Anda di halaman 1dari 22

DRAF

LAPORAN
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh 2011 - 2031

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)
Jl. Jenderal Sudirman No. 38 Telp
(0748) 21050 Kode Pos 37112
SUNGAI PENUH

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

B ab 1
PENDAHULUAN

1.1. GAMBARAN UMUM KOTA SUNGAI PENUH

1.3.1 Kebijakan Terkait Kota Sungai Penuh

Dalam pembahasan ini akan dijabarkan faktor yang terkait dengan kebijakan dan
peraturan perundangan yang diacu dalam kerangka pengembangan Kota Sungai Penuh.
Identifikasi terhadap faktor kebijakan dan peraturan perundang-undangan disini
diharapkan dapat menghasilkan gambaran elemen-elemen ruang yang akan menjadi
wadah pengalokasian kegiatan-kegiatan usaha yang akan dikembangkan di Sungai
Penuh. Penentuan elemen ruang akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan
keruangan yang terkait dengan pengembangan pusat kegiatan wilayah, antara lain
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP).

Terkait dengan penentuan elemen ruang Kota Sungai Penuh, maka kebijakan
keruangan yang akan dijadikan pertimbangan dalam penentuan elemen ruang adalah
RTRWN, kebijakan sektor, peraturan perundang-undangan dan RTRW Provinsi Jambi
(Draft Perda). Kajian terhadap kebijakan ruang untuk menghasilkan elemen ruang pusat
kegiatan wilayah Kota Sungai Penuh dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek, yaitu
fungsi dan peran, arahan pemanfaatan ruang, serta arahan pengembangan
infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi.

Secara umum, kedudukan Kota sungai Penuh di dalam kebijakan nasional dan provinsi
terdiri dari :

Kedudukan Kota Sungai Penuh didalam RTRWN sebagai bagian dari provinsi Jambi
berfungsi sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional yakni berupa keberadaan
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai kawasan lindung, yang secara
administratif masuk ke dalam wilayah administratif Kota Sungai Penuh.
Di dalam sistim Perkotaan Nasional, Kota Sungai Penuh berada pada level Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) yakni dengan fungsi melayani wilayahnya sendiri.
Dalam RTRW Provinsi Jambi, fungsi dan kedudukan Kota Sungai Penuh diantaranya :

11| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

1. Penetapan dan peningkatan Kota Sungai Penuh menjadi Pusat Kegiatan Wilayah
yang dipromosikan (PKWp) untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa
kabupaten.
2. Pemantapan fungsi kawasan lindung Kota Sungai Penuh dan mempertahankan
kawasan lindung seluas minimum 30% dari luas wilayah Provinsi Jambi.
3. Kota Sungai Penuh di dalam Sistim Perkotaan Provinsi Jambi ditetapkan memiliki
peranan dan fungsi sebagai :
a. Pelayanan pariwisata
b. Pendidikan
c. Kawasan Konservasi
4. Di dalam Sistim Transportasi Provinsi Jambi, Kota Sungai Penuh diarahkan untuk
menjadi Jalur Penghubung (feeder road) berupa jalur Bangko-Sungai Penuh, serta
pengembagan Jaringan Jalan Arteri Primer Sungai Penuh-Kayu Aro-Batas Sumbar
dan Jaringan Jalan Kolektor Primer Sungai Penuh Lempur.
5. Pembangunan dan Peningkatan jaringan jalan baru untuk sistim dan fungsi
kolektor primer, berupa jalur Kumun Debai - Tanah Kampung - Hamparan
Rawang - Pesisir Bukit -Sako (Kabupaten Pesisir Selatan Prov. Sumbar)
6. Pembangunan terminal Tipe A di Kota Sungai Penuh.











Tabel 1.1 Kedudukan Kota Sungai Penuh dalam Kebijakan Nasional dan Provinsi

No. Elemen ruang Nasional (RTRWN, Provinsi


Kebijakan sektor)
(Draft RTRW Provinsi Jambi)
Dasar Hukum/
Lokasi
A. STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA

1. Sistem Perkotaan

12| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Pusat Kegiatan Wilayah

Sungai Penuh Sebagai Pusat Kegiatan


PP 26/2008 arahan pengem-
Wilayah yang dipromosikan (PKWP) di
bangan untuk Provinsi Jambi :
Provinsi Jambi untuk melayani kegiatan
1. PKN : Kota Jambi
skala provinsi atau beberapa kabupaten/
2. PKW : Kuala Tungkal,
kota yang memiliki peranan dan fungsi
Sarolangun, Muaro Bungo,
sebagai pusat pemerintahan, Pusat
Muaro Bulian
pelayanan pariwisata, pendidikan dan
PKW yang terdekat Kota Sungai
kawasan konservasi
Penuh adalah Muaro Bungo,
Muko-muko(Bengkulu) sedangkan
PKN yang terdekat adalah Kota
Padang (Sumbar)

2. Sistem Jaringan Jalan


Kep.Menteri PU 567/KPTS/M/2010
Rencana pengembangan jalan
strategis nasional :
Sanggaran Agung Sungai Penuh
Sungai Penuh Batas Sumbar
Lintas penghubung (feeder road) ,
Jalan Arteri Primer
menghubungkan wilayah-wilayah dalam
Provinsi Jambi, salah satunya :
Jalur Bangko Sungai Penuh
Sungai penuh Kayu Aro Batas Sumbar
Pembangunan dan peningkatan jaringan
Jalan Kolektor Primer
jalan baru untuk sistem dan fungsi kolektor
primer : Sungai penuh-batas Sako (Pesisir
Selatan, Sumbar) Sungai Penuh Lempur.
Kumun Debai - Tanah Kampung -
Hamparan Rawang - Pesisir Bukit Sako
3 Sistem Jaringan Lalu lintas

Terminal Tipe A Pembangunan terminal Tipe A di Muara


Bungo, Sungai Penuh, Bangko, Sarolangun,
Muara Bulian, Muara Tebo, Kota Jambi.
Kuala Tungkal, Merlung dan Muara Sabak
4 Sistem Jaringan lainnya
Air Bersih Kawasan perumahan perkotaan diarahkan
penyediaan air bersih melalui jaringan pipa
PDAM dengan memanfaatkan air baku dari
sungai/air permukaan. Diprioritaskan
pengembangan ini berpusat pada kawasan
perkotaan
Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh yang
TPA
tidak memiliki lahan untuk lokasi TPAS
diarahkan untuk bekerjasama dengan
kabupaten terdekat dalam bentuk
pengembangan TPA terpadu kabupaten
kota bersangkutan
Sistem Jaringan Arah pengembangan sarana kelistrikan
Kelistrikan yang terdekat/melalui Kota Sungai Penuh :
9 Rencana Pembangunan PLTA Batang
Merangin di Kabupaten Kerinci
9 PLTPB Lempur
9 Pembangunan interkoneksi jaringan
listrik Sumatera Barat Muara Bungo
Jambi Muaro Sabak (SUTET)
9 SUTT 150 KV Merangin-
9 Pembangunan PLTMH dan PLTS.

13| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Sistem Jaringan PP 26/2008 :


Telekomunikasi Pengembangan jaringan tele--
komunikasi nasional mikrodigital
Bengkulu Sungai Penuh
Sumatera Barat Sumatera
Selatan
B. POLA RUANG
KAWASAN LINDUNG

1 Kawasan Suaka dan PP 26/2008 tentang RTRWN : Taman Nasional Kerinci Seblat, seluas
Cagar Alam TNKS sebagai Kawasan Lindung 436.036,767 Ha (empat ratus tiga puluh
Nasional enam juta tiga puluh enam ribu tujuh ratus
enam pulu tujuh) hektar di Kabupaten
Kerinci, Kota Sungai Penuh (22.450 Ha),
Kabupaten Merangin dan Kabupaten
Bungo;
2 Kawasan Rawan Sesar (gempa bumi), Bahaya Letusan
Bencana Gunung Api, Longsoran, Banjir
KAWASAN PP 26/2008 : Potensi pengembangan kawasan wisata
BUDIDAYA Kawasan andalan yang terdekat juga dikembangkan di Kabupaten
dengan Kota Sungai Penuh adalah Merangin, Sungai Penuh, Kerinci, Bungo,
Muara Bungo dengan sektor Tebo, Batang Hari, Kota Jambi,
unggulannya adalah : Sarolangun, Tanjab Barat dan Tanjab
perkebunan, pertanian dan Timur.
kehutanan
KAWASAN PP 26/2008 Kawasan strategis Sungai Penuh dan
STRATEGIS Kawasan Strategis Nasional : sekitarnya sebagai salah satu kawasan
Kawasan Lingkungan Hidup TNKS strategis Provinsi Jambi.(jasa, wisata,
perdagangan, hortikultura, perkebunan dan
industri pengolahan pertanian)

1.3.2 Letak Geografis dan Administrasi

Secara astronomis, Kota Sungai Penuh terletak antara 1010 14' 32'' BT sampai dengan
1010 27' 31'' BT dan 020 01' 40'' LS sampai dengan 020 14' 54'' LS. Sedangkan
secara geografis Kota Sungai Penuh berada dalam lingkup Kabupaten Kerinci di bagian
Barat Provinsi Jambi yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat dan
Provinsi Bengkulu.

Kota Sungai Penuh merupakan wilayah hasil pemekaran Kabupaten Kerinci sesuai
dengan UU No. 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh yang
diresmikan pada tanggal 08 November 2008. Secara administratif Kota Sungai Penuh
berbatasan dengan :

Sebelah utara berbatasan dengan : Kec. Siulak, Kec. Depati Tujuh dan
Kec. Air Hangat Timur Kab. Kerinci
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kec. Keliling Danau Kab. Kerinci
Sebelah Barat berbatasan dengan : Kab. Pesisir Selatan Prov. Sumbar
Sebelah Timur berbatasan dengan : Kec. Air Hangat Timur dan
Kec. Sitinjau Laut Kab. Kerinci

14| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Dilihat dari sisi arahan sistem perkotaan nasional yang diatur dalam RTRWN dan arah
pengembangan wilayah Provinsi Jambi, letak geografis Kota Sungai Penuh cukup
strategis. Kota Sungai Penuh terletak pada posisi sentral antara Provinsi Sumatera
Barat, Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu, dengan PKN yang terdekat dengan Kota
Sungai Penuh adalah Kota Padang (PKN Sumbar) yang jalur lintasnya melalui PKW
Muara Labuh atau PKW Painan. Sedangkan jalur lintas menuju PKN Kota Jambi melalui
PKWp Bangko dan Muaro Bungo yang merupakan PKW terdekat dengan Kota Sungai
Penuh dalam wilayah Provinsi Jambi.

15| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Muara Bungo juga merupakan kawasan andalan yang terdekat dengan Kota Sungai
Penuh, dengan sektor unggulannya adalah : perkebunan, pertanian dan kehutanan. Di
sisi lain PKW Muko-muko merupakan jalur lintas menuju PKN Bengkulu. Kota Sungai
Penuh juga menjadi daerah pusat kegiatan dari beberapa PKL di Kabupaten Kerinci
(Sanggaran Agung, Siulak Mukai dan Batang Sangir) dan Provinsi Sumatera Barat
(Tapan) serta Provinsi Bengkulu (Muko-muko). Oleh karena itu Kota Sungai Penuh di
kemudian hari dapat diorientasikan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah bagi daerah
sekitarnya.

Luas Kota Sungai Penuh adalah 391,5 Km2 (39.150 Ha) yang sekitar 59,2 % (23.177,6
Ha) merupakan Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan
kawasan lindung dan kawasan strategis nasional. Wilayah administrasi Kota Sungai
Penuh terbagi menjadi 5 kecamatan yang meliputi 4 kelurahan dan 65 desa, yaitu :

1) Kecamatan Pesisir Bukit dengan luas areal 21,10 Km2 (2.110 Ha) atau 5,39 %
dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 15 desa.

2) Kecamatan Hamparan Rawang dengan luas areal 12,15 Km2 (1.215 Ha) atau
3,1 % dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 13 desa.

3) Kecamatan Sungai Penuh dengan luas areal 205,25 Km2 (20.525 Ha) atau
52,43 % dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 4 kelurahan dan 15
desa.

4) Kecamatan Tanah Kampung dengan luas areal 11,00 Km2 (1.100 Ha) atau
2,81% dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 13 desa.

Kecamatan Kumun Debai dengan luas areal 142,00 Km2 (14.200 Ha) atau
36,27% dari total luas Kota Sungai Penuh yang meliputi 9 desa.

1.4. Isu-Isu Strategis Pengembangan Kota Sungai Penuh

Berikut ini dijabarkan beberapa isu strategis pengembangan Kota Sungai Penuh yang
akan menjadi dasar pertimbangan perumusan tujuan, kebijakan strategi, rencana
struktur dan pola ruang, serta pemanfaatan ruang Kota, antara lain:

Keterbatasan lahan pengembangan


Pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan, mempertimbangkan keberadaan
kawasan lindung dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Memiliki karakteristik wilayah
yang sangat spesifik, dari wilayah 39.150 Ha 59,20% dari luas wilayah tersebut adalah
Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang berfungsi sebagai kawasan

16| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

konservasi hutan dan kawasan lindung.


Daya dukung fisik dan lingkungan

Kota Sungai Penuh berada di kawasan yang rawan bencana banjir bandang, gerakan
tanah/longsor dan gempa bumi sehingga pendekatan mitigasi bencana perlu
dikembangkan untuk mangatasi permasalahan ini.

Peran Kota Sungai Penuh dalam Konstelasi Regional

Ditetapkannya sebagai daerah otonom di satu sisi menguntungkan untuk kemandirian


wilayah, namun lokasinya yang relatif jauh dengan ibukota provinsi dan akses
penghubung yang belum memadai menyebabkan daerah ini menjadi terisolir.
Pengembangan sektor pendidikan dan jasa penunjang sektor pariwisata memberikan
dampak dalam konstelasi Kota Sungai Penuh baik skala lokal mapun regional, terkait
dengan posisi Kota Sungai Penuh sebagai poros kawasan yang strategis diantara
beberapa kabupaten perbatasan.

Ekonomi Perkotaan
Sektor utama penggerak perekonomian Kota Sungai Penuh adalah pada sektor
perdagangan dan jasa. Kedua sektor tersebut memiliki presentase penerimaan yang
paling tinggi di Kota Sungai Penuh. Untuk itu arah pengembangan ekonomi kawasan
Perkotaan Sungai Penuh tersebut berorientasi pada sektor tersebut. Pengembangan
ekonomi pada sektor-sektor tersebut diarahkan pada pengembangan sentra-sentra
kegiatan-kegiatan pendukung sektor-sektor tersebut. Arahan pengembangan ekonomi
ini akan diwujudkan secara keruangan pada optimalisasi ruang sentra-sentra ekonomi.

Daya dukung sarana dan prasarana perkotaan


Penyediaan prasarana dasar seperti air bersih, persampahan, listrik sangat bergantung
pada sistem penyediaan prasarana perkotaan dalam konstelasi regional. Selama ini
penyediaan fasilitas dan prasarana dasar masih memanfaatkan fasilitas dan prasarana
Kabupaten Kerinci sehingga cenderung tidak terdistribusi sempurna. Pertumbuhan
penduduk Perkotaan Sungai Penuh menyebabkan meningkatnya kebutuhan fasilitas
dan prasarana perkotaan yang perlu dipenuhi.

17| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

B ab 2
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENATAAN RUANG WILAYAH
KOTA SUNGAI PENUH 2010 - 2030

Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan,
terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; terwujudnya
keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia; dan terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 17/PRT/M/2009, Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota merupakan rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota,
yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi
penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah
kota, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.

Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 yang merupakan undang-undang yang mengatur tetang
penataan ruang, maka RTRW Sungai Penuh merupakan penjabaran dari ketiga rencana tersebut.
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Sungai Penuh 2010 2030 mengacu pada rencana
- rencana sebagai berikut:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang.
3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan arahan pembangunan yang ada di
dalam keempat produk rencana tersebut yang berhubungan dengan pengembangan wilayah
Kota, sebagai konsideran Jambi serta penjelasan kebijakan penataan ruang Kota Sungai Penuh
yang dituangkan dalam Tujuan, Kebijakan dan Strategi penataan ruang Kota Sungai Penuh.

21| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA SUNGAI PENUH


Adapun tujuan Penataan Ruang Kota Sungai Penuh 2011-2031 Yaitu :
mewujudkan kota sungai penuh sebagai kota pusat pelayanan pendidikan, perdagangan
dan jasa, pariwisata yang berskala regional serta sebagai kota konservasi yang aman
nyaman, produktif, dan berkelanjutan

2.2 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG


Kebijakan dan strategi Penataan Ruang Wilayah Kota Sungai Penuh meliputi kebijakan
dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang.

A. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi :


1. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur perkotaan untuk mendukung
fungsi dan peran Kota Sungai Penuh dalam skala lokal dan regional.
2. Pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan dalam rangka perwujudan
dan peningkatan pembangunan wilayah dengan mempertimbangkan
keberadaan kawasan lindung dan upaya mitigasi bencana.

B. Kebijakan pengembangan pola ruang meliputi :


1. Pemeliharaan dan pelestarian fungsi kawasan lindung.
2. Pengendalian pembangunan yang berdampak pada kelestarian lingkungan
hidup.
3. Perwujudan Kota Sungai Penuh sebagai pusat pelayanan pendidikan,
perdagangan dan jasa serta pariwisata skala regional;
4. Perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan efisien.

2.3 STRATEGI PENATAAN RUANG


A. Pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan dalam rangka perwujudan dan
peningkatan pembangunan wilayah dengan mempertimbangkan keberadaan
kawasan lindung, dan upaya mitigasi bencana, meliputi :
1. Melindungi dan mempertahankan daya dukung lingkungan hidup dari tekanan
perubahan atau dampak negatif yang tumbuh dari berbagai aktifitas
pembangunan.
2. Mencegah terjadinya tindakan yang secara langsung maupun tidak langsung
menimbulkan perubahan fisik lingkungan dalam rangka menunjang
pembangunan berkelanjutan.
3. Mewujudkan jalur evakuasi bencana yang terpadu dengan wilayah yang
berbatasan.

22| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

4. Meningkatkan fungsi dan kualitas bangunan publik dan perumahan yang


antisipatif terhadap bencana.

B. Strategi untuk peningkatan dan pengembangan infrastruktur perkotaan untuk


mendukung fungsi dan peran Kota Sungai Penuh dalam skala lokal dan regional,
meliputi :
1. Meningkatkan dan mengembangkan jaringan prasarana jalan arteri dan kolektor
serta jalan lingkar.
2. Mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat dan udara.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan,
perdagangan dan jasa, serta pariwisata.
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pelayanan publik perkotaan.
5. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum, air limbah,
drainase, dan persampahan secara terpadu dengan berbasis kerjasama antar
daerah dan kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat.

C. Strategi pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi kawasan lindung meliputi:


1. Mempertahankan dan mengendalikan kawasan yang berfungsi lindung sesuai
dengan kondisi ekosistemnya;
2. Mengembangkan kerjasama antar wilayah perbatasan dalam mempertahankan
fungsi lindung.
3. Melestarikan, memantapkan fungsi dan nilai manfaat kawasan cagar budaya.

D. Strategi pengendalian pembangunan yang berdampak kepada kelestarian lingkungan


hidup meliputi:
1. Mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas serta
keanekaragamannya;
2. Mengendalikan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya melalui penetapan
peraturan zonasi, mekanisme perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta
pengenaan sanksi.

E. Strategi perwujudan pusat kota sebagai pusat pelayanan pendidikan, perdagangan


dan jasa serta pariwisata skala regional meliputi :
1. Menetapkan dan mengembangkan sektor pendidikan, perdagangan dan jasa
serta pariwisata secara sinergis untuk mewujudkan pengembangan
perekonomian perkotaan;

23| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

2. Mengembangkan kegiatan pendidikan menengah kejuruan, akademi, dan


perguruan tinggi hingga ke skala pelayanan regional;
3. Mengembangkan aspek sosial budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk menunjang sektor unggulan;
4. Mengembangkan pusat perdagangan berskala regional;
5. Mengembangkan kegiatan wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan.

F. Perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan efisien meliputi :
1. Menetapkan kawasan budi daya sesuai daya dukung dan daya tampung
lingkungan;
2. Mendorong pengembangan kawasan budi daya secara vertikal di kawasan
kepadatan tinggi;
3. Memperhatikan keterpaduan antar kegiatan budi daya.

24| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

B ab 3
RENCANA STRUKTUR RUANG
WILAYAH KOTA SUNGAI PENUH

Tabel 3.1 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kota Sungai Penuh


SKALA
NO FUNGSI PELAYANAN LOKASI FASILITAS UTAMA
PELAYANAN
1 Pusat Perdagangan dan Jasa Desa Gedang, Pergudangan,
Pelayanan Kota Desa Sumur Anyir Pasar Modern,
Kel. Pasar Sungai Perkantoran
Penuh Swasta.
Desa Pasar Baru Pasar Retail,
pertokoan.
Transportasi Desa Gedang, Terminal Type A
Desa Sumur Anyir Terminal Type C
Kel. Pasar Sungai Terminal Barang
Penuh
Desa Ulu Air
Pemerintahan Kota Desa Aur Duri, Kantor Walikota
Kel Pasar Sungai Kantor DPRD
Penuh, Kantor SKPD
Desa Talang Kantor Instansi
Lindung,
Desa Karya Bakti
Pendidikan Kel. Sungai Penuh Pendidikan
Desa Karya Bakti Menengah
Sungai Liuk Perguruan Tinggi
Kesehatan Desa Koto Renah Rumah Sakit Umum
Pelayang Raya Rumah Sakit Khusus
Permukiman Kel. Pondok Tinggi, Sarana Permukiman
Perkotaan Desa Permanti,
Desa Pasar Baru,
Desa Pondok
Agung dan Desa
Amar Sakti
Rekreasi dan Wisata Kel.Pasar Sungai Hotel dan Restoran
Penuh Taman Kota.
3 Sub Pusat Pelayanan Umum dan Tanah Kampung Perguruan Tinggi
Pelayanan Kota Sosial Simpang Tiga Pasar Kecamatan
Rawang /Pertokoan
Sungai Liuk SLTA dan SLTP
Kumun Mudik Balai serba guna
Puskesmas
Masjid lingkungan
Kantor polsek
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

4 Pusat Pelayanan lokal dan Desa Sungai Ning, Pasar Lingkungan


Lingkungan beberapa desa Desa Sungai Jernih, Sekolah Dasar
Desa Koto Tinggi, Balai Pengobatan
Desa Lawang Taman Lingkungan
Agung Mesjid Lingkungan
Kel. Dusun Baru
Desa Koto Padang
Desa Koto Dumo
Desa Kampung
Dalam
Desa Koto Dian
Desa Tanjung
Muda
Desa Koto Keras,
Desa Koto Lolo,
Desa Seberang
Desa Duyung
Sakti.
Desa Air teluh,
Desa Sandaran
Galeh
Desa Renah Kayu
Embun.
Sumber : Hasil Rencana, 2011
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Gambar 3.1. Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kota Sungai Penuh

Tabel 3.2 Rencana Sistem Jaringan Jalan Kota Sungai Penuh


Fungsi Jalan Deskripsi Nama Jalan
Jalan Arteri Jalan yang menghubungkan antara pusat Jl. Pancasila
Primer kegiatan nasional dengan pusat kegiatan Jl. RE. Martadinata
wilayah. Jl. P. Diponegoro
Jl. Muradi
Jl. Imam Bonjol
Jalan Jalan yang menghubungkan antara Pusat Jl. Ahmad Yani
Kolektor Kota Sungai dengan pusat kegiatan lokal. Jl. Soekarno Hatta
Primer Jl. Depati Parbo

Jalan Arteri Jalan arteri sekunder di Kota Sungai Jl. MH. Thamrin
Sekunder Penuh menghubungkan jalan kolektor Jl. Jembatan Debai
primer dengan pusat-pusat kegiatan di
Kota Sungai Penuh

Jalan Jalan kolektor sekunder di Kota Sungai Jl. Yos Sudarso


Kolektor Penuh menghubungkan jalan arteri Jl. Sriwijaya
Sekunder dengan pusat kegiatan sekunder, atau Jl. Rusdi Sayuti
menghubungkan antar pusat sekunder Jl. Prof. M. Yamin, SH
maupun antara pusat sekunder dengan Jl. Mayjen H.A Thalib
pusat lingkungan. Jl. KH Ahmad Dahlan
Jl. Jend. Sudirman
Jl. Jend. Basuki Rahmat
Jl. Hos Cokroaminoto
Jl. H. Bakri
Jl. Arief Rahman Hakim

Jalan Lokal Jalan lokal di Kota Sungai Penuh Keseluruhan jaringan jalan di
merupakan penghubung antara blok Kota Sungai Penuh yang tidak
kawasan dengan blok kawasan lainnya. termasuk pada jaringan jalan
Pada umumnya menghubungkan jalan arteri dan kolektor.
kolektor dengan pusat kegiatan tersier
kawasan.
Jalan Menghubungkan Kota Sungai Penuh Perbatasan Kota Sungai Penuh
Lingkar Luar dengan Kabupaten Kerinci dengan Kecamatan Depati VII,
Air Hangat Timur, dan
Kecamatan Sitinjau Laut.
Jalan Menghubungkan pusat pelayanan kota 1. Menghubungkan Desa
Lingkar dengan sub pusat pelayanan kota. Sungai Ning (Kecamatan
dalam Sungai Penuh) Sungai Liuk
(Kec. Pesisir Bukit) Desa
Sumur Anyir (Kec. Sungai
Penuh) Desa Gedang (Kec.
Sungai Penuh) Desa Muara
Jaya (Kec. Kumun Debai)
2. Ulu Air (Kec. Kumun Debai)
Jalan Gajah Mada (Kec.
Sungai Penuh).
Jalan Layang Jalan Pancasila Jembatan II
(fly over) Tanah Kampung
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

B ab 4
RENCANA POLA RUANG
KOTA SUNGAI PENUH

Tabel 4.1. Rencana Ruang Terbuka Hijau


Kota Sungai Penuh

PerbandinganRTH
No Pemanfaatan Ruang Luas (Ha) %
terhadap
1 Taman 21,00 1,79
2 Pemakaman 16,00 1,37
3 Sempadan Jalan 189,00 16,15
4 Sempadan Sungai 32,00 2,74
5 Hutan Rakyat 912,00 77,95
Total RTH 1.170,00 100,00
Kawasan Terbangun (perkotaan) 1.396,00 83,81%
Kawasan Budidaya 10.316,00 11,34%
Kota Sungai Penuh 39.150,00 3%
Sumber : hasil rencana, 2011

41| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Tabel 4.4
Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
Kota Sungai Penuh 2011 2031

No Fungsi Kawasan Luas Persen


Kawasan Lindung
1 Kawasan yang memberikan
perlindungan pada kawasan bawahnya 2.985,0 7,6
(Kawasan Resapan Air)
2 Kawasan Perlindungan Setempat 32,0 0,1
3 RTH Kota 1.170,0 3,0
4 Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya 23.177,6 59,2
5 Kawasan Rawan Bencana 1.469,0 3,8
Total Kawasan Lindung 28.833,6 73,6
Total Kawasan Kota Sungai Penuh 39.150,0 100,0
Sumber : Rencana 2011

42| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Tabel 4.5
Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
Kota Sungai Penuh 2011 2031

No Fungsi Kawasan Luas Persen


Kawasan Budidaya
A Kawasan Terbangun (perkotaan) 1.396,0 3,57
1 Perumahan 861,0 2,20
2 Perdagangan dan jasa 100,0 0,26
3 Perkantoran 50,0 0,13
4 Industri Kecil 50,0 0,13
5 Pariwisata 100,0 0,26
6 Ruang Terbuka Non Hijau 130,0 0,33
7 Kawasan Evakuasi Bencana 50,0 0,13
8 Ruang Bagi Sektor Informal 10,0 0,03
9 Kawasan Pendidikan 30,0 0,08
10 Kawasan Kesehatan 15,0 0,04
B Peruntukan Lainnya 8.920,0 22,78
- Kawasan cadangan 1.500,0 3,83
- Perikanan Darat 500,0 1,28
- Sawah 2.400,0 6,13
- Pertanian Lahan Kering 1.700,0 4,34
Hutan Produksi Terbatas 1.900,0 4,85
- Hutan Rakyat 920,0 2,35
Total 10.316,0 26,35
Total Kawasan Kota Sungai Penuh 39.150,0 100,00
Sumber : Rencana 2011

43| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

GAMBAR 4.1 PETA POLA PEMANFAATAN RUANG

44| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

B ab 5
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
KOTA SUNGAI PENUH

Tabel 5.1. Kawasan Strategis Kota Sungai Penuh

Jenis Kawasan Kawasan Strategis Lokasi


Strategis
Kawasan Strategis dari 1. Kawasan Eko Wisata 1. Desa Renah Kayu Embun (Kec. Kumun
Perspektif Ekonomi 2. Kawasan Industri Kecil Debai), Desa Sungai Ning, Desa Talang
3. Kawasan Perdagangan dan jasa skala Kota Lindung dan Desa Koto Tinggi
4. Kawasan Terpadu Skala Wilayah (Kecamatan Sungai Penuh).
2. Desa Simpang Tiga dan Desa Kampung
Dalam (Kecamatan Hamparan Rawang),
Desa Kampung Tengah, Desa Koto
Tengah (Kecamatan Pesisir Bukit),
(Desa Air Teluh dan Desa Kumun Mudik
(Kecamatan Kumun Debai)
3. Kelurahan Pasar Sungai Penuh, Desa
Baru dan Kelurahan Pasar Baru
(Kecamatan Sungai Penuh)
4. Desa Gedang dan Desa Sumur Anyir
(Kecamatan Sungai Penuh)
Kawasan Strategis dari 1. Pelestarian Kawasan Kebudayaan Islam 1. Kel. Pondok Tinggi Kel. Sungai Penuh;
Perspektif Sosial Budaya 2. Pelestarian Kawasan Sejarah Tradisional 2. Kecamatan Kumun Debai, Kecamatan
3. Kawasan Pendidikan Tinggi Pesisir Bukit, Desa Sungai Jernih,
Kelurahan Sungai penuh, Kelurahan
Pondok Tinggi, Hamparan Rawang
3. Sungai Liuk, Kecamatan Kumun Debai

Kawasan Strategis dari 1. Kawasan Agropolitan 1. Kec. Sungai Penuh, Kecamatan Kumun
Perspektif Debai
Pendayagunaan Sumber
Daya Alam
Kawasan Strategis dari 1. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) 1. Kec. Sungai Penuh, Pesisir Bukit dan
Perspektif Fungsi dan 2. Kawasan Resapan Air Kumun Debai
Daya Dukung Lingkungan 2. Kec. Kumun Debai dan Sungai Penuh
bagian Tenggara, Kec Tanah Kampung

Sumber : Hasil Analisis, 2011

51| Laporan Akhir


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Sungai Penuh
Tahun 2011-2031

Gambar 5.1 Peta Kawasan Strategis Kota Sungai Penuh

52| Laporan Akhir

Anda mungkin juga menyukai