2007, E-Business and E-Commerce Management, ed., Prentice Hall,
Inc.,England.
Second Edition .
David, Fred R. (2009). Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12. Salemba Empat,
Jakarta.
Efraim Turban, King David, Lee Jae, Liang Ting-Peng, Turban Deborrah. (2010).
Jersey.
New Jersey.
Indrajit, Eko dan Richardus Djokopranoto. (2006). Konsep Manajemen Supply Chain.
186
PT Grasindo. Jakarta.
Yogyakarta.
Kah Sing Chan.(2004). Electronic Commerce and Supply Chain Management. 2nd
Edition.Thomson.
Mary Meeker & Liang Wu (jurnal Kleiner Perkins Caufield & Byers Internet Trends
2013)
Mathiassen Lars, Madsen, Andreas Munk, Nielsen, Peter Axel, Stage Jan. (2000).
Pat Horan, 2010 International Journal Using Rich Picture in Information System
Surabaya.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Learning.Boston. USA.
Wahyu Tri Pamungkas, Aftoni Sutanto (2009). Jurnal analisis pengendalian bahan
Ward, John. Peppard, Joe. (2002). Strategic Planning for Information System, 3rd
Yu, H, Zeng, A.Z. and Zhao, L. (2009), Single or dual sourcing : decision making in
RIWAYAT PENULIS
Luthfy Mahardika Azhar Jakarta 22 Oktober 1990, S1 Manajemen - Sistem Informasi Universitas Bina
Nusantara 2013.