LAPORAN
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh 2011 - 2031
B ab 1
PENDAHULUAN
Dalam pembahasan ini akan dijabarkan faktor yang terkait dengan kebijakan dan
peraturan perundangan yang diacu dalam kerangka pengembangan Kota Sungai Penuh.
Identifikasi terhadap faktor kebijakan dan peraturan perundang-undangan disini
diharapkan dapat menghasilkan gambaran elemen-elemen ruang yang akan menjadi
wadah pengalokasian kegiatan-kegiatan usaha yang akan dikembangkan di Sungai
Penuh. Penentuan elemen ruang akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan
keruangan yang terkait dengan pengembangan pusat kegiatan wilayah, antara lain
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP).
Terkait dengan penentuan elemen ruang Kota Sungai Penuh, maka kebijakan
keruangan yang akan dijadikan pertimbangan dalam penentuan elemen ruang adalah
RTRWN, kebijakan sektor, peraturan perundang-undangan dan RTRW Provinsi Jambi
(Draft Perda). Kajian terhadap kebijakan ruang untuk menghasilkan elemen ruang pusat
kegiatan wilayah Kota Sungai Penuh dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek, yaitu
fungsi dan peran, arahan pemanfaatan ruang, serta arahan pengembangan
infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi.
Secara umum, kedudukan Kota sungai Penuh di dalam kebijakan nasional dan provinsi
terdiri dari :
Kedudukan Kota Sungai Penuh didalam RTRWN sebagai bagian dari provinsi Jambi
berfungsi sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional yakni berupa keberadaan
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai kawasan lindung, yang secara
administratif masuk ke dalam wilayah administratif Kota Sungai Penuh.
Di dalam sistim Perkotaan Nasional, Kota Sungai Penuh berada pada level Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) yakni dengan fungsi melayani wilayahnya sendiri.
Dalam RTRW Provinsi Jambi, fungsi dan kedudukan Kota Sungai Penuh diantaranya :
1. Penetapan dan peningkatan Kota Sungai Penuh menjadi Pusat Kegiatan Wilayah
yang dipromosikan (PKWp) untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa
kabupaten.
2. Pemantapan fungsi kawasan lindung Kota Sungai Penuh dan mempertahankan
kawasan lindung seluas minimum 30% dari luas wilayah Provinsi Jambi.
3. Kota Sungai Penuh di dalam Sistim Perkotaan Provinsi Jambi ditetapkan memiliki
peranan dan fungsi sebagai :
a. Pelayanan pariwisata
b. Pendidikan
c. Kawasan Konservasi
4. Di dalam Sistim Transportasi Provinsi Jambi, Kota Sungai Penuh diarahkan untuk
menjadi Jalur Penghubung (feeder road) berupa jalur Bangko-Sungai Penuh, serta
pengembagan Jaringan Jalan Arteri Primer Sungai Penuh-Kayu Aro-Batas Sumbar
dan Jaringan Jalan Kolektor Primer Sungai Penuh Lempur.
5. Pembangunan dan Peningkatan jaringan jalan baru untuk sistim dan fungsi
kolektor primer, berupa jalur Kumun Debai - Tanah Kampung - Hamparan
Rawang - Pesisir Bukit -Sako (Kabupaten Pesisir Selatan Prov. Sumbar)
6. Pembangunan terminal Tipe A di Kota Sungai Penuh.
Tabel 1.1 Kedudukan Kota Sungai Penuh dalam Kebijakan Nasional dan Provinsi
1. Sistem Perkotaan
1 Kawasan Suaka dan PP 26/2008 tentang RTRWN : Taman Nasional Kerinci Seblat, seluas
Cagar Alam TNKS sebagai Kawasan Lindung 436.036,767 Ha (empat ratus tiga puluh
Nasional enam juta tiga puluh enam ribu tujuh ratus
enam pulu tujuh) hektar di Kabupaten
Kerinci, Kota Sungai Penuh (22.450 Ha),
Kabupaten Merangin dan Kabupaten
Bungo;
2 Kawasan Rawan Sesar (gempa bumi), Bahaya Letusan
Bencana Gunung Api, Longsoran, Banjir
KAWASAN PP 26/2008 : Potensi pengembangan kawasan wisata
BUDIDAYA Kawasan andalan yang terdekat juga dikembangkan di Kabupaten
dengan Kota Sungai Penuh adalah Merangin, Sungai Penuh, Kerinci, Bungo,
Muara Bungo dengan sektor Tebo, Batang Hari, Kota Jambi,
unggulannya adalah : Sarolangun, Tanjab Barat dan Tanjab
perkebunan, pertanian dan Timur.
kehutanan
KAWASAN PP 26/2008 Kawasan strategis Sungai Penuh dan
STRATEGIS Kawasan Strategis Nasional : sekitarnya sebagai salah satu kawasan
Kawasan Lingkungan Hidup TNKS strategis Provinsi Jambi.(jasa, wisata,
perdagangan, hortikultura, perkebunan dan
industri pengolahan pertanian)
Secara astronomis, Kota Sungai Penuh terletak antara 1010 14' 32'' BT sampai dengan
1010 27' 31'' BT dan 020 01' 40'' LS sampai dengan 020 14' 54'' LS. Sedangkan
secara geografis Kota Sungai Penuh berada dalam lingkup Kabupaten Kerinci di bagian
Barat Provinsi Jambi yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat dan
Provinsi Bengkulu.
Kota Sungai Penuh merupakan wilayah hasil pemekaran Kabupaten Kerinci sesuai
dengan UU No. 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh yang
diresmikan pada tanggal 08 November 2008. Secara administratif Kota Sungai Penuh
berbatasan dengan :
Sebelah utara berbatasan dengan : Kec. Siulak, Kec. Depati Tujuh dan
Kec. Air Hangat Timur Kab. Kerinci
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kec. Keliling Danau Kab. Kerinci
Sebelah Barat berbatasan dengan : Kab. Pesisir Selatan Prov. Sumbar
Sebelah Timur berbatasan dengan : Kec. Air Hangat Timur dan
Kec. Sitinjau Laut Kab. Kerinci
Dilihat dari sisi arahan sistem perkotaan nasional yang diatur dalam RTRWN dan arah
pengembangan wilayah Provinsi Jambi, letak geografis Kota Sungai Penuh cukup
strategis. Kota Sungai Penuh terletak pada posisi sentral antara Provinsi Sumatera
Barat, Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu, dengan PKN yang terdekat dengan Kota
Sungai Penuh adalah Kota Padang (PKN Sumbar) yang jalur lintasnya melalui PKW
Muara Labuh atau PKW Painan. Sedangkan jalur lintas menuju PKN Kota Jambi melalui
PKWp Bangko dan Muaro Bungo yang merupakan PKW terdekat dengan Kota Sungai
Penuh dalam wilayah Provinsi Jambi.
Muara Bungo juga merupakan kawasan andalan yang terdekat dengan Kota Sungai
Penuh, dengan sektor unggulannya adalah : perkebunan, pertanian dan kehutanan. Di
sisi lain PKW Muko-muko merupakan jalur lintas menuju PKN Bengkulu. Kota Sungai
Penuh juga menjadi daerah pusat kegiatan dari beberapa PKL di Kabupaten Kerinci
(Sanggaran Agung, Siulak Mukai dan Batang Sangir) dan Provinsi Sumatera Barat
(Tapan) serta Provinsi Bengkulu (Muko-muko). Oleh karena itu Kota Sungai Penuh di
kemudian hari dapat diorientasikan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah bagi daerah
sekitarnya.
Luas Kota Sungai Penuh adalah 391,5 Km2 (39.150 Ha) yang sekitar 59,2 % (23.177,6
Ha) merupakan Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan
kawasan lindung dan kawasan strategis nasional. Wilayah administrasi Kota Sungai
Penuh terbagi menjadi 5 kecamatan yang meliputi 4 kelurahan dan 65 desa, yaitu :
1) Kecamatan Pesisir Bukit dengan luas areal 21,10 Km2 (2.110 Ha) atau 5,39 %
dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 15 desa.
2) Kecamatan Hamparan Rawang dengan luas areal 12,15 Km2 (1.215 Ha) atau
3,1 % dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 13 desa.
3) Kecamatan Sungai Penuh dengan luas areal 205,25 Km2 (20.525 Ha) atau
52,43 % dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 4 kelurahan dan 15
desa.
4) Kecamatan Tanah Kampung dengan luas areal 11,00 Km2 (1.100 Ha) atau
2,81% dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 13 desa.
Kecamatan Kumun Debai dengan luas areal 142,00 Km2 (14.200 Ha) atau
36,27% dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 9 desa.
Berikut ini dijabarkan beberapa isu strategis pengembangan Kota Sungai Penuh yang
akan menjadi dasar pertimbangan perumusan tujuan, kebijakan strategi, rencana
struktur dan pola ruang, serta pemanfaatan ruang Kota, antara lain:
Kota Sungai Penuh berada di kawasan yang rawan bencana banjir bandang, gerakan
tanah/longsor dan gempa bumi sehingga pendekatan mitigasi bencana perlu
dikembangkan untuk mangatasi permasalahan ini.
Ekonomi Perkotaan
Sektor utama penggerak perekonomian Kota Sungai Penuh adalah pada sektor
perdagangan dan jasa. Kedua sektor tersebut memiliki presentase penerimaan yang
paling tinggi di Kota Sungai Penuh. Untuk itu arah pengembangan ekonomi kawasan
Perkotaan Sungai Penuh tersebut berorientasi pada sektor tersebut. Pengembangan
ekonomi pada sektor-sektor tersebut diarahkan pada pengembangan sentra-sentra
kegiatan-kegiatan pendukung sektor-sektor tersebut. Arahan pengembangan ekonomi
ini akan diwujudkan secara keruangan pada optimalisasi ruang sentra-sentra ekonomi.
B ab 2
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENATAAN RUANG WILAYAH
KOTA SUNGAI PENUH 2010 - 2030
Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan,
terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; terwujudnya
keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia; dan terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 17/PRT/M/2009, Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota merupakan rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota,
yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi
penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah
kota, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 yang merupakan undang-undang yang mengatur tetang
penataan ruang, maka RTRW Sungai Penuh merupakan penjabaran dari ketiga rencana tersebut.
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Sungai Penuh 2010 2030 mengacu pada rencana
- rencana sebagai berikut:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang.
3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan arahan pembangunan yang ada di
dalam keempat produk rencana tersebut yang berhubungan dengan pengembangan wilayah
Kota, sebagai konsideran Jambi serta penjelasan kebijakan penataan ruang Kota Sungai Penuh
yang dituangkan dalam Tujuan, Kebijakan dan Strategi penataan ruang Kota Sungai Penuh.
F. Perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan efisien meliputi :
1. Menetapkan kawasan budi daya sesuai daya dukung dan daya tampung
lingkungan;
2. Mendorong pengembangan kawasan budi daya secara vertikal di kawasan
kepadatan tinggi;
3. Memperhatikan keterpaduan antar kegiatan budi daya.
B ab 3
RENCANA STRUKTUR RUANG
WILAYAH KOTA SUNGAI PENUH
Jalan Arteri Jalan arteri sekunder di Kota Sungai Jl. MH. Thamrin
Sekunder Penuh menghubungkan jalan kolektor Jl. Jembatan Debai
primer dengan pusat-pusat kegiatan di
Kota Sungai Penuh
Jalan Lokal Jalan lokal di Kota Sungai Penuh Keseluruhan jaringan jalan di
merupakan penghubung antara blok Kota Sungai Penuh yang tidak
kawasan dengan blok kawasan lainnya. termasuk pada jaringan jalan
Pada umumnya menghubungkan jalan arteri dan kolektor.
kolektor dengan pusat kegiatan tersier
kawasan.
Jalan Menghubungkan Kota Sungai Penuh Perbatasan Kota Sungai Penuh
Lingkar Luar dengan Kabupaten Kerinci dengan Kecamatan Depati VII,
Air Hangat Timur, dan
Kecamatan Sitinjau Laut.
Jalan Menghubungkan pusat pelayanan kota 1. Menghubungkan Desa
Lingkar dengan sub pusat pelayanan kota. Sungai Ning (Kecamatan
dalam Sungai Penuh) Sungai Liuk
(Kec. Pesisir Bukit) Desa
Sumur Anyir (Kec. Sungai
Penuh) Desa Gedang (Kec.
Sungai Penuh) Desa Muara
Jaya (Kec. Kumun Debai)
2. Ulu Air (Kec. Kumun Debai)
Jalan Gajah Mada (Kec.
Sungai Penuh).
Jalan Layang Jalan Pancasila Jembatan II
(fly over) Tanah Kampung
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031
B ab 4
RENCANA POLA RUANG
KOTA SUNGAI PENUH
PerbandinganRTH
No Pemanfaatan Ruang Luas (Ha) %
terhadap
1 Taman 21,00 1,79
2 Pemakaman 16,00 1,37
3 Sempadan Jalan 189,00 16,15
4 Sempadan Sungai 32,00 2,74
5 Hutan Rakyat 912,00 77,95
Total RTH 1.170,00 100,00
Kawasan Terbangun (perkotaan) 1.396,00 83,81%
Kawasan Budidaya 10.316,00 11,34%
Kota Sungai Penuh 39.150,00 3%
Sumber : hasil rencana, 2011
Tabel 4.4
Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
Kota Sungai Penuh 2011 2031
Tabel 4.5
Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
Kota Sungai Penuh 2011 2031
B ab 5
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
KOTA SUNGAI PENUH
Kawasan Strategis dari 1. Kawasan Agropolitan 1. Kec. Sungai Penuh, Kecamatan Kumun
Perspektif Debai
Pendayagunaan Sumber
Daya Alam
Kawasan Strategis dari 1. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) 1. Kec. Sungai Penuh, Pesisir Bukit dan
Perspektif Fungsi dan 2. Kawasan Resapan Air Kumun Debai
Daya Dukung Lingkungan 2. Kec. Kumun Debai dan Sungai Penuh
bagian Tenggara, Kec Tanah Kampung